Sebambangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Sebambangan, adalah salah satu adat budaya yang ada di suku Lampung. sebambangan atau kawin lari yang ada pada suku Lampung Pepadun, merupakan jalan pintas dan kemauan...'
Tag: tanpa kategori [ * ] tanpa wikifikasi [ * ]
 
Bogie jack (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Underlinked|date=Februari 2023}}
Sebambangan, adalah salah satu adat budaya yang ada di suku Lampung. sebambangan atau kawin lari yang ada pada suku Lampung Pepadun, merupakan jalan pintas dan kemauan sendiri dari gadis (mulei) dan bujang (mekhanai) itu sendiri.
 
Ketika Mulei Mekhanai memilih Sebambangan sebagai pilihan dalam menempuh pernikahanya maka mereka akan meni ggalkan surat(penepih) atau uang sepeninggalan. Ketika sampai dirumah Mekhanai (calon suami) mulei mencuci kakinya (cebuk calok) dengan air kembang 7 macam.
'''Sebambangan''', merupakan proses Perkawinan Adat [[Lampung]] pepadun yang sudah ada sejak Tahun 1896 dengan cara bujang (Mekhanai) mengambil gadis (Mulei) melalui jalan pintas atas kemauan sendiri dengan kata lain Ngelakei (Larian). Ketika Mulei Mekhanai memilih Sebambangan sebagai pilihan dalam menempuh pernikahannya, maka mereka akan meninggalkan surat (Penepik) atau uang peninggalan. Ketika sampai dirumah Mekhanai (calon suami) Mulei akan mencuci kakinya (Cebuk Calok) dengan air kembang 7 macam. Selanjutnya wakil pihak Mekhanai mengunjungi keluarga Mulei untuk mengakui (Ngantar Salah), dan setelah 1-2 hari dari pihak Mekhanai mengantar perdamaian yang berisi beras, gula, kelapa dan dilanjutkan dengan musyawarah. Setelah ada kesepakatan maka Mekhanai akan diantarkan untuk melaksanakan acara sujud, sementara keesokan harinya pihak mulei melaksanakan manjau ke tempat calon mempelai laki-laki untuk melangsungkan acara pernikahan.<ref>{{Cite book|title=Penetapan Budaya Takbenda|last=Dwiari Ratnawati|first=Lien|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan|year=2018|isbn=|location=Jakarta|page=100}}</ref>
Selanjutnya Wakil pihak Mekhanai mengunjungi keluarga Mulei untuk mengakui (ngantar salah), dan setelah satu atau 2 hari dari pihak mekhanai mengantar perdamaian, biasanya berisi beras, gula, kelapa dan dilanjutkan dengan musyawarah.
 
Setelah ada sepakat maka mekhanai diantar untuk melaksanakan acara sujud, keesokan harinya pihak mulei melaksanakan Manjau dan dilanjutkan ke pernikahan.
== Rujukan ==
Pada suku Lampung beradat pepadun. sampai saat ini Sebambangan masih tetap dilaksanakan.
<references/>
 
[[Kategori:Budaya Lampung]]
[[Kategori:Lampung]]