Masjid Sulthonain: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''
== <big>Sejarah
Mengenai sejarah dan asal muasal dari Masjid Sulthonain sendiri, tidak ada yang mengetahui secara pasti. Termasuk pula dengan pasareyan Nitikan, karena Masjid Sulthonain ini termasuk dalam wilayah tanah halaman serta Pasareyannya adalah kepunyaan Keraton Yogyakarta dan Surakarta sejak dulu hingga saat ini, sama dengan Masjid dan Pasareyan Kotagede dan Imogiri. Praduga dari sejarah berdirinya, masjid ini didirikan pada saat Kerajaan Mataram masih berada di Pleret di mana alasannya berdiri karena di belakang masjid terdapat makam Raja Mataram Paku BuwonoI. Dengan kerjasama antara Keraton Ngayogyokarto dan Surakarta yang dapat dilihat dari bentuk bangunannya, alias bagian timur yang bercorak Surakarta dan bagian barat yang memiliki corak Yogyakarta. Hal ini dijelaskan dalam lansiran catatan dalam [[Koran Masa Kini]], 21 Juni 1983, ketika dilakukan pemugaran serambi masjid.<ref name=":0" />
Baris 10:
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Masjid di Kota Yogyakarta|Sulthanain]]
[[Kategori:Cagar budaya di Indonesia]]
|