Katolik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 16 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(23 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{lindungidarianon2|small=yes}}
{{About|makna kata "katolik"|Gereja-Gereja dalam persekutuan paripurna dengan Sri Paus|Gereja Katolik|keyakinan dan amalan denominasi-denominasi lain yang menggunakan istilah ini|Kekatolikan}}
Kata "'''katolik'''" ({{lang|el|καθολικός}}, ''katolikos''; {{lang-la|catholicus}})<ref>{{OED|Catholic}}</ref><ref>(bdk. [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3D%2351864 Henry George Liddell, Robert Scott, ''A Greek-English Lexicon'')] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081028224744/http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3D%2351864 |date=2008-10-28 }}</ref> berasal dari frasa Yunani {{lang|grc|καθόλου}} (''katolou''), yang berarti "sarwa sekalian", "secara keseluruhan", atau "am", gabungan kata {{lang|grc|κατά}} (''kata''), yang berarti "perihal", dan kata {{lang|grc|ὅλος}} (''holos''), yang berarti "sarwa".<ref>{{cite web |url=http://www.etymonline.com/index.php?term=catholic |title=Online Etymology Dictionary |publisher=Etymonline.com |accessdate=2011-09-16 |archive-date=2017-02-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170205235820/http://www.etymonline.com/index.php?term=catholic |dead-url=no }}</ref><ref>"[http://www.strobert.org/user_image/pdf/On_Being_Catholic.pdf On Being Catholic] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110222202352/http://www.strobert.org/user_image/pdf/On_Being_Catholic.pdf |date=2011-02-22 }}," oleh Claire Anderson M.Div.</ref> Istilah "Katolik" (dengan huruf ''k'' besar) pertama kali digunakan pada permulaan abad ke-2 sebagai sebutan bagi seantero [[Dunia Kristen]].<ref>{{Cite EB1911 |wstitle=Catholic |volume=5 |page=532}}</ref> Dalam ranah [[eklesiologi]], istilah ini memiliki sejarah yang panjang dan digunakan dengan berbagai makna.
 
Di Indonesia, kata ini dapat berarti "hal ihwal [[Gereja Katolik|agama Kristen Katolik]]" maupun "hal ihwal ajaran dan amalan bersejarah [[Gereja Barat]]".{{refn|group=note|Gereja Barat mencakup Gereja Katolik (Roma), gereja-gereja Protestan yang memiliki pertalian sejarah dengan Gereja Katolik, dan [[Katolik mandiri|gereja-gereja Katolik mandiri]] yang baru belakangan memisahkan diri.}}<ref>{{cite web | url=http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/catholic?searchDictCode=all | title=catholic | publisher=Oxford University Press | accessdate=24 Desember 2014 | archive-date=2016-03-04 | archive-url=https://web.archive.org/web/20160304060539/http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/catholic?searchDictCode=all | dead-url=yes }}</ref> Kata ini digunakan banyak orang Kristen sebagai sebutan bagi [[Gereja|Gereja Semesta]] atau segenap orang yang beriman kepada [[Yesus]] [[Kristus]] tanpa pandang denominasi,<ref>{{cite web | last = | title = Beliefs and Social Issues, FAQ | website = | publisher = United Methodist Church | url = http://www.umc.org/site/apps/nlnet/content.aspx?c=lwL4KnN1LtH&b=3886045&content_id=%7B0974694D-76D4-46D7-B7A8-4683C29B45D4%7D&notoc=1 | doi = | accessdate = 12 Desember 2009 | archive-date = 2011-06-07 | archive-url = https://web.archive.org/web/20110607045212/http://www.umc.org/site/apps/nlnet/content.aspx?c=lwL4KnN1LtH&b=3886045&content_id=%7B0974694D-76D4-46D7-B7A8-4683C29B45D4%7D&notoc=1 | dead-url = no }}</ref><ref>{{cite web | title = ELCA Terminology | website = | publisher = Evangelical Lutheran Church in America | url = http://www.elca.org/Growing-In-Faith/Vocation/Rostered-Leadership/Leadership-Support/Safe-Place/Terminology.aspx | doi = | accessdate = 12 Desember 2009 | archive-date = 2009-11-03 | archive-url = https://web.archive.org/web/20091103203258/http://www.elca.org/Growing-In-Faith/Vocation/Rostered-Leadership/Leadership-Support/Safe-Place/Terminology.aspx | dead-url = no }}</ref> dan digunakan pula dengan makna yang lebih sempit sebagai sebutan bagi [[kekatolikan]], yang mencakup beberapa gereja bersejarah dengan keyakinan-keyakinan pokok yang sama. [[Katolikos]], gelar pemimpin tertinggi di sejumlah [[Kekristenan Timur|Gereja Timur]], juga berasal dari akar kata yang sama.
</ref><ref>{{cite web | title = ELCA Terminology | website = | publisher = Evangelical Lutheran Church in America | url = http://www.elca.org/Growing-In-Faith/Vocation/Rostered-Leadership/Leadership-Support/Safe-Place/Terminology.aspx | doi = | accessdate = 12 Desember 2009}}
</ref> dan digunakan pula dengan makna yang lebih sempit sebagai sebutan bagi [[kekatolikan]], yang mencakup beberapa gereja bersejarah dengan keyakinan-keyakinan pokok yang sama. [[Katolikos]], gelar pemimpin tertinggi di sejumlah [[Kekristenan Timur|Gereja Timur]], juga berasal dari akar kata yang sama.
 
Istilah ini sudah lekat pada nama persekutuan Kristen terbesar di dunia, yakni [[Gereja Katolik]]. Tiga cabang utama agama Kristen di Dunia Timur, yakni [[Gereja Ortodoks Timur]], [[Gereja Ortodoks Oriental]], dan [[Gereja dari Timur|Gereja Persia]], senantiasa menyebut diri ''Katolik'', seturut tradisi rasuli dan [[Kredo Nicea|syahadat Nikea]]. [[Anglikanisme|Jemaat-jemaat Anglikan]], [[Lutheran]], dan sejumlah [[Gereja Metodis|jemaat Metodis]] percaya bahwa gereja-gereja mereka juga "Katolik", dalam arti merupakan kelanjutan dari [[Gereja Perdana|Gereja Perdana sedunia]] yang didirikan oleh [[para rasul|rasul-rasul Kristus]]. Kendati demikian, tiap-tiap Gereja memaknai istilah "Gereja Katolik" secara berbeda-beda. Sebagai contoh, baik Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, maupun Gereja Persia menegaskan bahwa [[denominasi Kristen|denominasinya]] adalah kelanjutan dari Gereja Perdana sedunia, sementara semua denominasi lain hanyalah pecahannya.
 
Keyakinan-keyakinan yang menjadi ciri khas [[kekatolikan]], yakni keyakinan-keyakinan anutan sebagian besar umat Kristen yang menyebut diri "Katolik", mencakup [[episkopal|episkopalisme]]isme, yakni memuliakan para [[uskup]] selaku rohaniwan tertinggi dalam agama Kristen,<ref>F.L. Cross, ''Oxford Dictionary of the Christian Church'', 1977:175.</ref> dan penerimaan [[kredo Nicea|syahadat Nikea]] tahun 381. Kekatolikan juga dianggap sebagai salah satu dari [[Empat Ciri Gereja|keempat ciri Gereja]],<ref>Christliche Religion, Oskar Simmel Rudolf Stählin, 1960, 150</ref> sebagaimana tercantum dalam salah satu butir syahadat Nikea yang berbunyi "aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik."
 
Pada [[Abad Pertengahan]] maupun Zaman Modern, terjadi pergeseran makna istilah ''Katolik Barat'' dan ''Katolik Timur''. Sebelum [[Skisma Timur-Barat]] tahun 1054, kedua istilah ini hanya bermakna beda wilayah, karena hanya ada satu kekatolikan, yang mencakup umat Kristen penutur bahasa Latin di Dunia Barat maupun umat Kristen penutur bahasa Yunani di Dunia Timur. Sesudah Skisma Timur-Barat, makna istilah-istilah ini kian ruwet, dan memunculkan beberapa tata istilah yang paralel tetapi saling bertentangan.<ref name="ReferenceA">{{Google books |id=0UIKAQAAMAAJ |title=Inventing Latin Heretics: Byzantines and the Filioque in the Ninth Century }}</ref>
 
 
== Etimologi ==
Baris 20 ⟶ 17:
Istilah "katolikisme" adalah kata benda mujarad yang dibentuk dari kata sifat "katolik". Padanannya dalam bahasa Yunani Modern adalah {{lang|el|[[:el:Καθολικισμός|καθολικισμός]]}} (''katolikismos''), yang biasanya mengacu pada [[Gereja Katolik]]. Istilah "katolik", "katolikisme", dan "kekatolikan" sangat erat kaitannya dengan penggunaan istilah "Gereja Katolik".
 
Bukti tertua penggunaan istilah ini adalah ''[[Surat kepada jemaat di Smyrna|Surat kepada Jemaat di Smirna]]'' dari [[Ignatius dari Antiokhia|Santo Ignasius, Uskup Antiokhia]], yang ditulis sekitar tahun 108 dan dialamatkan kepada umat Kristen di kota [[Smirna]]. Dalam surat ini, Santo Ignasius mengimbau umat Kristen agar tetap erat bersatu dengan [[uskup]] mereka, dalam kalimat yang berbunyi "alangkah baiknya jika di mana saja uskup hadir, sidang jemaat pun turut hadir, sehingga sama seperti di mana saja [[Yesus|Yesus Kristus]] hadir, hadir pula Gereja Katolik."<ref name="Smyrnaeans 8">{{cite web|url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf01.v.vii.viii.html|title=Chapter VIII.—Let nothing be done without the bishop|publisher=Christian Classics Ethereal Library|accessdate=21 November 2008|archive-date=2003-05-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20030511185837/http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf01.v.vii.viii.html|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite book|last=Angle|first=Paul T.|title=The Mysterious Origins of Christianity|publisher=Wheatmark, Inc.|year=2007|isbn=978-1-58736-821-9}}</ref>
 
Semenjak separuh akhir abad ke-2, kata "katolik" mulai digunakan dengan makna "ortodoks" (bukan bidah), "karena umat Katolik mengaku mengajarkan kebenaran yang seutuhnya dan mewakili segenap Gereja, sementara bidah timbul akibat tindakan sebagian pihak yang melebih-lebihkan satu butir kebenaran dan pada hakikatnya bersifat parsial dan lokal".<ref>{{cite web|url=http://www.earlychristianwritings.com/srawley/smyrnaeans.html|title=Ignatius Epistle to the Smyrnaeans|access-date=2008-11-08|archive-date=2021-02-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210225192321/http://www.earlychristianwritings.com/srawley/smyrnaeans.html|dead-url=no}}</ref> Pada tahun 380, [[Theodosius I|Kaisar Teodosius I]] menetapkan bahwa istilah "Kristen Katolik" hanya boleh digunakan oleh orang-orang yang seiman dengan [[Paus Damasus I]] di Roma dan [[Paus Petrus II dari Aleksandria|Paus Petrus]] di [[Aleksandria]].<ref>{{cite web|url=http://www.fordham.edu/halsall/source/theodcodeXVI.html|title=Medieval Sourcebook: Theodosian Code XVI|access-date=2008-11-08|archive-date=2007-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20070227120555/http://www.fordham.edu/halsall/source/theodcodeXVI.html|dead-url=no}}</ref> Banyak pujangga Gereja Perdana lainnya yang mengembangkan penggunaan istilah "katolik" dalam kaitannya dengan agama Kristen, antara lain [[Sirilus dari Yerusalem|Santo Sirilus, Uskup Yerusalem]] (''[[circa|ca.]]'' 315–386), dan [[Agustinus dari Hippo|Santo Agustinus, Uskup Hipo]] (354–430).
 
== Sejarah pemakaian istilah ==
=== Santo Ignasius, Uskup Antiokhia ===
[[FileBerkas:Ignjatije Antiohijski.jpg|thumbjmpl|Istilah "Gereja Katolik" (secara harfiah berarti "Gereja Semesta") untuk pertama kalinya digunakan oleh [[Ignatius dari Antiokhia|Santo Ignasius, Uskup Antiokhia]] (''ca.'' 50–140), dalam ''[[Surat kepada jemaat di Smirna|Surat kepada Jemaat di Smirna]]'' (''ca.'' 110).<ref>John Meyendorff, ''Catholicity and the Church'', St Vladimirs Seminary Press, 1997, {{ISBN|0-88141-006-3}}, hlm. 7</ref> Ia wafat di kota [[Roma]], dan [[relikui]]nya disemayamkan di dalam [[Basilika San Clemente|Basilika San Clemente al Laterano]].]]
Bukti tertulis yang paling tua dari penggunaan istilah "Gereja Katolik" adalah ''[[Surat kepada jemaat di Smirna|Surat kepada Jemaat di Smirna]]'' yang ditulis oleh [[Ignatius dari Antiokhia|Santo Ignasius, Uskup Antiokhia]], sekitar tahun 107, dan dialamatkan kepada umat Kristen di kota Smirna. Ia mengimbau umat Kristen agar tetap erat bersatu dengan [[uskup]] mereka melalui kalimat suratnya yang berbunyi "alangkah baiknya jika di mana saja uskup hadir, sidang jemaat pun turut hadir, sehingga sama seperti di mana saja [[Yesus Kristus]] hadir, hadir pula Gereja Katolik."<ref name="Smyrnaeans 8">{{cite web|url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf01.v.vii.viii.html|title=Chapter VIII.—Let nothing be done without the bishop|publisher=Christian Classics Ethereal Library|accessdate=21 November 2008}}</ref><ref>{{cite book|last=Angle|first=Paul T.|title=The Mysterious Origins of Christianity|publisher=Wheatmark, Inc.|year=2007|isbn=9781587368219}}</ref><ref>{{cite web
|title=Ignatius Epistle to the Smyrnaeans
|author=J. H. Srawley
Baris 33 ⟶ 30:
|year=1900
|url=http://www.earlychristianwritings.com/srawley/smyrnaeans.html
|archive-date=2021-02-25
|archive-url=https://web.archive.org/web/20210225192321/http://www.earlychristianwritings.com/srawley/smyrnaeans.html
|dead-url=no
}}</ref>
 
Sehubungan dengan makna frasa ini bagi Santo Ignasius, J.H. Srawley mengemukakan bahwa:
<blockquote>Inilah kemunculan perdana frasa 'Gereja Katolik' (ἡ καθολικὴ ἐκκλησία) dalam karya sastra Kristen. Makna asali kata ini adalah 'semesta'. Itulah sebabnya Yustinus Martir (''Dialog dengan Trifo''. 82) membahas 'kebangkitan semesta atau [[kebangkitan umum]]' dengan menggunakan kata-kata ἡ καθολικὴ ἀνάστασις. Demikian pula di sini Gereja semesta dikontraskan dengan Gereja partikular di Smirna. Yang Ignasius maksudkan dengan Gereja Katolik adalah 'himpunan semua jemaat Kristen' (Swete, ''Apostles Creed'', hlm. 76). Jadi, surat kepada Gereja di Smirna juga ditujukan kepada semua jemaat Gereja Katolik yang kudus di mana saja berada. Dan makna purba 'semesta' tak kunjung lepas dari kata ini, kendati menjelang akhir [[Kekristenan pada abad ke-2|abad ke-2]] kata ini mulai mendapat makna sekunder '[[ortodoks]]', lawan dari '[[ajaran sesat|bidah]]'. Itulah sebabnya kata ini dipakai dalam [[kanon Alkitab|Kanon Kitab Suci]] terdahulu, [[Kanon Muratori|fragmen Muratori]] (''ca.'' 170 M), manakala menyebut karya-karya tulis bidah tertentu sebagai karya-karya tulis yang 'tidak diterima dalam Gereja Katolik'. Demikian pula [[Sirilus dari Yerusalem|Sirilus asal Yerusalem]], pada [[Kekristenan pada abad ke-4|abad ke-4]], mengemukakan bahwa Gereja disebut Katolik bukan hanya 'karena tersebar ke seluruh dunia', melainkan juga 'karena mengajarkan secara utuh tanpa kurang satu apa pun semua ajaran yang perlu diketahui umat manusia'. Makna sekunder ini tumbuh keluar dari makna asalinya karena umat Katolik mengaku mengajarkan kebenaran yang seutuhnya, dan mewakili segenap Gereja, sementara bidah muncul lantaran sebagian pihak melebih-lebihkan satu butir kebenaran serta pada hakikatnya bersifat parsial dan lokal.<ref>[J.H. Srawley, The Epistles of St. Ignatius, Bishop of Antioch, jld. II,] hlmn. 41-42</ref><ref>[http://www.earlychristianwritings.com/srawley/smyrnaeans.html edisi lain] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210225192321/http://www.earlychristianwritings.com/srawley/smyrnaeans.html |date=2021-02-25 }}, hlm.97</ref></blockquote>
 
Santo Ignasius menggunakan istilah ''Gereja Katolik'' sebagai sebutan bagi Gereja semesta. Bagi Santo Ignasius, ahli-ahli bidah tertentu pada zamannya, yang menyangkal bahwa Yesus adalah maujud bendawi yang sungguh-sungguh menderita sengsara dan mengalami maut, dan malah berkata bahwa "ia cuma tampak seolah-olah menderita sengsara" (Surat kepada Jemaat di Smirna, 2), bukanlah umat Kristen yang sesungguhnya.<ref>"Sebagaimana keyakinan orang-orang tertentu yang tak beriman, bahwasanya Ia cuma tampak seolah-olah menderita sengsara, karena mereka pun cuma tampak seolah-olah Kristen". Santo Ignasius mengemukakan bahwa ahli-ahli bidah ini tidak mengimani realitas tubuh Kristus, yang sungguh-sungguh menderita sengsara dan dibangkitkan kembali, katanya "mereka tidak mengakui Ekaristi sebagai daging Juru Selamat kita Yesus Kristus, yang menderita sengsara atas dosa-dosa kita, dan yang dibangkitkan kembali Sang Bapa, lantaran kemahabaikan-Nya" (Surat kepada Jemaat di Smirna, 7). Santo Ignasius menyebut mereka "binatang buas dalam wujud manusia, yang bukan saja tidak boleh kamu sambut, melainkan juga sedapat-dapatnya tidak kamu temui" (Surat kepada Jemaat di Smirna, 4).</ref>
Baris 44:
 
=== Santo Sirilus, Uskup Yerusalem ===
[[FileBerkas:Saint Cyril of Jerusalem.jpg|thumbjmpl|Santo Sirilus, Uskup Yerusalem]]
Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan pendapat J.H. Srawley di atas, [[Sirilus dari Yerusalem|Sirilus, Uskup Yerusalem]] (''[[circa|ca.]]'' 315–386), yang kini dihormati sebagai [[santo]] oleh [[Gereja Katolik]], [[Gereja Ortodoks Timur]], dan [[komuni Anglikan|persekutuan gereja-gereja Anglikan]], membedakan kelompok umat Kristen yang ia sebut "Gereja Katolik" dari kelompok-kelompok lain yang juga menyebut diri ἐκκλησία (''eklesia''), yang berarti sidang jemaat atau Gereja, sebagai berikut:
<blockquote>Lantaran kata [[Gereja|Eklesia]] digunakan sebagai sebutan untuk berbagai macam hal, sebagaimana yang tertulis mengenai khalayak ramai di gedung kesenian kota Efesus, yang bunyinya ''"dengan kata-kata itu ia membubarkan kumpulan rakyat itu"'' ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 19:41}}), dan karena sah-sah saja orang mengatakan bahwa ada ''Gereja para durjana'', maksudnya jemaat-jemaat ahli bidah, yakni [[Marsionisme|para pengikut Markion]], [[Maniisme|para pengikut Manikeus]], dan bidah-bidah selebihnya, untuk itulah iman mengamankan butir ini sehingga sampai kepada kamu sekarang, yakni butir yang bunyinya ''"dan akan Gereja Katolik yang satu dan kudus"'', supaya kamu dapat menghindarkan diri dari pertemuan-pertemuan durjana mereka, dan senantiasa tinggal di dalam Gereja Katolik yang kudus, tempat kamu dilahirkan kembali. Dan apabila kamu kelak bepergian dan singgah di kota-kota, jangan cuma bertanya di manakah rumah Tuhan, karena jemaat-jemaat duniawi juga berusaha menyebut liang-liang mereka sebagai rumah-rumah Tuhan. Jangan pula cuma bertanya di manakah Gereja, melainkan bertanyalah di manakah Gereja Katolik. Karena inilah nama istimewa Gereja yang kudus ini, bunda kita sekalian, [[Mempelai Kristus|mempelai Tuhan Kita Yesus Kristus]], [[Anak Allah|Putra Tunggal Allah]].
Baris 52:
|accessdate=2012-03-31
|url=http://www.newadvent.org/fathers/310118.htm
|archive-date=2012-05-20
|archive-url=https://web.archive.org/web/20120520141606/http://newadvent.org/fathers/310118.htm
|dead-url=no
}}</ref></blockquote>
 
=== Kaisar Teodosius I ===
[[FileBerkas:Theodosius.jpg|thumbjmpl|Kaisar Romawi, Teodosius I]]
[[Theodosius I|Teodosius I]], Kaisar Romawi dari tahun 379 sampai tahun 395, menetapkan agama Kristen "Katolik" sebagai [[agama negara|agama resmi]] Kekaisaran Romawi, dalam [[Maklumat Tesalonika]] tanggal 27 Februari 380, yang berbunyi:
 
Baris 62 ⟶ 65:
 
=== Santo Hieronimus ===
Pada tahun 418, [[Hieronimus|Santo Hieronimus]] menulis sepucuk surat kepada [[Agustinus dari Hippo|Santo Agustinus, Uskup Hippo]], berisi kalimat yang berbunyi, "engkau terkenal di seantero dunia. Umat Katolik menghormati dan menghargai engkau selaku salah seorang tokoh yang menegakkan kembali iman purba"<ref>{{cite book |title= Augustine the Theologian |url= https://archive.org/details/augustinetheolog0000tese |last=TeSelle |first=Eugene |year=1970 |location= London |page=[https://archive.org/details/augustinetheolog0000tese/page/343 343] |isbn=978-0-223-97728-0}} Maret 2002 edisi: {{ISBN|1-57910-918-7}}.</ref>
 
=== Santo Agustinus, Uskup Hippo ===
[[FileBerkas:Augustinus 1.jpg|thumbjmpl|Santo Agustinus, Uskup Hipo]]
Tak seberapa lama kemudian, Santo [[Agustinus dari Hippo|Agustinus, Uskup Hipo]] (354–430), menggunakan pula istilah "Katolik" sebagai pembeda Gereja "sejati" dari jemaat-jemaat ahli bidah:
<blockquote>Di dalam Gereja Katolik, ada banyak hal lain yang memang pantas membuatku betah tinggal di haribaannya. Mufakat antarpribadi dan antarbangsa membuatku tetap bertahan di dalam Gereja. Demikian pula kewibawaannya, yang diteguhkan oleh mukjizat-mukjizat, disuburkan oleh pengharapan, dibesarkan oleh cinta kasih, dan dimantapkandimapankan oleh zaman. Alih kepemimpinan para imam membuatku tetap bertahan, mulai dari takhta [[Santo Petrus|Rasul Petrus]] sendiri, yang diberi amanat oleh Tuhan kita pascakebangkitan-Nya untuk menggembalakan kawanan domba-Nya ({{Alkitab|Yohanes 21:15–19}}), sampai dengan [[Jawatan uskup bersejarah|jawatan uskup]] yang ada sekarang ini.</blockquote>
<blockquote>Dan akhirnya, yang membuatku tetap bertahan adalah nama Katolik itu sendiri, yang bukan tanpa alasan, mengingat ada begitu banyak bidah, tetap dipertahankan Gereja, sehingga sekalipun semua ahli bidah berharap disebut Katolik, bilamana ada orang asing yang menanyakan tempat berhimpun Gereja Katolik, tak seorang pun dari mereka yang berani menunjuk bilik sembahyang atau rumah ibadatnya sendiri.</blockquote>
<blockquote>Sebanyak dan sepenting itulah ikatan-ikatan mulia yang dimilikiterkandung dalam nama Kristen itu, yang membuat seorang beriman tetap bertahan di dalam Gereja Katolik, karena memang sudah sepatutnya demikian ... Bagi kamu, yang tidak punya hal-hal seperti ini untuk memikat maupun untuk membuatku tetap bertahan... Tak seorang pun dapat memisahkanku dari iman yang mengikat akal budiku dengan ikatan-ikatan yang sedemikian banyak dan sedemikian erat pada agama Kristen... Bagiku, aku tidak akan percaya pada injil kecuali digerakkan oleh kewibawaan Gereja Katolik.
:— Santo Agustinus (354–430): ''Melawan Surat Manikeus yang Berjudul Asas'', Bab 4: Bukti-Bukti Iman Katolik.<ref>{{cite web|url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf104.iv.viii.vi.html?|title=Chapter 5.—Against the Title of the Epistle of Manichæus|publisher=Christian Classics Ethereal Library|accessdate=21 November 2008|archive-date=2019-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20190731174315/http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf104.iv.viii.vi.html|dead-url=no}}</ref></blockquote>
 
=== Santo Vinsensius asal Lerins ===
Rekan sezaman Santo Agustinus, [[Vincent dari Lérins|Santo Vinsensius asal Lerins]], menulis sepucuk risalah dengan nama samaran ''Peregrinus'' pada tahun 434, yang dikenal dengan judul ''[[Commonitoria]]'' (memorandum). Kendati menegaskan bahwa, sama seperti tubuh manusia, ajaran Gereja terus tumbuh dan berkembang seraya teguh mempertahankan jati dirinya (bagian 54-59, bab XXIII),<ref>{{cite web|title=A Commonitory for the Antiquity and Universality of the Catholic Faith Against the Profane Novelties of All Heresies.|publisher=[[Christian Classics Ethereal Library]]|author=Vincent of Lerins|accessdate=2012-03-05|url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf211.iii.xxiv.html|author-link=Vincent of Lerins|archive-date=2012-03-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20120302180110/http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf211.iii.xxiv.html|dead-url=no}}</ref> ia mengemukakan bahwa:
 
{{quote|Dalam Gereja Katolik sendiri, harus dipastikan secermat mungkin bahwa kita berpegang pada iman yang dianut di mana-mana, senantiasa, dan oleh semua orang. Karena itulah makna 'katolik' yang paling tegas, sebagaimana yang dinyatakan oleh nama itu sendiri dan alasan yang melandasi pernyataannya, yakni mencakup umat sejagat. Inilah kaidah yang harus kita turuti jika kita menganut kesemestaan, kepurbaan, dan kesepahaman. Kita menganut kesemestaan jika kita mengaku bahwa iman yang satu itulah iman yang benar, yakni iman yang diakui oleh Gereja di seluruh dunia. Kita menganut kepurbaan jika kita tidak menyimpang sedikit pun dari tafsir-tafsir yang nyata-nyata sudah kesohor dipegang teguh oleh para pitarah dan bapa-bapa suci kita. Demikian pula kita menganut kesepahaman jika dalam kepurbaan itu sendiri kita berpegang pada definisi-definisi dan ketentuan-ketentuan yang sudah dimufakati semua orang atau setidaknya hampir semua imam dan [[doktor Gereja|doktor]].|''Sebuah Memorandum akan Kepurbaan dan Kesemestaan Iman Katolik dalam Menghadapi Kebaruan-Kebaruan Duniawi Sekalian Bidah'', bagian 6, akhir bab II<ref>{{cite web|title=A Commonitory for the Antiquity and Universality of the Catholic Faith Against the Profane Novelties of All Heresies.|publisher=[[Christian Classics Ethereal Library]]|author=Vincent of Lerins|accessdate=2012-03-05|url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf211.iii.iii.html|author-link=Vincent of Lerins|archive-date=2012-02-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20120202161857/http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf211.iii.iii.html|dead-url=no}}</ref>}}
 
=== Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur ===
Pada abad-abad permulaan sejarah agama Kristen, mayoritas umat Kristen, yakni umat Kristen penganut ajaran-ajaran yang terangkum dalam [[kredo Nicea|syahadat Nikea]], terikat oleh satu [[kekatolikan]] tunggal dan tidak terbagi-bagi, yang mempersatukan umat Kristen penutur bahasa Latin di Dunia Barat dan umat Kristen penutur bahasa Yunani di Dunia Timur. Kala itu, istilah "Katolik Timur" dan "Katolik Barat" hanya mengandung makna perbedaan letak geografis, dan pada umumnya cuma berkaitan dengan perbedaan bahasa tutur antara Dunia Timur dan Dunia Barat. Kendati seringkalisering kali timbul selisih pendapat seputar teologi dan hal ihwal gerejawi antarpusat agama Kristen, [[kekatolikan]] bersama tetap lestari sampai dengan timbulnya sengketa besar antara abad ke-9 sampai abad ke-11. Sesudah peristiwa [[Skisma Timur-Barat]], gagasan tentang [[kekatolikan]] bersama pun retak. Masing-masing kubu yang bersengketa mulai mengembangkan peristilahan sendiri.<ref name="ReferenceA"/>
 
Semua sengketa besar seputar teologi dan hal ihwal gerejawi, baik di Gereja Timur maupun di Gereja Barat, selalu saja dibarengi usaha masing-masing pihak yang bersengketa untuk menafikan hak lawan menyebut diri dengan istilah "Katolik". Sesudah Roma menambahkan kata ''[[Filioque]]'' ke dalam [[kredo Nicea|syahadat Nikea]], umat Kristen Ortodoks di Dunia Timur mulai menyebut para pendukung penambahan ''Filioque'' di Dunia Barat sebagai "orang Latin", karena menganggap mereka bukan lagi bagian dari "umat Katolik".<ref name="ReferenceA"/>
Baris 93 ⟶ 96:
=== Kristen Katolik ===
{{utama|Gereja Katolik|Sejarah Gereja Katolik}}
Secara umum, sebutan Gereja Katolik merujuk pada Gereja Katolik Roma. Kata ''Roma'' diatributkan pada Gereja ini karena Gereja Katolik mengimani [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] yang berkedudukan di kota [[Roma]], [[Italia]] sebagai kepala gereja yang kelihatan, wakil [[Yesus|Yesus Kristus]] di bumi, dimana [[Yesus|kristus]] yang merupakan kepala utama gereja yang tak kelihatan. Paus adalah penerus Petrus turun temurun yang tidak terputuskan, pengganti [[Santo|St]].[[Simon Petrus|Petrus]] saat ini dijabat oleh [[Paus Fransiskus]], yang menggantikan [[Paus Benediktus XVI]] yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan pada tahun 20032013 lalu. Menurut tradisi gereja, Petrus menjadi uskup Roma dan menjadi martir di sana. Gereja Katolik dengan penambahan kata ''[[Roma]]'' sendiri sebenarnya tidak pernah menjadi nama resmi yang digunakan oleh Gereja Katolik, .
 
=== Kristen Ortodoks ===
{{see also|Gereja Ortodoks Timur|Gereja Ortodoks Oriental|Gereja dari Timur}}
Ketiga cabang agama Kristen di Dunia Timur, yakni Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, dan [[Gereja dari Timur|Gereja Persia]], masih tetap menyebut dirinya ''Katolik'', sejalan dengan tradisi-tradisi rasuli dan [[kredo Nicea|syahadat Nikea]].<ref>{{Google books |id=ZC7B3v80C |title=Catholicity and the Church }}</ref> [[Gereja Ortodoks Timur]] menjunjung tinggi ajaran-ajaran purba Kekatolikan Ortodoks Timur, dan lumrah memakai istilah ''Katolik'', seperti pada judul [http://www.pravoslavieto.com/docs/eng/Orthodox_Catechism_of_Philaret.htm ''Katekismus Lengkap Gereja Orthodox, Katolik, Timur'']. Sama halnya dengan [[Gereja Ortodoks Koptik Aleksandria|Gereja Ortodoks Koptik]], yang termasuk dalam persekutuan [[Gereja Ortodoks Oriental|Kristen Ortodoks Oriental]], dan yang menganggap persekutuannya sebagai "Gereja Sejati Tuhan Yesus Kristus".<ref>[{{Cite web |url=http://www.suscopts.org/pdf/copticchurch/rituals2.pdf |title=Characteristics of Our Coptic Church] |access-date=2019-09-02 |archive-date=2020-01-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200122030114/https://www.suscopts.org/pdf/copticchurch/rituals2.pdf |dead-url=no }}</ref> Tak satu pun Gereja Timur, Ortodoks maupun Oriental, yang berniat meninggalkan tradisi-tradisi purba kekatolikannya masing-masing.
 
=== Kristen Protestan mazhab Lutheran ===
[[Pengakuan Iman Augsburg]], yang tercantum dalam [[Buku Mufakat]], kumpulan ajaran Kristen Protestan [[Lutheranisme|mazhab Lutheran]], mengajarkan bahwa "iman yang dianut Martin Luther beserta pengikut-pengikutnya bukanlah iman yang baru, melainkan iman katolik yang sejati, dan gereja-gereja mereka merupakan gereja katolik atau gereja semesta yang sejati".<ref name="Ludwig2016">{{cite web|title=Luther's Catholic Reformation|url=https://blogs.lcms.org/2016/luthers-catholic-reformation/|last=Ludwig|first=Alan|date=12 September 2016|publisher=The Lutheran Witness|language=English|quote= Ketika para pengikut Martin Luther menjelaskan Pengakuan Iman Augsburg di hadapan Kaisar Karl V pada tahun 1530, mereka menunjukkan dengan cermat bahwa tiap-tiap butir iman dan amalan di dalamnya pertama-tama benar menurut Kitab Suci, dan selanjutnya juga benar menurut ajaran bapa-bapa Gereja, konsili-konsili, bahkan hukum kanon Gereja Roma. Mereka dengan berani menyatakan bahwa “inilah ikhtisar ajaran kami, yang jelas-jelas tidak menyimpang sedikitpun dari Kitab Suci, atau dari Gereja Katolik, atau dari Gereja Roma, sejauh yang dapat diketahui dari para penyusunnya” (AC XXI Penutup 1). Dalil yang melandasi Pengakuan Iman Augsburg adalah keyakinan bahwa iman yang dianut Martin Luther beserta pengikut-pengikutnya bukanlah iman yang baru, melainkan iman katolik yang sejati, dan bahwasanya gereja-gereja mereka merupakan gereja katolik atau gereja semesta yang sejati. Bahkan sesungguhnya, Gereja Romalah yang sudah menyimpang dari iman purwa dan amalan Gereja Katolik (baca AC XXIII 13, XXVIII 72 dan bagian-bagian lain).|access-date=2019-08-31|archive-date=2019-08-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20190814155215/https://blogs.lcms.org/2016/luthers-catholic-reformation/|dead-url=yes}}</ref> Tatkala membabarkan Pengakuan Iman Augsburg pada tahun 1530 di hadapan [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Romawi Suci, Karl V]], para pengikut Martin Luther dengan penuh keyakinan "membuktikan bahwa tiap-tiap butir iman dan amalan di dalamnya pertama-tama benar menurut seluruh Kitab Suci, dan selanjutnya juga benar menurut ajaran bapa-bapa Gereja maupun konsili-konsili".<ref name="Ludwig2016"/>
 
=== Kristen Protestan ===
Kebanyakan gereja [[Reformasi Protestan|reformasi]] dan pascareformasi menggunakan istilah ''Katolik'' (seringkalisering kali dengan huruf ''k'' kecil) sebagai sebutan bagi keyakinan bahwa segenap umat Kristen adalah bagian dari Gereja yang esa tanpa pandang denominasi. Sebagai contoh, dalam bab XXV dari [[Pengakuan Iman Westminster]] tercantum kalimat "katolik atau Gereja semesta". Dengan tafsir kata "katolik" (semesta) semacam inilah gereja-gereja tersebut memaknai frasa "[[Empat Ciri Gereja|Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik]]" dalam [[kredo Nicea|syahadat Nikea]], frasa ''"iman Katolik''" dalam [[Kredo Athanasius|syahadat Atanasius]], dan frasa "Gereja Katolik yang kudus" dalam [[Pengakuan Iman Rasuli|syahadat para rasul]].
 
Istilah "Katolik Roma" atau "Gereja Katolik Roma" menyiratkan bahwa Gereja yang mengikuti Sri Paus dan berpusat di Roma bukanlah Gereja Katolik satu-satunya Gereja Katolik, dan bahwasanya gereja-gereja lain pun berhak disebut "Gereja Katolik", misalnya Gereja Anglikan. Asumsi semacam ini tidak diterima oleh Gereja Roma, yang lazim menyebut dirinya "Gereja Katolik" tanpa embel-embel lain, dan tidak mengakui kesahihan penggunaan nama ini oleh pihak lain.
 
Istilah ini juga digunakan dengan makna gereja pelestari [[jawatan uskup bersejarah|jawatan uskup]] yang masih dapat [[Suksesi apostolik|dirunut asal usulnya]] sampai pada [[para rasul]], dan yang menganggap dirinya sebagai bagian dari satu kumpulan ''katolik'' (semesta) umat beriman. Gereja-gereja yang menganggap dirinya ''Katolik'' tetapi bukan ''Katolik Roma'' antara lain gereja-gereja [[Gereja Anglikan|Anglikan]]<ref>{{Cite web|url=https://www.churchofengland.org/prayer-and-worship/worship-texts-and-resources/book-common-prayer/creed-s-athanasius|title=The Book of Common Prayer - The Athanasian Creed|last=|first=|date=18 January 2019|website=The Church of England|archive-url=https://web.archive.org/web/20190614162458/https://www.churchofengland.org/prayer-and-worship/worship-texts-and-resources/book-common-prayer/creed-s-athanasius|archive-date=2019-06-14|dead-url=no|access-date=}}</ref> dan gereja-gereja [[Lutheranisme|Lutheran]],<ref name="Ludwig2016"/> yang menegaskan bahwa mereka adalah gereja-gereja yang Terbarukan sekaligus Katolik. [[Gereja Katolik Lama]] dan bermacam-macam jemaat yang disamaratakan dengan sebutan [[Katolik mandiri|gereja-gereja Katolik Mandiri]] juga mengaku ''Katolik''. Jemaat-jemaat [[Kaum Katolik Tradisionalis|Katolik Tradisionalis]] bukan saja menganggap dirinya "Katolik" melainkan juga "Katolik Roma sejati", sekalipun tidak menjalin persekutuan dengan Gereja Roma.
 
Beberapa gereja menggunakan istilah "Katolik" sebagai tanda bahwa gereja mereka berbeda haluan dengan gereja-gereja [[Protestanisme|Protestan]] yang bermazhab [[Calvinisme|Kalvinis]] maupun [[Puritan]], antara lain segolongan umat Anglikan yang lazim disebut [[Anglo-Katolik|umat Anglo-Katolik]], [[Neo-Lutheranisme|jemaat-jemaat Neo-Lutheran]] pada abad ke-19, jemaat-jemaat [[Lutheranisme Gereja Tinggi|Lutheran Gereja Tinggi]] atau gereja-gereja [[Katolik Injili]] pada abad ke-20, dan lain-lain.
Baris 146 ⟶ 149:
== Sakramen ==
{{utama|Sakramen (Katolik)}}
Gereja Katolik mengajarkan bahwa Yesus Kristus menginstitusikan tujuh [[sakramen]], tidak lebih dan tidak kurang, baik menurut Kitab Suci <ref>{{Cite web |url=http://www.jesuschristsavior.net/Sacraments.html |title=Salinan arsip |access-date=2007-07-20 |archive-date=2013-07-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130729022810/http://www.jesuschristsavior.net/Sacraments.html |dead-url=yes }}</ref> maupun Tradisi Suci dan sejarah Gereja.<ref>{{Cite web |url=http://www.ewtn.com/library/PAPALDOC/JP2SEVEN.HTM |title=Salinan arsip |access-date=2007-07-20 |archive-date=2007-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070812233823/http://www.ewtn.com/library/PAPALDOC/JP2SEVEN.HTM |dead-url=yes }}</ref>. Adapun sakramen yang diakui oleh [[Gereja Katolik Roma]] sebagai berikut:
* [[Baptis]]
* [[Pengakuan dosa]]
Baris 155 ⟶ 158:
* [[Pengurapan orang sakit]]
Dalam ajaran Katolik, sakramen adalah berkat penyelamatan khusus yang oleh Yesus Kristus diwariskan kepada gereja. [[Agustinus dari Hippo|Santo Agustinus]] menyebut sakramen sebagai "tanda kelihatan dari rahmat Allah yang tidak kelihatan".<ref>{{Cite web |url=http://www.stjohnadulted.org/The08.doc |title=Salinan arsip |access-date=2007-07-20 |archive-date=2012-05-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120519002040/http://www.stjohnadulted.org/The08.doc |dead-url=yes }}</ref>.
 
== Katolik di Indonesia ==
Penyebaran agama Katolik sudah dimulai sejak kedatangan [[Portugis]] di [[Indonesia]] yang dilakukan oleh beberapa misionaris pada abad ke-16 dan abad ke-17 di bagian timur seperti di [[Maluku]] dan [[Flores]], NTT. Agama katolik baru memasuki tanah Jawa pada masa pemerintahan [[Herman Willem Daendels]] di [[Batavia]] awal abad-19 dengan didirikan gereja pertama di sana pada tahun [[1807]] dan disertai dengan diakuinya oleh [[Vatikan]]. Pada tahun [[2010]], 6.907.873 orang (2.9%) dari total penduduk Indonesia sebanyak 237.641.326 orang, beragama Katolik.<ref>{{Cite web |url=http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=0 |title=Salinan arsip |access-date=2014-08-24 |archive-date=2018-12-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181224211346/http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=0 |dead-url=no }}</ref>.
 
== Baca juga ==
Baris 196 ⟶ 199:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.kawali.org/ Kantor Waligereja Indonesia (KAWALI)]
* {{id}} [http://www.aptik.or.id/ Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151125112322/http://www.aptik.or.id/ |date=2015-11-25 }}
* {{id}} [http://www.gerejakatolik.net/ Situs Gereja Katolik]
* {{id}} [http://www.mirifica.net/ Berita Gereja]
Baris 202 ⟶ 205:
 
{{Agama di Indonesia}}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Katolik| ]]