Sesilia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sesudah pemindahan 2 templat | t=651 su=51 in=52 at=51 -- only 85 edits left of totally 137 possible edits | edr / ovr / aft = 000-0000 / 000-0011 / 000-0000 | clup(2):$A0(-0)&tab#trailspc(-4) & {{Chess}}--(c10=30070-0000,0x)-->{{Kotak b ... 0-0000,0x)-->{{Kotak bawah catur}} & {{For}}--(c10=30070-0000,1x)-->{{Untuk}} | "{{for|[[Santa]] " -> "{{Untuk|[[Santa]" |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Untuk|[[Santa]] dalam Gereja Katolik|Sesilia (santa)}}
{{Automatic taxobox
| name =
| image = Syphonops annulatus.jpg
| image_caption = Sesilia
| fossil_range = {{Fossil range|170|0}}<small>[[Jura (periode)|Jurasik]] Bawah – Sekarang<ref name=EoR/></small>▼
|
▲| ordo = '''Gymnophiona'''
▲| ordo_authority = [[Johannes Peter Müller|Müller]], 1832
| range_map = Distribution.gymnophiona.2.png▼
▲| subdivision_ranks = Familia
[[Ichthyophiidae]]{{br}}
[[Uraeotyphlidae]]{{br}}
Baris 19 ⟶ 13:
[[Typhlonectidae]]{{br}}
[[Caeciliidae]]
▲| range_map = Distribution.gymnophiona.2.png
▲ | fossil_range
}}
[[Berkas:Ichthyophis-pkl.jpg|jmpl|Sesilia dari [[Pekalongan]]]]
'''Sesilia''', '''Gymnophiona''' atau '''Apoda''' adalah ordo [[amfibia]] yang bertubuh serupa cacing besar atau ular<ref>{{Cite book|last=Parker|first=Sybil, P|date=1984|title=McGraw-Hill Dictionary of Biology|publisher=McGraw-Hill Company|url-status=live}}</ref>. Hewan ini amat langka. Selain karena hanya ditemukan di daerah hutan-hutan yang masih baik, sesilia hidup di dalam tanah yang gembur, di dekat [[sungai]] atau [[rawa]]-rawa; sehingga jarang sekali didapati oleh manusia. Dalam bahasa [[bahasa Jawa|Jawa]] mereka disebut ''ulo duwel''.<ref>{{cite web | url=http://www.kompas.com/read/xml/2008/03/19/21393411/banyak.ulo.duwel.belum.teridentifikasi | title=Kompas: Banyak 'Ulo Duwel' Belum Teridentifikasi}}</ref>
== Anatomi ==
Sesilia sama sekali tidak mempunyai [[kaki]], sehingga jenis kecil mirip cacing dan yang besar sepanjang 1,5 m mirip ular. [[Ekor]]nya pendek atau tidak ada, dan [[kloaka]]nya dekat ujung badan.
[[Kulit]]nya lembut, berlendir, dan berwarna gelap tidak mengkilap,
Kulitnya juga memiliki banyak lipatan berbentuk cincin, yang sebagian menutupi tubuhnya sehingga mereka tampak beruas-ruas. Seperti amfibia lain, di kulitnya ada kelenjar yang mensekresikan racun untuk mengusir pemangsa.<ref name=EoR/> Sekresi kulit ''Siphonops paulensis'' telah ditunjukkan memiliki sifat [[hemolisis]].<ref>{{cite journal|author=Elisabeth N. Ferroni Schwartz, Carlos A. Schwartz, Antonio Sebben|title=Occurrence of hemolytic activity in the skin secretion of the caecilian ''Siphonops paulensis''|journal=Natural Toxins|volume=6|issue=5|pages=179–182|year=1998|doi=10.1002/(SICI)1522-7189(199809/10)6:5<179::AID-NT20>3.0.CO;2-M}}</ref>
Anatomi sesilia sangat teradaptasi pada kehidupan dalam tanah. tengkoraknya kuat dengan moncong meruncing untuk mendesak jalan melalui tanah atau lumpur. Pada banyak spesies, jumlah tulang di tengkorak tereduksi dan berpadu bersama, mulutnya berada di bagian bawah kepala. Ototnya teradaptasi untuk mendesak jalan mereak melalui tanah, dengan kerangka dan otot dalam bertindak sebagai piston dalam kulit dan otot luar. Hal ini memungkinkan binatang ini menambatkan ujung belakangnya di tempat, dan mendesak kepala ke depan, lalu menarik bagian tubuh lain untuk mencapainya dalam gelombang. Di air atau lumpur sangat cair, sesilia berenang mirip belut.<ref name=EoR>{{cite book|editor=Cogger, H.G. & Zweifel, R.G.|author= Nussbaum, Ronald A.|year=1998|title=Encyclopedia of Reptiles and Amphibians|url=https://archive.org/details/encyclopediaofre0000unse_h2i0|publisher= Academic Press|location=San Diego|pages=
Semua sesilia, kecuali yang paling primitif, mempunyai dua perangkat otot untuk menutup rahang yang pada vertebrata lain ada sepasang. Hal ini lebih berkembang lagi pada sesilia penghuni tanah efisien, dan tampaknya membantu tengkorak dan rahangnya tetap kaku.<ref name=EoR/>
Baris 37 ⟶ 33:
Karena kehidupan bawah tanahnya, [[mata]] sesilia berukuran kecil dan ditutupi kulit yang melindunginya dimana hal ini membuat salah pengertian bahwa sesilia buta. Hal ini tidak mesti benar, meskipun penglihatannya terbatas pada persepsi gelap-terang sederhana. Semua sesilia memiliki sepasang tentakel yang berada di anatra mata dan lubang hidung. tentakel ini mungkin digunakan untuk kemampuan [[penciuman]] kedua, selain indra penciuman normal di hidungnya.<ref name=EoR/>
Kecuali spesies tak berparu-paru ''[[Atretochoana eiselti]]'' yang hanya diketahui dari dua spesimen yang dikumpulkan di Amerika Selatan, semua sesilia mempunyai [[paru-paru]], tetapi juga menggunakan kulit dan mulutnya, untuk untuk menyerap [[oksigen]]. Seringkali paru-paru kiri lebih kecil daripada paru-paru kanan, suatu adapatsi kepada bentuk tubuh yang juga ditemukan pada
== Penyebaran ==
Sesilia ditemukan pada kebanyakan wilayah tropis di [[Asia tenggara]], [[Afrika]], kepulauan [[Seychelles]] dan [[Amerika Selatan]], kecuali daerah kering dan pegunungan tinggi. Di Amerika Selatan penyeebaran mereka juga meluas ke daerah sejuk di utara Argentina. Mereka dapat ditemukan ke selatan hingga sejauh [[Buenos Aires]], saat mereka terbawa banjir [[sungai Parana]] jauh di utara. Tidak ada studi tentang mereka di Afrika tengah, tetapi sesilia mungkin ada di hutan tropis di sana. Sebaran paling utara adalah spesies ''Ichthyophis sikkimensis'' di India utara. Di Afrika, sesilia ditemukan dari Guinea Bissau (''Geotrypetes'') hingga Zambia Utara (''Scolecomorphus''). Di Asia Tenggara, penyebarannya tidak menyeberangi [[garis Wallace]], mereka juga tidak ditemukan di Australia atau pulau-pulau di antaranya. ''[[Ichthyophis]]'' juga ditemukan di Cina Selatan dan Vietnam Utara. Mereka juga ditemukan di Selandia Baru.<ref>Disebutkan dalam "The impacts of mice (Mus musculus) and their control using brodifacoum, on the recovery of small lizard populations" http://www.massey.ac.nz/~dhbrunto/ppl/WeddingC/Wedding_MscThesis.pdf{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Menurut Djoko T. Iskandar dalam bukunya Amfibi Jawa dan Bali (1998), sesilia yang ditemukan di Indonesia tergolong ke dalam dua marga (genus). Ialah marga ''Caudacaecilia'' yang menyebar di Kalimantan dan Sumatra, dan marga ''Ichthyophis'' yang didapati di Kalimantan, Sumatra dan Jawa.<ref>{{cite book
Baris 113 ⟶ 109:
| doi = 10.1086/429523
}}
== Pranala luar ==
Baris 122 ⟶ 117:
** [http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/7235205.stm BBC footage of young caecilians feeding on their mother]
** http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/7531055.stm
{{Taxonbar|from=Q4758}}
[[Kategori:Sesilia| ]]
[[Kategori:
[[Kategori:Gymnophiona]]
[[Kategori:Hewan]]
|