Imperium Britania Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Orolenial (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240809)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(35 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox country
| conventional_long_name = Imperium Britania Raya
|image_map native_name =The British Empire.png
|image_flag=Flag of the United Kingdom.svg
| image_flag = [[Berkas:Flag of Great Britain (1707-1800).svg|145px]]
|flag_caption=Bendera
|image_flag image_flag2 = [[Berkas:Flag of the United Kingdom.svg|145px]]
|image_map=The British Empire.png
| flag_caption = Bendera [[Kerajaan Britania Raya (1707–1800)|Imperium Britania Raya Pertama]] pada tahun 1707–1800 (kiri), dan bendera [[Union Jack|Imperium Britania Raya Kedua]] sejak 1801 (kanan).
|map_caption=Peta wilayah yang pernah menjadi bagian dari Imperium Britania. [[Wilayah Seberang Laut Britania]] ditandai dengan garis bawah merah.
| image_map = British Empire Map (Indonesian).svg
|capital=[[London]]
| map_caption = Peta anakronis yang menunjukkan wilayah yang pernah menjadi bagian dari Imperium Britania Raya. [[Wilayah Seberang Laut Britania Raya]] ditandai dengan garis bawahtulisan merah.
| capital = [[London]]
| demonym =
| area_km2 =
| area_rank =
| GDP_PPP =
| GDP_PPP_year =
| HDI =
| HDI_year =
| today =
| map_width = 325px
}}
 
'''Imperium Britania''' Atau Raya'''Kekaisaran Britania''' ([[bahasa Inggris]]: '''''{{lang-en|British Empire'''''}}) adalah suatu [[imperium]] kekuasaan yang terdiri dari wilayah-wilayah [[koloni]], [[protektorat]], [[Mandat (politik)|mandat]], [[dominion]] dan wilayah lain yang pernah diperintah atau dikuasai oleh [[Britania Raya]]. Imperium Britania Raya dimulai pada akhir abad ke-16 sejalan dengan berkembangnya kekuatan [[Royal Navy|Angkatan Laut KerajaanBritania InggrisRaya]] dan merupakan [[Daftar imperium terbesar|imperium yang paling luas]] dalam sejarah dunia serta pada suatu periode tertentu pernah menjadi kekuatan utama di dunia.<ref>{{Cite book|last=Ferguson|first=Niall|year=2004|title=Empire, The rise and demise of the British world order and the lessons for global power|url=https://archive.org/details/empire00nial|publisher=Basic Books|isbn=0-465-02328-2}}</ref> Pada tahun 1922, Imperium Britania Raya mencakup populasi sekitar 458 juta orang, kurang lebih seperlima populasi dunia pada waktu itu,<ref>[[#refMaddison2001|Maddison 2001]], hal.&nbsp;98, 242.</ref> yang membentang seluas lebih dari {{convert|33700000|km2|sqmi|-3|abbr=on}}, atau sekitar seperempat luas total bumi.<ref>[[#refFerguson2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;15.</ref><ref>[[#refElkins2005|Elkins2005]], hal.&nbsp;5.</ref> Akibatnya, pengaruh Britania Raya, terutama Inggris, melekat kuat di seantero dunia: dalam praktik [[ekonomi]], [[hukum]] dan [[sistem pemerintahan]], [[masyarakat]], [[olahraga]] (seperti [[kriket]] dan [[sepak bola]]), serta penggunaan [[bahasa Inggris]]. Imperium Britania pada suatu masa pernah dijuluki sebagai "kerajaan tempat Matahari tak pernah tenggelam" karena wilayahnya membentang sepanjang bola dunia dan dengan demikian Matahari selalu bersinar, paling tidak di salah satu dari begitu banyak koloninya.
 
Akibatnya, pengaruh Britania Raya, terutama Inggris, melekat kuat di seantero dunia: dalam praktik [[ekonomi]], [[hukum]] dan [[sistem pemerintahan]], [[masyarakat]], [[olahraga]] (seperti [[kriket]] dan [[sepak bola]]), serta penggunaan [[bahasa Inggris]]. Imperium Britania Raya pada suatu masa pernah dijuluki sebagai "kerajaan tempat Matahari tak pernah tenggelam" karena wilayahnya membentang sepanjang bola dunia dan dengan demikian Matahari selalu bersinar, paling tidak di salah satu dari begitu banyak koloninya.
Selama [[Zaman Penjelajahan]] pada abad ke-15 dan 16, [[Portugal]] dan [[Spanyol]] memelopori penjelajahan maritim [[Eropa]] ke berbagai belahan dunia sekaligus mendirikan wilayah koloni. Iri melihat keberhasilan dan kejayaan yang mereka peroleh, [[Inggris]], [[Prancis]] dan [[Belanda]] mulai membentuk koloni dan jaringan perdagangan mereka sendiri di [[Amerika]] dan [[Asia]].<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;2.</ref> Serangkaian kemenangan dalam peperangan pada abad ke-17 dan 18 dengan Prancis dan Belanda membuat Inggris (kemudian bernama Britania Raya setelah bersatu dengan [[Skotlandia]] pada tahun 1707) memperoleh wilayah-wilayah koloni yang dominan di [[India]] dan [[Amerika Utara]]. Lepasnya [[Tiga Belas Koloni]] Britania di Amerika Utara pada tahun 1787 setelah [[Perang Revolusi Amerika Serikat|perang kemerdekaan]] membuat Britania kehilangan wilayah koloninya yang paling tua dan paling padat penduduknya.
 
Selama [[Zaman Penjelajahan]] pada abad ke-15 dan ke-16, [[Portugal]] dan [[Spanyol]] memeloporimempelopori penjelajahan maritim [[Eropa]] ke berbagai belahan dunia sekaligus mendirikan wilayah koloni. Iri melihat keberhasilan dan kejayaan yang mereka peroleh, [[Inggris]], [[Prancis]] dan [[Belanda]] mulai membentuk koloni dan jaringan perdagangan mereka sendiri di [[Amerika]] dan [[Asia]].<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;2.</ref> Serangkaian kemenangan dalam peperangan pada abad ke-17 dan 18 dengan Prancis dan Belanda membuat Inggris (kemudian bernama Britania Raya setelah bersatu dengan [[Skotlandia]] pada tahun 1707) memperoleh wilayah-wilayah koloni yang dominan di [[India]] dan [[Amerika Utara]]. Lepasnya [[Tiga Belas Koloni]] Britania Raya di Amerika Utara pada tahun 1787 setelah [[Perang Revolusi Amerika Serikat|perang kemerdekaan]] membuat Britania Raya kehilangan wilayah koloninya yang paling tua dan paling padat penduduknya.
Lepasnya Amerika Utara membuat perhatian Britania beralih ke wilayah-wilayah koloni di [[Afrika]], Asia dan [[Pasifik]]. Setelah kekalahan [[Napoleon Bonaparte|Napoleon Prancis]] pada tahun 1815, Britania berkesempatan untuk memperluas imperiumnya ke seantero dunia dan menjadi negara [[imperialis]] paling berjaya dan tak tertandingi pada waktu itu. Beberapa wilayah koloninya dijadikan sebagai koloni imigran [[kulit putih]] dan beberapa di antaranya dijadikan sebagai wilayah dominion.
 
Lepasnya Amerika Utara membuat perhatian Britania Raya beralih ke wilayah-wilayah koloni di [[Afrika]], Asia dan [[Samudra Pasifik]]. Setelah kekalahan [[Napoleon Bonaparte|Napoleon Prancis]] dari Prancis pada tahun 1815, Britania Raya berkesempatan untuk memperluas imperiumnya ke seantero dunia dan menjadi negara [[imperialis]] paling berjaya dan tak tertandingi pada waktu itu. Beberapa wilayah koloninya dijadikan sebagai koloni imigran [[kulit putih]] dan beberapa di antaranya dijadikan sebagai wilayah dominion.
Kebangkitan [[Jerman]] dan [[Amerika Serikat]] pada akhir abad ke-19 turut menyebabkan pudarnya kejayaan Britania. Ketegangan militer dan ekonomi antara Britania Raya dan Jerman adalah penyebab utama [[Perang Dunia I]], ketika Britania sangat bergantung pada imperiumnya. Perang tersebut telah menyebabkan hancurnya sistem keuangan Britania dan walaupun Britania masih merupakan negara dengan wilayah jajahan terluas setelah Perang Dunia I, Britania tidak lagi menjadi pemimpin perekonomian dan militer di dunia. [[Perang Dunia II]] menyebabkan sebagian besar koloni Britania di [[Asia Tenggara]] diduduki oleh [[Jepang]]. Meskipun pada akhirnya Britania dan [[Sekutu]] berhasil memenangkan Perang Dunia II, perang ini turut berdampak pada semakin sempitnya wilayah imperium Britania. Dua tahun setelah perang berakhir, India—koloni Britania yang paling berharga—memperoleh kemerdekaannya.
 
Kebangkitan Jerman dan Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 turut menyebabkan pudarnya kejayaan Britania Raya. Ketegangan militer dan ekonomi antara Britania Raya dan Jerman adalah penyebab utama [[Perang Dunia I]], ketika Britania Raya sangat bergantung pada imperiumnya.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagai akibat dari gerakan [[dekolonisasi]] negara-negara terjajah, Britania memberi kemerdekaan pada sebagian besar koloninya. Proses dekolonisasi ini berakhir dengan diserahkannya [[Hong Kong]] ke tangan [[Republik Rakyat Tiongkok]] pada tahun 1997. Empat belas koloni Britania yang masih tersisa (disebut dengan [[Wilayah Seberang Laut Britania]]) tetap berada di bawah kedaulatan Britania Raya. Setelah kemerdekaan, banyak bekas koloni Britania yang bergabung dengan [[Negara-Negara Persemakmuran]], yaitu suatu persatuan secara sukarela yang melibatkan negara-negara berdaulat yang didirikan atau pernah dijajah oleh Britania Raya. Enam belas [[Wilayah Persemakmuran|anggota Persemakmuran]] mengakui [[Ratu Elizabeth II]] sebagai Ketua Persemakmuran sekaligus kepala negara.
 
Kebangkitan [[Jerman]] dan [[Amerika Serikat]] pada akhir abad ke-19 turut menyebabkan pudarnya kejayaan Britania. Ketegangan militer dan ekonomi antara Britania Raya dan Jerman adalah penyebab utama [[Perang Dunia I]], ketika Britania sangat bergantung pada imperiumnya. Perang tersebut telah menyebabkan hancurnya sistem keuangan Britania Raya dan walaupun Britania Raya masih merupakan negara dengan wilayah jajahan terluas setelah Perang Dunia I, Britania Raya tidak lagi menjadi pemimpin perekonomian dan militer di dunia. [[Perang Dunia II]] menyebabkan sebagian besar koloni Britania Raya di [[Asia Tenggara]] diduduki oleh [[Jepang]]. Meskipun pada akhirnya Britania Raya dan [[Sekutu]] berhasil memenangkan Perang Dunia II, perang ini turut berdampak pada semakin sempitnya wilayah imperiumImperium Britania Raya. Dua tahun setelah perang berakhir, India—koloni Britania Raya yang paling berharga—memperoleh kemerdekaannya.
 
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, sebagai akibat dari gerakan [[dekolonisasi]] negara-negara terjajah, Britania Raya memberi kemerdekaan pada sebagian besar koloninya. Proses dekolonisasi ini berakhir dengan diserahkannya [[Hong Kong]] ke tangan [[Republik Rakyat Tiongkok]] pada tahun 1997. Empat belas koloni Britania Raya yang masih tersisa (disebut dengan [[Wilayah Seberang Laut Britania Raya]]) tetap berada di bawah kedaulatan Britania Raya. Setelah kemerdekaan, banyak bekas koloni Britania Raya yang bergabung dengan [[Negara-Negara Persemakmuran Bangsa-Bangsa]], yaitu suatu persatuan secara sukarela yang melibatkan negara-negara berdaulat yang didirikan atau pernah dijajah oleh Britania Raya. Enam belas [[Wilayah Persemakmuran|anggota Persemakmuran]] mengakui [[Ratu Elizabeth II]] sebagai Ketua Persemakmuran sekaligus kepala negara.
 
Enam belas [[Alam Persemakmuran|anggota Persemakmuran]] mengakui [[Raja Charles III]] sebagai Ketua Persemakmuran sekaligus kepala negara.
{{TOC limit|limit=3}}
 
== Awal (1497–1583) ==
[[Berkas:Johncabotbonavista.jpg|ka|jmpl|150px|Patung [[John Cabot]] di [[Newfoundland]], koloni seberang lautan pertama Britania Raya yang pertama.]]
Ide mengenai penjelajahan seberang lautan (dalam pengertian eksplorasi lautan di luar Eropa dan [[Kepulauan Britania Raya]]) sudah dicetuskan saat Inggris dan [[Skotlandia]] masih merupakanberada suatudalam pemerintahan yang terpisah. Pada tahun 1496, [[Henry VII dari Inggris]] ingin mengikuti keberhasilan Spanyol dan Portugis (Portugal) dalam penjelajahanmenjelajahi seberang lautan. Ia kemudian menugaskan [[John Cabot]] memimpin pelayaran untuk menemukan rute menuju [[Asia]] melalui [[SamuderaSamudra Atlantik|SamuderaSamudra Atlantik Utara]].<ref name="ferguson3">[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;3.</ref> Cabot mulai berlayar pada tahun 1497; lima tahun setelah penemuan benua [[Amerika]] ditemukan oleh [[Christopher Columbus|Columbus]]. Meskipun pada akhirnya ia berhasil berlabuh di pantai [[Newfoundland]], ia mengira kalau ia sudah mencapai Asia dan pada akhirnya tidak berhasil mendirikan koloni.<ref>[[#refAndrews1985|Andrews 1985]], hal.&nbsp;45.</ref> Cabot memimpin pelayaran lain ke Amerika pada tahun berikutnya namun tidak diketahui lagi kabarnya.<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;4.</ref>
 
Tidak ada upaya lebih lanjut untuk mendirikan koloni Inggris di Amerika hingga memasuki masa pemerintahan [[Elizabeth I]] pada dekade terakhir abad ke-16.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;35.</ref> Adanya gerakan Reformasi [[Protestan]] telah membuat Inggris bermusuhan dengan [[Katolik]] Spanyol.<ref name="ferguson3"/> Pada tahun 1562, Kerajaan Inggris memerintahkan navigator John Hawkins dan [[Francis Drake]] untuk menyerang kapal-kapal Spanyol dan PortugisPortugal yang melintas di lepas pantai [[Afrika Barat]] dengan tujuan untuk melumpuhkan sistem perdagangan di Atlantik.<ref>[[#refThomas|Thomas]], hal.&nbsp;155–158</ref> Upaya ini tidak berhasil dan kemudian, saat Perang Inggris-Spanyol terjadi, Elizabeth I memerintahkan penyerangan terhadap pelabuhan Spanyol di Amerika dan kapal-kapal Spanyol yang melintasi Atlantik serta membajak kapal-kapal Spanyol yang sarat dengan harta dari [[Dunia Baru]].<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;7.</ref> Pada saat yang sama, penulis yang berpengaruh seperti Richard Hakluyt dan [[John Dee]] (yang pertama kali menggunakan istilah Imperium Britania Raya) mulai menekan kerajaan agar segera memulai penjelajahan seberang lautan.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;62.</ref> Pada saat itu, Spanyol telah menguasai Amerika, PortugisPortugal telah mendirikan pos perdagangan dan benteng di pantai Afrika, [[Brasil]] dan [[Tiongkok]], sedangkan Prancis sudah mencapai [[Sungai Saint Lawrence]] dan kemudian mendirikan koloni [[Prancis Baru]].<ref>[[Imperium Britania Raya#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;4–8.</ref>
 
=== Kolonisasi Irlandia ===
Meskipun Inggris jauh tertinggal di belakang negara-negara Eropa lainnya dalam membangun koloni seberang lautan, Inggris telah berhasil menguasai [[Pulau Irlandia|Irlandia]] pada abad ke-16.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;7.</ref><ref>[[#refKenny|Kenny]], hal.&nbsp;5.</ref> Beberapa orang yang berperan dalam kolonisasi Irlandia ini selanjutnya juga berperan dalam proses kolonisasi awal di [[Amerika Utara]], kelompok ini selanjutnya dikenal sebagai "para lelaki dari barat".<ref>[[#refTaylor2001|Taylor]], hal.&nbsp;119,123.</ref>
 
== Imperium Britania pertama (1583–1783) ==
Pada tahun 1578, [[Elizabeth I|Ratu Elizabeth I]] memerintahkan Humphrey Gilbert untuk memulai penjelajahan seberang lautan.<ref>[[#refAndrews1985|Andrews]], hal.&nbsp;187.</ref> Gilbert kemudian berlayar menuju [[Kepulauan Karibia|Hindia Barat]] dengan tujuan untuk membajak kapal-kapal Spanyol dan memulai kolonisasi di Amerika Utara. TetapiNamun, ekspedisi ini dihentikan sebelum mencapai [[Samudera Atlantik]].<ref>[[#refAndrews1985|Andrews]], hal.&nbsp;188.</ref><ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;63.</ref> Pada tahun 1583, Gilbert melakukan pelayaran kedua. Dalam pelayaran itu, ia berhasil mencapai [[Newfoundland]] dan mengklaim wilayah itu sebagai koloni Inggris pertama, meskipun pada saat itu pulau tersebut tidak berpenghuni. Gilbert tidak berhasil kembali ke Inggris, kemudian ia digantikan oleh saudara tirinya, [[Walter Raleigh]], yang diberi mandat oleh Ratu Elizabeth I pada tahun 1584. Raleigh berhasil membangun koloni di [[Koloni Roanoke|Roanoke]] (sekarang [[North Carolina]]), tetapi kurangnya persediaan makanan menyebabkan upaya untuk membangun koloni lebih lanjut gagal dilakukan.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;63–64.</ref>
 
Tahun 1603, [[James I dari Inggris|Raja James VI dari Skotlandia]] naik takhta menjadi raja Inggris dan mengesahkan [[Traktat London]] 1604 yang mengakhiri permusuhan dengan Spanyol. Setelah berdamai dengan saingan utamanya, upaya Inggris terfokus untuk mengambil alih wilayah-wilayah koloni negara lain dan membangun koloni seberang lautan sendiri.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;70.</ref> Imperium Britania mulai terbentuk pada awal abad ke-17, yang mencakup wilayah-wilayah di Amerika Utara dan pulau-pulau kecil di [[Karibia]] serta membentuk kongsi dagang bernama ''[[East India Company]]'' (EIC) untuk mengelola dan mengendalikan perdagangan di wilayah koloni Britania. Periode ini hingga terjadinya [[Perang Revolusi Amerika Serikat|Perang Kemerdekaan Amerika Serikat]] yang menyebabkan lepasnya [[Tiga Belas Koloni]] Britania di akhir abad ke-18 disebut sebagai "Imperium Britania pertama".<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;34.</ref>
 
=== Amerika, Afrika dan perdagangan budak ===
Pada awalnya, [[Karibia]] merupakan koloni Inggris yang paling penting dan menguntungkan,<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;17.</ref> namun itu sebelum upaya kolonisasi di beberapa wilayah mengalami kegagalan. [[Kolonisasi]] di [[Guyana]] pada tahun 1604 hanya berlangsung dua tahun, dan gagal mencapai tujuan utamanya untuk menemukan tambang emas.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;71.</ref> Upaya kolonisasi di [[St. Lucia]] (1605) dan [[Grenada]] (1609) juga tidak berhasil. TetapiNamun, tidak semua upaya gagal, koloni Inggris di St. Kitts (1624), [[Barbados]] (1627) dan Nevis (1628) berhasil dibentuk.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;221.</ref> Inggris mengadopsi sistem kolonisasi negara-negara lain kemudian menerapkannya di wilayah-wilayah koloninya. Sistem yang diadopsi itu antara lain upaya [[Portugis]] dalam mengembangkan perkebunan gula di [[Brasil]] yang bergantung pada tenaga [[budak]] serta kebijakan [[Belanda]] dalam penjualan budak dan hasil penjualannya selanjutnya dibelikan gula.<ref>[[Imperium Britania#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;22–23.</ref> Untuk memastikan kalau keuntungan tetap di tangan Inggris, [[Parlemen Inggris]] pada tahun 1651 memutuskan hanya kapal-kapal Inggris yang boleh melakukan perdagangan di wilayah-wilayah koloninya dan perdagangan dikuasai oleh EIC. Keputusan ini menyebabkan permusuhan dengan Belanda yang membangun koloni di bagian timur, kebijakan ini pada akhirnya semakin memperkuat posisi Inggris di Amerika meskipun hal ini merugikan Belanda.<ref>[[Imperium Britania#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;32.</ref> Pada tahun 1655, Inggris mencaplok [[Jamaika]] dari [[Spanyol]] dan pada tahun 1666 berhasil menduduki [[Bahama]].<ref>[[Imperium Britania#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;33, 43.</ref>
[[Berkas:British colonies 1763-76 shepherd1923.PNG|jmpl|kiri|Peta wilayah koloni Inggris di Amerika Utara periode 1763–1776.]]
 
Baris 52 ⟶ 69:
 
=== Persaingan dengan Prancis ===
Perdamaian antara Inggris dan Belanda pada tahun 1688 menandakan bahwa kedua negara tersebut akan memasuki [[Perang Sembilan Tahun]] sebagai sekutu. TetapiNamun, perang tersebut membuat Belanda harus mencurahkan sebagian besar anggaran militernya untuk kepentingan perang, hal ini pada akhirnya membuat kekuasaan kolonial Inggris lebih kuat dari Belanda.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal.&nbsp;441.</ref> Pada abad ke-18, Inggris (kemudian menjadi Britania Raya setelah bersatu dengan [[Skotlandia]] pada tahun 1707) berjaya sebagai kekuatan kolonial paling dominan di dunia, dan hanya Prancis yang menjadi saingan utamanya di ranah imperialisme.<ref>[[#refPagden2003|Pagden]], hal.&nbsp;90.</ref>
 
[[Berkas:The Defeat of the French Fireships attacking the British Fleet at Anchor before Quebec.jpg|jmpl|kiri|200px|Kekalahan Prancis dalam Pertempuran Quebec pada tahun 1759.]]
Baris 66 ⟶ 83:
=== Lepasnya Tiga Belas Koloni ===
{{see|Perang Revolusi Amerika Serikat}}
Selama periode 1760-an dan 1770-an, hubungan antara [[Tiga Belas Koloni]] dan Britania menjadi semakin tegang, terutama karena Undang-Undang Stempel 1765 yang dikeluarkan oleh Parlemen Britania yang tidak konstitusional. ParlemenBritania menegaskan bahwa mereka punya hak untuk memberlakukan pajak pada para kolonis.<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;84.</ref> Kolonis mengklaim bahwa karena mereka penduduk Britania, perpajakan tanpa perwakilan rakyat dianggap ilegal. Kolonis di Tiga Belas Koloni membentuk Kongres Kontinental yang bersatu dan pemerintahan bayangan di setiap koloni serta menyerukan istilah "[[tolak pajak tanpa perwakilan rakyat]]". Pemboikotan kolonis terhadap teh Inggris yang terkena pajak mendorong terjadinya peristiwa [[Pesta Teh Boston]] pada tahun 1773. Perselisihan demi perselisihan pada akhirnya mengakibatkan terjadinya [[Revolusi Amerika Serikat|Revolusi Amerika]] dan pecahnya [[Perang Revolusi Amerika Serikat|Perang Revolusi]] pada tahun 1775. Tahun berikutnya, koloni menyatakan kemerdekaan atas Britania dan dengan bantuan dari Prancis, Tiga Belas Koloni akhirnya berhasil memenangkan perang pada tahun 1783 dan kemudian mendirikan [[Amerika Serikat]].<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;90.</ref>
 
[[Berkas:01 б Битва при Принстоне.jpg|jmpl|kiri|''Tewasnya Jenderal Mercer dalam Pertempuran Princeton'' oleh [[John Trumbull]]. Lepasnya [[Tiga Belas Koloni]] di Amerika Utara menandai berakhirnya Imperium Britania pertama.]]
Baris 76 ⟶ 93:
=== Penjelajahan Pasifik ===
[[Berkas:Captainjamescookportrait.jpg|jmpl|160px|[[James Cook]], penjelajah Inggris yang menemukan pantai timur di benua selatan baru bernama [[Australia]].]]
Sejak tahun 1718, pembuangan orang-orang Britania ke koloni-koloni di Amerika Utara telah menjadi suatu bentuk hukuman bagi berbagai tindak pidana di Britania. Ribuan orang buangan diangkut setiap tahunnya melewati [[Samudera Atlantik|Atlantik]].<ref>[[#refSmith1998|Smith]], hal.&nbsp;20.</ref> Tetapi setelah lepasnya Tiga Belas Koloni pada tahun 1783, Britania dipaksa untuk mencari lokasi alternatif sebagai tempat pembuangan baru bagi orang-orang tahanan. Kemudian, Britania berpaling ke daratan di selatan yang baru ditemukan bernama [[Australia]].<ref>[[#refrefSmith1998|Smith]], hal. 20–21.</ref> Pantai barat Australia sebenarnya telah ditemukan oleh seorang penjelajah [[Belanda]] bernama [[Willem Janszoon]] pada tahun 1606 yang kemudian dinamakannya Belanda Baru, tetapi tidak ada usaha lebih lanjut untuk membangun koloni di sana sampai pada tahun 1770, [[James Cook]] menemukan pantai timur Australia dalam perjalanannya menuju [[Samudera Pasifik|Samudera Pasifik Selatan]]. Cook mengklaim benua tersebut atas nama Britania dan menamakannya [[New South Wales]].<ref>[[#refPeters2006|Peters]], hal.&nbsp;5–23.</ref> Pada tahun 1778, [[Joseph Banks]], seorang [[ahli botani]] yang ikut serta dalam pelayaran bersama Cook memberi saran kepada Pemerintah Britania supaya Australia dijadikan sebagai [[koloni tahanan]] yang baru. Selanjutnya, pada tahun 1787, pengiriman perdana para tahanan dari Britania dilakukan dan sampai di New South Wales pada tahun 1788.<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;142.</ref> Britania terus mengirim para tahanan ke New South Wales hingga tahun 1840.<ref>[[#refBrittain|''Brittain and the Dominions'']], hal.&nbsp;159.</ref> Seiring perkembangannya, koloni Australia akhirnya menjadi koloni yang sangat menguntungkan, terutama karena produksi wol dan tambang emasnya,<ref>[[#refFieldhouse1999|Fieldhouse]], hal. 145–149</ref> yang turut didukung oleh adanya "demam emas" yang sedang berlangsung di koloni-koloni Victoria. Hal ini menjadikan [[Melbourne]] sebagai kota terkaya di dunia pada saat itu,<ref name="RobertCervero320">{{cite book|last=Cervero|first=Robert B.|title=The Transit Metropolis: A Global Inquiry|url=https://archive.org/details/transitmetropoli0000cerv|publisher=Island Press|year=1998|location=Chicago|page=[https://archive.org/details/transitmetropoli0000cerv/page/320 320]|isbn=1-55963-591-6}}</ref> sekaligus kota terbesar kedua (setelah [[London]]) dalam Imperium Britania.<ref>Statesmen's Year Book 1889</ref>
 
Dalam perjalanannya, Cook juga mengunjungi [[Selandia Baru]], yang ditemukan pertama kali pada tahun 1642 oleh penjelajah Belanda bernama [[Abel Tasman]]. Cook kemudian mengklaim pulau-pulau di [[Pulau Utara|Utara]] dan di [[Pulau Selatan|Selatan]] atas nama [[Kerajaan Britania Raya (1707–1800)|Kerajaan Britania Raya]] pada tahun 1769 dan 1770. Awalnya, interaksi antara [[Suku Māori]]; penduduk asli Selandia Baru dengan orang-orang Eropa terbatas hanya pada transaksi perdagangan.Tetapi, permukiman bagi orang-orang Eropa makin diperluas selama dekade awal abad ke-19 dan pos-pos perdagangan banyak didirikan, terutama di [[Pulau Utara]]. Pada tahun 1839, perusahaan Britania bernama ''New Zealand Company'' menyatakan rencananya untuk membeli lahan yang luas dan mendirikan koloni di Selandia Baru. Pada tanggal 6 Februari 1840, William Hobson dan sekitar 40 orang tokoh adat Māori menandatangani [[Perjanjian Waitangi]].<ref>[[#refrefSmith1998|Smith]], hal. 45.</ref> Perjanjian ini dianggap sebagai dokumen awal pendirian negara Selandia Baru,<ref>{{Cite web|url=http://www.nzhistory.net.nz/politics/treaty/waitangi-day|title=Waitangi Day|publisher=History Group, New Zealand Ministry for Culture and Heritage|accessdate=13 December 2008}}</ref> namun penafsiran terhadap teks perjanjian versi Britania dan versi Māori amat berbeda, sehingga tidak ada kesepakatan pada masalah yang telah disetujui dan terus menerus menjadi sumber sengketa hingga saat ini.<ref>[[#refMeinSmith|Mein Smith]], hal.&nbsp;49.</ref><ref>[[#refOHBEv3|Porter]], hal.&nbsp;579.</ref>
Baris 89 ⟶ 106:
 
=== Pendudukan Hindia Belanda ===
Pada tahun 1811, tentara Britania melancarkan serangan terhadap daerah-daerah yang diduduki oleh Belanda, termasuk [[Hindia Timur]] atau yang lebih dikenal dengan [[Hindia Belanda]] (sekarang [[Indonesia]]). Pasukan Britania tidak mengalami kesulitan menghadapi pasukan Belanda. Selain itu, pasukan Belanda juga mendapat serangan dari pasukan raja-raja di [[Jawa]]. Serangan itu menyebabkan Belanda akhirnya menyerah kepada Britania.<ref>{{Cite book|last=Sutrisno|first=Sulastin|year=2001|title=Dari lima penjajahan menuju zaman kemerdekaan|publisher=Indira|isbn=}}</ref> Oleh sebab itu, sejak tahun 1811 Hindia Timur menjadi jajahan Britania Raya dengan kongsi dagang EIC nya yang dipimpin oleh [[Gubernur-Jenderal]] [[Lord Minto]]. Lord Minto kemudian mengangkat [[Thomas Stamford Raffles]] sebagai pemegang kekuasaan atas Pulau Jawa dengan pangkat LetnanWakil Gubernur Jenderal.<ref>{{Cite book|last=Notosusanto|first=Nugroho|year=1994|title=Sejarah nasional Indonesia I|publisher=Depdikbud|isbn=}}</ref>
 
Peristiwa yang terjadi di Eropa selanjutnya turut memengaruhi kekuasaan Britania di Hindia Timur. Napoleon berhasil dikalahkan dalam [[Pertempuran Leipzig]]. Sebagai dampak dari kekalahan Napoleon, pada tahun 1814 Britania harus mengembalikan semua daerah kekuasaan Belanda yang pernah dikuasainya melalui [[Perjanjian London]]. Raffles tidak setuju atas keputusan-keputusan itu.<ref>[[#refSutrisno|Sutrisno]], hal.&nbsp;46.</ref> Ia meletakkan jabatannya dan kemudian digantikan oleh LetnanWakil Gubernur Jenderal [[John Fendall]]. Pada tahun 1816, Fendall menyerahkan Hindia Timur kembali kepada Belanda.<ref>[[#refNotosusanto|Notosusanto]], hal.&nbsp;34.</ref>
 
=== Penghapusan sistem perbudakan ===
Baris 101 ⟶ 118:
[[Berkas:Destroying Chinese war junks, by E. Duncan (1843).jpg|jmpl|250px|''Penghancuran kapal perang Cina dalam [[Perang Candu Pertama]]'' oleh E. Duncan.]]
 
Periode antara tahun 1815 sampai 1914 disebut oleh beberapa [[sejarawan]] sebagai "era keemasan Imperium Britania",<ref>[[#refHyam2002|Hyam]], hal.&nbsp;1.</ref><ref>[[#refSmith1998|Smith]], hal.&nbsp;71.</ref> ketika lebih dari 10.000.000 mil persegi (26.000.000 &nbsp;km<sup>2</sup>) luas wilayah dan sekitar 400 juta penduduk menjadi bagian dari Imperium Britania.<ref>[[#refParsons|Parsons]], hal.&nbsp;3.</ref> Kekalahan [[Napoleon Bonaparte|Napoleon]] pada tahun 1815 membuat Britania tidak memiliki saingan yang berarti, kecuali [[Rusia]] di [[Asia Tengah]].<ref name="#refOHBEv3|Porter, hal. 401">[[#refOHBEv3|Porter]], hal.&nbsp;401.</ref> Menjadi yang tak terkalahkan di lautan, Britania kemudian menobatkan dirinya sebagai polisi dunia, yang selanjutnya dikenal sebagai ''[[Pax Britannica]]''.<ref>[[#refOHBEv3|Porter]], hal.&nbsp;332.</ref> Bersamaan dengan hak kontrol tidak resmi yang dimilikinya, posisi Britania yang dominan dalam perdagangan dunia berarti bahwa secara efektif Britania bisa mengendalikan perekonomian dari banyak negara, seperti [[Tiongkok]], [[Argentina]], dan Siam ([[Thailand]]). Kondisi ini oleh para sejarawan disebut sebagai "imperium informal".<ref>[[#refOHBEv3|Porter]], hal.&nbsp;8.</ref><ref>[[#refMarshall|Marshall]], hal.&nbsp;156–57.</ref>
 
Era keemasan Imperium Britania didukung oleh berbagai penemuan teknologi selama masa [[Revolusi Industri]] seperti [[kapal uap]] dan [[telegraf]]. Berbagai teknologi baru yang diciptakan pada paruh kedua abad ke-19 memungkinkan Britania untuk mengontrol dan mempertahankan kejayaan imperiumnya. Pada tahun 1902, koloni-koloni di Imperium Britania bisa saling terhubung berkat adanya penemuan jaringan kabel telegraf yang bernama ''"All Red Line"''.<ref>[[#refDalziel2006|Dalziel]], hal.&nbsp;88–91.</ref>
Baris 113 ⟶ 130:
Berawal dari basis di [[India]], sejak tahun 1730 EIC lambat laun mulai melebarkan jalur perdagangannya dengan merambah perdagangan [[opium]] (candu) dengan [[Tiongkok]]. Perdagangan ini sangat menguntungkan namun ilegal karena dilarang oleh [[Dinasti Qing]] sejak tahun 1729. Perdagangan opium ini membantu mengembalikan ketidakseimbangan perdagangan Britania akibat impor [[teh]] yang tidak menghasilkan keuntungan di Tiongkok.<ref>[[#refMartin2007|Martin]], hal.&nbsp;146–148.</ref> Pada tahun 1839, sekitar 20.000 peti candu Britania disita oleh Pemerintah Tiongkok, yang memicu meletusnya [[Perang Candu Pertama]]. Tiongkok kalah dalam perang ini, kemudian berdasarkan hasil [[Perjanjian Nanjing]], [[Hong Kong]] diserahkan kepada Britania.<ref>[[#refJanin1999|Janin]], hal.&nbsp;28.</ref>
 
Pada tahun 1857, di India terjadi [[Pemberontakan Sepoy]] yang dilakukan oleh prajurit-prajurit India (sepoy) yang berada di bawah kekuasaan EIC. Pemberontakan ini berkembang dan meluas menjadi pemberontakan penduduk di dataran [[Gangga]] hulu dan India Tengah dan berakhir dengan pembubaran EIC serta kekuasaan di India dijalankan secara langsung oleh [[Kerajaan Britania Raya]].<ref>[[#refParsons|Parsons]], hal.&nbsp;44–46.</ref> Pemberontakan ini memakan waktu enam bulan sebelum berhasil ditumpas dan memakan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak. Setelah pemberontakan usai, [[Kerajaan Britania Raya|Monarki Britania]] memegang kendali langsung atas India, membawa India memasuki periode menjadi [[Negara kepangeranan|Negara Kepangeranan]] Britania atau yang dikenal sebagai Kemaharajaan Britania ''(British Raj)'' dengan seorang gubernur jenderal ditunjuk oleh Pemerintah Britania untuk membawahi India dan [[Ratu Victoria]] dinobatkan sebagai [[Kaisar India|Maharani India]]. EIC dibubarkan pada tahun berikutnya.<ref>[[#refrefSmith1998|Smith]], hal. 50–57.</ref>
 
India mengalami serangkaian kegagalan panen serius pada akhir abad ke-19, menyebabkan [[Bencana kelaparan besar 1876–78|bencana kelaparan]] yang meluas ke seantero negeri dan diperkirakan lebih dari 15 juta orang meninggal akibat kelaparan. EIC telah gagal mengimplementasikan kebijakan dan kontrol yang terkoordinasi untuk menangani kelaparan selama periode kekuasaannya. Hal ini berusaha diubah selama masa [[Kemaharajaan Britania]], sebuah komisi khusus dibentuk untuk mengatasi dan menerapkan kebijakan baru dalam pengentasan kelaparan, yang memakan waktu hingga awal 1900-an supaya bisa menghasilkan efek.<ref>[[#refMarshall|Marshall]], hal.&nbsp;133–34.</ref>
Baris 120 ⟶ 137:
=== Persaingan dengan Rusia ===
{{main|Permainan Besar}}
Sepanjang abad ke-19, Britania dan [[Rusia]] saling bersaing untuk mengisi kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan olah [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]], [[Persia]] dan [[Dinasti Qing]]. Persaingan di [[Eurasia]] ini oleh Arthur Connolly disebut sebagai [[Permainan Besar]] ''(The Great Game)''.<ref>[[#refHopkirk1992|Hopkirk]], hal.&nbsp;1–12.</ref> Kekalahan yang diderita oleh Rusia di Persia dan [[Turki]] memunculkan kekhawatiran Britania akan ambisi imperialis Rusia untuk menguasai [[Asia Tengah]] dan ketakutan akan adanya invasi darat Rusia ke India.<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;181.</ref> Pada tahun 1839, Britania mendahului Rusia dengan menginvasi [[Afganistan]], yang memicu meletusnya [[Perang Inggris-Afganistan Pertama|Perang Inggris-Afganistan]], tetapi perang ini adalah bencana bagi Britania.<ref name="refjames182">[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;182.</ref> Saat Rusia menginvasi [[Balkan]] pada tahun 1853, kekhawatiran akan adanya dominasi Rusia di [[Laut Tengah|Mediterania]] dan [[Timur Tengah]] memicu Britania dan [[Prancis]] untuk menyerang [[Semenanjung Krimea]] dan melumpuhkan Angkatan Laut Rusia.<ref name="refjames182"/> Peristiwa ini memicu berkobarnya [[Perang Krimea]] yang meletus pada tahun 1854-1856 antara [[Kekaisaran Rusia]] melawan sekutu yang terdiri dari Britania, Prancis, [[Kerajaan Sardinia|Kerajaan Sardinia,]], dan [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Perang ini dianggap sebagai perang modern pertama dalam sejarah dunia, baik dari segi teknik maupun penggunaan senjata,<ref>[[#refRoyle2000|Royle]], preface.</ref> dan merupakan satu-satunya [[Perang Dunia|perang global]] yang terjadi antara Britania dengan [[imperium]] lainnya selama masa ''Pax Britannica''. Perang ini berhasil dimenangkan dengan gemilang oleh Britania dan sekutunya.<ref name="refjames182"/> Setelah perang usai, situasi di Asia Tengah tetap tidak terselesaikan selama dua dekade lebih. Britania mencaplok [[Baluchistan]] pada tahun 1876 dan Rusia menguasai [[Kirghizia]], [[Kazakhstan]] dan [[Turkmenistan]]. Untuk sementara waktu, perang lain antar kedua negara tersebut memang bisa dihindari, tetapi di sisi lain terjadi perebutan supremasi antar kedua belah pihak di Asia Tengah, terutama dalam penyebaran pengaruh dan ideologi politiknya masing-masing. Kesepakatan antara Britania dan Rusia baru benar-benar bisa tercapai setelah ditetapkannya batas-batas kekuasaan kedua negara dalam Perjanjian Britania-Rusia pada tahun 1907.<ref>{{cite journal|last=Williams|first=Beryl J.|title=The Strategic Background to the Anglo-Russian Entente of August 1907|journal=The Historical Journal|year=1966|volume=9|pages=360–373 |jstor=2637986|doi=10.1017/S0018246X00026698|issue=03}}</ref> Lumpuhnya Angkatan Laut Rusia dalam [[Pertempuran Port Arthur]] saat terjadinya [[Perang Rusia-Jepang]] juga semakin memperbesar peluang Britania dalam menguasai Asia.<ref name="hodge47">[[#refhodge47|Hodge]], hal.&nbsp;47.</ref>
 
=== Dari Cape ke Kairo ===
{{see also|Perebutan Afrika}}
[[Berkas:Punch Rhodes Colossus.png|jmpl|kiri|''Raksasa Rhodes''—[[Cecil Rhodes]] "melangkah" dari Cape ke Kairo.]]
Belanda sebenarnya telah mendirikan [[Koloni Tanjung Belanda|Koloni Cape]] di ujung selatan [[Afrika]] pada tahun 1652 sebagai pos persinggahan bagi kapal-kapalnya yang sedang dalam perjalanan ke [[Hindia Timur]]. TetapiNamun, Britania secara resmi mengakuisisi Koloni Cape pada tahun 1806—termasuk [[Bangsa Boer]] yang berdiam di sana—setelah mendudukinya pada tahun 1795 untuk mencegah koloni tersebut jatuh ke tangan Prancis yang pada saat itu berhasil mengalahkan Belanda.<ref>[[#refSmith1998|Smith]], hal.&nbsp;85.</ref> Para imigran dari Kepulauan Britania mulai berdatangan sejak tahun 1820. Hal ini memicu menyingkirnya ribuan Bangsa Boer yang tidak setuju dengan hukum Britania ke arah utara dan mendirikan negara republik bebas sendiri (kebanyakan tidak bertahan lama) pada periode 1830-an sampai awal 1840-an.<ref>[[#refSmith1998|Smith]], hal.&nbsp;85–86.</ref> Dalam prosesnya, Bangsa Boer berulang kali bentrok dengan tentara Britania, yang memiliki agenda sendiri sehubungan dengan ekspansi kolonial di [[Afrika Selatan]] dan menguasai permukiman bangsa-bangsa asli Afrika, termasuk Bangsa Sotho dan [[Zulu]]. Pada akhirnya, Bangsa Boer berhasil mendirikan dua negara republik baru yang memiliki umur lebih lama: Republik Afrika Selatan atau [[Republik Transvaal]] (1852-1877; 1881-1902) dan [[Negara Bebas Oranje|Negara Bebas Oranye]] (1854-1902).<ref>[[Imperium Britania#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;168, 186, 243.</ref> Pada tahun 1902, Britania berhasil menduduki kedua republik tersebut, yang memicu meletusnya [[Perang Boer Kedua|Perang Boer]].<ref>[[Imperium Britania#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;255.</ref>
 
Pada tahun 1869, [[Terusan Suez]] yang menghubungkan [[Laut Tengah]] dengan [[Samudra Hindia]] dibuka oleh [[Napoleon III]]. Pembukaan terusan ini pada awalnya ditentang oleh Britania, tetapi begitu mengetahui nilai strategis terusan ini, Britania langsung berhasrat untuk menguasainya.<ref>[[#refTilby2009|Tilby]], hal.&nbsp;256.</ref> Pada tahun 1875, [[Konservatif|Pemerintah Konservatif]] [[Benjamin Disraeli]] membeli 44 persen—sekitar £4 juta (£{{formatprice|{{inflation|UK|4000000|1875|r=-7}}}} pada tahun {{CURRENTYEAR}})—saham penguasa [[Mesir]]; [[Ismail Pasha]] dalam kepemilikan Terusan Suez. Meskipun pembelian ini tidak memberikan kontrol langsung atas Terusan Suez, Britania secara tidak langsung telah menanamkan pengaruhnya di Mesir. Dengan adanya kontrol dari Prancis dan Britania terhadap keuangan Mesir, Mesir pun akhirnya diduduki penuh oleh Britania Raya pada tahun 1882.<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;230–33.</ref> Prancis, yang merupakan pemegang saham mayoritas atas Terusan Suez, berupaya untuk melemahkan posisi Britania,<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;274.</ref> tetapi kedua negara tersebut pada akhirnya berhasil mencapai suatu persetujuan dengan disahkannya Konvensi Konstantinopel pada tahun 1888 yang memutuskan bahwa Terusan Suez adalah wilayah netral.<ref>{{cite web|title=Treaties|url=http://www.mfa.gov.eg/MFA_Portal/en-GB/Foreign_Policy/Treaties/Convention+Respecting+the+Free+Navigation+of+the+Suez+Maritime+Canal.htm|publisher=Egypt Ministry of Foreign Affairs|accessdate=20 October 2010|archiveurl=httphttps://web.archive.org/web/20100915095412/http://www.mfa.gov.eg/MFA_Portal/en-GB/Foreign_Policy/Treaties/CONVENTION+RESPECTING+THE+FREE+NAVIGATION+OF+THE+SUEZ+MARITIME+CANAL.htm <!-- Added by H3llBot -->|archivedate=15 September 2010-09-15|dead-url=no}}</ref>
 
Ketika aktivitas [[Prancis]], [[Belgia]] dan [[Portugis]] di bagian hulu [[Sungai Kongo]] sudah mengancam kedudukan Britania di Afrika, [[Konferensi Berlin]] diadakan pada tahun 1884 dan 1885 dengan tujuan untuk mengatur persaingan antar bangsa-bangsa Eropa di Afrika, yang selanjutnya dikenal sebagai “[[Perebutan Afrika]]” (dalam artian pendudukan efektif agar mendapat pengakuan internasional atas klaim teritorial).<ref>[[#refHerbst2000|Herbst]], hal.&nbsp;71–72.</ref> Perebutan ini berlanjut hingga tahun 1890-an, yang menyebabkan Britania mempertimbangkan kembali keputusannya untuk menarik diri dari [[Sudan]] pada tahun 1885. Sekompi pasukan gabungan tentara Britania dan Mesir berhasil mengalahkan [[Tentara Mahdi]] pada tahun 1886 dan mencegah usaha Prancis untuk menduduki Fashoda pada tahun 1898. Setelah itu, [[Sudan]] diklaim sebagai Kondominium Britania-Mesir, meskipun pada kenyataannya Sudan merupakan koloni Britania.<ref>[[#Vandervort1998|Vandervort]], hal.&nbsp;169–183.</ref>
Baris 136 ⟶ 153:
Sejak abad ke-18, telah terjadi perbedaan yang nyata antara status koloni Britania yang dihuni oleh penduduk [[kulit putih|berkulit putih]] dengan koloni yang dihuni oleh penduduk non-kulit putih. Saat pemikiran "[[absolutisme tercerahkan]]" berkembang di Eropa, Britania didesak untuk mengubah status koloni-koloni kulit putih agar mengizinkan mereka membentuk pemerintahan sendiri.<ref>[[#refOHBEv4|Brown]], hal.&nbsp;7.</ref>
[[Berkas:Birth of the Irish Republic.jpg|jmpl|210px|''Kelahiran Republik Irlandia'' oleh Walter Paget.]]
Langkah koloni kulit putih untuk memperoleh kemerdekaan dari Imperium Britania dimulai dengan adanya [[Laporan Durham]] pada tahun 1839: dua provinsi di Kanada (Kanada Hulu dan Kanada Hilir) diusulkan untuk di[[Teori unifikasi|unifikasi]] sebagai solusi atas kerusuhan politik yang kerap terjadi di sana.<ref>[[#refSmith1998|Smith]], hal.&nbsp;28–29.</ref> Unifikasi ini disahkan dalam Undang-Undang Penyatuan pada tahun 1840, yang kemudian membentuk Provinsi Kanada. Pemerintahan mandiri pertama kali diberikan pada [[Nova Scotia]] pada tahun 1848, kemudian menyusul koloni-koloni Britania lainnya di Amerika utara. Selanjutnya, dengan diberlakukannya Undang-Undang Konstitusi oleh [[Parlemen Britania Raya]] pada tahun 1867, [[Kanada Hulu]], [[Kanada Hilir]], [[New Brunswick|New Brunswick,]], dan [[Nova Scotia]] disatukan menjadi [[Kanada|Dominion Kanada]], dengan status sebagai Pemerintahan Konfederasi yang menikmati hak penuh kecuali dalam hal [[hubungan internasional]].<ref>[[#refOHBEv3|Porter]], hal.&nbsp;187</ref> [[Australia]] dan [[Dominion Selandia Baru|Selandia Baru]] juga memperoleh status yang sama setelah tahun 1900. Koloni-koloni di Australia diunifikasi pada tahun 1901 menjadi Federasi Australia, sedangkan Selandia Baru menyusul setelahnya dengan status sebagai [[Dominion|Pemerintah Dominion]]. Istilah Pemerintahan Dominion sendiri secara resmi baru diperkenalkan dalam [[Konferensi Kekaisaran|Konferensi Kolonial 1907]] di London untuk menegaskan status Kanada, Australia dan Selandia Baru.<ref name="rhodes5"/>
 
Pada dekade terakhir abad ke-19, Britania dihadapkan pada kampanye politik rakyat [[Irlandia]] yang ingin memisahkan diri dari [[Britania Raya]]. Irlandia sendiri telah bergabung dengan Inggris (dan bersama [[Skotlandia]] kemudian membentuk Britania Raya) sejak tahun 1800, setelah meletusnya Pemberontakan Irlandia pada tahun 1798, yang diikuti dengan [[Wabah Kelaparan Besar|bencana kelaparan parah]] pada periode 1845 sampai 1852. Kemerdekaan Irlandia ini didukung oleh [[Daftar Perdana Menteri Britania Raya|Perdana Menteri Britania Raya]], [[William Ewart Gladstone]], yang berharap bahwa Irlandia mungkin bisa mengikuti jejak Kanada sebagai sebuah Pemerintahan Dominion dalam Imperium Britania. Tetapi Rancangan Undang-Undang (RUU) pembebasan Irlandia ditolak oleh Parlemen Britania Raya,<ref name="ReferenceB">[[Imperium Britania#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;213</ref> meskipun RUU ini menawarkan otonomi yang lebih sedikit bagi Irlandia ketimbang Kanada.<ref name="ReferenceB"/> Kebanyakan anggota parlemen takut kemerdekaan Irlandia mungkin akan menimbulkan ancaman keamanan bagi Britania atau menandai awal pecahnya Imperium Britania.<ref name="James, hal. 315">[[#refJames|James]], hal.&nbsp;315.</ref> RUU kemerdekaan kedua juga ditolak dengan alasan yang sama.<ref name="James, hal. 315"/> RUU ketiga berhasil disahkan oleh parlemen, tetapi tidak diproses lebih lanjut karena pecahnya [[Perang Dunia I]].<ref>[[#refrefSmith1998|Smith]], hal. 92.</ref> Sementara itu di Afrika, pada tahun 1910, Koloni Cape, Natal, [[Republik Transvaal]] dan [[Negara Bebas Oranje|Negara Bebas Oranye]] bergabung menjadi [[Afrika Selatan|Uni Afrika Selatan]] yang juga diberi status dominion.<ref>[[#refOHBEv3|Porter]], hal.&nbsp;221</ref>
Baris 158 ⟶ 175:
 
==== Status koloni di Asia ====
Perjuangan kemerdekaan yang sama juga berlangsung di [[India]] saat Undang-Undang Pemerintahan India 1919 gagal dalam memenuhi tuntutan kemerdekaan rakyat India.<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;330.</ref> Kekhawatiran terhadap penyebaran [[komunis]] dan campur tangan asing dalam [[Konspirasi Ghadar]] menyebabkan disahkannya Undang-Undang Rowlatt.<ref name="refjames416">[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;416.</ref> Hal ini menyebabkan ketegangan, terutama di daerah [[Punjab]], tempat ketegangan berubah menjadi tragedi berdarah pada tahun 1919 yang dikenal dengan peristiwa [[Pembantaian Amritsar]]. Di Britania, peristiwa ini dilihat sebagai tindakan untuk menyelamatkan India dari aksi anarki, tetapi banyak pihak—termasuk [[Winston Churchill|Churchill—]]<nowiki/>yang menganggapnya sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan.<ref name="refjames416"/> Keadaan terus bergejolak hingga bulan Maret 1922 diikuti oleh [[insiden Chauri Chaura]] dan terus berlanjut sampai 25 tahun ke depan.<ref>{{cite journal|last=Low|first=D.A.|title=The Government of India and the First Non-Cooperation Movement-—1920–1922|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-asian-studies_1966-02_25_2/page/241|journal=The Journal of Asian Studies|date=February 1966|volume=25|issue=2|pages=241–259|doi=10.2307/2051326}}</ref> Pada tahun 1922, [[Mesir]], yang dinyatakan sebagai wilayah [[protektorat]] Britania setelah Perang Dunia I, diberikan kemerdekaan resmi, tetapi tetap menjadi negara satelit Britania sampai tahun 1954. Tentara Britania tetap ditempatkan di Mesir sampai ditandatanganinya [[Perjanjian Inggris-Mesir 1936|Perjanjian Inggris-Mesir]] pada tahun 1936,<ref>[[#refrefSmith1998|Smith]], hal. 104.</ref> yang menyepakati bahwa Britania akan menarik tentaranya dari Mesir, tetapi Britania tetap berhak menduduki dan memiliki [[Terusan Suez]]. Sebagai imbalannya, Mesir dibantu untuk bergabung dengan [[Liga Bangsa-Bangsa]].<ref>[[#refOHBEv4|Brown]], hal.&nbsp;292.</ref> Sementara itu, [[Irak]], wilayah mandat Britania sejak tahun 1920 yang kaya dengan minyak juga dibantu menjadi anggota Liga Bangsa-Bangsa setelah diberi kemerdekaan pada tahun 1932.<ref>[[#refrefSmith1998|Smith]], hal. 101.</ref>
 
==== Kemerdekaan domini ====
Baris 180 ⟶ 197:
{{see also|Gerakan Kemerdekaan India}}
[[Berkas:Jinnah Gandhi.jpg|jmpl|ka|[[Muhammad Ali Jinnah]] dan [[Mahatma Gandhi]], tokoh pemimpin [[Gerakan Kemerdekaan India]].]]
[[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] yang prodekolonisasi berhasil memenangkan Pemilihan Umum Britania Raya 1945. [[Clement Attlee]], pemimpin Partai Buruh yang terpilih sebagai Perdana Menteri segera bertindak cepat untuk menyelesaikan masalah penting negara, yaitu kemerdekaan India.<ref>[[#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;322.</ref> Dua organisasi [[Gerakan Kemerdekaan India|pergerakan kemerdekaan India]]; [[Kongres Nasional India]] dan [[Liga Muslim India]] telah mengampanyekan kemerdekaan India berdekade-dekade lamanya, tetapi tidak menemui kesepakatan soal bagaimana pelaksanaannya. Kongres menginginkan India yang bersatu tetapi Liga menginginkan negara yang terpisah bagi penduduk [[Muslim]] karena takut akan adanya dominasi oleh mayoritas [[Hindu]]. Meningkatnya kerusuhan sipil dan pemberontakan dari Angkatan Laut India pada tahun 1946 membuat Attlee menjanjikan kemerdekaan bagi India paling lambat tahun 1948. TetapiNamun, situasi yang makin mendesak dan ancaman akan adanya perang saudara membuat [[Louis Mountbatten]], Maharaja India yang baru dilantik (sekaligus yang terakhir) memproklamasikan kemerdekaan India lebih awal pada tanggal [[15 Agustus]] [[1947]].<ref>[[#refSmith1998|Smith]], hal.&nbsp;67.</ref> Perbatasan yang dibuat oleh Britania untuk [[Pemisahan India|membagi India]] ke dalam kawasan untuk penduduk Hindu dan Islam tidak menghiraukan nasib berpuluh-puluh juta minoritas di India dan [[Pakistan]].<ref>[[#refLloyd1996|Lloyd]], hal.&nbsp;325.</ref> Akibatnya, jutaan Muslim kemudian menyeberang dari India ke Pakistan dan Hindu ke arah sebaliknya, dan bentrokan yang terjadi antar dua komunitas tersebut menyebabkan lebih dari dua ratus ribu nyawa melayang. [[Srilanka|Sri lanka]] dan [[Myanmar]], yang merupakan bagian dari [[Kemaharajaan Britania]], memperoleh kemerdekaan pada tahun 1948. India, Pakistan dan Sri lanka selanjutnya bergabung menjadi anggota [[Negara-Negara Persemakmuran]], tetapi Myanmar memilih untuk tidak bergabung.<ref>[[#refMcIntyre|McIntyre]], hal.&nbsp;355–356.</ref>
 
==== Status Palestina ====
Baris 191 ⟶ 208:
{{see|Krisis Suez}}
[[Berkas:Eden, Anthony.jpg|jmpl|lurus|kiri|[[Anthony Eden]].]]
Pada tahun 1951, [[Partai Konservatif (Britania Raya)|Partai Konservatif]] kembali berkuasa di Britania di bawah kepemimpinan [[Winston Churchill]]. Churchill dan Konservatif percaya bahwa posisi Britania sebagai kekuatan dunia bergantung pada keberlangsungan imperiumnya, dan hal ini ditentukan oleh [[Terusan Suez]] yang memungkinkan Britania untuk mempertahankan posisi unggulnya di [[Timur Tengah]], meskipun sudah kehilangan India. TetapiNamun, Churchill tidak bisa meremehkan [[Revolusi|Pemerintahan Revolusioner]] baru bentukan [[Gamal Abdul Nasser]] di Mesir yang meraih kekuasaan pada tahun 1952 dan berusaha mengusir Britania dari Mesir. Pada tahun berikutnya, disepakati bahwa pasukan Britania akan menarik diri dari Terusan Suez dan nasib [[Sudan]] akan ditentukan pada tahun 1955.<ref>[[#refOHBEv4|Brown]], hal.&nbsp;339–40.</ref> Sudan kemudian diberi kemerdekaan pada tanggal 1 Januari 1956.
 
Bulan Juli 1956, Nasser secara sepihak menasionalisasi Terusan Suez. Perdana Menteri Britania yang baru, [[Anthony Eden]], menanggapinya dengan membuat kesepakatan bersama Prancis untuk mengatur serangan dari [[Israel]] ke Mesir yang selanjutnya akan memberi alasan bagi Britania dan Prancis untuk campur tangan dan merebut kembali Terusan Suez.<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;581.</ref> Tindakan Eden yang tidak meminta nasihat dari sekutunya, Amerika Serikat, menyebabkan Presiden AS, [[Dwight D. Eisenhower]] marah dan menolak mendukung invasi tersebut.<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;355.</ref> Eisenhower juga mencemaskan kemungkinan perang dengan [[Uni Soviet]] setelah [[Nikita Khrushchev]] menyatakan dukungannya pada Mesir. Eisenhower menerapkan [[Opsi (keuangan)|opsi keuangan]] dengan mengancam akan menjual cadangan AS dalam [[poundsterling]] dan dengan demikian akan memicu kejatuhan mata uang Britania. Walaupun invasi militer tersebut berhasil merebut kembali Terusan Suez,<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;583.</ref> adanya campur tangan PBB dan tekanan dari Amerika Serikat memaksa Britania untuk menarik pasukannya dengan memalukan dari Terusan Suez dan diikuti dengan pengunduran diri Eden pada tahun 1957.<ref>[[#refCombs2008|Combs]], hal.&nbsp;161–163.</ref><ref>{{cite web|title=Suez Crisis: Key players |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/5195582.stm|publisher=BBC News|accessdate=19 October 2010|date=21 July 2006}}</ref>
Baris 213 ⟶ 230:
=== Akhir Imperium Britania ===
{{see also|Perang Falkland}}
Pemberian kemerdekaan kepada Rhodesia (sebagai Zimbabwe), Hebrides Baru (sebagai Vanuatu) pada tahun 1980, dan Belize pada tahun 1981 menandakan bahwa selain pulau-pulau kecil yang bertaburan, proses [[dekolonisasi]] koloni-koloni Britania yang dimulai setelah Perang Dunia II sudah selesai. Tetapi pada tahun 1982, tekad Britania untuk mempertahankan wilayah seberang lautannya yang tersisa diuji ketika [[Argentina]] menyerang [[Kepulauan Falkland]], yang disebutnya sebagai klaim atas "warisan" dari [[Imperium Spanyol]] yang gagal pada tahun 1810.<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;624–625.</ref> Britania merespon dengan mengerahkan pasukan militernya untuk merebut kembali pulau-pulau tersebut dan kemudian memicu meletusnya [[Perang Falkland]]. Britania berhasil mempertahankan Kepulauan Falkland dari Argentina. Kemenangan ini dipandang oleh banyak pihak telah memberikan kontribusi dalam mengembalikan status Britania sebagai kekuatan dunia.<ref>[[#refJames2001|James]], hal.&nbsp;629.</ref> Sementara itu pada tahun yang sama, [[Kanada]] memutuskan untuk tidak lagi melibatkan Britania dalam urusan konstitusionalnya.<ref name="refohbev594">[[#refOHBEv4|Brown]], hal.&nbsp;594.</ref> Tindakan serupa juga dilakukan oleh [[Australia]] dan [[Selandia Baru]] pada tahun 1986. Pada 1984, [[Brunei]], protektorat Britania terakhir di Asia, diberikan kemerdekaan. <ref>[[#refOHBEv4|Brown]], hal.&nbsp;689.</ref>
 
Pada bulan September 1982, [[Perdana Menteri]] [[Margaret Thatcher]] berkunjung ke [[Beijing]] untuk berunding dengan Pemerintah [[RRT]] mengenai masa depan [[Hong Kong]] yang pada saat itu merupakan koloni seberang laut Britania terakhir yang paling besar dan paling padat penduduknya.<ref>[[Imperium Britania#refBrendon|Brendon]], hal.&nbsp;654.</ref> Menurut ketentuan [[Perjanjian Nanking|Perjanjian Nanking 1842]], Pulau Hong Kong diberikan "selama-lamanya" kepada Britania, namun mayoritas koloni itu dibentuk oleh [[Hong Kong#Geografi|Teritori Baru]] yang diperoleh dalam sewa selama 99 tahun sejak tahun 1898 dan akan berakhir pada tahun 1997.<ref>[[#refJoseph2010|Joseph]], hal.&nbsp;355.</ref><ref>[[#refRothermund2006|Rothermund]], hal.&nbsp;100.</ref> Thatcher awalnya berniat untuk mempertahankan Hong Kong di bawah Pemerintahan Britania tetapi berada di bawah kedaulatan Tiongkok, tetapi hal ini ditolak oleh Pemerintah Tiongkok.<ref>[[Imperium Britania#refBrendon|Brendon]], hal.&nbsp;654–55.</ref> Sebuah kesepakatan akhirnya berhasil dicapai pada tahun 1984 dengan ditandatanganinya [[Deklarasi Bersama Tiongkok-Britania]]; Hong Kong ditetapkan sebagai [[Daerah administratif khusus|Daerah Administratif Khusus Republik Rakyat Tiongkok]] yang diizinkan untuk mempertahankan gaya hidupnya sekurang-kurangnya 50 tahun.<ref>[[Imperium Britania#refBrendon|Brendon]], hal.&nbsp;656.</ref> [[Upacara penyerahan Hong Kong]] pada tahun 1997 ditandai oleh banyak pihak, termasuk [[Pangeran Charles]],<ref>{{Cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/4740684.stm|title=Charles' diary lays thoughts bare|publisher=BBC News|accessdate=13 December 2008|date=22 February 2006}}</ref> sebagai "akhir Imperium Britania".<ref name="refohbev594"/><ref>{{Cite web|url=http://www.bbc.co.uk/history/british/modern/endofempire_overview_07.shtml|title=BBC - History - Britain, the Commonwealth and the End of Empire|publisher=BBC News|accessdate=13 December 2008}}</ref>
 
== Peninggalan ==
Britania Raya mempertahankan kedaulatannya atas 14 [[teritori]] di luar Kepulauan Britania, yang selanjutnya berganti nama menjadi [[Wilayah Seberang Laut Britania]] pada tahun 2002.<ref>[[#refFAC|House of Commons Foreign Affairs Committee Overseas Territories Report]], hal.&nbsp;145–147</ref> Beberapa dari teritori tersebut tidak berpenghuni kecuali untuk tujuan militer atau penelitian ilmiah sementara, sedangkan sisanya berupa pemerintahan sendiri yang bergantung pada Britania dalam hal [[hubungan internasional|hubungan luar negeri]] dan pertahanan. Pemerintah Britania telah menyatakan kesediaannya untuk membantu setiap Wilayah Seberang Lautnya yang ingin memperoleh kemerdekaan.<ref>[[#refFAC|House of Commons Foreign Affairs Committee Overseas Territories Report, hal.&nbsp;146,153]]</ref> Beberapa Wilayah Seberang Laut Britania tidak diakui oleh tetangga geografisnya; [[Gibraltar]] diklaim oleh Spanyol, [[Kepulauan Falkland]] dan [[Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan]] diklaim oleh Argentina, sedangkan [[Wilayah Samudra Hindia Britania]] diklaim oleh [[Mauritius]] dan [[Seychelles]].<ref>{{Cite web|url=https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/io.html|title=British Indian Ocean Territory|work=[[The World Factbook]]|publisher=CIA|accessdate=13 December 2008|archive-date=2018-12-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20181225012124/https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/io.html%20|dead-url=yes}}</ref> Wilayah Antartika Britania secara bersamaan diklaim oleh Argentina dan [[Chili]], sementara sebagian besar negara tidak mengakui klaim teritorial Britania atas Antartika.<ref>[[#refFAC|House of Commons Foreign Affairs Committee Overseas Territories Report]], hal.&nbsp;136</ref>
[[Berkas:Anglospeak.svg|kiri|jmpl|Persebaran negara-negara penutur [[bahasa Inggris]]:{{legend|#0000ff|Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dan bahasa nasional}}
{{legend|#8ddada|Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi tetapi bukan bahasa utama}}]]
Baris 225 ⟶ 242:
Selama berabad-abad, Pemerintah Britania dan imigrannya telah meninggalkan jejaknya pada negara-negara merdeka yang muncul dari Imperium Britania. Pengaruh yang paling besar terlihat dalam penyebaran [[bahasa Inggris]] di berbagai wilayah di seantero dunia. Saat ini, bahasa Inggris merupakan bahasa utama bagi lebih dari 400 juta penduduk di dunia dan dituturkan oleh sekitar satu setengah miliar orang sebagai bahasa pertama, kedua atau bahasa internasional.<ref>[[#refHogg|Hogg]], hal.&nbsp;424 chapter 9 ''English Worldwide'' by David Crystal: "approximately one in four of the worlds population are capable of communicating to a useful level in English."</ref> Penyebaran bahasa Inggris sejak paruh kedua abad ke-20 juga turut dibantu oleh pengaruh budaya [[Amerika Serikat]], yang awalnya juga terbentuk dari koloni Britania. Dalam sistem pemerintahan, dengan pengecualian di hampir semua bekas koloni Britania di Afrika yang sekarang telah mengadopsi [[sistem presidensial]], [[sistem parlementer]] Inggris telah menjadi model umum bagi negara-negara bekas koloni Britania, demikian juga [[hukum Inggris|sistem hukum Inggris]].<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal.&nbsp;307.</ref> Komisi Yudisial Dewan Privi juga masih berfungsi sebagai pengadilan tertinggi di beberapa bekas koloni Britania di Karibia dan Pasifik. Tentara dan [[Pegawai Negeri Sipil]] Britania selama masa kolonisasi juga turut menyebarkan dan membentuk [[Komuni Anglikan]] di seluruh benua. [[Arsitektur]] kolonial Britania seperti gereja, stasiun kereta api dan bangunan pemerintah masih berdiri kokoh di banyak kota yang pernah menjadi bagian dari Imperium Britania.<ref>[[#refMarshall|Marshall]], hal.&nbsp;238–40.</ref> Cabang-cabang olahraga yang berasal dari Kepulauan Britania, khususnya [[sepak bola]], [[kriket]], [[tenis]] dan [[golf]], turut serta diekspor.<ref>[[#refTorkildsen2005|Torkildsen]], hal.&nbsp;347.</ref> Penggunaan sistem pengukuran dan sistem imperial Inggris terus digunakan di beberapa negara yang diadopsi dalam berbagai cara. Konvensi [[Arah lalu lintas|mengemudi di sisi kiri jalan]] juga masih dipertahankan oleh sebagian besar negara-negara bekas Imperium Britania.<ref>[[#refParsons|Parsons]], hal.&nbsp;1.</ref>
 
Batas-batas politik yang diciptakan oleh Britania tidak selalu mencerminkan kehomogenan etnis atau agama, justru sering kali memberikan kontribusi bagi konflik di daerah-daerah yang pernah menjadi koloni Britania. Imperium Britania juga bertanggung jawab atas [[migrasi]] jutaan penduduk dari Kepulauan Britania (terutama Inggris dan Irlandia) ke Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Para [[imigran]] ini secara perlahan-lahan menanggalkan identitas Britania mereka setelah terbentuknya negara baru. Imigrasi besar-besaran selama masa kejayaan Imperium Britania seringkalisering kali menyebabkan ketegangan antar etnis dan semakin tersingkirnya minoritas asli di wilayah koloni seperti [[Aborigin]] di Australia, [[Indian]] di Amerika Utara dan sebagainya. Jutaan jiwa bermigrasi dari dan ke wilayah-wilayah koloni Britania. Sejumlah besar orang [[India]] beremigrasi ke bagian lain dari imperium, seperti ke [[Malaysia]] dan [[Fiji]]. [[Emigrasi]] warga [[Tionghoa]], terutama dari [[Tiongkok Selatan]], menyebabkan terbentuknya mayoritas Tionghoa di Singapura dan minoritas Tionghoa di Karibia. Sementara itu, komposisi penduduk Britania Raya sendiri berubah setelah terjadinya [[Perang Dunia II]], yaitu terjadi gelombang migrasi besar-besaran dari negara-negara koloni ke [[Kepulauan Britania]].<ref>[[#refDalziel2006|Dalziel]], hal.&nbsp;135.</ref>
 
[[Berkas:Bogor kebun raya.jpg|jmpl|300px|[[Kebun Raya Bogor]], salah satu peninggalan Imperium Britania di Indonesia.]]
Baris 253 ⟶ 270:
* {{Cite book|first=Kenneth|last=Andrews|title=Trade, Plunder and Settlement: Maritime Enterprise and the Genesis of the British Empire, 1480–1630|publisher=Cambridge University Press|year=1984|isbn=0-521-27698-5|url=http://books.google.com/?id=iTZSFcfBas8C|ref=refAndrews1985|accessdate=22 July 2009}}
* {{cite book|last=Bandyopādhyāẏa|first=Śekhara|title=From Plassey to partition: a history of modern India|year=2004|isbn=81-250-2596-0|ref=refSekhara2004|publisher=Orient Longman}}
* {{Cite book|first=Piers|last=Brendon|title=The Decline and Fall of the British Empire, 1781–1997|publisher=Random House|year=2007|isbn=0-224-06222-0|url=http://books.google.com/?id=cbqkQgAACAAJ&dq=editions:NnSn4TwzubsC|ref=refBrendon|accessdate=6 October 2010}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{cite book|title=Brittain and the Dominions|year=n.d.|publisher=Cambridge University Press|ref=refBrittain}}
* {{Cite book|first=Judith|last=Brown|title=The Twentieth Century, The Oxford History of the British Empire Volume IV|publisher=Oxford University Press|year=1998|isbn=0-19-924679-3|url=http://books.google.com/?id=CpSvK3An3hwC|ref=refOHBEv4|accessdate=22 July 2009}}
Baris 260 ⟶ 277:
* {{Cite book|first=Nicholas|last=Canny|title=The Origins of Empire, The Oxford History of the British Empire Volume I|publisher=Oxford University Press|year=1998|isbn=0-19-924676-9|url=http://books.google.com/?id=eQHSivGzEEMC|ref=refOHBEv1|accessdate=22 July 2009}}
* {{cite book|last=Clegg|first=Peter|title=Extended Statehood in the Caribbean|year=2005|publisher=Rozenberg Publishers|isbn=90-5170-686-3|editor=de Jong, Lammert; Kruijt, Dirk|ref=refClegg2005|chapter=The UK Caribbean Overseas Territories}}
* {{cite book|last=Combs|first=Jerald A.|title=The History of American Foreign Policy: From 1895|url=https://archive.org/details/historyofamerica0003comb|year=2008|publisher=M.E. Sharpe|isbn=978-0-7656-2056-9|ref=refCombs2008}}
* {{Cite book|first=Nigel|last=Dalziel|title=The Penguin Historical Atlas of the British Empire|publisher=Penguin|year=2006|isbn=0-14-101844-5|url=http://books.google.com/?id=u0wUAQAAIAAJ|ref=refDalziel2006|accessdate=22 July 2009}}
* {{Cite book|first=Saul|last=David|title=The Indian Mutiny|publisher=Penguin|year=2003|isbn=0-670-91137-2|url=http://books.google.com/?id=H2KOAAAACAAJ|ref=refDavid2003|accessdate=22 July 2009}}
* {{cite book|last=Elkins|first=Caroline|title=Imperial Reckoning: The Untold Story of Britain's Gulag in Kenya|year=2005|publisher=Owl Books|isbn=0-8050-8001-5|ref=refElkins2005}}
* {{Cite book|first=Niall|last=Ferguson|title=Colossus: The Price of America's Empire|publisher=Penguin|year=2004|isbn=1-59420-013-0|url=http://books.google.com/?id=Uy23kBDD7WcC|ref=refFerguson2004|accessdate=22 July 2009}}{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{Cite book|first=Niall|last=Ferguson|title=Empire|publisher=Basic Books|year=2004|isbn=0-465-02329-0|url=http://books.google.com/?id=luSjXeSByHEC|ref=refFergusonEmpire2004|accessdate=22 July 2009}}
* {{cite book|last=Fieldhouse|first=David Kenneth|title=The West and the Third World: trade, colonialism, dependence, and development|url=https://archive.org/details/westthirdworldtr0000fiel_n6z1|year=1999|publisher=Blackwell Publishing|isbn=0-631-19439-8|ref=refFieldhouse1999}}
* {{cite book|last=Fox|first=Gregory H.|title=Humanitarian Occupation|url=https://archive.org/details/humanitarianoccu0000foxg|year=2008|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-85600-3|ref=refFox2008}}
* {{cite book|last=Games|first=Alison|title=The British Atlantic world, 1500–1800|year=2002|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=0-333-96341-5|ref=refGames2002|editor=Armitage, David; Braddick, Michael J}}
* {{cite book|last=Sutrisno|first=Sulastin|title=Dari Lima Penjajahan Menuju Zaman Kemerdekaan|year=2001|publisher=Indira|isbn=|ref=Sutrisno|editor=}}
* {{cite book|last=Torkildsen|first=George|title=Leisure and recreation management|url=https://archive.org/details/leisurerecreatio0000tork|year=2005|publisher=Routledge|isbn=978-0-415-30995-0|ref=refTorkildsen2005}}
* {{cite book|last=Turpin|first=Colin|title=British government and the constitution (6th ed.)|year=2007|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-69029-4|ref=refTurpin2007|coauthors=Tomkins, Adam}}
{{ColBreak}}
Baris 277 ⟶ 294:
* {{Cite book|first=Erik|last=Goldstein|title=The Washington Conference, 1921–22: Naval Rivalry, East Asian Stability and the Road to Pearl Harbor|publisher=Routledge|year=1994|isbn=0-7146-4559-1|url=http://books.google.com/?id=dDmJPPGjfJMC|ref=refGoldstein|accessdate=22 July 2009}}
* {{Cite book|last=Goodlad|first=Graham David|title=British foreign and imperial policy, 1865–1919|publisher=Psychology Press|year=2000|isbn=0-415-20338-4|url=http://books.google.com/?id=clnBkEo7za4C|ref=refGoodlad|accessdate=18 September 2010}}
* {{cite book|last=Herbst|first=Jeffrey Ira|title=States and power in Africa: comparative lessons in authority and control|url=https://archive.org/details/statespowerinafr0000herb|year=2000|publisher=Princeton University Press|isbn=0-691-01028-5|ref=refHerbst2000}}
* {{Cite book|first=Peter|last=Hinks|title=Encyclopedia of antislavery and abolition|publisher=Greenwood Publishing Group|year=2007|isbn=978-0-313-33143-5|url=http://books.google.com/?id=_SeZrcBqt-YC|ref=refHinks|accessdate=1 August 2010}}
* {{Cite book|last=Hodge|first=Carl Cavanagh|title=Encyclopedia of the Age of Imperialism, 1800–1914|publisher=Greenwood Publishing Group|year=2007|isbn=0-313-33404-8|url=http://books.google.com/?id=-hOkx7Gi4OoC|ref=refhodge47|accessdate=22 July 2009}}
Baris 301 ⟶ 318:
* {{en}} [http://www.ualberta.ca/~janes/EMPIRE.html Imperium Britania di Internet Gateway]
* {{en}} [http://www.britishempire.co.uk/ Sumber-sumber dokumen Imperium Britania]
* {{en}} [http://www.engelsklenker.com/british_empire_history_resource.php Imperium Britania di TheEnglishCollection.com] {{Webarchive|url=https://archive.today/20121205003208/http://www.engelsklenker.com/british_empire_history_resource.php |date=2012-12-05 }}
{{Wilayah Seberang Laut Britania}}{{Colonialism}}
 
{{Colonialism}}
{{Empires}}
 
{{AP}}
 
[[Kategori:Imperium Britania| ]]<!--mohon tinggalkan ruang kosong sebagai standar-->
[[Kategori:Sejarah Inggris]]
[[Kategori:Bekas kekaisaran]]
[[Kategori:KolonialismeImperialisme]]
[[Kategori:SejarahEra InggrisVictoria]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1583 di Imperium Britania]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1583]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang dibubarkan tahun 1997]]
[[Kategori:Kekaisaran seberang laut]]
[[Kategori:Sejarah Britania Raya]]
[[Kategori:SejarahBekas Eropanegara di Irlandia]]
[[Kategori:ImperialismeKekaisaran lintas benua historis]]
[[Kategori:Kolonialisme]]