Nyakan Diwang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dheeahn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Judul miring}}
'''Nyakan Diwang''' adalah salah satu adat istiadat yang berasal dari Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng [[Bali|Provinsi Bali]]. Tradisi yang dikenal dengan menanak nasi di luar rumah yang lebih tepatnya dipinggir jalan Desa Banjar ini sudah brusia ratusan tahun. Dituturkan secara turun temurun, Nyakan Diwang oleh masyarakat Desa Banjar dilaksankan sebagai bentuk pembersihan rumah terutama penyepian dapur.dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi. Ada waktu-waktu tertentu dalam melaksanakan tradisi Nyakan Diwang ini. Dimulai pada pukul 03.30 Wita dini hari tanpa diperintah seluruh krama desa Banjar serentak keluar rumah. Pelaksanaan silaturahmi atau saling mengunjungi tetangga dilakukan tepat pukul 04.00 Wita. Kegiatan ini dilaku
'''Nyakan Diwang''' adalah salah satu adat istiadat yang berasal dari [[Banjar Bali, Buleleng, Buleleng|Kecamatan Banjar]], [[Kabupaten Buleleng]], [[Bali|Provinsi Bali]]. Tradisi yang dikenal dengan menanak nasi di luar rumah yang sebagai bentuk pembersihan rumah terutama penyepian dapur dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi.
 
== RUJUKANProsesi ==
kan disela-sela menanak nasi.
Nyakan Diwang merupakan kegiatan menanak nasi di pinggir jalan desa. Nyakan Diwang berasal dari dua kata, yaitu ''nyakan'' yang berarti memasak dan ''diwang'' yang berarti di depan rumah.<ref>{{Cite web|url=https://www.antaranews.com/berita/807299/masyarakat-desa-di-buleleng-tradisikan-nyakan-diwang-setelah-nyepi|title=Masyarakat desa di Buleleng tradisikan "Nyakan Diwang" setelah Nyepi|last=antaranews.com|date=2019-03-09|website=Antara News|access-date=2020-07-11}}</ref> berarti Nyakan Diwang merupakan rangkaian perayaan [[Nyepi|Hari Raya Nyepi]] sebagai bentuk pembersihan rumah dan wujud syukur setelah melaksanakan catur brata Nyepi berupa Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Karya (tidak bekerja)<ref name=":0">{{Cite book|title=Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 (Buku Satu)|last=Kemendikbud RI|first=|date=2018|publisher=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud RI|isbn=|location=Jakarta|pages=69|url-status=live}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/melihat-tradisi-nyakan-diwang-masak-di-pinggir-jalan-buleleng.html|title=Melihat tradisi Nyakan Diwang, masak di pinggir jalan Buleleng|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-07-11}}</ref>
Nyakan Diwang yang diartikan memasak nasi diluar rumah bagi masyarakat di Desa Banjar memiliki makna sebagai media membangun kekerabatan dan persahabatan selain diyakini dapat menyucikan lingkungan dapur masing-masing keluarga, sehingga kebahagiaan keluarga dapat terjaga.<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/regional/read/3383962/nyakan-diwang-tradisi-unik-setahun-sekali-usai-nyepi|title=Nyakan Diwang, Tradisi Unik Setahun Sekali Usai Nyepi|last=Liputan6.com|date=2018-03-18|website=liputan6.com|language=id|access-date=2019-09-21}}</ref>
 
Nyakan Diwang dimulai dini hari, tepatnya sekitar pukul 2-3 pagi, dimana warga mulai melakukan persiapan ngambak geni (menyalakan api) dan serentak keluar dari rumah tanpa dikomando. Ngambak geni dilakukan dengan menyiapkan tungku api yang terbuat dari batu bata atau batako di depan rumah. Selanjutnya, warga mulai memasak nasi serta lauk-pauk, sambil bercengkrama dengan tetangga. Setelah prosesi masak-masak, warga umumnya menunjungi tetangga sekitar pukul 4 pagi. Kegiatan ini dilakukan disela-sela menanak nasi.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
== RUJUKAN ==
 
Nyakan Diwang yang diartikan memasak nasi diluar rumah bagi masyarakat di Desa Banjar memiliki maknabermakna sebagai media membangunpembangun kekerabatan dan persahabatan, selainserta diyakini dapat menyucikanpenyucian lingkungan dapur masing-masing keluarga, sehingga kebahagiaan keluarga dapat terjaga.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/regional/read/3383962/nyakan-diwang-tradisi-unik-setahun-sekali-usai-nyepi|title=Nyakan Diwang, Tradisi Unik Setahun Sekali Usai Nyepi|last=Liputan6.com|date=2018-03-18|website=liputan6.com|language=id|access-date=2019-09-21}}</ref>
 
== Rujukan ==
<references />
 
[[Kategori:Budaya TakbendaBali]]
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]