Sri Koentjara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Misbahus16 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Mengubah beberapa susunan kata dan menambah kategori artikel |
||
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Refimprove}}{{rapikan}}
{{Infobox person
|honorific_prefix = R.
Baris 8:
|birth_name =
|birth_date =
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
|death_cause =
|body_discovered =
|resting_place =
|resting_place_coordinates =
|monuments =
|residence =
Baris 33:
|successor =
|party =
|religion =
|spouse =
|children =
Baris 39:
|relatives =
}}
'''Sri Koentjara''' adalah penulis novel ''Pameleh'' ([[Balai Pustaka]], 1938).
== Karya ==
Novel ''Pameleh'' ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa [[ngoko]]. Novel ini mengisahkan tentang lika-liku kehidupan seorang pemuda yang bernama Sukarmin, anak dari Surameja, karyawan pabrik gula di daerah Kasihan, [https://www.bantulkab.go.id/ Bantul]. Sukarmin memiliki semangat belajar yang tinggi dengan keinginan untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi lagi. Keinginannya disetujui oleh ayahnya dan didukung oleh guru-gurunya.
Setelah lulus dari sekolah desa, Sukarmin berhasil lolos seleksi masuk sekolah Belanda di kota, sebab dia tergolong anak yang pandai. Suatu hari, ayahnya, Surameja dipanggil oleh kepala pabrik
Awalnya, setiap hari Surameja pulang-pergi dari rumah ke tempat kerja barunya. Namun atas saran istrinya, Surameja menyewa sebuah rumah di dekat tempat kerjanya dan pulang seminggu sekali. Sementara istrinya dan Sukarmin tetap tinggal di Kasihan. Surameja senang dengan kemajuan belajar anaknya, dan ingin menyekolahkan lebih tinggi lagi. Harapannya Sukarmin tidak mengalami kesulitan dalam hidupnya.
Baris 49 ⟶ 50:
Selama dua tahun rutinitas Surameja berjalan baik, dia merasa senang dengan bolak-balik dari Kasihan ke Ganjuran. Surameja memenuhi kebutuhan istrinya dan sangat memperhatikan pendidikan anaknya. Selama di Ganjuran, Surameja selalu berdoa agar keluarganya dalam lindungan Tuhan. Sementara di Kasihan, istrinya memiliki kegiatan membatik.
Pada saat Sukarmin di tingkat ketiga [[Mulo|MULO]], sikap Surameja kepada istri dan anaknya berubah. Surameja jarang pulang dan tidak memberikan uang belanja dan biaya sekolah. Selama tiga bulan Surameja tidak
== Rujukan ==
<references
== Lihat juga ==
# {{Cite book|date=2002|url=https://books.google.co.id/books?redir_esc=y&id=xWNkAAAAMAAJ&focus=searchwithinvolume&q=Pameleh|title=Religiusitas dalam sastra Jawa modern|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|url-status=live}}
# {{Cite book|last=Mardianto|first=Herry|date=1996|url=https://books.google.co.id/books?redir_esc=y&id=wWRkAAAAMAAJ&focus=searchwithinvolume&q=Pameleh|title=Sastra Jawa modern: periode 1920 sampai perang kemerdekaan|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|url-status=live}}
[[Kategori:Sastrawan]]
[[Kategori:Penulis]]
|