Rana Ahmad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+video |
k Hungaria |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 23:
=== Pendidikan tinggi dan eksplorasi online ===
Pada usia 19, Rana Ahmad akan dinikahkan, dan pesta pertunangan terjadi di Suriah.
Namun, batasan dan kewajiban menjadi wanita yang sudah menikah membuatnya mempertanyakan perannya, agamanya dan berkembang menjadi keinginan untuk kebebasan.<ref name="RFItext"/> Dalam mencari jawaban atas pertanyaannya, dia beralih ke [[internet]], menemukan [[filsafat]] (yang menurut Ahmad dilarang di Arab Saudi
=== Tantangan dari keluarga ===
[[Berkas:Atheist Republic in Mecca.png|jmpl|Rana memegang kertas bertuliskan [[Atheist Republic]] di [[Masjidil Haram]].<ref name="Begum">{{Cite web |url=https://www.youtube.com/watch?v=O1lnxUXWGgE |title=Rescuing Ex-Muslims: Leaving Islam |author=Poppy Begum |work=Vice News |date=10 February 2016 |accessdate=26 November 2017}}</ref>]]
Kakak lelaki Rana Ahmad yang mulai mencurigai adiknya diam-diam bertemu dengan laki-laki menempatkan alat perekam rahasia di kamar Rana. Setelah alat perekam tersebut berhasil merekam percakapan Rana dengan seorang teman prianya, dia menyerbu kamarnya dan mencoba membunuhnya. Tetapi ayah mereka mendengar teriakan Rana meminta bantuan.<ref name="Meyn"/><ref name="Begum"/>{{rp|at=7:30}} Setelah kejadian ini, Rana Ahmad mencoba bunuh diri dengan memotong pergelangan tangannya, tetapi sekali lagi ayahnya mendapatinya tepat waktu dan segera membawanya ke rumah sakit untuk menyelamatkan hidupnya.<ref name="Meyn"/><ref name="Begum"/>{{rp|at=7:54}}
Ketika ibunya menemukan cuitan Rana Ahmad di Twitter tentang keraguannya terhadap agama, dia sangat marah dan mengurung Rana Ahmad di rumahnya sendiri sebagai tahanan rumah selama sebulan tanpa akses ke [[laptop]] atau [[smartphone]].<ref name="Meyn"/> Ibunya memaksanya untuk berdoa dan membaca Alquran.<ref name="Meyn"/> Pada tahun 2014, dia dipaksa oleh keluarganya untuk menunaikan [[haji]].<ref name="Meyn"/><ref name="Begum"/>{{rp|at=6:07}} Dia mencari dan menemukan bantuan dari [[Atheist Republic]] serta organisasi serupa lainnya yang dikenalnya secara online. Ketika sedang berhaji, dia mengambil foto dirinya memegang selembar kertas dengan tulisan "Atheist Republic" yang tertulis di sana, sambil berdiri di dalam [[Masjid al-Haram]] di [[Mekkah]], situs Islam paling suci.<ref name="Begum"/> Dia sangat ketakutan karena dia tahu dia akan dibunuh jika orang-orang di sekitarnya melihat kertas itu dan menemukan keateisannya. Akan tetapi dia juga ingin menunjukkan eksistensinya via internet sebagai seorang ateis di Mekkah, sebagaimana banyak ateis-ateis lainnya di Arab Saudi, bahwa keberadaannya disini bukanlah pilihannya sendiri.<ref name="Meyn"/><ref name="Begum"/>{{rp|at=5:52}} Pada saat itu juga untuk pertama kalinya ia memutuskan untuk meninggalkan negaranya secepatnya atau mengakhiri hidupnya.<ref name="Weigl"/>
=== Melarikan diri ===
[[Berkas:Rescuing Ex-Muslims – Leaving Islam.png|
Rana Ahmad kemudian berencana untuk melarikan diri dari negaranya dengan dibantu oleh organisasi Faith to Faithless. Pada awalnya, Rana Ahmad berusaha melarikan diri ke Belanda, tetapi kedutaan menolak untuk memberinya visa. Setelah itu dia berpikir untuk menikah dengan pria yang memiliki pandangan yang sama untuk meninggalkan negaranya, akan tetapi tidak menemukan calon. Karena paspor Suriahnya akan kedaluwarsa pada akhir 2015 dan kedutaan Suriah di Arab Saudi ditutup (sejak 2012 karena Perang Saudara Suriah), maka Rana Ahmad harus bergegas dan dia hanya bisa melarikan diri ke negara yang tidak membutuhkan persyaratan visa seperti Turki.<ref name="Meyn"/> Sebagai seorang wanita asing dari Suriah, majikannya (dan bukan ayahnya) harus memberikan izin untuk bepergian ke luar negeri, dan dia bisa meyakinkan majikannya bahwa dia akan pergi untuk liburan keluarga sehingga majikannya menandatangani surat-surat untuknya.<ref name="Meyn"/>
Pada 26 Mei 2015, ia naik pesawat terbang dari Riyadh melalui [[Dubai]] ke [[Bandar Udara Internasional Istanbul Atatürk]], dengan hanya membawa laptopnya, dokumen-dokumen (termasuk paspor Suriah-nya) dan uang 200 dolar Amerika.<ref name="Meyn"/> Dia melepas jilbab dan abayanya pada saat kedatangannya untuk pertama kalinya sebagai orang dewasa di depan umum, dan sejak saat itu mengadopsi nama samarannya 'Rana Ahmad (Hamd)' untuk menggagalkan upaya keluarganya untuk melacaknya.<ref name="Meyn"/> Setelah empat hari dia naik bus menemui seorang kawannya (eks-Muslim dari Suriah<ref name="Weigl">{{Cite news |url=https://www.jetzt.de/politik/flucht-aus-saudi-arabien-interview-mit-rana-ahmad |title=„In Saudi-Arabien bist du als Frau ein Mensch zweiter Klasse“ |author=Maximilan Weigl |work=jetzt |publisher=[[Süddeutsche Zeitung]] |date=15 January 2018 |accessdate=21 February 2019 |language=de}}</ref>) di [[Izmir]], yang menawarinya sebuah rumah kecil untuk disewakan.<ref name="Meyn"/> Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Ahmad menari di jalan dan minum [[alkohol]].<ref name="Meyn"/> Namun, dia menerima kabar bahwa keluarganya mengetahui bahwa dia telah melarikan diri ke Turki dan khawatir mereka akan mengejarnya. Dia memotong pendek rambutnya, mengecatnya pirang dan mengenakan lensa kontak berwarna-warni sebagai penyamaran.<ref name="Meyn"/> Selanjutnya, [[Armin Navabi]], pendiri Atheist Republic, memulai kampanye crowdfunding untuk membiayai akomodasi dan perjalanan yang lebih jauh ke [[Uni Eropa]], yang menghasilkan $ 5.000.<ref name="Meyn"/><ref name="Begum"/>{{rp|at=8:26}} Pada Agustus 2015, Imtiaz Shams dari Faith to Faithless, bergabung dengan kru kamera ''Vice News'', datang mengunjunginya di Izmir untuk membahas solusi.<ref name="Begum"/>{{rp|at=8:35}} Setelah sia-sia mencoba mendapatkan visa untuk memasuki Uni Eropa selama lima bulan, Rana Ahmad memutuskan untuk menyeberangi perbatasan Yunani secara ilegal dengan kapal, yang berhasil pada upaya ketiga.<ref name="Meyn"/><ref name="Weigl"/>
Dari Yunani, ia melakukan perjalanan melintasi [[Makedonia Utara]], [[Serbia]], [[
=== Kehidupan di Jerman ===
Baris 49:
== Aktivisme di Jerman ==
[[Berkas:Rana Ahmad interviewed by Maryam Namazie 2017.webm|
Pada tahun-tahun berikutnya, Rana Ahmad telah memberikan banyak wawancara di beberapa media- terutama media berbahasa Jerman dan Prancis- tentang pengalamannya, opini politik dan keagamaannya, terutama yang berkaitan dengan politik Arab Saudi dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman setelah [[Pembunuhan Jamal Khashoggi]] pada Oktober 2018.<ref>{{Cite news |url=https://www.ledauphine.com/france-monde/2018/10/19/rana-ahmad-opposante-saoudienne-khashoggi-a-ete-tue-parce-qu-il-decrivait-la-realite-en-arabie-saoudite |title=Rana Ahmad, opposante saoudienne : "Khashoggi a été tué parce qu'il décrivait la réalité en Arabie saoudite" |author= |work=Le Dauphiné libéré |date=19 October 2018 |accessdate=22 February 2019 |language=fr}}</ref><ref>{{Cite news |url=https://www.lejdd.fr/International/arabie-saoudite-mohammed-ben-salman-na-rien-na-change-au-systeme-selon-lexilee-rana-ahmad-3783842 |title=Arabie saoudite : "Mohammed ben Salman n’a rien changé au système", selon l'exilée Rana Ahmad |author=Antoine Malo |work=Le Journal du Dimanche |date=21 October 2018 |accessdate=22 February 2019 |language=fr}}</ref><ref>{{Cite news |url=https://www.youtube.com/watch?v=JAuGug0fHS0 |title=Rana Ahmad zu den Ermittlungsergebnissen im Fall Khashoggi am 23.10.18 |author= |work=Der Tag |publisher=Phoenix |date=23 October 2018 |accessdate=22 February 2019 |language=de}}</ref> Rana Ahmad berkomentar bahwa otoritas Saudi telah gagal dalam mewujudkan emansipasi wanita yang telah dikampanyekan oleh banyak aktivis dan bahkan
Kisah hidupnya dituangkan dalam film dokumenter oleh media The Vice News berjudul ''Leaving Islam: Rescuing Ex-Muslims'' yang menggambarkan perjalanan hidup Rana Ahmad dari Arab Saudi ke Jerman yang disiarkan pada 10 Februari 2016.<ref name="Begum"/> Pada tanggal 5 Maret 2016, tiga bulan setelah tiba di Jerman, Rana Ahmad mengadakan pidato publik pertamanya di Köln pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Dewan Pusat Eks-Muslim. Dia berbicara dalam bahasa Arab tentang kehidupannya di Arab Saudi, penerbangannya dan pendapatnya tentang bagaimana negara-negara Barat harus memperlakukan para pengungsi seperti dirinya dengan wartawan televisi Libanon-Jerman Imad Karim yang juga membuat terjemahan Jerman.<ref>{{Cite web |url=https://www.youtube.com/watch?v=4G5Z2Qy9rMY |title=Rede von Ex-Muslima Rana in Köln - 05.03.2016 |author=Rana Ahmad & Imad Karim |publisher=Strong Shadow Media |date=15 November 2016 |accessdate=25 February 2019 |language=Arabic, German}}</ref>
Baris 56:
Rana Ahmad memberikan wawancara akbar pertamanya ke Frankfurter Allgemeine Zeitung pada Juni 2016.<ref name="ARRstory"/> Pada saat itu, dia masih berada di kamp pengungsi menunggu untuk ditugaskan di rumahnya. "Saya tidak membenci Muslim, saya juga punya teman-teman Muslim yang baik yang menerima saya apa adanya. Yang saya benci adalah ketika hak kita dirampas atas nama agama, terutama kaum wanita," katanya.<ref name="Meyn"/> Meskipun dia tidak memiliki masalah dengan orang-orang yang memiliki kepercayaan Islam, hal itu membuatnya marah melihat seorang gadis berusia 6 atau 8 tahun dipaksa untuk mengenakan hijab di Jerman, di mana disitu berlaku hukum Jerman, bukan hukum syariah. Hal yang juga membuatnya kesal adalah beberapa orang Muslim tidak mau menerima orang Yahudi.<ref name="Weigl"/><ref name="Ossenberg"/>
[[
Pada 15 Agustus 2016, Rana Ahmad diwawancarai di televisi untuk pertama kalinya oleh jurnalis Jaafar Abdul Karim dari [[Deutsche Welle]] dalam bahasa Arab. Kutipannya diterjemahkan ke bahasa Inggris dan bahasa lainnya.<ref name="MEMRI"/> 3 juta orang melihatnya di televisi dimana dia menyatakan bahwa dia telah keluar dari Islam, sehingga kesaksiannya menjadi viral di Internet. Hal ini mengakibatkan umat Islam dari seluruh dunia mengirimkan banyak ancaman dan hinaan kepadanya.<ref name="Wildermann">{{Cite news |url=https://www.deutschlandfunk.de/von-saudi-arabien-nach-deutschland-die-flucht-einer.886.de.html?dram:article_id=409071 |title=Von Saudi-Arabien nach Deutschland: Die Flucht einer Atheistin |author=Marie Wildermann |work=Deutschlandfunk |date=24 January 2018 |accessdate=4 March 2019 |language=de}}</ref>
Dengan bantuan Dewan Pusat Eks-Muslim dan Yayasan Giordano Bruno, Rana Ahmad mendirikan Atheist Refugee Relief e.V.<ref name="ARRstory"/> pada bulan Maret 2017,<ref name="Statutes">{{Cite web |url=https://atheist-refugees.com/wp-content/uploads/2017/12/Satzung_S%C3%A4kulare_Fl%C3%BCchtlingshilfe.pdf |title=Statutes of Säkulare Flüchtlingshilfe e.V. – Atheisten helfen |publisher=Atheist Refugee Relief |date=March 2017 |accessdate=22 February 2019 |language=de}}</ref> dan secara resmi dipresentasikan pada peringatan 10 tahun Dewan pada 17 November 2017.<ref>{{Cite web |url=https://atheist-refugees.com/en/uncategorized/atheist-refugee-relief-is-presented-to-the-public/ |title=Atheist Refugee Relief is presented to the public |publisher=Atheist Refugee Relief |date=25 November 2017 |accessdate=22 February 2019}}</ref> Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan kepada para pengungsi yang didiskriminasi atau bahkan yang terancam nyawanya karena ke-ateis-an atau sikap kritis mereka terhadap agama.'<ref name="Statutes"/> Relawan Relief bekerja setiap hari untuk melindungi terutama para pengungsi ateis wanita - karena mereka lebih sering menjadi sasaran penganiayaan lebih lanjut (misalnya, 'penyerangan, pengucilan, ancaman dan kekerasan') di Jerman.<ref name="Prange"
Pada 15 Januari 2018, bukunya ''Frauen dürfen hier nicht träumen: Mein Ausbruch aus Saudi-Arabien, mein Weg in die Freiheit'' ('Wanita Tidak Diizinkan Bermimpi Di Sini: Pelarian Saya dari Arab Saudi dan Jalan Saya Menuju Kebebasan') diterbitkan di Jerman.<ref name="Weigl"/> Terjemahan bahasa Prancis diterbitkan di Paris pada Oktober 2018 dengan nama ''Ici, les femmes ne rêvent pas: Récit d'une évasion'' ('Di Sini, Wanita Jangan Bermimpi: Kisah Pelarian').<ref>{{Cite news |url=https://www.contrepoints.org/2018/12/08/331928-ici-les-femmes-ne-revent-pas-de-rana-ahmad |title=Ici, les femmes ne rêvent pas, de Rana Ahmad |author=Thierry Godefridi |work=Contrepoints |date=8 December 2018 |accessdate=22 February 2019 |language=fr}}</ref> Menurut Ahmad, "Kami, wanita, kami dapat mengubah hidup kami, bebas. Kami pikir kami lemah, tetapi itu salah; kami kuat, dan buku ini membuktikannya."<ref>{{Cite news |url=http://cheekmagazine.fr/societe/rana-ahmad-fuite-arabie-saoudite-livre/ |title=Rana Ahmad a risqué sa vie pour fuir l'Arabie saoudite et vivre libre |author=Floriane Valdayron |work=Cheek Magazine |publisher= |date=26 October 2018 |accessdate=23 February 2019 |language=fr |archive-date=2020-11-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201109033119/http://cheekmagazine.fr/societe/rana-ahmad-fuite-arabie-saoudite-livre/ |dead-url=yes }}</ref>
== Buku ==
* Asli Jerman: {{Cite book |last1=Ahmad |first1=Rana |last2=Borufka |first2=Sarah |date=2018 |title=Frauen dürfen hier nicht träumen: Mein Ausbruch aus Saudi-Arabien, mein Weg in die Freiheit ('Wanita Tidak Diizinkan Bermimpi Di Sini: Pelarian Saya dari Arab Saudi dan Jalan Saya Menuju Kebebasan') |url=https://www.amazon.de/Frauen-d%C3%BCrfen-hier-nicht-tr%C3%A4umen/dp/3442757487 |location= |publisher=btb Verlag |page=320 |isbn=978-3442757480}}
* Terjemahan Perancis: {{Cite book |last1=Ahmad |first1=Rana |last2=Borufka |first2=Sarah |translator=Olivier Mannoni |date=2018 |title=Ici, les femmes ne rêvent pas: Récit d'une évasion ('Di Sini, Wanita Jangan Bermimpi: Kisah Pelarian') |url=https://www.amazon.fr/Ici-femmes-ne-r%C3%AAvent-pas/dp/2211237711 |location= |publisher=Globe Éditions |page=320 |isbn=978-2211237710}}
== Catatan ==
Baris 76:
{{Commons|Rana Ahmad}}
* [https://atheist-refugees.com/en/ Atheist Refugee Relief] – Situs web resmi
{{DEFAULTSORT:Ahmad, Rana}}
[[Kategori:Kritikus Islam]]
|