Tumpahan minyak Laut Jawa 2019: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+Kategori:Bencana industri tahun 2019; ±Kategori:Tumpahan minyak→Kategori:Tumpahan minyak di Indonesia menggunakan HotCat |
|||
(24 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox oil spill
| spill_name = Kebocoran minyak Laut Jawa 2019
| location = [[Karawang]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
| coordinates = {{coord|6|5|39|S|107|37|32.52|E|}}
| image = Java Sea Oil Spill 2019.jpg
| caption = Citra satelit tgl 25 Juli 2019 dari [[LAPAN]]
| spill_date = 12 Juli 2019
| cause = Kebocoran pada sumur YYA-1 saat pengeboran
Baris 14 ⟶ 13:
}}
'''
== Kronologis Kejadian ==
Baris 20 ⟶ 19:
== Akibat ==
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, berdasarkan laporan dari tim di lapangan, semburan minyak terkait insiden ''oil spill'' atau tumpahan minyak di sekitar anjungan lepas pantai
Anjungan YY tersebut juga menjadi miring hingga 13 derajat yang diperkirakan Pertamina akibat gelembung gas yang muncul dari sumur YYA-1 mengenai salah satu kaki anjungan. Pertamina kemudian memasang dua tali ke kaki anjungan dan menghubungkannya ke alat pengerek yang ada di tongkang. Tongkang yang digunakan pun telah ditambatkan menggunakan jangkar agar tidak bergerak.<ref>{{Cite news|url=https://katadata.co.id/berita/2019/09/20/pertamina-belum-tuntaskan-investigasi-kebocoran-sumur-migas-blok-onwj|title=Pertamina Belum Tuntaskan Investigasi Kebocoran Sumur Migas Blok ONWJ|last=|first=|date=20 September 2019|work=katadata.co.id|access-date=}}</ref>
== Dampak ==
Dampak kebocoran minyak sumur YYA-1 terjadi di Karawang, meluas sampai [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]], bahkan sudah ke [[Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu|Kepulauan Seribu]]. Berdasarkan data Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengatakan, ada sembilan desa yang dekat tumpahan minyak, yakni, Desa Camara, Kecamatan Cibuaya; Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes; Desa
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut [[Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia|Kementerian Kelautan dan Perikanan]] (KKP) Brahmantya Satyamurti mengatakan tumpahan minyak ini mencemari tiga provinsi, 7 kabupaten, 22 kecamatan dan 57 desa.<ref>{{Cite news|url=https://katadata.co.id/berita/2019/08/30/menyusuri-dampak-kerusakan-lingkungan-akibat-tumpahan-minyak-onwj|title=Menyusuri Kerusakan Lingkungan Akibat Tumpahan Minyak ONWJ|last=|first=|date=30 Agustus 2019|work=katadata.co.id|access-date=}}</ref>
=== Nelayan ===
Sebagai akibat tumpahan minyak ini, para nelayan di wilayah terdampak tidak bisa melaut untuk mencari ikan. “Sekarang, pendapatan melaut nihil,” kata Ramli [55], nelayan Desa Sukakerta,
Sebelum minyak bocor, satu kapal nelayan tradisional bisa membawa pulang ikan 5-10 kilogram. Hasilnya dibagi rata 2-3 orang setelah dipangkas bensin. Biasanya, Ramli mengantongi hasil bersih Rp200.000-Rp300.000. Kini, Ramli beserta nelayan lain ikut serta membersihkan tumpahan minyat. Setiap hari, mereka dibayar Rp100 ribu. “Tetapi bergilir. Kadang tidak sampai satu bulan penuh,” imbuhnya.<ref>{{Cite news|url=https://www.mongabay.co.id/2019/09/18/rugi-segala-lini-akibat-tumpahan-minyak-pertamina/|title=Rugi Segala Lini Akibat Tumpahan Minyak Pertamina|last=|first=|date=18 September 2019|work=mongabay.co.id|access-date=}}</ref>
Bagaimana nasib pedagang ikan? Carinah [58], mengatakan tumpahan minyak membuat daya beli ikan di Karawang anjlok. Belum lagi, keluhan pelanggan karena ikannya bau minyak. Ujungnya, urung membeli. “Dalam satu hari
Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Karawang, pendapatan dari sektor perikanan di kawasan sepanjang 84,23 kilometer ini mencapi Rp179 miliar tahun 2018.
Satu tahun setelah peristiwa tumpahan minyak ini, dampak yang dirasakan para nelayan masih terasa. Hasil tangkapan rajungan dan ikan yang diperoleh menurun drastis.<ref>{{Cite news|last=Farhan|first=Farida|date=22 Juli 2020|title=Setahun Peristiwa Tumpahan Minyak di Laut Karawang, Nelayan Masih Terpuruk|url=https://regional.kompas.com/read/2020/07/22/18502771/setahun-peristiwa-tumpahan-minyak-di-laut-karawang-nelayan-masih-terpuruk?page=1|work=[[Kompas.com]]|access-date=|editor-last=Assifa|editor-first=Farid}}</ref>
=== Mangrove ===
Tumpahan minyak Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di perairan laut Karawang mengakibatkan ekosistem mangrove rusak dan mati. Diprediksi 77.713 mangrove dengan luasan area sekitar 140 hektare terdampak oli spill di pesisir pantai Karawang.<ref>{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/terumbu-karang-mangrove-terancam-mati-akibat-tumpahan-minyak-di-karawang.html|title=Terumbu Karang & Mangrove Terancam Mati Akibat Tumpahan Minyak di Karawang|last=Salam|first=Bram|date=23 Agustus 2019|work=
Di Kabupaten Bekasi, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alipbata, Sonaji, mengatakan tumpahan minyak Pertamina juga mengancam 300 ribu batang mangrove (bakau). Sonaji mengaku telah meninjau dan mendata langsung ke lokasi terdampak tumpahan minyak itu di antaranya Pantai Muara Bungin dan Pantai Beting, Desa Pantai Bahagia. Batang pohon, katanya, ditemukan dalam kondisi sobek, terkelupas, hingga melepuh terkena panas minyak. Sedangkan daun mangrove menjadi layu dan mengering. "Karena saat malam air pasang sehingga daun mangrove seluruhnya terendam air laut yang telah terkontaminasi tumpahan minyak itu," kata Sonaji menjelaskan.<ref>{{Cite news|url=https://metro.tempo.co/read/1242310/tumpahan-minyak-pertamina-nelayan-menjerit-mangrove-merana/full&view=ok|title=Tumpahan Minyak Pertamina: Nelayan Menjerit, Mangrove Merana
Akibat insiden itu
=== Tambak ===
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang memprediksi potensi terdampak tumpahan minyak bagi tambak ikan di pesisir Karawang mencapai 15 ribu hektar yang tersebar di 23 desa.<ref>{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/uang/tumpahan-minyak-pertamina-cemari-15000-hektare-tambak-di-karawang.html|title=Tumpahan Minyak Pertamina Cemari 15.000 Hektare Tambak di Karawang|last=Salam|first=Bram|date=14 Agustus 2019|work=
Hasil survei Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP sejak akhir bulan Juli memastikan sedikitnya 1.636,25 hektare tambak udang, bandeng, rumput laut, dan garam di delapan desa di Karawang terkena dampak insiden ini. Sebagian petambak mengalami gagal panen. Sebagian lainnya memanen lebih dini lantaran cemas.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Slamet Soebjakto, mengatakan setidaknya 127 petambak di enam kecamatan Kabupaten Karawang itu berpotensi kehilangan sumber pendapatan. Limbah minyak telah masuk ke saluran primer dan mencemari tanah tambak. "Butuh sekitar 6-12 bulan untuk memulihkan tanah kembali," katanya.<ref>{{Cite news|url=https://bisnis.tempo.co/read/1231512/tumpahan-minyak-merusak-tambak-dan-hasil-tangkapan-ikan-berkurang/full&view=ok|title=Tumpahan Minyak Merusak Tambak dan Hasil Tangkapan Ikan Berkurang
== Penanganan ==
Pertamina Hulu Energi ONWJ berupaya meminimalisasi tumpahan minyak di pesisir Pantai Karawang, Bekasi dan Kepulauan Seribu. Kecepatan penanganan di sumber tumpahan minyak, tidak serta merta menghentikan laju penyebaran tumpahan minyak ke pantai. Sehingga tim oil combat di darat pun harus bergerak dengan cepat.
Di offshore, upaya PHE ONWJ melokalisasi minyak dengan
Sebagai tambahan pengoperasian, telah terpasang 400 meter static oil boom pada layer kedua,
Upaya lain untuk menahan laju tumpahan minyak meluas, PHE ONWJ mengoperasikan 3 unit skimmer ditambah
Untuk menangani ceceran minyak di laut ini, PHE ONWJ mengerahkan 48 kapal, 2689 personil, menggelar total 5850 meter oil boom
Dalam menangani wilayah untuk penanganan di wilayah pesisir pantai, Oil Spill Combact Team (OSCT) PHE ONWJ bekerja sama dengan [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] dan [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]] serta masyarakat pesisir. Total personel yang terlibat dalam pembersihan tumpahan minyak, baik di darat maupun di laut per tanggal 19 Agustus 2019, sebanyak 1970 personel. Pemantauan penanganan oil spill di sekitar anjungan YYA dan wilayah terdampak juga terus berlanjut dengan patroli udara dan laut dalam radius 50
Sedangkan untuk pelayanan masyarakat PHE ONWJ membuka 9 Posko Pelayanan Kesehatan, yaitu di daerah Ciwaru, Pusaka Jaya Utara, Sedari, Tambaksari, Batu Jaya, Tanjung Pakis, Cemara Jaya, Pasir Putih dan Kepulauan Seribu. Di posko ini disiagakan 6 dokter, 39 paramedik dan 5
== Kompensasi ==
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti Poerwadi menyatakan hingga 4 Oktober 2019 tercatat 14.721 warga terdampak tumpahan minyak tersebut.<ref>{{Cite news|url=https://economy.okezone.com/read/2019/10/04/320/2112936/14-721-warga-terdampak-tumpahan-minyak-di-karawang-dapat-kompensasi-rp900-000|title=14.721 Warga Terdampak Tumpahan Minyak di Karawang, Dapat Kompensasi Rp900.000|last=Hartomo|first=Giri|date=4 Oktober 2019|work=[[Okezone.com]]|access-date=}}</ref> Pertamina menyiapkan dana Rp 18,45 miliar untuk kompensasi tahap awal warga terdampak. Pembayaran kompensasi telah dimulai sejak 11 September 2019. Setiap orang terdampak mendapat jatah Rp 900 ribu per bulan. Pertamina menganggarkan dana kompensasi untuk dua bulan sesuai lamanya tumpahan minyak berlangsung.<ref>{{Cite news|url=https://bisnis.tempo.co/read/1250346/kompensasi-tumpahan-minyak-pertamina-anggarkan-rp-1845-miliar|title=Kompensasi Tumpahan Minyak, Pertamina Anggarkan Rp 18,45 Miliar|last=Florentin|first=Vindry|date=21 September 2019|work=[[Tempo.co]]|access-date=|editor-last=Hidayat|editor-first=Ali Akhmad Noor|language=id}}</ref>
Sementara untuk ganti rugi seluruh dampak tumpahan minyak, Pertamina masih menunggu hasil perhitungan final dari pemerintah. Salah satu variabel dalam perhitungan itu adalah lamanya tumpahan minyak.
== Relief Well ==
Untuk mengatasi kebocoran di sumur YYA-1, PHE ONWJ menggunakan metode pengeboran relief well (sumur YYA-1 RW). Pengeboran dilakukan sejak 1 Agustus 2019. ''Relief well'' YYA-1RW digunakan untuk menginjeksikan fluida berupa lumpur berat agar sumur YYA-1 bisa ditutup permanen.<ref>{{Cite news|url=https://ekbis.sindonews.com/read/1429077/34/stop-gelembung-gas-phe-onwj-intensifkan-pengeboran-relief-well-1565594591|title=Stop Gelembung Gas, PHE ONWJ Intensifkan Pengeboran Relief Well|last=|first=|date=12 Agustus 2019|work=
PHE ONWJ per Sabtu 21 September 2019 pukul 10.30 WIB telah mencapai milestone baru dalam penanganan sumur YYA-1 yaitu
== Penyelesaian ==
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut resmi menutup status Darurat Penanggulangan Tumpahan Minyak pada Anjungan Lepas Pantai YYA-1 Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) pada 6 Juli 2020. Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad mengatakan, hal itu dilakukan sebab kebocoran minyak dan gas di sekitar Anjungan Lepas Pantai YYA-1 milik PHE ONWJ yang terjadi pada 12 Juli 2019 lalu di Pantai Utama Jawa Karawang sudah tidak ditemukan lagi. "Berdasarkan laporan pelaksanaan penanggulangan tumpahan minyak dari PT. PHE ONWJ dan dari survei lokasi yang kita lakukan, sudah tidak ditemukan lagi tumpahan minyak di perairan sekitar Anjungan YYA-1. Oleh karena itulah status daruratnya dapat kita tutup," ujarnya dalam keterangan tertulis.<ref name=":1">{{Cite news|date=7 Juli 2020|title=Kemenhub Tutup Status Darurat Tumpahan Minyak di Laut Jawa Karawang|url=https://news.detik.com/berita/d-5084044/kemenhub-tutup-status-darurat-tumpahan-minyak-di-laut-jawa-karawang|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=}}</ref>
Menurut Ahmad, walaupun status darurat telah ditutup, namun pihak PHE ONWJ akan tetap bertanggung jawab melaksanakan proses pemulihan lingkungan hidup di bawah koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.<ref name=":1" />
== Lihat Pula ==
Baris 77 ⟶ 90:
{{Reflist|2}}
== Pranala
* {{id}} [http://phe.pertamina.com/ContentView.aspx?MenuID=u7TY1MjR//NFXaIP/x3FAA==&TypeGroupContent=iAx+nZUbnlcYClzyIsQ0ZA==&NewsCatID=9OYR9kUytIsLilKZieD5xg== Dokumentasi
{{Bencana di Indonesia tahun 2019}}
[[Kategori:Tumpahan minyak di Indonesia|Jawa]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 2019]]
[[Kategori:Pertamina]]
[[Kategori:Bencana industri tahun 2019]]
|