Injil Tomas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Anangyb001 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(132 revisi perantara oleh 57 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove|date=Maret 2010}}
'''[[Injil]] [[Tomas]]''', yang terlestarikan lengkap dalam sebuah [[manuskrip]] [[papirus]] [[bahasa Koptik|berbahasa Koptik]], dan ditemukan pada [[1945]] di [[Nag Hammadi]], [[Mesir]], adalah sebuah kumpulan dari [[114 (angka)|114]] ucapan yang diyakini berasal dari [[Yesus]]. Sebagian dari ucapan-ucapan itu ditemukan dalam keempat [[Injil]] [[kanon Alkitab|kanonik]] ([[Injil Matius]], [[Injil Markus]], [[Injil Lukas]], dan [[Injil Yohanes]]), namun ucapan-ucapan yang lainnya tidak dikenal sebelum penemuan naskah.
{{Gnosticism}}
 
'''Injil Tomas''' adalah kumpulan 114 ujaran yang konon berasal dari [[Yesus]]. Sebagian dari ujaran-ujaran ini juga terdapat dalam keempat Injil [[kanon Alkitab|kanonik]] ([[Injil Matius]], [[Injil Markus]], [[Injil Lukas]], [[Injil Yohanes]]), namun ujaran-ujaran selebihnya sama sekali tidak diketahui sebelum Injil Tomas ditemukan. Injil ini terlestarikan seutuhnya dalam sebuah [[naskah]] [[papirus]] [[bahasa Koptik|berbahasa Koptik]] yang ditemukan pada tahun 1945 di [[Nag Hammadi]], [[Mesir]].
Berbeda dengan keempat injil kanonik yang menggunakan laporan naratif tentang kehidupan [[Yesus]], ''Tomas'' mengambil bentuk yang kurang terstruktur dari kumpulan ucapan yang berasal dari Yesus, dialog-dialog singkat dengan Yesus, dan ucapan-ucapan yang dilaporkan oleh murid-muridnya kepada [[Tomas (rasul)|Didimus Yudas Tomas]] tanpa diletakkan dalam narasi apapun atau disusun ke dalam konteks [[filosofis]] atau [[retorika]] yang manapun.
 
Berbeda dengan keempat [[Injil|Injil kanonik]] yang menggunakan laporan naratif tentang kehidupan [[Yesus]], ''Tomas'' mengambil bentuk yang kurang terstruktur dari kumpulan ucapan yang berasal dari Yesus, dialog-dialog singkat dengan Yesus, dan ucapan-ucapan yang dilaporkan oleh murid-muridnya kepada [[Tomas (rasul)|Didimus Yudas Tomas]] tanpa diletakkan dalam narasi apa pun atau disusun ke dalam konteks [[filosofis]] atau [[retorika]] yang mana pun.
Ketika teks yang lengkap ditemukan, dalam versi Koptik, disadari bahwa tiga bagian [[bahasa Yunani|berbahasa Yunani]] yang terpisah dari Injil ini sudah ditemukan di [[Oxyrhynchus]], Mesir, pada [[1898]]. Manuskrip-manuskrip yang memuat potongan-potongan berbahasa Yunani dari ''Injil Tomas'' diperkirakan berasal dari tahun [[200]], dan manuskrip versi Koptik dari tahun [[340]]. Meskipun versi Koptik ini tidak persis sama dengan fragmen-fragmen Yunani manapun, diyakini bahwa versi Koptik ini diterjemahkan dari versi Yunani yang sudah ada sebelumnya.
 
Ketika teks yang lengkap ditemukan, dalam versi Koptik, disadari bahwa tiga bagian [[bahasa Yunani|berbahasa Yunani]] yang terpisah dari Injil ini sudah ditemukan di [[Oxyrhynchus]], Mesir, pada [[1898]]. Naskah-naskah yang memuat potongan-potongan berbahasa Yunani dari ''Injil Tomas'' diperkirakan berasal dari tahun [[200]], dan naskah versi Koptik dari tahun [[340]]. Meskipun versi Koptik ini tidak persis sama dengan fragmen-fragmen Yunani mana pun, diyakini bahwa versi Koptik ini diterjemahkan dari versi Yunani yang sudah ada sebelumnya.
== Kebingungan dengan karya-karya lain ==
Injil Tomas adalah karya yang berbeda dan tidak terkait dengan tulisan-tulisan [[apokrif]] atau [[pseudoepigrafa]] lainnya, ''[[Kisah Perbuatan Tomas]]'', dan tulisan yang disebut ''[[Injil Masa Kanak-kanak Tomas]]'', yang memperluas teks-teks kanonik untuk menggambarkan masa kanak-kanak Yesus yang ajaib. Ketika [[Hippolitus]] dan [[Origenes]] (sekitar tahun [[233]]) merujuk kepada sebuah "Injil Tomas" di antara injil-injil apokrif yang [[heterodoks]], tidak jelas apakah yang mereka maksudkan itu adalah ''Injil Masa Kanak-kanak Tomas'' atau Injil Tomas yang berisikan "ucapan=ucapan" ini. Injil Tomas juga berbeda dengan [[Kitab Tomas sang Calon]], sebuah teks [[Gnostik]].
 
== Kebingungan karena persamaan nama dengan karya-karya lain ==
Pada [[abad ke-4]], [[Kiril dari Yerusalem]] menyebutkan tentang sebuah "Injil Tomas" dalam ''Kathekesis V''-nya: "Jangan seorangpun membaca injil menurut Tomas, karena ini bukanlah karya salah seorang dari kedua belas rasul, melainkan karya dari ketiga murid [[Mani (nabi)|Mani]] yang jahat". Sedikit sekali jejak yang tersisa dari [[Manikheisme|dualisme Manikheis]] yang dapat ditemukan dalam Injil "ucapan-ucapan" ini, yaitu '''Injil Tomas''', yang disepakati lebih sederhana, kurang berisikan legenda, dan sama sekali tidak ditulis sebagai sebuah dokumen sastrawi.
Injil Tomas adalah karya yang berbeda dan tidak terkait dengan tulisan-tulisan [[apokrif]] atau [[pseudoepigrafa]] lainnya, ''[[Kisah Perbuatan Tomas]]'', dan tulisan yang disebut ''[[Injil Masa Kanak-kanak Tomas]]'', yang memperluas teks-teks kanonik untuk menggambarkan masa [[kanak-kanak Yesus]] yang ajaib. Ketika [[Hippolitus]] dan [[Origenes]] (sekitar tahun [[233]]) merujuk kepada sebuah "Injil Tomas" di antara injil-injil apokrif yang [[heterodoks]], tidak jelas apakah yang mereka maksudkan itu adalah ''Injil Masa Kanak-kanak Tomas'' atau Injil Tomas yang berisikan "ucapan-ucapan" ini. Injil Tomas juga berbeda dengan [[Kitab Tomas sang Calon]], sebuah teks [[Gnostik]].
 
Pada [[abad ke-4]], [[Kiril dari Yerusalem]] menyebutkan tentang sebuah "Injil Tomas" dalam ''Kathekesis V''-nya: "Jangan seorangpun membaca injil menurut Tomas, karena ini bukanlah karya salah seorang dari kedua belas rasul, melainkan karya dari ketiga murid [[Mani (nabi)|Mani]] yang jahat". Sedikit sekali jejak yang tersisa dari [[Manikheisme|dualisme Manikheis]] yang dapat ditemukan dalam Injil "ucapan-ucapan" ini, yaitu '''Injil Tomas''', yang disepakati lebih sederhana, kurang berisikan legenda, dan sama sekali tidak ditulis sebagai sebuah dokumen sastrawi.
 
== Papirus Oxyrhyncus yang sejajar ==
 
Sebelum penemuan perpustakaan Nag, ucapan-ucapan Yesus yang ditemukan di Oxyrhyncus dikenal semata-mata sebagai [[Logia|Logia Iesu]]. Potongan-potongan Injil Tomas dalam bahasa [[Yunani koine]] yang ditemukan di [[Oxyrhyncus]] adalah:
 
* [[Oxyrhyncus 1]] - ini adalah setengah lembaran papirus yang memuat potongan-potongan dari ''logion'' (kumpulan ucapan) 26 hingga 33.
* [[Oxyrhyncus 654]] - yang mengandung potongan-potongan dari permulaan sampai dengan logion 7, logion 24 dan logion 36 dalam lembaran sebaliknya dari sehelai papirus yang memuat data [[tinjauan]].
* [[Oxyrhyncus 655]] - yang mengandung potongan-potongan dari logion 36 sampai dengan logion 39 dan sesungguhnya 8 fragmen yang dinamai ''a'' hingga ''h''; namun ''f'' dan ''h'' sejak itu telah hilang.
 
== Waktu penulisan ==
[[Berkas:El Evangelio de Tomás-Gospel of Thomas- Codex II Manuscritos de Nag Hammadi-The Nag Hammadi manuscripts.png|jmpl]]
Saat ini ada banyak perdebatan tentang kapan teks ini disusun. Para pakar biasanya tergolong ke dalam dua kubu: ''kubu awal''' yang mendukung waktu penulisan sekitar tahun [[50-an]] sebelum injil-injil kanonik dan '''kubu akhir''' yang setuju bahwa waktu penulisannya terjadi setelah injil-injil kanonik terakhir pada tahun [[100-an]]. Di antara para sarjana kritis, kubu awal dominan di Amerika Utara, sementara kubu akhir lebih populer di Eropa (khususnya di Britania dan Jerman).
Saat ini ada banyak perdebatan tentang kapan teks ini disusun. Para pakar biasanya tergolong ke dalam dua kubu: ''kubu awal''' yang mendukung waktu penulisan sekitar tahun [[50-an]] sebelum injil-injil kanonik dan '''kubu belakangan''' yang setuju bahwa waktu penulisannya terjadi setelah injil-injil kanonik terakhir pada tahun [[100-an]]. Di antara para sarjana kritis, kubu awal dominan di Amerika Utara, sementara kubu akhir lebih populer di Eropa (khususnya di Britania dan Jerman).
 
===The earlyKubu awal camp===
Kubu awal berpendapat bahwa karena isinya umumnya bahan-bahan orisinal dan tampaknya tidak didasarkan pada injil-injil kanonik, Injil Tomas tentu telah ditulis berdasarkan suatu tradisi lisan. Karena praktik yang menganggap tradisi lisan berwibawa berakhir pada [[abad ke-1]], ''Injil Tomas'' tentunya telah ditulis sebelum masa itu, barangkali malah sekitar tahun [[40]]. Karena tanggal ini lebih awal daripada tanggal-tanggal penulisan keempat injil yang tradisional, ada sejumlah klaim bahwa Injil Tomas adalah [[dokumen Q|Injil Q]]—atau mempunyai kaitan dengannya. Injil Q adalah sebuah teks (atau versi lisan) teoretis yang diduga telah menyebar ke dalam bagian-bagian dari Injil Matius dan Lukas yang dikenal sekarang, dan yang dalam cara tertentu tidak menyalin dari Injil Markus.
 
Kubu awal berpendapat bahwa sekitar setengah bahan-bahan dalam Injil Tomas ini tidak ada paralelnya di dalam Perjanjian Baru, dan setidak-tidaknya sebagian dari bahan-bahan ini diduga dapat dikatakan berasal dari [[Yesus historis]], seperti ucapan 41 "Jadilah orang-orang yang lewat."
The early camp argues that since it consists of mostly original material and does not seem to be based on the canonical gospels, it must have been transcribed from an oral tradition. Since the practice of considering oral tradition as authoritative ended during the [[1st century]], the ''Gospel of Thomas'' therefore must have been written before then, perhaps as early as around [[40]]. Since this date antecedes the dates of the traditional four gospels, there is some claim that the Gospel of Thomas is or has some connection to the [[Q document|Q gospel]] —the name for an unknown, theorised text (or oral verse) which may have spawned the parts of the gospels of Matthew and Luke known today which don't duplicate in some manner the Gospel of Mark.
 
Kamp awal juga mencatat bahwa Q hampir secara universal dianggap oleh para pakar Alkitab sebagai [[Pisau Ockham|penjelasan yang paling hemat]] untuk [[masalah sinoptik]] dan secara luas dianggap sebagai teks tertulis ajaran-ajaran Yesus yang paling tua. Menurut hipotesis, Q hadir dalam 3 strata, yang disebut Q1, Q2, dan Q3; bahan-bahan apokaliptik tergolong dalam Q2 dan Q3. Para pakar Alkitab telah mengidentifikasikan 37 ucapan yang bertumpang tindih antara Tomas dan Q, yang kesemuanya diduga berada dalam Q1 atau Q2, dan tak satupun dari ucapan-ucapan ini mencakup bahan-bahan apokaliptik Q3 yang berasal dari masa yang belakangan. Karena itu, Tomas tidak atau sedikit sekali memperlihatkan pengetahuan tentang adanya Q3, tidak memuatnya atau tidak menyadari kehadiran Q3. Lapisan-lapisan Q1 dan Q2 diduga berasal dari waktu yang lebih awal dari keempat Injil. Karena itu, Injil tomas diduga berasal dari waktu yang lebih awal.
The early camp argues that about half of the material in Thomas has no known parallels to the New Testament, and at least some of this material could plausibly be attributed to the [[historical Jesus]], such as saying 42 "Be passers-by."
 
Argumen sentral dari [[Elaine Pagels]] dalam bukunya ''[[Beyond Belief: The Secret Gospel of Thomas|Beyond Belief]]'' (2003) ialah bahwa tampaknya ada konflik antara ''Injil Yohanes'' dengan ''Injil Tomas.'' Menurut Pagels, yang adalah Profesor Agama Harrington Spear Paine di [[Universitas Princeton]], ayat-ayat tertentu dalam ''Injil Yohanes'' hanya dapat dipahami dalam terang ucapan-ucapan, gagasan, tradisi, keyakinan filosofis, dan komunitas, yang mirip dengan Tomas, entah secara tepat atau tidak direpresentasikan di dalam ''Injil Tomas'' yang kita kenal sekarang. Contoh yang paling terkenal dalam Injil Yohanes adalah tentang "[[Tomas yang peragu]]," yang ditafsirkan Pagels sebagai bantahan terhadap komunitas Tomas. Dalam Yohanes, Tomas yang peragu digambarkan menyentuh Yesus, mengakui hakikat jasmaninya. Gambaran ini berlawanan dengan [[doketisme]] kelompok-kelompok gnostik. Penafsiran Pagels tentang Yohanes secara logis mensyaratkan bahwa gagasan-gagasan seperti Tomas atau suatu komunitas yang mirip dengannya, bila tidak kehadiran ''Injil Tomas'' yang kita kenal sekarang, sudah ada ketika Injil Yohanes ditulis. Sebuah evaluasi yang tidak simpatik terhadap buku Pagels dapat ditemukan [http://reformedperspectives.org/files/reformedperspectives/new_testament/NT.Gross.Matthew_BeyondBeliefbyElainePagels.html di sini].
The early camp also notes that Q is almost universally regarded by secular biblical scholars as the most [[parsimonious explanation]] for the [[synoptic problem]] and is widely regarded to be the earliest written text of Jesus' teachings. It has been hypothesized that Q exists in 3 strata, termed Q1, Q2, and Q3, with the apocalyptic material belonging in Q2 and Q3. Secular biblical scholars have identified 37 sayings that overlap between Thomas and Q, all of which are conjectured to be in either Q1 or Q2 and none of which included the latter, apocalyptic material of Q3. Hence, Thomas shows little or no knowledge of Q3, did not incorporate or was not aware of Q3. The Q layers of Q1 and Q2 are thought to predate the four gospels. Hence the Gospel of Thomas is thought to be early.
 
Sebuah argumen lain yang mendukung kubu yang awal ialah bahwa ada tumpang tindih antara surat-surat Paulus dan Injil Tomas. Kumpulan surat-surat Paulus yang otentik, yang mencakup [[Surat 1 Korintus|1 Korintus]], [[Surat Galatia|Galatia]], dan [[Surat Filipi|Filipi]] secara universal dianggap oleh para ahli Alkitab berasal dari waktu yang lebih awal daripada Injil-injil Kanonik ([[Injil Matius|Matius]], [[Injil Markus|Markus]], [[Injil Lukas|Lukas]], dan [[Injil Yohanes|Yohanes]]). Ada bagian-bagian yang bertumpang tindih di dalam Paulus dan Tomas, yang tidak ditemukan dalam Injil-injil kanonik, (ataupun dipersaksikan oleh keduanya), dan karena itu ''Tomas'' mungkin telah meminjam dari suatu kumpulan ucapan bersama yang juga dimanfaatkan oleh Injil-injil kanonik dan oleh ''Tomas''. Menurut teori ini, Paulus memanfaatkan ucapan-ucapan yang secara luas diakui berasal dari Yesus, dan sebagian daripadanya secara unik dilestarikan dalam ''Injil Tomas''.
The central argument of [[Elaine Pagels]]' ''[[Beyond Belief: The Secret Gospel of Thomas|Beyond Belief]]'' (2003) is that there seems to be conflict between the ''Gospel of John'' and the ''Gospel of Thomas.'' According to Pagels, who is the Harrington Spear Paine Professor of Religion at [[Princeton University]], certain specific passages in the ''Gospel of John'' can only be understood in light of Thomas-like sayings, ideas, traditions, philosophical beliefs, and community, whether or not precisely represented in the present ''Gospel of Thomas'' itself. The most famous example in the Gospel of John is of "[[Doubting Thomas]]," which Pagels interprets as rebuttal for the Thomas community - Doubting Thomas is made, in John, to physically touch Jesus and acknowledge his fleshy nature, in contrast to the [[docetism]] of gnostic groups. Pagels' interpretation of John logically requires that Thomas-like ideas or a Thomas-like community, if not the present ''Gospel of Thomas'', already existed when John's gospel was written. An unsympathetic evaluation of Pagels' book can be found [http://reformedperspectives.org/files/reformedperspectives/new_testament/NT.Gross.Matthew_BeyondBeliefbyElainePagels.html here].
 
Kubu awal berpendapat bahwa bila Tomas mengenal Perjanjian Baru, termasuk surat-surat Paulus, dan bila Tomas dianggap memperlihatkan kecenderungan-kecenderungan gnostik, maka sungguh mengejutkan bahwa ia tidak mengambil kesempatan untuk mencantumkan banyak ayat yang akan mendukung teologi "gnostik" seperti itu, yang hadir dalam Perjanjian Baru yang kanonik, seperti misalnya Yohanes 8:58 ""Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Injil Tomas memang mencantumkan banyak sekali bahan yang tidak ditemukan kesejajarannya di dalam Perjanjian Baru. Namun Injil ini tidak memiliki istilah-istilah yang khas dari [[Gnostisisme]] abad ke-2 seperti misalnya ''[[archon]]'', ''[[pleroma]]'', ''[[aeon]]'', ''[[demiurgos]]'' yang akan diharapkan muncul dari suatu produk dari Gnostisisme historis: hal ini dianggap oleh sebagian ahli sebagai sebuah bukti lainnya yang mendukung waktu penulisan yang lebih awal.
Another argument for the early camp is that there is overlap between Paul's epistles and Thomas. The authentic corpus of Paul's epistles, which include [[1 Corinthians]], [[Galatians]], and [[Philippians]] are universally regarded by secular biblical scholars as predating the canonical Gospels of [[Gospel of Mark|Mark]], [[Gospel of Matthew|Matthew]], [[Gospel of Luke|Luke]], and [[Gospel of John|John]]. There are overlaps between teachings found in Paul and in Thomas that are not found in the canonical Gospels, (nor independently attested by them), and that ''Thomas'' therefore may have drawn on a common sayings pool that was drawn upon both by the canonical gospels and by ''Thomas''. According to this theory, Paul was drawing on sayings that were widely recognized to come from Jesus, some which are uniquely preserved in ''Gospel of Thomas''.
 
=== Kubu belakangan ===
The early camp argues that if Thomas knew of the New Testament, including the Pauline epistles, and if it is thought that Thomas showed gnostic tendencies, then it is surprising that he did not take the opportunity to include many verses that would have supported such "gnostic" theology, which are present in the canonical New Testament, such as John 8:58 "Before Abraham was born, I AM." The Gospel of Thomas did in fact include a great deal of material unparalleled in the New Testament. It, however, lacks distinctive terms from second century [[Gnosticism]] such as [[archon]]s, [[pleroma]], [[aeon]]s, [[demiurge]] that would be expected from a product of historical Gnosticism: this is seen by some as another justification for an earlier date of authorship.
Sebaliknya, kubu yang belakangan berpendapat bahwa Tomas ditulis pada suatu masa setelah tahun [[100]], umumnya pada awal dan pertengahan [[abad ke-2]], namun segelintir orang berpendapat bahwa Tomas bergantung pada ''[[Diatessaron]]'' yang disusun tak lama setelah tahun [[172]]. Karena potongan-potongan Injil Tomas yang berbahasa Yunani ditemukan di Mesir biasanya dianggap ditulis antara [[140]] dan [[200]], posisi yang sangat terlambat, pasca-Diatessaron tetap merupakan posisi minoritas kecil, bahkan di kalangan kubu yang belakangan.
 
Argumen utama yang diajukan oleh kubu yang belakangan adalah argumen dari ''redaksi''. Dalam solusi yang paling umum diterima terhadap [[Injil Sinoptik|masalah Sinoptik]], Matius dan Lukas dianggap sama-sama memanfaatkan Markus, ditambah lagi suatu kumpulan ucapan yang kini hilang, yang disebut [[dokumen Q|Q]], untuk menyusun injil-injil mereka. Kadang-kadang Matius dan Lukas memodifikasi kata-kata dari sumber mereka, (Markus atau Q), dan teks yang telah dimodifikasi itu dikenal sebagai “redaksi.” Lawan-lawan dari kubu yang belakangan berpendapat bahwa sebagian dari redaksi yang sekunder yang diciptakan oleh Matius dan Lukas muncul di dalam Tomas, yang berarti bahwa Tomas ditulis setelah Matius dan Lukas selesai disusun. Karena Matius dan Lukas pada umumnya diduga disusun antara tahun [[80-an]] dan [[90-an]], Tomas tentunya disusun belakangan dari kedua waktu itu.
===The late camp===
 
Para anggota dari kubu awal menjawab argumen ini dengan mengatakan bahwa para penulis paad abad ke-2 mungkin adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas penyuntingan Sinoptik yang kini hadir di dalam manuskrip-manuskrip Tomas yang ada di tangan kita, bukan para pengarangnya yang asli. Namun kedua kubu ini sepakat bahwa alur teks ini pada [[abad ke-2]] membuat penetapan waktu penulisan Tomas sangat sulit.
The late camp, on the other hand, dates Thomas sometime after [[100]], generally in the early and mid [[2nd century]], but a few argue that Thomas is dependent on the ''[[Diatessaron]]'', which was composed shortly after [[172]]. Since the Greek fragments of Thomas found in Egypt are typically dated between [[140]] and [[200]], the ultra-late, post-Diatessaronic position remains a small minority, even within the late camp.
 
Sebuah argumen yang terkait ialah bahwa Matius dan Lukas masing-masing secara independen menggabungkan tradisi-tradisi local mereka sendiri ke dalam Injil-injil mereka, selain daripada tradisi yang mereka peroleh dari Markus dan Q. Tradisi-tradisi local ini biasanya dikenal sebagai ''Sondergut'' ("bahan khusus"). Kubu yang belakangan mencatat bahwa parallel Tomas tidak hanya memiliki bahan yang sama dengan Injil-injil Sinoptik, tetapi juga bahan khusus yang ditemukan dalam masing-masing Injil mereka. Kubu yang belakangan menyimpulkan bahwa mengakses kumpulan bahan yang berbeda-beda ini, termasuk tradisi-tradisi lokal, akan jauh lebih mudah setelah Injil-injil kanonik beredar daripada sebelumnya. Mereka yang percaya bahwa Tomas ditulis pada masa yang belakangan juga mempertanyakan apa yang kelihatannya sebagai asumsi dari mereka yang tergabung dalam kubu awal bahwa bahan-bahan "ucapan-ucapan" pastilah lebih tua daripada Injil-injil yang lengkap, yang mencakup narasi.
The main argument put forth by the late camp is an argument from ''redaction''. Under the most commonly accepted solution to the [[Synoptic problem]], Matthew and Luke both used Mark, as well as a lost sayings collection called [[Q document|Q]], to compose their gospels. Sometimes Matthew and Luke modified the wording of their source, Mark (or Q), and the modified text is known as ''redaction.'' Proponents of the late camp argue that some of this secondary redaction created by Matthew and Luke shows up in Thomas, which means that Thomas was written after Matthew and Luke were composed. Since Matthew and Luke are generally thought to have been composed in the [[80s]] and [[90s]], Thomas would have to be composed later than that. Members of the early camp respond to this argument by suggesting that second-century scribes may have been the ones responsible for the Synoptic redaction now present in our manuscripts of Thomas, not its original author. Both camps agree, however, that the fluidity of the text in the [[2nd century]] makes dating the Thomas very difficult.
 
A related argument is that Matthew and Luke independently incorporated their own local traditions into their gospels in addition to the traditions they obtained from Mark and Q. These local traditions are usually known as ''Sondergut'' or ''special material''. The late camp notes that Thomas parallels not just the shared material in the Synoptic gospels, but also the special material found in each one of them. The late camp concludes that accessing this diverse set of materials, including local traditions, would be much easier after the canonical gospels were circulating rather than before. Those who argue for a later date for Thomas also call into question the apparent assumption of those within the early camp that "sayings" material is necessarily earlier than full-fledged gospels that include narrative.
Argumen besar terakhir yang mendukung bahwa Tomas ditulis belakangan daripada [[Perjanjian Baru]] didasarkan pada analisis ''Sejarah Agama-agama''. Secara khusus dikatakan bahwa Gnostisisme adalah suatu perkembangan yang belakangan, sementara Kekristenan yang paling awal, seperti yang terbukti dalam surat-surat Paulus, lebih bersifat Yahudi daripada non-Yahudi dan terpusat pada kematian dan kebangkitan Yesus lebih daripada kata-katanya. Dalam hubungan ini, dilihat bahwa Yesus dalam Injil Tomas tidak begitu kelihatan Yahudi, dan bahwa bentuknya yang sekarang mencerminkan karya-karya dari pemikiran Gnostik abada ke-2, seperti misalnya penolakan terhadap dunia fisik dan kaum perempuan (lih. Tomas 114). Harus dicatat pula bahwa Injil Yohanes penuh dengan pernyataan-pernyataan yang berisi penolakan terhadap dunia fisik (lih. {{Alkitab|Yohanes 6:63}}), dan keempat Injil menyatakan "dunia ini" adalah kepunyaan "iblis". Graham Stanton, (''The Gospels and Jesus'' 2002, p. 129) menemukan di dalam ''Tomas'' suatu dokumen Gnostik: "menyingkirkan lapisan Gnostik tidak akan pernah mudah."
The last major argument for Thomas's being later than the [[New Testament]] is on a ''History of Religions'' analysis. In particular, it is argued that Gnosticism is a later development, while the earliest Christianity, as evident in Paul's letters, was more Jewish than Gentile and focused on the death and resurrection of Jesus more than his words. In this connection, it is observed that the Jesus of Thomas does not seem very Jewish, and that its current form reflects the work of second-century Gnostic thought, such as the rejection of the physical world and women (see Thomas 114). It should be noted that the Gospel of John is replete with statements that involve a rejection of the physical world (see John 6:63), and all four gospels state "this world" belongs to the "devil". Graham Stanton, (''The Gospels and Jesus'' 2002, p. 129) finds in ''Thomas'' a Gnostic document: "removal of the Gnostic veneer will never be easy."
 
Kubu awal, sebaliknya, membantah dengan mengatakan bahwa Tomas mencerminkan sedikit sekali atau bahkan sama sekali tidak mencerminkan [[gnostisisme]] [[Valentinius|Valentinian]] seperti yang ditemukan dalam banyak teks lainnya di tempat penyimpanan manuskrip yang ditemukan di Nag Hammadi. Malah, sebagian orang menunjukkan bahwa tidak semua teks Nag Hammadi itu bersifat gnostik; misalnya, salah satu teks itu adalah sebuah parafrase dari ''Republik,'' karangan [[Plato]] yang muncul lebih awal beberapa abad sebelum gnostisisme. Juga dicatat bahwa gnostisisme adalah suatu system keyakinan yang berubah-ubah yang mengandung baik unsur-unsur lama maupun baru, dan bahwa bahan yang diidentifikasikan sebagai "gnostik" dalam Tomas mungkin sekali merupakan sesuatu yang baru pada tahun [[50]]. Sementara tentang fokus pada salib yang tidak dimiliki Tomas, para penentu tanggal yang lebih awal berpendapat bahwa Tomas tergolong pada suatu bentuk awal Kekristenan, yang dicontohkan oleh Q, yang memusatkan perhatian pada ucapan-ucapan dari ajaran-ajaran Yesus. Namun bila orang merasa skeptik terhadap Q, seperti sejumlah pakar terkemuka di Britania (lih. [[hipotesis Farrer]]), argumen ini tidak begitu meyakinkan.
The early camp, on the other hand, counters that Thomas reflects very little to none of the full-blown [[Valentinius|Valentinian]] gnosticism as seen in many of the other texts in the cache of manuscripts found at Nag Hammadi. In fact, some point out not all of the Nag Hammadi texts are gnostic; for example, one of the texts is a paraphrase of [[Plato]]'s ''Republic,'' which predates gnosticism by centuries. It is also noted that gnosticism was a fluid belief system containing both new elements and old, and that material identifed as "gnostic" in Thomas may have been current as early as [[50]]. As for the focus on the cross that Thomas lacks, early daters contend that Thomas belonged to an early form of Christianity, exemplified by Q, that concentrated on the sayings of teachings of Jesus. If one is a skeptic of Q, however, like several leading scholars in the U.K. (see [[Farrer hypothesis]]), this argument is less probative.
 
== Isi ==
==Allegations of sexism and Saying 114==
Tidak ada cerita tentang kelahiran, kematian, kebangkitan, atau cerita naratif lainnya tentang Yesus. Kebanyakan dari perkataan Yesus yang ada dalam teks ini berpola:”Yesus berkata…”. Beberapa kali terdapat dialog antara Yesus dan para muridnya yang bertanya atau berkata sesuatu dan respon-respon Yesus terhadap hal itu dan sebaliknya. Terdapat juga beberapa persamaan dari teks ini dengan teks-teks yang terdapat dalam Injil-Injil di Perjanjian Baru.
 
== Tuduhan seksisme dan Ucapan 114 ==
:'''114'''. Simon Peter said to them, "Make Mary leave us, for females don't deserve life." Jesus said, "Look, I will guide her to make her male, so that she too may become a living spirit resembling you males. For every female who makes herself male will enter the kingdom of Heaven."
:'''114'''. Simon Petrus berkata kepada mereka, "Suruh Maria meninggalkan kita, karena perempuan tidak pantas mendapatkan kehidupan." Yesus berkata, "Lihatlah, aku akan membimbingnya untuk menjadikannya laki-laki, sehingga ia pun dapat menjadi roh yang hidup seperti kalian laki-laki. Karena setiap perempuan yang menjadikan dirinya laki-laki akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
 
Dalam Ucapan 114 dari Injil Tomas, [[Simon Petrus|Petrus]], yang mewakili pandangan yang ortodoks, meminta Yesus untuk menyuruh [[Maria Magdalena]] pergi, karena perempuan pada umumnya tidak layak menerima ajaran-ajaran rohani. Yesus menolak permintaan Petrus, dan menyatakan bahwa kaum perempuan yang mengubah dirinya seperti laki-laki layak mendapatkan ajaran-ajaran rohani.
In Saying 114 of the Gospel of Thomas, [[Peter]], who represents the orthodox viewpoint, asks Jesus to tell [[Mary Magdalene]] to leave, as women in general are unworthy of spiritual teachings. Jesus refuses Peter's request, and states that women who transform themselves as men become worthy of spiritual teachings.
 
Dalam buku [[Lee Strobel]], ''[[The Case for Christ]]'', sebuah karya [[apologetik]] [[Kristen Injili|Injili]], salah seorang dari [[apologetik|apologet]] membuat klaim bahwa Ucapan 114 dalam Injil Tomas menggambarkan Yesus yang menolak kaum perempuan, dan karenanya, bersifat apokrif. Namun, harus diingat bahwa yang digambarkan mengatakan bahwa kaum perempuan tidak layak adalah Petrus, bukan Yesus, dan bahwa Yesuslah yang menegaskan bahwa Maria Magdalena, seorang perempuan, mempunyai hak untuk menerima ajaran-ajaran rohani. Penemuan sifat seksis di balik icapan ini harus ditemukan tanpa acuan kepada pemahaman-pemahaman 'modern' tentang istilah ini, melainkan lebih dalam konteks linguistik dari [[Palestina]] abad pertama, [[dimana]] gemanya akan terdengar lebih inklusif. Betapa pun juga, pemahaman seperti itu akan lebih sesuai dengan sikap yang ditunjukkan kepada kaum perempuan dalam bagian-bagian lain dari teks ini. ''Injil Tomas'' jelas mengakui bahwa Yesus mempunyai rasul-rasul perempuan, termasuk Maria Magdalena dan [[Salome (murid Yesus)|Salome]], sementara semua Injil yang 'kanonik' mengakui kaum perempuan hanya sebagai murid. Inovasi pada pihak Tomas ini dapat dipergunakan untuk memperdebatkan tanggal penulisan yang sangat awal atau sangat belakangan (lih. [[Injil Filipus]], [[Injil Maria Magdalena]]).
In Lee Strobel's ''[[The Case for Christ]]'', a popular [[Evangelical Christianity|evangelical]] [[apologetic]] work, one of the [[apologists]] makes a claim that Saying 114 in the Gospel of Thomas depicts a Jesus who rejects women, and therefore, is apocryphal. However, it must be rememberd that it is Peter, not Jesus, that is depicted as stating women are unworthy, and it was Jesus who affirmed that Mary Magdalene, a woman, had a right to receive spiritual teachings. The detection of a sexist intention behind the saying must be found without reference to ''modern'' understandings of the term, but rather in the linguistic context of first century [[Palestine]], in which it would have had a more inclusive reverberation. Such an understanding would, in any case, cohere more fully with the attitudes to women reflected in the rest of the text. The ''Gospel of Thomas'' certainly acknowledges Jesus had female apostles, including Mary Magdalene and [[Salome]], while by comparison all ''canonical'' Gospels acknowledge women only as disciples. This innovation on the part of Thomas could be used to argue a comparatively very early date or a very late date of composition (see [[Gospel of Phillip]], [[Gospel of Mary Magdalene]]).
 
Dapat dicatat bahwa, dalam konteks [[Plato]]nik, 'laki-laki' dan 'perempuan' mempunyai makna filosofis yang khas, masing-masing berarti 'bentuk' dan 'isi'. Dengan demikian sifat kelaki-lakian sebuah objek sama dengan aturan-aturan yang memerintah komposisi formalnya, sementara sifat keperempuanannya adalahadalah materi yang lebih rendah daripada yang membentuknya. Konsepsi filosofis ini berasal dari konsepsi Platonis tentang perkembangan fetus manusia; di sini sperma laki-laki dianggap mengandung komponen formal dari apa yang kelak menjadi embrio manusia, sementara perempuan menyumbangkan substrata materialnya di dalam kandungan. Jadi, dengan makna ini, proses menjadi 'laki-laki' sama dengan pemujaan Platonik terhadap [[bentuk (Plato)|Bentuk]]; Jadi, dalam pengertian yang dekat dengan terminologi Platonik (yang tentunya lebih luas tersebar pada zaman kuno), pernyataan Yesus akan menciptakan suatu pemahaman tentang peningkatan rohani dan janji untuk lebih disempurnakan. Pengaruh-pengaruh Platonik terhadap gnostisisme dapat ditemukan di tempat-tempat lain, misalnya dalam konsepsi yang lazim tentang ''[[demiurgos]]''.
It may be noted that, in a Platonist context, 'male' and 'female' had specific philosophical meaning, as denoting 'form' and 'consituent matter' respectively. Thus, an object's maleness equate to the rules governing its formal composition, while its femaleness is the material substrate of which is is composed. This philosophical conception derives fom Platonist conceptions of human foetal development, in which the male semen was thought to possess the formal components of the eventual human embryo, while the female donated its material substrate within the womb. Thus, given these meanings, the process of becoming 'male' equates with a Platonist veneration of the [[form (plato)|Forms]]; thus Jesus' statement would create, in a familiar with Platonist terminology (which was, of course, more endemic in antiquity), a notion of spiritual ascent and promised perfectibility. Platonist influences on gnosticism may been detected elesewhere, for example, in th the common conception of the [[demiurge]].
 
== Injil Tomas dan kanon Perjanjian Baru ==
==The Gospel of Thomas and the canon of the New Testament==
Kenyataan bahwa Injil Tomas tampaknya tidak pernah dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam [[Perjanjian Baru]] dipandang sebagian orang sebagai petunjuk bahwa kitab ini berasal dari waktu yang belakangan — bila memang kitab ini ditulis oleh rasul Tomas, demikian pendapat mereka, argue, tentu setidak-tidaknya kitab ini telah dipertimbangkan dengan serius pada abad segera setelah [[kematian Yesus]]. Pandangan ini lebih populer di antara orang-orang [[Kristen]] yang menerima [[Kanon Alkitab|kanon]] Perjanjian Baru yang diilhamkan secara ilahi sebagai pernyataan iman mereka — khususnya mereka yang menganggap dirinya orang Kristen yang [[fundamentalis]] atau [[evangelikalisme|evangelikal]].
 
Reaksi yang keras dan meluas terhadap kanon [[Marcion]], kanon Perjanjian Baru pertama yang diketahui pernah diciptakan, mungkin memperlihatkan bahwa pada 140 M., telah diterima secara luas bahwa teks-teks yang lain merupakan bagian dari catatan mengenai kehidupan dan pelayanan Yesus.
The fact that the Gospel of Thomas does not seem to have been considered for the [[New Testament]] is seen by some as an indication of its being of a later date — had it actually been written by the apostle Thomas, they argue, it would have been at least seriously considered by those in the century immediately following Jesus' death. This opinion is more popular among [[Christian]]s who accept a divinely-inspired New Testament [[Biblical canon|canon]] as an article of their faith — especially those considering themselves [[fundamentalist]] or [[evangelicalism|evangelical]] Christians.
 
Meskipun argumen-argumen mengenai sejumlah kitab yang berpotensi masuk ke dalam Perjanjian Baru, seperti misalnya [[Gembala dari Hermas]] dan [[Kitab Wahyu]], berlanjut terus hingga [[abad ke-4]] M., empat Injil kanonik, yang diyakini berasal dari Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, secara universal diterima di antara orang-orang Kristen ortodoks sekurang-kurangnya sejak pertengahan abad ke-2. Karya [[Diatessaron]] Tatian yang luas digunakan, dan disusun antara 160 dan 175 M., memanfaatken keempat Injil tanpa mempertimbangkan kitab-kitab yang lainnya. Irenaeus dari Lyons menulis pada akhir abad ke-2 M. bahwa ''karena ada empat penjuru bumi, … sungguh tepatlah bila Gereja mempunyai empat tiang, … keempat Kitab Injil'' (''Melawan Ajaran-ajaran Sesat'', 3:1), dan tak lama kemudian membuat kutipan pertama yang diketahui dari Injil yang keempat – versi kanonik dari Injil Yohanes. [[Fragmen Muratoria]] dari akhir abad ke-2 M. juga mengakui hanya ketiga Injil Sinoptik dan Yohanes. Pakar Alkitab [[Bruce Metzger]] menulis mengenai pembentukan kanon Perjanjian Baru, "Meskipun batas-batas pinggir dari kanon yang sedang muncul itu belum ditetapkan selama beberapa generasi, terdapat kesepakatan yang tinggi mengenai bagian terbesar dari Perjanjian Baru di antara begitu banyak jemaat orang percaya yang sangat beraneka ragam dan tersebar di mana-mana, bukan hanya di seluruh dunia Laut Tengah tetapi juga meluas hingga mencakup wilayah yang merentang dari Britania hingga ke Mesopotamia."
The harsh and widespread reaction to [[Marcion]]'s canon, the first New Testament canon known to ever have been created, may demonstrate that, by 140 C.E., it had become widely accepted that other texts formed parts of the records of the life and ministry of Jesus. Although arguments about some potential New Testament books, such as the [[Shepherd of Hermas]] and [[Book of Revelation]], continued well into the fourth century C.E., four canonical Gospels, attributed to Matthew, Mark, Luke, and John, were universally accepted among orthodox Christians at least as early as the mid-second century. Tatian's widely-used [[Diatessaron]], compiled between 160 and 175 C.E., utilized the four Gospels without any consideration of others. Irenaeus of Lyons wrote in the late second century C.E. that ''since there are four quarters of the earth, … it is fitting that the church should have four pillars, … the four Gospels'' (''Against Heresies'', 3:1), and then shortly therafter made the first known quotation from a fourth gospel - the canonical version of the Gospel of John. The late second-century C.E. [[Muratorian fragment]] also recognizes only the three synoptic Gospels and John. Bible scholar [[Bruce Metzger]] wrote regarding the formation of the New Testament canon, "Although the fringes of the emerging canon remained unsettled for generations, a high degree of unanimity concerning the greater part of the New Testament was attained among the very diverse and scattered congregations of believers not only throughout the Mediterranean world, but also over an area extending from Britain to Mesopotamia."
 
Perlu dicatat bahwa informasi tentang Yesus historis saja bukanlah satu-satunya kriteria untuk menerima sebuah kitab ke dalam kanon Perjanjian Baru. Para penyusun kanon memilih untuk memasukkan banyak kitab yang tidak memuat informasi tentang Yesus historis ataupun ajaran-ajaran dari Yesus historis, seperti misalnya Surat-surat dan Kitab Wahyu.
It should be noted that information about the historical Jesus itself was not a singular criterion for inclusion into the New Testament Canon. The canonizers chose to include many books that contain neither much information about the historical Jesus nor teachings from the historical Jesus, such as the Epistles and the book of Revelation.
 
Injil Tomas mungkin tidak dimasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru karena:
*Dianggap isinyaIsinya dianggap [[heretik|sesat]].
* Dianggap tidak otentik.
* Tidak dikenal oleh para penyusun Kanon.
* Dianggap dikalahkan oleh Injil-injil Naratif.
* Tergolong dalam suatu cabang kekristenan yang berada di luar lingkaran [[Athanasius|Atanasius dari AlexandriaAleksandria]] yang menangdominan.
* Penekanannya pada spiritualitas pribadi di luar Gereja dianggap [[anatema]] bagi kepentingan agama yang terorganisasi.
 
== Filsafat Injil Tomas ==
''Injil Tomas'' bersifat [[mistik]] — Injil ini menekankan pengalaman yang langsung, tanpa perantara, dengan Yang Ilahi. Yesus digambarkan sebagai seorang [[mistagog]], seorang guru misteri ilahi, meskipun tidak pernah sebagai "Juru Selamat" seperti dalam [[Injil Yohanes]]. Sementara penekanan dalam Yohanes seimbang antara [[Mukjizat Yesus|mujizat-mujizatnya]] dan [[kata-kata]]nya, penekanan dalam Injil Tomas semata-mata pada kata-kata Yesus. Penemuan akan penafsiran mengenai kata-kata inilah yang menghasilkan pencerahan. ''Injil Tomas'' mencatat hal ini sebagai salah satu dari ucapan-ucapan Yesus: "Ia yang menemukan penafsiran-penafsiran dari ajaran-ajaran rahasia ini tidak akan merasakan kematian" — dan kerahasiaan inilah yang merupakan kontras yang sangat tajam dengan semua ajaran dan Kanon gereja. Temanya menemukan kesejajaran dalam Yohanes, meskipun maksudnya adalah menyerangnya; dengan demikian, dalam Yohanes, [[Keselamatan (Kristen)|keselamatan]] dipahami sebagai keselamatan dari [[Penghukuman#keagamaan|Hukuman Kekal]], dan tidak tergantung pada rahasia apa pun.
 
Berbeda dengan Yohanes, yang membedakan ketidakpercayaan dengan kepercayaan kepada Yesus sebagai Juru Selamat, ''Injil Tomas'' mempunyai premis [[Keselamatan (Kristen)|keselamatan]] yang tergantung pada suatu pemahaman yang tercerahkan tentang identitas sejati si pendengarnya — suatu gambaran tentang si pendengar sebagai [[ilahi]]. Apabila ucapan-ucapan itu paralel dengan apa yang ditemukan dalam Matius dan Lukas, yaitu ucapan-ucapan di dalam Q, mereka ditempatkan tanpa konteks yang lebih dikenal. Bila dibiarkan dengan cara ini, maka ucapan-ucapan itu tampaknya penuh dengan ''gnosis'' meskipun tak satupun dari aparatus dari [[Gnostisisme]] yang telah berkembang, seperti dalam ''[[Pistis Sophia]]'', dapat ditemukan.
The ''Gospel of Thomas'' is [[mystical]] — it emphasizes a direct and unmediated experience of the Divine. Jesus is presented as a [[mystagogue]], a teacher of divine mysteries, though never the "saviour" as in the [[Gospel of John]]. While the emphasis in John is a balance between his [[miracles]] and his [[words]], the emphasis here is exclusively the words of Jesus. A discovery of the interpretation of those words is what brings about enlightenment. The ''Gospel of Thomas'' records this as one of Jesus' sayings: "He who discovers the interpretations of these secret teachings shall never taste death" — and this secretness is in stark contrast with all the Church teachings and Canon. The theme is paralleled in John, though in order to attack it; accordingly, in John, [[salvation]] is understood as salvation from [[Damnation#Religious|Eternal Damnation]], and does not depend on any secrets.
 
[[Injil Yohanes]] menekankan Yesus sebagai "anak tunggal" Bapa (Yohanes 1:3), dan dengan demikian memberikan kepada Yesus status yang unik di antara manusia. Dalam ''Injil Tomas'' tertulis Yesus mengatakan bahwa "Kerajaan Bapa menyebar di muka bumi, dan manusia tidak melihatnya." Hal ini pun dapat ditafsirkan sebagai upaya Yesus untuk menghadirkan pencerahan melalui ajaran-ajarannya bahwa keberadaan manusia bukanlah terutama materi melainkan lebih merupakan keberadaan rohani — dengan demikian klaimnya tentang keilahiannya sendiri menyiratkan bahwa "keilahian" ini tidaklah terbatas kepada dirinya saja, melainkan menjadi milik dari siapa pun yang telah dilahirkan kembali secara rohani. Di sini kembali kita menemukan kontras yang sangat jelas dengan Kekristenan kanonik.
Unlike John, which distinguishes unbelief from belief in Jesus as Saviour, the ''Gospel of Thomas'' premises [[salvation]] dependent upon an enlightened understanding of the hearer's own true identity — an image of the hearer as [[divine]]. Where sayings parallel those in Matthew and Luke, i.e. those in Q, they are placed without their more familiar context; left in this manner, the sayings seem to be pregnant with ''[[gnosis]]'' though none of the apparatus of developed [[Gnosticism]], as in ''[[Pistis Sophia]]'', is to be found.
 
Elaine Pagels berpendapat dalam ''Beyond Belief'' bahwa, meskipun alur Kekristenan ini telah mati, banyak mistik Kristen yang besar secara independen mengambil gagasan-gagasan yang serupa dengan Tomas, dari [[Meister Eckhart]] hingga [[Teresa dari Avila]] hingga [[Santo Yohanes dari Salib]]. Sebaliknya, para sarjana Kristen arus utama, berusaha membuat pembedaan yang jelas antara gagasan-gagasan dasar dari para [[mistik]] Kristen ini dan pengarang ''Injil Tomas.''
John's Gospel emphasizes Jesus as the "only begotten son" of the Father (John 1:3), giving Jesus unique status among humans. In the ''Gospel of Thomas'' Jesus is quoted as saying that "the kingdom of the Father is spread out upon the earth, and men do not see it." This too can be interpreted as Jesus' attempt to bring enlightenment through his teachings that man's existence is not as much material as it is spiritual — hence his claims to his own divinity came with an implied stipulation that this "divinity" was not limited to himself, rather belongs to anyone who is spiritually reborn. This again is a stark contrast with canonical Christianity.
 
== Nilai penting Injil Tomas dan penulisnya ==
Elaine Pagels argued in ''Beyond Belief'' that, while this strand of Christianity died out, many great Christian mystics independently derived ideas similar to Thomas, from [[Meister Eckhart]] to [[Teresa of Avila]] to [[Saint John of the Cross]]. Mainstream Christian scholars, on the contrary, seek clear distinctions between the basic ideas of these Christian [[mystic]]s and the author of the ''Gospel of Thomas'' {{fact}}.
 
Betapapun juga Injil Tomas adalah salah satu laporan paling awal tentang pengajaran Yesus di luar Injil-injil yang kanonik dan karena itu dianggap sebagai teks yang berharga. Sebagian orang mengatakan bahwa Injil ini tidak menyebut-nyebut masalah kebangkitan Yesus, suatu pokok penting bagi iman orang [[Kristen]]. Namun, suatu pandangan minoritas menafsirkan bahwa kata-kata pembukaan kitab ini, “Ini adalah ucapan-ucapan rahasia yang diucapkan oleh Yesus yang hidup dan yang dituliskan oleh Didimos Yudas Tomas " (terjemahan [[Nag Hammadi Library]], 2d. edition, ISBN 0-06-066935-7) berarti bahwa ucapan-ucapan itu disajikan sebagai pengajaran Yesus Kristus ''setelah'' [[kebangkitan]], seperti yang terlihat dari penggunaan istilah "yang hidup." Ayat terakhir kitab ini, yang menyentak banyak penafsir sebagai tambahan pada suatu masa yang belakangan, mungkin mencerminkan suatu sikap yang memusuhi perempuan (misogini) yang umum, yang sesungguhnya tidak ditemukan di bagian-bagian lain dari teks ini, yang juga merujuk kepada “kehidupan” dalam pengertian satu-satunya, yaitu “kehidupan yang kekal”.
==The Gospel of Thomas's importance and author==
The Gospel of Thomas is, in any case, one of the earliest accounts of the teaching of Jesus outside of the canonical gospels and so is considered a valuable text. Some say that this gospel makes no mention of Jesus' resurrection, an important point of faith among [[Christian]]s. A minority opinion, however, interprets the opening words of the book, "These are the secret sayings which the living Jesus spoke and which Didymos Judas Thomas wrote down" ([[Nag Hammadi library]] translation, 2d. edition, ISBN 0-06-066935-7) to mean that the sayings are being presented as the teaching of Jesus Christ ''after'' the [[resurrection]], due to the use of the term "living." The last verse in the book, which strikes many commentators as appended at a later date, perhaps reflecting a mainstream misogyny not otherwise found in this text, also refers to the "life" in a sense that can only mean the "life everlasting":
 
:'''114'''. Simon Petrus berkata kepada mereka, "Suruh Maria meninggalkan kita, karena perempuan tidak pantas mendapatkan kehidupan." Yesus berkata, "Lihatlah, aku akan membimbingnya untuk menjadikannya laki-laki, sehingga ia pun dapat menjadi roh yang hidup seperti kalian laki-laki. Karena setiap perempuan yang menjadikan dirinya laki-laki akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
:'''114'''. Simon Peter said to them, "Make Mary leave us, for females do not deserve life." Jesus said, "Look, I will guide her to make her male, so that she too may become a living spirit resembling you males. For every female who makes herself male will enter the kingdom of Heaven."
 
Sebagian ahli menganggap Injil ini sebagai sebuah teks [[gnostik]], karena ditemukan di sebuah perpustakaan yang terutama sekali memuat teks-teks Gnostik. Yang lainnya menolak penafsiran ini, karena Tomas tidak memiliki mitologi Gnostisisme yang penuh seperti yang digambarkan oleh [[Irenaeus dari Lyons]], sekitar tahun [[185]] atau yang diakui oleh keilmuan modern. Para sarjana yang lainnya lagi melihat peredaksian yang semakin lama bersifat semakin Gnostik bila mereka membandingkan ucapan-ucapan dalam Perjanjian Baru dengan ucapan-ucapan yang parallel dalam versi bahasa Yunani dari ''Injil Tomas'' (sekitar 200), dan ucapan-ucapan di dalam versi Koptik (sekitar 340). Tak satupun kelompok besar Kristen yang menerima Injil ini sebagai kanonik atau berwibawa.
Some scholars consider this gospel to be a [[gnostic]] text, since it was found in a library among other, more clearly gnostic texts. Others reject this interpretation, because Thomas lacks the full-blown mythology of Gnosticism as described by [[Irenaeus of Lyons]], ''ca'' [[185]] or recognized by modern scholarship. Still other scholars see evidence of increasingly gnostic redactions over time when they compare sayings in the New Testament with parallel sayings in the Greek versions of the ''Gospel of Thomas'' (ca. 200), and sayings in the Coptic version (ca. 340). No major Christian group accepts it as canonical or authoritative.
 
Injil ini jelas ditulis dari sudut pandang [[Didimus Yudas Tomas]], salah seorang dari kedua belas murid Yesus (yang muncul dalam [[Injil Yohanes]] sebagai "Tomas si peragu"). Injil ini mengklaim bahwa penyataan-penyataan dan perumpamaan-perumpamaan khusus (yang dicatat di dalam teks ini) dibuat hanya untuk Tomas. Namun, Injil ini adalah sebuah kumpulan dari ucapan-ucapan dan perumpamaan-perumpamaan, yang tidak mengandung kisah naratif dari kehidupan Yesus, yang dimuat oleh keempat Injil kanonik.
The gospel is ostensibly written from the point of view of [[Didymus Judas Thomas]], one of the twelve disciples of Jesus (who appears in the [[Gospel of John]] as "doubting Thomas"). It claims that special revelations and parables (recorded in the text) were made only to Thomas. However, the gospel is a collection of sayings and parables, which contains no narrative account of Jesus' life, something that all four canonical gospels include.
 
Injil ini penting bagi para sarjana yang meneliti [[Injil Q]], yang, seperti Tomas, diyakini sebagai kumpulan dari ucapan-ucapan atau ajaran-ajaran Yesus. Meskipun tidak ada satu salinan pun dari Q yang pernah ditemukan, kenyataan bahwa Tomas adalah sebuah Injil yang berisi ucapan-ucapan Yesus, oleh sebagian orang dipahami sebagai petunjuk bahwa seorang Kristen perdana memang menulis kumpulan dari ucapan-ucapan Yesus, dan dengan demikian mereka merasa bahwa Injil Tomas membuat teori Q semakin dapat dipercaya.
This Gospel is important for scholars working on the [[Q Gospel]], which, like Thomas, is thought to be a collection of sayings or teachings. Although no copy of Q has ever been discovered, the fact that Thomas is a sayings Gospel is taken by some as indication that the early Christians did write collections of the sayings of Jesus, and thus they feel it renders the Q theory more credible.
 
== Injil Tomas dan Yesus historis ==
==The Gospel of Thomas and the historical Jesus==
Para pakar modern menggunakan tiga criteria untuk menetapkan apakah yang mungkin telah diajarkan oleh Yesus yang historis: banyak kesaksian, perbedaan, dan kredibilitas kontekstual. Banyak sarjana modern yakin bahwa Injil Tomas ditulis secara independen dari Perjanjian Baru, dan karena itu merupakan pembimbing yang bermanfaat bagi penelitian Yesus yang historis.
 
Dengan menemukan ucapan-ucapan dalam ''Injil Tomas'' yang bertumpang tindih dengan Q, Markus, Matius, Lukas, Yohanes dan Paulus, para pakar merasa bahwa ucapan-ucapan itu mewakili “banyak kesaksian” dan karenanya kemungkinan besar berasal dari Yesus yang historis, daripada ucapan-ucapan yang hanya dipersaksikan sekali saja, seperti halnya kebanyakan bahan dalam Yohanes.
Modern scholars use three criteria to determine what the historical Jesus may have taught: multiple attestations, dissimilarity, and contextual credibility. Many modern scholars believe that the Gospel of Thomas was written independently of the New Testament, and therefore, is a useful guide to historical Jesus research.
''Injil Tomas'' juga telah digunakan oleh para teoris mitisis Kristus, seperti misalnya [[Earl Doherty]], penulis ''The Jesus Puzzle'', dan Timothy Freke, penulis ''The Jesus Mysteries'', bahwa kekristenan tidak berawal pada [[Historisitas Yesus Kristus|Yesus historis]], melainkan sebagai suatu adaptasi Yahudi terhadap [[agama-agama misteri]] Yunani. Kumpulan ajaran yang dihubungkan dengan Yesus mewakili bagian inisiasi ke dalam rahasia-rahasia dari agama mereka.
 
''Injil Tomas'' dianggap oleh beberapa individu sebagai satu penemuan yang paling penting dalam memahami Kekristenan perdana di luar Perjanjian Baru. Kitab ini memberikan kesaksian tentang kepelbagaian yang luar biasa di dalam Kekristenan perdana, dan pemahaman-pemahaman yang sangat berbeda tentang Yesus. Kitab ini juga menjadi jendela ke dalam pandangan dunia dari budaya kuno ini dan jendela ke dalam perdebatan-perdebatan serta pergumulan-pergumulan di kalangan Kekristenan perdana, dan hubungan serta perpecahannya dengan [[Yudaisme]].
By finding those sayings in the ''Gospel of Thomas'' that overlap with Q, Mark, Matthew, Luke, John, and Paul, scholars feel such sayings represent "multiple attestations" and therefore, are more likely to come from a historical Jesus, than sayings that are only singly attested, such as the vast majority of the material in John.
 
== Perbedaan antara berbagai terjemahan ==
The ''Gospel of Thomas'' has also been used by Christ mythicist theorists such as [[Earl Doherty]], author of ''The Jesus Puzzle'', and Timothy Freke, author of ''The Jesus Mysteries'', that Christianity did not originate with a [[Historicity of Jesus Christ|historical Jesus]], but as a Jewish adaptation of the Greek [[mystery religion]]s. The collection of teachings attributed to Jesus represent part of the initiation to the mysteries of their religion.
Dalam menerjemahkan teks-teks kuno, sering kali makna katanya diungkapkan hanya secara ringkas, dan, setelah diterjemahkan, harus ditransliterasikan agar maknanya dapat dipahami. Inilah yang terjadi dengan semua terjemahan, karena masing-masing mengungkapkan keterbatasn dan perubahan bahasa, dalam tugas-tugas yang ''menyimpang''; karena cukup deskriptif, dan karena mudah digunakan dalam bahasa biasa. Dalam ''Injil Tomas'', logion 66 adalah sebuah contoh terkenal tentang bagaimana terjemahan sering kali berbeda secara tersamar dalam transliterasinya yang sebenarnya.
 
:'''66'''. ''Yesus berkata'', "Perlihatkanlah kepada-Ku batu yang dibuang oleh para tukang bangunan: yaitu batu utama (''keystone'')." (''Dari'' Scholars Translation - ''Stephen Patterson and Marvin Meyer.'')
The ''Gospel of Thomas'' is regarded by some individuals as the single most important find in understanding early Christianity outside the New Testament. It may attest to extraordinary diversity in early Christianity, and very different understandings of Jesus. It also may offer a window into the worldview of this ancient culture and a window of the debates and struggles within early Christianity, and its relationship and split with [[Judaism]].
 
Bandingkanlah terjemahan di atas dengan penafsiran di bawah:
==Differences between translations==
In translating ancient texts, often the meaning of words is revealed only in abstraction, and must be transliterated, after being translated, in order for the meaning to be addressed. This is the case with all translations, as each reveals the limits and changes of languages, in the ''divergent'' tasks of; being sufficiently descriptive, and being easy to use in common speech. In the ''Gospel of Thomas'', logion 66 is one famous example of how translation often differs subtly in its proper transliteration.
 
:'''66'''. ''JesusYesus saidberkata'', "ShowAjarilah meAku themengenai stonebatu thatini theyang buildersdibuang rejected:oleh thatpara istukang thebangunan; keystone."inilah batu penjuru (''Fromcorner thestone'')." Scholars Translation - (''Stephen Patterson and MarvinEdisi MeyerBrill.'')
 
Penggunaan kata "batu penjuru", dalam edisi Brill edition, ''tidak akurat'' untuk makna ini, dan kata yang tepat adalah "batu utama" (keystone), seperti dalam terjemahan Patterson-Meyer. Untuk memahami perbedaannya, kita harus memikirkan sepenuhnya perumpamaan ini serta maksudnya. Seperti dalam semua [[perumpamaan]] [[Kristen]], makna yang lebih dalam mencerminkan sebuah kisah moral. Dalam hal ini, maknanya diperoleh dengan membandingkan pembangunan sebuah gapura:
Compare the above translation to the below interpretation:
 
:Dalam memilih batu-batu untuk gapura, batu-batu yang paling aneh bentuknya, yang tidak berguna, ditolak, dan dibuang. Para tukang bangunan memilih ''batu penjuru'' terlebih dulu; batu-batu itu harus kuat, berbentuk persegi empat dan harus berfungsi baik sebagai fondasi. Sementara masing-masing tiang yang terpisah dibangun hingga ke atas, batu-batu dipilih karena bentuknya yang sedikit melengkung, untuk mempertemukan puncak tiang-tiangnya.
:'''66'''. ''Jesus said'', "Teach me concerning this stone which the builders rejected; it is the corner-stone." (''Brill edition.'')
 
:Akhirnya, ''batu utama'' harus dipilih. Batu ini harus mempunyai sudut yang sangat tajam untuk memungkinkan sifat-sifat dari kedua belah gapura itu: Menurut perumpamaan Yesus, inilah batu yang pertama-tama ditolak, berdasarkan perhitungan pertama para tukang bangunan, dan baru setelah semua batu yang lain telah dipasang, maka batu utama ini akan kelihatan manfaatnnya.
The use of the word "corner-stone", in the Brill edition, is ''inaccurate'' for the meaning, and the correct word is "keystone", as in the Patterson-Meyer translation. To understand the difference, we must think through the parable for its intended meaning. As in all [[Christian]] [[parables]], the deeper meaning reflects a moral story. In this case, the meaning comes by the analogy of constructing an arch:
 
== Perbandingan ''Injil Tomas'' dengan Perjanjian Baru ==
:In selecting stones for the arch, the most odd-shaped, useless stone is rejected, and cast aside. The builders select the ''cornerstones'' first; they must be strong, squarish blocks and must serve well as the foundation. As each separate pillar is built to the top, the stones are chosen for their slight curvatures, to bring the tops of the columns together.
''Injil Tomas'' tidak menyapa Yesus sebagai "Kristus" atau "Tuhan" seperti dalam Perjanjian Baru, melainkan semata-mata dengan namanya, "Yesus." ''Injil Tomas'' juga tidak menyebut-nyebut doktrin-doktrin Kristen yang klasik seperti [[Setan]], [[iblis]], [[Kedatangan Kedua Yesus Kristus|Kedatangan yang kedua kali]], [[dosa#pandangan Kristen tentang dosa|dosa]], atau [[tanda]]-tanda. Namun, Injil ini memuat sejumlah perumpamaan yang serupa dengan apa yang ditemukan dalam Injil-injil kanonik yang mengandung tema-tema termasuk [[neraka]], hukuman kekal, [[surga]], [[Kerajaan Allah]], [[mujizat]] (perintah Yesus kepada para pengikutnya untuk menyembuhkan orang lain), dan [[Keselamatan (Kristen)|keselamatan]].
 
''Injil Tomas'' tidak memuat daftar [[keduabelas rasul]], meskipun memang disebutkan nama [[Yakobus yang Adil]] secara khusus ("Di mana pun engkau berada engkau harus pergi kepada Yakobus yang Adil, karena demi dialah langit dan bumi diciptakan"); [[Simon Petrus]]; [[Matius]]; [[Tomas]], yang dipanggil khusus dan menerima tiga pokok penyataan; [[Maria Magdalena|Maria]]; dan [[Salome (murid Yesus)|Salome]]. Meskipun Maria Magdalena dan Salome disebutkan di antara murid-murid, Injil-injil kanonik dan “Kisah” hanya menyebutkan nama laki-laki, dan membuat pembedaan antara “murid-murid” dan kelompok “murid” yang dua belas orang— suatu istilah bahasa Yunani yang tidak muncul dalam Tomas — dengan berbagai daftar nama yang membuat keduabelas orang itu kanonik. Meskipun Yakobus yang Adil sering disebut-sebut secara positif, yang biasanya dianggap sebagai orang Kristen yang “pro-sunat”, ''Injil Tomas'' pun menolak sunat.
:Finally, the ''keystone'' must be selected. It must be of a particularly acute angle to accommodate the characteristics of each of the two arch halves: According to Jesus's parable, it is the stone which was first rejected, by the initial estimations of the builders, and only when the rest of the pieces are in place do they see its usefulness.
 
:''Murid-muridnya berkata kepadanya,'' "Apakah sunat itu bermanfaat atau tidak?" ''Ia menjawab mereka,'' "Bila bermanfaat, ayah mereka tentu sudah menghasilkan anak-anak yang sudah disunat dari ibu mereka. Sebaliknya, sunat yang sejati di dalam roh itulah yang bermanfaat dalam segala hal."
== Comparison of The ''Gospel of Thomas'' to the New Testament ==
 
Bandingkan dengan Tomas 8 SV
The ''Gospel of Thomas'' does not refer to Jesus as "Christ" or "Lord" as the New Testament does, but simply as "Jesus." The ''Gospel of Thomas'' also lacks any mention of such classic Christian doctrines as [[Satan]], [[Demon]]s, [[The Second Coming]], [[Sin#Christian views of sin|sin]], or [[signs]]. However, it includes several parables similar to ones found in the canonical gospels that contain themes including [[Hell]], eternal damnation, [[Heaven]], the [[Kingdom of God]], [[miracles]] (instructing his followers to heal people), and [[salvation]].
 
:'''8'''. ''Dan Yesus berkata'', "Orang itu bagaikan seorang nelayan yang bijaksana yang menebarkan jalanya ke laut dan menariknya kembali dari laut penuh dengan ikan-ikan kecil. Di antara mereka si nelayan yang bijaksana ini menemukan seekor ikan yang bagus dan besar. Ia melemparkan semua ikan kecil itu kembali ke laut, dan dengan mudah memilih ikan yang besar. Barangsiapa mempunyai dua telinga yang baik hendaklah ia mendengarkan! "
The ''Gospel of Thomas'' does not list the canonical twelve [[apostle]]s, though it does mention [[James the Just]], who is singled out ("No matter where you are you are to go to James the Just, for whose sake heaven and earth came into being"); [[Simon Peter]]; [[Matthew]]; [[Thomas (apostle)|Thomas]], who is taken aside and receives three points of revelation; [[Mary Magdalene|Mary]]; and [[Salome (disciple)|Salome]]. Though here Mary Magdalene and Salome are mentioned among the disciples, the canonical Gospels and ''Acts'' only mention men, but make a distinction between "disciples" and the inner group of twelve "apostles" — a Greek term that does not appear in Thomas — with varying lists of names making up the canonical twelve. Despite the favorable mention of James the Just, generally considered a "pro-circumcision" Christian, the ''Gospel of Thomas'' also dismisses circumcision:
 
dengan Matius 13:47-50
:''His disciples said to him,'' "Is circumcision useful or not?" ''He said to them,'' "If it were useful, their father would produce children already circumcised from their mother. Rather, the true circumcision in spirit has become profitable in every respect."
 
:<sup>47</sup>"Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.<sup>48</sup>Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.<sup>49</sup>Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, <sup>50</sup>lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Compare Thomas 8 SV
Perhatikan bahwa Tomas membedakan antara ikan-ikan yang besar dan kecil, sementara Matius membedakan antara ikan-ikan yang baik dan yang tidak baik. Lebih jauh, versi Tomas hanya menyebutkan seekor ikan yang tinggal, sementara versi Matius menyiratkan banyak ikan yang baik yang tersisa.
 
Cara masing-masing Injil menutup perumpamaan ini mengandung pelajaran. Versi Tomas mengundang pembaca untuk menarik kesimpulannya sendiri tentang apa yang dikatakan oleh perumpamaan itu, sementara Matius memberikan penjelasan yang menghubungkan teks itu dengan akhir zaman yang bersifat apokaliptik.
:'''8'''. ''And Jesus said'', "The person is like a wise fisherman who cast his net into the sea and drew it up from the sea full of little fish. Among them the wise fisherman discovered a fine large fish. He threw all the little fish back into the sea, and easily chose the large fish. Anyone here with two good ears had better listen!"
 
Sebuah contoh yang lain adalah [[perumpamaan tentang domba yang hilang]], yang terdapat paralelnya dalam Matius, Lukas, Yohanes, dan Tomas.
with Matthew 13:47-50 NIV:
 
Inilah perumpamaan tentang domba yang hilang dalam {{Alkitab|Matius 18:12-14}}
:<sup>47</sup>"Once again, the kingdom of heaven is like a net that was let down into the lake and caught all kinds of fish. <sup>48</sup>When it was full, the fishermen pulled it up on the shore. Then they sat down and collected the good fish in baskets, but threw the bad away. <sup>49</sup>This is how it will be at the end of the age. The angels will come and separate the wicked from the righteous <sup>50</sup>and throw them into the fiery furnace, where there will be weeping and gnashing of teeth."
 
:<sup>12</sup>"Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? <sup>13</sup>Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.<sup>14</sup>Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."
Note that Thomas makes a distinction between large and small fishes, whereas Matthew makes a distinction between good and bad fishes. Furthermore, Thomas' version has only one fish remaining, whereas Matthew's version implies many good fish remaining. The manner in which each Gospel concludes the parable is instructive. Thomas' version invites the reader to draw their own conclusions as to the interpretation of the saying, whereas Matthew provides an explanation connecting the text to an apocalyptic end of the age.
Inilah perumpamaan tentang domba yang hilang dalam {{Alkitab|Lukas 15:3-7}}
 
:<sup>3</sup>Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: <sup>4</sup>"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? <sup>5</sup>Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, <sup>6</sup>dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.<sup>7</sup>Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Another example is the [[parable of the lost sheep]], which is paralleled by Matthew, Luke, John, and Thomas.
Ini adalah perumpamaan tentang domba yang hilang dalam Yohanes 10:1-18
 
:<sup>1</sup>"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; <sup>2</sup>tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.<sup>3</sup>Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.<sup>4</sup>Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.<sup>5</sup>Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari daripadanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." <sup>6</sup>Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.:<sup>7</sup>Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.<sup>8</sup>Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.<sup>9</sup>Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.<sup>10</sup>Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.<sup>11</sup>Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; <sup>12</sup>sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.<sup>13</sup>Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
This is the parable of the lost sheep in Matthew 18: 12-14 NIV
:<sup>14</sup>Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku <sup>15</sup>sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.<sup>16</sup>Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.<sup>17</sup>Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.<sup>18</sup>Tidak seorangpun mengambilnya daripada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
 
Dan berikut ini adalah perumpamaan tentang domba yang hilang dalam Tomas 107 SV
:<sup>12</sup>"What do you think? If a man owns a hundred sheep, and one of them wanders away, will he not leave the ninety-nine on the hills and go to look for the one that wandered off? <sup>13</sup>And if he finds it, I tell you the truth, he is happier about that one sheep than about the ninety-nine that did not wander off. <sup>14</sup>In the same way your Father in heaven is not willing that any of these little ones should be lost."
 
:'''107'''. ''Yesus berkata,'' "Kerajaan itu adalah bagaikan seorang gembala yang mempunyai seratus ekor domba. Seekor di antaranya, yang terbesar, tersesat. Ia meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor dan mencari yang seekor itu hingga ia menemukannya. Setelah berusaha keras, ia mengatakan kepada domba itu, ''Aku mengasihi engkau lebih daripada yang sembilan puluh sembilan.''"
This is the parable of the lost sheep in Luke 15: 3-7 NIV
 
:<sup>3</sup>''Then Jesus told them this parable:'' <sup>4</sup>"Suppose one of you has a hundred sheep and loses one of them. Does he not leave the ninety-nine in the open country and go after the lost sheep until he finds it? <sup>5</sup>And when he finds it, he joyfully puts it on his shoulders <sup>6</sup>and goes home. Then he calls his friends and neighbors together and says, 'Rejoice with me; I have found my lost sheep.' <sup>7</sup>I tell you that in the same way there will be more rejoicing in heaven over one sinner who repents than over ninety-nine righteous persons who do not need to repent."
 
This is the parable of the lost sheep in Thomas 107 SV
 
:'''107'''. ''Jesus said,'' "The kingdom is like a shepherd who had a hundred sheep. One of them, the largest, went astray. He left the ninety-nine and looked for the one until he found it. After he had toiled, he said to the sheep, ''I love you more than the ninety-nine.''"
 
This is the parable of the lost sheep in John 10: 1-18 NIV
 
<blockquote><sup>1</sup>"I tell you the truth, the man who does not enter the sheep pen by the gate, but climbs in by some other way, is a thief and a robber. <sup>2</sup>The man who enters by the gate is the shepherd of his sheep. <sup>3</sup>The watchman opens the gate for him, and the sheep listen to his voice. He calls his own sheep by name and leads them out. <sup>4</sup>When he has brought out all his own, he goes on ahead of them, and his sheep follow him because they know his voice. <sup>5</sup>But they will never follow a stranger; in fact, they will run away from him because they do not recognize a stranger's voice." <sup>6</sup>Jesus used this figure of speech, but they did not understand what he was telling them.
<sup>7</sup>Therefore Jesus said again, "I tell you the truth, I am the gate for the sheep. <sup>8</sup>All who ever came before me were thieves and robbers, but the sheep did not listen to them. <sup>9</sup>I am the gate; whoever enters through me will be saved.[1] He will come in and go out, and find pasture. <sup>10</sup>The thief comes only to steal and kill and destroy; I have come that they may have life, and have it to the full.
<sup>11</sup>"I am the good shepherd. The good shepherd lays down his life for the sheep. <sup>12</sup>The hired hand is not the shepherd who owns the sheep. So when he sees the wolf coming, he abandons the sheep and runs away. Then the wolf attacks the flock and scatters it. <sup>13</sup>The man runs away because he is a hired hand and cares nothing for the sheep.
<sup>14</sup>"I am the good shepherd; I know my sheep and my sheep know me &mdash; <sup>15</sup>just as the Father knows me and I know the Father &mdash; and I lay down my life for the sheep. <sup>16</sup>I have other sheep that are not of this sheep pen. I must bring them also. They too will listen to my voice, and there shall be one flock and one shepherd. <sup>17</sup>The reason my Father loves me is that I lay down my life &mdash; only to take it up again. <sup>18</sup>No one takes it from me, but I lay it down of my own accord. I have authority to lay it down and authority to take it up again. This command I received from my Father."</blockquote>-->
 
== Pakar Injil Tomas ==
Baris 163 ⟶ 166:
Berikut ini adalah daftar para sarjana atau intelektual yang telah menulis karya-karya ilmiah penting dalam studi Injil Tomas atau yang pernah menulis tafsiran tentang Injil ini.
 
* [[Harold Bloom]]
* [[Joseph Campbell]], pakar mitologi
* [[Stevan L. Davies]]
* [[April DeConick]], ''Associate Professor''profesor Agama di [[Universitas Wesleyan Illinois]] dan penulis ''Recovering the Original Gospel of Thomas''
* [[Helmut Koester]], profesor teologiTeologi Universitas Harvard
* [[Marvin Meyer]], penerjemah versi ilmiah SV
* [[Elaine Pagels]], penulis ''[[Gnostic Gospels]]'', ''[[Beyond Belief]]'', dan ''[[The Gnostic Paul]]'' ('': Gnostic Exegesis of the Pauline Epistles'')
* [[Ronald H. Miller]], ''Associate Professor''profesor Agama di [[Universitas Lake Forest]] dan penulis ''The Gospel of Thomas: A Guidebook For Spiritual Practice''
* [[Stephen Patterson]]
* [[Hugh McGregor Ross]]
* Thin-min Tach, Buddhis [[Zen]]
* [[Tom Wright (teolog)|N. T. Wright]], [[Uskup Durham]] dan penulis seri ''[[Christian Origins and the People of God]]''
 
== Seminar Yesus ==
''Injil Tomas'' adalah satu di antara ''Lima Injil'' yang digunakan oleh [[Seminar Yesus]] dalam upayanya menemukan ucapan-ucapan otentik [[Yesus]]. Seminar ini memberikan wartawarna Merah[[merah]] kepada ucapan-ucapan yang dianggap sepenuhnya otentik dan Merahmerah Jambujambu kepada ucapan-ucapan yang diyakini kemungkinan sekali telah diucapkan oleh Yesus.
 
Ucapan-ucapan dalam Injil Tomas diwarnai Merah oleh Seminar Yesus, dengan persentase dari para pakar Seminar yang memeringkatnya, adalah: 54 (90%), 100:2b-3 (82%), 20:2-4 (76%), 96:1-2 (65%), 69:2 (53%).
 
Ucapan-ucapan dalam Injil Tomas diwarnai Merah Jambu oleh Seminar Yesus, dengan persentase dari para pakar Seminar yang memeringkatnya, adalah: 36 (75%), 31:1 (74%), 45:1a (69%), 64:1-11 (69%), 36:2 (68%), 76:1-2 (68%), 86 (67%), 14:5 (67%), 39:3 (67%), 47:2 (65%), 98 (65%), 95 (65%), 33:2-3 (63%), 65:1-7 (61%), 62:2 (60%), 26 (60%), 63:1-3 (60%), 113:2-4 (59%), 35 (59%), 5:2 (57%), 89 (57%), 109 (54%), 32 (54%), 97 (53%), 10 (52%), 47:4 (52%), 9 (52%), 99:2 (52%), 78:1-2 (51%), 94 (51%), 2:1 (51%), 47:3(51%), 41 (51%), 14:4a (51%), 6 (50%), 55:1-2a (49%), 107 (48%), 21:9 (46%), 4:2 (45%).
 
== Budaya poppopuler ==
Plot dalam film [[Hollywood]] tahun [[1999]] ''[[Stigmata (film)|Stigmata]]'' berkisar sekitar upaya untuk menutup-nutupi ''Injil Tomas'' oleh [[Gereja Katolik Roma]], yangkarena ajarannya tentang [[imanensi]] Allah sangat mengancam hierarkhi Gereja.
 
== RujukanReferensi ==
* Guillaumont, Antoine Jean Baptiste, Henri-Charles Puech, G. Quispel, Walter Curt Till, and Yassah &#705;AbdˁAbd al-Mas&#299;hMasīh, eds. 1959. ''Evangelium nach Thomas''. Leiden: E. J. Brill ''Standard edition of the Coptic text''
* [[Elaine Pagels|Pagels, Elaine]], 2003. ''Beyond Belief : The Secret Gospel of Thomas'' (New York: [[Random House]])
 
== Lihat juga ==
* [[Sumber Firman Umum]]
 
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Gospel of Thomas}}
* {{en}} [http://thomasinechurch.org/ Gereja Thomasin]
* {{en}} [http://thomasinechurch.org/ Gereja Thomasin] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070311090431/http://thomasinechurch.org/ |date=2007-03-11 }}
* {{en}} [http://www.gnosis.org/naghamm/gosthom.html Terjemahan Patterson-Meyer]
* {{en}} [http://www.gnosis.org/naghamm/gthlamb.html Terjemahan Thomas Lambdin]
* {{en}} [http://www.gnosis.org/naghamm/gth_pat_rob.htm Terjemahan Patterson and Robinson]
* {{en}} [http://www.murple.net/thomas Injil Tomas dengan perbandingan terinci dengan ucapan-ucapan kanonik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071011030152/http://www.murple.net/thomas/ |date=2007-10-11 }}
* {{en}} [http://www.gnosis.org/naghamm/nhl_thomas.htm Kumpulan Injil Tomas dalam Arsip Gnosis]
* {{en}} [http://www.misericordia.edu/users/davies/thomas/Trans.htm Terjemahan Patterson-Meyer] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070813204310/http://www.misericordia.edu/users/davies/thomas/Trans.htm |date=2007-08-13 }}
* {{en}} [http://www.goodnewsinc.net/othbooks/thomas.html Terjemahan Harafiah Brill]
* {{en}} [http://www.gospelthomasearlychristianwritings.com/thomas/ Injil Tomas: perbandingan terjemahan dengan tafsiran]
* {{en}} [http://www.geocities.com/Athens/9068/ Interlinear berbahasa Koptik Injil Tomas]
* {{en}} [http://www.earlychristianwritings.com/thomas.html Injil Tomas - Banyak Terjemahan dan Sumber]
* {{en}} [http://home.epix.net/~miser17/Thomas.html Berbagai Terjemahan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050330004135/http://home.epix.net/~miser17/Thomas.html |date=2005-03-30 }}
* {{zh}} [http://spaces.msn.com/gospelofthomas/ Terjemahan Injil Tomas dalam bahasa Tionghoa]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{en}} [http://www.gospelofthomas.info/ Terjemahan dan tafsiran Hugh McGregor Ross]
* {{en}} [http://www.allaboutjesuschrist.org/gospel-of-st-thomas.htm Gospel of St. Thomas] - Kitab yang hilang dari Alkitab?
* {{en}} [http://www.nag-hammadi.com/ Perpustakaan Nag Hammadi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070408060536/http://www.nag-hammadi.com/ |date=2007-04-08 }}
* {{id}} [http://www.oyr79.com/magen/injil-thomas/ Injil Thomas dalam Bahasa Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080317232946/http://www.oyr79.com/magen/injil-thomas/ |date=2008-03-17 }} Naskah Injil Thomas terjemahan DR. Ioanes Rakhmat
* {{en}} [http://www.geocities.com/aoclery/Jesusbook/Thomasgospel.htm GThomas an Eastern View]
* {{id}} [http://yabina.org/RENUNGAN/97-98/R9803_3.HTM Injil Tomas, Injil kelima?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050827060259/http://www.yabina.org/RENUNGAN/97-98/R9803_3.HTM |date=2005-08-27 }}
 
[[Kategori:Gnostikisme|Injil Tomas]]
[[Kategori:Apokrif Perjanjian Baru|Injl Tomas]]
[[Kategori:Gnostikisme]]
[[Kategori:Alkitab]]
 
{{DEFAULTSORT:Tomas}}
[[cs:Tomášovo evangelium]]
[[Kategori:Apokrif Gnostik]]
[[da:Thomas-evangeliet]]
[[Kategori:Teks Kristen]]
[[de:Thomasevangelium]]
[[Kategori:Apokrif Perjanjian Baru]]
[[en:Gospel of Thomas]]
[[Kategori:Papirus Oxyrhynchus]]
[[eo:La evangelio de Tomaso]]
[[es:Evangelio de Tomás]]
[[fi:Tuomaan evankeliumi]]
[[fr:Évangile de Thomas]]
[[he:הבשורה על פי תומס]]
[[it:Vangelo di Didimo Thoma]]
[[ja:トマスによる福音書]]
[[nl:Evangelie van Thomas]]
[[pl:Ewangelia Tomasza]]
[[pt:Evangelho de Tomé]]
[[sl:Tomažev evangelij]]
[[sv:Tomasevangeliet]]
[[zh:多馬福音]]