Kereta api eksekutif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Juendi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
TyewongX (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(340 revisi perantara oleh 49 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaanlain|Eksekutif}}
 
[[Berkas:Eksekutif_campuran_--Kereta_api_Sawunggalih_Utama---_2014-01-28_22-01.jpeg|jmpl|Eksekutif campuran [[Kereta api Sawunggalih Utama]] tahun 2015, sebelum mendapat Eksekutif Stainless Steel.|256x256px]]
[[Berkas:CC2061329 KA 44 Biru Malam.jpg|jmpl|261x261px|Kereta api eksekutif [[Kereta api Bima|Bima]] melintas Stasiun Manggarai]]
'''Kereta api eksekutif''' adalah [[kereta api penumpang|kereta penumpang]] yang dilengkapi dengan AC[[penyejuk udara]] (''Air{{lang-en|air Conditioner''conditioner}}). Kereta api eksekutif juga menyediakan sarana [[hiburan]] selama dalam [[perjalanan]] berupa tayangan audio/video (dari operator ''Show On Rail'' yang kemudian dinasionalkan melalui siaran KATV ( Kereta Api Televisi), meskipunyang padamengudara beberapadi kasusatas tidakKA berfungsieksekutif denganmulai baiktahun 2000. Selain sarana [[hiburan]], penumpang juga dapat memesan [[makanan]] dan [[minuman]] sesuai dengan menu pilihan yang disediakan dan bisa dinikmati baik di tempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi ([[kereta makan)]] yang didesain sebagai mini bar. Namun kelas eksekutif terbagi menjadi tiga, yaitu kelas kompartemen, ''luxury'', dan campuran.
 
KeretaKelas api Eksekutifeksekutif mengawali sejarahnya pada saat peluncuran [[Keretakereta api Parahyangan|kereta api Argo Parahyangan]], serta kemajuannya dimulai pada saat diluncurkannya [[Keretakereta api Bima]] dengan rangkaian Kereta[[kereta Tidurtidur]] Kelaskelas 1 dan 2. Dahulu, ada 2 pelayanan kelas Eksekutifeksekutif (+ 3 khusus kereta api Bima), yakni Keretakereta tidur Kelaskelas 1 (SAGW), Keretakereta tidur Kelas 2 (SBGW), Keretakereta Kuset (Couchette)kuset, Eksekutifeksekutif A, dan Eksekutifeksekutif B. Namun sekarang, Kereta eksekutif dibagi menjadi tiga, yaitu kereta kelas argo, kelas satwa, dan kelas campuran.
 
Kereta api ini pada umumnya ditarik lokomotif besar seperti [[CC201]], [[CC203]], dan [[CC204]]. Namun kini, [[CC206]] ditugaskan untuk menggantikan lokomotif-lokomotif tersebut semenjak CC204CC 204 Dan BB 203 mulai berdinas di [[SumatraSumatera Selatan]].
 
== Kelas Argo ==
[[Berkas:Ka argo.svg|jmpl|Peta jalur kereta api kelas eksekutif Argo|kiri|316x316px]]
Kelas Argo, merupakan kelas layanan tertinggi [[PT Kereta Api (Persero)Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]], yaitu kereta penumpang berkapasitas 50 orang per kereta. PenamaanKata ''Argo'' sendiri diambil dari [[bahasa Jawa Kuno]] yang artinya gunung. Oleh karena itulah, penamaan kereta argo sebagian besar menggunakan nama [[gunung]] yang berada dekat dengan kota tujuan atau kota yang dilalui kereta tersebut. Misalnya, [[kereta api {{KA|Argo Bromo Anggrek]]}} tujuandan [[{{KA|Argo Semeru}} dengan relasi {{sta|Surabaya PasarPasarturi}}–{{sta|Gambir}} Turidi jalur utara Jawa dan {{sta|Surabaya]]- Gubeng}}–Gambir di jalur selatan Jawa diambil dari nama dari dua [[Stasiungunung Gambir|Gambirberapi]] PPaktif di Jawa Timur, yaitu [[Gunung Bromo]] tidakdan jauh[[Gunung denganSemeru|Semeru]] denganyang kotaterletak di [[SurabayaTaman Nasional Bromo Tengger Semeru]], dansedangkan merupakan{{KA|Argo salahWilis}} satudengan ikonrelasi provinsi{{sta|Bandung}}–Surabaya Gubeng di jalur selatan [[Jawa Timur]]diambil dari gunung berapi non-aktif bernama, [[kereta api ArgoGunung Wilis]] tujuanyang terletak di barat daya [[SurabayaJawa Gubeng|SurabayaTimur]]-. Di [[StasiunJawa Bandung|BandungTengah]] PP, gunungmereka Wilisadalah tidakkereta jauhapi dengan{{KA|Argo kotaMuria}}, [[Madiun]]{{KA|Argo Sindoro}}, salahdan satu{{KA|Argo kotaMerbabu}} yang dilaluimerupakan kereta ini.api [[Keretaantarkota apijalur Argoutara Muria]]Jawa tujuandengan [[Semarangrelasi Tawang{{sta|Semarang Tawang}}–Gambir diambil dari tiga gunung berapi, yaitu [[Gunung Muria]]- di [[StasiunKabupaten Gambir|GambirJepara]]; PP,namun gunungada Muriadua tidakgunung jauhberapi dengantergolong kotaaktif seperti [[SemarangGunung Sindoro]], di [[kereta api ArgoKabupaten SindoroTemanggung]] tujuandan [[SemarangKabupaten TawangWonosobo|SemarangWonosobo]]- serta [[StasiunGunung Gambir|GambirMerbabu]] PP,di gunung[[Kabupaten SindoroBoyolali]] tidak jauh dengan kotadan [[SemarangKabupaten Magelang|Magelang]],. Begitusedangkan pula dengan [[kereta api {{KA|Argo Lawu]]}} tujuandengan [[Solorelasi Balapan{{sta|Solo]]- Balapan}}–Gambir di jalur selatan Jawa diambil dari gunung berapi aktif di [[StasiunKabupaten Gambir|GambirKaranganyar]], gunungyaitu [[Gunung Lawu]].<ref>{{Cite tidaknews|last=Akung|title=Menarik!, jauhSejarah denganpenamaan kotaKereta Api di Indonesia.|url=https://sumut.antaranews.com/berita/172418/menarik-sejarah-penamaan-kereta-api-di-indonesia|work=[[SurakartaLembaga Kantor Berita Nasional Antara|SoloANTARA News]]. {{fact|access-date=2022-07-16|date=2017-12-30}}</ref>
 
Pengecualian berlaku untuk kereta api [[kereta api New Argo Jati|Argo JatiCheribon]], [[kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan]], dan [[kereta api Argo Dwipangga|Argo Dwipangga]], karena tidak menggunakan nama gunung. Argo Jati menggunakan nama yang berasal dari sosok [[Walisongo]], [[Sunan Gunung Jati]] sebelum di ganti [[Argo Cheribon]], sedangkan Argo Parahyangan sebenarnya merupakan gabungan dari nama '''Argo''' Gede dan '''Parahyangan'''. Sedangkan nama ''Dwipangga'' pada kereta api Argo Dwipangga berasal dari bahasagajah Kawitunggangan milik [[Sultan Agung]] dalam legenda [[Sungai Gajahwong]] di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] yang berartidikirim dari [[Kerajaan Siam]] ([[Thailand]]) bernama "gajahKyai Dwipangga". <ref>{{factCite news|last=Setianingrum|first=Puspitasari|date=2022-12-04|title=8 Nama Kereta Api di Indonesia yang Terinspirasi dari Hewan Mitologi Halaman all|url=https://regional.kompas.com/read/2022/12/04/080700378/8-nama-kereta-api-di-indonesia-yang-terinspirasi-dari-hewan-mitologi|work=[[Kompas.com]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[KG Media]]|language=id|access-date=2023-07-06}}</ref>
 
Kereta api Argo Lawu bersama kereta api kelas Argo lainnya diangkat menjadi lagu [[campur sari]] karya [[Cak Diqin]], "''Sepur Argo Lawu''".<ref>[http://www.chordtela.com/2014/10/sepur-argo-lawu-cak-diqin-feat-wiwid.html Lirik dan Kunci Gitar untuk lagu "Sepur Argo Lawu"]</ref> Pada lagu tersebut disebutkan nama Argo Lawu, Argo Dwipangga, Argo Wilis, Argo Muria, Argo Bromo Anggrek, dan [[kereta api Sri Tanjung|Sri Tanjung]].
Baris 23:
 
=== Armada Kereta ===
[[Berkas:Executive class passenger car.JPG|jmpl|kiri|''Livery'' asli Argo]]
KA-KA kelas Argo yang diluncurkan pada era 90-an akhir sampai dengan 2000-an awal menggunakan rangkaian baru produksi dari INKA sejak awal peluncurannya.
KA-KA kelas Argo yang diluncurkan pada era 1995 sampai dengan 2000-an awal menggunakan rangkaian baru produksi dari INKA sejak awal peluncurannya.
 
Armada Eksekutif baru ini dibuat secara bertahap, yaitu:
Armada baru ini dibuat secara bertahap, yaitu tahun 1995 untuk KA Argo Bromo (sekarang menjadi milik KA Bima,semenjak KA.Bima mendapat Rangkaian K1 16,digunakan Sancaka,Bangunkarta & Turangga) dan Argo Gede (sekarang menjadi milik KA Argo Jati pada tahun 2007-2010), 1996 untuk KA Argo Lawu (sekarang rangkaian buatan tahun 1996 telah disebar ke berbagai dipo), 1997 untuk KA Argo Bromo Anggrek dan KA Argo Muria, 1998 untuk KA Argo Wilis dan KA Argo Dwipangga, 2001 untuk KA Argo Bromo Anggrek dan Argo Muria, 2002 untuk KA Argo Muria dan Sindoro, dan Argo Gede (sekarang Argo Parahyangan).
* 1995 (''K1 0 95 xx'') untuk KA Argo Bromo JS-950 dan Argo Gede (sekarang rangkaian eksekutif tahun 1995 telah disebar ke berbagai dipo),
* 1996 (''K1 0 96 xx'') untuk [[Kereta api Argo Lawu|KA Argo Lawu]] (sekarang rangkaian eksekutif buatan tahun 1996 telah disebar ke berbagai depo)
* 1997 (''K1 0 97 xx'' kelas Anggrek) untuk [[Kereta api Argo Bromo Anggrek|KA Argo Bromo Anggrek]] dan [[Kereta api Argo Muria|KA Argo Muria]] (sekarang rangkaian eksekutif buatan 1997 tidak digunakan lagi di KA Argo Muria dan KA Argo Sindoro melainkan di Konservasi permanen)
* 1998 (''K1 0 98 xx'') untuk [[Kereta api Argo Wilis|KA Argo Wilis]] dan [[Kereta api Argo Dwipangga|KA Argo Dwipangga]] (sekarang rangkaian eksekutif buatan 1998 telah disebar ke berbagai depo)
* 2001 (''K1 0 01 xx'' kelas Anggrek batch 2) untuk [[Kereta api Argo Bromo Anggrek|KA Argo Bromo Anggrek 2]] dan [[Kereta api Argo Muria|KA Argo Muria]] (sekarang rangkaian eksekutif buatan 2001 batch 2 tidak digunakan [[Kereta api Argo Muria|Argo Muria]] dan [[Kereta api Argo Sindoro|KA Argo Sindoro]] melainkan di Konservasi permanen)
* 2002 (''K1 0 02 xx'') untuk [[Kereta api Argo Muria|KA Argo Muria]] dan [[Kereta api Argo Sindoro|KA Argo Sindoro]], dan [[Kereta api Argo Gede|Argo Gede]] yang sekarang menjadi [[Kereta api Argo Parahyangan|KA Argo Parahyangan]], (sekarang rangkaian eksekutif 2002 telah disebar ke berbagai depo)
 
Lalu, PT INKA juga telah memproduksi rangkaian baru lagi untuk kereta-kereta kelas Argo, yaitu pada tahun 2008 untuk KA Argo Lawu, 2010 untuk KA Argo Jati, 2016 untuk [[Kereta api Argo Lawu]], [[Kereta api Argo Dwipangga]], dan [[Kereta api Bima]], serta 2017 untuk [[Kereta api Sembrani]], dan [[Kereta api Gajayana]] (trainset pertama), serta 2017 untuk [[Kereta api Argo MuriaGajayana]], (trainset kedua) dan [[Kereta api Argo SindoroMuria]].
 
Pada saat ini, hampir semua kereta eksekutif argo menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat (''stainless steel)'' produksi PT. INKA tahun 2018-2019 seperti kereta api Argo Bromo Anggrek, Argo Wilis, Argo Lawu, Argo Dwipangga, dan Argo Parahyangan. Sementara, Kereta Api Argo Sindoro, Argo Muria, dan Argo Cheribon menggunakan rangkaian kereta buatan PT. INKA tahun 2016-2017. Pada tanggal 13 Desember 2023, PT INKA telah mengoperasikan rangkaian baja nirkarat produksi PT INKA tahun 2023. Angkatan pertama dari rangkaian generasi terbaru telah dioperasikan di kereta api Argo Dwipangga pada tanggal 13 Desember, sedangkan kereta api Argo Lawu pada tanggal 19 Desember; namun kereta api Taksaka dan Argo Bromo Anggrek sudah diluncurkan kemudian.
 
== Kelas satwa dan campuran ==
Sedangkan kelas satwa adalah kereta dengan rangkaian eksekutif secara keseluruhan yang pelayanannya berada di bawah kelas argo, termasuk nomor kereta yang lebih besar dibandingkan dengan kelas Argo sehingga seringkalisering kali harus mengalah apabila bersilang atau disusul oleh kereta kelas Argo. Rangkaian KA Eksekutif Satwa pada awalnya bermacam-macam jenisnya, dari mulai kereta buatan dibawah tahun 90-an yang telah diperbaiki dan ditingkatkan fasilitasnya, tetapi beberapa kereta seperti Turangga dan Gajayana mendapatkan rangkaian baru dari PT INKA, tentunya dengan standar yang berbeda dari kelas Argo. Dulu, beberapa KA kelas satwa terkadang ada yang menggunakan livery kelas argo, seperti kereta api Bima dan Taksaka sekitar tahun 2000-an.
 
Kereta kelas satwa berkapasitas 52 orang setiap gerbongnyakereta, meskipun sekarang kapasitasnya telah dirubahdiubah menjadi 50 orang per gerbongnyakereta. Penamaan kereta ini menggunakan nama-nama satwa ataupun nama tokoh-tokoh dalam [[legenda]] [[Indonesia]]. Seperti [[Kereta api Gajayana|Gajayana]], [[Kereta api Sembrani|Sembrani]], [[Kereta api Turangga|Turangga]], [[Kereta api Bima|Bima]], dan [[Kereta api Taksaka|Taksaka]] dan [[Kereta api Bangunkarta|Bangunkarta]].{{fact}}
 
Sedangkan kelas eksekutif campuran berada di bawah kelas argo dan satwa. Selain itu, KA eksekutif campuran dicampur dengan KA bisnis/ekonomi/keduanya. Awalnya berkapasitas 52 penumpang per gerbongnyakereta dan sekarang berubah menjadi 50/48 penumpang per gerbongnyakereta. Contohnya adalah KA [[Kereta api Lodaya|Lodaya]], [[Kereta api Gumarang|Gumarang]], Cirebon[[Kereta api EkspresSancaka|Sancaka]], dan sebagainya.{{fact}}
 
== Pengoperasian dan fasilitas ==
Baris 46 ⟶ 55:
 
Fasilitas kereta kelas eksekutif, dilihat dari kelengkapannya, adalah:
* Pintu Otomatis (mulai dimanualkan, masih ada tersisa 1 trainset buatan 2010 (6 Gerbong) milik kereta apipenumpang). argoKini jatiterdapat masihjuga adadi pinturangkaian otomatiskereta dieksekutif produksi bordes2023/2024)
* Pijakan Kaki (''Footrest'')
* Sandaran Kaki (''Legrest'') (Hanya ada di Kereta Wisata "Imperial" dan rangkaian Anggrek pra-Go Green (sudah dihilangkan))
* Lampu Baca
* Tirai (ada yang masih geser ke samping, ada yang sudah Tarik dari atas)
Baris 54 ⟶ 63:
* Kursi bahan Beludru (sekarang mulai diganti menjadi kulit)
* ''Reclining seat''
* Layanan ''audio-video on demand (AVOD)'' (hanya pada kereta kelas Luxury di kereta api Argo Bromo Anggrek, Argo Lawu, Argo Dwipangga, Taksaka, Gajayana, dan Sembrani—juga terdapat pada kereta kelas ''compartment suites'' di kereta api Bima dan [[Kereta api Argo Semeru|Argo Semeru]])
* Meja Lipat (di beberapa kereta tidak ada / memiliki model seperti pesawat)
* Meja Lipat
* Wi-Fi On Board (hanya di Rangkaian Argo Bromo Anggrek dan Rangkaian K1 2016 hingga K1 2018)
* Layanan Wi-Fi (hanya KA Argo Bromo Anggrek, Argo Parahyangan, Argo Lawu, Argo Dwipangga, Taksaka, dan Argo Wilis (K1 tahun 2018/19 dan 2023/2024)).
* Lubang Audio Jack 3.5mm (hanya di Rangkaian Eksekutif Plus K1 2018 Stainless Steel)
* Lubang Audio Jack 3.5mm (hanya di Rangkaian Eksekutif produksi 2018 dan 2019 serta 2023 dan 2024)
Sedangkan pelayanan saat perjalanan adalah: bantal, selimut (khusus perjalanan malam), dan makanan (berbayar, bukan tuslah pada masa sebelum 2010). Perlu diperhatikan bahwa fasilitas diatas bergantung kepada permintaan, peraturan, maupun kebijakan lainnya. Banyak kereta eksekutif yang mengalami standarisasi (baca = penyamarataan fasilitas dengan penghapusan fasilitas) karena pemeliharaan (menekan biaya) maupun kebijakan dari Dipo Kereta / Balai Yasa yang mengurus kereta pada saat Pemeriksaan 48 bulan (Pemeriksaan Akhir).<gallery mode="packed-hover" caption="Interior Kelas Eksekutif">
 
Sedangkan fasilitas yang diberikan gratis saat perjalanan (tuslah) adalah selimut (khusus perjalanan malam). Perlu diperhatikan bahwa fasilitas diatas bergantung kepada permintaan, peraturan, maupun kebijakan lainnya. Banyak kereta eksekutif yang mengalami standardisasi karena pemeliharaan (menekan biaya) maupun kebijakan dari Depo Kereta / Balai Yasa yang mengurus kereta pada saat Pemeriksaan 48 bulan (Pemeriksaan Akhir) (meskipun bisa saja dilakukan standardisasi sebelum pemeriksaan akhir).<gallery mode="packed-hover" caption="Interior Kelas Eksekutif">
Berkas:Argo Bromo Anggrek Siang.JPG|Interior kelas Eksekutif pada KA Argo Bromo Anggrek
Berkas:Interior of Taksaka car.JPG|Interior Kelas Eksekutif pada K1 Gerbongkereta penumpang Biasa
Berkas:Interior KA Argo Dwipangga.JPG|Interior Kelas Eksekutif pada K1 gerbongkereta penumpang Pesawat
Berkas:Interior Baru KA Bima.jpg|Interior Kelas Eksekutif pada rangkaian K1 2016
Berkas:Interior of Indonesian Executive Class Train's Car.jpg|Interior kelas eksekutif pada rangkaian buatan 2017 hingga 2019
</gallery>
=== Peremajaan ===
Pada tahun [[2014]], KAI merencanakan pembelian kereta eksekutif dan [[kereta api ekonomi|kereta ekonomi AC]] baru buatan [[PT Inka|PT INKA]] [[Kota Madiun|Madiun]]<ref>Majalah KA Edisi November 2014</ref> setelah sukses dengan peresmian [[kereta api Jayabaya|kereta ekonomi AC Jayabaya]]. Rangkaian gerbong eksekutif baru ini menggantikan gerbong eksekutif yang sudah tidak layak pakai karena sudah sangat tua dan sering bermasalah.
 
== Peremajaan Kereta eksekutif ==
Ada pula gerbong retrofit, tetapi gerbong retrofit ini benar-benar seperti baru dan merupakan hasil mengubah kereta kelas bisnis menjadi kelas eksekutif, seperti mengganti kaca jendelanya, memasang AC-nya, memperindah interiornya, memperbaiki sistem toiletnya, atau mengganti tempat duduknya, misalnya seperti yang ada di [[kereta api Cirebon Ekspres]] baru.<ref>Majalah KA Edisi Maret 2015</ref>
[[Berkas:Gajayana2.jpg|jmpl|Ekseterior kereta penumpang K1 jendela Pesawat]]
Pada tahun [[2014]], KAI merencanakan pembelian kereta eksekutif dan [[kereta api ekonomi|kereta ekonomi AC]] baru buatan [[PT Inka|PT INKA]] [[Kota Madiun|Madiun]]<ref>Majalah KA Edisi November 2014</ref> setelah sukses dengan peresmian [[kereta api Jayabaya|kereta ekonomi AC Jayabaya]]. Rangkaian kereta eksekutif baru ini menggantikan kereta eksekutif yang sudah tidak layak pakai karena sudah sangat tua dan sering bermasalah.
 
Ada pula kereta [[retrofit]], tetapi kereta retrofit ini benar-benar seperti baru dan merupakan hasil mengubah kereta kelas bisnis menjadi kelas eksekutif, seperti mengganti kaca jendelanya, memasang AC-nya, memperindah interiornya, memperbaiki sistem toiletnya, atau mengganti tempat duduknya, misalnya seperti yang ada di [[kereta api Cirebon Ekspres]] pada awal tahun 2014.<ref>Majalah KA Edisi Maret 2015</ref>
Balai Yasa Manggarai dan Surabaya Gubeng adalah balai yasa yang mendapat tugas untuk mengubah atau dimodifikasi kereta bisnis menjadi kereta eksekutif, misalnya Gerbong K1 0 15 01 Sampai dengan K1 0 15 19. Selain itu, beberapa kereta bisnis juga diretrofit menjadi kereta pembangkit dan kereta makan baru. Selain itu, ada kereta eksekutif lama yang diretrofit di PT INKA, seperti Argo Bromo Anggrek.
 
[[Balai Yasa Manggarai]] dan Balai Yasa Surabaya Gubeng adalah balai yasa yang mendapat tugas untuk mengubah atau dimodifikasi kereta bisnis menjadi kereta eksekutif, misalnya kereta penumpang K1 0 15 01 Sampai dengan K1 0 15 19. Selain itu, beberapa kereta bisnis juga diretrofit menjadi kereta pembangkit dan kereta makan baru. Selain itu, ada kereta eksekutif lama yang diretrofit di PT INKA, seperti Argo Bromo Anggrek.
Pada tahun 2016, PT INKA Madiun memproduksi 7 set kereta eksekutif baru, yang menggunakan bogie terbaru tipe K10 (desain gabungan dari bogie K5 dan K8). Interior kereta baru juga merupakan penyempurnaan dari interior kereta Argo Bromo Anggrek baru yang diluncurkan setahun sebelumnya, tetapi pada kereta baru ini
 
terdapat footrest dan TV di tengah kereta yang modelnya tetap (bukan TV lipat seperti di Argo Bromo Anggrek). Model jendelanya juga serupa dengan Argo Bromo Anggrek, meskipun bentuk bodinya sama seperti kereta eksekutif biasa non-Anggrek K9. Satu persatu set yang dibuat di INKA pun mulai beroperasi dengan set pertama dan kedua untuk DipoDepo Solo Balapan (SLO). set ketiga dan keenam untuk DipoDepo Jakarta Kota (JAKK) dan set ketujuh untuk DipoDepo Malang (ML). Di kereta ini dilengkapi pula WiFi, meski belum beroperasi sepenuhnya
 
Peremajaan kereta api eksekutif oleh PT KAI dimulai dengan beroperasinya KA Cirebon Ekspres baru, dengan kereta eksekutif retrofit tahun 2014-2015, Terdapat 5 kereta eksekutif buatan tahun 2014 dan 5 lagi yang dibuat tahun 2015. Kereta ini beroperasi dengan disambung dengan kereta bisnis dengan formasi 5 kereta eksekutif dan dua kereta bisnis pada awalnya, meskipun akhirnya menjadi 4 kereta eksekutif dan 3 kereta bisnis dalam satu rangkaian.
 
Kemudian menyusul Argo Bromo Anggrek dengan dua set kereta kelas Anggrek yang sudah diretrofit di PT INKA dan menggunakan livery kesepakatan, dengan satu rangkaiannya yang terdiri dari sembilan kereta eksekutif (K1), satu kereta makan (M1), dan satu kereta pembangkit pintu tengah (P). Ada juga satu kereta makan baru tambahan. Kereta pembangkit pintu tengah yang dimaksud adalah P 0 97 02 dan P 0 01 03, melengkapi kereta pembangkit pintu pinggir yang tidak diretrofit (P 0 97 01 dan P 0 97 03). Namun, kini antara kereta yang diretrofit dan yang tidak seringkalisering kali bercampur.{{fact}}
 
Argo Jati pun kedapatan satu rangkaian dengan formasi enam K1 retrofit Balai Yasa Gubeng tahun 2015, semenjak K1 tahun 2010 dimutasi ke Purwojaya sejak tahun 2016. Sebelumnya, dipodepo Cirebon juga sudah kedapatan satu kereta makan dan kereta pembangkit baru. Saat ini, Argo Jati sudah mendapat rangkaian aslinya karena Purwojaya mendapat hibah rangkaian Gajayana K1 angkatan 2009.{{fact}}
 
==== Kereta new image produksi 2016-2017 ====
Untuk kereta eksekutif keluaran tahun 2016 yang berjumlah empat set digunakan oleh Argo Dwipangga, Argo Lawu, dan Bima. Sementara keluaran tahun 2017 (Kereta Eksekutif Masih tetap pembuatan tahun 2016 dan sering agak terlambat karena Kereta Ekonomi 2016 yang dikebut) digunakan oleh [[Kereta api Sembrani|Sembrani]], [[Kereta api Gajayana|Gajayana]], dan [[Kereta api Argo Muria|Argo Muria]]. {{fact}}
[[Berkas:New executive class coach in Indonesia.jpg|jmpl|Eksterior kereta penumpang K1 2016/2017]]
Pada tahun 2016, PT INKA Madiun memproduksi 7 set kereta eksekutif baru, yang menggunakan bogie terbaru tipe K10 (desain gabungan dari bogie K5 dan K8). Interior kereta baru juga merupakan penyempurnaan dari interior kereta Argo Bromo Anggrek baru yang diluncurkan setahun sebelumnya, tetapi pada kereta baru ini.
 
Untuk kereta eksekutif keluaran tahun 2016 yang berjumlah empat set digunakan oleh Argo Dwipangga, Argo Lawu, dan Bima. Sementara keluaran tahun 2017 (Kereta Eksekutif Masih tetap pembuatan tahun 2016 dan sering agak terlambat karena Kereta Ekonomi 2016 yang dikebut) digunakan oleh [[Kereta api Sembrani|Sembrani]], [[Kereta api Argo Muria|Argo Muria]], [[Kereta api Argo Sindoro|Argo Sindoro]], [[Kereta api Gajayana|Gajayana]], [[Kereta api Brawijaya|Brawijaya]], dan [[Kereta api Purwojaya|Purwojaya]]. Per tahun 2023, kereta eksekutif keluaran tahun 2016 hanya digunakan di sebagian kereta api eksekutif dan campuran di Pulau Jawa dan Sumatra. {{fact}}
=== Bodi ''stainless steel'' ===
 
==== Kereta baja nirkarat produksi 2018-2019 ====
[[Berkas:New stainless steel executive class coach of Indonesia.jpg|jmpl|Kereta ''stainless steel'' pada [[kereta api Argo Wilis]]]]
Pada tanggal 9 Februari 2018, PT KAI dan PT INKA Madiun mengujicoba satu set kereta api eksekutif terbaru produksi 2018. Kereta api eksekutif plus tersebut memiliki eksterior berbahan dasar stainless steel (yang disebut juga ''Stainless Steel antitahan karat'') dengan ''livery''nya hampir sama seperti bentuk [[spektrum elektromagnetik]] gelombang berupa tiga guratan lengkung pada bagian kiri dan kanan. Baris paling atas berwarna oranye, sedangkan dua baris guratan di bawahnya berwarna abu-abu. Set pertama ini diujicoba dengan rute Madiun-Yogyakarta-Kroya-Bandung-Cikampek, lalu kembali ke Madiun keesokan harinya melalui rute Cirebon-Semarang Tawang-Solo Jebres-Madiun. Rencananya, keretaKereta api ini (bersama dengan kereta kelas Premium 2018 yang telah diujicoba Januari 2018) akan digunakan untuk persiapan jelang arus mudik-lebaran 2018 dan selanjutnya digunakan sebagai pengganti beberapa rangkaian kereta api yang sudah ada yang masih menggunakan rangkaian produksi lama. Saat ini, Posisinyaposisinya di Trainsettrainset Kedua K1 2018 yang telah digunakan untuk kereta api [[kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan Tambahan (JAKK)]] Setelah [[Kereta api Tawang Jaya|KA Tawang Jaya Premium]] K3 2018 Trainset Pertama (Nomor Gerbongkereta penumpang tidak Teratur pada trainset eksekutif, premium plus maupun dikobinasi eksekutif dan premium plus).<ref>{{cite news|url=http://www.re-digest.web.id/2018/02/rangkaian-kereta-eksekutif-2018.html?m=1|title=Rangkaian Kereta Eksekutif 2018|work=Railway Enthusiast Digest|publisher=Gerakan Pemuda Kereta Api|access-date=2018-02-11|archive-date=2018-02-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20180212083309/http://www.re-digest.web.id/2018/02/rangkaian-kereta-eksekutif-2018.html?m=1|dead-url=yes}}</ref> Saat ini kereta api eksekutif berbodi baja nirkarat beroperasi sebagian besar kereta api eksekutif dan campuran di [[Pulau Jawa]].
 
<gallery mode="packed-hover" caption="Eksterior Kelas Eksekutif">
==== kereta new generation produksi 2023-2026 ====
Berkas:New executive class coach in Indonesia.jpg|Eksterior Gerbong K1 2016/2017
[[Berkas:New generation stainless steel executive class coach with different liveries in Indonesia.jpg|jmpl|Perbedaan Livery Kereta ''stainless steel'' generasi terbaru pada [[kereta api Argo Lawu]], [[Kereta api Taksaka]], [[Kereta api Argo Bromo Anggrek]]]]
Berkas:Gajayana2.jpg|Ekseterior Gerbong K1 Pesawat
Rangkaian kereta api kelas eksekutif baja nirkarat generasi kedua akan diluncurkan dalam waktu dekat setelah melakukan uji coba operasional dengan relasi {{sta|Madiun}}–{{sta|Kertosono}}. Perbedaan antara generasi pertama dan kedua adalah pintu otomatis pada rangkaian, panjang rangkaian ini tetap dimana terdapat 9 kelas eksekutif, 1 kereta makan, dan 1 kereta pembangkit belum termasuk 2-3 kereta luxury, serta rangkaian [[akordeon]] seperti dimiliki oleh kereta api Argo Bromo Anggrek dan Taksaka. Tahap pertama yang telah diluncurkan adalah kereta api Argo Lawu dan Argo Dwipangga dengan relasi {{sta|Gambir}}–{{sta|Solo Balapan}} pada tanggal 13 dan 19 Desember 2023, diikuti dengan kereta api {{KA|Taksaka}} relasi Gambir–{{sta|Yogyakarta}} pada tanggal 18 Januari 2024; namun kereta api {{KA|Argo Bromo Anggrek}} relasi Gambir–{{sta|Surabaya Pasarturi}} sudah diluncurkan pada tanggal 29 Maret 2024. Rangkaian ini memiliki perbedaan dengan rangkaian kereta produksi sebelumnya, yakni eksteriornya menggunakan bahan ''stainless steel'' (sehingga tampak mengkilap; berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan bahan ''mild steel'') dengan ''livery'' striping, warna [[magenta]] serta pintu menggunakan corak livery [[segitiga]] triangle. Per 1 Mei 2024, beberapa kereta api campuran sudah menggunakan rangkaian baja nirkarat generasi terbaru, kereta api tersebut meliputi [[kereta api Lodaya]] relasi {{sta|Solobalapan}}–{{sta|Bandung}} di lintas selatan Jawa (per 1 Mei 2024; KA 93-92 dan per 1 September 2024; KA 91-94) dan [[kereta api Jayabaya]] relasi {{sta|Pasar Senen}}–{{sta|Malang}} via {{sta|Surabaya Pasarturi}} di lintas utara Jawa (per 16 Oktober 2024; kedua arah).
Berkas:KA Argo Bromo Anggrek.jpg|Eksterior Gerbong K1 pada KA Argo Bromo Anggrek
Berkas:Eksekutif Kotak.jpeg|Eksterior Gerbong K1 Biasa
</gallery><center></center>
 
== Penomoran ==
[[Berkas:Executive_Coach_Code_K108617CN.jpg|pra=https://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Executive_Coach_Code_K108617CN.jpg|jmpl|265x265px|{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}<font size="3">Contoh penomoran pada bagian bawah kereta</font>]]
Format penomoran untuk kereta kelas eksekutif yaitu K1-''xxyzz''. Artinya, K1 adalah gerbongkereta penumpang eksekutif, ''xx'' adalah tahun mulai operasi, ''y'' adalah jenis [[bogie]], dan ''zz'' (nomor urut). Misalnya: '''K1-97901''' artinya kereta kelas 1 (eksekutif) yang mulai dinas tahun [[1997]] dengan jenis bogie '9' urutan ke 01 ditambah dua atau tiga [[alfabet]] yang artinya kereta itu milik dipodepo tertentu (awalnya dibawah nomor, lalu dipindah ke samping nomor).
 
Dengan berlakunya [[s:Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2010|Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 Tahun 2010]], penomoran diubah. Semua gerbongkereta menggunakan format penomoran K1 ''x yy zz''. Artinya, K1 adalah gerbongkereta penumpang eksekutif, ''x'' adalah jenis penarik: 0 untuk lokomotif, 1 untuk Kereta Rel Listrik, 2 untuk Kereta Rel Diesel Elektrik, serta 3 untuk Kereta Rel Diesel HidraulikHidraulis; ''yy'' adalah tahun operasi, dan ''zz'' adalah nomor urut operasi. Misalnya, '''K1 0 1824 0144 JAKK''', artinya kereta eksekutif ini ditarik lokomotif (0), mulai operasi tahun 20182024 (1824), dan nomor urut dinasnya adalah 0144, serta diikuti oleh dua, tiga sampai empat huruf alfabet yang menandakan kepemilikan dipodepo, dalam hal ini, Jakarta Kota (JAKK).<ref>Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2010</ref>
 
Mulai pertengahan Desember 2016, penomoran seluruh kereta eksekutif retrofit diubah mengikuti nomor pada saat menjadi kereta api kelas Bisnis. Contohnya pada '''K1 0 15 04 CN''' yang merupakan rehab dari '''K2 0 86 xx''', sekarang penomorannya menjadi '''K1 0 86 17 CN'''.<ref>Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 54 Tahun 2016</ref>
 
== Kereta api kelas eksekutif di Indonesia ==
=== Antarkota ===
'''Layanan kereta api kelas eksekutif (argo/satwa/plus) di Pulau Jawa'''
==== Jawa ====
{| class="wikitable"
|-
! colspan="6" | Kelas eksekutif
! Nama Kereta Api
! Relasi
! Dipo Kereta
! Lokal
! Kelas
! Keterangan
|-
! Jalur
| [[Kereta api Argo Bromo Anggrek|Argo Bromo Anggrek]]
! Nama kereta api
| [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]]
! colspan=2 | Relasi perjalanan
| Surabaya Pasar Turi (SBI)
! Jenis rangkaian
| Daop 8 Surabaya
! Depo kereta
|Eksekutif Plus
| -
|-
| rowspan="13" |'''Lintas selatan Jawa'''
| [[Kereta api Argo Lawu|Argo Lawu]]
| {{KA|Purwojaya}}
| rowspan="4" | [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]]
| rowspan="26" | Solo Balapan (SLO){{sta|Gambir}}
| {{sta|Cilacap}} (via {{sta|Purwokerto}})
| rowspan="2" | Daop 6 Yogyakarta
|Baja ringan
| rowspan="2" |Eksekutif Argo & Luxury Plus
| Purwokerto
| Idle Rangkaian Eks [[Kereta api Argo Jati|Argo Jati]]
|-
| {{KA|Taksaka}}
| {{sta|Yogyakarta}}
| rowspan="3" | Baja nirkarat
| Yogyakarta
|-
| {{KA|Argo Lawu}}
| [[Kereta api Argo Dwipangga|Argo Dwipangga]]
| rowspan="4" |{{sta|Solo Balapan}}
| -
| rowspan="3" |Solo Balapan
|-
| {{KA|Argo Dwipangga}}
| [[Kereta api Argo Lawu|Argo Lawu Fakultatif]]
| rowspan="6" | Jakarta Kota (JAKK)
| rowspan="6" | Daop 1 Jakarta
| rowspan="3" | Eksekutif Satwa
| rowspan="2" | Cadangan K1 JAKK ([[Kereta api Sembrani|Sembrani]], [[Kereta api Bima|Bima]], [[Kereta api Gumarang|Gumarang)]]
|-
| rowspan="2" |{{KA|Manahan}}
| [[Kereta api Argo Dwipangga|Argo Dwipangga Fakultatif]]
|Baja ringan
|-
| rowspan="3" |Baja nirkarat
| [[Kereta api Argo Cheribon|Argo Cheribon Tambahan]]
|Jakarta Kota
| [[Stasiun Gambir|Gambir]] - [[Stasiun Cirebon|Cirebon]]
| Idle Rangkaian Eks [[Kereta api Argo Lawu|Argo Lawu]]
|-
|{{KA|Argo Wilis}}
| [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan Tambahan Pagi]]
| rowspan="2" |{{sta|Bandung}}
| [[Stasiun Gambir|Gambir]]-[[Stasiun Kiaracondong|Kiaracondong]]
| rowspan="26" |{{sta|Surabaya Eksekutif PlusGubeng}}
| rowspan="2" |Bandung
| -
|-
|{{KA|Turangga}}
| [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan Tambahan Sore]]
| rowspan="2" | [[Stasiun Gambir|Gambir]]-[[Stasiun Bandung|Bandung]]
| -
|-
| rowspan="2" | {{KA|Argo Semeru}}
| [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan Tambahan]]
| rowspan="12" |Gambir
| Eksekutif Satwa
| Baja nirkarat (Eksekutif)
| Idle [[Kereta api Sembrani|Sembrani]]
| rowspan="4" | Jakarta Kota
|-
| Baja ringan (Kompartemen)
| [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan Extra Tambahan Pagi]]
| [[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]]
| rowspan="2" | Bandung (BD)
| rowspan="2" | Daop 2 Bandung
| rowspan="2" | Eksekutif Satwa
| rowspan="2" | Cadangan K1 BD
 
 
|-
| rowspan=2 | {{KA|Bima}}
| [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan Extra Tambahan Siang]]
| Baja nirkarat (Eksekutif)
| [[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]]
|-
| Baja ringan (Kompartemen)
| [[Kereta api Sembrani|Sembrani]]
| [[Stasiun Gambir|Gambir]]-[[Stasiun Surabaya Pasar Turi|Surabaya Pasar Turi]]
| rowspan="2" | Jakarta Kota (JAKK)
| rowspan="2" | Daop 1 Jakarta
| Eksekutif Satwa & Priorty
| -
|-
| {{KA|Gajayana}}
| [[Kereta api Bima|Bima]]
| {{sta|Malang}}
| [[Stasiun Gambir|Gambir]]-[[Stasiun Malang|Malang]]
| Baja nirkarat
| Eksekutif Satwa
| -Malang
|-
| rowspan="7" |'''Lintas utara Jawa'''
| [[Kereta api Argo Muria|Argo Muria]] (Reguler & Tambahan)
|{{KA|Argo Sindoro}}
| rowspan="2" | [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]]
| rowspan="23" | {{sta|Semarang Poncol (SMC)Tawang}}
| rowspan="23" |Baja Daop 4 Semarangringan
| rowspan="23" |Semarang Eksekutif Argo & PriortyPoncol
| -
|-
|{{KA|Argo Muria}}
| [[Kereta api Argo Sindoro|Argo Sindoro]] (Reguler & Tambahan)
| -
|-
|{{KA|Argo Merbabu}}
| [[Kereta api Argo Wilis|Argo Wilis]]
| [[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]
| Bandung (BD)
| Daop 2 Bandung
| Eksekutif Plus
| -
|-
|{{KA|Argo Bromo Anggrek}}
| [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan]]
| rowspan="2" |{{sta|Surabaya Pasarturi}}
| [[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]]
| rowspan="2" |Baja nirkarat
| Sidotopo (SDT)
| rowspan="2" |Surabaya Pasarturi
|Daop 1 Jakarta
| Eksekutif Plus
| Idle [[Kereta api Turangga|Turangga]]
|-
|{{KA|Sembrani}}
| [[Kereta api Gajayana|Gajayana]] (Reguler & Tambahan)
| [[Stasiun Malang|Malang]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]]
| Malang (ML)
|Daop 8 Surabaya
| Eksekutif Satwa & Luxury Plus
| -
|-
|{{KA|Brawijaya}}
| [[Kereta api Taksaka|Taksaka]] (Reguler & Tambahan)
|Malang (via Semarang Tawang)
| [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]]
| rowspan="2" |Baja ringan
| Yogyakarta (YK)
|Malang
| Daop 6 Yogyakarta
| Eksekutif Plus & Luxury Plus
| -
|-
|{{KA|Pandalungan}}
| [[Kereta api Turangga|Turangga]]
|{{sta|Jember}} (via Surabaya Pasarturi)
| [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]-[[Stasiun Bandung|Bandung]]
|Jakarta Kota
| rowspan="2" | Sidotopo (SDT)
| rowspan="2" | Daop 8 Surabaya
| Eksekutif Plus
| -
|-
! colspan="6" | Kelas campuran (eksekutif-bisnis/ekonomi premium/ekonomi)
| [[Kereta api Bangunkarta|Bangunkarta]]
| [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]]
| Eksekutif Satwa & Priorty
| -
|-
! Jalur
| [[Kereta api Purwojaya|Purwojaya]]
! Nama kereta api
| [[Stasiun Cilacap|Cilacap]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]]
! colspan=2 | Relasi perjalanan
| Purwokerto (PWT)
! Jenis rangkaian
| Daop 5 Purwokerto
! Depo kereta
| Eksekutif Plus
| -
|-
| rowspan="21" |'''Lintas selatan Jawa'''
| [[Kereta api Purwojaya|Purwojaya Tambahan]]
|{{KA|Argo Parahyangan}}
| [[Stasiun Cilacap|Cilacap]]-[[Stasiun Gambir|Gambir]]
| rowspan="2" |{{sta|Gambir}}
| Purwokerto (PWT)
|{{sta|Bandung}}
| Daop 5 Purwokerto
| rowspan="2" |Baja nirkarat
| Eksekutif Satwa
|Bandung
| -
|-
|{{KA|Papandayan}}
| [[Kereta api Sancaka|Sancaka Tambahan]]
|{{sta|Garut}}
| [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]
|Jakarta Kota
| Yogyakarta (YK)/ Sidotopo (SDT)
| Daop 6 Yogyakarta/ Daop 8 Surabaya
|rowspan=2| Eksekutif Satwa
| Cadangan [[Kereta api Malioboro Ekspres|Malioboro Ekspres]]/[[Kereta api Bangunkarta|Bangunkarta]]
|-
| {{KA|Baturraden Ekspres}}
| [[Kereta api Sribilah|Sribilah Eksekutif]]
| Bandung
| [[Stasiun Medan|Medan]]-[[Stasiun Rantau Prapat|Rantau Prapat]]
| {{sta|Purwokerto}}
| Medan (MDN)
|Baja ringan
| Divre 1 Sumut
| Purwokerto
| -
|}
 
'''Layanan kereta api kelas eksekutif (saat ini semua berstatus Campuran) di Pulau Sumatra'''
{| class="wikitable"
|-
|{{KA|Sancaka}}
! Nama Kereta Api
|{{sta|Yogyakarta}}
! Relasi
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
! Lokal
| rowspan="6" |Baja nirkarat
!Kelas
|Yogyakarta
! Dipo Kereta
|-
|{{KA|Pangandaran}}
| [[Kereta api Limex Sriwijaya|Limex Sriwijaya]]
|Gambir
| [[Stasiun Kertapati|Kertapati]]-[[Stasiun Tanjung Karang]]
|{{sta|Banjar}}
| Divre 4 Tanjungkarang
|Jakarta Kota
|Eksekutif Plus, (Bisnis,) & Premium Plus
| Tanjung Karang (TNK)
|-
|{{KA|Lodaya}}
| [[Kereta api Sribilah|Sribilah]]
|Bandung
| [[Stasiun Medan]]-[[Stasiun Rantau Prapat]]
|{{sta|Solo Balapan}}
| Divre 1 Medan
|Solo Balapan
|Eksekutif & Bisnis AC
| Medan (MDN)
|-
|{{KA|Sawunggalih}}
| [[Kereta api Sindang Marga|Sindang Marga]]
| rowspan="4" |Pasar Senen
| [[Stasiun Kertapati|Kertapati]]-[[Stasiun Lubuk Linggau|Lubuk Linggau]]
|{{sta|Kutoarjo}}
| rowspan="2" | Divre 3 Palembang
|Kutoarjo
|Eksekutif & Bisnis AC
| rowspan="2" | Kertapati (KPT)
|-
|{{KA|Fajar dan Senja Utama Yogya}}karta
| [[Kereta api Prabu Jaya|Prabu Jaya]]
|{{sta|Yogyakarta}}
| [[Stasiun Kertapati|Kertapati]]-[[Stasiun Prabumulih|Prabumulih]]
| rowspan="3" |Yogyakarta
|Eksekutif & Bisnis AC
|}
 
'''Layanan kereta api kelas eksekutif & bisnis atau eksekutif & ekonomi (saat ini semua berstatus Campuran) di Pulau Jawa'''
 
{| class="wikitable"
|-
|{{KA|Bogowonto}}
! Nama kereta api
| rowspan="2" |{{sta|Lempuyangan}}
! Relasi
! Dipo induk
! Lokal
!Kelas
! Status KA
|-
|{{KA|Gajahwong}}
|[[Kereta api Lodaya|Lodaya Tambahan]]
| rowspan="3" |Baja ringan
|[[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solobalapan]]
|Bandung (BD)
| Daop 2 Bandung
|Eksekutif & Bisnis AC
|''Tambahan''
|-
|{{KA|Malioboro Ekspres}}
|[[Kereta api Sawunggalih Utama|Sawunggalih]]
| rowspan="2" |Purwokerto
|[[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]-[[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]
| rowspan="2" |{{Sta|Malang}}
| Kutoarjo (KTA)
| rowspan="2" | Daop 5 Purwokerto
|Eksekutif Plus & Premium Plus
|''Reguler''
|-
|{{KA|Kertanegara}}
| [[Kereta api Wijayakusuma|Wijayakusuma]]
|Malang
| [[Stasiun Cilacap|Cilacap]]-[[Stasiun Banyuwangi Baru|Banyuwangi Baru]]
| Purwokerto (PWT)
|Eksekutif & Premium
|''Reguler''
|-
|{{KA|Fajar dan Senja Utama Solo}}
| [[Kereta api Harina|Harina]]
| rowspan="2" |Pasar Senen
| [[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Pasarturi|Surabaya Pasarturi]]
| rowspan="2" |Solo Balapan
| Bandung (BD)
| rowspan="3" |Baja nirkarat
| Daop 2 Bandung
| rowspan="72" |EksekutifSolo Plus & Premium PlusBalapan
|''Reguler''
|-
|{{KA|Mataram}}
|[[Kereta api Lodaya|Lodaya]]
|[[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]
| Solo Balapan (SLO)
|Daop 6 Yogyakarta
|''Reguler''
|-
|{{KA|Mutiara Selatan}}
| [[Kereta api Senja Utama Solo|Senja Utama Solo]]
|Bandung
| [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]
|Surabaya Gubeng
| rowspan="3" | Solo Balapan (SLO)
|Sidotopo
| rowspan="2" | Daop 6 Yogyakarta
| ''Reguler''
|-
|{{KA|Bangunkarta}}
| [[Kereta api Sidomukti|Sidomukti]]
|Pasar Senen
| [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]
|{{sta|Jombang}}
| ''Tambahan''
|Baja ringan
|Blitar
|-
|{{KA|Malabar}}
| [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan Tambahan]]
|Bandung
| [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]-[[Stasiun Bandung|Bandung]]
|Malang
| Daop 1 Jakarta
|Baja nirkarat
| ''Tambahan''
|Bandung
|-
|{{KA|Wijayakusuma}}
| [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan]]
|Cilacap
| [[Stasiun Gambir|Gambir]]-[[Stasiun Bandung|Bandung]]
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}} (via {{sta|Surabaya Gubeng}})
| Bandung (BD)
| rowspan="10" |Baja ringan
| Daop 2 Bandung
|Purwokerto
| ''Reguler''
|-
|{{KA|Ranggajati}}
| [[Kereta api Fajar/Senja Utama Cirebon|Fajar/Senja Utama Cirebon]]
|{{Sta|Cirebon}}
| [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]-[[Stasiun Cirebon|Cirebon]]
|{{sta|Jember}} (via {{sta|Surabaya Gubeng}})
| Solo Balapan (SLO)
|Cirebon
| Daop 1 Jakarta
| ''Tambahan''
|-
|{{KA|Gaya Baru Malam Selatan}}
| [[Kereta api Argo Cheribon|Argo Cheribon]]
| rowspan="2" |Pasar Senen
| [[Stasiun Gambir|Gambir]]-[[Stasiun Cirebon|Cirebon]]-[[Stasiun Tegal|Tegal]]
|Surabaya Gubeng
| Cirebon (CN)
|Sidotopo
| Daop 3 Cirebon
|Eksekutif & Ekonomi AC Plus
| ''Reguler''
|-
|{{KA|Singasari}}
| [[Kereta api Sancaka|Sancaka SDT]]
|{{sta|Blitar}}
| rowspan="2" | [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]
|Blitar
| Sidotopo (SDT)
| Daop 8 Surabaya
| rowspan="4" |Eksekutif Plus & Premium Plus
| ''Reguler''
|-
| rowspan="10" |'''Lintas utara Jawa'''
| [[Kereta api Sancaka|Sancaka YK]]
|{{KA|Argo Cheribon}}
| rowspan="3" | Yogyakarta (YK)
|Gambir
| rowspan="3" | Daop 6 Yogyakarta
|Cirebon
| ''Reguler''
|Cirebon
|-
|{{KA|Tegal Bahari}}
|[[Kereta api Fajar Utama Yogya|Fajar Utama Yogya]]
| rowspan="2" |[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Pasar Senen|Pasarsenen]]
|{{sta|Tegal}}
|''Reguler''
|Surabaya Pasarturi
|-
|{{KA|Tawang Jaya}} Premium
|[[Kereta api Senja Utama Yogya|Senja Utama Yogya]]
|{{sta|Semarang Tawang}}
|''Reguler''
| rowspan="2" |Semarang Poncol
|-
|{{KA|Ciremai}}
| [[Kereta api Kamandaka|Kamandaka]]
|Bandung
| [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]-[[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]]
|Semarang Tawang (via Cirebon)
| Purwokerto (PWT)
| Daop 5 Purwokerto
| rowspan="3" |Eksekutif & Ekonomi AC Plus
| ''Reguler''
|-
|{{KA|Gumarang}}
|[[Kereta api Joglosemarkerto|Joglosemarkerto]]
| rowspan="2" |Pasar Senen
|[[Stasiun Solo Balapan|Solobalapan]]-[[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]]-[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]
| rowspan="2" |{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|Purwokerto (PWT)
|Surabaya Pasarturi
|Daop 4 Semarang, Daop 5 Purwokerto, Daop 6 Yogyakarta
|''Reguler''
|-
|{{KA|Dharmawangsa}}
| [[Kereta api Malioboro Ekspres|Malioboro Ekspres]]
|Blitar
| [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Malang|Malang]]
| Yogyakarta (YK)
| Daop 6 Yogyakarta
|''Reguler''
|-
|{{KA|Harina}}
| [[Kereta api Gumarang|Gumarang]]
|Bandung
| [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]-[[Stasiun Pasarturi|Surabaya Pasarturi]]
|Surabaya Pasarturi (via Cirebon)
| rowspan="2" | Jakarta Kota (JAKK)
|Baja nirkarat
| rowspan="2" | Daop 1 Jakarta
|Bandung
|Eksekutif & Bisnis AC
|''Reguler''
|-
|{{KA|Brantas}}
| [[Kereta api Pangrango|Pangrango]]
| rowspan="3" |Pasar Senen
| [[Stasiun Bogor|Bogor]]-[[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]
|{{sta|Blitar}} (via {{sta|Semarang Tawang}})
|Eksekutif & Ekonomi AC
|Baja ringan
|''Reguler''
|Blitar
|-
|{{KA|Jayabaya}}
| [[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]]
|Malang (via {{sta|Surabaya Pasarturi}})
| [[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Malang|Malang]]
|Baja nirkarat
| Bandung (BD)
|Jakarta Kota
| Daop 2 Bandung
| rowspan="2" |Eksekutif Plus & Premium Plus
|''Reguler''
|-
|{{KA|Blambangan Ekspres}}
| [[Kereta api Mutiara Timur|Mutiara Timur]]
|Ketapang (via Surabaya Pasarturi)
| [[Stasiun Banyuwangi Baru|Banyuwangi Baru]]-[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]
|Baja ringan
| Banyuwangi (BW)
|Ketapang
| Daop 9 Jember
|}
|''Reguler''
 
==== Sumatra ====
{| class="wikitable"
|-
! colspan="5" | Kelas campuran
|[[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]]
|[[Stasiun Cirebon|Cirebon]]-[[Stasiun Jember|Jember]]
| Cirebon (CN)
| Daop 3 Cirebon
|Eksekutif & Bisnis AC
|''Reguler''
|-
! Nama kereta api
|[[Kereta api Malabar|Malabar]]
! colspan=2 | Relasi perjalanan
|[[Stasiun Bandung|Bandung]]-[[Stasiun Malang|Malang]]
! Jenis rangkaian
| Bandung (BD)
! Depo kereta
| Daop 2 Bandung
|Eksekutif, Bisnis AC & Ekonomi AC
|''Reguler''
|-
|[[Kereta api Ciremai Ekspres|Ciremai Ekspres (1 & 2)]]
|[[Stasiun Bandung|Bandung]]- [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]]
|Semarang Poncol (SMC)
|Daop 4 Semarang
|Eksekutif & Bisnis AC
|''Reguler''
|-
|[[Kereta api Singasari|Singasari]]
|[[Stasiun Pasar Senen|Pasarsenen]]- [[Stasiun Blitar|Blitar]]
|Blitar (BL)
|Daop 7 Madiun
| rowspan="2" |Eksekutif & Ekonomi AC Plus
|''Reguler''
|-
|[[Kereta api Bogowonto|Bogowonto]]
| rowspan="2" |[[Stasiun Pasar Senen|Pasarsenen]]-[[Stasiun Lempuyangan|Lempuyangan]]
| rowspan="2" |Yogyakarta (YK)
| rowspan="2" |Daop 6 Yogyakarta
|''Reguler''
|-
|[[Kereta api Mataram|Mataram]]
|Eksekutif & Bisnis AC
|''Tambahan''
|-
| {{KA|Sribilah}}
|[[Kereta api Gaya Baru Malam Selatan|Gaya Baru Malam Selatan]]
| {{sta|Medan}}
|[[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]-[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]
| {{sta|Rantau Prapat}}
|Jakarta Kota (JAKK)
| rowspan=3 | Baja ringan
|Daop 1 Jakarta
| Medan
| rowspan="2" |Eksekutif & Ekonomi AC
|''Reguler''
|-
| {{KA|Sriwijaya}}
|[[Kereta api Brantas|Brantas]]
| rowspan=2 | {{sta|Kertapati}}
| rowspan="2" |[[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]-[[Stasiun Blitar|Blitar]]
| {{sta|Tanjungkarang}}
| rowspan="2" |Blitar (BL)
| Tanjungkarang
| rowspan="2" |Daop 7 Madiun
|''Reguler''
|-
| {{KA|Sindang Marga}}
|[[Kereta api Brantas|Brantas Tambahan]]
| {{sta|Lubuklinggau}}
|Bisnis AC & Ekonomi AC
| Kertapati
|''Tambahan''
|}
 
Baris 493 ⟶ 395:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.kereta-api.co.id Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151125184722/http://www.kereta-api.co.id/ |date=2015-11-25 }}
{{Daftar KA penumpang Indonesia}}
{{Kereta penumpang}}