Jumadil Qubro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 15526845 oleh 116.206.39.99 (bicara)
Tag: Pembatalan
Raden Salman (bicara | kontrib)
Di alihkan ke artikel Syekh Jumadil kubro, supaya tidak terjadi artikel ganda yang membingungkan.
Tag: Pengalihan baru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(45 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''#ALIH[[Syekh Jumadil Qubro''' atau]]
{{Infobox Ulama Muslim
|notability = Syekh Jumadil Qubro
|children = [[Maulana Ibrahim Asmoroqondi]], [[Maulana Ishaq]], dan [[Abdullah Asy'ari]]
}}
 
'''Syekh Jumadil Qubro''' atau
[[Jamaluddin Akbar al-Husaini]] atau '''Maulana Husain Jumadil Kubro''' berasal dari [[Samarkand]], [[Uzbekistan]], [[Asia Tengah]]. Ia diyakini sebagai keturunan ke-10 dari [[Husain bin Ali|al-Husain]], cucu Nabi [[Muhammad]] SAW.
 
== Petilasan ==
[[Petilasan]]-(''maqam'')-nya dilaporkan ada di beberapa tempat, yaitu di [[Semarang]]<ref>http://www.suaramerdeka.com/harian/0112/08/kot7.htm</ref>, [[Trowulan]]<ref>http://www.kompas.com/kompas-cetak/0303/19/jatim/192490.htm</ref>, dan di [[Bukit Turgo|Dusun Turgo]] (dekat Plawangan, [[Kaliurang]]), [[Purwobinangun, Pakem, Sleman|Desa Purwobinangun]], [[Pakem, Sleman|Kecamatan Pakem]], [[Kabupaten Sleman]]. Ia wafat dan di makamkan di Wajo, Makassar, Sulawesi Selatan.{{Bio muslim butuh rujukan}}
 
== Syiar Islam ==
Pada awalnya, Syekh Jumadil Qubro dan kedua anaknya, [[Maulana Ibrahim Asmoroqondi]], [[Abdullah Asy'ari]], dan [[Maulana Ishaq]], datang ke pulau Jawa. Setelah itu mereka berpisah; '''Syekh Jumadil Qubro''' akhirnya ke Wajo, Makassar di mana ia wafat dan dimakamkan,{{Bio muslim butuh rujukan}} Maulana Ibrahim Asmoroqondi ke [[Champa]], di sebelah Selatan Vietnam, yang kemudian mengislamkan Kerajaan Campa, sementara adiknya Maulana Ishaq pergi ke [[Aceh]] dan mengislamkan [[Kesultanan Samudera Pasai|Samudra Pasai]].{{Bio muslim butuh rujukan}}
 
== Turunan ==
Bila demikian, beberapa [[Walisongo]], yaitu [[Sunan Ampel]] (Raden Rahmat) dan [[Sunan Giri]] (Raden Paku) adalah cucunya. [[Sunan Bonang]] dan [[Sunan Drajad]] adalah buyutnya. [[Sunan Kudus]] adalah cicitnya (keturunan keempat). Jadi bisa dikatakan bahwa para Walisongo merupakan keturunan etnis [[Uzbek]].{{Bio muslim butuh rujukan}}
 
== Hubungan dengan Laksamana Cheng Ho ==
Menurut catatan di Goa Batu, Semarang, tujuh dari sembilan para Walisongo adalah keluarga dan rekan Panglima [[Cheng Ho]] yang juga berasal Xin Kiang ([[Xinjiang]]), sekarang berada di wilayah [[Tiongkok]].{{Bio muslim butuh rujukan}}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Ulama-Nusantara-bio-stub}}
 
[[Kategori:Tokoh penyebar Islam di Indonesia|Jumadil Qubro]]