Metode deduksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
CarsracBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: bg, bs, cs, da, de, en, es, et, fi, fr, gl, he, hr, hu, is, it, ja, ko, lv, mk, nl, nn, no, pl, pt, ro, ru, sh, simple, sl, sr, sv, tr, uk, uz, vi, zh, zh-yue
Widwi Astuti2 (bicara | kontrib)
metode
 
(36 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{gabung|Pembuktian melalui deduksi}}
'''Deduksi''' berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan ). Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang [[matematika]] untuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.
'''Deduksi''' berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Dengan demikian, '''metode deduksi''' (atau '''penalaran deduktif''', '''logika deduktif''', '''deduksi logis''' atau logika "atas-bawah")<ref>[http://www.socialresearchmethods.net/kb/dedind.php ''Deduction & Induction, Research Methods Knowledge Base'']</ref> adalah proses penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum (premis) untuk mencapai kesimpulan logis tertentu.<ref>Sternberg, R. J. (2009). ''Cognitive Psychology''. Belmont, CA: Wadsworth. halaman 578.</ref> Metode<ref>{{Cite journal|last=Hidayattullah|first=Muhammad Fikri|last2=Hapsari|first2=Yustia|date=2020-12-28|title=Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Me|url=http://dx.doi.org/10.31937/si.v11i2.1594|journal=Ultima InfoSys : Jurnal Ilmu Sistem Informasi|volume=11|issue=2|pages=85–89|doi=10.31937/si.v11i2.1594|issn=2549-4015}}</ref> deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan).
 
Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang [[matematika]] untuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.
Deduksi juga dipakai sebagai bagian dalam proses penyelidikan, misal dalam kepolisian pada bagian [[forensik]], serta pemecahan kasus oleh [[detektif]] yang memerlukan bukti-bukti yang tidak biasa. Contoh fiktif penggunaan metode deduksi dalam kehidupan detektif dimainkan dengan baik oleh [[Sherlock Holmes]] dalam setiap peristiwa.
 
Penalaran deduktif menghubungkan premis-premis dengan kesimpulan. Jika semua premi benar, istilah jelas, dan aturan logika deduktif ditaati, maka kesimpulan ini tentu benar.
{{matematika-stub}}
 
<!--
[[Kategori:Matematika]]
Penalaran deduktif (logika atas-bawah) kontras dengan penalaran induktif (logika bawah-atas) dalam hal berikut: Dalam penalaran deduktif, kesimpulan yang dicapai reduktif dengan menerapkan aturan-aturan umum yang menahan lebih dari keseluruhan domain tertutup wacana, mempersempit berkisar di bawah pertimbangan sampai -satunya kesimpulan yang tersisa . Dalam penalaran induktif, kesimpulan dicapai dengan generalisasi atau ekstrapolasi dari informasi awal . Akibatnya, induksi dapat digunakan bahkan dalam domain terbuka, di mana ada ketidakpastian epistemic . Catatan, bagaimanapun, bahwa penalaran induktif disebutkan di sini adalah tidak sama dengan induksi yang digunakan dalam bukti matematika - induksi matematika sebenarnya adalah sebuah bentuk penalaran deduktif
-->
 
== Contoh-contoh penalaran deduksi ==
[[bg:Дедукция]]
 
[[bs:Dedukcija]]
:Premis 1: Semua manusia pasti mati
[[cs:Dedukce]]
:Premis 2: Sokrates adalah manusia
[[da:Deduktion]]
::Kesimpulan: Socrates pasti mati
[[de:Deduktion]]
Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai "manusia" memiliki atribut "pasti mati". Premis kedua menyatakan bahwa "Sokrates" diklasifikasikan sebagai "manusia" - anggota dari himpunan "manusia". Kesimpulannya kemudian menyatakan bahwa "Sokrates" "pasti mati" karena ia mewarisi atribut ini dari klasifikasi sebagai "manusia".
[[en:Deductive reasoning]]
 
[[es:Razonamiento deductivo]]
Contoh-contoh lain:
[[et:Deduktsioon]]
:Premis 1: Semua kambing berkaki empat
[[fi:Deduktiivinen päättely]]
:Premis 2: Hewan itu adalah kambing.
[[fr:Déduction logique]]
::Kesimpulan: Hewan itu berkaki empat.
[[gl:Dedución]]
 
[[he:דדוקציה]]
:Premis 1: y = 3x + 5
[[hr:Dedukcija]]
:Premis 2: x = 2
[[hu:Dedukció]]
::Kesimpulan: y = 11
[[is:Afleiðsla]]
 
[[it:Deduzione]]
== Salah kaprah penggunaan deduksi ==
[[ja:演繹]]
Contoh salah kaprah penggunaan metode deduksi dalam kehidupan detektif dilakukan oleh [[Hercule Poirot]] dalam setiap pembuktian kasus. Karena Hercule Poirot sebenarnya tidak menggunakan deduksi 100%, sama seperti sains.<ref name="deduksi sherlock holmes">{{Cite web |url=http://wisnuops.net/blog/deduksi-sherlock-holmes/ |title=Deduksi Sherlock Holmes |access-date=2013-02-16 |archive-date=2013-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130303194850/http://wisnuops.net/blog/deduksi-sherlock-holmes/ |dead-url=yes }}</ref>
[[ko:연역법]]
 
[[lv:Deduktīvs slēdziens]]
== Rujukan ==
[[mk:Дедукција]]
<references />
[[nl:Deductie]]
 
[[nn:Deduksjon]]
== Lihat pula ==
[[no:Deduksjon (filosofi)]]
* [[Logika]]
[[pl:Rozumowanie dedukcyjne]]
* [[Penalaran]]
[[pt:Método dedutivo]]
* [[Pembuktian melalui induksi]]
[[ro:Raţionament deductiv]]
 
[[ru:Дедуктивное умозаключение]]
{{matematikalogika-stub}}
[[sh:Dedukcija]]
 
[[simple:Deductive reasoning]]
[[slKategori:DedukcijaLogika]]
[[sr:Дедукција]]
[[sv:Deduktion]]
[[tr:Tümdengelim]]
[[uk:Дедукція]]
[[uz:Deduksiya]]
[[vi:Suy diễn logic]]
[[zh:演绎推理]]
[[zh-yue:數學推論法]]