Affandi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(145 revisi perantara oleh 99 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{More citations needed|date=April 2024}}
{{Infobox person
|name = Affandi
|image = Affandi.jpg
|imagesize = 280px
|caption =
|birth_date = {{birth date|1907|05|18}}
|birth_place = [[Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[Hindia Belanda]]
|birth_name = Affandi Koesoema
|othername =
|death_date = {{death date and age|1990|05|23|1907|05|18}}
|death_place = [[Yogyakarta]], Indonesia
|years_active =
|organization=* Kelompok Lima Bandung.
* [[Lekra|Lembaga Kebudayaan Rakyat]].
* [[Poesat Tenaga Rakjat]], Seksi Kebudayaan Poetera.
* Anggota Akademi Hak-Hak Azasi Manusia, Komite Pusat Diplomatic Academy of Peace PAX MUNDI di Castelo San Marzano, Florence, Italia.
* Anggota Dewan Penyantun ISI ([[Institut Seni Indonesia]]), [[Yogyakarta]], [[1986]].
|occupation = [[Pelukis]]
|known_for = Lukisan bergaya [[ekspresionisme]] dan [[Seni abstrak|abstrak]]
|spouse = {{ubl|Maryati|Rubiyem}}
|partner =
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan dan tulis pada artikel -->2, termasuk [[Kartika Affandi]]
|parents = Raden Koesoema
|relatives= <!-- Nama kerabat; termasuk hanya jika subjek secara independen sudah terkenal atau sangat relevan; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel; -->
|website = {{url|affandi.org}}
|monuments= [[Museum Affandi]]
|awards=
}}
'''Affandi Koesoema''' ({{lahirmati|[[Cirebon]], [[Jawa Barat]]
==
Affandi dilahirkan di [[Cirebon]] pada tahun [[1907]], putra dari R. Koesoema, seorang mantri ukur di pabrik [[gula]] di [[Ciledug, Cirebon]].<ref name=":0">{{Cite web|title=Affandi’s Life and Work » Museum Affandi|url=https://www.affandi.org/affandi/biografy-affandi|language=en-US|access-date=2021-05-25}}</ref> Dari segi pendidikan, ia termasuk seorang yang memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi. Bagi orang-orang segenerasinya, memperoleh pendidikan [[HIS]], [[MULO]], dan selanjutnya tamat dari [[AMS]], termasuk pendidikan yang hanya diperoleh oleh segelintir anak negeri
Bakat seni lukisnya yang sangat kental mengalahkan disiplin ilmu lain dalam kehidupannya. Seni lukis memang telah menjadikan namanya tenar dan sejajar dengan tokoh atau pemuka bidang lainnya.
==Karier seni==
Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena Affandi lebih tertarik pada bidang seni lukis.
Sekitar tahun 30-an, Affandi bergabung dalam kelompok [[Lima Bandung]], yaitu kelompok lima pelukis [[Kota Bandung|Bandung]].<ref name=":0" /> Mereka itu adalah [[Hendra Gunawan (pelukis)|Hendra Gunawan]], [[Barli Sasmitawinata|Barli]], [[Sudarso]], dan {{interlanguage link|Wahdi Sumanta|su}} serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia.<ref name=":0" /> Kelompok ini berbeda dengan [[Persatuan Ahli Gambar Indonesia]] (Persagi) pada tahun [[1938]], melainkan sebuah kelompok belajar bersama dan kerja sama saling membantu sesama pelukis.
Pada tahun [[1943]], Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Empat Serangkai—yang terdiri dari Ir. [[Soekarno]], Drs. [[Mohammad Hatta]], [[Ki Hajar Dewantara]], dan [[Mas Mansoer|Kyai Haji Mas Mansoer]]—memimpin Seksi Kebudayaan Poetera (Poesat Tenaga Rakyat) untuk ikut ambil bagian. Dalam Seksi Kebudayaan Poetera ini Affandi bertindak sebagai tenaga pelaksana dan [[S. Sudjojono|S. Soedjojono]] sebagai penanggung jawab, yang langsung mengadakan hubungan dengan Bung Karno.<ref name=":0" />
[[Berkas:Boeng, ajo, Boeng! karya Affandi (foto dokumen oleh Dgi.or.id).jpg|jmpl|kiri|280px|Poster propaganda ''Boeng, ajo, Boeng!'' karya Affandi, 1945]]
Ketika republik ini diproklamasikan [[1945]], banyak [[pelukis]] ambil bagian. Gerbong-gerbong kereta dan tembok-tembok ditulisi antara lain "Merdeka atau mati!". Kata-kata itu diambil dari penutup pidato [[Soekarno|Bung Karno]], ''[[Lahirnya Pancasila]]'', [[1 Juni]] 1945. Saat itulah, Affandi mendapat tugas membuat poster. Poster yang merupakan ide [[Soekarno]] itu menggambarkan seseorang yang dirantai tetapi rantainya sudah putus. Yang dijadikan model adalah pelukis [[Dullah]]. Kata-kata yang dituliskan di poster itu ("Bung, ayo bung") merupakan usulan dari penyair [[Chairil Anwar]]. Sekelompok pelukis siang-malam memperbanyaknya dan dikirim ke daerah-daerah.<ref name=":0" />
Bakat melukis yang menonjol pada diri Affandi pernah menorehkan cerita menarik dalam kehidupannya. Suatu saat, dia pernah mendapat beasiswa untuk kuliah melukis di [[Santiniketan]], [[India]], suatu akademi yang didirikan oleh [[Rabindranath Tagore]]. Ketika telah tiba di India, dia ditolak dengan alasan bahwa dia dipandang sudah tidak memerlukan pendidikan melukis lagi. Akhirnya biaya beasiswa yang telah diterimanya digunakan untuk mengadakan pameran keliling negeri India.
Sepulang dari [[India]], [[Eropa]], pada tahun lima puluhan, Affandi dicalonkan oleh [[PKI]] untuk mewakili orang-orang tak berpartai dalam pemilihan [[Konstituante]]. Dan terpilihlah dia, seperti Prof. Ir. [[Saloekoe Poerbodiningrat]] dsb, untuk mewakili orang-orang tak berpartai. Dalam sidang konstituante, menurut [[Basuki Resobowo]] yang teman pelukis juga, biasanya katanya Affandi cuma diam, kadang-kadang tidur. Tapi ketika sidang komisi, Affandi angkat bicara. Dia masuk
Affandi juga termasuk pimpinan pusat [[Lekra]] (Lembaga Kebudayaan Rakyat), organisasi kebudayaan terbesar yang dibubarkan oleh rezim Suharto. Dia bagian seni rupa Lembaga Seni Rupa) bersama Basuki Resobowo, [[Henk Ngantung]], dan sebagainya.
Pada tahun enampuluhan, gerakan anti [[Imperialisme|imperialis]] AS sedang mengagresi [[Vietnam]] cukup gencar. Juga anti kebudayaan AS yang disebut sebagai 'kebudayaan imperialis'. Film-film Amerika, diboikot di negeri ini. Waktu itu Affandi mendapat undangan untuk pameran di gedung USIS Jakarta. Dan Affandi pun, pameran di sana.
Ketika sekelompok pelukis Lekra berkumpul, ada yang mempersoalkan. Mengapa Affandi yang pimpinan Lekra kok pameran di tempat perwakilan agresor itu. Menanggapi persoalan ini, ada yang nyeletuk: "Pak Affandi memang pimpinan Lekra,
Meski sudah melanglangbuana ke berbagai negara, Affandi dikenal sebagai sosok yang sederhana dan suka merendah. Pelukis yang kesukaannya makan nasi dengan tempe bakar ini mempunyai idola yang terbilang tak lazim. Orang-orang lain bila memilih wayang untuk idola, biasanya memilih yang bagus, ganteng, gagah, bijak, seperti; Arjuna, Gatutkaca, Bima
Namun, Affandi memilih
== Affandi dan
[[Berkas:Affandi 1997 Indonesia stamp.jpg|jmpl|kiri|280px|Potret diri Affandi diabadikan dalam perangko Indonesia seri Seniman Indonesia tahun 1997.]]
Semasa hidupnya,
Dalam perjalanannya berkarya, pemegang gelar Doctor Honoris Causa dari University of Singapore tahun 1974, ini dikenal sebagai seorang pelukis yang menganut aliran ekspresionisme atau abstrak. Sehingga
Kesederhanaan cara berpikirnya terlihat saat suatu kali, Affandi merasa bingung sendiri ketika kritisi Barat menanyakan konsep dan teori lukisannya. Oleh para kritisi Barat, lukisan Affandi dianggap memberikan corak baru aliran [[ekspresionisme]]. Tapi ketika itu justru Affandi balik bertanya,
Bahkan hingga saat tuanya, Affandi membutakan diri dengan teori-teori. Bahkan ia dikenal sebagai pelukis yang tidak suka membaca. Baginya, huruf-huruf yang kecil dan renik dianggapnya momok besar.
Bahkan, dalam keseharian,
Sikap ''sang maestro'' yang tidak gemar berteori dan lebih suka bekerja secara nyata ini dibuktikan dengan kesungguhan dirinya menjalankan profesi sebagai pelukis yang tidak cuma musiman pameran. Bahkan terhadap bidang yang dipilihnya, dia tidak ''overacting''.
Misalnya jawaban Affandi setiap kali ditanya kenapa dia melukis. Dengan enteng,
Lebih jauh
Sampai ajal menjemputnya pada Mei 1990,
== Museum
Museum yang diresmikan oleh Fuad Hassan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ketika itu dalam sejarahnya telah pernah dikunjungi oleh
Saat ini, terdapat sekitar 1.000-an lebih lukisan di [[Museum Affandi]], dan 300-an di antaranya adalah karya Affandi. Lukisan-lukisan Affandi yang dipajang di galeri I adalah karya restropektif yang punya nilai kesejarahan mulai dari awal
Sedangkan galeri II adalah lukisan teman-teman Affandi, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal seperti [[Basuki Abdullah]], [[Popo Iskandar]], [[Hendra Gunawan (pelukis)|Hendra Gunawan]], [[Rusli]], [[ Di dalam galeri III yang selesai dibangun tahun [[1997]], saat ini terpajang lukisan-lukisan terbaru [[Kartika Affandi]] yang dibuat pada tahun 1999. Lukisan itu antara lain "Apa yang Harus Kuperbuat" (Januari 99), "Apa Salahku? Mengapa ini Harus Terjadi" (Februari 99), "Tidak Adil" (Juni 99), "Kembali Pada Realita Kehidupan, Semuanya Kuserahkan KepadaNya" (Juli 99), dan lain-lain. Ada pula lukisan Maryati, Rukmini Yusuf, serta Juki Affandi.
== Affandi di
Affandi memang hanyalah salah satu pelukis besar Indonesia bersama pelukis besar lainnya seperti [[Raden Saleh]], [[Basuki Abdullah]] dan lain-lain. Namun karena berbagai kelebihan dan keistimewaan karya-karyanya, para pengagumnya sampai menganugerahinya berbagai sebutan dan julukan membanggakan antara lain seperti julukan Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia bahkan julukan Maestro. Adalah Koran International [[Herald Tribune]] yang menjulukinya sebagai Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia, sementara di [[Firenze|Florence]], [[Italia]] dia telah diberi gelar Grand Maestro.
Berbagai penghargaan dan hadiah bagaikan membanjiri perjalanan hidup dari pria yang hampir seluruh hidupnya tercurah pada dunia seni lukis ini. Di antaranya, pada tahun 1977 ia mendapat Hadiah Perdamaian dari International Dag Hammershjoeld. Bahkan Komite Pusat Diplomatic Academy of Peace PAX MUNDI di Castelo San Marzano, Florence, Italia pun mengangkatnya menjadi anggota Akademi Hak-Hak Asasi Manusia.
Dari dalam negeri sendiri, tidak kalah banyak penghargaan yang telah diterimanya, di antaranya, penghargaan "Bintang Jasa Utama" yang dianugerahkan Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1978. Dan sejak 1986 ia juga diangkat menjadi Anggota Dewan Penyantun ISI (Institut Seni Indonesia) di [[Yogyakarta]]. Bahkan seorang Penyair Angkatan 45 sebesar Chairil Anwar pun pernah menghadiahkannya sebuah sajak yang khusus untuknya yang berjudul "Kepada Pelukis Affandi".<ref name=":0" />
Untuk mendekatkan dan memperkenalkan karya-karyanya kepada para pecinta seni lukis, Affandi sering mengadakan pameran di berbagai tempat. Di negara India, dia telah mengadakan pameran keliling ke berbagai kota. Demikian juga di berbagai negara di Eropa, Amerika serta [[Australia]]. Di Eropa, ia telah mengadakan pameran antara lain di [[London]], [[Amsterdam]], [[Brussels]], [[Paris]], dan [[Roma]]. Begitu juga di negara-negara benua Amerika seperti di [[Brasil]], [[Venezia]], [[San Paulo]], dan Amerika Serikat. Hal demikian jugalah yang membuat namanya dikenal di berbagai belahan dunia. Bahkan [[kurator]] terkenal asal Magelang, [[Oei Hong Djien]], pernah memburu lukisan Affandi sampai ke [[Rio de Janeiro]].
== Pameran ==
# Museum of Modern Art (Rio de Janeiro, Brasil, 1966).
# East-West Center (Honolulu, Hawaii, 1988).
# Festival of Indonesia (Amerika Serikat, 1990-1992).
# Gate Foundation (Amsterdam, Belanda, 1993).
# Singapore Art Museum (1994).
# Centre for Strategic and International Studies (Jakarta, Indonesia, 1996).
# Indonesia-Japan Friendship Festival (Morioka, Tokyo, 1997).
# ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, 1997-1998).
# Pameran keliling di berbagai kota di India.
# Pameran di Eropa
# Pameran di benua Amerika
# Pameran di Australia
# Affandi Alive di Museum Lippo Plaza Jogja.
# ''Buku
# [[Nugraha Sumaatmadja]],
# [[Ajip Rosidi]], [[Zaini]], [[Sudarmadji]], ''Affandi 70 Tahun'', [[Dewan Kesenian Jakarta]], [[1978]]. Diterbitkan dalam rangka memperingati ulang tahun ketujuh puluh.
# [[Raka Sumichan]] dan [[Umar Kayam]],
== Lihat pula ==
* [[Museum Affandi]]
==Referensi==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/5/22/g5.html Affandi, Pelukis Humanis Indonesia - Mengenang 15 Tahun Kepergiannya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160118045127/http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/5/22/g5.html |date=2016-01-18 }}
* {{en}} [http://www.affandi.org Museum Affandi]
* {{en}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/affandi/index.shtml
* {{en}} [http://www.affandi.org/in/data/biografi.html Biografi Affandi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110227083908/http://www.affandi.org/in/data/biografi.html |date=2011-02-27 }}
{{lifetime|1907|1990|}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Koesoema, Affandi}}
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia]]
[[Kategori:Pelukis ekspresionis]]
[[
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Cirebon]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Sosialis Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Konstituante Republik Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Budaya Parama Dharma]]
|