Pompa biotik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Diraliya (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Pompa biotik''' merupakan sebuah mekanisme pengaruh keberadaan hutan di daratan terhadap angin laut. Pada teori pompa biotik, jika terdapat hutan dalam jumlah c...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Nafisathallah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(21 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Biotic pump 3.png|jmpl|Ilustrasi yang menyajikan proses pompa biotik secara visual]]
'''Pompa biotik''' merupakan sebuah mekanisme pengaruh keberadaan [[hutan]] di daratan terhadap angin laut. Pada teori pompa biotik, jika terdapat hutan dalam jumlah cukup di daratan, hutan dapat mengundang dan mengontrol angin yang bertiup dari laut ke daratan. Angin cenderung bertiup dari area yang memiliki tekanan tinggi ke area bertekanan rendah. Tekanan udara sangat bergantung pada jumlah molekul gas di udara. Hutan mempermudah proses kondensasi uap air menjadi embun. Lebih banyak uap air yang terkondensasi, maka semakin sedikit jumlah molekul udara sehingga tekanan udara berkurang.
'''Pompa biotik''' adalah sebuah konsep teoritis yang berusaha menjelaskan bagaimana keterkaitan antara [[hutan]] dan unsur [[Komponen biotik|biotik]] lain di dalamnya, dapat mempengaruhi [[siklus air]] ([[hidrologi]]) dengan cara kerja yang sama dengan [[Penguapan|evaporasi]] di lautan.<ref>{{Cite web|last=Wernick|first=Adam|date=22 November 2019|title=Rainforests are 'worth more alive than dead,' according to science — and economics|url=https://theworld.org/stories/2019-11-22/rainforests-are-worth-more-alive-dead-according-science-and-economics|website=The World|access-date=16 September 2023}}</ref> Proses penguapan air dari dalam tumbuhan dan unsur biotik tersebut dapat dinamakan dengan istilah [[transpirasi]]. Hutan yang dimaksud disini, terkhususnya [[Hutan hujan tropika|hutan hujan tropis]], memiliki andil besar dalam mengendalikan [[angin]] yang datang dari [[laut]] dengan membawa sejumlah besar kandungan uap air hasil evaporasi, agar ditarik masuk lebih jauh ke dalam daratan.<ref>{{Cite web|last=Pearce|first=Fred|date=18 Juni 2020|title=A controversial russian theory claims forests don't just make rain - they make wind|url=https://www.science.org/content/article/controversial-russian-theory-claims-forests-don-t-just-make-rain-they-make-wind|website=Science.org|access-date=16 September 2023}}</ref>
 
== Mekanisme ==
Uap air pada atmosfer bumi memiliki sifat fisik tidak stabil terhadap kondensasi. Artinya, jika volume udara mengandung banyak uap air, banyak uap yang terdorong ke atas, udara akan mendingin sehingga kondensasi akan terjadi lebih banyak. Karena ketidakstabilan ini, saat terdapat uap air dalam jumlah cukup di udara atmsfer yang lebih hangat, kondensasi akan terjadi lebih banyak.
'''PompaPada teori pompa biotik''' merupakanmekanismenya sebuahdapat mekanismedijelaskan pengaruhsebagai berikut, keberadaan [[hutan]] di [[daratan]] memiliki korelasi terhadap [[angin laut]]. Pada teori pompa biotik, jikaJika terdapat hutan dalam jumlah cukup di daratan, hutan dapat mengundang dan mengontrol [[angin]] yanguntuk bertiup dari laut ke daratan. Angin cenderungakan bertiupbergerak dari areadaerah yang memiliki tekanan [[udara]] tinggi ke([[suhu]] rendah) menuju area bertekanan udara rendah (suhu tinggi). Tekanan udara sangat bergantung pada jumlah [[molekul]] [[gas]] di udara. Hutan mempermudah proses [[kondensasi]] [[uap air]] menjadi [[embun]]. Lebih banyak uap air yang terkondensasi (benda gas menjadi cair), maka semakin sedikit pula jumlah molekul udara sehingga [[Tekanan atmosfer|tekanan udara]] berkurang.<ref>{{Cite web|last=S.Pd|first=sereliciouz, Cecep Saeful Mukti|date=2019-08-27|title=Teori Kinetik Gas - Fisika Kelas 11|url=https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/teori-kinetik-gas-fisika-kelas-11/|website=Quipper Blog|language=id|access-date=2023-09-16}}</ref>
 
Uap air pada [[Atmosfer Bumi|atmosfer]] [[bumi]] memiliki sifat fisik tidak stabil terhadap kondensasi. Artinya, jika volume udara mengandung banyak uap air, banyak uap yang terdorong ke atas, udara akan mendingin sehingga kondensasi akan terjadi lebih banyak. Karena ketidakstabilan ini, saat terdapat uap air dalam jumlah cukup di udara atmsferatmosfer yang lebih hangat, kondensasi akan terjadi lebih banyak.
Dedaunan pada tumbuhan di udara memiliki luas yang besar. Penguapan air dari dedaunan akan memperkaya atmoster dengan uap air, dibandingkan penguapan air dari permukaan air terbuka seperti laut. Konsekuensinya, kondensasi akan lebih siap terjadi di atas hutan daripada di atas lautan. Dibandingkan lautan, hutan akan menjadi zona bertekanan rendah yang akan mengundang angin lembab. Dalam satu siklus penuh, kemudian kelembaban uap air akan terkondensasi menjadi air, kemudian kembali ke lautan dalam bentuk air sungai yang mengalir melewati hutan.
 
Dedaunan pada tumbuhan di udara memiliki luasandil yang cukup besar dalam menyumbang jumlah uap air di udara. Penguapan air dari dedaunan akan memperkaya atmoster dengan uap air, dibandingkan penguapan air dari permukaan air dan perairan terbuka seperti laut. Konsekuensinya, kondensasi akanmemiliki kemungkinan yang lebih siapbesar untuk terjadi di atas hutan daripada di atas lautan. Dibandingkan lautan, hutan akan menjadi [[zona]] bertekanan rendah yang akan mengundang angin lembablembap. Dalam satu siklus penuh, kemudian udara yang memiliki [[Kelembapan|kelembaban]] tinggi karena mengandung uap air, akan terkondensasi menjadi airembun, yang kemudian terkumpul kembali ke lautan dalam bentukwujud airaliran [[sungai]] yang mengalir melewati hutan.
 
== Pengembangan teori ==
[[Berkas:Saptha Kanya Mountain range in the boder of Central Province Sri Lanaka and the Maskeliya oya. This mountain range belongs to tropical mountain rain forest.jpg|jmpl|Hutan hujan tropis yang ada di negara Sri Lanka]]
Dalam [[sudut pandang]] [[ilmiah]] dari para [[akademisi]], [[teori]] pompa biotik ini merupakan sebuah gagasan yang menguji pemahaman konvensional tentang pergerakan angin dalam ilmu pengetahuan (sains). Jika pemahaman konvensional orang kebanyakan dan para civitas academica dalam memahami angin sebagai udara yang bergerak hanya karena dipengaruhi perbedaan tekanan udara di atmosfer (penjelasan fisika), maka seorang saintis asal [[Rusia]] bernama Anastassia Makarieva mengklaim bahwa apa yang dipahami secara konvensional tersebut belum mampu sepenuhnya menjelaskan pergerakan angin secara menyeluruh, ada aspek yang luput dari perhatian kita selama ini, yakni [[biologi]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Fred|first=Pearce|date=2021|url=https://www.worldcat.org/title/1232226703|title=A trillion trees : how we can reforest our world|location=London|publisher=Granta Books|isbn=9781783786916|pages=62-63|url-status=live}}</ref>
 
Teori ini telah menyebabkan pergeseran paradigma dalam perspektif memahami siklus air dan iklim (rumpun ilmu bumi/geologi). Yang benar saja, teori ini menghadapi banyak kritik dan sanggahan dari saintis [[iklim]] ''mainstream''.<ref>{{Cite web|title=What Is Climate Science|url=https://www.acs.org/climate-science/what-is-climate-science.html|website=American Chemical Society|language=en|access-date=2023-09-16}}</ref> Tetapi Fred Pearce, salah seorang [[saintis]] dan penulis asal Inggris yang berbasis di London mengatakan jika penolakan dari warga [[akademisi]] luas ini ada kaitannya dengan sentimen [[budaya]] (aspek sosio-kultur) dan [[politik]] “ Sains, sebagaimana yang saya kenal selama 40 tahun pelaporannya, secara mengejutkan bisa bersifat kesukuan (kecenderungan untuk melakukan sikap diskriminatif). Makarieva dan Gorshkov adalah orang luar, fisikawan teoritis di bidang ilmu iklim, orang Rusia di sebuah bidang yang didominasi [[ilmuwan]] [[Peradaban Barat|Barat]], dan, dalam kasus Makarieva, ia juga seorang [[perempuan]]”.<ref name=":0" />
 
Diperkirakan wilayah-wilayah yang disinyalir pasti (hanya saja data rinci mengenainya tidak dapat diketahui) menjadi pusat daur kelembapan/terrestrial moisture recycling hubs antara lain seperti [[lembah]] [[Basin Amazon|Amazon]], [[hutan hujan]] [[Kongo]], [[Asia Selatan]] hingga [[Kepulauan Indonesia]]. Terkhususnya lembah Amazon, dimana proses hidrologi daur airnya masih belum dapat dijelaskan dengan ilmu pengetahuan secara komprehensif/menyeluruh, yang menjadi angin segar bagi kebenaran teori pompa biotik ini. Selain daripada itu, teori pompa biotik dapat membantu menjelaskan beberapa fenomena alam lainnya yang terjadi di banyak belahan dunia, seperti membantu menjelaskan alasan mengapa hutan hujan di Amazon dan Kongo mampu mempertahankan curah hujan yang tinggi meskipun terdapat daerah lain disekitarnya yang semakin jauh masuk ke dalam daratan, semakin gersang serta minim curah hujan.<ref>{{Cite journal|last=Sheil|first=Douglas|date=2018-03-20|title=Forests, atmospheric water and an uncertain future: the new biology of the global water cycle|url=https://doi.org/10.1186/s40663-018-0138-y|journal=Forest Ecosystems|volume=5|issue=1|pages=19|doi=10.1186/s40663-018-0138-y|issn=2197-5620}}</ref>
 
== Referensi ==
<references responsive="" />
 
[[Kategori:Lingkungan hidup]]
[[Kategori:Artikel EUforia Wiki4Climate]]