Semaun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
k ←Mengalihkan ke Semaoen
Tag: Pengalihan baru Suntingan visualeditor-wikitext
 
(58 revisi perantara oleh 40 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH[[Semaoen]]
[[Berkas:Semaoen.jpg|thumb||{{PAGENAME}}<br />(sumber: [http://foto-foto.com foto-foto.com])]]
'''Semaun''' (lahir di kota kecil Curahmalang, [[Mojokerto]], [[Jawa Timur]] sekitar tahun [[1899]] dan wafat pada tahun [[1971]]) adalah Ketua Umum Pertama [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI).
<!-- komentar kritik
Komentar:
Diseluruh pelosok dan pojok2 Mojokerto, walau kita obok2 gak bakalan ketemu desa atau stasion yg namanya Curahmalang.
Curahmalang itu deket desa Menturo kampung si Emha Ainun Najib, deket kampung Wardah Hafidz si tokoh miskin kota adik Salman Hafidz yg dieksekusi Suharto dalam kasus Cicendo.
Curahmalanag adalah desa pinggir rel KA Surabaya- Solo dan ada stasiun kecil, dikecamatan Somobito, Kawedanan Mojoagung, kabupaten Jombang, Jatim. Jadi jelas Curahmalang bukan di Mojokerto tapi di Jombang. Jombang tahu sendiri tempat lahir dan asal tokoh2 yg kontroversial, al dua yg sdh disebut diatas, Gus Dur, Cak Nur, Betet, Asmuni, Markeso, Abu Bakar Baasyir 'temen si Bush', KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, KH Wahab CHasbullah, dan Semaun sendiri.
 
Sangat disayangkan bahwa para sejarawan kebanyakan hanya teks book saja dalam menampilkan data. Seharusnya selain teks book mereka juga melakukan cek dilapangan. Contoh untuk kasus Curahmalang ini. Saya bisa koreksi ini karena saya orang asli Curahmalang kok.
-->
== Masa kecil ==
Semaun adalah anak Prawiroatmodjo, pegawai rendahan, tepatnya tukang batu, di jawatan kereta api. Meskipun bukan anak orang kaya maupun priayi, Semaoen berhasil masuk ke sekolah [[Tweede Klas]] (sekolah [[bumiputra]] kelas dua) dan memperoleh pendidikan tambahan [[bahasa Belanda]] dengan mengikuti semacam kursus sore hari. Setelah menyelesaikan sekolah dasar, ia tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Karena itu, ia kemudian bekerja di Staatsspoor (SS) [[Surabaya]] sebagai juru tulis (''klerk'') kecil.
 
== Politik ==
Kemunculannya di panggung politik pergerakan dimulai di usia belia, 14 tahun. Saat itu, tahun [[1914]], ia bergabung dengan [[Sarekat Islam]] (SI) ''afdeeling'' Surabaya. Setahun kemudian, [[1915]], bertemu dengan [[Sneevliet]] dan diajak masuk ke [[Indische Sociaal-Democratische Vereeniging]], organisasi sosial demokrat Hindia Belanda (ISDV) afdeeling Surabaya yang didirikan [[Sneevliet]] dan [[Vereeniging voor Spoor-en Tramwegpersoneel]], serikat buruh kereta api dan trem (VSTP) afdeeling Surabaya. Pekerjaan di Staatsspoor akhirnya ditinggalkannya pada tahun [[1916]] sejalan dengan kepindahannya ke Semarang karena diangkat menjadi propagandis VSTP yang digaji. Penguasaan bahasa Belanda yang baik, terutama dalam membaca dan mendengarkan, minatnya untuk terus memperluas pengetahuan dengan belajar sendiri, hubungan yang cukup dekat dengan Sneevliet, merupakan faktor-faktor penting mengapa Semaoen dapat menempati posisi penting di kedua organisasi Belanda itu.
 
Di [[Semarang]], ia juga menjadi redaktur surat kabar VSTP berbahasa Melayu, dan ''[[Sinar Djawa-Sinar Hindia]]'', koran Sarekat Islam Semarang. Semaoen adalah figur termuda dalam organisasi. Di tahun belasan itu, ia dikenal sebagai jurnalis yang andal dan cerdas. Ia juga memiliki kejelian yang sering dipakai sebagai senjata ampuh dalam menyerang kebijakan-kebijakan kolonial.
 
Pada tahun [[1918]] dia juga menjadi anggota dewan pimpinan di [[Sarekat Islam]] (SI). Sebagai Ketua SI Semarang, Semaoen banyak terlibat dengan pemogokan buruh. Pemogokan terbesar dan sangat berhasil di awal tahun 1918 dilancarkan 300 pekerja industri furnitur. Pada tahun 1920, terjadi lagi pemogokan besar-besaran di kalangan buruh industri cetak yang melibatkan SI Semarang. Pemogokan ini berhasil memaksa majikan untuk menaikkan upah buruh sebesar 20 persen dan uang makan 10 persen.
 
Bersama-sama dengan [[Alimin]] dan [[Darsono]], Semaoen mewujudkan cita-cita Sneevliet untuk memperbesar dan memperkuat gerakan [[komunis]] di Hindia Belanda. Sikap dan prinsip komunisme yang dianut Semaoen membuat renggang hubungannya dengan anggota SI lainnya. Pada [[23 Mei]] [[1920]], Semaoen mengganti ISDV menjadi [[Partai Komunis Hindia]]. Tujuh bulan kemudian, namanya diubah menjadi [[Partai Komunis Indonesia]] dan Semaoen sebagai ketuanya.
 
PKI pada awalnya adalah bagian dari Sarekat Islam, tapi akibat perbedaan paham akhirnya membuat kedua kekuatan besar di SI ini berpisah pada bulan Oktober [[1921]]. Pada akhir tahun itu juga dia meninggalkan Indonesia untuk pergi ke [[Moskow]], dan [[Tan Malaka]] menggantikannya sebagai Ketua Umum. Setelah kembali ke Indonesia pada bulan Mei [[1922]], dia mendapatkan kembali posisi Ketua Umum dan mencoba untuk meraih pengaruhnya kembali di SI tetapi kurang berhasil.
 
== Pengasingan ==
Pada tahun [[1923]], VSTP merencanakan demonstrasi besar-besaran dan langsung dihentikan oleh pemerintah [[kolonial]] Belanda, dan setelah itu Semaun diasingkan ke [[Belanda]]. Selama masa pengasingannya dia kembali ke [[Uni Sovyet]], dimana dia tinggal disana lebih dari 30 tahun. Pada masa itu dia tetap menjadi aktivis tapi hanya dalam aksi-aksi terbatas, berbicara beberapa kali di [[Perhimpunan Indonesia]], organisasi mahasiswa di Belanda pada masa itu. Dia juga sempat belajar di [[Universitas Tashkent]] untuk beberapa waktu.
 
Selama pembuangan ke Eropa, Semaoen aktif di [[Executive Committee of the Comintern]], Komite Eksekutif Komunis Internasional (ECCI). Setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, Semaoen lalu menetap di [[Uni Soviet]] dan menjadi warga negara di sana. Ia pernah bekerja sebagai pengajar bahasa Indonesia dan penyiar berbahasa Indonesia pada radio [[Moscow]]. Puncak "karirnya" adalah ketika diangkat oleh [[Stalin]] menjadi pimpinan Badan Perancang Negara ([[Gozplan]]) di [[Tajikistan]].
 
Setelah masa pengasingannya dia kembali ke Indonesia, dan pindah ke [[Jakarta]]. Kepulangan Semaoen ke Indonesia pada tahun [[1953]] merupakan inisiatif [[Iwa Kusumasumantri]]. Semaoen, Iwa, dan Sekjen Partai Komunis Iran mengawini tiga putri kakak-adik yang saat itu bekerja dalam Comintern. Saat kembali ke Indonesia dalam usia setengah abad lebih, Semaoen telah terputus dari PKI, partai yang ia dirikan. Dari tahun [[1959]] sampai dengan tahun [[1961]] dia bekerja sebagai pegawai pemerintah. Dia juga mengajar mata kuliah [[ekonomi]] di [[Universitas Padjadjaran]], [[Bandung]].
 
== Karya Dan Pemikiran ==
Semaoen juga seorang yang padat dalam berkarya. Kebanyakan karyanya ditulis di dalam surat kabar beraliran kiri. Pemikiran Semaoen dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni oleh [[Snevliet]] dan agama [[Islam]] walau sempat dalam karyanya ia memprotes pemikiran pribumi yang terlalu percaya akan kegaiban yang akan mengatur dan menyelamatkan mereka. Diantara karya-karya Semaoen adalah [[Penuntun Kaum Buruh]] yang dibuat untuk para anggota [[PKI]], [[Hikayat Kadiroen]] yang menceritakan seorang priyayi [[Marxsis]] yang sangat peduli kepada rakyatnya dan [[Berbareng Bergerak]].
 
Dalam pergerakan, ia menerima paham Marx tentang protes sosial kepada pemerintahan [[Hindia Belanda]]. Ia menganggap bahwa Pemerintah telah membiarkan warga pribumi terjatuh dalam kemiskinan karena usaha [[kapitalisasi]] di [[Indonesia]] terutama di [[Jawa]]. Ia berharap bahwa suatu hari nanti akan ada suatu keadaan mirip dengan Jawa Kuno yang membiarkan warganya hidup dengan apa yang ia inginkan. Dan hal itu hanya akan terjadi jika pemerintahan [[Sovyet]] hadir di antara mereka.
 
Guna menguatkan perjuanganya, ia bersama dengan kaum komunis internasional masuk dalam [[Komitern]] yang diadakan di [[Rusia]]. Namun sayang sekali jika dalam usahanya tersebut dengan tokoh-tokoh timur lain seperti [[Tan Malaka]], [[Darsono]] atau [[Alimin]] tidak digubris dengan baik. Dewan [[Komitern]] lebih cenderung tertarik bagaimana memerahkan [[Eropa]] ketimbang membantu pergerakan di [[Asia]], seperti di [[India]] atau [[Indonesia]] yang saat itu menjadi salah satu corong utama pergerakan di daerahnya.
 
== Referensi ==
* Jarvis, Helen (1991). Notes and appendices for Tan Malaka, From Jail to Jail. Athens, Ohio: Ohio University Center for International Studies.
* Kahin, George McT. (1952) Nationalism and revolution in Indonesia. Ithaca, New York:Cornell University Press.
* Ricklefs, M.C. (2001) A history of modern Indonesia since c.1200 3rd ed. Stanford, California:Stanford University Press
 
== Pranala luar ==
*{{id}} [http://kompas.com/kompas-cetak/0505/21/pustaka/1763839.htm Semaoen, Aktivis Buruh dan Pemikir], Kompas 21 Mei 2005.
 
{{indo-bio-stub}}
 
 
{{DEFAULTSORT:Semaun}}
 
[[Kategori:Kelahiran 1899]]
[[Kategori:Kematian 1971]]
[[Kategori:Tokoh Komunis Indonesia]]
 
[[en:Semaun]]