Kota Sukabumi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(208 revisi perantara oleh 94 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{kegunaan lain|Sukabumi (disambiguasi)}}
{{more citations needed}}
{{Kotak info Dati II Indonesia
| settlement_type = Kota
| nama = Kota Sukabumi
| translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
| translit_lang1_type1 = [[Bahasa Widal|Sani Widal]]
| translit_lang1_info = {{sund|ᮞᮥᮊᮘᮥᮙᮤ}}
| translit_lang1_info1 = Gunahuyi
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|
|image1=Sukabumi Grand Mosque 2022 01.jpg
|image2=Sukabumi Merdeka Square 2022 01.jpg
|image3=Sukabumi Train Station 2020.jpg
}}
| caption = Dari atas, kiri ke kanan: Masjid Agung Sukabumi, Lapangan Merdeka, [[Stasiun Sukabumi|Stasiun Kereta Api Sukabumi]]
|
| bendera = City Flag of Sukabumi.svg
| julukan = Kota Mochi<br/>
| motto = Reugreug pageuh répéh rapih<br/>{{small|{{su icon}} Teguh, kukuh, damai, rukun}}
| peta = Map of West Java highlighting Sukabumi City.svg
| koordinat = <!---- gunakan [[templat:coord]]. biasanya diisi dengan koordinat alun-alun, katedral, pelabuhan, bandara, kantor polisi, kantor bupati, ataupun gedung DPRD ----> {{coord|-6.9320004|106.9185638|display=inline,title}}
| pushpin_map = Indonesia Jawa Barat#Indonesia Java#Indonesia
| pushpin_label = Kota Sukabumi
| pushpin_label_position = right
| provinsi = [[Jawa Barat]]
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1850|08|14}}
| dasar hukum = UU Nomor 17 Tahun 1950<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=2 Juli 2022|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| tanggal = 14 Agustus 1950<ref name="UU"/>
| nama walikota = [[Kusmana Hartadji]] (Pj.)
| nama wakil walikota =
| nama sekretaris daerah = Dida Sembada
| nama ketua DPRD = Kamal Suherman
| area_rank =
| luasref =
| luas = 48,33
| luasdaratan =
| luasperairan =
| persenperairan =
| luascat =
| elevation_m = 584
| population_rank =
| penduduk = 353455
| penduduktahun = [[2021]]
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
| kepadatan = 7313
| population_density_rank =
|
|95,62% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 3,03% [[Kekristenan]]
** 2,22% [[Protestan]]
** 0,80% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,91% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,02% [[Hindu]] |0,42% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda|Sunda]]
| zona =
| kecamatan = 7
| kelurahan = 33
| SNI = SKB
| dau = Rp523.911.846,00 {{small|(2020)}}<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=3 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
| IPM = {{increase}} 74,60 {{small|(2021)}}<br> {{fontcolor|green|Tinggi}}<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=2 Juli 2022|format=pdf|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
| area_code = +62266
| kodepos = 431''xx''
| nomor_polisi = F ''xxxx'' O*/S*/T*
| web = {{URL|www.sukabumikota.go.id}}
}}
'''Kota Sukabumi''' ({{Lang-su|ᮞᮥᮊᮘᮥᮙᮤ}}; [[bahasa Widal]]: ''Gunahuyi'') adalah sebuah [[kota]] yang berada di provinsi [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan [[enklave]] dari [[Kabupaten Sukabumi]]. Luas wilayah Kota Sukabumi berada di urutan ketiga terkecil di [[Jawa Barat]] setelah [[Kota Cirebon]] dan [[Kota Cimahi]], yakni 48,33 km².<ref>{{Cite web|last=Martono|first=Hendra|date=2023-02-06|title=Baru Tahu Sekarang, Ternyata Kota Sukabumi Ke 3 Kota Terkecil Di Jawa Barat, YUK Cari Tahu Kota Terkecil Lain - TiNewss|url=https://www.tinewss.com/jabar-news/pr-1857383830/baru-tahu-sekarang-ternyata-kota-sukabumi-ke-3-kota-terkecil-di-jawa-barat-yuk-cari-tahu-kota-terkecil-lain|website=Baru Tahu Sekarang, Ternyata Kota Sukabumi Ke 3 Kota Terkecil Di Jawa Barat, YUK Cari Tahu Kota Terkecil Lain - TiNewss|language=id|access-date=2023-12-25}}</ref> Jumlah penduduk Kota Sukabumi pada tahun [[2021]] tercatat sebanyak 353.455 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=2 Juli 2022|format=visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
== Sejarah ==
=== Pembukaan Perkebunan Kopi ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Markt Soekaboemi TMnr 60027959.jpg|jmpl|250px|ki|Pasar di Sukabumi pada 1920-an]]
Sejarah Kota dan Kabupaten Sukabumi bermula dari pembukaan lahan perkebunan kopi di wilayah [[Priangan]] barat di masa pemerintahan kolonial [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]].<ref>{{cite book |last=Beekman |first=E. M. |date=1988 |title=Fugitive Dreams: An Anthology of Dutch Colonial Literature |url= |location= |publisher=University of Massachusetts Press |page=90 |isbn=0870235753}}</ref><ref>{{cite book |last=Brommer |first=Bea |date=2015 |title=To My Dear Pieternelletje:Grandfather and Granddaughter in VOC Time, 1710-1720 |url= |location=Leiden |publisher=Brill |page=19 |isbn=9789004293328}}</ref> Karena besarnya permintaan akan komoditas kopi di Eropa, pada 1709 Gubernur Jenderal [[Abraham van Riebeeck]] mulai membuka perkebunan kopi di daerah Tjibalagoeng (Bogor), Tjiandjoer (Cianjur), [[Jogjogan, Cisarua, Bogor|Djogdjogan]], [[Kopo, Cisarua, Bogor|Pondok Kopo]], dan [[Gunung Guruh, Sukabumi|Goenoeng Goeroeh]].<ref>{{cite book |last=Danasasmita |first=Saleh |date=1983 |title=Sejarah Bogor, Volume 1 |url= |location=Bogor |publisher=Pemerintah Daerah Kotamadya DT II Bogor |page=85 |isbn=}}</ref> Perkebunan kopi di kelima daerah ini lalu mengalami perluasan dan peningkatan di era pemerintahan Gubernur Jenderal [[Hendrick Zwaardecroon]] (1718-1725), di mana Bupati Tjiandjoer saat itu, [[Raden Aria Wira Tanu III|Wira Tanu III]] mendapatkan perluasan wilayah dari Zwaardecroon dengan syarat adanya pembukaan ladang-ladang kopi baru di wilayah tersebut.<ref>{{cite book |last=Klaveren |first=N. A. |date=1983 |title=The Dutch Colonial System in the East Indies |url= |location= |publisher=Springer |page=60 |isbn=9789401768481}}</ref><ref>{{cite book |last=Kumar |first=Ann |date=1997 |title=Java and Modern Europe: Ambiguous Encounters |url= |location= |publisher=Routledge |page=292 |isbn=1138863149}}</ref>
Seiring waktu, kawasan sekitar perkebunan kopi di Goenoeng Goeroeh berkembang menjadi beberapa pemukiman kecil, salah-satunya adalah kampung [[Cikole, Sukabumi|Tjikole]]. Pada
=== Penggunaan nama Soekaboemi ===
[[Berkas:Andries de Wilde.jpg|jmpl|[[Andries de Wilde]]|kiri|168x168px]]
Terdapat dua pendapat mengenai asal nama Sukabumi yang digunakan oleh
De Wilde
=== Dari Distrik Menjadi Gemeente (Kota Praja) ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ziekenhuis Soekaboemi TMnr 60016727.jpg|jmpl|230px|ki|Rumah sakit di Sukabumi pada 1920-an]]
Sukabumi yang berawal dari sebuah distrik berkembang menjadi daerah yang mendapat status ''[[gemeente]]'' (kota praja). Perkembangan ini mungkin terjadi dikarenakan letak wilayah Sukabumi yang strategis terutama setelah dibangun [[Jalan Raya Pos]] oleh Gubernur Jenderal [[Herman Willem Daendels]] di tahun 1809. Keberadaan perkebunan teh yang berada di Sukabumi menjadi faktor penarik penduduk sekitar untuk datang ke Sukabumi. Mereka datang mengadu nasib untuk meningkatkan taraf hidupnya. Akhirnya, Sukabumi tumbuh menjadi pusat perekonomian.
Penduduk yang berada di Sukabumi dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Barang-barang tersebut dihasilkan oleh penduduk di pedalaman dan akan diperjualbelikan di pasar. Wilayah Sukabumi akhirnya tumbuh dengan sistem hukum dan berkembang ke arah kosmopolitan seperti yang dikemukakan [[Maximilian Weber|Weber]]. Kondisi ini menjadikan pertimbangan Pemerintahan Hindia Belanda untuk membangun lintasan jalan kereta api yang menghubungkan [[Batavia]] dengan Sukabumi.
Jalur kereta api tersebut memberikan banyak keuntungan bagi perkebunan teh yang memerlukan transportasi yang murah dan cepat untuk menjual hasil perkebunan ke pabrik ataupun kota. Dengan lintasan jalan kereta api ini kehidupan sosial ekonomi masyarakat semakin berkembang. Pemerintah Hindia Belanda juga membangun sejumlah irigasi untuk pertanian di wilayah Sukabumi. Tidak kurang dari 17 tangki air melintas di atas jalan raya yang menghubungkan [[Kota Bogor|Bogor]] dengan [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]] melalui Sukabumi.
Bangsa [[Eropa]] berlomba-lomba datang ke Sukabumi untuk berinventasi. Hal itu disebabkan banyaknya hal menarik yang dapat dikembangkan. Kehadiran dan komposisi penduduk Eropa membawa dampak besar dalam perubahan Sukabumi menjadi sebuah gemeente. Kebijakan [[desentralisasi]] dan perubahan pemerintahan negeri (''bestuurshervorming'') memberi ruang bagi mereka untuk menjadikan Sukabumi sebagai daerah [[Otonomi|otonom]].<ref>Nugraha Setia. 2017. Kota Sukabumi: Dari Distrik menjadi Gemeente (1815-1914). Jurnal Patanjala. 9(3): 423-438</ref>
Soekaboemi merupakan tempat percetakan surat kabar Tionghoa pertama di Indonesia yaitu ''[[Li Po]]'' pada tahun 1901 yang berbahasa Melayu-Mandarin.
=== Kota Praja Soekaboemi ===
Status Soekaboemi sebagai kota sendiri dimulai pada 1 April 1914, di mana pemerintahan Hindia Belanda meresmikan Soekaboemi sebagai ''gemeente'' (kota praja) karena populasi bangsa Eropa yang cukup signifikan. Tanggal 1 April dipilih untuk memperingati kemenangan kelompok [[Geuzen]] (leluhur bangsa Belanda) dalam merebut kota [[Brielle]] dari tangan [[Imperium Spanyol|Spanyol]] dalam [[Perang Delapan Puluh Tahun]] yang terjadi pada 1 April 1572. Pemerintahan kota Soekaboemi sendiri baru terbentuk di pada 1 Mei 1926, dengan ''burgemeester'' (wali kota) pertamanya [[George François Rambonnet]].
Selama masa terbentuknya kota praja sampai ke pendudukan [[Jepang]], terjadi pembangunan ''Soekaboemi Treinstation'' ([[Stasiun Sukabumi]]), ''Moskee te Soekaboemi'' ([[Masjid Agung Sukabumi]]), ''Pinkstergemeente'' (Gereja Pantekosta), ''Rooms-katholieke kerk'' (Gereja Katolik Santo Yoseph), ''Bethelkerk'' (Gereja Bethel), ''Bataksche kerk'' (HKBP Pasundan), ''Waterkrachtwerk Oebroeg'' ([[PLTA Ubrug]]), ''Onderstation Lemboersitoe'' (Gardu Induk Lembursitu), dan ''Politieschool'' ([[Sekolah Pembentukan Perwira|Setukpa Polri]]).<ref>{{cite book |last=Paulus |first=Jozias |date=1989 |title=Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië |url= |location= |publisher= |page= |isbn=}}</ref><ref>{{cite book |last=Van Diessen |first=J. R. |date=1998 |title=Stedenatlas Nederlands-Indië |url= |location= |publisher=Asia Maior |page=9 |isbn=9789074861120}}</ref><ref>{{cite book |last=Ligthart |first=Th |date=1926 |title=De Indische bodem |url= |location= |publisher=Volkslectuur |page=174 |isbn=}}</ref>
Menjelang akhir kekuasaan Hindia Belanda, Soekaboemi menjadi tempat tujuan pengasingan bagi beberapa tokoh nasional Indonesia seperti [[Mohammad Hatta]], [[Sutan Syahrir]] dan [[Tjipto Mangoenkoesoemo]]. Pernah juga diadakan pertemuan diplomatik antara [[Ichizo Kobayashi]] sebagai perwakilan dari Jepang dengan [[Hubertus Johannes van Mook|Hubertus van Mook]] pada Oktober 1940 yang membahas mengenai kerja sama dagang antara Jepang dan Hindia Belanda.<ref>{{cite book |last=Mook |first=Hubertus Johannes |date=1944 |title=The Netherlands Indies and Japan: Battle on Paper, 1940-1941 |url= |location= |publisher=W. W. Norton, Incorporated |page= |isbn=}}</ref>
=== Soekaboemi di era pendudukan Jepang ===
Di pertengahan masa [[Perang Dunia Kedua]], [[Kekaisaran Jepang]] melancarkan [[Kampanye Hindia Belanda|serangan ke Hindia Belanda]] pada 8 Desember 1941,
=== Perubahan Nama Pemerintahan ===
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:50%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
|-
! No !! Nama Pemerintahan !! Keterangan
|-
| 1 ||align="left" | Gemeente Soekaboemi || Staatsblad ([[Berita negara]]) 1914 no. 310-311<br>Tahun 1914-1942
|-
| 2 ||align="left" | Soekaboemi Shi || Pendudukan Jepang tahun 1942-1945
|-
| 3 ||align="left" | Kota Kecil Sukabumi || UU No. 17 Tahun 1950
|-
| 4 ||align="left" | Kota Praja Sukabumi || UU No. 1 Tahun 1957
|-
| 5 ||align="left" | Kota Madya Sukabumi || UU No. 18 Tahun 1965
|-
| 6 ||align="left" | Kota Madya Daerah Tingkat II Sukabumi || UU No. 5 Tahun 1974
|-
| 7 ||align="left" | Kota Sukabumi || UU No. 22 tahun 1999<br>UU No. 32 Tahun 2003
|}
== Geografi ==
[[Berkas:Dago Pedestrian Zone, Sukabumi.jpg|jmpl|250px|ka|Dago, kawasan kuliner di kota Sukabumi]]
Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat serta bagian barat daya dari wilayah Priangan pada koordinat 106° 45’ 50’’ Bujur Timur dan 106° 45’ 10’’ Bujur Timur, 6° 49’ 29’’ Lintang Selatan dan 6° 50’ 44’’ Lintang Selatan, terletak di kaki [[Gunung Gede]] dan [[Gunung Pangrango]] yang ketinggiannya 584 m di atas permukaan laut, dengan suhu maksimum 29 °C.
Kota ini terletak 120
== Pemerintahan ==
Wilayah Kota Sukabumi berdasarkan PP No. 3 Tahun 1995 adalah 48,423
=== Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Sukabumi}}
[[Berkas:Sukabumi City Hall 2021.jpg|jmpl|250px|ka|Kantor Walikota Sukabumi]]
Kota Sukabumi dipimpin oleh seorang wali kota yang dipilih langsung setiap 5 tahun sekali. Dalam menjalankan pemerintahan wali kota dibantu oleh wakil wali kota, para staf ahli dan berbagai perangkat seperti sekretariat daerah, badan-badan serta dinas-dinas.
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!style="background: lavender;"|No
!style="background: lavender;" colspan=2|Wali Kota
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
!style="background: lavender;"|Prd.
!style="background: lavender;"|Ket.
!style="background: lavender;"|Wakil Wali Kota
|-
|1
|
|Mr. G.F. Rambonnet
|1926
|1933
|
|
|
|-
|22
|[[Berkas:Achmad Fahmi Wali Kota Sukabumi.jpeg|100px]]
|[[Achmad Fahmi]]
|20 September 2018
|20 September 2023
|
|
|[[Andri Setiawan Hamami]]
|-
|<center>-
|[[File:Kusmana Hartadji.jpg|100px]]
|[[Kusmana Hartadji]]<br><small>(Penjabat)</small>
|20 September 2023
|Sekarang
|
|
|
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 115 ⟶ 187:
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Sukabumi}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Sukabumi}}
== Demografi ==
=== Kependudukan ===
[[Berkas:Map of Sukabumi (id).svg|jmpl|250px|ka|Peta administrasi Kota Sukabumi]]
Perkembangan penduduk di Kota Sukabumi selama periode 1998-2002 terus meningkat, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,75 %.<ref name="BABII">http://www.sukabumikota.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070701110807/http://www.sukabumikota.go.id/ |date=2007-07-01 }} [http://www.sukabumikota.go.id/renstra/BAB%20II.pdf BAB II Perkembangan Kota Sukabumi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101225131623/http://www.sukabumikota.go.id/renstra/BAB%20II.pdf |date=2010-12-25 }}</ref> Sementara pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Sukabumi sebanyak 353.455 jiwa.
{| class="wikitable" style="font-size:100%;width:10%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
|-
! Tahun !! Jumlah penduduk<small><ref name="BABII" /><ref>{{Cite web|url=https://sukabumikota.bps.go.id/index.php/publikasi/116|title=Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi|website=sukabumikota.bps.go.id|language=en|access-date=2017-04-25|archive-date=2017-04-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20170426153305/https://sukabumikota.bps.go.id/index.php/publikasi/116|dead-url=yes}}</ref>
|-
| 2021 ||[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 353.455
|-
| 2018 ||[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 340.756
|-
| 2015 ||[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 318.117
|-
| 2010 ||[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 298.681
|-
| 2005 ||[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 280.373
|-
| 2000 ||[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 252.420
|-
| 1999 ||[[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px]] 242.976
|-
| 1998 ||241.396
|}
===
[[Berkas:Pencak Silat Sukabumi.jpg|jmpl|250px|ka|[[Pencak Silat]], olahraga bela diri yang digemari banyak masyarakat Sukabumi]]
Berdasarkan data [[Sensus Penduduk Indonesia 2000]], sebagian besar penduduk Kota Sukabumi adalah orang [[Suku Sunda|Sunda]], yakni 92,21%. Diikuti oleh suku [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Beberapa diantaranya terdapat orang [[Suku Betawi|Betawi]], [[Suku Batak|Batak]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], dan suku lainnya dengan jumlah yang sedikit. Berikut adalah besaran penduduk Kota Sukabumi berdasarkan suku bangsa sesuai data [[Sensus Penduduk Indonesia 2000|Sensus Penduduk tahun 2000]];<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|title=Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000|date=1 November 2001|website=www.jabar.bps.go.id|format=pdf|pages=72|accessdate=2 Juli 2022|archive-date=2023-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230119175828/https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|dead-url=no}}</ref>
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah ([[2000]])
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
| 1
| [[Suku Sunda|Sunda]]
! style="text-align: right;" | 231.888
! style="text-align: right;" | 92,21%
|-
| 2
| [[Suku Jawa|Jawa]]
| style="text-align: right;" | 7.235
| style="text-align: right;" | 2,88%
|-
| 3
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| style="text-align: right;" | 5.465
| style="text-align: right;" | 2,17%
|-
| 4
| [[Suku Betawi|Betawi]]
| style="text-align: right;" | 1.364
| style="text-align: right;" | 0,54%
|-
| 5
| [[Suku Batak|Batak]]
| style="text-align: right;" | 1.361
| style="text-align: right;" | 0,54%
|-
| 6
| [[Suku Minangkabau|Minangkabau]]
| style="text-align: right;" | 504
| style="text-align: right;" | 0,20%
|-
| 7
| ''Suku lainnya''
| style="text-align: right;" | 3.655
| style="text-align: right;" | 1,46%
|-
! colspan="2"|Kota Sukabumi
! style="text-align: right;" | 251.472
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
Catatan: Suku Lainnya sudah termasuk suku-suku sisanya yang membentuk populasi Kota Sukabumi seperti orang [[Suku Banten|Banten]], dan [[Suku Cirebon|Cirebon]].
== Ketenagakerjaan ==
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana Kota Sukabumi tercatat bahwa jumlah pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2010 mencapai 8.699 orang, yang terdiri dari 4.129 pencari kerja laki-laki dan 4.570 perempuan. Sedangkan pencari kerja yang berhasil ditempatkan sebanyak 2.014 orang. Jumlah Pencari Kerja yang telah ditempatkan menurut tingkat pendidikan di Kota Sukabumi tahun 2010 meliputi lulusan SMP 510 orang, lulusan SMA 967 orang, lulusan jenjang Diploma 155 orang, dan Sarjana 123 orang.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi pada 2010 adalah 5.733 orang yang terdiri dari Golongan I 213 orang, Golongan II 1.630 orang, Golongan III 2.209 orang, dan Golongan IV 1.681 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan S3 3 orang, S2 205 orang, S1 2.070 Orang, DIV 21 Orang, DIII/DII/DI 1.496 orang, SMA 1.584 orang, SMP 183 orang, dan SD 171 orang.
== Perekonomian ==
[[Berkas:GOR Merdeka Sukabumi.jpg|jmpl|250px|ka|Gedung Olahraga Merdeka Sukabumi]]
Jika dilihat dari kontribusi [[Pendapatan Asli Daerah]] (PAD) terhadap [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah]] (APBD) kota Sukabumi masih relatif kecil yaitu berada di bawah 20 persen setiap tahunnya.<ref>http://www.sukabumikota.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070701110807/http://www.sukabumikota.go.id/ |date=2007-07-01 }} [http://www.sukabumikota.go.id/renstra/BAB%20IV.pdf BAB IV Program dan kegiatan Strategis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111103022520/http://www.sukabumikota.go.id/renstra/BAB%20IV.pdf |date=2011-11-03 }}</ref> Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal Kota Sukabumi pada tahun 2010, diketahui bahwa perusahaan yang memilki SIUP mengalami peningkatan sebesar 7,67 % yaitu dari 4.899 perusahaan pada tahun 2009 menjadi 5.275 perusahaan pada tahun 2010. Dari sebanyak 5.275 perusahaan yang memiliki SIUP tersebut terdiri dari 154 perusahaan besar, 519 perusahaan menengah dan 4.602 perusahaan kecil.
Sedangkan jumlah perusahaan yang mengajukan Permintaan Tanda Daftar Perusahaan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebanyak 32,35 % dibanding tahun 2009. Dari sejumlah 366 perusahaan yang mengajukan Tanda Daftar Perusahaan, tercatat sebanyak 50 perusahaan berbentuk badan usaha PT, 8 perusahaan berbentuk Koperasi, 110 perusahaan berbentuk CV, 197 perusahaan berbentuk PO dan ada 1 perusahaan berbentuk BUL.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gezicht op het Grand Hotel Selabintanah met fontein in de tuin TMnr 60046243.jpg|jmpl|ki|jmpl|250px|Grand Hotel Selabintana (1900-1935)]]
Sementara itu banyaknya tamu yang menginap pada tahun 2010 sebanyak 107.679 orang yang terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 2.794 orang dan wisatawan nusantara sebanyak 104.885 orang. Jumlah tamu yang menginap tersebut 35,54% jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang berjumlah 38.275 orang. Jika dilihat per kecamatan, dapat diketahui bahwa tamu yang menginap di hotel, masih didominasi di wilayah Kecamatan Cikole, yaitu mencapai 68.94%. Hal ini dimungkinkan karena wilayah Kecamatan Cikole berada di pusat Kota Sukabumi.
Sedangkan kegiatan pariwisata di Kota Sukabumi relatif masih sangat kecil. Secara keseluruhan hanya tercatat 2 objek wisata, 47 penginapan remaja, 6 kolam renang serta beberapa usaha pariwisata lainnya yang meliputi
== Pendidikan ==
Di kota ini telah berdiri beberapa perguruan tinggi di antaranya STIE Penguji sebagai perguruan tinggi tertua di Sukabumi, lalu Politeknik Sukabumi, Politeknik BBC, Universitas Muhammadyah Sukabumi (UMMI), [[Institut Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)]], Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra (STT NSP), AMIK CBI, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), STMIK PASIM, STIE PASIM, STIKES Sukabumi, STAI Al_Masturiyah, STAI Darusalam, STISIP Widyapuri Mandiri, STISIP Syamsul Ulum, STIE PGRI, STKIP PGRI, STAI Sukabumi, STAI Syamsul 'Ulum, STIBA Arayyah, STH Pasundan juga sekolah lanjutan yang berbasis pendidikan Islam yaitu MA Baiturrahman.
Baris 222 ⟶ 296:
== Kesehatan ==
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Sukabumi}}
{{:Daftar rumah sakit di Kota Sukabumi}}
==
* [[Kereta Api Indonesia|Kereta Api Indonesia (KAI)]]
** [[Kereta api Pangrango|KA Pangrango]]
*** {{KAIC symbol|PG||size=20}} [[Stasiun Bogor|Bogor Paledang]]–[[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]
** [[Kereta api Siliwangi|KA Siliwangi]]
*** {{KAIC symbol|LS||size=20}} [[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]–[[Stasiun Cipatat|Cipatat]]
* Layanan bus [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]
** [[DAMRI]]: Sukabumi–[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]
* [[Bus]]
Dapat diakses melalui [[Terminal K.H. Ahmad Sanusi]] Kota Sukabumi yang melayani transportasi angkutan kota, angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) ke [[Jawa Barat]] ([[Palabuhanratu, Sukabumi|Palabuhanratu]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]], [[Kota Bandung|Bandung]], [[Kota Banjar|Banjar]], [[Kabupaten Pangandaran|Pangandaran]], [[Kabupaten Bogor|Bogor]], dan [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]]) dan angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) ([[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], [[Sumatra]], [[Jawa Tengah]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|DI Yogyakarta]], [[Jawa Timur]] dan [[Bali]]).
* [[Angkutan Kota]]
Layanan transportasi umum dalam kota. Adapun yang menghubungkan ke kabupaten sukabumi
== Kuliner ==
Beberapa kuliner khas kota Sukabumi di antaranya adalah [[Nasi uduk]] ungu,<ref>[http://www.antaranews.com/berita/376416/nasi-uduk-ungu-dijadikan-ikon-kota-sukabumi "Nasi uduk ungu dijadikan ikon Kota Sukabumi"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131105023246/http://www.antaranews.com/berita/376416/nasi-uduk-ungu-dijadikan-ikon-kota-sukabumi |date=2013-11-05 }}, [[Antara]]</ref>
==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
Baris 447 ⟶ 331:
[[Kategori:Kota di Jawa Barat|Sukabumi]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Sukabumi]]
[[Kategori:Enklave dan eksklave]]
|