Sejarah Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sejarah Islam Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k All caps heading |
||
(98 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Islam by country}}
'''Sejarah Islam''' Nabi Adam dan Siti Hawa beragama Islam <ref name="Watt2003">{{cite book |last=Watt |first=W. Montgomery |author-link=W. Montgomery Watt |year=2003 |title=Islam and the Integration of Society |url=https://books.google.com/books?id=AQUZ6BGyohQC |publisher=Psychology Press |isbn=978-0-415-17587-6 |page=[https://books.google.com/books?id=AQUZ6BGyohQC&pg=PA5 5]}}</ref> mencatat bahwa [[Islam]] berasal dari [[Kota]] [[Sri Lanka]] Nabi Adam dan [[Jeddah]] Siti Hawa bertemu di bukit arafah <ref name="Van-Ess 2017">{{cite book |author-last=van Ess |author-first=Josef |year=2017 |chapter=Setting the Seal on Prophecy |chapter-url=https://books.google.com/books?id=viRoDQAAQBAJ&pg=PA3 |title=Theology and Society in the Second and Third Centuries of the Hijra, Volume 1: A History of Religious Thought in Early Islam |translator-last=O'Kane |translator-first=John |location=[[Leiden]] and [[Boston]] |publisher=[[Brill Publishers]] |series=Handbook of Oriental Studies. Section 1: The Near and Middle East |volume=116/1 |pages=3–7 |doi=10.1163/9789004323384_002 |isbn=978-90-04-32338-4 |issn=0169-9423}}</ref>.
[[Penyebaran Islam]] melalui [[adat]] ajaran Islam yang ditanamkan melalui perangkat [[budaya]] yang sudah ada sebelumnya. Akhirnya mau tak mau menyisakan [[warisan]] [[agama]] lama dan [[kepercayaan]] yang ada yang tumbuh subur di [[masyarakat]] pada waktu itu. Tujuannya untuk melestarikan kemudian dibersihkan dari anasir syirik yang merupakan satu upaya untuk meneguhkan konsep [[monoteisme]] ([[tauhid]]) dalam ajaran Islam<ref>https://metro.tempo.co/read/863933/zakir-naik-ceramah-di-bekasi-malam-ini-42-ribu-tiket-ludes</ref>
==
{{further|Kronik sejarah Islam}}
Garis waktu berikut ini dapat menyajikan pedoman visual kasar untuk pemerintahan-pemerintahan paling penting di dunia Islam sebelum [[Perang Dunia I]]. Garis waktu ini mencakup pusat-pusat kekuatan dan budaya bersejarah, termasuk [[Jazirah Arab]], [[Mesopotamia]] ([[Iraq]] modern), [[Persia]] ([[Iran]] modern), [[Syam]] ([[Suriah]], [[Lebanon]], [[Yordania]], dan [[Palestina (wilayah)|Palestina/Israel]] modern), [[Mesir]], [[Arab Maghrib|Maghrib]] (Afrika barat laut), [[Al-Andalus]] ([[Iberia]]), [[Transoxiana]] ([[Asia Tengah]]), [[Hindustan]] (termasuk [[Pakistan]], [[India Utara]], dan [[Bangladesh]] modern), dan [[Anatolia]] ([[Turki]] modern). Mestinya ini adalah perkiraan, karena kekuasaan pemerintahan untuk beberapa wilayah kadang dibagi antar-pusat-kekuatan, dan kekuasaan di pemerintahan besar sering tersebar di beberapa dinasti. Contohnya, selama tahap akhir [[Kekhalifahan Abbasiyah]], bahkan Ibukota [[Baghdad]] secara efektif diatur oleh dinasti lain seperti [[Dinasti Buwaihi|Buwaihi]] dan [[Dinasti Seljuk|Seljuk]]; juga [[Turki Utsmani]] biasa mengirim otoritas eksekutif atas provinsi-provinsi terluar ke penguasa setempat, seperti Dey di Aljazair, [[Bey]] di Tunisia, dan [[Mamluk]] di Iraq.
<timeline>
ImageSize = width:800 height:200
PlotArea = width:720 height:150 left:75 bottom:20
Colors =
id:blank value:gray(0.9) #
id:rashidun value:teal #
id:umayyad value:yelloworange #
id:abbasid value:black #
id:fatimid value:green #
id:ayyubid value:orange #
id:mamluk value:gray(0.3) #
id:mongol value:powderblue #
id:seljuk value:tan1 #
id:ghaznavid value:skyblue #
id:delhi value:lightorange #
id:ottoman value:red #
id:khedive value:pink #
id:safavid value:yellowgreen #
id:qajar value:dullyellow #
id:mughal value:lavender #
Period = from:600 till:2000
TimeAxis = orientation:horizontal
ScaleMajor = unit:year increment:100 start:600
ScaleMinor = unit:year increment:10 start:600
PlotData=
align:center textcolor:black fontsize:8 width:11 mark:(line,black)
bar: --Wilayah--
bar:Arab
from:632 till: 661 color:rashidun shift:(2,7) text:[[Rasyidin]]
from:661 till: 750 color:umayyad shift:(17,12) text:[[Umayyah]]
from:750 till: 969 color:abbasid shift:(8,15) text:[[Kekhalifahan Abbasiyah]]
from:969 till: 1176 color:fatimid shift:(2,10) text:[[Fathimiyah]]
from:1176 till: 1260 color:ayyubid shift:(2,10) text:[[Ayyubiyah]]
from:1260 till: 1517 color:mamluk shift:(2,10) text:[[Mamluk]]
from:1517 till: 1923 color:ottoman shift:(2,10) text:[[Utsmaniyah]]
bar:Mesopotamia
from:638 till: 661 color:rashidun
from:661 till: 750 color:umayyad
from:750 till: 1258 color:abbasid
from:1258 till: 1432 color:mongol shift:(2,-4) text:[[Suku Mongol]]
from:1432 till: 1533 color:blank
from:1533 till: 1918 color:ottoman
bar:Persia
from:651 till: 661 color:rashidun
from:661 till: 750 color:umayyad
from:750 till: 1220 color:abbasid
from:1220 till: 1501 color:mongol
from:1501 till: 1736 color:safavid shift:(2,-4) text:[[Shafwiyah]]
from:1736 till: 1794 color:blank
from:1794 till: 1925 color:qajar shift:(2,-4) text:[[Qajar]]
bar:Syam
from:637 till: 661 color:rashidun
from:661 till: 750 color:umayyad
from:750 till: 969 color:abbasid
from:969 till: 1070 color:fatimid
from:1070 till: 1171 color:abbasid
from:1171 till: 1260 color:ayyubid
from:1260 till: 1517 color:mamluk
from:1517 till: 1923 color:ottoman
bar:Mesir
from:637 till: 661 color:rashidun
from:661 till: 750 color:umayyad
from:750 till: 969 color:abbasid
from:969 till: 1171 color:fatimid # shift:(0,-4) text:[[Fathimiyah]]
from:1171 till: 1260 color:ayyubid # shift:(2,-4) text:[[Ayyubiyah]]
from:1260 till: 1517 color:mamluk
from:1517 till: 1867 color:ottoman
from:1867 till: 1914 color:khedive shift:(20,-3) text:[[Kewalirajaan Mesir|Kewalirajaan]]
bar:Maghrib
from:709 till: 750 color:umayyad
from:750 till: 920 color:abbasid
from:920 till: 1040 color:fatimid
from:1040 till: 1517 color:blank shift:(0,-4) text:beragam
from:1517 till: 1911 color:ottoman
bar:al-Andalus
from:711 till: 1031 color:umayyad
from:1031 till: 1492 color:blank shift:(0,-4) text:beragam
bar:Transoxiana
from:710 till: 750 color:umayyad
from:750 till: 1220 color:abbasid
from:1220 till: 1507 color:mongol shift:(0,-4) text:[[Suku Mongol]]
from:1507 till: 1920 color:blank shift:(0,-4) text:beragam
bar:Hindustan
from:712 till: 750 color:umayyad
from:750 till: 977 color:abbasid
from:977 till: 1186 color:ghaznavid shift:(0,-4) text:[[Ghaznawiyah]]
from:1186 till: 1206 color:blank
from:1206 till: 1526 color:delhi shift:(0,-4) text:[[Kesultanan Delhi]]
from:1526 till: 1857 color:mughal shift:(0,-4) text:[[Kesultanan Mughal|Mughal]]
bar:Anatolia
from:1077 till: 1300 color:seljuk shift:(0,-4) text:[[Kesultanan Rum]]
from:1300 till: 1923 color:ottoman
</timeline>
::: ''Tanggal adalah kira-kira, rujuk artikel bersangkutan untuk detail.''
== Sumber awal dan historiografi ==
Kurangnya sumber tidak menjadikan kajian periode awal-awal sejarah Islam sulit.{{sfn|Donner|2010|p=628}} Misalnya, sumber historiografis paling penting untuk asal-usul Islam adalah karya [[al-Thabari]].{{sfn|Robinson|2010|p=6}} Meskipun al-Thabari dianggap sejarawan cakap menurut acuan zaman dan tempatnya, dia menggunakan secara bebas sajian-sajian mistis, legenda, stereotip, terdistorsi, dan polemik mengenai materi subyek—yang bagaimanapun juga secara [[Islam]] bisa diterima—dan dia menjelaskan permulaan Islam padahal dia terpaut beberapa generasi setelah peristiwanya; al-Thabari meninggal 923.{{sfn|Robinson|2010|p=2}}{{sfn|Hughes|2013|p=56}}
Beragamnya pandangan mengenai bagaimana menangani sumber-sumber tersedia memicu berkembangnya empat pendekatan berbeda terhadap sejarah awal Islam. Masing-masingnya memiliki pengikut sampai hari ini.{{sfn|Donner|2010|p=633}}<ref>Lihat pula {{harvnb|Hughes|2013|pp=6 & 7}}, yang mengaitkan praktek kritik tradisi dan sumber sebagai satu pendekatan.</ref><ref name="Van-Ess 2017" />
*Metode ''deskriptif'' menggunakan garis besar tradisi Islam, sambil disesuaikan untuk cerita-cerita mukjizat dan pengakuan yang berpusat pada keyakinan dalam sumber-sumber tersebut.{{sfn|Donner|2010|pp=629, 633}} [[Edward Gibbon]] dan Gustav Weil mewakili beberapa sejarawan awal yang mengikuti metode deskriptif.
*Pada metode ''kritik sumber'', ada pencarian komparasi terhadap semua sumber untuk mengenali informan-sumber mana yang lemah dan karenanya membedakan material yang palsu.{{sfn|Donner|2010|p=630}} Karya [[William Montgomery Watt]] dan [[Wilferd Madelung]] adalah dua contoh kritik sumber.
*Pada metode ''kritik tradisi'', yang diyakini adalah sumber-sumbernya didasarkan pada tradisi lisan dengan asal-usul yang tidak jelas dan sejarah periwayatan, sehingga diperlakukan dengan sangat hati-hati.{{sfn|Donner|2010|p=631}} Ignaz Goldziher adalah pelopor metode kritik tradisi, dan Uri Rubin menjadi contoh kontemporer.
*Metode ''skeptis'' meragukan hampir semua materi pada sumber tradisional; segala kemungkinan inti sejarah dianggap terlalu sulit untuk diuraikan dari material yang dibuat-buat dan terdistorsi.{{sfn|Donner|2010|p=632}} Contoh awal metode skeptis adalah karya John Wansbrough.
Hari-hari ini, masing-masing metode populer memiliki cakupan yang berbeda. Pendekatan deskriptif lebih populer untuk perlakuan gambaran umum sejarah awal Islam. Metode kritik sumber dan kritik tradisi lebih diikuti oleh ilmuwan yang memperhatikan permulaan Islam secara mendalam.{{sfn|Donner|2010|p=633}}
Setelah [[Abad ke-8]], kualitas sumber-sumber meningkat.{{sfn|Robinson|2010|p=9}} Sumber-sumber yang membahas masa awal dengan kesenjangan masa Adat dan budaya yang cukup lebar tersebut sekarang mulai memberi catatan yang sifatnya semakin kontemporer, kualitas catatan sejarahnya meningkat, dan sumber-sumber dokumentasi baru—seperti dokumen resmi, peninggalan-peninggalan zaman sejarah, pusaka-pusaka pada zaman penaklukan korespondensi, dan syair-syair—muncul.{{sfn|Robinson|2010|p=9}} Untuk zaman sebelum bermulanya Islam—pada [[Abad ke-6]]—sumber-sumbernya juga unggulan, meskipun juga campuran kualitasnya. Terkhusus, sumber-sumber yang meliputi wilayah pengaruh [[Kekaisaran Sasaniyah|Sasaniyah]] di abad ke-6 cukup buruk, sedangkan sumber-sumber untuk area Bizantium di waktu itu kualitasnya cukup baik, dan dilengkapi oleh sumber-sumber [[Kekristenan Suriah]] untuk wilayah Suriah dan Iraq.{{sfn|Robinson|2010|pp=4, 5}}
== Nabi Muhammad ==
{{utama|Muhammad}}
[[Berkas:Califate 750.jpg|jmpl|ka|550px|Peta wilayah Kekhilafahan Islam dan sekitarnya pada tahun 750 M (awal abad ke-2 [[Hijriah]])]]
Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang sangat mundur. Kebanyakkan orang [[Arab]]
Pada tahun 622,
Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama
==
[[File:Mohammad adil-Rashidun-empire-at-its-peak-close.PNG|thumb|Kekhalifahan Rasyidin]]
{{Main|Kekhalifahan Rasyidin}}
Setelah Muhammad meninggal, empat khalifah bergantian memerintah negara Islam: [[Abu Bakar]] (632-634), [[Umar bin Khattab]] (634-644), [[Utsman bin Affan]] (644-656), dan [[Ali bin Abi Thalib]] (656-661). Para pemimpin ini digelari para Khalifah "Rasyidin" atau "yang terbimbing" dalam Islam Sunni. Merekalah yang mengawal tahap awal [[penaklukan Islam]], terus hingga ke [[Persia]], [[Syam]], [[Mesir]], dan [[Afrika Utara]].
<timeline>
ImageSize = width:800 height:55
PlotArea = width:720 height:35 left:65 bottom:20
AlignBars = justify
Colors =
id:time value:rgb(0.7,0.7,1) #
id:period value:rgb(1,0.7,0.5) #
id:span value:rgb(0.9,0.8,0.5) #
id:age value:rgb(0.95,0.85,0.5) #
id:era value:rgb(1,0.85,0.5) #
id:eon value:rgb(1,0.85,0.7) #
id:filler value:gray(0.8) # background bar
id:black value:black
id:lightgrey value:gray(0.9)
Period = from:622 till:666
TimeAxis = orientation:horizontal
ScaleMajor = unit:year increment:10 start:622
ScaleMinor = unit:year increment:1 start:622
PlotData =
align:center textcolor:black fontsize:7 mark:(line, black) width:10 shift:(0,-3)
Bar:Peristiwa
from: 622 till: 630 color:lightgrey text:[[Muhammad di Madinah|Madinah]]
from: 630 till: 632 color:lightgrey shift:(-17,-3) text:[[Muhammad setelah pembebasan Mekkah|Mekkah]]
from: 632 till: 633 color:lightgrey shift:(7,-3) text:[[Perang Riddah]]
from: 633 till: 656 color:lightgrey shift:(7,-3) text:[[Kekhalifahan Rasyidin|Pasukan-pasukan Khalifah]]
from: 656 till: 661 color:lightgrey text:[[Perang Saudara Islam I]]
from: 661 till: 666 color:lightgrey shift:(7,-3) text:[[Kekhalifahan Umayyah]]
Bar:
from: 632 till: 661 color:lightgrey text:[[Rashidun]]
Bar:Tokoh
from: 622 till: 632 color:era text:[[Muhammad]]
from: 632 till: 634 color:age text:[[Abu Bakar]]
from: 634 till: 644 color:era text:[[Umar bin Khattab]]
from: 644 till: 656 color:age text:[[Utsman ibn Affan]]
from: 656 till: 661 color:era text:[[Ali ibn Abi Thalib]]
from: 661 till: 666 color:age text:[[Muawiyah bin Abu Sufyan|Mu'awiyah]]
</timeline>
Sepeninggalnya Muhammad, Abu Bakar, seorang sahabat terdekatnya, terpilih sebagai [[khalifah]] ({{lang-ar|خليفة |translit=khalīfah |lit=penerus}}) pertama. Meskipun dalam kedudukan khalifah tetap ada aura otoritas agama, khalifah sama sekali tidak mengakui kenabian.<ref name="Hourani22">{{cite book|author=Albert Hourani|title=A History of the Arab Peoples|url=https://books.google.com/books?id=egbOb0mewz4C&pg=PA15|year=2002|publisher=Harvard University Press|pages=22–23|isbn=9780674010178}}</ref> Sejumlah kepala suku menolak untuk melanjutkan perjanjian yang mereka buat dengan Muhammad kepada Abu Bakar, sehingga mereka menahan pembayaran [[zakat]] dan beberapa justru mengaku sebagai nabi.<ref name="Hourani22"/> Abu Bakar mempertahankan kekuasaannya melalui kampanye militer yang sukses, dikenal dengan sebutan [[Perang Riddah]], yang momentumnya diteruskan ke wilayah [[Kekaisaran Romawi Timur]] dan [[Sasaniyah]].<ref>"Hasil langsung kemenangan Muslima dalah kekacauan. Kemenangan Madinah memicu suku-suku sekutu untuk menyerang suku-suku non-sekutu untuk mengganti kerugian mereka. Tekanan ini mendorong suku-suku [...] ke luar batas negara. Suku Bakar, yang telah mengalahkan sebuah detasemen Persia pada 606, bergabung dengan pasukan Muslim dan menyebabkan mereka terlibat serbuan di Iraq selatan [...] Serupa dengan tumpahnya serbuan kesukuan yang terjadi di batas wilayah Suriah. Abu Bakar setuju dengan gerakan ini [...] Yang tadinya adalah pertempuran kecil antarsuku sebagai konsolidasi sebuah konfederasi politik di Jazirah Arab menjadi perang besar-besaran melawan kedua kekuatan." {{Harvtxt|Lapidus|2002|p=32}}</ref> Di akhir masa khalifah kedua, Umar, pasukan-pasukan Arab, yang jumlah barisan perangnya semakin membengkak karena tambahan pemberontak yang kalah<ref>"Dalam berhadapan dengan pemimpin yang ditangkap Abu Bakar menunjukkan grasi yang luar biasa, dan banyak yang menjadi pendukung pergerakan Islam." W. Montgomery Watt, ''Encyclopaedia of Islam 2nd ed.'', "Abu Bakr", vol. 1, p. 110. "Keputusan Umar setelahnya (kebalikan dari kebijakan eksklusif Abu Bakar) yang mengizinkan suku-suku yang tadinya memberontak selama perjalanan perang Riddah dan telah ditaklukkan untuk ikut serta dalam invasi perluasan dan serangan ke Bulan Sabit Subur [...] telah memasukkan Arab-Arab yang dikalahkan ke dalam kekuasaan sebagai Muslim." {{Harvtxt|Berkey|2003|p=71}}</ref> dan mantan pasukan pembantu kerajaan,<ref>Sumber-sumber [n]on-Muslim memungkinkan kita untuk melihat keuntungan tambahan, yakni, bahwa para Arab telah melayani pasukan Romawi Timur dan Persia jauh sebelum Islam; mereka telah memperoleh pelatihan bernilai dalam persenjataan dan taktik militer dari kerajaan tersebut dan pada kadar tertentu telah mengalami akulturasi dengan kebiasaan mereka. Bahkan nyatanya, sumber-sumber ini mengisyaratkan bahwa kita perlu melihat bahwa koalisi Arab barat Muhammad, baik anggota mukim maupun pengelananya, bukan sebagai orang luar yang berusaha meruntuhkan kerajaan tersebut, tetapi lebih sebagai orang dalam yang berusaha mengambil bagian dari kekayaan majikannya. {{Harvtxt|Hoyland|2014|p=227}}</ref> mengalahkan Syam dan Mesir, dua provinsi Romawi Timur, sedangkan Sasaniyah kehilangan teritori barat mereka, yang sisanya akan menyusul segera setelahnya.<ref name="Hourani22"/>
Umar memperbaiki administrasi imperium yang masih muda ini, memerintahkan peningkatkan saluran irigasi dan ikut serta berperan dalam pembentukan kota-kata seperti [[Basra]]. Dekat dengan orang-orang miskin, dia tinggal di sebuah pondok tanah liat sederhana tanpa pintu dan berjalan mengelilingi jalanan setiap malam. Setelah mencari keterangan dengan orang-orang miskin, Umar mendirikan [[Baitulmal]],<ref>{{cite book|author=Abdul Basit Ahmad|title=Umar bin Al Khattab - The Second Caliph of Islam|url=https://books.google.com/books?id=kWp8aeuqKaYC&pg=PT43|publisher=Darussalam|isbn=978-9960-861-08-1|page=43|year=2001}}</ref><ref>{{cite book|author1=Khalid Muhammad Khalid|author2=Muhammad Khali Khalid|title=Men Around the Messenger|url=https://books.google.com/books?id=T-uN7tDGSZMC&pg=PA20|date= 2005|publisher=The Other Press|isbn=978-983-9154-73-3|pages=20–}}</ref><ref>{{cite book|author=Maulana Muhammad Ali|title=The Living Thoughts of the Prophet Muhammad|url=https://books.google.com/books?id=RQxYnAykK6sC&pg=PT132|date=8 August 2011|publisher=eBookIt.com|isbn=978-1-934271-22-3|pages=132–}}</ref> sebuah institusi kesejahteraan untuk kaum miskin, berkebutuhan, lansia, yatim, janda, dan penyandang disabilitas yang Muslim dan non-Muslim. Baitulmal beroperasi ratusan tahun di bawah [[Kekhalifahan Rasyidin]] di abad ke-7 hingga ke periode [[Kekhalifahan Umayyah|Umayyah]] dan juga ke era Abbasiyah. Umar juga mengenalkan pensiun untuk lansia dan tunjangan untuk anak.<ref>{{cite book|author=Muhammad Al-Buraey|title=Administrative Development: An Islamic Perspective|url=https://books.google.com/books?id=HJE9AAAAIAAJ&pg=PA254|year=1985|publisher=KPI|isbn=978-0-7103-0333-2|pages=254–}}</ref><ref>''The challenge of Islamic renaissance'' by Syed Abdul Quddus</ref><ref>{{cite book|author=Muhammad Al-Buraey|title=Administrative Development: An Islamic Perspective|url=https://books.google.com/books?id=lT8OAAAAQAAJ&pg=PA252|year=1985|publisher=KPI|isbn=978-0-7103-0059-1|pages=252–}}</ref><ref>{{cite book|author1=Ahmed Akgündüz|author2=Said Öztürk|title=Ottoman History: Misperceptions and Truths|url=https://books.google.com/books?id=EnT_zhqEe5cC&pg=PA539|date=1 January 2011|publisher=IUR Press|isbn=978-90-90-26108-9|pages=539–}}</ref> Ketika dia merasa bahwa seorang gubernur atau komandan menjadi terpikat pada kekayaan atau tidak memenuhi standar administrasi yang dibutuhkan, dia memindahnya dari jabatannya.<ref name="Brill Archive">{{cite book|author1=Sami Ayad Hanna|author2=George H. Gardner|title=Arab Socialism. [al-Isytirakīyah Al-ʻArabīyah]: A Documentary Survey|url=https://books.google.com/books?id=zsoUAAAAIAAJ&pg=PA271|year=1969|publisher=Brill Archive|pages=271–|id=GGKEY:EDBBNXAKPQ2}}</ref> Ekspansi sebagian dihentikan antara 638 dan 639 selama tahun-tahun kelaparan di Semenanjung Arab dan wabah berat di [[Syam]], tetapi di akhir masa berkuasanya Umar, Suriah, [[Mesir]], Mesopotamia, dan sebagian besar [[Persia]] telah menjadi bagian dari negara Islam.
[[File:Byzantiumby650AD.svg|thumb|Bagian-bagian timur Kekaisaran Romawi Timur yang ditaklukkan oleh Arab]]
Populasi Yahudi lokal dan Kristen pribumi, yang tinggal sebagai minoritas agama dan dibebani pajak (sementara Muslim membayar "Zakat") untuk membiayai Perang-perang Romawi Timur dan Sasaniyah, sering membantu Muslim mengambil alih tanah mereka dari Bizantium dan Persia, menghasilkan penaklukan-penaklukan yang luar biasa kilat.{{sfn|Esposito|2000|p=38}}<ref>Hofmann (2007), p. 86</ref> Seiring ditaklukkannya area-area baru, mereka juga memanfaatkan perdagangan bebas dengan wilayah lain di negara Islam yang tengah tumbuh tersebut, sementara, untuk mendukung kegiatan komersial, pajak diterapkan pada kekayaan alih-alih perdagangan.<ref>''Islam: An Illustrated History'' oleh Greville Stewart Parker Freeman-Grenville, Stuart Christopher Munro-Hay hlm. 40</ref> Orang-orang muslim membayar [[zakat]] hartanya untuk diberikan kepada orang-orang miskin. Sejak [[Piagam Madinah]], naskah yang dibuat oleh [[Muhammad]], orang-orang Yahudi dan Kristen tetap menggunakan hukum dan hakim mereka sendiri.<ref>{{cite journal|author=R. B. Serjeant|title=Sunnah Jami'ah, pacts with the Yathrib Jews, and the Tahrim of Yathrib: analysis and translation of the documents comprised in the so-called 'Constitution of Medina'|doi=10.1017/S0041977X00057761|journal=Bulletin of the School of Oriental and African Studies|year=1978|volume= 41|pages= 1–42 | issn=0041-977X}}</ref><ref>{{cite journal|author= R. B. Serjeant |title=The Constitution of Medina|journal=Islamic Quarterly|volume= 8 |year=1964|page= 4}}</ref><ref name="Constitution of Medina">[https://www.scribd.com/doc/15118390/Madinah-Peace-Treaty ''Constitution of Medina'']. scribd.com</ref> Untuk membantu perluasan negara yang cepat ini, sistem pengumpulan pajak Romawi Timur dan Persia dipertahankan dan rakyat membayar pajak per kapita yang lebih rendah dari masa Romawi Timur dan Persia.
Pada 639, Umar menunjuk [[Muawiyah bin Abi Sufyan]] sebagai gubernur Syam setelah gubernur sebelumnya meninggal dalam sebuah wabah di antara 25.000 orang lebih.<ref>{{cite book|author=Wilferd Madelung|title=The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate|url=https://books.google.com/books?id=2QKBUwBUWWkC|date=15 October 1998|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-64696-3|page=61}}</ref>{{sfn|Rahman|1999|p=40}} Untuk menghentikan usikan Romawi Timur dari arah laut selama [[Peperangan Romawi Timur-Arab]], pada 649 Muawiyah menyusun satu angkatan laut, dengan personilnya adalah para pelaut [[Monofisitisme|Kristen monofisit]], [[Koptik]], dan Kristen Suriah Yakubiyah serta pasukan Muslim, yang mengalahkan angkatan laut Bizantium pada [[Pertempuran Foinikos]] pada 655, membuka Laut Tengah untuk kapal-kapal Muslim.<ref>{{cite book|author=Archibald Ross Lewis|title=European Naval and Maritime History, 300–1500|url=https://books.google.com/books?id=OzIRDbARyWIC&pg=PA24|year=1985|publisher=Indiana University Press|isbn=978-0-253-32082-7|pages=24–}}</ref><ref>{{cite book|author=Leonard Michael Kroll|title=History of the Jihad: Islam Versus Civilization|url=https://books.google.com/books?id=aAPc3mYwZpIC&pg=PA123|date=2005|publisher=AuthorHouse|isbn=978-1-4634-5730-3|pages=123–}}</ref><ref>{{cite book|author=Timothy E. Gregory|title=A History of Byzantium|url=https://books.google.com/books?id=KIFJiOCSYc8C&pg=PA183|date=26 August 2011|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-4443-5997-8|pages=183–}}</ref><ref>{{cite book|author=Mark Weston|title=Prophets and Princes: Saudi Arabia from Muhammad to the Present|url=https://books.google.com/books?id=EEEFsVYLko4C&pg=PA61|date=28 July 2008|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-0-470-18257-4|pages=61–}}</ref>
Pasukan-pasukan Muslim awal berkemah jauh dari kota karena Umar khawatir kalau mereka dapat terpikat oleh harta dan kemewahan, menjauhi peribadahan kepada Allah, mengumpulkan kekayaan, dan membentuk dinasti.<ref name="Brill Archive"/><ref>{{cite book|author1=Khalid Muhammad Khalid|author2=Muhammad Khali Khalid|title=Men Around the Messenger|url=https://books.google.com/books?id=T-uN7tDGSZMC&pg=PA117|date=February 2005|publisher=The Other Press|isbn=978-983-9154-73-3|pages=117–}}</ref><ref>{{cite book|author1=P. M. Holt|author2=Peter Malcolm Holt|author3=Ann K. S. Lambton|author4=Bernard Lewis|title=The Cambridge History of Islam|url=https://books.google.com/books?id=UfQWT_esc5cC&pg=PA605|date=1977|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-29138-5|pages=605–}}</ref><ref>{{cite book|author=Maulana Muhammad Ali|title=The Early Caliphate|url=https://books.google.com/books?id=flg-UX6fOdkC&pg=PT101|date=9 August 2011|publisher=eBookIt.com|isbn=978-1-934271-25-4|pages=101–}}</ref> Dengan tetap berada di kemah-kemah ini jauh dari kota juga memastikan tidak adanya tekanan bagi penduduk lokal sehingga tetap berjalan normal. Beberapa pangkalan kemah ini kemudian tumbuh menjadi kota seperti [[Basrah]] dan [[Kufah]] di Iraq dan [[Fustat]] di Mesir.{{sfn|Rahman|1999|p=37}}
Ketika Umar dibunuh pada 644, [[Utsman bin Affan]], sepupu dari kakek dan dua kali menantu Muhammad, menjadi khalifah berikutnya. Karena bahasa Arab ditulis tanpa vokal, beragam penutur dialek bahasa Arab dan bahasa lain membaca Quran dengan variasi fonetis yang dapat mengubah artinya. Ketika Utsman bin Affan menyadari hal ini, dia memerintahkan penyusunan satu salinan standar Quran dan salinan-salinannya dikirim ke beberapa pusat wilayah kekuasaan Islam yang terus meluas.<ref>Schimmel, Annemarie; Barbar Rivolta (Summer, 1992). "Islamic Calligraphy". ''The Metropolitan Museum of Art Bulletin'', New Series 50 (1): 3.</ref>
Seiring Utsman menua, [[Marwan bin al-Hakam]], seorang kerabat dari Muawiyah, menyelinap ke dalam kekosongan, menjadi sekretarisnya dan perlahan mengambil kendali. Ketika Utsman dibunuh pada 656, [[Ali bin Abi Thalib]], sepupu dan menantu Muhammad, menaiki posisi khalifah dan memindah ibukota ke Kufah di Iraq. [[Muawiyah bin Abi Sufyan]], gubernur Suriah, dan Marwan bin al-Hakam menuntut penangkapan pelaku pembunuhan. Marwan menggerakkan setiap orang dan membuat konflik, yang membuahkan [[Perang saudara Islam pertama]] ("Fitnah pertama"). Ali dibunuh oleh [[Khawarij]] pada 661. Enam bulan kemudian pada 661, demi kepentingan perdamaian, putra Ali, [[Hasan bin Ali|Hasan]], membuat perjanjian damai dengan Muawiyah. Dalam [[Perjanjian Hasan–Mu'awiyah]], Hasan menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah dengan syarat dia akan berbuat adil kepada rakyat dan tidak membuat dinasti setelah dia meninggal.<ref>{{cite book|author=Wilferd Madelung|title=The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate|url=https://books.google.com/books?id=2QKBUwBUWWkC|date=1998|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-64696-3|page=232}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.sahih-bukhari.com/Pages/Bukhari_3_49.php|title=Sahih Bukhari : Book of "Peacemaking"|first=Sahih|last=Bukhari}}</ref> Muawiyah pada akhirnya melanggar persyaratan tersebut dan memulai [[Dinasti Umayyah]], beribukota [[Damaskus]].{{sfn|Holt|1977a|pp=67–72}} [[Husain bin Ali]], yang saat itu adalah satu-satunya cucu Muhammad yang masih hidup, menolak untuk berbaiat ke keluarga Umayyah. Dia terbunuh di [[Pertempuran Karbala]] di tahun yang sama, di peristiwa yang masih diperingati sebagai hari berkabung oleh Syiah, [[Hari Asyura]]. Kerusuhan, yang dikenal dengan [[Perang Saudara Islam II|Fitnah kedua]], berlanjut, tetapi kekuasaan Muslim terus meluas di bawah Muawiyah ke [[Rodos]], [[Kreta]], [[Kabul]], [[Bukhara]], dan [[Samarkand]], dan juga meluas ke [[Afrika Utara]]. Pada 664, pasukan Arab menaklukkan [[Kabul]],<ref>Roberts, J: ''History of the World''. Penguin, 1994.</ref> dan pada 665 mendesak sampai ke [[Arab Maghrib|Magrib]].<ref>Dermenghem, E. (1958). ''Muhammad and the Islamic tradition''. New York: Harper Brothers. p. 183.</ref>
==Kekhalifahan Umayyah==
{{main|Kekhalifahan Umayyah}}
[[File:Umayyad750ADloc.png|thumb|Kekhalifahan Umayyah]]
Dinasti Umayyah, yang namanya diambil dari [[Umayyah bin Abdu Syams]], kakek buyut khalifah [[Umayyah]] pertama, memerintah dari 661 sampai 750. Meskipun keluarga Umayyah berasal dari kota [[Mekkah]], ibu kota negara adalah [[Damaskus]]. Setelah meninggalnya [[Abdurrahman bin Abi Bakar]] pada 666,<ref>''The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate'' oleh Wilferd Madelung. p. 340.</ref><ref>''Encyclopaedic ethnography of Middle-East and Central Asia: A-I'', Volume 1, disunting oleh R. Khanam. p. 543</ref> [[Muawiyah bin Abu Sufyan]] memperkukuh kekuasaannya. [[Muawiyah]] memindah ibukotanya dari [[Damaskus]] ke [[Madinah]], yang membawa perubahan besar terhadap [[negara Islam]]. Di waktu kemudian, pemindahan [[Khalifah]] dari Damaskus ke [[Baghdad]] menandai naik tahtanya satu keluarga baru.
Seiring negara tumbuh, pengeluaran negara meningkat. Selain pengeluaran [[Baitulmal]] dan [[negara kesejahteraan]] untuk membantu warga [[fakir]], [[miskin]], lansia, [[yatim]], [[janda]], dan difabel meningkat, kekhalifahan meminta orang-orang yang baru masuk Islam (mawali) untuk terus membayar [[pajak]] perkapita. [[Pemerintahan]] Umayyah, beserta kekayaan dan kemewahannya juga tampak tidak sejalan dengan pesan [[Islam]] yang didakwahkan oleh .<ref>''Islam and Politics'' John L. Esposito 1998 p. 16</ref><ref>''Islamic Imperial Law: Harun-Al-Rashid's Codification Project'' by Benjamin Jokisch - 2007 p. 404</ref><ref>''The Byzantine And Early Islamic Near East'' Hugh N. Kennedy - 2006 p. 197</ref> Semua ini meningkatkan ketidakpuasan.<ref>''A Chronology of Islamic History'' by H. U. Rahman pp. 106, 129</ref><ref>''Voyages in World History'' by Josef W. Meri p. 248</ref> Keturunan paman Muhammad [[Abbas bin Abdul-Muththalib]] menyatukan para ''mawali'', [[bangsa Arab]] yang miskin, dan beberapa [[Syiah]], yang tidak puas untuk melawan Kekhalifahan dan menggulingkan mereka dengan bantuan Panglima [[Abu Muslim Al Khurasany]], melantik Dinasti Abbasiyyah pada tahun 750, yang memindah ibu kota ke Baghdad.<ref>{{Harvnb|Lapidus|2002|p=56}}; {{Harvnb|Lewis|1993|pp=71–83}}</ref> Satu cabang dari keluarga Umayyah melarikan diri menyeberangi [[Afrika Utara]] ke [[Andalusia]] dan di sana mereka mendirikan [[Kekhalifahan Kordoba]]. Baitulmal dan negara kesejahteraan tadi kemudian diteruskan di bawah Dinasti Abbasiyyah.
Dinasti Umayyah sempat mencakup wilayah lebih luas dari {{convert|5000000|sqmi}} yang membuatnya salah satu dari [[daftar imperium terbesar|imperium terbesar]] yang pernah ada di dunia.<ref name=Blankinship>{{Cite book|title=The End of the Jihad State, the Reign of Hisham Ibn 'Abd-al Malik and the collapse of the Umayyads|first=Khalid Yahya|last=Blankinship|publisher=State University of New York Press|year=1994|isbn=978-0-7914-1827-7|page=37}}</ref>
[[Kekhalifahan Abbasiyah]] atau [[Bani Abbasiyah]] adalah [[Kekhalifahan]] kedua [[Islam]] yang berkuasa di [[Baghdad]] dan kemudian berpindah ke [[Kairo]] sejak tahun [[1261]], Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan [[dunia Islam]] sebagai pusat pengetahuan [[dunia]], Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya dari [[Bani Umayyah]] dan menundukkan semua wilayahnya kecuali [[Andalusia]], [[Bani Abbasiyah]] me-[[rujuk]] kepada keturunan dari paman yang termuda, yaitu [[Abbas bin Abdul-Muththalib]], oleh karena itu mereka juga termasuk ke dalam [[Bani Hasyim]], berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan ibu kota dari Damaskus ke Baghdat, pada zaman [[Kekhalifahan Abbasiyah]] atau [[Bani Abbasiyah]], keturunan dari [[Ahlul Bait]] Sayyidina Hussein menuju [[pasai]] Pulau Perca yang salah satunya yakni Iskandar Zulkarnain Sultan Yang Dipertuan dari Sayyidina Hussein, Sultan Iskandar Zulkarnain beserta anak cucu berangkat dari pulau Perca syiar Islam nasab Iskandar Zulkarnain (IZ) dari Ahlul Bait Sayyidina Hussein bin Ali istri Puteri Syahri Banun keturunan Muhammad salah satu diantaranya ialah Sultan Ratu Mumelar paksi Raja Diraja, Raja Nusirwan, Raja Masyirik dan Magrib, sedangkan nasab IZ dari putri anak baludari pencar dari raja [[sulaiman]] alaihi's yaitu raja Bicitram syah, sri sultan Perkasa Alam Johan Berdaulat, sultan Alaudin Mughayat Syah Raja Diraja, Sultan, Raja keindraan itu turun-temurun dari pada pertalian kekeluargaan berdasarkan hubungan darah, baik ke atas, ke bawah, maupun ke samping dan bangsa Sultan Iskandar Zulkarnain, Asal usul bangsa kahulu menyebut [[Sultan]], Raja di Pulau Perca penyebar Islam berasal dari Sultan Yang Dipertuan <ref>https://artsandculture.google.com/entity/g1q6h_y5f_?hl=id</ref>.
== Islam di Indonesia ==
Baris 214 ⟶ 227:
* [[Sunan Drajat]]
* [[Sunan Gresik]] ([[Maulana Malik Ibrahim]])
== Lihat pula ==
{{portal|Islam}}
* [[Islam menurut negara]]
* [[Politik Islam]]
* [[Islamisme]]
* [[Islam dan sekularisme]]
* [[Arab pra-Islam]]
* [[Penyebaran Islam]]
== Catatan kaki dan referensi ==
{{references}}
== Daftar pustaka ==
{{refbegin}}
*{{Cite book |ref=harv |last=Berkey |first=Jonathan Porter|author-link=Jonathan Berkey|title=The Formation of Islam: Religion and Society in the Near East, 600–1800|url=https://archive.org/details/formationofislam0000berk|url-access=registration|publisher=Cambridge University Press|year=2003}}
*{{Cite encyclopedia |ref=harv | last = Donner| first=Fred M.|date=| entry=Modern approaches to early Islamic history |title=The New Cambridge History of Islam| pages=625–47 |volume=Volume 1: The Formation of the Islamic World, Sixth to Eleventh Centuries |publisher=Cambridge University Press |year=2010 |isbn=9780521838238 |editor-last=Robinson | editor-first=Chase F.}}
*{{Cite book|ref=harv||last=Esposito|first=John|author-link=John Esposito|year=2000|title=Oxford History of Islam|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-510799-9|url=https://archive.org/details/oxfordhistoryofi00john}}
*{{Cite book|ref=harv|last=Hoyland|first=Robert G.|author-link=Robert G. Hoyland|title=In Gods Path: The Arab Conquests and the Creation of an Islamic Empire|url=https://archive.org/details/ingodspatharabco0000hoyl|year=2014|publisher=Oxford University Press}}
*{{Cite book |ref=harv |last1=Hughes |first1=Aaron W. |title=Muslim Identities : an Introduction to Islam |url=https://archive.org/details/muslimidentities0000hugh |year=2013 |publisher=Columbia University Press |location=New York |isbn=9780231161473}}
<!-- L -->
*{{Cite book|ref=harv|last=Lapidus|first=Ira M.|title=A History of Islamic societies|url=https://archive.org/details/historyofislamic0000lapi_t2d2|publisher=Cambridge University Press|year=2002|isbn=978-0-521-77056-9}}
*{{Cite book|ref=harv|last=Lewis|first=B.|title=The Arabs in History|url=https://archive.org/details/arabsinhistory0000bern|url-access=registration|publisher=Oxford University Press|year=1993|isbn=978-0-19-285258-8}}
<!-- R -->
*{{Cite book|last=Rahman|first=F.|title=Islam & Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition|url=https://archive.org/details/islammodernitytr0000rahm|publisher=University of Chicago Press|year=1982|isbn=978-0-226-70284-1 |ref=harv}}
*{{Cite book|last=Rahman|first=H. U.|title=A Chronology of Islamic History|publisher=Ta-Ha|year=1999|isbn=9781897940815 |ref=harv}}
*{{Cite encyclopedia| last = Robinson| first=Chase F.|date=| entry=Introduction / The rise of Islam, 600 705 |title=The New Cambridge History of Islam| pages=1–15, 173–225 |volume=Volume 1: The Formation of the Islamic World, Sixth to Eleventh Centuries |publisher=Cambridge University Press |year=2010 |isbn=9780521838238 |editor-last=Robinson | editor-first=Chase F. |ref=harv}}
* {{Citation | last =Rogerson | first =Barnaby | year =2010 | title =The Prophet Muhammad: A Biography | publisher =Hachette UK |ref=harv}}
* {{Cite book|publisher=Brill Archive|url=https://books.google.com/books?id=kssUAAAAIAAJ|title=A history of Muslim historiography|year=1968|first=Franz|last=Rosenthal|ref=harv}}
{{refend}}
{{Sejarah agama}}
[[Kategori:Sejarah Islam| ]]
|