Aji Muhammad Parikesit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anouchmen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(184 revisi perantara oleh 59 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{Infobox royalty
| name = Aji Muhammad Parikesit
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Sultan Ali Muhammad Parikesit en Aji Pangeran Ratu lopen de assistent-resident tegemoet bij de overdracht van het nieuwe paleis van de sultan te Tanggarong Borneo TMnr 10001600.jpg
| caption = Sultan Aji Muhammad Parikesit bersama Aji Pangeran Ratoe.
| succession = [[Daftar Sultan Kutai|Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura]]
| reign = 14 November 1920 - 21 Juni 1960
| coronation = 14 November 1920
| predecessor = [[Aji Muhammad Alimuddin]]
| successor = [[Aji Muhammad Salehuddin II]]
| birth_date = {{birth date|1890|01|27}}
| birth_place = [[Tenggarong]]
| death_date = {{death date|1981|11|22}}
| death_place = [[Tenggarong]], Makam Kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura
| religion = [[Islam]]
| succession1 = Ketua Dewan Federasi Kalimantan Timur
|Father=Sultan Adji Muhammad Alimuddin|Mother=Adji Ratu Limah}}
| reign1 = 1947 - 1949
| succession2 = Presiden Negara Kalimantan Timur Dalam Republik Indonesia Serikat
| reign-type2 = Berkuasa
| reign2 = 1948 - 1950
| succession3 = Kepala Daerah Istimewa Kutai
| reign-type3 = Berkuasa
| reign3 = 1950 - 1960
| succession4 = [[Bupati Kutai Kartanegara]]
| reign-type4 = Berkuasa
| reign4 = 1950 - 1960
| regnal name = Yang Mulia Seri Paduka Baginda Sultan Aji Muhammad Parikesit Sultan Negeri Kutai Kartanegara Meruhum Aji Merdeka
| house = Kutai Kartanegara
| burial_place = Pemakaman Raja-Raja Kutai Kartanegara Beserta Keluarga, [[Museum Mulawarman]]
| father = Sultan Aji Muhammad Alimuddin
| mother = Aji Hasanah atau Aji Ratu Limah Gelar Aji Ratu Rebaya Agung II Binti Aji Pangeran Mangkunegara Bin Sultan Aji Muhammad Sulaiman
}}
 
'''Aji Muhammad Parikesit''' (dilahirkan dengan nama ''Aji Kaget'') adalah [[sultan Kutai|Sultan]] Adji Muhammad Parikesit adalah Raja terakhir yang memerintah [[Kesultanan Kutai Kartanegara Inging Martadipura|Kutai danKartanegara]] Kalimantanke-19, Timur.memerintah Adalahdari Putratahun ke[[1920]] 4sampai Yang[[1960]] Muliayang Srijuga Padukamerupakan Sultansultan Adjiterakhir Muhammadyang Alimuddinmemimpin Marhumsebelum Adilwilayah Bin[[Kesultanan SultanKutai]] Adji Muhammad Sulaiman danresmi Putramasuk ke 2dalam dariwilayah Permaisuri[[Republik YangIndonesia]] Muliadan Padukamenjadi Adji"[[Daerah Ratu Limah Gelar Adji Ratu Rebaya Agung, sedangkan Kakak Kandungnya Adji Meleng meninggal muda.Diberi gelarIstimewa Kutai]]"Adji Endje Renik.<nowiki>''</nowiki> '''Sultan Terkaya Di Kalimantan dan Indonesia pada abad 19-20'''
 
== Biografi ==
Lahir dengan nama Aji Kaget, Aji Muhammad Parikesit merupakan putra ke-4 dari [[Aji Muhammad Alimuddin|Sultan Aji Muhammad Alimuddin]] serta putra ke-2 dari Permaisuri, yaitu Aji Hasanah gelar Aji Ratu Limah gelar Aji Ratu Rebaya Agung II Binti [[Aji Pangeran Mangkunegoro]] Bin Sultan [[Aji Muhammad Sulaiman]]. Beliau mempunyai kakak kandung bernama Aji Meleng yang meninggal pada usia belia.
Dilahirkan pada tanggal 27 Januari 1890 di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, terlahir dengan nama ''Aji Kaget /Aji Geger/Aji Enje '', dari kecil ia dididik oleh ninindanya YM Sultan [[Aji Muhammad Sulaiman]], Sultan Kutai. Ia masuk sekolah Belanda di [[Samarinda]] tahun [[1905]]. Tahun [[1909]] ia mendapat gelar ''Adji Endje Renik''. Anak Dari Sultan Aji Muhammad Alimuddin dan Paduka YM Adji Ratu Limah gelar Adji Ratu Rebaya Agung.Tahun itu jugalah ia masuk sekolah ''Instituut Bos'' di Betawi. Tahun 1910 ayahnya wafat, tetapi karena umur ia ketika itu belum dewasa, maka Pemerintahan Kutai dipegang oleh Dewan Perwalian yang dipimpin oleh Aji Pangeran Mangkunegoro.
 
Dari kecil beliau dididik oleh nendanya [[Aji Muhammad Sulaiman]]. Kemudian beliau masuk sekolah Belanda di [[Samarinda]] tahun [[1905]] dan pada tahun [[1909]] beliau mendapat gelar ''Adji Endje Renik''. Pada tahun itu, beliau masuk sekolah ''Instituut Bos'' di [[Batavia]] (sekarang [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]). Pada tahun 1910 ayahandanya wafat, tetapi karena umur beliau masih belia, maka Pemerintahan Kutai dipegang oleh Dewan Perwalian yang dipimpin oleh [[Aji Pangeran Mangkunegoro]]
Tahun [[1911]] ia menempuh ujian P.H.S. Dua Tahun sesudah itu ia pindah ke sekolah Osvia di [[Serang]]. Pada tahun [[1917]] ia kembali ke Kutai, sebab Pangeran Mangkunegoro ingin mendidik ia untuk memegang pemerintahan dan untuk mengenali adat lembaga negeri.
Tahun [[1918]] ia diberi gelar ''Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soeria Adiningrat''.
Tanggal [[14 November]] [[1920]] ia dinobatkan menjadi sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan Aji Muhammad Parikesit. Untuk melanjutkan sekolah dan menambah luas pengetahuannya, pada tahun 1928 belliau dengan permaisuri pergi ke negeri [[Belanda]]. Dan ketika itulah Aji Muhammad Parikesit dihadiahi gelar ''Officier der Orde van Oranje Nassau'' dari [[Belanda|Kerajaan Belanda]].
 
Pada tahun [[1911]] beliau menempuh ujian P.H.S., dan dua tahun berselang beliau pindah ke [[Serang]] untuk menempuh pendidikan di [[Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren]]. Pada tahun [[1917]], beliau kembali ke Kutai karena [[Aji Pangeran Mangkunegoro]] ingin mendidik beliau dalam menjalankan pemerintahan dan untuk mengenali adat lembaga negeri. Tahun [[1918]] beliau diberi gelar ''Aji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soeria Adi Ningrat''.
== Gelar ==
 
Pada tanggal [[14 November]] [[1920]], beliau ditabalkan menjadi Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke 19. Untuk memperluas ilmu dan pengetahuan, pada tahun 1928 beliau dan Permaisuri pergi ke negeri [[Belanda]] untuk menempuh pendidikan. Saat di Belanda, beliau dihadiahi gelar ''[[Officier der Orde van Oranje Nassau]]'' dari [[Belanda|Kerajaan Belanda]].
# Adji Enje Renik , Gelar masa kecil Sultan Adji Muhammad Parikesit
# Adji Pangeran Adipati Praboe Anum Surya Adiningrat , Gelar Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara. Menjabat (1915-1920)
# Pada tahun 1942 pemerintah pendudukan Jepang memberikan gelar kehormatan Kooti pada Sultan Adji Muhammad Parikesit atas nama Kaisar Jepang.
# Sultan Adji Muhammad Parikesit, Gelar Takhta Sultan setelah Naik Takhta (1920-1960)
# Gelar Yang Mulia Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan Kepala Adat Suku Kutai, Kepala Wangsa Aji (1960-1981)
 
== PernikahanKeluarga ==
'''Permaisuri Sultan Adji Muhammad Parikesit ataumempunyai 2 orang Permaisuri serta 9 orang Selir dan 20 Putra-Putri serta 1 RatuPutri KesultananAngkat Kutaidari KartanegaraSelir Ingdiantaranya Martadipura''':
 
# YM Selir Sang Nata Adji Raden Cubong
# Almh Paduka YM Hj. Adji Ratu Ayu Hasanah gelar Adji Ratu Rebaya Agung III atau Gusti Raden Ayu Hasanah Ningrat / GRAy Hasanah Ningrat. Putri Sultan Maulana Shafiuddin dari Kesultanan Banten dan Bangsawan Kesultanan Madura dengan gelar Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton / GKR Sekar Kedaton. '''" The Royal Queen of The Kutai Empire And Great Queen of The Kutai Empire ".'''
# Paduka YM Selir Sang Nata Raden Ayu Hasnah Ratna Suarsih Gelar Raden Ayu Hasanah Gelar YM Adji Raden Khazanah Binti Raden Aria Pati Achmad Jayaningrat (Regent Serang). Berasal dari Banten dan Bangsawan Madoera (Meninggal Dunia Pada Tahun 1970 Di Jakarta).Berputri :
# Almh Paduka YM Adji Ratu Bahariah gelar Adji Ratu Prabuningrat Putri dari Adji Amiddin gelar Adji Pangeran Mangkunegoro. Gelar '''" Imperial Queen Mother Of Kutai ".'''
## YM Adji Putri Ainun Zariah Gelar Adji Putri Anggorosari I merupakan anak pertama sekaligus anak tertua serta puteri tertua dari Sultan Aji Muhammad Parikesit (Meninggal Dunia Pada Tahun 1982, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara, ) menikah dengan Adji Raden Saleh Gelar Adji Raden Donorodjoputro (Meninggal Dunia Pada Tahun 1991, Dimakamkan di Pemakaman Awang Long) Bin Adji Raden Dungkang Bin Adji Pangeran Mangkunegara Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman Berputra-putri 13 orang diantaranya :
### Adji Magdalena Donorodjoputro Gelar Adji Raden Puspaningdya Ningrum (Cucu Tertua Sultan Aji Muhammad Parikesit), (Putri Angkat Sultan Aji Muhammad Parikesit dan Selir Sang Nata Dayang Djahari)
### Adji Esmiralda Donorodjoputro
### Adji Machmud Donorodjoputro
### Adji Nordjannah Donorodjoputro
### Adji Bachrul Zaman Donorodjoputro
### Adji Usman Donorodjoputro
### Adji Iddy Suryati Donorodjoputro
### Adji Viradina Donorodjoputro
### Adji Mariam Donorodjoputro
### Adji Maimunnah Donorodjoputro
### H. Adji Syaiful Bachrie Donorodjoputro
### Adji Brahim Donorodjoputro
### Adji Muhammad Tony Donorodjoputro
# KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Permaisuri Adji Ratu Bahariah (Meninggal Dunia Tahun 1934, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) gelar Adji Ratu Praboeningrat Binti Adji Pangeran Mangkunegara Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman berputra-putri :
## YM Adji Muhammad Idris (Meninggal Dunia Sebelum Dewasa, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara).
## YM Adji Putri Sapiah Gelar Adji Putri Piong Gelar Adji Putri Indrayati (Meninggal Dunia Tahun 1921, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) menikah dengan Adji Raden Yusuf.
## KDYMM Adji Muhammad (Meninggal Dunia Tahun 2018, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) Gelar Adji Pangeran Adipati Praboe Anum Surya Adiningrat gelar Sultan Adji Muhammad Salehuddin II menikah dengan KDYMM Adji Aida Amidjoyo (Meninggal Dunia Tahun 2021, dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) gelar KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Permaisuri Adji Ratu Putro Inderaningrat gelar saat naik takhta: KDYMM Adji Ratu Praboeningrat Binti Adji Senudin Gelar Adji Raden Amidjoyo Bin Adji Pangeran Mangkunegara Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman. Berputra-putri 10 orang diantaranya :
### YM Hj. Adji Nurul Koewanto Gelar Adji Putri Praboe
### KDYMM H. Adji Muhammad Arifin Praboe Gelar Adji Pangeran Adipati Praboe Anum Surya Adiningrat Gelar KDYMM Sultan Adji Muhammad Arifin.
### YM Hj. Adji Mulyati Kardani Praboe Gelar Aji Putri Mahadewi
### YM H. Adji Muhammad Khairuddin Praboe
### YM H. Adji Ali Zain Faisal Praboe
###YM Hj. Adji Zainar Rachmawati Praboe
###YM Hj. Adji Soraya Praboe
###YM H. Adji Mahmoed Praboe
###YM Hj. Adji Mardiana Praboe
###YM Hj. Adji Indah Praboe
## YM Adji Putri Mathilda Gelar Adji Putri Indrasari (Meninggal Dunia Tahun 2000, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) berputri diantaranya :
### Adji Fera Puspita
### Adji Vema Herlina
### Adji Septiani Widiarti
## YM Adji Putri Magdalena Gelar Adji Putri Indrawati (meninggal dunia tahun 1995, dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) menikah dengan Adji Bambang Eddy Gelar Adji Pangeran Ario Amijoyo (meninggal dunia tahun 2015, dimakamkan di Pemakaman Pangeran Mangkunegara-Gunung Malau) Bin Adji Senudin Gelar Adji Raden Amidjojo Bin Adji Pangeran Mangkunegara Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman. Berputra-putri diantaranya:
### Adji Hasanudin
### Adji Zamila
### Adji Erriza
# KDYMM Seri Paduka Baginda Ratu Mahadewi Adji Ratu Natung (Meninggal Dunia Tahun 1987, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) Gelar Adji Ratu Purboningrat Binti Adji Raden Musa Hakim Gelar Adji Raden Ario Noto Wijoyo II Bin Adji Raden Hakim Gelar Adji Raden Noto Wijoyo I Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman berputra-putri :
## YM Adji Pangeran Syarifuddin Gelar Adji Pangeran Hario Kusumo Yudo (Meninggal Dunia Tahun 1986, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) menikah dengan Adji Raden Sri Donowati Binti Adji Hasanuddin gelar Adji Pangeran Atmo Kesumo Bin Adji Pangeran Mangkunegara Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman Berputra-putri diantaranya :
### Adji Bertha Yudho
### Adji Benny Yudho
### Adji Dick Belly Yudho Atau Adji Deck Yudho Gelar Adji Raden Atmo Kesumo
### Adji Nanut Yudho
### Adji Ave Maria Yudho
### Adji Belly Yudho Gelar Adji Raden Yudho Putro
### Adji Dina Yudho
### Adji Kusnawan Datul Fuad Yudho
###Adji Saiful Azan Yudho
###Adji Afianti Yudho
###Adji Gamal Al-Fajri Yudho
###Adji Muhabir Yudho
###Adji Sekar Kedaton Yudho
###Adji Heni Yudho
###Adji Syarifuddin Yudho
###Adji Zamaluddin Yudho
## YM Adji Putri Jamilah Gelar Aji Putri Mahadewi (Meninggal Dunia Tahun 2009, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) menikah dengan Adji Machmoed Gelar Adji Raden Ario Adi Putro Bin Adji Abdul Hamid Gelar Aji Pangeran Ratu IV Bin Aji Pangeran Ainuddin Bin Sultan Aji Muhammad Sulaiman berputra-putri :
### Adji Etna
### Adji Ratna Banowati
### Adji Muhammad
### Adji Ainuddin
### Adji Yunadji
### Adji Hasan Gamal
### Adji Farhat Abbas
# YM Selir Sang Nata Adji Riyah Binti Adji Kertas (Meninggal Dunia Tahun 1954) berputra :
## YM Adji Pangeran Anuar Gelar Adji Pangeran Hario Kusumo Puger I (Meninggal Dunia Tahun 1994, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) menikah dengan isteri pertama yaitu Adji Malikatul Jauharah Gelar Adji Raden Ratnawati (Meninggal Dunia Tahun 2017, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kelambu Kuning) Binti Adji Abdul Hamid Gelar Adji Pangeran Ratu IV Bin Adji Pangeran Ainuddin Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman berputra-putri :
### Hj. Adji Siti Syachrah Bagindundari Poeger
### Hj. Adji Haniah Kusumo Wardani Poeger
### Hj. Adji Ani Thiorda Poeger
### H. Adji Azuar Poeger Gelar Adji Pangeran Hario Kusumo Puger
### H. Adji Zuliar Gunanti Poeger
### H. Adji Moh Syarifuddin Poeger
### Hj. Adji Mina Kumari Poeger
### H. Adji Agus Hasan Poeger
### Hj. Adji Citra Dewi Poeger
### H. Adji Sopiyan Poeger
### Hj. Adji Hendrete Nadia Noraini Poeger
## YM Adji Pangeran Anuar Gelar Adji Pangeran Hario Kusumo Puger I (Meninggal Dunia Tahun 1994), Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) menikah dengan isteri kedua yaitu Dayang Hatiah Binti Kasmun berputra-putri :
### Adji Hartati Poeger
### Adji Hetty Novita Poeger
### Adji Karmila Poeger
### Adji Nazaruddin Poeger
# YM Selir Sang Nata Joeleha Gelar Raden Suwito (Meninggal Dunia Tahun 1958) : Tidak Ada Keturunan
# YM Selir Sang Nata Aji Nursari Binti Aji Liangt atau Dayang Djahari (Turunan Sultan Aji Muhammad Salehuddin I) dari Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Meninggal Dunia Tahun 1963 dan Dimakamkan Di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara). Mengangkat seorang anak yakni :
## YM Adji Magdalena (Meninggal Dunia Pada Tahun 2005, Dimakamkan Di TPU Kuburan Muslimin Kampung Jawa, Samarinda) Gelar YM Adji Raden Puspaningdya Ningrum (Putri dari Adji Putri Ainun Zariah) Menikah dengan Adji Ziat Tajoeddin, BA (Meninggal Dunia Pada Tahun 2008, Dimakamkan Di TPU Kuburan Muslimin Kampung Jawa, Samarinda) Bin H. Adji Bambang Tajoeddin Bin Adji Raden Dungkang Bin Adji Pangeran Mangkunegara Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman berputra-putri :
### Adji Zain Zariya
### Adji Achmad Zairin Karya
### Adji Zuhairiyah (Meninggal dunia di Samarinda pada tahun 1993, dimakamkan di TPU Kampung Jawa Samarinda).
### Adji Zahrialda (Meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1962, dimakamkan di TPU Rawasari Jakarta).
### Adji Zahrul Atma (Meninggal dunia di Samarinda pada tahun 2015, dimakamkan di TPU Tinggiran Samarinda).
### Adji Azma Purwa (Meninggal dunia di Tenggarong pada tahun 1969, dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kelambu Kuning Tenggarong).
### Adji Zulia Ekasari
### Adji Zamrullah Asqarie (Meninggal dunia di Samarinda pada tahun 2011, dimakamkan di TPU Kampung Jawa Samarinda).
# YM Selir Sang Nata Raden Djoewito :
## Adji Muhammad Salehuddin (Meninggal Dunia Saat Kecil)
# YM Selir Sang Nata Dayang Tjasima Gelar Raden Kencoro dari Singaparna, Jawa Barat berputra :
## YM Adji Putri Sarah Gelar Adji Putri Parti Wati (Meninggal Dunia Tahun 2000, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) menikah dengan Adji Abdul Jaya Winata gelar Adji Raden Ario Jaya Winata Bin Adji Abdul Hamid gelar Adji Pangeran Ratu IV Bin Adji Pangeran Ainuddin Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman berputra-putri :
### Adji Violetta Winata
### Adji Zamrul Syalehin Winata, SH. MM. Gelar Adji Bambang Ario Jaya Winata
###Adji Djauhariah Winata
### Adji Muhammad Afianto Winata
### Adji Maya Winata Gelar Adji Raden Maya Winata
## YM Adji Achmad Gelar Adji Pangeran Abdul Hamid (Meninggal Dunia Tahun 1967, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) berputra-putri diantaranya :
### Adji Sheila Kumari Hamid
### Adji Iskandar Syailan Hamid
### Adji Selvi Yunaida Hamid
# YM Selir Sang Nata Gusti Masdjah Gelar Raden Wasito (Meninggal Dunia Tahun 1998) berputra-putri :
## YM Adji Achmad Gelar Adji Pangeran Hario Adiningrat menikah dengan Raden Ida Binti Raden Soepeno (Meninggal dunia tahun 2012, dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kelambu Kuning Tenggarong) berputri :
### Adji Maya Soraya Hanum Gelar Adji Raden Maya Hanum
### Adji Mira Esmeralda
### Adji Goya Indrajaya
### Adji Galuh Setyawati
##YM Adji Mardiah (Meninggal Dunia Tahun 2000, Dimakamkan di Pemakaman Kerajaan Kutai Kartanegara) berputa-putri :
###Fardiza Yudiga
###Satrio Digdoyo
###Ayu Wulandari
# YM Selir Sang Nata Raden Marry Gelar Raden Seri Milo Putro Meninggal Dunia, (Bangsa Belanda) berputra-putri :
## YM Adji Yohanna
## YM Adji Nelly
## YM Adji D. Miznah
## YM Adji Jamhar
 
== Masa Pemerintahan ==
'''Permaisuri Pendamping Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura'''
Awal pemerintahan Sultan Aji Muhammad Parikesit ditandai dengan berakhirnya masa pemerintahan perwalian Kesultanan yang dipimpin oleh Aji Pangeran Mangkunegara pada tanggal 14 November 1920. Sultan Aji Muhammad Parikesit pun berkuasa secara penuh dan menjalankan roda pemerintahan yang telah diwariskan oleh para pendahulu beliau.
 
Sultan Aji Muhammad Parikesit dibantu oleh tiga orang menteri yang memegang Pemerintahan Kesultanan. Adapun seluruh daerah Kesultanan Kutai itu terbagi atas tiga onderafdeling, yaitu [[Kutai Barat]], [[Kutai Timur]] dan [[Balikpapan]]. Ibu negeri yang pertama ialah [[Tenggarong]], yang kedua [[Samarinda]] dan yang ketiga [[Balikpapan]]. Lalu ketiga onderafdeling itu terbagi lagi atas 17 buah ''district''. Menurut cacah jiwa tahun [[1934]], banyaknya penduduk kesultanan Kutai sekitar 106.559 jiwa, kecuali orang yang bekerja pada ''Maatschappij''.
# Almh Paduka YM Adji Ratu Putri Natung gelar Adji Ratu Putri Purwoningrat/Adji Ratu Putri Purboningrat Putri dari Adji Raden Musa Hakim gelar Adji Raden Noto Wijoyo I. Gelar '''" Old And Charming Queen Kutai ".'''
 
Selama Sultan Aji Muhammad Parikesit memerintah, banyak sekali perubahan susunan Pemerintahan, sehingga pemerintahan pada zamannya hampir tidak ada bedanya lagi dengan susunan Pemerintahan Daerah ''Goebernemen''.
'''Selir Kesultanan Peringkat 1'''
Pada tahun [[1931]] telah diadakan sebuah persidangan yang bernama ''Hoofdenvergadering''. Sekalian para kepala ''onderafdeling'', ''district'' dan ''onderdistrict'' yang diundang untuk menghadiri rapat itu akan membicarakan soal-soal yang penting. Yang memimpin rapat itu adalah Sultan Kutai dengan Asisten-Residen. Rapat itu diadakan setiap 4 bulan sekali. Untuk mengadakan rapat itu telah didirikan sebuah gedung yang besar dengan perabotan yang modern dan disana jugalah tempat Sultan bekerja.
Lalu, mulai pada tahun 1926 diadakan dua macam pengadilan, yaitu: Kerapatan Besar dan Kerapatan Kecil. Kerapatan Besar terdapat di Tenggarong dan Kerapatan Kecil terdapat di tiap-tiap ''district'' dan ''onderdistrict''.<ref>{{Cite web |url=http://kutaikartanegara.com/dokumen/pp-1934.html |title=Pandji Postaka, Vol. III 1934, p.1659 |access-date=2010-06-28 |archive-date=2010-11-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101124230106/http://kutaikartanegara.com/dokumen/pp-1934.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Sultan Aji Muhammad Parikesit sering melakukan kunjungan ke daerah-daerah di wilayah Kesultanan saat itu untuk mengetahui keluhan masyarakat terutama permasalahan yang dihadapi masyarakat utamanya.
# Almh YM Imperial Concubine Raden Cubong gelar '''" The First Concubine of The Kutai ".'''
# Almh YM Imperial Concubine Dayang Djahari atau Gusti Raden Ayu Djahari / GRAy Djahari sebutan harian Nek Jahri atau Gusti Jahri
# Almh Imperial Concubine Raden Djoewito sebutan harian Nek Don
 
Sultan Aji Muhammad Parikesit memberikan perhatian lebih mengenai pelestarian alam dan lingkungan hal ini ditunjukkan dengan diterbitkan Surat Keputusan Kerajaan Kutai tanggal 1 Oktober No. 70/22.ZB.1934 tentang Penunjukan Cagar Alam (Natuurmonument) Padang Loewai dengan luas 1.080 hektare. Keinginan Sultan Aji Muhammad Parikesit agar pelestarian alam lebih terjaga, satwa endemik maupun flora khas kalimantan dapat tetap lestari dan dapat dirasakan oleh semua kalangan hingga lintas generasi maka diterbitkan Surat Keputusan Sultan Kutai Tanggal 10 Juli 1936 No. 80-22. ZB.1936 tentang penunjukan Suaka Marga Satwa Kutai Timur dengan luas luas 306.000 hektare yang ditandatangani di Tenggarong. Peninggalan Sultan Aji Muhammad Parikesit yang dapat dirasakan oleh masyarakat Kalimantan Timur khususnya Rakyat Kutai yang sekarang menjadi Taman Nasional yakni Taman Nasional Kutai.
'''Selir Kesultanan Peringkat 2'''
 
Pemerintahan Jepang saat itu sedang gencar-gencarnya menghadapi perang Asia Timur Raya melawan negara Sekutu. Untuk memudahkan mengamankan wilayah Jepang dibagian selatan Kalimantan saat itu maka pemerintah Jepang diwakili oleh Laksamana Madya Sueto Hirose (Komandan Pangkalan Angkatan Laut Khusus Jepang Ke 22) dan rombongan tiba di Istana Kutai pada 19 April 1942 untuk meminta izin kepada Sultan Aji Muhammad Parikesit agar kendaraan militer mereka dapat melewati wilayah Jembayan. Maka Sultan Aji Muhammad Parikesit mengizinkan tentara Jepang untuk melewati Jembayan dan pada saat itu kendaraan militer Jepang tidak dapat melewati Jembayan maka dari itu Sultan bersama rakyat serta Panglima Djaya yaitu Panglima Kesultanan Kutai saat itu membangun jembatan agar kendaraan militer Jepang dapat melewati Jembayan. Untuk mengenang jasa Sultan Aji Muhammad Parikesit maka Kaisar Jepang saat itu memberikan hadiah bendera kekaisaran Jepang dan gelar Koo Kutai kepada Sultan sebagai pengingat persahabatan antara Kesultanan Kutai Kartanegara dan Kekaisaran Jepang.
# Almh YM Imperial Concubine Raden Hariah
# Almh YM Imperial Concubine Kencoro sebutan harian Nek Encas
# Almh YM Imperial Concubine Dayang Tjasima
# Almh YM Imperial Concubine Raden Ayu Gayatri Kusuladewi
#YM Imperial Concubine Gusti Ratu Khadijah
 
Untuk mempertahankan stabilitas politik dan keamanan di timur Kalimantan yang memanas saat itu, maka Kesultanan yang ada di Kalimantan Timur saat itu menyatakan berdirinya Dewan Federasi Kalimantan Timur yang terdiri dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Kesultanan Sambaliung, Kesultanan Gunung Tabur, Kesultanan Bulungan.
'''Selir Kedaton Peringkat 1'''
 
Pada tanggal 12 Mei 1947 Dewan Federasi Kalimantan Timur saat itu menyatakan bergabung dengan [[Republik Indonesia Serikat]] memakai sistem negara federal. Maka pada saat itu berdiri Negara Kalimantan Timur yang beribukota di Samarinda. [[Negara Kalimantan Timur]] menjadi bagian dari Negara Republik Indonesia Serikat sebagai Daerah Otonom serta wilayah yang menjadi Negara Kalimantan Timur diantaranya Federasi Kalimantan Timur, Paser, Tidung, Tanah Bumbu. Bentuk pemerintahan Negara Kalimantan Timur dipimpin oleh Sultan Aji Muhammad Parikesit yang pada saat itu sebagai Ketua Dewan Federasi Kalimantan Timur dan beliau ditunjuk menjadi Presiden Negara Kalimantan Timur atau Ketua Dewan Eksekutif Negara Kalimantan Timur dan sebagai Perdana Menteri Negara Kalimantan Timur ialah Aji Pangeran Sosronegoro I. Wilayah Negara Kalimantan Timur saat itu sebesar 200.000 km2. Setelah dilakukan konferensi meja bundar maka disepakati pembubaran Republik Indonesia Serikat pada tahun 1950 karena dinilai mewarisi kolonialisme Belanda. Setelah dilakukan pembubaran Republik Indonesia Serikat maka Negara Kalimantan Timur pun dibubarkan pada tanggal 24 Maret 1950. Kesultanan Kutai pun turut ambil bagian dalam konferensi meja bundar dengan mengirim wakilnya yakni Aji Pangeran Kertanegara.
# Almh YM Concubine Raden Suwito sebutan harian Nek Mok
# YM Concubine Raden Sekarningrum sebutan harian Nek Arni
# Almh Concubine YM Bendara Raden Ayu Sri Indradewi sebutan harian Nek Ra'de
 
Setelah itu Negara Kalimantan Timur terpecah menjadi Daerah Istimewa yakni terbentuknya Daerah Istimewa Kutai, Daerah Istimewa Berau, Daerah Istimewa Bulungan dan lainnya. Daerah Istimewa Kutai pun didirikan dengan bentuk sebagai Kabupaten Kutai Kartanegara dari tahun 1950 Setelah Negara Kalimantan Timur dibubarkan maka Sultan Aji Muhammad Parikesit memegang tampuk sebagai Kepala Daerah Istimewa Kutai sekaligus sebagai Bupati Kutai Kartanegara yang pertama yang memiliki otoritas penuh untuk menjalankan pemerintahan dibawah kendali Pemerintah Republik Indonesia. Kemudian status Daerah Istimewa Kutai dihapuskan pada tahun 1960.
'''Nyonya Kesultanan'''
 
== Jabatan ==
# Almh YM Sultanate Lady Raden Masdjah (Dayang Masdja) harian Nek Masdja
# Almh YM Sultanate Lady Raden Marry (Bangsa Belanda) sebutan harian Nek Nong
# Almh YM Sultanate Lady Dayang Hadi sebutan harian Nek Hadi
#Almh YM Sultanate Lady Dayang Jamilah sebutan harian Nek Milah
 
# 1915-1920 : Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Dengan Gelar "Aji Pangeran Adipati Praboe Anum Surya Adiningrat"
== Keturunan ==
# 1920-1960 : Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Ke 19
Sultan Adji Muhammad Parikesit mempunyai 17 putra putri diantaranya :
# 1945 : Koo Kutai (Gelar Kehormatan Dari Kekaisaran Jepang)
 
#1947-1949 : Ketua Dewan Federasi Kalimantan Timur
# Almh YM Adji Putri Ainun Zariah gelar Adji Putri Anggorosari / Adji Putri Kusumaningrat / Adji Putri Sekar Kedaton. Sebutan harian Adji Putri Ainun, Gelar '''" Great Princess of The Kutai Empire ".'''
#1948-1950 : Presiden Negara Kalimantan Timur Dalam Negara Republik Indonesia [[Negara Kalimantan Timur|Serikat]] atau Kepala Dewan Eksekutif Negara Kalimantan Timur
# Almh YM Adji Putri Sapiah/Adji Putri Piong
#1950-1960 : Kepala Daerah Istimewa Kutai
# Alm YM Adji Pangeran Muhammas Idris
#1950-1960 : Bupati Kutai Kartanegara
# Alm YM Adji Pangeran Muhammad Muslihuddin gelar Adji Pangeran Adipati Prabu Anum Surya Adiningrat " YM Sri Paduka Sultan Adji Muhammad Salehuddin II " sebutan harian Pangeran Prabu. Gelar "The Sultan's Great Sultanate".
#1960-1981 : Kepala Dinasti Kutai Kartanegara dan Pemimpin Adat Suku Kutai
# Almh YM Hj. Adji Putri Mathilda gelar Adji Putri Indrasari sebutan harian Putri Ul
# Almh YM Hj. Adji Putri Magdalena gelar Adji Putri Indrawati sebutan harian Putri Len
# Alm YM Adji Pangeran Syarifuddin gelar Adji Pangeran Haryo Kusumo Yudo
# Almh YM Adji Putri Jamilah gelar Adji Putri Mahadewi sebutan harian Adji Putri Milot
# Alm YM Adji Pangeran Anwar gelar Adji Pangeran Hario Kusumo Puger sebutan harian Adji Pangeran Puger
# Alm YM Adji Pangeran Muhammad Salehuddin
# Almh YM Adji Putri Sarah gelar Adji Putri Parti Wati sebutan harian Adji Putri Sarah
# Alm YM Adji Pangeran Abdul Hamid gelar Adji Pangeran Hamid sebutan harian Adji Pangeran Hamid
# YM Adji Achmad gelar Adji Kiti Pati Hanum sebutan harian Adji Amad
# YM Adji Mardiah sebutan harian Adji Imal
# YM Adji Imaluddiin
# YM Adji Arpah/Adji Ipok
# YM Adji Mbam
 
'''Menantu'''
 
# Alm YM Adji Raden Saleh gelar Adji Raden Donorodjoputro Bin Adji Pangeran Dungkang gelar Adji Pangeran Mambang Misrah Bin Adji Pangeran Amiddin gelar Adji Pangeran Mangkunegara. Suami Almh YM Adji Putri Ainun
# YM Adji Ratu Aida Amidjoyo gelar Adji Ratu Putro Inderaningrat Bin Adji Raden Amidjoyo. Istri YM Alm Sultan Adji Muhammad Salehuddin II.
# Almh YM Adji Malikatul Jauharah gelar Adji Raden Ratnawati Bin Adji Abdul Hamid gelar Adji Pangeran Ratu IV. Istri YM Alm Adji Pangeran Puger
# Almh YM Adji Raden Sri Donowati. Istri dari Alm YM Adji Pangeran Kusumo Yudho
# Alm YM Adji Abdul Jaya Winata gelar Adji Raden Ario Jaya Winata Bin Adji Abdul Hamid gelar Adji Pangeran Ratu IV. Suami dari Almh YM Adji Putri Sarah
 
== Cucu ==
'''Cucu Tertua Sultan Adji Muhammad Parikesit'''
 
# Almh Paduka YM Putri Hj. Adji Magda Donorodjoputro gelar Adji Putri Nindyakusuma Ningrat/Adji Putri Rebayah Agung I /Adji Putri Asmaningrum. Lahir di Kedaton Lama Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura atau Istana dimasa Aji Sultan Sulaiman dan dibesarkan di Istana Baru atau Kedaton kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Yang Baru . '''Gelar''' '''HRH Imperial Princess of Kutai Empire And The Great Princess of The Kutai Empire . Gelar HRH Imperial The Eldest granddaugther Of The AJI Dynasty'''
 
'''Memiliki beberapa cucu lain diantaranya'''
 
# YM Adji Pangeran Ariffin Praboe/Drs.Adji Pangeran Adipati Praboe Surya Adiningrat,M.Si . Gelar '''" Sri Paduka Sultan Adji Muhammad Ariffin "'''
# YM Adji Deck Kusumo Yudo gelar Adji Raden Atmo Kesumo Yudho
# YM Adji Belly Kusumo Yudo gelar Adji Raden Yudho Putro
#Almh YM Adji Nanut Kusumo Yudho
# Alm YM Adji Saiful Azan Yudho
# YM H. Adji Zamrul Syalehin Winata, SH.MM/Adji Bolly gelar Adji Bambang Ario Jaya Winata .
# YM Adji Pangeran Hario Soerya Adi Kesuma
# YM Adji Pangeran Hario Soerya Adi Menggala,SE.MM
# YM Adji Pangeran Rudi Praboe
# Alm Adji Bambang Zaman Donorodjoputro
# YM Adji Syailan Iskandar
# YM H. Adji Azuar Poeger gelar Adji Pangeran Haryo Kusumo Puger II
# YM Hj. Adji Ani Thiorda Poeger
# Aji Maya Winata gelar Adji Raden Wirata Sentana Wati
# Adji Maya Soraya Hanum gelar Adji Raden Maya Soraya Kiti Pati Hanum
# Adji Fera Puspita
# Adji Afianto Winata
# Adji Maya Winata
# Adji Vema Herlina
 
== Pemerintahan Kutai ==
Sultan Adji Muhammad Parikesit dibantu oleh tiga orang menteri yang memegang Pemerintahan kesultanan. Adapun seluruh daerah kesultanan Kutai itu terbagi atas tiga onderafdeling, yaitu [[Kutai Barat]], [[Kutai Timur]] dan [[Balikpapan]]. Ibu negeri yang pertama ialah [[Tenggarong]], yang kedua [[Samarinda]] dan yang ketiga [[Balikpapan]]. Lalu ketiga onderafdeling itu terbagi lagi atas 17 buah ''district''. Menurut cacah jiwa tahun [[1934]], banyaknya penduduk kesultanan Kutai sekitar 106.559 jiwa, kecuali orang yang bekerja pada ''Maatschappij''.
 
Selama Sultan Aji Muhammad Parikesit memerintah, banyak sekali perubahan susunan Pemerintahan, sehingga pemerintahan pada zamannya hampir tidak ada bedanya lagi dengan susunan Pemerintahan Daerah ''Goebernemen''.
Pada tahun [[1931]] telah diadakan sebuah persidangan yang bernama ''Hoofdenvergadering''. Sekalian para kepala ''onderafdeling'', ''district'' dan ''onderdistrict'' yang diundang untuk menghadiri rapat itu akan membicarakan soal-soal yang penting. Yang memimpin rapat itu adalah Sultan Kutai dengan Asisten-Residen. Rapat itu diadakan setiap 4 bulan sekali. Untuk mengadakan rapat itu telah didirikan sebuah gedung yang besar dengan perabotan yang modern dan disana jugalah tempat Sultan bekerja.
Lalu, mulai pada tahun 1926 diadakan dua macam pengadilan, yaitu: Kerapatan Besar dan Kerapatan Kecil. Kerapatan Besar terdapat di Tenggarong dan Kerapatan Kecil terdapat di tiap-tiap ''district'' dan ''onderdistrict''.<ref>[http://kutaikartanegara.com/dokumen/pp-1934.html Pandji Postaka, Vol. III 1934, p.1659]</ref>
 
== Turun Takhta ==
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 051-06.jpg|jmpl|200px|Gambar Sultan Aji Muhammad Parikesit dalam perangko yang diterbitkan tahun [[2006]].]]
Setelah resmi Daerah Istimewa Kutai dihapuskan pada tahun 1960 maka pada tanggal 21 Januari 1960 tepat pada jam 11.15 Wita Sultan Aji Muhammad Parikesit mengumumkan bahwa Kesultanan Kutai Kartanegara resmi dibubarkan dan diserahkan kepada pemerintah daerah melalui Sidang Khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai, yang diselenggarakan di Balairung Keraton Sultan Kutai, Tenggarong. Maka sejak saat Sultan Aji Muhammad Parikesit secara resmi turun takhta serta sejak itu pula Sultan Aji Muhammad Parikesit beserta keluarganya dan keturunannya hidup sebagai rakyat biasa.<ref>{{Cite web |url=http://www.suarapembaruan.com/News/2006/10/29/Wisata/wis01.htm |title=Salinan arsip |access-date=2010-06-15 |archive-date=2010-02-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100211152814/http://suarapembaruan.com/News/2006/10/29/Wisata/wis01.htm |dead-url=yes }}</ref>
Dua tahun setelah [[Indonesia]] merdeka tepatnya pada tahun 1947, Kesultanan Kutai beralih status menjadi [[Daerah]] [[Swapraja]] [[Kutai]] dan masuk ke dalam [[Kaltim|Federasi Kalimantan Timur]]/Daerah Siak Besar bersama-sama daerah Kesultanan lainnya seperti [[Bulungan]], [[Sambaliung]], [[Gunung Tabur]] dan [[Pasir]] dengan membentuk Dewan Kalimantan Timur yang diketuai oleh Sultan Aji Muhammad Parikesit. Sampai pada tanggal 27 desember 1949, Federasi Kalimantan Timur bergabung dengan [[Republik Indonesia Serikat]].
 
== Wafat ==
Pada 21 Januari 1960 pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara yang dipimpin Sultan Aji Muhammad Parikesit, diserahkan kepada pemerintah daerah melalui Sidang Khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai, yang diselenggarakan di Balairung Keraton Sultan Kutai, Tenggarong.
Sultan Aji Muhammad Parikesit wafat dalam kesederhanaan dalam usia 91 tahun pada hari Minggu, 22 November 1981 atau 19 Muharram 1402 Hijriah di Roemah Besar Aji Pangeran Ratu IV Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai. Jenazah Mendiang Sultan Dibawa Ke Istana Baru atau Museum Mulawarman untuk disemayamkan serta memberi kesempatan untuk para kerabat, keturunan beliau dan masyarakat umum untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Sultan. Sultan dimakamkan Di Makam Istana Kerajaan Kompleks Istana Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang sekarang digunakan sebagai Museum Mulawarman. Beliau meninggalkan 21 orang anak dan sejumlah cucu . Untuk menghormati Sultan AM Parikesit pemerintah kabupaten kutai kartanegara mengabadikan nama Sultan sebagai nama rumah sakit terbesar di Kutai Kartanegara [[RSUD Aji Muhammad Parikesit]]. Sultan Aji Muhammad Parikesit merupakan Raja Terakhir Yang Memerintah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Dan Hampir Seluruh Kalimantan Timur Kecuali Paser dan Berau.
Sejak itu Sultan Aji Muhammad Parikesit dan keluarganya hidup sebagai rakyat biasa <ref>http://www.suarapembaruan.com/News/2006/10/29/Wisata/wis01.htm</ref>.
 
== Penghargaan ==
Sultan Aji Muhammad Parikesit wafat dalam kesederhanaan pada tanggal 22 November 1981 . Sultan mangkat pada usia 91 tahun di makamkan Pemakaman Kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di kompleks Istana Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang sekarang digunakan sebagai Museum Mulawarman. Beliau meninggalkan 17 orang anak dan sejumlah cucu . Untuk menghormati Sultan AM Parikesit pemerintah kabupaten kutai kartanegara mengabadikan nama sultan sebagai nama rumah sakit terbesar di kutai kartanegara. Sultan Aji Muhammad Parikesit merupakan Raja Terakhir Yang Memerintah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Dan Kalimantan Timur .
 
# ''[[Officier der Orde van Oranje Nassau]]''
== Ketidakadilan ==
Sultan Aji Muhammad Parikesit adalah Sultan Pertama Di Luar Pulau Jawa yang bergabung kedalam Republik [[Indonesia]] dan mengakui kemerdekaan Indonesia. Beliau ditangkap oleh PKI , Sultan Aji Muhammad Parikesit dipenjara bersama A.P.T Pranoto dituduh berkomplot dengan belanda, Pada tahun 1964 itulah Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dibakar atas perintah Pangdam IX Mulawarman Mayjen TNI [[Soehario Padmodiwirio]] tapi dihentikan oleh Gubernur Moeis Hassan bersama Satpol PP dan Baju Kebesaran Kesultanan dibakar, Harta Kesultanan dirampas habis oleh Hario Kecik / Mayjen TNI [[Soehario Padmodiwirio]] yang iri dengan bangsawan dan ingin memusnahkan Kesultanan Kutai. Kesultanan Kutai difitnah dengan amat keji dibawah pemerintahan presisen Soekarno . '''Kami Tidak Akan Melupakan Masa Kelam Yang Terjadi Pada Kesultanan Kutai dan Penghinaan Terhadap Tanah Nenek Moyang Kami.'''
 
== JabatanLeluhur ==
{{Ahnentafel-compact5|Sultan Aji Muhammad Parikesit|Sultan Aji Muhammad Alimuddin|Aji Ratu Limah|Sultan Aji Muhammad Sulaiman|Aji Ratu Rubia|Aji Pangeran Mangkunegara|Dayang Kamsah|Sultan Aji Muhammad Salehuddin I|Aji Ratu Zuziah|Datu Muhammad dari Sulu|Puteri Aji Tallo|Sultan Aji Muhammad Sulaiman|Aji Soja gelar Aji Raden Rebaya Agung I|16=Sultan Aji Muhammad Muslihuddin|17=Aji Ratu Tatin|18=Aji Pangeran Berajanata|19=Isteri Aji Pangeran Berajanata|24=Sultan Aji Muhammad Salehuddin I|25=Aji Ratu Tatin|26=Aji Raga Gelar Aji Pangeran Seri Bangun II|27=Lim Siauw Lan}}
 
# Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura (1915-1920)
# Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadiputa Ke 19. Bertakhta dari tahun (1920-1960) selama 40 tahun
# Ketua Dewan Federasi Kalimantan Timur dari tahun (1947-1949)
# Kepala Daerah Istimewa Kutai dari tahun (1950-1959)
# Bupati Kutai Kartanegara Pertama dari tahun (1950-1960)
#Kepala Wangsa AJI (1920-1981) menjabat selama 61 tahun.
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
{{reflist}}3. https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/sejarah-kutai-kartanegara-dari-monarki-ke-calon-ibu-kota-ri-ehbM?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQEKAFwAQ%3D%3D#aoh=15674366553643&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Ftirto.id%2Fsejarah-kutai-kartanegara-dari-monarki-ke-calon-ibu-kota-ri-ehbM
 
== Pranala luar ==
4. Buku Riwayat Samarinda & Cerita Legenda Kaltim Karya Johansyah Balham
 
5. https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Daftar_Bupati_Kutai_Kartanegara
 
== Pranala luar ==
* https://kerajaanbanjar.wordpress.com/2007/03/02/ir-pangeran-mohamad-noor/
 
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Sultan Kutai|Sultan Kutai Kartanegara]]|tahun=1920-1960|pendahulu=[[Aji Muhammad Alimuddin|Sultan Aji Muhammad Alimuddin]]|pengganti=[[Aji Muhammad Salehuddin II|Sultan Aji Muhammad Salehuddin II]]}}
{{kotak selesai}}
{{Bupati Kutai Kartanegara}}
{{lifetime|1895|1981|}}
Baris 193 ⟶ 246:
|tempat_makam =
}}
 
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Sultan Kutai|Sultan Kutai Kartanegara]]|tahun=1920–1981|pendahulu=[[Aji Muhammad Alimuddin]]|pengganti=[[Aji Muhammad Salehuddin II]]}}
{{kotak selesai}}
 
[[Kategori:Sultan Kutai]]
 
 
{{bangsawan-stub}}