Candi Rimbi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan sejarah, keunikan candi, dan rujukan. |
k →Rujukan: clean up, removed stub tag |
||
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
|caption= Candi Rimbi
|name= Candi Rimbi
|map_type=
|map_size= 250
|latitude= -7.673730
Baris 19:
|style=[[Candi Jawa Timuran]]
|size=
}}'''Candi Rimbi''' atau '''Candi Ngrimbi''' adalah bangunan peninggalan dari [[Arkeologi Klasik|masa Klasik]] yang berada di Dusun Pulosari, Desa [[Pulosari, Bareng, Jombang|Pulosari]], Kecamatan [[Bareng, Jombang|Bareng]], Kabupaten [[Jombang]]. Candi bercorak Hinduistik ini juga disebut '''Cungkup Pulo'''. Nama Rimbi dikaitkan dengan nama tokoh pewayangan bernama [[Arimbi]], isteri [[Werkudara]] ([[Bima]])<ref>{{Cite web|title=Candi Rimbi|url=https://jombangkab.go.id/wisata/candi-rimbi|website=https://jombangkab.go.id|access-date=2022-05-27}}</ref>
▲Candi Rimbi adalah peninggalan agama Hindu dari [[Arkeologi Klasik|masa Klasik]] yang berada di Kabupaten [[Jombang]], [[Jawa Timur]]. Candi ini juga sering disebut Cungkup Pulo. Nama Rimbi dikaitkan dengan nama tokoh pewayangan bernama [[Arimbi]], isteri [[Werkudara]] atau yang lebih dikenal dengan nama [[Bima]]. Reruntuhan bangunan candi pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh Alfred Wallace dalam perjalanannya ke Wonosalam untuk mengumpulkan contoh-contoh tumbuhan. Candi Rimbi mulai diteliti oleh J. Knebel tahun 1907 dan kemudian pemugaran baru dilakukan pada awal tahun 1990. <ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/886882212|title=Candi Indonesia|last=Sedyawati, Edi, 1938-|others=Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman,|isbn=9786021766934|edition=Cetakan pertama|location=[Jakarta]|oclc=886882212}}</ref>
Candi ini, bersama dengan lima objek arkeologi lainnya termasuk [[Petirtaan Sumberbeji]], telah dinyatakan sebagai objek cagar budaya oleh Pemerintah Kabupaten Jombang pada tahun 2020<ref>{{Cite news|last=Supriyatno|first=Helmi|date=22 November 2020|title=Situs Sumberbeji Sudah Ditetapkan Menjadi Cagar Budaya Peringkat Kabupaten|url=https://www.harianbhirawa.co.id/situs-sumberbeji-sudah-ditetapkan-menjadi-cagar-budaya-peringkat-kabupaten/|work=Bhirawa Online|access-date=31 Desember 2020}}</ref>
==
Menempati areal seluas 896.56 meter persegi, bangunan yang masih ada sekarang memiliki ukuran panjang 13,24 meter, lebar 9,10 meter, dan tinggi 12 meter.
Arsitektur Candi Rimbi terdiri dari kaki yang berundak teras tiga dengan penampil besar untuk menempatkan tangga candi. Tidak seperti [[Candi Jago]] atau Candi
Pada bagian kaki candi terdapat berbagai relief yang menggambarkan manusia dan hewan. Salah satu relief unik menggambarkan sepasang manusia (pengantin) yang berada dalam sebuah gentong. Hingga sekarang{{Kapan}} belum dapat diketahui cerita yang digambarkan melalui relief-relief tersebut.▼
▲Pada bagian kaki candi terdapat berbagai relief yang menggambarkan manusia dan hewan. Salah satu relief unik menggambarkan sepasang manusia (pengantin) yang berada dalam sebuah gentong. Hingga sekarang belum dapat diketahui cerita yang digambarkan melalui relief-relief tersebut.
Berdasarkan seni arsitektur bangunan, Candi Rimbi berlatar belakang agama [[Hindu]]. Hal ini, ditandai penemuan arca Dewi [[Parwati]] (isteri Dewa [[Siwa]]) yang sekarang disimpan di [[Museum Nasional Indonesia|Museum Nasional]] [[Jakarta]]. Arca Parwati ditemukan di reruntuhan ruang utama candi.
Baris 47 ⟶ 45:
== Wisata ==
Tidak banyak wisatawan yang berkunjung ke situs [[arkeologi]] ini. Jumlah pengunjung rata-rata hanya mencapai 100 orang per bulan. Dari lokasi ini pengunjung dapat melihat panorama [[Gunung Anjasmoro]] yang terletak di selatan Kota [[Mojokerto]].
== Galeri ==
Baris 56 ⟶ 53:
== Rujukan ==
<references />
{{Candi Hindu Indonesia}}
[[Kategori:Situs arkeologi di Indonesia]]
|