Kekristenan di Tiongkok: Perbedaan antara revisi

'''Kekristenan di Republik Rakyat Tiongkok''' ({{lang-en|China}}) memiliki sejarah yang dapat dirunut ke dinasti Tang ([[abad ke-8]]). Kekristenan di negeri Tiongkok ini terdiri dari [[Protestanisme|Kristen Protestan]], [[Katolik Roma|Kristen Katolik]], dan sejumlah kecil orang-orang [[Ortodoks Timur|Kristen]] [[gereja Ortodoks|Ortodoks]]. Meskipun garis keturunan di Tiongkok kuno menganut agama institusional [[Taoisme]] dan [[Buddhisme]]Buddha Mahayana]], serta sistem sosial dan ideologi [[Konfusianisme]], Kristen telah ada di Tiongkok setidaknya sejak abad ketujuh dan telah berpengaruh dalam 200 tahun terakhir.<ref>Daniel H. Bays. ''A New History of Christianity in China.'' (Chichester, West Sussex ; Malden, MA: Wiley-Blackwell, Blackwell Guides to Global Christianity, 2012). ISBN 978-1-4051-5954-8.</ref><ref name=autogenerated6>{{cite book|first = Alvyn|last = Austin|authorlink = Alvyn Austin|year = 2007|title = China’s Millions: The China Inland Mission and Late Qing Society|publisher = Eerdmans|location = Grand Rapids, Michigan|isbn =978-0-8028-2975-7}}</ref>

Pertumbuhan ini menjadi sangat signifikan sejak melonggarnya pembatasan beragama oleh [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]] sejak reformasi ekonomi pada akhir tahun 1970. Praktik beragama masih sering dikontrol ketat oleh pemerintah. Penduduk Tiongkok di atas usia 18 di RRT diizinkan untuk terlibat dengan perhimpunan resmi yang telah disetujui melalui "[[China Christian Council]]", "[[Gerakan Patriotik Tiga-Mandiri]]" atau "[[Perhimpunan Patriotik Katolik]]".<ref>{{cite book|first = Patrick|last = Johnstone|authorlink = Patrick Johnstone|year = 2001|title = Operation World|url = https://archive.org/details/operationworld2100patr_0|publisher = Paternoster|location = London}} p.165</ref> Banyak orang Kristen Tiongkok juga bertemu di rumah pertemuan gereja yang tidak terdaftar. Laporan penganiayaan sporadis terhadap orang Kristen di daratan Tiongkok telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat luar.<ref>{{cite news|title= China's Christians suffer for their faith|publisher=BBC News|date=2004-11-09|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3993857.stm|accessdate=2008-05-06|first=Kate|last=McGeown}}</ref> Menurut sebuah survei yang diterbitkan pada tahun 2010, ada 33 juta orang Kristen di Tiongkok, termasuk 30 juta Protestan dan 3 juta umat Katolik.<ref name="CSLS2010">2010 Chinese Spiritual Life Survey conducted by Dr. Yang Fenggang, Purdue University’s Center on Religion and Chinese Society. Statistics published in: Katharina Wenzel-Teuber, David Strait. ''[http://www.china-zentrum.de/fileadmin/redaktion/RCTC_2012-3.29-54_Wenzel-Teuber_Statistical_Overview_2011.pdf People’s Republic of China: Religions and Churches Statistical Overview 2011] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160303184353/http://www.china-zentrum.de/fileadmin/redaktion/RCTC_2012-3.29-54_Wenzel-Teuber_Statistical_Overview_2011.pdf |date=2016-03-03 }}''. Religions & Christianity in Today's China, Vol. II, 2012, No. 3, pp. 29-54, ISSN: 2192-9289.</ref>

Ada berbagai istilah yang digunakan untuk merujuk kata Tuhan dalam [[bahasa Tionghoa]], yang paling lazim adalah ''Shangdi'' (上帝, secara harfiah, "Kaisar (Sovereign) atas"), biasa digunakan oleh Protestan dan juga oleh non-Kristen, dan ''Tianzhu'' (天主, secara harfiah, "Raja di Surga "), yang paling sering disukaidigunakan oleh umat Katolik. Meskipun sesungguhnya ''Shen'' (神) adalah istilah yang lebih amorf dan umum, seperti "dewa", "theos" atau "Kami," itu juga banyak digunakan oleh Protestan Tiongkok. Secara historis, orang Kristen juga telah mengadopsi berbagai istilah dari klasik Tiongkok sebagai acuan kepada Allah, misalnya Penguasa (主宰) dan Pencipta (造物主).

|archiveurl=httphttps://web.archive.org/web/20071013210914/http://macaudata.com/macauweb/Encyclopedia/html/44907.htm <!--Added by H3llBot-->

[[Kategori:KristenKekristenan menurut negara|Republik Rakyat Tiongkok]]

[[Kategori:KristenKekristenan di Tiongkok]]