Optika fisis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Fitur saranan suntingan: 1 pranala ditambahkan. |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Optika fisis''' atau '''optika gelombang''' (
Padan tahun 1746, [[Leonhard Euler]] dengan ''Nova theoria lucis et colorum'' mengatakan bahwa [[difraksi]] dapat dijelaskan dengan lebih mudah secara [[teori gelombang]].
Pada sekitar tahun 1800, [[Thomas Young]] menyatakan bahwa [[gelombang cahaya]] dapat saling ber[[interferensi]], dapat di[[polarisasi]], mempunyai [[warna]] sesuai dengan [[panjang gelombang]]nya dan menjelaskan ''color vision'' dalam konteks reseptor tiga warna pada [[mata]]. Pada tahun 1817, [[Augustin Jean Fresnel]] membuat presentasi [[teori gelombang]] dengan perhitungan matematis di ''Académie des Sciences'' yang kemudian dikenal dengan [[persamaan Fresnel]]. [[Simeon Denis Poisson]] menambahkan perhitungan matematis yang melemahkan [[teori partikel]] [[Isaac Newton|Newton]]. Pada tahun 1921, [[Augustin Jean Fresnel|Fresnel]] menunjukkan metode matematis bahwa [[polarisasi]] hanya dapat dijelaskan oleh [[teori gelombang]], karena [[gelombang]] merambat tanpa
Pada tahun 1845, [[Michael Faraday]] menemukan bukti relasi antara cahaya dengan [[medan elektromagnetik]] pada [[percobaan rotasi Faraday]].<ref>Longair, Malcolm. ''Theoretical Concepts in Physics'' (2003) p. 87.</ref> Serangkaian percobaan [[Michael Faraday|Faraday]] berikutnya menginspirasi [[James Clerk Maxwell]] dengan ''On Physical Lines of Force'' pada tahun 1862, ''A Treatise on Electricity and Magnetism'' pada tahun 1873 dengan penjabaran matematis yang disebut [[persamaan Maxwell]]. Segera setelah itu, [[Heinrich Hertz]] mengukuhkan teori [[James Clerk Maxwell|Maxwell]] dengan serangkaian percobaan pada [[gelombang radio]]. Penemuan kedua tokoh tersebut mengakhiri era [[optika]] klasik dan membuka lembaran baru pengembangan radio modern, radar, televisi, citra elektromagnetik, komunikasi nirkabel, dll.
== [[Interferensi]] ==
Baris 36:
== [[Dispersi]] ==
[[Berkas:Prism
'''[[Dispersi]]''' sering juga disebut '''chromatic dispersion''' merupakan suatu fenomena saat [[kecepatan fase]] suatu [[gelombang]] bergantung kepada [[frekuensi]]nya<ref>{{cite book
|last = Born
Baris 44:
|first2 = Emil
|title = Principle of Optics
|url = https://archive.org/details/principlesoptics00born_481
|publisher = [[Cambridge University Press]]
|date = October 1999
|location = Cambridge
|pages = [https://archive.org/details/principlesoptics00born_481/page/n49 14]–24
|isbn = 0521642221}}</ref> atau pada saat [[kecepatan grup]] [[gelombang]] tersebut bergantung pada [[frekuensi]]. [[Dispersi]] terjadi karena cahaya dengan berbagai macam [[frekuensi]] mempunyai kecepatan fase yang berbeda-beda, hal ini dapat disebabkan oleh dispersi material dan dispersi [[pandu gelombang]]
''Dispersi material'' terjadi karena adanya perbedaan tanggapan [[medium]] terhadap [[frekuensi]] cahaya yang melaluinya, misalnya fenomena ''color fringe'' pada [[fotografi]] akibat perbedaan indeks bias [[lensa]] terhadap cahaya yang melaluinya, fenomena separasi [[warna]] pada [[prisma]] yang membentuk pola warna pelangi, [[Merah]], [[Jingga]], [[Kuning]], [[Hijau]], [[Biru]], [[Nila]], [[Ungu]].
Salah satu bentuk dispersi material yang paling umum adalah nisbah terbalik antara [[indeks bias]] dan [[panjang gelombang]], yang dapat diamati pada umumnya materi transparan dielektrik yang tidak menyerap cahaya,<ref name=J286>{{cite book|author=J. D. Jackson|title=Classical Electrodynamics|url=https://archive.org/details/classicalelectro00jack_0|edition=2nd|publisher=Wiley|year=1975|isbn=047143132X|page=[https://archive.org/details/classicalelectro00jack_0/page/286 286]}}</ref> disebut ''normal dispersion''. Pada [[medium]] dengan [[indeks bias]] berbanding lurus terhadap [[panjang gelombang]], cahaya akan diserap oleh [[medium]], disebut ''anomalous dispersion''.<ref name=J286/>
''Dispersi pandu gelombang'' terjadi pada saat cepat rambat gelombang di dalam sebuah [[pandu gelombang]] (misalnya serat optik) bergantung [[frekuensi]]nya, karena struktur geometris [[medium]].
|