Firdaus (wartawan): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
wikilatih |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(27 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Underlinked|date=Desember 2023}}
{{Orphan|date=November 2022}}
'''Firdaus Abie''' ({{lahirmati||8|12|1971}}) adalah wartawan Indonesia yang merupakan salah seorang perintis ''[[Padang Ekspres]]''. Sejak tahun 2010, ia menjadi Direktur Utama PT Sumbar Intermedia Pers yang menerbitkan Harian umum ''[[Rakyat Sumbar]]''.<ref>{{Cite web |url=https://rakyatsumbar.id/redaksi/ |title=Salinan arsip |access-date=2021-06-02 |archive-date=2023-06-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230612162024/https://rakyatsumbar.id/redaksi/ |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite book|title=121 Wartawan hebat dari Ranah Minang dan sejumlah jubir Rumah Bagonjong|last=Chaniago|first=Hasril|publisher=Panitia Pelaksana Daerah hari Pers Nasional 2018 Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat|year=2018|isbn=|location=|pages=|url-status=live|kota penerbitan=Padang}}</ref><!--
Firdaus Abie mulai menulis sejak masih bersekolah, tepatnya di [[SMA Negeri 4 Padang]]. Saat itu, ia menulis di KMS ''[[Harian Singgalang]]''. Lulus SMA, ia langsung menjadi wartawan di Harian ''Semangat''. Ia kemudian berpindah menjadi koresponden ''Sijori Pos'' (kini ''[[Batam Pos]]''), [[Batam]].<ref name=bio>https://www.92news.id/sosok-seorang-jurnalis-firdaus-abie/</ref>
Ketika ''Padang Ekspres'' hendak terbit, tahun 1999, ia langsung bergabung dan mendapat tugas mempersiapkan cetak jarak jauh di Pekanbaru. Di ''Padang Ekspres'', anak perusahaan [[Jawa Pos Group]], karirnya terus bergerak naik. Ia pernah menjabat Asisten Koordinator Liputan plus Asisten Redaktur Pelaksana. Dua jabatan sekaligus tersebut, hingga kini, konon tak pernah lagi dipegang oleh satu orang.<ref name=bio/>
Ketika menjabat Wakil Pemimpin Redaksi Padang Ekspres, dirinya mendapat kepercayaan menjadi Koordinator Persiapan Padang TV, sebuah TV lokal di Sumbar, masih di bawah bendera Jawa Pos Group.<ref name=bio/>
Ketika Padang TV mengudara, ia dipercaya menjadi Pemimpin Redaksi. Kurang dua tahun kemudian, selain menjabat Pemimpin Redaksi juga merangkap Manager Program dan Produksi. Sama halnya dua jabatan terdahulu, hingga belasan tahun kemudian, posisi Pemimpin Redaksi merangkap Manager Program dan Produksi tak pernah ada lagi di TV tersebut.<ref name=bio/>
Ia kemudian dipercaya menjadi Pemimpin Redaksi Padang Ekspres, lalu terus menjadi Wakil Pemimpin Umum. Selanjutnya mendapat kepercayaan untuk mendirikan perusahaan baru, Harian Umum ''Rakyat Sumbar''. Selain menjadi Direktur, Pemimpin Umum, ia tiga kali menjadi Pemimpin Redaksi Harian Umum ''Rakyat Sumbar''.<ref name=bio/>
Di Harian Umum ''Rakyat Sumbar'', Firdaus Abie bersama timnya memberikan pembinaan menulis kepada pelajar, mahasiswa dan guru, sejak 2011. Mengusung nama, Bengkel Literasi Rakyat Sumbar, dibuka kelas pelatihan setiap Jumat, di kantornya. Pesertanya berasal dari pelajar dan mahasiswa di Padang Panjang, Tanah Datar, Agam dan Bukittinggi. Pembinaan diberikan secara gratis.<ref name=bio/>
Bengkel Literasi Rakyat Sumbar kemudian tumbuh dan berkembang. Binaan literasi di bengkel ini terus bertambah, datang dan pergi silih berganti. Pembinaan di Bengkel Literasi Rakyat Sumbar diberikan dalam tiga kelas berbeda. Jurnalis Pelajar untuk pelajar SD, SMP dan SMA. Jurnalis Kampus untuk mahasiswa. Jurnalis Muda untuk mereka yang mengikuti program magang.<ref name=bio/>
Ia juga pernah diundang secara khusus ke [[Tanjung Pinang]], Provinsi Kepri (2018) untuk memberikan pelatihan menulis kepada perwakilan karyawan [[BNI]] Wilayah Sumbar, Riau, Kepri. Dijadwalkan pula berbagi ilmu menulis di [[Sintang]], Provinsi Kalimantan Barat, namun kegiatan tersebut dibatalkan karena Pandemi Covid-19.<ref name=bio/>
Keterbatasan gerak fisik tak membatasi langkahnya berbagi ilmu kepenulisan. Metode Daring yang kini sudah menjadi sebuah kebutuhan, “mengantarkannya” bisa berbagi dengan berbagai kalangan di seluruh wilayah. Ia punya mahasiswa binaan di [[Makassar]] dan terus berbagi dengan wartawan di [[Bima]], Nusa Tenggara Barat.<ref name=bio/>
Angkatan pertama Bengkel Literasi Rakyat Sumbar, sudah ada yang berkiprah di dunia kepenulisan, di antaranya menjadi dosen sekaligus menjadi instruktur pelatihan menulis untuk pelajar, mahasiswa dan guru. Ada yang memiliki dan mengelola online, lembaga pendidikan menulis dan jurnalistik.<ref name=bio/>
Firdaus Abie tak hanya memberikan pelatihan menulis kreatif dan jurnalistik, maupun berkutat sebagai Pemimpin Redaksi Harian Umum Rakyat Sumbar, tetapi juga telah menulis banyak buku, termasuk jadi editor dan kurator terhadap buku lainnya.<ref name=bio/>
Kehadiran ''Logika Bahasa Berita, Kritik Atas Penggunaan Bahasa dalam Kegiatan Jurnalistik'' dan ''Manajemen Media Massa'' tersebut sekaligus menambah catatan panjang karya yang sudah ditulisnya.<ref name=riaupos>https://riaupos.jawapos.com/buku/11/02/2021/246017/firdaus-abie-luncurkan-dua-buku-jurnalistik-saat-hpn-2021.html</ref> Sebelumnya, di penghujung 2020, ia menerbitkan [[novel]] yang ditulis dalam [[bahasa Minang]], berjudul ''Indak Talok Den Kanai Ati'' menggunakan dialek Padang, Agam, Payakumbuh, Pasaman, Padangpariaman, dan Solok.<ref name=bio/><ref>https://books.google.co.id/books?id=P7NizgEACAAJ&dq=inauthor:%22Firdaus+Abie%22&hl=id&sa=X&redir_esc=y</ref><ref>https://padangkita.com/harian-umum-rakyat-sumbar-hadirkan-cerbung-berbahasa-minang-indak-talok-den-kanai-ati/</ref>
Buku lainnya, kumpulan cerita pendek ''Cincin Kelopak Mawar'' (2009). Buku kumpulan Cerpen tersebut sekaligus menjadi inspirasi bagi [[Jony Andra]] untuk melahirkan karya tari kontemporer, diangkat dari cerita tersebut. Tari kontemporer tersebut dipentaskan di Padang, Pekanbaru dan Lampung. [[Mahatma Muhammad]], seniman asal Sumatera Barat lainnya mengangkat kisah dalam ''Cincin Kelopak Mawar'' sebagai karya teater. Dipentaskan di Taman Budaya Padang.<ref name=bio/>
Karya lain Firdaus Abie, menjadi editor buku ''Padang Reconstruction'' (2009), Cerpennya masuk antologi ''Potongan Tangan di Kursi Tuhan'' (2011), antologi cerita pendek ''Uang Jemputan'' (2014), antologi cerita pendek Sastrawan Sumatera Barat; ''Sepenggal Rindu Dibatasi Waktu'' (2015), novel ''Cincin Kelopak Mawar'' (2016), buku ''36 Tahun Ikasmantri dan 40 Tahun SMAN 3 Padang'' (2017),<ref>https://books.google.co.id/books?id=L451xQEACAAJ&dq=inauthor:%22Firdaus+Abie%22&hl=id&sa=X&redir_esc=y</ref> penulis buku ''[[Gusmal]], Membangun Kabupaten Solok Berbasis Empat Pilar Pembangunan'' (2018), bersama sejumlah wartawan senior menulis buku ''121 Wartawan Hebat dari Ranah Minang dan Sejumlah Jubir Rumah Bagonjong'' (2018). Editor buku ''Dilema Guru di Era Milenial, Sebuah Realita di Dunia Pendidikan'' (2019) karya Arniwati NZ, Kepala SMP 2 Kota Solok. Editor buku ''Taksi Uda Menuju BIM'' (2019) karya Dra. Hj. Yenni Putri, MM (Kepala SMAN 5 Padang). Kurator antologi cerita pendek ''Tasbih untuk Papa'' (2019) karya Zhilan Zhalila. Penulis buku ''25 Tahun [[Universitas Baiturrahmah]]'' (2019) bersama [[Khairul Jasmi]]. Kurator antologi cerita pendek ''Hujan yang Mengawali'' (2020) karya siswa SMAN Unggul Dharmasraya. Kurator antologi puisi ''Kabar Negeri'' (2020) karya siswa SMAN 4 Bukittinggi, bersama Lili Asnita. Editor buku ''Suluh, Sang Penerang di Tengah Covid-19'' (2021), karya Meriyenti S.Hut, M.Si, dkk, Penyuluh Kehutanan Provinsi Sumbar. Saat ini, juga sedang mempersiapkan biografi [[Zainal Bakar]], Gubernur Sumatera Barat masa bakti 2000-2005.<ref name=bio/> -->
== Referensi ==
<references
== Pranala luar ==
* [http://cincinkelopakmawar.blogspot.com/ Blog pribadi Firdaus Abie] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230406233129/http://cincinkelopakmawar.blogspot.com/ |date=2023-04-06 }}
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Jurnalis Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Barat]]
{{Indo-bio-stub}}
|