Buddhisme di Asia Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
rev
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(19 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Buddhisme|sejarah}}
[[Berkas:Bezeklik caves, Pranidhi scene 14, temple 9.JPG|thumb|Suasana Pranidhi, kuil 9 (Gua 20). [[Gua Seribu Buddha Bezeklik]]]]
[[Berkas:BezeklikSogdianMerchantsBezeklik caves, Pranidhi scene 14, temple 9.jpgJPG|thumbjmpl|Saudagar [[Sogdiana]]Suasana memberikanPranidhi, persembahankuil dana9 kepada(Gua [[Buddha]]20). [[Gua Seribu Buddha Bezeklik]]]]
[[Berkas:Bodhisattva Guimet 151107BezeklikSogdianMerchants.jpg|thumbjmpl|Arca dadaSaudagar [[bodhisattvaSogdiana]] darimemberikan persembahan dana kepada [[KuchaBuddha]], abad ke-6—ke-7. [[MuséeGua GuimetSeribu Buddha Bezeklik]].]]
[[Berkas:Bodhisattva Guimet 151107.jpg|jmpl|Arca dada [[bodhisattva]] dari [[Kucha]], abad ke-6—ke-7. [[Musée Guimet]].]]
[[Berkas:Central Asian Buddhist Monks.jpeg|thumbjmpl|Biarawan Asia Tengah bermata biru sedang mengajr biarawan Asia Timur, [[Bezeklik]], [[Turfan]], [[Cekungan Tarim]] timur, Tiongkok, abad ke-9; biarawan yang di sebelah kanan kemungkinan [[orang Tokharia]],<ref>[[Albert von Le Coq|von Le Coq, Albert]]. (1913). [http://dsr.nii.ac.jp/toyobunko/LFc-42/V-1/page/0003.html.en ''Chotscho: Facsimile-Wiedergaben der Wichtigeren Funde der Ersten Königlich Preussischen Expedition nach Turfan in Ost-Turkistan'']. Berlin: Dietrich Reimer (Ernst Vohsen), im Auftrage der Gernalverwaltung der Königlichen Museen aus Mitteln des Baessler-Institutes, [http://dsr.nii.ac.jp/toyobunko/VIII-1-B-31/V-1/page-hr/0107.html.en Tafel 19]. (Accessed 3 September 2016).</ref> meskipun lebih mungkin orang [[Sogdiana]].<ref name="gasparini 2014 pp134-163">Ethnic [[Sogdia]]ns have been identified as the [[:File:BezeklikSogdianMerchants.jpg|Caucasian figures seen in the same cave temple]] (No. 9). See the following source: Gasparini, Mariachiara. "[http://heiup.uni-heidelberg.de/journals/index.php/transcultural/article/view/12313/8711#_edn32 A Mathematic Expression of Art: Sino-Iranian and Uighur Textile Interactions and the Turfan Textile Collection in Berlin,]" in Rudolf G. Wagner and Monica Juneja (eds), ''Transcultural Studies'', Ruprecht-Karls Universität Heidelberg, No 1 (2014), pp 134-163. {{ISSN|2191-6411}}. See also [http://heiup.uni-heidelberg.de/journals/index.php/transcultural/article/view/12313/8711#_edn32 endnote #32]. (Accessed 3 September 2016.)</ref><ref>For information on the Sogdians, an [[Eastern Iranian people]], and their inhabitation of [[Turfan]] as an ethnic minority community during the phases of [[Tang Dynasty|Tang Chinese]] (7th-8th century) and [[Kingdom of Qocho|Uyghur rule]] (9th-13th century), see Hansen, Valerie (2012), ''The Silk Road: A New History'', Oxford University Press, p. 98, {{ISBN|978-0-19-993921-3}}.</ref>]]
 
'''Buddhisme di Asia Tengah''' berkembang setelah raja [[Asoka]] mengirimkan utusan keagamaan ke barat laut [[India]] yaitu [[Pakistan]] dan [[Afganistan]] pada abad ke-3 Sebelum Masehi. Kawasan [[Asia Tengah]] menerima [[agama Buddha]] dengan cepat, sehingga menjadi pusat pembelajaran agama Buddha yang memiliki banyak [[biksu]] terkemuka dan [[sarjana]]. Penyebaran agama Buddha di Asia Tengah dilakukan oleh para [[pedagang]] Asia Tengah yang datang ke India untuk berdagang. Selama berdagang, mereka belajar tentang Buddhisme dan menerimanya sebagai [[agama]] mereka. Biara gua banyak didirikan di sepanjang rute perdagangan di seluruh Asia Tengah melalui dukungan para pedagang. Pada abad ke-2 Sebelum Masehi, pusat penyebaran agama Buddha di Asia Tengah berada di [[Hotan|Kota Hotan]].<ref>{{Cite book|last=Khairiah|date=2018|url=http://repository.uin-suska.ac.id/16977/1/Agama%20Budha.pdf|title=Agama Budha|location=Pekanbaru|publisher=Kalimedia|isbn=978-602-6827-86-9|pages=23-24|url-status=live}}</ref>
'''Agama Buddha di Asia Tengah''' mengacu kepada bentuk [[agama Buddha]] yang ada di [[Asia Tengah]], yang secara historis sangat lazim di sepanjang [[Jalur Sutra]]. Sejarah agama Buddha di Asia Tengah terkait erat dengan [[penyebaran agama Buddha di sepanjang Jalur Sutra]] selama milenium pertama [[Era Umum]].
 
==Lihat pulaSejarah ==
=== Kelompok monastik Buddhis ===
*[[Sogdiana]]
Sejumlah [[mazhab-mazhab Buddhis awal]] secara historis lazim di seluruh Asia Tengah. Sejumlah cendekiawan mengidentifikasi tiga fase utama yang berbeda dari kegiatan misionaris yang terlihat dalam sejarah agama Buddha di Asia Tengah, yang dikaitkan dengan sekte-sekte berikut (secara kronologis):<ref>Willemen, Charles. Dessein, Bart. Cox, Collett. ''Sarvastivada Buddhist Scholasticism.'' 1997. p. 126</ref>
*[[Parthia]]
# [[Dharmaguptaka]]
*[[Buddhisme di Afganistan]]
# [[Sarwastiwada|Sarvāstivāda]]
# [[Mulasarwastiwada|Mūlasarvāstivāda]]
 
Dharmaguptaka melakukan lebih banyak upaya daripada sekte lainnya untuk menyebarkan agama Buddha di luar India, ke daerah-daerah seperti [[Afghanistan]], Asia Tengah, dan Tiongkok, dan mereka sangat sukses dalam melaksanakannya.<ref>Warder, A.K. ''Indian Buddhism''. 2000. p. 278</ref> Oleh karena itu, sebagian besar negara yang mengadopsi Buddhisme dari Tiongkok, juga mengadopsi vinaya Dharmaguptaka dan penahbisan [[Silsilah (Buddhisme)|silsilah]] untuk [[biksu]] dan [[biksuni]]. Menurut [[A.K. Warder]], dalam beberapa hal di negara-negara Asia Timur, sekte Dharmaguptaka dapat dianggap telah bertahan sampai sekarang.<ref>Warder, A.K. ''Indian Buddhism''. 2000. p. 489</ref> Warder lebih lanjut menulis:<ref>Warder, A.K. ''Indian Buddhism.'' 2000. pp. 280-281</ref>
 
{{quote|Adalah kelompok Dharmaguptaka yang merupakan umat Buddha pertama yang mengukuhkan dirinya di Asia Tengah. Mereka tampaknya telah melakukan suatu perjalanan mengelilingi yang luas di sepanjang rute perdagangan dari Aparānta utara-barat menuju [[Iran]] dan pada saat yang sama menuju [[Oddiyana]] ([[Distrik Swat|lembah Suvastu]], di utara [[Gandhāra]], yang menjadi salah satu pusat utama mereka). Setelah mengukuhkan diri mereka jauh ke barat hingga [[Parthia]], mereka mengikuti "[[jalur sutra]]", poros timur-barat Asia, ke timur melintasi Asia Tengah dan hingga mencapai Tiongkok, tempat mereka secara efektif membangun agama Buddha pada abad kedua dan ketiga Masehi. Kelompok [[Mahīśāsaka]] dan [[Kāśyapīya]] tampaknya telah mengikuti mereka melintasi Asia hingga mencapai Tiongkok. [...] Untuk periode awal Buddhisme Tiongkok, adalah kelompok Dharmaguptaka yang merupakan mazhab utama dan paling berpengaruh, dan bahkan kemudian ''[[Vinaya]]'' mereka tetap menjadi dasar dari aturan kedisiplinan di sana.}}
 
Pada abad ke-7 M, [[Yijing (rahib)|Yijing]] mengelompokkan Mahīśāsaka, Dharmaguptaka, dan Kāśyapīya ketiganya sebagai subsekte dari Sarvāstivāda, dan menyatakan bahwa ketiganya tidak lazim di "lima bagian di India," tetapi terletak di beberapa bagian Oḍḍiyāna, [[Khotan]], dan [[Kucha]].<ref>Yijing. Li Rongxi (translator). ''Buddhist Monastic Traditions of Southern Asia.'' 2000. p. 19</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Sogdiana]]
* [[Parthia]]
* [[Buddhisme di Afganistan]]
* [[Indeks artikel terkait agama Buddha]]
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Bibliografi ==
* Klimkeit, Hans-Joachim (1990). Buddhism in Turkish Central Asia, Numen 37, 53 - 69
* Puri, B. N. (1987). Buddhism in Central Asia, Delhi: Motilal Banarsidass
Baris 26 ⟶ 40:
 
{{DEFAULTSORT:Buddhism In Central Asia}}
[[Kategori:Agama Buddha di Asia Tengah| ]]
[[Kategori:Agama Buddha menurut negara| ]]
[[Kategori:Agama di Asia Tengah]]
[[Kategori:Sejarah agama Buddha]]
[[Kategori:Agama Buddha di Asia Tengah]]
[[Kategori:Jalur Sutra]]