Sosiologi lingkungan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(32 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Lingkungan02 01.jpg|jmpl|267x267px|
'''Sosiologi lingkungan''' didefinisikan sebagai cabang [[sosiologi]] yang memusatkan kajiannya
== Perspektif sosiologis ==
Ketika dilahirkan, manusia telah menjadi bagian dari lingkungan hidup sekaligus lingkungan sosial.''{{sfnp|Sujarwa|2005|p=93|ps=: "Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia itu saling membutuhkan, hidup bermasyarakat, saling tolong-menolong, serta saling menghargai (...)"}}'' Pada fase tertentu, pertumbuhan dan perjalanan hidup manusia banyak ditentukan oleh kondisi lingkungan hidup di sekitarnya.''{{sfnp|Hidayat|2008|p=12|ps=: "Dari pandangan ini, ada hubungan antara kondisi lingkungan, wacana, dan aktivitas manusia di satu pihak, dan perubahan ekonomi, sosial, dan politik di lain pihak (...)"}}''
Menurut Anggreta (pengkaji lingkungan dari [[
== Perkembangan kajian ==
=== Kajian Dunlap, Catton, dan Schnaiberg ===
Perhatian sosiologi mengenai berbagai masalah lingkungan sebenarnya telah muncul sebelum istilah "sosiologi lingkungan" dicanangkan.''{{sfnp|Santosa|2001|p=10|ps=: "Kajian sosiologi dalam masalah lingkungan muncul sebelum apa yang dikenal dengan nama "sosiologi lingkungan" dicetuskan oleh Dunlap dan Catton (...)"}}''
[[Frederick Howard Buttel]] yang dikenal karena kontribusinya terhadap sosiologi lingkungan turut menambahkan bahwa kemunculan kajian Dunlap dan Catton merupakan sumbangan inti
[[
▲[[Frederick Howard Buttel]] yang dikenal karena kontribusinya terhadap sosiologi lingkungan turut menambahkan bahwa kemunculan kajian Dunlap dan Catton merupakan sumbangan inti pada teori sosiologi lingkungan. Dalam pandangannya, ringkasan sederhana dari sistem teoretis mereka telah membantu mengilustrasikan inti dari sosiologi lingkungan itu sendiri.''{{sfnp|Buttel, dkk|2000|p=19|ps=: "''Put most succinctly, Catton and Dunlap and several other pioneers of 1970s and early 1980s environmental sociology'' (...)"}}'' Kajian sosiologi lingkungan Dunlap dan Catton dibangun dari beberapa konsep yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu:''{{sfnp|Susilo|2014|p=6-7|ps=: "Ringkasan sederhana dari sistem teoretis mereka dibangun atas berbagai konsep yang saling terkait, antara lain (...)"}}''
▲[[Berkas:Takeshita_street_view.jpg|pra=https://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Takeshita_street_view.jpg|al=|jmpl|267x267px|Salah satu konsep yang mendasari kajian sosiologi lingkungan Dunlap dan Catton adalah masyarakat modern yang tidak berkelanjutan, yang diperparah oleh pertumbuhan penduduk secara pesat ({{harvnb|Susilo|2014|p=6}}).]]
# Persoalan-persoalan lingkungan dan ketidakmampuan sosiologi konvensional untuk membicarakan persoalan-persoalan tersebut merupakan cabang dari pandangan dunia yang gagal menjawab dasar-dasar biofisik struktur sosial dan kehidupan sosial.
# Masyarakat modern yang tidak berkelanjutan karena mereka hidup
# Masyarakat menuju tingkatan lebih besar atau kurang lebih berhadapan dengan kondisi yang rentan [[ekologi]].
# Ilmu lingkungan modern telah mendokumentasian kepelikan persoalan lingkungan tersebut dan menimbulkan kebutuhan{{efn|Kebutuhan manusia timbul
# Pengenalan dimensi-dimensi [[krisis lingkungan]] yang menyumbang
# Perbaikan dan reformasi lingkungan akan dilahirkan melalui perluasan paradigma ekologi baru di antara publik, massa, dan akan dipercepat oleh pergeseran paradigma, yang dapat dibandingkan antara ilmuwan sosial dan ilmuwan alam.''{{sfnp|Susilo|2014|p=
Selain Dunlap dan Catton, tokoh lain yang juga mengkaji masalah lingkungan pada masa awal adalah [[Allan Schnaiberg]]. Kajian sosiologi lingkungan yang dikemukakan oleh Schnaiberg memberikan perhatian
# [[Eksploitasi]] lingkungan yang terus-menerus, produksi yang menyebabkan [[degradasi lingkungan]], dan berbagai "tambahannya".{{efn|Berbagai "tambahannya" di sini menurut Engineer adalah ekspolitasi dunia ketiga yang dilakukan oleh masyarakat Barat sebagai bagian dari masyarakat kapitalis. Mereka melanggengkan kejahatan berupa ekspolitasi alam dengan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan kepentingan generasi berikutnya, yang akan kehilangan sumber-sumber kekayaan yang tidak dapat diciptakan lagi, karena telah dihabiskan oleh generasi sebelumnya secara besar-besaran ({{harvnb|Engineer|2009|pp=99}}).}} Pekerjaan produksi diselenggarakan oleh kapitalisme dan negara modern yang mempertunjukkan logika mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan akumulasi modal pribadi. Alam memproduksi dirinya karena proses ini mengasumsikan karakter "pekerjaan".
# Kecenderungan pertumbuhan karena sifat kompetitif kapitalisme, seperti korporasi dan pengusaha harus memperluas usahanya. Namun, di situ juga berlaku sebuah logika pertumbuhan komplementer dalam lingkup negara. Agen dan pejabat negara lebih memilih pertumbuhan daripada stagnasi pembangunan agar menjamin pendapatan pajak dan mempertinggi kemungkinan terpilih kembali atau keberlangsungan kekuasaan.''{{sfnp|Schnaiberg|1980|p=76|ps=: "''This is the same problem we encountered in evaluating national population growth effects. Quite different evaluations emerge if we assess the effects of particular density patterns in a society or region, depending on where we drew the boundaries of the environment'' (...)"}}''
# Tingginya akumulasi milik pribadi yang disebabkan karena negara berusaha membelanjakan tujuan
# Akumulasi yang dikembangkan cenderung
# Pertumbuhan modal yang intensif menciptakan dislokasi dan tuntutan politik. Tuntutan tersebut menggerakkan pengeluaran negara dan pertumbuhan modal. Hal tersebut merupakan esensi sifat pekerjaan kapitalisme industrial modern. Secara lebih luas, Schnaiberg menyatakan bahwa kegiatan produksi berhubungan langsung dengan [[krisis ekologi]] sejak proses akumulasi ini mensyaratkan penurunan sumber daya dan menghasilkan [[Pencemaran|polusi]].''{{sfnp|Susilo|2014|p=
=== HEP dan NEP ===
Kemunculan sosiologi lingkungan ditandai dengan pernyataan bahwa paradigma sosiologi klasik mengenai hubungan manusia dan alam tidak lagi relevan.''{{sfnp|Santosa|2001|p=17|ps=: "Sosiologi lingkungan muncul dari konsep yang mengemukakan bahwa paradigma sosiologi klasik tentang hubungan manusia dengan alam tak relevan lagi (...)"}}{{sfnp|Zain|1997|p=26|ps=: "Sosiologi lingkungan hadir dengan konsep yang menyatakan bahwa paradigma sosiologi klasik antara manusia dan alam tak relevan lagi (...)"}}'' Paradigma lama tersebut dikenal dengan HEP (''Human Exceptionalism Paradigm''), yang memiliki gagasan bahwa manusia cukup unik di antara spesies-spesies lain dan terbebas dari kekuasaan kekuatan lingkungan. Ilmuwan sosiologi sendiri meyakini bahwa manusia memang berbeda dengan makhluk lainnya, baik tumbuhan maupun binatang. Apabila kedua makhluk tersebut benar-benar dapat hidup sekadar mengikuti naluri alamiah, tidak halnya dengan manusia yang dapat mengontrol dan menciptakan kebudayaan tersendiri.''{{sfnp|Sujarwa|2005|p=23|ps=: "Hewan itu hidup bukan dari dirinya sendiri melainkan dari yang lain, yang ada di luar dirinya. Sedangkan manusia itu berbudaya, mengenal dirinya, berunding dengan dirinya sendiri, sehingga tak tergantung secara mutlak dari kekangan dan tawatan sekelilingnya. Manusia menguasai dunia sekitarnya. Itulah isi arti budaya (...)"}}''
Dunlap dan Catton mengubah pandangan tersebut dengan "mengakui" bahwa lingkungan fisik
Sejak saat itulah, hampir seluruh pendukung sosiologi lingkungan menyandarkan diri
{| class="wikitable" style="font-size: 80%;"
|-
!Pandangan
!HEP
!NEP
|-
|Asumsi mengenai sifat manusia
|Manusia bersifat unik dan berbeda dengan makluk lainnya karena mendapatkan warisan budaya. Oleh karena itu, perbedaan-
|Manusia memiliki pengecualian, tetapi manusia tetap merupakan satu di antara banyak spesies yang memiliki ketergantungan di dalam ekosistem.
|-
Baris 60:
|Walaupun temuan-temuan manusia memperluas keterbatasan kapasitas, hukum ekologi tidak dapat dicabut.
|-
|
|
|}
Sembilan tahun setelah pendirian sosiologi lingkungan, Buttel mencoba menelusuri arah di luar NEP yang dikembangkan oleh para sosiolog lingkungan. Buttel menyatakan bahwa sosiologi lingkungan dapat dikembangkan melalui sosiologi perdesaan, bahkan dia menegaskan bahwa silsilah sosiologi lingkungan, baik beberapa maupun keseluruhan, merupakan keahlian khusus dalam sosiologi perdesaan.''{{sfnp|Buttel, dkk|2000|p=
Buttel juga menengarai bahwa kajian-kajian sosiologi lingkungan merupakan pengembangan dari ''natural resources sociology'' (sosiologi sumber daya alam), yang mengkaji manajemen tanah serta perencanaan penggunaan tanah. Kajian tersebut menjadi permulaan disiplin ini pada
Menurut Buttel, lima wilayah utama sosiologi lingkungan menyebabkan munculnya beragam pendekatan pada sosiologi lingkungan, yaitu sosiologi lingkungan seperti yang dikemukakan oleh Dunlap dan Catton, sosiologi lingkungan kebudayaan, sosiologi lingkungan yang tumbuh dalam ilmu pengetahuan lingkungan dan hubungan produksi pengetahuan lingkungan dengan politik dan gerakan lingkungan, gerakan lingkungan yang diilhami oleh pemanasan global dan perubahan lingkungan – dalam konteks ini, penyebab beralihnya sosiolog untuk memberikan perhatian
Kajian mengenai sosiologi lingkungan lantas diperluas ketika para sosiolog mencurahkan perhatian
Sebagai tanda perkembangan berikutnya, sosiologi lingkungan tetap mencakup banyak wilayah penelitian.''{{sfnp|Keraf|2010|p=64–65|ps=: "(...) Masalah-masalah tersebut mempunyai dimensi yang sangat luas, baik di bidang sosial, politik, ekonomi, maupun budaya. Beberapa di antaranya tidak dapat disebutkan di sini"}}'' Pada 1995, [[David Tindall]]<ref>{{Cite web|url=https://sociology.ubc.ca/profile/david-tindall/|title=David Tindall|last=The University of British Columbia|first=|date=tanpa tanggal|website=The University of British Columbia|access-date=3 November 2019}}</ref> membuat pengelompokkan sosiologi lingkungan lebih rumit dibandingkan klasifikasi yang dicetuskan oleh Buttel. Menurut Tindall, ada delapan subdominan sosiologi lingkungan, yaitu penilaian dampak sosial, penelitian desain lingkungan, pendekatan ekonomi politik, pendekatan organisasional, ekologi manusia baru, psikologi sosial masalah lingkungan, konstruksi sosial masalah lingkungan, serta teori tindakan kolektif dan gerakan sosial.''{{sfnp|Susilo|2014|p=14–15|ps=: "Di saat yang sama, dengan keluarnya anjuran Hannigan, David Tindall membuat klasifikasi yang lebih rumit jika dibandingkan dengan milik Buttel (...)"}}''
== Lihat pula ==▼
▲== Lihat pula ==
* [[Ekologi pertanian]]
* [[Ekonomi lingkungan]]
* [[Pelestarian lingkungan hidup]]
== Keterangan ==
{{notes|1}}
== Rujukan ==
Baris 87 ⟶ 90:
'''Buku'''
* {{Cite book|url=https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/78283/1/SOSIOLOGI%20LINGKUNGAN%20%281%29.pdf|title=Ekologi Manusia|last=Adiwibowo|first=Soeryo|publisher=Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor|year=2007|isbn=978-979-1578-60-8|location=Bogor|pages=|ref={{sfnref|Adiwibowo|2007}}|url-status=live}}
* {{Cite book|title=Environment and Global Modernity|last=Buttel, Frederick Howard, dkk|first=|publisher=Sage Studies in International Sociology|year=2000|isbn=978-144-6264-90-4|location=London|pages=|ref={{sfnref|Buttel, dkk|2000}}|url-status=live}}
* {{Cite book|title=Sociological Theory and the Environment: Classical Foundations, Contemporary Insights|last=Dunlap, Riley, dkk|first=|publisher=Rowman & Littlefield Publishers|year=2002|isbn=978-074-2501-86-7|location=New York|pages=|ref={{sfnref|Dunlap, dkk|2002}}|url-status=live}}
* {{Cite book|url=|title=Islam dan Teologi Pembebasan|last=Engineer|first=Asghar Ali|publisher=Pustaka Pelajar|year=2009|isbn=978-979-9289-01-8|location=Yogyakarta|pages=|ref={{sfnref|Engineer|2009}}|url-status=live}}
* {{Cite book|url=|title=Politik Lingkungan: Pengelolaan Hutan Masa Orde Baru dan Reformasi|last=Hidayat|first=Herman|publisher=Yayasan Obor Indonesia|year=2008|isbn=978-979-4616-88-8|location=Jakarta|pages=|ref={{sfnref|Hidayat|2008}}|url-status=live}}
* {{Cite book|url=|title=Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global|last=Keraf|first=Sonny|publisher=Penerbit Kanisius|year=2010|isbn=978-979-2125-37-5|location=Yogyakarta|pages=|ref={{sfnref|Keraf|2010}}|url-status=live}}
* {{Cite book|url=|title=Good Governance dan Hukum Lingkungan|last=Santosa|first=Mas Achmad|publisher=Indonesian Center for Environmental Law|year=2001|isbn=978-979-9544-88-9|location=Jakarta|pages=|ref={{sfnref|Santosa|2001}}|url-status=live}}
* {{Cite book|url=https://archive.org/details/environmentfroms0000schn|title=The Environment, from Surplus to Scarcity|last=Schnaiberg|first=Allan|publisher=Oxford University Press|year=1980|isbn=978-019-5026-10-8|location=Oxford|pages=|ref={{sfnref|Schnaiberg|1980}}|url-status=live}}
* {{Cite book|url=|title=Gerakan Sosial: Teori dan Praktik|last=Situmorang|first=Abdul Wahab|publisher=Pustaka Pelajar|year=2013|isbn=978-602-2292-30-2|location=Yogyakarta|pages=|ref={{sfnref|Situmorang|2013}}|url-status=live}}
* {{Cite book|url=|title=Manusia dan Fenomena Budaya: Menuju Perspektif Moralitas Agama|last=Sujarwa|first=|publisher=Pustaka Pelajar|year=2005|isbn=978-979-9075-69-7|location=Yogyakarta|pages=|ref={{sfnref|Sujarwa|2005}}|url-status=live}}
* {{Cite book|url=|title=Sosiologi Lingkungan|last=Susilo|first=Rachmad Dwi|publisher=PT. Raja Grafindo Persada|year=2014|isbn=978-979-7691-85-1|location=Jakarta|pages=|ref={{sfnref|Susilo|2014}}|url-status=live}}
* {{Cite book|url=|title=Ilmu Sosial Budaya Dasar|last=Umanailo|first=Muhammad Chairul Basrun|publisher=FAM Publishing|year=2016|isbn=978-602-3352-12-8|location=Namlea|pages=|ref={{sfnref|Umanailo|2016}}|url-status=live}}
* {{Cite book|url=|title=Hukum Lingkungan: Konservasi Hutan dan Segi-Segi Pidana|last=Zain|first=Alam Setia|publisher=Rineka Cipta|year=1997|isbn=978-979-5186-87-8|location=Jakarta|pages=|ref={{sfnref|Zain|1997}}|url-status=live}}
'''Jurnal
* {{Cite journal|last=Anggreta|first=Dian Kurnia|year=Desember 2015|title=Masyarakat ''Powerless'' dan Derita Kerusakan Lingkungan|url=http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jurnal-mamangan/article/view/1309|journal=Jurnal Ilmu Sosial Mamangan|volume=2|issue=2|pages=|doi=|issn=2503-1570|ref={{sfnref|Anggreta|2015}}}}
{{refend}}
== Pranala luar ==
* [https://www.youtube.com/watch?v=mZy_-I0uSfE ''Sociological Research on Environmental Concern: Attitudes, Beliefs, and Values'']
{{Authority control}}
[[Kategori:Cabang sosiologi (interdisiplin)]]
[[Kategori:Lingkungan]]
[[Kategori:Artikel EUforia Wiki4Climate]]
|