Daur ulang kaca: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Wadaihangit (bicara | kontrib) Menambahkan informasi baru |
||
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Glass jars and bottles 20190217.jpg|jmpl|Toples dan botol kaca yang dikumpulkan dan siap didaur ulang]]
'''Daur ulang
Terdapat 2 tipe ''cullet'' yakni internal dan eksternal. ''Cullet'' internal merupakan produk yang tidak rilis selama proses produksi produk kaca seperti halnya kain perca pada produksi tekstil. Sedangkan ''cullet'' eksternal adalah [[limbah]] kaca yang memang dikumpulkan dengan tujuan untuk daur ulang. Jadi, kalau disebut limbah kaca, maka mengacu pada ''cullet'' eksternal, kecuali ada penjelasan lain.
Untuk dapat didaur ulang, limbah kaca harus dimurnikan dan dibersihkan dari kontaminasi. Kemudian, tergantung dari produk akhir yang diinginkan maupun kemampuan
▲Daur ulang [[kaca]] merupakan proses dari limbah kaca menjadi produk lain yang bisa digunakan. Limbah kaca dihancurkan sampai pada bentuk yang bisa dialihrupa dan dinamakan sebagai '''''cullet'''''<ref>{{Cite web|url=http://www.gpi.org/recycling/glass-recycling-facts|title=Glass Recycling Facts {{!}} Glass Packaging Institute|website=www.gpi.org|access-date=2019-11-12}}</ref>. Terdapat 2 tipe ''cullet'' yakni internal dan eksternal. ''Cullet'' internal merupakan produk yang tidak rilis selama proses produksi produk kaca. Seperti halnya kain perca pada produksi tekstil, demikian pula dengan internal ''cullet'' ini. Sedangkan ''cullet'' eksternal adalah [[limbah]] kaca yang memang dikumpulkan dengan tujuan untuk daur ulang. Jadi, kalau dibilang limbah kaca, sebenarnya mengacu pada ''cullet'' eksternal, kecuali dinyatakan lain.
[[Berkas:Glas aus Aufbereitungsanlage braun - glass cullet amber (Alter Fritz).JPG|jmpl|Pecahan kaca berwarna amber dari pabrik pengolahan ]]
Warna kaca mempengaruhi proses daur ulang, dimana kaca berwarna hijau dapat menggunakan 95% kaca daur ulang. Sementara kaca bening atau 'kaca batu' hanya mengizinkan hingga 60% kaca daur ulang.<ref name=":0">{{Cite web|date=2023-05-12|title=Kaca atau plastik: Mana yang lebih ramah lingkungan?|url=https://www.bbc.com/indonesia/articles/c168g79n655o|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2023-09-16}}</ref>
Pemisahan warna umumnya dilakukan pada daur ulang kaca untuk produk kaca lagi, atau dari [[botol]] jadi botol lagi. Jika tidak, maka pemisahan warna tidaklah terlalu diperlukan. Patut dicatat juga bahwa ada kaca tahan panas, yang dikenal dengan kaca borosilikat atau merk Pyrex, tidak dapat digabungkan dalam pengolahan kembali karena dapat merusak proses daur ulang karena ketahanan yang berbeda.
▲Untuk dapat didaur ulang, limbah kaca harus dimurnikan dan dibersihkan dari kontaminasi. Kemudian, tergantung dari produk akhir yang diinginkan maupun kemampuan prdouksi, ada kemungkinan dilakukan pemisahan pada warna-warna yang berbeda. Seperti diketahui banyak [[warna]] kemasan kaca, dengan yang paling populer adalah hijau dan amber. Warna amber merupakan warna yang penting terutama bagi produk obat untuk meningkatkan kualitas dari suatu produk mengingat sifat dari beberapa [[obat]] yang cenderung tidak tahan cahaya.
== Pemrosesan dari ''Cullet'' ==
Pertama-tama, diperlukan pemisahan kontaminasi kaca, antara lain:
*
*
* Metal: bahan-bahan besi yang terkait
* Kaca Tahan Panas
Beberapa benda seperti batu atau keramik akan lebur pada titik yang lebih tinggi dibandingkan
== Daur ulang
Ada alasan utama bahwa daur ulang kaca lebih disukai oleh industri, yakni karena lebih hemat energi<ref>{{Cite web|url=http://www.gpi.org/recycling/glass-recycling-facts|title=Glass Recycling Facts {{!}} Glass Packaging Institute|website=www.gpi.org|access-date=2019-11-12}}</ref>. [[Energi]] yang dibutuhkan untuk melelehkan material kaca daur ulang lebih kecil daripada harus membuat kaca baru dari [[silika]] (SiO2), [[natrium bikarbonat]] (Na2CO3) dan kalsium karbonat (CaCO3). Diperlukan 2.671 Giga Joule/ton untuk pembuatan kaca baru dengan daur ulang kaca hanya butuh 1.886 Giga Joule/ton. Aturan umumnya, setiap 10 persen penggunaan ''cullet'' pada poses, maka energi yang dihemat sampai 2-3 persen dengan maksimal potensi energi yang dihemat secara teoretis mencapai 30%. Setiap 1 ton [[limbah]] kaca yang didaur ulang dapat mengurangi hingga 315 kilogram [[karbon dioksida]] yang dilepaskan ke atmosfer dalam proses pembuatan kaca baru.▼
Selain itu, kaca hasil daur ulang cenderung tidak memiliki perbedaan kualitas dengan kaca yang dibuat baru<ref>{{Cite web|url=https://www.swarco.com/solutions/industrial-solutions/glass-recycling|title=Glass Recycling {{!}} SWARCO|website=www.swarco.com|access-date=2019-11-12}}</ref>. Sehingga di tengah peningkatan kepedulian [[lingkungan]], produk kaca kembali dilirik karena faktor ini. ▼
▲Ada alasan utama bahwa daur ulang kaca lebih disukai oleh industri, yakni karena lebih hemat energi.<ref>{{Cite web|url=http://www.gpi.org/recycling/glass-recycling-facts|title=Glass Recycling Facts {{!}} Glass Packaging Institute|website=www.gpi.org|access-date=2019-11-12}}</ref>
Aturan umumnya, setiap 10% penggunaan ''cullet'' pada poses, maka energi yang dihemat sampai 2-3% dengan maksimal potensi energi yang dihemat secara teoretis mencapai 30%. Setiap 1 ton [[limbah]] kaca yang didaur ulang dapat mengurangi hingga 315 kg [[karbon dioksida]] yang dilepaskan ke atmosfer dalam proses pembuatan kaca baru.
▲== Daur ulang menjadi produk lain ==
▲Selain itu, kaca hasil daur ulang cenderung tidak memiliki perbedaan kualitas dengan kaca yang
=== Daur ulang menjadi produk lain ===
Penggunaan kaca daur ulang sebagai [[Agregat (komposit)|agregat]] pada beton mulai populer karena mampu meningkatkan estetika dari [[beton]] dan bahkan meningkatkan kekuatan pada jangka panjang termasuk insulasi panas yang lebih baik.<ref>{{Cite journal|last=Harrison|first=Edward|last2=Berenjian|first2=Aydin|date=2020|title=Recycling of waste glass as aggregate in cement-based materials|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2666498420300569|journal=Elsevier|volume=4|doi=10.1016/j.ese.2020.100064}}</ref> Selain diubah menjadi campuran beton, daur ulang kaca juga bisa digunakan untuk beberapa kegunaan lain seperti produk keramik sanitasi<ref>{{Cite journal|last=Andreola|first=Fernanda|date=2016|title=Recycling of industrial wastes in ceramic manufacturing: State of art and glass case studies|url=https://www.researchgate.net/publication/303747499_Recycling_of_industrial_wastes_in_ceramic_manufacturing_State_of_art_and_glass_case_studies|journal=Ceramics International|volume=42|issue=12|doi=10.1016/j.ceramint.2016.05.205}}</ref> dan media filtrasi air.<ref>{{Cite journal|last=Said|first=M.A.N.|date=2014|title=UJI KINERJA KOMPOSIT BERPORI DENGAN BAHAN DASAR LIMBAH KACA (CULT) SEBAGAI FILTER AIR SUNGAI|url=https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upj/article/view/3978/3608|journal=Unnes Physics Journal|volume=3|issue=1}}</ref>
== Potensi daur ulang kaca ==
Secara internasional, potensi bisnis dalam bidang daur ulang kaca diperkirakan akan mencapai $ 4,4 miliar
Industri minuman beralkohol mengambil peran penting dalam daur ulang produk ini karena mereka merupakan pemasok sekaligus pengguna akhir terbesar produk kaca secara internasional. Demikian pula dengan industri obat-obatan sirup.<ref>{{Cite web|last=Ruiz|first=Angelina|date=2019-08-13|title=It’s Time for Glass Again — Can We End Beverage Industry’s Use of Plastic?|url=https://wasteadvantagemag.com/its-time-for-glass-again-can-we-end-beverage-industrys-use-of-plastic/|website=Waste Advantage Magazine|language=en-US|access-date=2023-09-16}}</ref>
== Daur ulang kaca di berbagai negara ==
Di Eropa, rata-rata tingkat daur ulang kaca adalah 76%, lebih tinggi dibandingkan tingkat daur ulang kemasan plastik 41% dan kemasan kayu 31%. Inggris memiliki tingkat daur ulang rata-rata 76%, sedangkan angka AS adalah 31,3% pada 2018.<ref name=":0" />
Sebuah perusahaan di New Orleans, mendaur ulang kaca menjadi pasir yang dapat digunakan untuk restorasi pantai dan bantuan bencana.<ref name=":0" />
== Pengaruh terhadap lingkungan ==
Kaca yang tidak didaur ulang namun dihancurkan cenderung menurunkan volume sampah kaca di tempat pembuangan akhir seperti [[Bantargebang, Bekasi|Bantargebang]]. Meskipun ada kecenderungan sampah tersebut akan membahayakan.
Kemungkinan kaca mencemari lingkungan lebih kecil dibandingkan plastik. Hal ini dikarenakan kaca terbuat dari silika yang merupakan bahan alami dan membentuk 59% kerak bumi. Sifatnya sebagai senyawa alami tidak mengakibatkan degradasi lingkungan. Namun, kaca tetap memiliki jejak ekologi yang lebih tinggi daripada plastik dan bahan wadah botol lainnya termasuk karton minuman dan kaleng aluminium.<ref name=":0" />
Bahan mentah untuk membuat kaca juga melepaskan gas rumah kaca CO<sub>2</sub> sebanyak 60 megaton/tahun selama proses peleburan dan menambah jejak ekologisnya. Selain itu, penambangan pasir silika sebagai bahan utama botol kaca dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, mulai dari kerusakan lahan hingga hilangnya keanekaragaman hayati.<ref name=":0" />
== Lihat juga ==
* [[Pengelolaan sampah]]
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Daur ulang]]
[[Kategori:Artikel EUforia Wiki4Climate]]
[[Kategori:Ilmu dan teknik kaca]]
|