Pilek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 23:
 
<!-- Epidemiologi dan sejarah -->
Pilek adalah penyakit infeksi yang paling sering pada manusia.<ref name="E1">Eccles p. 1</ref> Rata-rata orang dewasa terkena pilek dua sampai empat kali setahun, sedangkan rata-rata anak bisa terkena enam sampai delapan kali.<ref name="AFP07">{{cite journal | vauthors = Simasek M, Blandino DA | title = Treatment of the common cold | journal = American Family Physician | volume = 75 | issue = 4 | pages = 515–20 | year = 2007 | pmid = 17323712 | doi = | url = http://www.aafp.org/afp/20070215/515.html | access-date = 2014-01-13 | archive-date = 2007-09-26 | archive-url = https://web.archive.org/web/20070926230125/http://www.aafp.org/afp/20070215/515.html | dead-url = yes }} {{open access}}</ref> Pilek terjadi lebih sering pada musim dingin.<ref name=CDC2015>{{cite web|title=Common Colds: Protect Yourself and Others|url=http://www.cdc.gov/features/rhinoviruses/|website=CDC|accessdate=4 February 2016|date=6 October 2015}}</ref> Infeksi ini telah ada pada manusia sejak zaman kuno.<ref name="Eccles p. 3">{{cite book|first1=Ronald|last1= Eccles|first2= Olaf|last2= Weber|title=Common cold|date=2009|url=https://books.google.com/books?id=rRIdiGE42IEC&pg=PA3| publisher=Birkhäuser|location=Basel|isbn=978-3-7643-9894-1|page=3}}</ref>
 
== Tanda dan gejala ==
Baris 29:
 
=== Perkembangan penyakit ===
Pilek biasanya diawali dengan sakit badan ringan, perasaan kedinginan, bersin-bersin, dan sakit kepala. Gejala lainnya seperti hidung meler dan batuk terjadi setelah dua hari atau lebih.<ref name=E24/> Secara umum, gejala mencapai puncaknya pada hari kedua hingga hari ketiga setelah infeksi terjadi.<ref name=Eccles2005/> Gejala biasanya mereda setelah tujuh hingga sepuluh hari, namun gejala tersebut dapat berlangsung hingga tiga minggu.<ref name=Heik2003>{{cite journal |author=Heikkinen T, Järvinen A |title=The common cold |journal=Lancet |volume=361|issue=9351 |pages=51–9 |year=2003 |month=January |pmid=12517470|doi=10.1016/S0140-6736(03)12162-9 }}</ref> Batuk berlangsung hingga lebih dari sepuluh hari pada 35% hingga 40% kasus yang melibatkan anak-anak. Batuk berlanjut hingga lebih dari 25 hari pada 10% kasus yang melibatkan anak-anak.<ref>{{cite journal |author=Goldsobel AB, Chipps BE |title=Cough in the pediatric population |url=https://archive.org/details/sim_journal-of-pediatrics_2010-03_156_3/page/352 |journal=J. Pediatr. |volume=156 |issue=3 |pages=352–358.e1 |year=2010 |month=March |pmid=20176183|doi=10.1016/j.jpeds.2009.12.004 }}</ref>
 
== Penyebab ==
=== Virus ===
[[Berkas:Coronaviruses 004 lores.jpg|jmpl|Coronavirus merupakan sekelompok virus yang dikenal sebagai penyebab pilek. Virus tersebut memiliki halo (semacam lingkaran yang mengelilingi suatu objek), atau tampilan yang menyerupai mahkota (korona) jika dilihat melalui mikroskop elektron.]]
Pilek merupakan [[infeksi saluran pernapasan atas]] yang mudah menular. Rhinovirus paling banyak menyebabkan pilek tersebut. Virus tersebut ditemukan pada 30% hingga 80% dari semua kasus yang ada. Rhinovirus adalah virus yang memiliki RNA dan merupakan bagian dari famili Picornaviridae. Terdapat 99 jenis virus yang telah diidentifikasikan sebagai famili virus tersebut.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1126/science.1165557 | title = Sequencing and Analyses of All Known Human Rhinovirus Genomes Reveals Structure and Evolution | year = 2009 | author = Palmenberg, A. C. | journal = Science | pmid = 19213880 | volume = 324 | pages = 55–9 | last2 = Spiro | first2 = D | last3 = Kuzmickas | first3 = R | last4 = Wang | first4 = S | last5 = Djikeng | first5 = A | last6 = Rathe | first6 = JA | last7 = Fraser-Liggett | first7 = CM | last8 = Liggett | first8 = SB | issue = 5923}}</ref><ref>Eccles Pg.77</ref> Virus lain juga dapat menyebabkan pilek. Coronavirus menyebabkan 10% hingga 15% dari kasus. Flu (influenza) menyebabkan 5% hingga 15% dari kasus.<ref name=Eccles2005/> Kasus lain mungkin disebabkan oleh virus parainfluenza manusia, virus sinsisial pernapasan, adenovirus, enterovirus, dan metapneumovirus.<ref name="NIAID2006">{{cite web | title = Common Cold | publisher = [[National Institute of Allergy and Infectious Diseases]] | date = 27 November 2006 | url = http://www3.niaid.nih.gov/healthscience/healthtopics/colds/ | accessdate = 11 June 2007 | archive-date = 2007-06-23 | archive-url = https://web.archive.org/web/20070623234904/http://www3.niaid.nih.gov/healthscience/healthtopics/colds/ | dead-url = yes }}</ref> Seringkali, lebih dari satu jenis virus menyerang dan menyebabkan infeksi pilek.<ref>Eccles Pg.107</ref> Secara keseluruhan, lebih dari dua ratus virus dapat menyebabkan pilek.<ref name=Eccles2005/>
 
=== Penularan ===
Baris 40:
 
=== Cuaca ===
Teori tradisional meyakini bahwa pilek ditularkan melalui pemajanan yang terus-menerus seperti dalam kondisi hujan atau musim dingin, oleh karena itu pilek disebut dengan cold (dingin dalam [[bahasa Inggris]]).<ref>{{cite news|author=Zuger, Abigail|title='You'll Catch Your Death!' An Old Wives' Tale? Well...|newspaper=[[The New York Times]]|date=4 March 2003|url=http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9D02E1DD163FF937A35750C0A9659C8B63}}</ref> Faktor risiko yang disebabkan oleh penggunaan pendingin badan (body cooling) masih menjadi kontroversi.<ref name="Mourtzoukou">{{cite journal|last=Mourtzoukou|first=EG|coauthors=Falagas, ME|title=Exposure to cold and respiratory tract infections.|journal=The international journal of tuberculosis and lung disease : the official journal of the International Union against Tuberculosis and Lung Disease|date=2007 Sep|volume=11|issue=9|pages=938–43|pmid=17705968}}</ref> Beberapa virus yang menyebabkan pilek bersifat musiman, lebih sering terjadi saat cuaca dingin atau saat hujan.<ref>Eccles Pg.79</ref> Hal ini terutama diyakini terjadi karena orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan dan berdekatan satu dengan lainnya;<ref name="Eccles Pg.80">Eccles Pg.80</ref> khususnya anak-anak yang pulang dari sekolah.<ref name=Text2007/> Namun, ini mungkin juga berkaitan dengan perubahan sistem pernapasan yang mengakibatkan mudahnya terjadi infeksi.<ref name="Eccles Pg.80"/> Kelembapan dapat meningkatkan risiko penularan karena udara kering memudahkan droplet kecil menyebar dengan mudah dan lebih jauh serta bertahan di udara lebih lama.<ref>Eccles Pg. 157</ref>
 
=== Lain-lain ===
Baris 47:
== Patofisiologi ==
[[Berkas:Illu conducting passages.svg|jmpl|Pilek adalah penyakit saluran pernapasan atas.]]
Gejala pilek diyakini sangat berkaitan dengan respons imun terhadap virus.<ref name=E112>Eccles Pg. 112</ref> Mekanisme respons imun tersebut berbeda-beda bergantung jenis virusnya. Contohnya, rhinovirus biasanya diperoleh melalui persinggungan langsung. Virus ini mengikat reseptor ICAM-1 manusia melalui metode yang tidak diketahui dan memicu pelepasan mediator inflamasi.<ref name=E112/> Kemudian mediator inflamasi ini memunculkan gejala.<ref name=E112/> Pada umumnya virus tersebut tidak menyebabkan kerusakan pada epitelium hidung.<ref name=Eccles2005/> Sebaliknya, virus sinsisial pernapasan (RSV)ditularkan secara langsung atau melalui droplet yang terbawa udara. Kemudian, virus mereplikasi diri di dalam hidung dan tenggorokan sebelum menyebar berkali-kali ke dalam saluran pernapasan bagian bawah.<ref name=E116>Eccles Pg.116</ref> RSV tidak menyebabkan kerusakan epitelium.<ref name=E116/> Virus parainfluenza manusia biasanya menyebabkan inflamasi di dalam hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan.<ref name=E122>Eccles Pg.122</ref> Pada anak kecil, apabila virus menyerang [[trakea]],virus tersebut menimbulkan krup, batuk kering dan sesak napas. Hal tersebut dikarenakan kecilnya ukuran saluran pernapasan anak-anak.<ref name=E122/>
 
== Diagnosis ==
Perbedaan infeksi saluran pernapasan bagian atas (URTI) semata karena gejalanya terlihat di lokasi yang berbeda. Pilek terutama menyerang hidung, faringitis terutama menyerang tenggorokan, dan [[bronkitis]] terutama menyerang paru-paru.<ref name=CE11/> Pilek seringkalisering kali didefinisikan sebagai inflamasi hidung serta berbagai jenis inflamasi tenggorokan.<ref name=E51>Eccles Pg. 51–52</ref> Swa-diagnosis biasa dilakukan.<ref name=Eccles2005/> Isolasi agen virus yang sesungguhnya jarang dilakukan.<ref name=E51/> Secara umum identifikasi jenis virus tidak mungkin dilakukan hanya berdasarkan gejalanya.<ref name=Eccles2005/>
 
== Pencegahan ==
Baris 62:
 
=== Tentang gejalanya ===
Penanganan yang membantu meringankan gejala termasuk obat-obatan penghilang nyeri ringan (analgesik) dan penawar demam (antipiretik) seperti ibuprofen<ref>{{cite journal |author=Kim SY, Chang YJ, Cho HM, Hwang YW, Moon YS |editor1-last=Kim |editor1-first=Soo Young |title=Non-steroidal anti-inflammatory drugs for the common cold|journal=Cochrane Database Syst Rev |issue=3 |pages=CD006362 |year=2009 |pmid=19588387 |doi=10.1002/14651858.CD006362.pub2 }}</ref> dan asetaminofen/parasetamol.<ref>{{cite journal|journal=Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics|title=Efficacy and safety of over-the-counter analgesics in the treatment of common cold and flu|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-clinical-pharmacy-and-therapeutics_2006-08_31_4/page/309|author=Eccles R|volume=31|issue=4|pages=309–319|year=2006|pmid=16882099|doi=10.1111/j.1365-2710.2006.00754.x}}</ref> Bukti tidak menunjukkan bahwa obat batuk lebih efektif daripada obat-obatan untuk mengurangi nyeri ringan(analgesik).<ref>{{cite journal |author=Smith SM, Schroeder K, Fahey T |editor1-last=Smith |editor1-first=Susan M |title=Over-the-counter medications for acute cough in children and adults in ambulatory settings |journal=Cochrane Database Syst Rev |issue=1 |pages=CD001831 |year=2008 |pmid=18253996|doi=10.1002/14651858.CD001831.pub3 }}</ref> Obat batuk juga tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak karena kurangnya bukti keefektifannya dan karena dapat membahayakan.<ref name=CFP09>{{cite journal |author=Shefrin AE, Goldman RD |title=Use of over-the-counter cough and cold medications in children |journal=Can Fam Physician |volume=55 |issue=11 |pages=1081–3 |year=2009 |month=November |pmid=19910592 |pmc=2776795|url=http://www.cfp.ca/content/55/11/1081.full }}</ref><ref>{{cite journal|last=Vassilev|first=ZP|coauthors=Kabadi, S, Villa, R|title=Safety and efficacy of over-the-counter cough and cold medicines for use in children.|journal=Expert opinion on drug safety|date=2010 Mar|volume=9|issue=2|pages=233–42|pmid=20001764|doi=10.1517/14740330903496410}}</ref> Pada 2009, Kanada melakukan pelarangan terhadap penggunaan obat batuk dan flu yang dijual bebas pada anak-anak usia enam tahun atau di bawah enam tahun karena ada kekhawatiran akan timbul risiko dan karena manfaatnya yang tidak dapat dibuktikan.<ref name=CFP09/> Akibat penyalahgunaan dekstrometorfan (obat batuk yang dijual bebas), penggunaan obat tersebut dilarang di sejumlah negara.<ref>Eccles Pg. 246</ref>
 
Pada orang dewasa, gejala seperti hidung meler dapat diringankan dengan antihistamin generasi pertama. Namun, antihistamin generasi pertama diyakini menimbulkan efek samping, misalnya rasa kantuk.<ref name=AFP07/> Dekongestan lain seperti pseudoephedrine juga efektif pada orang dewasa.<ref>{{cite journal |author=Taverner D, Latte J |title=Nasal decongestants for the common cold |journal=Cochrane Database Syst Rev |issue=1|pages=CD001953 |year=2007 |pmid=17253470 |doi=10.1002/14651858.CD001953.pub3 |editor1-last=Latte |editor1-first=G. Jenny }}</ref> Semprot hidung Ipratropium dapat meredakan gejala hidung meler, namun akan sedikit berakibat pada hidung mampet.<ref>{{cite journal|last=Albalawi|first=ZH|coauthors=Othman, SS, Alfaleh, K|title=Intranasal ipratropium bromide for the common cold.|journal=Cochrane database of systematic reviews (Online)|date=2011 Jul 6|issue=7|pages=CD008231|pmid=21735425|doi=10.1002/14651858.CD008231.pub2}}</ref> Antihistamin generasi kedua sepertinya tidak efektif.<ref>{{cite journal|last=Pratter|first=MR|title=Cough and the common cold: ACCP evidence-based clinical practice guidelines.|journal=Chest|date=2006 Jan|volume=129|issue=1 Suppl|pages=72S-74S|pmid=16428695|doi=10.1378/chest.129.1_suppl.72S}}</ref>
 
Karena kurangnya penelitian, belum diketahui apakah memperbanyak asupan cairan dapat meredakan gejala atau memperpendek durasi penyakit pernapasan tersebut.<ref>{{cite journal|last=Guppy|first=MP|coauthors=Mickan, SM, Del Mar, CB, Thorning, S, Rack, A|title=Advising patients to increase fluid intake for treating acute respiratory infections.|journal=Cochrane database of systematic reviews (Online)|date=2011 Feb 16|issue=2|pages=CD004419|pmid=21328268|doi=10.1002/14651858.CD004419.pub3}}</ref> Penggunaan udara yang dilembapkan dengan pemanasan juga belum diketahui dapat meredakan gejala karena kurangnya data mengenai hal tersebut.<ref>{{cite journal|last=Singh|first=M|coauthors=Singh, M|title=Heated, humidified air for the common cold.|journal=Cochrane database of systematic reviews (Online)|date=2011 May 11|issue=5|pages=CD001728|pmid=21563130|doi=10.1002/14651858.CD001728.pub4}}</ref> Suatu penelitian menemukan bahwa balsam gosok dada efektif untuk meredakan gejala batuk pada malam hari, hidung mampet, dan susah tidur.<ref>{{cite journal |author=Paul IM, Beiler JS, King TS, Clapp ER, Vallati J, Berlin CM |title=Vapor rub, petrolatum, and no treatment for children with nocturnal cough and cold symptoms |journal=Pediatrics |volume=126 |issue=6 |pages=1092–9 |year=2010 |month=December |pmid=21059712 |doi=10.1542/peds.2010-1601 |url=http://pediatrics.aappublications.org/cgi/reprint/peds.2010-1601v1 |access-date=2014-01-13 |archive-date=2020-07-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200709071815/https://pediatrics.aappublications.org/content/pediatrics/early/2010/11/08/peds.2010-1601.full.pdf |dead-url=yes }}</ref>
 
=== Antibiotik dan antivirus ===
Baris 86:
 
== Dampak ekonomi ==
[[Berkas:The Cost Of The Common Cold & Influenza.jpg|jmpl| Poster di Inggris dari Perang Dunia II yang menggambarkan biaya penanganan selesma<ref>{{cite web |title=The Cost of the Common Cold and Influenza |work=Imperial War Museum: Posters of Conflict|publisher=vads|url=http://vads.bath.ac.uk/flarge.php?uid=33443&sos=0|access-date=2014-01-13|archive-date=2011-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20110727091037/http://vads.bath.ac.uk/flarge.php?uid=33443&sos=0|dead-url=yes}}</ref>]]
Dampak ekonomi dari pilek belum dipahami secara benar di sebagian besar negara di dunia.<ref name="Eccles Pg.90"/> Di Amerika Serikat, terdapat 75 juta hingga 100 juta kunjungan ke dokter per tahun dengan keluhan selesma atau pilek dan perkiraan biayanya mencapai $7,7 juta per tahun. Penduduk Amerika membelanjakan $2,9 juta untuk obat-obatan yang dijual bebas. Penduduk Amerika membelanjakan $400 juta lainnya untuk obat-obatan dengan resep dokter hanya untuk meringankan gejala pilek.<ref name=Frend03>{{cite journal | author = Fendrick AM, Monto AS, Nightengale B, Sarnes M | title = The economic burden of non-influenza-related viral respiratory tract infection in the United States | journal = Arch. Intern. Med. | volume = 163 | issue = 4 | pages = 487–94 | year = 2003 | pmid = 12588210 | url =http://archinte.ama-assn.org/cgi/content/full/163/4/487 | doi = 10.1001/archinte.163.4.487}}</ref> Lebih dari sepertiga pasien yang memeriksakan diri ke dokter menerima resep antibiotik. Penggunaan resep antibiotik menimbulkan implikasi kekebalan terhadap antibiotik.<ref name=Frend03/> Sekira 22 juta hingga 189 juta hari terbuang setiap tahunnya karena pilek. Akibatnya, para orang tua absen dari kerja mereka selama 126 juta hari kerja agar mereka bisa berada di rumah dan merawat anak-anak mereka. Jika ditambahkan dengan 150 juta hari kerja yang ditinggalkan oleh para pegawai yang menderita pilek, dampak ekonomi total dari hilangnya waktu kerja yang disebabkan oleh penyakit pilek melampaui $20 miliar per tahun.<ref name="NIAID2006"/><ref name=Frend03/> Ini berarti 40% dari total waktu kerja yang hilang di Amerika Serikat.<ref>{{cite journal |author=Kirkpatrick GL|title=The common cold |journal=Prim. Care |volume=23 |issue=4 |pages=657–75 |year=1996 |month=December |pmid=8890137|doi=10.1016/S0095-4543(05)70355-9 }}</ref>
 
Baris 104:
{{Commons category|Common cold}}
* {{dmoz|Health/Conditions_and_Diseases/Respiratory_Disorders/Common_Cold/}}
[[Kategori:Penyakit pernapasan]]
 
[[Kategori:Penyakit]]
[[Kategori:Radang]]
[[Kategori:Penyakit viral]]