Martabat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
k Membalikkan revisi 26076108 oleh 2405:3800:8AC:1ED9:AD76:180E:DEC0:D68B (bicara): Tidak ada maruah di KBBI
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Martabat''' atau '''muruah''' adalah [[hak]] seseorang untuk mendapatkan martabak dan dihargai dan dihormati dan diperlakukan secara etis. Martabat merupakan konsep yang penting dalam bidang [[moralitas]], [[etika]], [[hukum]], dan [[politik]], dan berakar dari konsep hak-hak yang melekat pada diri manusia dan tidak dapat dicabut dari [[Abad Pencerahan]]. Istilah ini juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan tindakan pribadi, contohnya dalam istilah "perilaku bermartabat".
 
Konsep martabat terdiri dari unsur-unsur berikut:{{sfn|Donnelly|2015|p=2}}
== Bacaan tambahan ==
# Subjek martabat (siapa yang dianggap memiliki nilai yang harus diakui)
{{wikiquote}}
# Sumber martabat (dari mana nilai tersebut berasal)
{{Commons category|Dignity}}
# Status terhormat yang terkait dengan martabat tersebut
* {{cite journal|first1=Zaynab|last1=El Bernoussi|title=The postcolonial politics of dignity: From the 1956 Suez nationalization to the 2011 Revolution in Egypt|url=https://zenodo.org/record/894798|journal=International Sociology|date=2014|pages=367–382|volume=30|issue=4|doi=10.1177/0268580914537848}}
# Jenis penghormatan yang harus diberikan
* Andorno, Roberto. [https://uzh.academia.edu/RobertoAndorno/Papers/444667/Human_Dignity_and_Human_Rights_As_a_Common_Ground_for_a_Global_Bioethics Human dignity and human rights as a common ground for a global bioethics]. Journal of Medicine and Philosophy, 2009, 34(3):223-40.
 
* Saccà, Luigi. A Biophilosophical Model of Human Dignity: The Argument from Development in a Four-Dimensionalist Perspective. International Journal of Applied Philosophy, 2013, 27(2):175-94. DOI: 10.5840/ijap20131221
== Sejarah ==
* Folot, Eric. "Human Dignity (Part 1): Its Critics" http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2354171 and http://www.legavox.fr/blog/ethos/dignite-humaine-partie-detracteurs-12702.htm
Jack Donnelly menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara "manusia secara normatif" dan "manusia secara [[taksonomi]]s". "Manusia secara normatif" berarti orang tersebut memiliki sifat-sifat tertentu (seperti nalar, jiwa, atau kebajikan) yang membuatnya harus diakui dan dihormati. Sementara itu, "manusia secara taksonomis" mengacu kepada makhluk dengan sifat-sifat biologis tertentu. Konsep "martabat manusia" pada zaman modern mengasumsikan bahwa "manusia secara normatif" sama dengan "manusia secara taksonomis". Di sisi lain, pada zaman pra-modern, konsep "martabat" hanya berlaku untuk "manusia secara normatif", atau manusia yang dianggap memiliki sifat-sifat tertentu.{{sfn|Donnelly|2015|p=2}}
* [[Thomas De Koninck]], ''De la dignité humaine'', Paris, Quadrige/PUF, 1995, 2nd ed. in 2002 (Award "La Bruyère" of the [[Académie française]], 1996).
 
* [[Thomas De Koninck]], "Protecting Human Dignity in Research Involving Humans", ''Journal of Academic Ethics'', vol. 7, issue 1-2, 2009, p. 17-25.
Pada tahun 44 SM, [[Cicero]] dalam karyanya, ''[[De Officiis]]'', berpendapat bahwa manusia derajatnya lebih tinggi daripada hewan. Menurutnya, hewan tidak bisa berpikir dan terdorong dengan insting untuk mencari kenikmatan sensual, sementara manusia bisa belajar dan bermeditasi. Menurutnya "kenikmatan sensual sangat tidak layak bagi martabat manusia (''dignam hominis''). Mengingat manusia memiliki martabat, Cicero meyakini bahwa hidup dalam kemewahan dan kegairahan merupakan hal yang salah, sementara hidup hemat, sederhana, dan tidak mabuk merupakan hal yang benar.{{sfn|Donnelly|2015|p=2-3}}
* Pele, Antonio. {{es icon}} [http://dialnet.unirioja.es/servlet/articulo?codigo=2005005&orden=68707&info=link Una aproximación al concepto de dignidad humana] Universitas. Revista de filosofía, derecho y política (Spain), Nº. 1, 2004 2005, p. 9-13.
 
* Sweet, William. [https://web.archive.org/web/20110823153443/http://old.fedcan.ca/english/pdf/advocacy/BOHSweet0507.pdf]. 'Whose Dignity is it Anyway? Lecture presented as part of the 'Breakfast on the Hill' series, Parliament Hill, Ottawa, Canada, May 2007.
== Referensi ==
* [http://de.spiritualwiki.org/Wiki/Dignity Dignity Spiritualwiki]
{{reflist}}
* Dilley, Stephen and Nathan Palpant (eds.), ''Human Dignity in Bioethics. From Worldviews to the Public Square.'' New York: Routledge, 2013.[http://www.routledge.com/books/details/9780415659314/]
* {{citation|first1=Jack|last1=Donnelly|title=Normative Versus Taxonomic Humanity: Varieties of Human Dignity in the Western Tradition|url=https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/14754835.2014.993062|date=2015|pages=1–22|volume=14|issue=1|doi=10.1080/14754835.2014.993062}}
* Hein, David. ''Christianity and Honor'' '''in:''' ''The Living Church'', August 18, 2013, pp. 8–10.
* Spiegel, Alix: [https://www.npr.org/2011/09/12/140336146/for-the-dying-a-chance-to-rewrite-life ''For The Dying, A Chance To Rewrite Life''], Radio Feature about ''dignity therapy'', an '''end-of-life treatment''' created [[Harvey Chochinov]], [[NPR]], 12. September 2011 (link checked 15. Octobre 2014).
* Salehi, Hamid Reza. Human Dignity From the Viewpoint of Iranian Law, Journal of Bioethical Inquiry, Volume 10, Issue 2, June 2013, 135-136. DOI:10.1007/s11673-013-9437-8.
 
== Pranala luar ==
{{Wikiversity}}
{{wikiquote}}
{{Commons category|Dignity}}
* {{IEP|hum-dign|Human Dignity}}