Leonika Sari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Mengganti kategori Wanita Indonesia dengan Perempuan Indonesia
 
(10 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Leonika Sari Njoto Boedioetomo''' merupakan penggagas dan pendiri [[Reblood]], [[perusahaan startuprintisan]] yang bergerak dibidangdi bidang kesehatan dengan menyediakan informasi dan akses bagi para [[Donor darah|pendonor darah]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.idntimes.com/life/women/azka-2/paraperempuanhebat-leonika-sari-mulai-dari-dapat-nilai-c-hingga-jadi-sociopreneur-muda-c1c2|title=Leonika Sari, Perempuan Hebat Surabaya Pendiri Startup Reblood|last=Times|first=I. D. N.|last2=Azka|website=IDN Times|language=id|access-date=2019-11-25}}</ref>
 
Lulusan dari Sistem Informasi [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]], Leonika memiliki ketertarikan di bidang kesehatan semenjak melihat nenek mengidap diabetes dan pada akhirnya salah satu kaki nya harus diamputasi. Leonika bercita-cita untuk menjadi mahasiswi kedokteran namun dengan berbagai pertimbangan ia memutuskan untuk mengambil program Sistem Informasi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember.<ref>{{Cite book|title=Lalita: 51 Cerita Perempuan Hebat Indonesia|last=Limuria, Kadiman|first=Abigail, Grace|publisher=Lalita Project|year=2019|isbn=|location=|pages=55|url-status=live}}</ref>
 
Pada saat kuliah Leonika mulai terpapar dengan kenyataan di lapangan tentang kurangnya donor darah di PMI yang mencapai 1 juta kantong darah setiap tahunnya bahkan mencapai 2.4 juta kantong pada tahun 2013.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.ziliun.com/leonika-sari-founder-reblood-setelah-ke-mit-ingin-fokus-bikin-startup/|title=Leonika Sari, Founder Reblood: Setelah ke MIT, Ingin Fokus Bikin Startup|last=Nabila|first=Raisa|date=2015-10-29|website=Ziliun|language=en-US|access-date=2019-11-25}}</ref> Hal itu disadarinya saat ia menerima banyak pesan broadcast yang membutuhkan donor darah.<ref name=":0" /> Leonika mulai mencari tahu latar belakang dari kekurangan tersebut dan ia melihat kurangnya aksesibilitas bagi para calon pendonor darah dan juga penetrasi informasi mengenai cara dan syarat untuk mendonorkan darah.<ref name=":1" />
 
Dorongan untuk menjadikan Reblood kenyataan datang setelah Leonika mengikuti Global Entrepreneurship Bootcamp di Massachussets[[Institut InstituteTeknologi ofMassachusetts]] Technology dipada tahun 2014. Berbekal dengan ilmu yang didapat dan juga background nya di bidang teknologi, Leonika berhasil menerapkan ide untuk meningkatkan jumlah pendonor darah yang layak di Indonesia pada bulan Mei 2015.<ref name=":0" /> Dimulai di Surabaya, kini Reblood mulai merambah ke kota-kota lainnya di Indonesia. Selain menambahkan jumlah pendonor darah, persentase pendonor yang tidak ditolak pun naik sebesar 50% dikarenakan informasi yang diberikan melalui aplikasi Reblood bagi para calon pendonor agar mereka dapat menyiapkan diri secara fisik dan mental sebelum melakukan kegiatan donor darah.<ref name=":0" />
 
Melalui inovasi Reblood, Leonika mendapatkan tempat dalam Forber[[Forbes 30 underUnder 30 di]] tahun 2016.<ref>{{Cite web|url=https://www.forbes.com/sites/carolinehoward/2016/02/24/30-under-30-discovering-brave-new-worlds-in-science-and-heathcare/|title=30 Under 30 Discovering Brave New Worlds In Science And Healthcare|last=Howard|first=Caroline|website=Forbes|language=en|access-date=2019-11-25}}</ref>
 
== Pendidikan ==
Baris 15:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember]]