Pemuasan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 146-1976-063-32, Bad Godesberg, Münchener Abkommen, Vorbereitung.jpg|jmpl|ka|[[Perdana Menteri Inggris]] [[Neville Chamberlain]] disambut oleh [[Adolf Hitler]] pada awal pertemuan [[Bad Godesberg]] pada 24 September 1938, di mana Hitler menuntut pencaplokan wilayah perbatasan Ceko tanpa penundaan (lihat [[Memorandum Godesberg]])]]
 
'''PenenanganPemuasan''' dalam konteks internasional adalah kebijakan diplomatik untuk membuat konsesi politik atau material yang menjadi kekuatan agresif untuk menghindari terjadinya konflik.<ref>[http://www.history.co.uk/explore-history/ww2/appeasement.html Appeasement – World War 2 on History] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130404054019/http://www.history.co.uk/explore-history/ww2/appeasement.html |date=4 April 2013 }}</ref> Istilah ini paling sering diterapkan pada kebijakan luar negeri pemerintah Inggris ketika Perdana Menteri [[Neville Chamberlain]], [[Ramsay MacDonald]], dan [[Stanley Baldwin]] menemui [[Jerman Nazi]] dan [[Kerajaan Italia # Rezim Fasis (1922–1943)|Italia Fasis]]<ref>Robert Mallett, "The Anglo‐Italian war trade negotiations, contraband control and the failure to appease Mussolini, 1939–40." ''Diplomacy and Statecraft'' 8.1 (1997): 137–67.</ref> antara tahun 1935 dan 1939.
 
Pada awal 1930-an, konsesi semacam itu secara luas dipandang positif karena trauma pada [[Perang Dunia I]], selain itu karena adanya keinginan untuk membalas dendam atas perlakuan Jerman seperti yang tersirat dalam [[Perjanjian Versailles]], dan persepsi bahwa [[Fasisme]] adalah bentuk yang berguna bagi [[anti-komunisme]]. Namun, ketika [[Perjanjian Munich|Pakta Munich]] antara Jerman, Inggris, [[Prancis]], dan Italia berakhir pada 30 September 1938, kebijakan "PenenanganPemuasan" ditentang oleh [[Partai Buruh (Inggris)|Partai Buruh]], oleh beberapa pembangkang Konservatif seperti [[Winston Churchill]] dan, [[Duff Cooper]], dan bahkan oleh [[Anthony Eden]], seorang mantan pendukung "Penenanganpemuasan" itu sendiri. Kebijakan "Penenanganpemuasan" sangat didukung oleh kelas atas Inggris, termasuk para bangsawan, perusahaan besar yang berbasis di kota [[London]], [[Dewan Bangsawan Britania Raya|anggota House of Lords]], dan para pemimpin media seperti BBC dan "[[The Times]]."<ref>Andrew Roberts, "‘Appeasement’ Review: What Were They Thinking? Britain’s establishment coalesced around appeasement and bared its teeth at those who dared to oppose it," [https://www.wsj.com/articles/appeasement-review-what-were-they-thinking-11572619353 ''Wall Street Journal'' Nov. 1, 2019).</ref>
 
== Referensi ==