Me'eraji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Judul miring}}
'''Me'eraji''' adalah salah satu budayatradisi [[Suku Gorontalo|masyarakat Gorontalo]] yanguntuk merupakanmemperingati perwujudan adri peringatan[[Isra Mikraj]]'''Isra'-Mi'raj Nabi Muhammad SAW.''' Tradisi masyarakatini dilakukan setiap tanggal 27 [[gorontaloRajab]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://kumparan.com/banthayoid/meeraji-tradisi-menyambut-isra-mikraj-di-gorontalo-1qpixnb65xc|title=Me'eraji, Tradisi Menyambut Isra Mikraj di Gorontalo|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2020-07-11}}</ref> Tradisi ini dilakukan dalam untuk memperkuat keimanan umat [[Islam di Indonesia|Islam]] di daerah tersebut. Pelaksanaan Me'eraji berupa pembacaan naskah yang didahului oleh kegiatan seremonial yang disebut dengan 'acara nasional dan tradisional'. Naskah me'eraji dimiliki oleh para imam (Ieebi) dan pemangku adat yang telah tersebar luas dikalangan masyarakat. Isi naskah meMe'eraji: dibacakan secara bergantian. padaPembaca waktunaskah memperingati [[Isra Mikraj|Israme'Mi'raj]]eraji '''[[Muhammad|Nabidisebut Muhammadta SAW]]'mome''.erajia, Orangrumah yangpelaksana membacakanMe'eraji naskahdisebut meta mopome'eraji, dan naskahnya disebut tatuladu momeme'erajiaeraji.<ref name=":1" />
 
== Pelaksanaan ==
Pelaksanaan Me'eraji berlangsung selama 8 jam. Pelaksanaan tradisi ini dimulai dengan menyiapkan beberapa benda seperti kemenyan, bara api, alas kain putih, penutup kepala berupa kain putih, air putih, dan mayang pinang. Tradisi ini diisi dengan pembacaan naskah yang dipenggal dalam bentuk 22 cerita, masing-masing penggalan naskah dapat dibaca oleh tiga orang dengan durasi waktu hingga 15 menit. Naskah ini berisi tentang kisah perjalanan Rasulullah, Isra Mikraj, kisah wafatnya Nabi, cerita rakyat (''wungguli''), dan sifat-sifat nabi.<ref name=":0" /> [[Naskah Me’eraji]] dibacakan dengan cara dilagukan agar menarik [[masyarakat]]. Pembaca kisah menyampaikan kisah tersebut dengan cara duduk di kursi yang di depannya tersedia meja tempat meletakkan naskah. Di samping dilaksanakan di [[masjid]] pembacaan naskah me’eraji sering dilaksanakan juga di rumah-rumah penduduk dengan mengundang para pemikraj.<ref name=":1" />Kemenyan akan dibakar ketika pelaksanaan Me'eraji.<ref>{{Cite web|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=801|title=Me'eraji|last=|first=|date=|website=|access-date=11/7/2020}}</ref>
 
[[Tradisi]] ini berlangsung selama delapan jam, naskah me’eraji dibacakan dengan cara melagu agar terdengar indah dan menarik [[masyarakat]]. Pembaca kisah menyampaikan kisah tersebut dengan cara duduk di kursi yang di depannya tersedia meja tempat meletakkan naskah. Para pendengar duduk secara bersila di lantai yang mendengarkan dengan penuh perhatian. Di samping dilaksanakan di [[masjid]] pembacaan naskah me’eraji sering dilaksanakan juga di rumah-rumah penduduk dengan mengundang para pemikraj. Masyarakat yang melaksanakan pembacaan naskah me'eraji di rumahnya, mempunyai tujuan-tujuan tertentu antara lain: (1) Agar mereka terhindar dari [[musibah]], seperti kebakaran. gangguan orang~orang atau roh-roh jahat. (2) kalau ada orang sakit di rumah itu. akan sembuh penyakitnya, (3) mendapatkan berkah dan pahala dari Allah SW1‘, (4) murah rezeki, dan (5) permohonan kepada [[Allah]]. [[In sya Allah|Insya Allah]] dikabulkan.<ref name=":1">{{Cite book|title=Penerapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2018|last=Ratnawati|first=Lien|publisher=2018|year=2018|isbn=|location=Jakarta|pages=328|url-status=live}}</ref>
'''Me'eraji''' adalah salah satu budaya masyarakat Gorontalo yang merupakan perwujudan adri peringatan '''Isra'-Mi'raj Nabi Muhammad SAW.''' Tradisi masyarakat [[gorontalo]] ini dilakukan dalam memperkuat keimanan umat [[Islam di Indonesia|Islam]] di daerah tersebut. Me'eraji berupa pembacaan naskah yang didahului oleh kegiatan seremonial yang disebut dengan 'acara nasional dan tradisional'. Naskah me'eraji dimiliki oleh para imam (Ieebi) dan pemangku adat yang telah tersebar luas dikalangan masyarakat. Isi naskah me'eraji: dibacakan secara bergantian pada waktu memperingati [[Isra Mikraj|Isra'Mi'raj]] '''[[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]]'''. Orang yang membacakan naskah me'eraji disebut ta mome'erajia.
 
[[Tradisi]] ini berlangsung selama delapan jam, naskah me’eraji dibacakan dengan cara melagu agar terdengar indah dan menarik [[masyarakat]]. Pembaca kisah menyampaikan kisah tersebut dengan cara duduk di kursi yang di depannya tersedia meja tempat meletakkan naskah. Para pendengar duduk secara bersila di lantai yang mendengarkan dengan penuh perhatian. Di samping dilaksanakan di [[masjid]] pembacaan naskah me’eraji sering dilaksanakan juga di rumah-rumah penduduk dengan mengundang para pemikraj. Masyarakat yang melaksanakan pembacaan naskah me'eraji di rumahnya, mempunyai tujuan-tujuan tertentu antara lain: (1) Agar mereka terhindar dari [[musibah]], seperti kebakaran. gangguan orang~orang atau roh-roh jahat. (2) kalau ada orang sakit di rumah itu. akan sembuh penyakitnya, (3) mendapatkan berkah dan pahala dari Allah SW1‘, (4) murah rezeki, dan (5) permohonan kepada [[Allah]]. [[In sya Allah|Insya Allah]] dikabulkan.<ref>{{Cite book|title=Penerapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2018|last=Ratnawati|first=Lien|publisher=2018|year=2018|isbn=|location=Jakarta|pages=328|url-status=live}}</ref>
 
<br />
 
== Referensi ==
Baris 11:
 
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Gorontalo]]