Angkatan 70: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
pranala |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Sejumlah Masalah Sastra (1982). Menurut [[Dami N. Toda]], Angkatan 7O “dimulai dengan novel-novel [[Iwan Simatupang]], yang jelas punya wawasan estetika novel tersendiri; lalu teater serta sajak-sajak [[W.S. Rendra|Rendra]], yang antara lain berjudul ‘Khotbah' dan ‘Nyanyian Angsa' di awal tahun 70-an ini, Berta semakin nyata dalam wawasan estetika perpuisian mantra [[Sutardji Calzoum Bachri]] dan cerpen-cerpen dari [[Danarto]], macam ‘Godlob', ‘Rintrik', dan sebangsanya.” Lazim digolongkan ke Angkatan 70: Iwan Simatupang, Rendra, Sutardji Calzoum Bachri, dan cerpen cerpen dari Danarto, [[Budi Darma]], [[Putu Wijaya]], Arifin C. N oer, [[Ahmad Tohari]], [[Emha Ainun Nadjib]] dan lain-lain. Korrie Layun Rampan dalam karangannya, “Angkatan 80 dalam Sastra Indonesia” (Basis, Desember 1984). menyebut Angkatan 70.
Ini sebagai “Angkatan 80." Untuk pengetahuan lebih lanjut, lihat Dami N . Toba, Hamba-Hamba Kebudayaan (1984), Sutardji Calzoum Bachri, “[[Chairil Anwar]], Angkatan 70, dan Kredo Puisi Saya” (Berita Buana, 14 Agustus 1984), dan [[Abdul Hadi WM|Abdul Hadi W.M]]., “Angkatan 70 dalam Sastra Indonesia" (bahan ceramah di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 4 September 1984).<ref>{{Cite book|title=Ensiklopedia Sastra Indonesia|last=WS|first=Hasanuddin|publisher=Angkasa Group|year=2009|isbn=978-979-1304-13-9|location=Bandung|pages=81|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:
{{Sastra-stub}}
|