Pura Penataran Sasih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k Removing from Category:Cagar Budaya using Cat-a-lot
 
(22 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Split Gate, Pura Penataran Sasih, Pejeng 1456.jpg|jmpl|Pura Penataran Sasih]]
'''Pura Penataran sasihSasih''' adalah Pura penataran yang berjarak beberapa ratus meter dari Pura Pusering Jagat,<ref>{{Cite web|url=https://pesona.travel/keajaiban/3784/pura-penataran-gianyar-yang-memesona|title=Pura Penataran Gianyar yang Memesona|website=pesona indonesia|language=id-ID|access-date=2020-03-17}}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> sebuah [[candi]] hindu[[Hindu]] yang terletak di Banjar Intaran, [[Pejeng, Tampaksiring, Gianyar|Desa Pejeng]], [[Tampaksiring, Gianyar|Kecamatan Tampaksiring]], [[Kabupaten Gianyar]], [[Bali]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Artanegara|first=|date=18 Februari 2019|title=Pura Penataran Sasih|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbali/pura-penataran-sasih/|title=Pura Penataran Sasih|last=Artanegara|first=|date=18 Februaru 2019|website=INDONESIANA Platform Kebudayaan|access-date=1 Desember 2019}}</ref> Pura Penataran Sasih pada ketinggian 207 mdpl, dan jika dilihat secara [[geografi]], Pura ini berada pada titik koordinat 8°30’49.56” LS, 115°17’36.49” BT. Pura penataran sasih terdiri atas lima palebahan yaitu, Pura penataran sasih sebagai pura induk; Pura Taman Sari, Pura Ratu Pasek, dan Pura Bale Agung dibagian [[utara]]; dan Pura Ibu berada di [[Selatan]]. Pada Pura penataran sasih terdapat peninggalan sejarah berupa nekara [[perunggu]] yang disebut juga nekara pejeng yang dipercaya memiliki nilai simbolis magis yang sangat tinggi.<ref name=":1">{{Cite web|url=http://www.babadbali.com/pura/plan/penataran-sasih.htm|title=Pura Penataran Sasih|last=Darmada|first=A.|date=|website=BabadBali.com|access-date=2 Desember 2019}}</ref>. Nekara pejeng merupakan salah satu cagar budaya. Nekara pejeng berbentuk menyerupai "bedug" dengan tinggi 1,86 m. Nekara ini digunakan oleh masyarak sebagai media meminta keselamatan dan kesejahteraan dan diletakkan disebuah bangunan utama yang disebut ''Pelinggih Ratu Bhetara Sasih.'' Selain nekara perunggu ditemuka peninggalan-peninggalan lain di bagian dalam Pura penataran sasih, seperti arca Ganesa, arca perwujudan Bhatara-Bhatari, arca Pendeta, arca Catur Kaya, arca Dwarapala, dan Lingga Yoni<ref name=":0" />.
 
Nama pura berasal dari Nekara Pejeng ini. Nekara pejeng merupakan salah satu [[cagar budaya]] yang menurut mitos dianggap sebagai [[bulan]] yang jatuh ke [[bumi]] dan menerangi daerah sekitarnya siang dan malam. Nekara pejeng berbentuk menyerupai "bedug" dengan tinggi 1,86 m. Nekara ini digunakan oleh masyarakat sebagai media meminta keselamatan dan kesejahteraan dan diletakkan disebuah bangunan utama yang disebut ''Pelinggih Ratu Bhetara Sasih.'' Selain nekara perunggu, di pura tersebut juga ditemukan peninggalan-peninggalan lain di bagian dalam [[Pura]] penataran sasih, seperti arca Ganesa, arca perwujudan Bhatara-Bhatari, arca Pendeta, arca Catur Kaya, arca Dwarapala, dan Lingga Yoni.<ref name=":0" /> Selain terkenal akan peninggalan berupa nekara perunggu, Pura penataran sasih juga terkenal dengan tarian Sang Hyang Jaran. Tarian ini hanya dipentaskan jika terdapat upacara besar, seperti upacara ngenteg linggih dan caru balik sumpah. Tarian ini dibawakan oleh 4 penari yang ditunjuk lansunglangsung saat acara berlansungberlangsung. Para penari yang ditunjuk akan bergerak sesuai irama gending sanghyang tanpa sadar (kesurupan). Orang yang ditunjuk bisa warga sekitar ataupun warga dari luar Pejeng<ref name=":1" />.<ref name=":2">{{Cite webnews|url=https://baliexpress.jawapos.com/read/2017/09/27/16032/pura-penataran-sasih-tempat-mitos-bulan-jatuh-dan-dikencingi-pencuri|title=Pura Penataran Sasih, Tempat Mitos Bulan Jatuh dan Dikencingi Pencuri|last=Suyatra|first=I Putu|date=27 September 2017|websitework=BALI[[Jawa EXPRESSPos|JawaPos.com]]|access-date=2 Desember 2019|archive-date=2019-12-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20191214073405/https://baliexpress.jawapos.com/read/2017/09/27/16032/pura-penataran-sasih-tempat-mitos-bulan-jatuh-dan-dikencingi-pencuri|dead-url=yes}}</ref>.
 
Pura ini didirikan, menurut kronogram modern yang terpampang di pintu masuk, pada tahun 1266 M, dan berfungsi sebagai kuil negara [[Kerajaan Pejeng]], 1293 - 1343 M.<ref>{{cite book|title= A Short History of Bali: Indonesia's Hindu Realm|url= https://archive.org/details/shorthistoryofba0000prin|author=Robert Pringle|publisher=Allen & Unwin|date=2004}}</ref>
 
== Mitos ==
[[Berkas:Moon of Pejeng, Pura Penataran Sasih 1462.jpg|jmpl|237x237px|Pura Penataran Sasih yang menjadi tempat Bulan Pejeng]]
Nama pura penataran sasih diambil dari salah satu nekara yang terdapat di Pura tersebut yaitu nekara pejeng. Menurut mitos masyarakat setempat dulu salah satu bulan dari 13 bulan yang bearada di atas bumi yang jatuh dan tersangkut. Bulan tersebut memiliki sinar yang sangat terang pada malam hari sehingga para pencuri tidak dapat melakukan aksinya. Pada suatu hari para pencuri memutuskan untuk mengencingi bulan tersebut agar cahayanya hilang. Salah satu pencuri lalu mengencingi bulan tersebut dan terjadilah ledakan. Pecahan dari bulan tersebut menjadi nekara perunggu yang terdapat pada Pura penataran sasih hingga saat ini. Sasih sendiri dalam bahasa Bali bermakna bulan<ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref name=":2" />.
Menurut [[mitos]] yang beredar, nama Pura Penataran Sasih diambil dari salah satu nekara yang terdapat di [[Pura]] tersebut yaitu nekara pejeng. Nekara Pejeng mempunyai kedudukan yang penting,<ref>{{Cite web|url=http://www.pejeng.desa.id/reload.php?ref=post-content&post=sejarah-desa&refp=page&kat=|website=www.pejeng.desa.id|access-date=2020-03-28|title=Salinan arsip|archive-date=2020-02-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200206221824/http://www.pejeng.desa.id/reload.php?ref=post-content&post=sejarah-desa&refp=page&kat=|dead-url=yes}}</ref> Nekara perunggu pada masa lalu mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah;
* Nekara Pejeng digunakan sebagai gendering perang
* Nekara Pejeng digunakan sebagai benda upacara yang mendatangkan hujan
* Nekara Pejeng digunakan dianggap sebagai lambang nenek moyang
* Nekara Pejeng digunakan sebagai kekuatan pelindung bagi masyarakat
 
Nama pura penataran sasih diambil dari salah satu nekara yang terdapat di Pura tersebut yaitu nekara pejeng. Menurut mitos [[masyarakat]] setempat, duludahulu salah satu bulan dari 13 bulan yang bearadaberada di atas [[bumi]] yang jatuh dan tersangkut. [[Bulan]] tersebut memiliki [[sinar]] yang sangat terang pada [[Malam|malam hari]] sehingga para pencuri tidak dapat melakukan aksinya. Pada suatu hari para pencuri memutuskan untuk mengencingi bulan tersebut agar cahayanya hilang. Salah satu pencuri lalu mengencingi bulan tersebut dan terjadilah ledakan. Pecahan dari bulan tersebut menjadi nekara [[perunggu]] yang terdapat pada Pura penataran sasih hingga saat ini. Sasih sendiri dalam bahasa [[Bali]] bermakna bulan.<ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref name=":2" />.
 
== Galeri ==
{{Sedang ditulis}}
<gallery>
File:Pejeng Temple, Bali The Isle of the Gods, p51.jpg|Pura di tahun 1957
File:RIPejengPuraPenataranSasih1.jpg|Pura Penataran Sasih tahun 1993
File:RIPejengPuraPenataranSasih2.jpg|Pura Penataran Sasih tahun 1993
File:RIPejengPuraPenataranSasih3.jpg|Pura Penataran Sasih tahun 1993
File:RIPejengPuraPenataranSasih4.jpg|Pura Penataran Sasih tahun 1993
File:Pejeng Moon Surface.jpg|Nekara Péjéng
</gallery>
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
<references />
 
[[Kategori:CagarPura Budayadi Bali]]