Ekonomi syariah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanif-pram (bicara | kontrib)
Penambahan dasar hukum yang digunakan dalam ekonomi syariah, yang mengatur tentang ekonomi dalam islam.
 
(20 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Islam}}
'''Ekonomi syariah''' merupakan ilmu pengetahuan [[sosial]] yang mempelajari masalah-masalah [[ekonomi]] rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai [[Islam]].<ref name="UIKA">{{cite web | title = UIKA Bogor | work = Swipa | url = http://www.uika-bogor.ac.id/jur07.htm | acessdate = 23-04-2007 }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (''Welfare State''). Berbeda dari sistem kapitalisme, sistem Ekonomi Islam menentang [[eksploitasi]] oleh pemilik modal terhadap [[buruh]] yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan.<ref name="JURNAL">{{cite web | title = Jurnal Ekonomi Rakyat | work = Swipa | url = http://www.ekonomirakyat.org/edisi_1/artikel_4.htm | acessdate = 23-04-2007 | access-date = 2007-05-04 | archive-date = 2007-04-11 | archive-url = https://web.archive.org/web/20070411214707/http://www.ekonomirakyat.org/edisi_1/artikel_4.htm | dead-url = yes }}</ref> Selain itu, ekonomi dalam kacamata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral syariah islam.<ref name="WASPADA">{{cite web | title = Waspada Online | work = Swipa | url = http://www.waspada.co.id/serba_waspada/mimbar_jumat/artikel.php?article_id=86817 | acessdate = 23-04-2007 | access-date = 2007-05-04 | archive-date = 2009-05-05 | archive-url = https://web.archive.org/web/20090505044203/http://www.waspada.co.id/serba_waspada/mimbar_jumat/artikel.php?article_id=86817 | dead-url = yes }}</ref>
 
== Perbedaan ekonomi syariah dengan ekonomi konvensional ==
{{utama|Ekonomi syariah vs ekonomi konvensional}}
Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem [[ekonomi konvensional]], yang mengedepankan sistem [[Suku bunga|bunga]] sebagai instrumen profitnya. Berbeda dengan apa yang ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrumen profitnya, yaitu sistem bagi hasil.
 
Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi [[kapitalis]], [[sosialis]] maupun [[komunis]]. Ekonomi syariah bukan pula berada di tengah-tengah ketiga [[sistem ekonomi]] itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggung jawab kepada warganya serta komunis yang ekstrem,<ref name="UIKA"/>, ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh di transaksikanditransaksikan.<ref name="BHarian">{{cite web | title = Berita Harian | work = Swipa | url = http://www.hmetro.com.my/Current_News/HM/Friday/Hati/20061215101209/Article/indexs_html | acessdate = 23-04-2007 }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.
 
== Ciri khas ekonomi syariah ==
* Tidak banyak yang dikemukakan dalam [[Al Qur'an]], dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslimmuslim berprilakuberperilaku sebagai [[produsen]], [[konsumen]] dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi.<ref name="MBOC">{{cite book|author = Hofmann Murad|title = Menengok Kembali Islam Kita|tr.by = Rahmani Astuti|publisher = Pustaka Hidayah|city = Jakarta|year = 2002}}</ref>. Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan diatasdi atas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
# Kesatuan (''unity'')
# Keseimbangan (''equilibrium'')
# Kebebasan (''free will'')
# Tanggung jawab (''responsibility'')
Manusia sebagai wakil (''khalifah'') [[Tuhan]] di [[dunia]] tidak mungkin bersifat individualistik, karena semua (kekayaan) yang ada di [[bumi]] adalah milik [[Allah]] semata, dan manusia adalah kepercayaan-Nya di bumi.<ref name="JURNAL"/>. Di dalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan kegiatan [[riba]], yang dari segi bahasa berarti "kelebihan".<ref name=ISBOC>{{cite book|author = Shihab Quraish|title = Wawasan Al Qur'an|publisher = Mizan|city = Bandung|year = 1996}}</ref>. Dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 275<ref>Terjemahan [[Al Qur'an]] dari Khadim al Haramain asy Syarifain (Pelayan kedua Tanah Suci) Raja Fahd ibn 'Abd al 'Aziz Al Sa'ud</ref> disebutkan bahwa ''Orang-orang yang makan (mengambil) riba<ref>Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhi. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhi ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran [[emas]] dengan emas, [[padi]] dengan padi dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda dan umum terjadi dalam masyarakat [[Bangsa Arab|Arab]] zaman Jahiliyah</ref> tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.<ref>Maksudnya:orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan</ref>. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...''
 
== Tujuan Ekonomiekonomi Islamsyariah ==
Manusia sebagai wakil (''khalifah'') [[Tuhan]] di [[dunia]] tidak mungkin bersifat individualistik, karena semua (kekayaan) yang ada di [[bumi]] adalah milik [[Allah]] semata, dan manusia adalah kepercayaan-Nya di bumi<ref name="JURNAL"/>. Di dalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan kegiatan [[riba]], yang dari segi bahasa berarti "kelebihan"<ref name=ISBOC>{{cite book|author = Shihab Quraish|title = Wawasan Al Qur'an|publisher = Mizan|city = Bandung|year = 1996}}</ref>. Dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 275<ref>Terjemahan [[Al Qur'an]] dari Khadim al Haramain asy Syarifain (Pelayan kedua Tanah Suci) Raja Fahd ibn 'Abd al 'Aziz Al Sa'ud</ref> disebutkan bahwa ''Orang-orang yang makan (mengambil) riba<ref>Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhi. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhi ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran [[emas]] dengan emas, [[padi]] dengan padi dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda dan umum terjadi dalam masyarakat [[Bangsa Arab|Arab]] zaman Jahiliyah</ref> tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila<ref>Maksudnya:orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan</ref>. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...''
Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses Ekonomiekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama ''(falah)''. Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya, dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya dapat berubah tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.
 
== Dasar Hukum Ekonomi Syariah ==
 
=== Al-Qur’an ===
Al Qur’an adalah merupakan kitab suci paling utama yang ada di dalam agama Islam. [[Al-Qur'an|Al Qur’an]] merupakan wahyu yang diberikan oleh Allah kepada nabi Muhammad SAW dengan tujuan sebagai pedoman hidup untuk membimbing manusia di jalan yang benar, karena bisa dipastikan bahwa di dalam Al Qur’an pasti membahas seluruh kehidupan yang ada di alam semesta ini dan Al Qur’an juga memiliki semua jawaban mengenai permasalahan dalam kehidupan.
<br />
 
=== Hadis ===
Hadis adalah merupakan suatu hal yang bermula dan berasal dari Nabi Muhammad SAW, hadis sendiri bisa berupa suatu perkataan, perbuatan, atau perilaku [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]].
<br />
 
=== Ijma’ ===
[[Ijmak|Ijma’]] adalah merupakan pendapat / fatwa fatwa yang bermula dan berasal dari para ulama dimana hal tersebut sudah disetujui bersama sama dengan tetap berlandaskan pada kita suci umat muslim yaitu Al-Qur’an
<br />
 
=== Qiyas dan Ijtihad ===
Ijtihad adalah suatu perbuatan yang dilaksanakan oleh para ulama dengan tujuan untuk melaksanakan [[musyawarah]] saat akan memecahkan kejadian / permasalahan yang timbul di dalam masyarakat.
 
== Tujuan Ekonomi Islam ==
Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah). Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.
 
== Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia ==
Organisasi masyarakat di bidang ekonomi syariah, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menilai pada 2015 ekonomi syariah akan tumbuh lebih baik daripada tahun ini. Hal ini menyesuaikan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi secara nasional yang juga diperkirakan akan membaik di sekitar 5,5%. Beberapa perkiraan industri terkait ekonomi syariah seperti perbankan syariah dan [[asuransi]] syariah mendukungnya. Pertumbuhan [[perbankan syariah]] yang diperkirakan akan mencapai pangsa pasarnya antara 5-6%. Industri asuransi syariah Indonesia yang kini memegang posisi keempat dunia akan tumbuh sebesar 20% pada 2015. Menurut MES (Masyarakat ekonomi Syariah) pertumbuhan ekonomi Syariah pada tahun 2015 akan lebih baik.<ref>[http://mysharing.co/ekonomi-syariah-akan-lebih-baik-pada-2015/ MES: Pertumbuhan ekonomi Syariah pada tahun 2015 akan lebih baik.]</ref>
 
<br />
 
== Catatan ==
{{reflist}}Referensi
<ref>{{Cite web|last=Warta Ekonomi|date=2023-08-23|title=Refleksi Ekonomi dalam Kacamata Syariah: Pelaku Ekonomi Perlu Bimbingan Agama|url=https://wartaekonomi.co.id/read511714/refleksi-ekonomi-dalam-kacamata-syariah-pelaku-ekonomi-perlu-bimbingan-agama=all|website=wartaekonomi.co.id|language=id|access-date=2023-08-24}}</ref>
 
# [https://www.mastekno.com/id/pengertian-ekonomi-syariah/ Ekonomi Syariah: Dasar Hukum, Tujuan, Kerjasama dan Ciri-Ciri Ekonomi Syariah]. MasTekno. 13 Mei 2019. Diakses pada 20 Desember 2019.
 
== Lihat pula ==
* [[Manajemen keuangan syariah]]
* [[Muamalah]]
* [[Perbankan syariah]]
* [[Teknologi finansial syariah]]
 
[[Kategori:Ekonomi Islam| ]]
[[Kategori:Ekonomi]]
[[Kategori:Ekonomi Islam|ekonomi syariah]]
[[Kategori:Aliran pemikiran ekonomi]]