Bank Ina Perdana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Update |
||
(37 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox company
| name = PT Bank Ina Perdana Tbk
| logo = [[Berkas:bank_ina_logo.jpg|250px]]
| type = [[Perseroan terbatas ]][[Perusahaan terbuka|terbuka]]
| traded_as = {{BEI|BINA}}
| industry = [[Jasa keuangan]]
| founder =
| foundation = [[1990]]
| location = Ariobimo Sentral, [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| key_people = Henry Koenaifi ([[CEO|Presiden Direktur]])
| owner = [[Salim Group]]
| parent = [[Indolife Pensiontama]] (22,83%)
| num_employees = 465 orang (2018)
| revenue = Rp 125 miliar (2017), Rp 142 miliar (2018) {{increase}}
| net_income = Rp 18 miliar (2017), Rp 11 miliar (2018) {{decrease}}
| homepage = [http://www.bankina.co.id www.bankina.co.id]
}}
'''PT Bank Ina Perdana Tbk''' atau yang lebih dikenal dengan '''Bank INA''' adalah [[perusahaan]] yang bergerak di bidang [[perbankan]] dan telah berdiri sejak tahun [[1990]]. Perusahaan berkantor pusat di [[Jakarta]], [[Indonesia]].
== Sejarah ==
Bank yang didirikan pada 9 Februari 1990 ini awalnya bernama PT Bank Ina yang kemudian di tanggal 22 Mei 1990 diganti menjadi PT Bank Ina Perdana. Walaupun demikian, namanya tetap disebut Bank Ina (sebelumnya Ina Bank).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=8_0nAAAAMAAJ&q=InaBank+perdana&dq=InaBank+perdana&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiUisvEnY_4AhWj-DgGHXWtAWUQ6AF6BAgCEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 3,Masalah 1-12]</ref> Kepemilikan bank ini sempat berganti-ganti, dengan tercatat pernah dipegang sahamnya oleh penerbit harian ''[[Suara Pembaruan]]'' (PT Media Interaksi Utama) dan [[Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya]]. Dalam perkembangannya, dua pemegang saham sejak pendirian bank ini, yaitu Hadi Surya (pemilik perusahaan pelayaran PT [[Berlian Laju Tanker]] Tbk) dan keluarga Uripto Widjaja (Oki Widjaja, yang memiliki perusahaan elektronik Galva) menjadi pemilik utama dari Bank Ina.<ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20110819/90/44421/laporan-keuangan-telat-pemilik-bank-ina-perdana-kena-sanksi Laporan keuangan telat, pemilik Bank Ina]</ref><ref>[https://123dok.com/document/q2m47djy-bank-ina-perdana.html Bank Ina Perdana]</ref><ref name=go>[https://www.liputan6.com/saham/read/715431/bank-ina-go-public-lepas-25-saham Bank Ina Go Public, Lepas 25% Saham]</ref>
Termasuk bank kecil, awalnya Bank Ina diincar oleh [[Affin Bank]], [[Malaysia]] untuk diakuisisi 80% sahamnya seharga Rp 390 miliar di bulan Agustus 2010.<ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-1414010/affin-bank-malaysia-beli-bank-ina-perdana-rp-390-miliar Affin Bank Malaysia Beli Bank Ina Perdana Rp 390 Miliar]</ref> Affin saat itu dikabarkan hendak mengubah Bank Ina menjadi [[bank syariah]].<ref>[https://zonaekis.com/affin-holding-lanjutkan-konversi-bank-ina-perdana-indonesia/ Affin Holding Lanjutkan Konversi Bank Ina Perdana Indonesia]</ref> Namun, pada akhir 2011, Affin membatalkan rencana akuisisi ini karena kebijakan pembatasan pembelian bank oleh investor asing yang diterbitkan [[Bank Indonesia]] di tahun tersebut.<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/affin-batal-akuisisi-bank-ina-perdana Affin batal akuisisi Bank Ina Perdana]</ref> Modal Bank Ina kemudian ditingkatkan menjadi Rp 285 miliar setelah ''go public'' dengan melepas 25% sahamnya<ref name=go/> di [[Bursa Efek Indonesia]] pada tanggal 16 Januari 2014.<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/modal-inti-bank-ina-naik-jadi-rp-285-miliar Modal inti Bank Ina naik jadi Rp 285 miliar]</ref> Kemudian, di tahun yang sama, Hadi Surya lewat PT Kharisma Prima Karya dan PT Aji Lebur Seketi melepaskan sejumlah kepemilikannya dan mengubah pemegang saham pengendali terbesar menjadi PT Philadel Terra Lestari milik Pieter Tanuri. Pergantian kepemilikan ini membuat ''ultimate shareholder'' (pemilik utama) perusahaan menjadi 2, yaitu Oki Widjaja yang merupakan salah satu pemegang saham lama dan [[Pieter Tanuri]].
Sejak tahun [[2019]], Oki Widjaja sudah tidak tercatat sebagai ''ultimate shareholder'', kemudian pada tahun [[2020]], [[Anthony Salim]] menjadi ''ultimate shareholder'' baru bersama Pieter Tanuri. [[Salim Group]] sendiri masuk pertama kali lewat berkongsi bersama Pieter dalam PT Philadel yang mempunyai 20% saham di Bank Ina sejak 26 September 2014.<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/grup-salim-akan-menguasai-30-saham-bank-ina Grup Salim akan menguasai 30% saham Bank Ina]</ref> Namun, kepemilikan secara langsung oleh Salim baru terjadi di Januari 2017, ketika mereka masuk menjadi pemegang saham 29,02% saham Bank Ina lewat NS Financials Fund sebesar 10,58% saham dan melalui NS Asean Financial Fund sebesar 18,44%.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20200115155613-17-130241/resmi-dicaplok-grup-salim-begini-rencana-bisnis-bank-ina Resmi Dicaplok Grup Salim, Begini Rencana Bisnis Bank Ina]</ref> Kedua entitas itu sebenarnya adalah instrumen investasi yang dimiliki oleh [[Nikko Sekuritas Indonesia|Nikko Securities Indonesia]], [[perusahaan efek]] yang saat itu kepemilikannya 50% dikuasai Salim.<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/grup-salim-kuasai-2902-saham-bank-ina-perdana Grup Salim kuasai 29,02% saham Bank Ina Perdana]</ref> Kepemilikan Salim meningkat dalam ''[[rights issue]]'' yang diadakan pada awal 2017, lewat masuknya pemegang saham baru dari PT Samudra Biru, PT Gaya Hidup Masa Kini dan perusahaan [[asuransi jiwa]] milik Salim Group, PT [[Indolife Pensiontama]]. Indolife menjadi pemegang saham terbesar, sebanyak 22,47% pasca ''rights issue'' itu.<ref>[https://keuangan.kontan.co.id/news/grup-salim-perkuat-kepemilikan-di-bank-ina-perdana Grup Salim perkuat kepemilikan di Bank Ina Perdana]</ref>
Pada tanggal 18 Maret 2020, OJK mengesahkan permohonan pengunduran diri Pieter Tanuri sebagai ''ultimate shareholder'' dari Bank Ina. Hal itu membuat ''ultimate'' shareholder perusahaan adalah Anthony Salim sampai saat ini.<ref>[https://finansial.bisnis.com/read/20200114/90/1190165/salim-group-resmi-menjadi-pemegang-saham-pengendali-bank-ina Salim Group Resmi Menjadi Pemegang Saham Pengendali Bank Ina]</ref><ref>[https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/202004/38911fcfbf_5fe1160232.pdf Keterbukaan Informasi Bank Ina 14 April 2020 tentang perubahan struktur ultimate shareholder]</ref> Belakangan, di bawah pengendalian baru, Bank Ina telah menjadi bank devisa terhitung sejak Juli 2020.<ref>[https://bankina.co.id/media/file/originals/post/2021/05/25/submit-ojk_ar-bank-ina-2020.pdf Lapkeu Bank Ina 2020, telah menjadi bank devisa sejak juli 2020]</ref>
== Komisaris dan Direksi ==
* Komisaris Utama-Independen :
* Komisaris Independen :
* Komisaris :
* Wakil Direktur Utama : Yulius Purnama Junaedi
* Direktur : Adhiputra Tanoyo
*Direktur : Yandy Ramadhani
*Direktur : Dewi Kurniawati Prodjohartono
== Produk dan Layanan ==
▲* Direktur Utama: Daniel Budirahayu
* Tabina Perdana
*
* Tabina Simpel
▲* Direktur Keuangan: Kiung Hui Ngo
* Tabungan Pinter
* TabunganKu
* Deposito Berjangka
* Giro
* Kredit Modal Kerja
* Kredit Modal Kerja INDOGROSIR
* Kredit Tanpa Agunan
* Kredit Multi Guna
* Kredit Pemilikan Rumah
* Kredit Kendaraan Bermotor
*INA Ready Cash
* INA Mobile Banking
* INA Internet Banking
* INA Internet Banking Business
* Pembayaran Rekening Listrik
* Pembayaran Rekening Telepon
* Layanan Payroll
* ATM (tergabung di jaringan ATM Bersama & PRIMA)
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
*
{{Salim Group}}
{{Bank di Indonesia}}
{{perbankan-stub}}▼
{{DEFAULTSORT:Bank Ina Perdana}}
[[Kategori:Perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia]]
[[Kategori:Bank di Indonesia|Ina Perdana]]
▲{{perbankan-stub}}
|