Pengambilan keputusan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Bacaan lanjutan: keterangan sumber bahasa (QuickEdit)
 
(38 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[File:Wikipedia article-creation-2.svg|thumb|Contoh [[diagram alur]] yang menunjukkan proses keputusan untuk menambahkan artikel baru ke Wikipedia.]]
[[Berkas:Decisions, decisions - geograph.org.uk - 191544.jpg|jmpl|rught|250px|Pilihan merupakan salah satu bentuk perbandingan untuk menghasilkan keputusan yang final]]
[[File:Decisions, decisions - geograph.org.uk - 191544.jpg|thumb|right|250px|Pilihan merupakan salah satu bentuk perbandingan untuk menghasilkan keputusan yang final]]
'''Pengambilan keputusan''' dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses [[mental]] atau [[kognitif]] yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia.<ref name="Reason">{{cite book|title= Human Error|author=James Reason|date=1990|publisher=Ashgate|id=ISBN 1-84014-104-2}}</ref> Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.<ref name="Reason" /> Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.<ref name="Salusu">J Salusu.1996. Pengambilan Keputusan Stratejik.Jakarta:Grasindo.46-54</ref>
'''Pengambilan keputusan''' dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses [[mental]] atau [[kognitif]] yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia.<ref name="Reason">{{cite book|title= Human Error|author=James Reason|date=1990|publisher=Ashgate|id=ISBN 1-84014-104-2}}</ref> Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.<ref name="Reason" /> Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan serta capaian.<ref>{{Cite web|title=Planning Firm Actions to Implement Strategies|url=https://opentextbc.ca/principlesofmanagementopenstax/chapter/planning-firm-actions-to-implement-strategies/|website=opentextbc.ca|access-date=2021-12-15|archive-date=2021-12-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211215075016/https://opentextbc.ca/principlesofmanagementopenstax/chapter/planning-firm-actions-to-implement-strategies/|dead-url=yes}}</ref> Dalam proses pengambilan keputusan bisa jadi berupa [[Rasionalitas|rasional]] atau irasional.<ref>{{Cite journal|last=Julmi|first=Christian|date=2019|title=When rational decision-making becomes irrational: a critical assessment and re-conceptualization of intuition effectiveness|url=https://www.econstor.eu/bitstream/10419/233168/1/10.1007_s40685-019-0096-4.pdf|journal=Business Research|location=Heidelberg|publisher=Springer|volume=12|issue=1|pages=292|doi=10.1007/s40685-019-0096-4|issn=2198-2627}}</ref> Proses pengambilan keputusan adalah proses penalaran berdasarkan asumsi [[nilai]], [[preferensi]], dan keyakinan pembuat keputusan.<ref>{{Cite book|last=Riabacke|first=Mona|date=2012|url=https://www.diva-portal.org/smash/get/diva2:516277/FULLTEXT03.pdf|title=A Prescriptive Approach to Eliciting Decision Information|publisher=Stockholm University|isbn=978-91-7447-517-3|pages=i|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Suri|first=Gaurav|last2=Gross|first2=James J.|last3=McClelland|first3=James L.|date=2020|title=Value-Based Decision Making: An Interactive Activation Perspective|url=https://stanford.edu/~jlmcc/papers/SuriGrossMcC20ValueBasedDecisionInteractivePersp.pdf|journal=Psychological Review|volume=127|issue=2|pages=153|doi=10.1037/rev0000164|issn=0033-295X}}</ref> Dalam proses memutuskan tentang sesuatu yang penting dapat dilakukan baik itu individu, sekelompok orang atau dalam suatu organisasi.<ref>{{Cite web|first=Oxford Learner's Dictionary|title=Decision-making|url=https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/decision-making|website=oxfordlearnersdictionaries.com|language=en|access-date=2021-12-15}}</ref>
 
==Tingkat-tingkat==
Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli:
Setiap keputusan mempunyai kadar tingkatan yang berbeda-beda.<ref name="Salusu">Salusu.2008.Pengambilan Keputusan Stratejik.Jakarta:Grasindo .53-60</ref> Keputusan biasanya memiliki empat tingkatan yaitu keputusan otomatis,keputusan yang bedasarkan [[informasi]] yang diharapakan,keputusan yang bedasarkan pertimbangan,serta keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda.<ref name="Salusu"/> Keputusan otomatis merupakan bentuk keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana.<ref name="Salusu" /> Contohnya seorang pengemudi [[mobil]] memperoleh [[informasi]] di perempatan [[jalan]] berupa lampu merah, secara langsung seorang pengemudi tersebut membuat keputusan otomatis untuk berhenti.<ref name="Salusu" /> Keputusan besarkan [[informasi]] yang diharapkan merupakan tingkatan keputusan yang telah mempunyai [[informasi]] yang sedikit [[kompleks]], artinya informasi yang ada telah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan.<ref name="Salusu" /> Akan tetapi keputusan belum dibuat karena [[informasi]] perlu dipelajari terlebih dahulu.<ref name="Salusu" /> Keputusan bedasarkan berbagai pertimbangan merupakan tingkat keputusan yang lebih banyak membutuhkan [[informasi]] dan [[informasi]] tersebut dikumpulkan serta dianalisis untuk dipertimbangkan agar menghasilkan keputusan.<ref name="Salusu" /> Contohnya seseorang yang akan membeli [[arloji]] akan membandingkan antara beberapa merek.<ref name="Salusu" /> Ia membandingkan harganya,kualitasnya serta modelnya dan untuk mengambil keputusan mungkin ia akan memerlukan waktu beberapa [[jam]] bahkan beberapa [[hari]] sebelum menjatuhkan keputusan.<ref name="Salusu" /> Keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda, merupakan tingkat keputusan yang paling [[kompleks]].<ref name="Salusu" /> Jumlah [[informasi]] yang diperlukan semakin banyak selain itu, dalam [[informasi]] yang sudah ada terdapat ketidakpastian.<ref name="Salusu" /> Keputusan semacam ini lebih banyak mengandung [[risiko]] dan terdapat keraguan dalam pengambilan keputusannya.<ref name="Salusu" />
 
==Jenis-jenis==
* Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
* Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
* Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
 
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
 
<br />
= Tipe-tipe pengambilan keputusan =
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making): adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
 
Keputusan dibagi menjadi 3 tipe:
 
1. Keputusan Terstruktur (structured decision)
adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.
 
Contoh kasus:
Manajer produksi dari PT. Langit selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal bulan,yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan.
 
2.Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision)
adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak tersruktur.Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
 
Contoh kasus:
Pak Darwin adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan pada devisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam menginvestasikan serta mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi yang dilakukan tidak merugikan perusahaan. Maka Pak Darwin harus melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan perushaan secara cermat.
 
3.Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured decision)
adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur.
Contoh kasus:
Pak Budi adalah seorang Presiden Direktur PT. Sejahtera. Ia harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil.
 
== Tingkat-tingkat keputusan ==
Setiap keputusan mempunyai kadar tingkatan yang berbeda-beda.<ref name="Salusu">Salusu.2008.Pengambilan Keputusan Stratejik.Jakarta:Grasindo .53-60</ref> Keputusan biasanya memiliki empat tingkatan yaitu keputusan otomatis,keputusan yang bedasarkan [[informasi]] yang diharapakan,keputusan yang bedasarkan pertimbangan,serta keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda.<ref name="Salusu" /> Keputusan otomatis merupakan bentuk keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana.<ref name="Salusu" /> Contohnya seorang pengemudi [[mobil]] memperoleh [[informasi]] di perempatan [[jalan]] berupa lampu merah, secara langsung seorang pengemudi tersebut membuat keputusan otomatis untuk berhenti.<ref name="Salusu" /> Keputusan besarkan [[informasi]] yang diharapkan merupakan tingkatan keputusan yang telah mempunyai [[informasi]] yang sedikit [[kompleks]], artinya informasi yang ada telah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan.<ref name="Salusu" /> Akan tetapi keputusan belum dibuat karena [[informasi]] perlu dipelajari terlebih dahulu.<ref name="Salusu" /> Keputusan bedasarkan berbagai pertimbangan merupakan tingkat keputusan yang lebih banyak membutuhkan [[informasi]] dan [[informasi]] tersebut dikumpulkan serta dianalisis untuk dipertimbangkan agar menghasilkan keputusan.<ref name="Salusu" /> Contohnya seseorang yang akan membeli [[arloji]] akan membandingkan antara beberapa merek.<ref name="Salusu" /> Ia membandingkan harganya,kualitasnya serta modelnya dan untuk mengambil keputusan mungkin ia akan memerlukan waktu beberapa [[jam]] bahkan beberapa [[hari]] sebelum menjatuhkan keputusan.<ref name="Salusu" /> Keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda, merupakan tingkat keputusan yang paling [[kompleks]].<ref name="Salusu" /> Jumlah [[informasi]] yang diperlukan semakin banyak selain itu, dalam [[informasi]] yang sudah ada terdapat ketidakpastian.<ref name="Salusu" /> Keputusan semacam ini lebih banyak mengandung [[risiko]] dan terdapat keraguan dalam pengambilan keputusannya.<ref name="Salusu" />
 
== Karakteristik Keputusan ==
'''Keputusan tidak terstruktur''' adalah keputusan di mana pembuat keputusan harus memberikan penilaian, evaluasi, dan wawasan untuk menyelesaikan masalah. Masing-masing keputusan ini baru, penting, dan tidak rutin, dan tidak ada prosedur yang dipahami dengan baik atau disepakati untuk membuatnya.
 
* Pembuat keputusan harus memberikan penilaian untuk menyelesaikan masalah
* Novel, penting, non-rutin
* Tidak ada prosedur yang dipahami dengan baik atau disepakati untuk membuatnya
 
'''Keputusan yang terstruktur''' bersifat berulang dan rutin, dan itu melibatkan prosedur yang pasti untuk menanganinya sehingga mereka tidak harus diperlakukan setiap kali seolah-olah mereka baru
 
* Berulang dan rutin
* Libatkan prosedur yang pasti untuk menanganinya sehingga tidak harus diperlakukan sebagai yang baru
 
Banyak keputusan memiliki elemen dari kedua jenis dan merupakan '''keputusan semi terstruktur''', ketika hanya sebagian dari masalah yang memiliki jawaban yang jelas diberikan oleh prosedur yang diterima.
 
* Hanya sebagian masalah yang memiliki jawaban jelas yang disediakan oleh prosedur yang diterima<ref name=":0" />
 
== Jenis-jenis Keputusan ==
Keputusan biasanya terbagi menjadi dua jenis yaitu keputusan [[pribadi]] dan keputusan [[bersama]].<ref name="Suwanto, Indratno">Suwanto, Ferry T.Indratno.2009.Ayo Belajar Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:KANISIUS.150</ref><ref name="Rutmono dkk">Suryanto Rutmono dkk.2010.Sukses Semua Ulangan.Jakarta:PT Wahyumedia.300</ref> Keputusan [[pribadi]] merupakan keputusan yang diambil untuk kepentingan diri sendiri dan dilakukan secara perorangan.<ref name="Suwanto, Indratno" /><ref name="Rutmono dkk" /> Keputusan [[bersama]] merupakan keputusan yang diambil bedasarkan kesepakatan [[bersama]] dan untuk kepentingan [[bersama]].<ref name="Suwanto, Indratno" /> Keputusan bersama tidak boleh menguntungkan satu pihak dengan merugikan pihak lain.<ref name="Suwanto, Indratno" />
 
=== Keputusan pribadi ===
Dan in beberapa jenis-jenis lainya.
Keputusan pribadi adalah keputusan yang dibuat sendiri dan mungkin tentang sesuatu yang menjadi perhatian juga. Misalnya, Harta pribadi yang merupakan hal-hal yang menjadi milik pribadi.
 
==Kategori==
A. Berdasarkan program dan regularitas:
Keputusan jika dilihat dari cara memperoleh [[informasi]] dapat dikategorikan menjadi empat yaitu keputusan refresentasi, empiris, Informasi, ekpolorasi.<ref name="Salusu" /> Keputusan Refresentasi merupakan keputusan yang dihadapi dengan [[informasi]] yang cukup banyak, dan mengetahui dengan tepat bagaimana memanipulasi [[informasi]] tersebut.<ref name="Salusu" /> Keputusan Empiris merupakan keputusan yang kurang memiliki [[informasi]] namun mengetahui bagaimana memperoleh [[informasi]] dan pada saat [[informasi]] itu diperoleh dinamakan keputusan empiris.<ref name="Salusu" /><ref name="Mahyudin">Muhammad Alfan Alfian Mahyudin.2009.Menjadi Pemimpin Politik.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama .138</ref> Keputusan Informasi merupakan keputusan yang kaya akan [[informasi]], tetapi diliputi dengan kontroversi tentang bagaimana memperoleh [[informasi]] itu, dan selanjutnya akan menghasilkan keputusan informasi.<ref name="Salusu" /> Keputusan Ekpolorasi merupakan keputusan yang kurang akan [[informasi]] dan tidak ada kata sepakat yang dianut untuk memulai mencari [[informasi]] serta tidak tahu dari mana usaha pengambilan keputusan akan dimulai.<ref name="Salusu" />
 
== Langkah-langkah ==
    1.     Pengambilan Keputusan Terprogram atau Terstruktur
Suatu proses pengambilan keputusan membutuhkan langkah-langkah dalam membantu dan membuat keputusan yang lebih terdidik agar dapat mencegah pengambilan keputusan salah. Langkah-langkah tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yakni identifikasi keputusan, pengumpulan informasi yang relevan, identifikasi alternatif, timbang buktinya, pilih di antara alternatif, mengambil tindakan, tinjau keputusan.<ref>{{Cite web|first=UMass Dartmouth|title=Decision-making process|url=https://www.umassd.edu/fycm/decision-making/process/|website=umassd.edu|access-date=2021-12-15}}</ref>
 
=== Mengidentifikasi keputusan ===
Yaitu pengambilan keputusan yang sifatnya rutinitas, berulang-ulang, dan cara menanganinya telah ditentukan.
Perlu menyadari pengidentifikasian keputusan sebelum membuat keputusan. Mendefinisikan dengan jelas baik itu sifat, situasi maupun data dari keputusan yang harus dibuat dan sekaligus menjadi langkah pertama yang sangat penting.<ref>{{Cite web|last=Annisa|first=Tsalis|date=2021|title=9 Cara mengambil keputusan yang tepat agar tidak salah langkah|url=https://www.ekrut.com/media/7-cara-mengambil-keputusan-agar-tidak-salah-langkah|website=ekrut.com/|access-date=2021-12-15}}</ref>
 
=== Mengumpulkan informasi yang relevan ===
Pengambilan keputusan terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah terstruktur melalui:
Mengumpulkan informasi yang relevan adalah kunci ketika mendekati proses pengambilan keputusan, akan tetapi penting untuk mengidentifikasi berapa banyak informasi latar belakang yang benar-benar diperlukan sehingga mencegah dari sekedar mengikuti intuisi belaka.<ref>{{Cite web|last=|title=7 Steps of the Decision Making Process|url=https://online.csp.edu/resources/article/decision-making-process/|website=online.csp.edu|location=Concordia University|access-date=2021-12-15}}</ref> Langkah ini dalam mengumpulkan informasi dapat berupa pengumpulan internal dan eksternal dimana informasi bersifat internal meliputi pencarian proses penilaian tersendiri. Sedangkan informasi bersifat eksternal meliputi pengumpulan sumber data baik online, di buku, dari orang lain, atau dari sumber lain.
 
=== Mengidentifikasi alternatif ===
a.    Prosedur: yaitu srangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan yang    
Saat mengumpulkan informasi, ada baiknya mengidentifikasi beberapa kemungkinan jalur tindakan atau alternatif lainnnya sehingga fase kritis dari proses pengambilan keputusan konsumen, telah relatif dan diteliti.<ref>{{Cite web|last=Punj|first=Girish|date=1992|title=Influence of Problem Recognition on Search and Other Decision Process Variables: a Framework For Analysis|url=https://www.acrwebsite.org/volumes/7348/volumes/v19/|website=acrwebsite.org|publisher=Association for Consumer Research|language=en|access-date=2021-12-15}}</ref> Dapat dilakukan dengan menggunakan imajinasi dan informasi tambahan untuk membangun alternatif baru. Pada langkah ini, buatkan daftar semua alternatif yang memungkinkan dan dibutuhkan.
 
=== Menimbang buktinya ===
    harus diikuti oleh pengambil keputusan
Gambarkan informasi dan emosi dengan membayangkan seperti apa jadinya ataupun hasilnya apabila melakukan setiap alternatif sampai akhir. Evaluasi apakah kebutuhan yang diidentifikasi pada langkah mengidentifikasi keputusan sehingga dapat dipenuhi atau diselesaikan melalui penggunaan setiap alternatif. Apabila melalui proses internal dirasa sulit, dapat dimulai dengan menyukai alternatif tertentu seperti alternatif yang tampaknya memiliki potensi lebih tinggi untuk mencapai tujuan akhir. Terakhir, tempatkan alternatif dalam urutan prioritas, berdasarkan sistem penilaian sendiri.<ref>{{Cite journal|last=Stichler|first=Jaynelle F.|date=2010|title=Weighing the Evidence|url=https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/193758671000300401|journal=Health Environments Research & Design|language=en|volume=3|issue=4|pages=4-5|doi=10.1177/193758671000300401|issn=1937-5867}}</ref>
 
=== Pilih di antara alternatif ===
b.    Aturan: yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak
Setelah menimbang semua bukti dalam memilih alternatif yang tampaknya terbaik yang telah atau harus disiapkan sehingga dapat memilih kombinasi alternatif. Pilihan pada langkah ini, kemungkinan besar sama atau mirip dengan alternatif yang tempatkan atau diuraikan pada bagian akhir langkah menimbang buktinya.<ref>{{Cite web|last=Chase|first=Craig|date=2007|title=Choosing Among Alternatives|url=https://www.extension.iastate.edu/agdm/wholefarm/html/c5-152.html|website=extension.iastate.edu|language=en|access-date=2021-12-15}}</ref>
 
=== Mengambil tindakan ===
    boleh dilakukan oleh pengambil keputusan
Sekarang siap untuk mengambil beberapa tindakan positif dengan mulai menerapkan alternatif yang pilih di langkah sebelumnya. Pengambilan tindakan dengan percaya diri dalam pengambilan keputusan dan kemampuan perencanaan yang dilakukan.<ref>{{Cite web|last=Kauffman FastTrac|title=Making Decisions - Taking Action|url=https://www.entrepreneurship.org/articles/2006/09/making-decisions-taking-action|website=entrepreneurship.org|access-date=2021-12-15}}</ref>
 
=== Tinjau keputusan & konsekuensinya ===
c.    Kebijakan: yaitu pedoman yang menentukan parameter untuk membuat
Pada langkah terakhir ini, pertimbangkan hasil keputusan yang dilakukan dan evaluasi apakah keputusan tersebut telah menyelesaikan kebutuhan dengan identifikasi kembali dari pada langkah awal. Jika keputusan tersebut tidak memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi, ulangi langkah-langkah tertentu dari proses untuk membuat keputusan baru. Misalnya, isu kemiskinan yang mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi. Maka, kemungkinan harus mengumpulkan informasi yang lebih detail atau agak berbeda atau menjelajahi alternatif tambahan.<ref>{{Cite journal|last=Adamkovič|first=Matúš|last2=Martončik|first2=Marcel|date=2017|title=A Review of Consequences of Poverty on Economic Decision-Making: A Hypothesized Model of a Cognitive Mechanism|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5641572/pdf/fpsyg-08-01784.pdf|journal=Review Frontiers in Psychology|language=en|volume=8|issue=1784|pages=1|doi=10.3389/fpsyg.2017.01784}}</ref>
 
== Model Pengambilan Keputusan ==
              keputusan
Banyak model dan teknik pengambilan keputusan yang telah dikembangkan oleh para ahli. Akan tetapi hanya beberapa yang dibahas dalam karya tulis. Empat model yang dimaksud ialah: optimasi, ''satisficing, mixed scanning,'' dan ''heuristic.''<ref name=":0">{{Cite book|last=Siagian|first=Sondang P|date=1987|title=Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan|location=Jakarta|publisher=PT. Toko Gunung Agung|isbn=979-8563-58-1|pages=54-62|url-status=live}}</ref>
 
=== 1. Model Optimasi ===
    2.    Pengambilan Keputusan Tidak Terprogram (Tidak Terstruktur)
Sasaran yang ingin dicapai dengan model optimasi ialah, bahwa dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada, organisasi berusaha memperoleh hasil terbaik yang paling mungkin dicapai. Hasil terbaik itu dapat beraneka ragam bentuknya seperti keuntungan bagi suatu organisasi niaga, pengingkatan penjualan, meningkatnya semangat kerja para [[Buruh|karyawan]], meningkatnya pengguanaan waktu dan sebagainya. Sebagai suatu model pengambilan keputusan, optimasi didasarkan pada berbagai kriteria dan yang menonjol diantaranya ialah: <ref name=":0" />
 
==== Kriteria Maximin ====
Pengambilan keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga memerlukan pemecahan khusus.
Kriteria maximin didasarkan pada suatu asumsi yang sifatnya pesimistis, dalam arti, keputusan apa pun yang diambil, hasil yang akan dicapai adalah hasil yang paling minimum. Dengan asumsi seperti itu lalu diusahakan agar hasil yang diperoleh merupakan hasil yang maksimum. <ref name=":0" />
 
==== Kriteria Maximax ====
B. Berdasarkan Tingkat Kepentingannya
Dengan segera mudah terlihat bahwa model ini bertolak belakang dengan model maximin. Model ini didasarkan pada asumsi yang optimistik yang menyatakan bahwa keputusan yang diambil akan mendatangkan hasil yang maksimum.<ref name=":0" />
 
==== Kriteria Melewatkan Kesempatan ====
Pada umumnya suatu organisasi memiliki hierarki manajemen. Secara klasik  
Model ini bertitik tolak dari pandangan bahwa merupakan hal yang alamiah apabila para pengambil keputusan berpikir dan bertindak dalam kerangka dilewatkannya peluang-peluang tertentu, apabila melewatkan peluang itu berakibat pada tersedianya peluang yang lebih besar demi meraih keuntungan yang lebih besar pula. Segi penting dari model ini ialah mengidentifikasikan secara teliti [[biaya]] yang harus dipikul karena hilangnya [[Peluang (matematika)|peluang]] tertentu, dan memperkecil kerugian yang harus diderita karena ingin memanfaatkan peluang yang lebih besar di masa yang akan datang. <ref name=":0" />
 
==== Kriteria Probabilitas ====
   hierarki ini terdapat tiga tingkatan, yaitu:
Model ini berarti pula bahwa pengambil keputusan harus menggunakan kriteria kemungkinan diperolehnya hasil tertentu sebagai dasar untuk menjatuhkan pilihan. [[Peluang (matematika)|Probabilitas]] bisa mulai dari nol, dalam arti tidak ada kemungkinan tercapainya hasil yang diharapkan hingga satu, dalam arti bahwa terdapat kepastian akan diraihnya hasil yang diharapkan dengan diambilnya suatu keputusan tertentu. <ref name=":0" />
 
==== Kriteria Nilai Materi yang Diharapkan ====
1. Manajemen puncak yang berkaitan dengan masalah perencanaan yang  
Kriteria ini agak kompleks baik dalam penyusunannya maupun dalam penggunaannya. Dalam praktek pengunaannya dimulai dengan penentuan nilai materi atas hasil yang diperoleh dari setiap alternatif yang dipilih untuk diterapkan. Ini berarti bahwa model ini juga memperhitungkan kemungkinan apa yang akan timbul jika alternatif tertentu ditempuh. <ref name=":0" />
 
==== Kriteria Manfaat ====
   bersifat strategis (strategic planning). Pada manajemen puncak keputusan
Kriteria ini sesungguhnya merupakan kelanjutan dari kriteria nilai materi yang tekah dibahas di atas. <ref name=":0" />
 
=== 2. Model Satisficing ===
   yang diambil adalah keputusan strategis.
Salah satu perkembangan baru dalam teori pengambilan keputusan ialah berkembangnya pendapat yang mengatakan bahwa manusia tidak memiiki kemampuan untuk mengoptimalkan hasil dengan menggunakan berbagai kriteria yang telah dibahas.Ada dua alasan pokok untuk mengatakan yang demikian itu. Pertama, memang tidak mungkin semua informasi yang relevan, mutakhir, lengkap, dan dapat dipercaya selalu tersedia. Kedua, tidak semua kemungkinan tentang konsekuensi yang akan timbul dapat diperkirakan secara tepat sebelumnya. <ref name=":0" />
 
Terdapat empat cara untuk membedakan model ''satisficing'' dengan model optimasi;<ref name=":0" />
2. Manajemen menengah, yaitu menangani permasalahan kontrol/pengawasan
 
'''Pertama''', dalam menguji suatu tindakan yang akan diambil, hanya beberapa atau bahkan hanya satu persyaratan yang dipertimbangkan, sedangkan pertimbangan-pertimbangan lain tidak diperhitungkan lagi.<ref name=":0" />
             yang sifat pekerjaannya lebih banyak pada masalah administrasi. Pada
 
'''Kedua''', berbagai alternatif diuji secara berurut, dan apabila ditemukan satu alternatif yang dipandang memadai, usaha untuk mencari alternatif lain segera dihentikan. <ref name=":0" />
             manajemen menengah ini keputusan yang diambil adalah keputusan
 
'''Ketiga''', secara sadar jumlah alternatif dibatasi, dan pengujian terhadap setiap alternatif dilakukan secara acak. <ref name=":0" />
             administrasi/taktis. Keputusan ini adalah keputusan yang berkaitan dengan
 
'''Keempat''', pertimbangan menyetujui atau menolak tidak dikaitkan satu sama lain, melainkan diuji secara independen. Semua alternatif diperlakukan sama, yang berarti bahwa keputusan penting ditangani dengan cara yang sama seperti halnya keputusan yang kurang penting. <ref name=":0" />
             pengelolaan sumber daya.      
 
=== 3. Model Mixed Scanning ===
3. Manajemen operasional, yaitu berkaitan dengan kegiatan operasional
Model ''mixed scanning'' dalam penggunaannya merupakan usaha untuk menghindari tingkat rasionalitas tinggi yang dituntut oleh model optimasi atau pendekatan inkremental yang sering dipandang sebagai pendekatan yang kasual dan tidak didasarkan pada tingkat disiplin yang tinggi. ''Scanning'' berarti usaha mencari, mengumpulkan, memproses, menilai, dan menimbang-nimbang informasi dalam kaitannya dengan menjatuhkan pilihan tertentu. <ref name=":0" />
 
Model ''mixed scanning'' berarti, bahwa setiap kali seorang pengambil keputusan menghadapi dilema dalam memilih suatu langkah tertentu, satu keputusan pendahuluan harus dibuat tentang sampai sejauh mana berbagai sarana dan prasarana organisasi akan digunakan untuk mencari dan menilai berbagai fungsi dan kegiatan yang akan dilaksanakan. <ref name=":0" />
  (kegiatan operasi harian). Keputusan yang diambil pada manajemen  
 
=== 4. Model Heuristic ===
  operasional disebut keputusan operasional.
Model yang ''[[Heuristika|heuristic]]'' pada dasarnya merupakan salah satu model yang didasarkan pada rasionalitas. Pada hakikatnya model ini berarti, bahwa faktor-faktor internal yang terdapat dalam diri seseorang pengambil keputusan lebih berpengaruh dar pada faktor-faktor eksternal. Dengan kata lain, seorang pengambil keputusan lebih mendasarkan keputusannya pada konsep-konsep yang dimilikinya, berdasarkan persepsi sendiri tentang situasi problematik yang dihadapi. <ref name=":0" />
 
C. Berdasarkan Tipe Persoalan:
 
1.     Keputusan internal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
 
    kegiatan rutin/operasional, seperti pembelian bahan baku, penentuan
 
    jadwal produksi.
 
2.    Keputusan internal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
 
              permasalahan organisasional, seperti perombakan struktur organisasi,
 
              perubahan departemen.
 
3.    Keputusan eksternal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
 
              semua persoalan yang berdampak dengan lingkungan dalam rentang waktu
 
              yang relatif pendek, seperti mencari subkontrak untuk suatu permintaan
 
              khusus.
 
4.    Keputusan eksternal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
 
              semua persoalan dengan linkungan dengan waktu yang relatif panjang,
 
              seperti merger dengan perusahaan lain dan ini bersifat strategis.
 
D. Berdasarkan Lingkungannya:
 
1.     Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, yaitu pengambilan keputusan
 
              dimana berlangsung hal-hal:
 
    a.     Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi /  
 
          jawaban/hasil. Ini berarti hasil dari setiap alternatif tindakan tersebut
 
          dapat ditentukan dengan pasti.
 
    b.     Keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap,
 
          sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan
 
          yang dilakukan.
 
2.    Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko, adalah pengambilan keputusan
 
              dimana berlangsung hal-hal:
 
    a.    Resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui    
 
         dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
 
    b.    Pada kondisi ini ada informasi/data yang akan mendukung dalam membuat
 
         keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam
 
         keadaan.
 
3.  Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti, yaitu pengambilan
 
              keputusan dimana:
 
    a.    Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta
 
                   kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut.
 
b.   Pengambilan keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi
 
    lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan
 
    tersebut.
 
4.    Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik adalah pengambilan keputusan
 
              dimana:
 
    a.    Kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan saling bertentangan  
 
                   dalam situasi persaingan.
 
Sumber : <nowiki>http://raditut.blogspot.com/2013/05/pengambilan-keputusan-dalam-</nowiki>
 
                        organisasi_2475.html
 
Pendapat Saya:
 
Jenis-Jenis Keputusan di dalam Organisasi:
 
1.  Keputusan dengan perasaan
 
2. Keputusan berdasarkan pengalaman
 
3. Keputusan melalui wewenang
 
4. Keputusan dengan fakta
 
5. Keputusan yang rasional
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi sangatlah penting supaya setiap masalah yang datang dapat segera diatasi dan tidak menghambat tujuan dari organisasi itu sendiri.
 
'''Eksekutif senior''' menghadapi banyak situasi keputusan yang tidak terstruktur, seperti menetapkan tujuan 5 tahun atau 10 tahun perusahaan atau memutuskan pasar baru untuk masuk.
 
* Membuat banyak keputusan yang tidak terstruktur
* Sebagai contoh: "Haruskah kita memasuki pasar baru?" akan memerlukan akses ke berita, laporan pemerintah, dan pandangan industri serta ringkasan kinerja perusahaan tingkat tinggi. Namun, jawabannya juga akan membutuhkan manajer senior untuk menggunakan penilaian terbaik mereka sendiri dan memilih pendapat manajer lain.
 
'''Manajemen menengah''' menghadapi skenario keputusan yang lebih terstruktur, tetapi keputusan mereka mungkin termasuk komponen yang tidak terstruktur.
 
* Membuat keputusan yang lebih terstruktur tetapi ini mungkin termasuk komponen yang tidak terstruktur
* Manajer menengah ini dapat memperoleh laporan dari sistem perusahaan atau sistem manajemen distribusi perusahaan mengenai aktivitas pemesanan dan efisiensi operasional di pusat distribusi Minneapolis. Ini adalah bagian terstruktur dari keputusan, tetapi sebelum sampai pada jawaban, manajer menengah ini harus mewawancarai karyawan dan mengumpulkan lebih banyak informasi yang tidak terstruktur dari sumber eksternal tentang kondisi ekonomi lokal atau tren penjualan.
 
'''Manajer operasional, pangkat dan file karyawan'''
 
* Membuat keputusan yang lebih terstruktur
* Misalnya, penyelia di jalur perakitan harus memutuskan apakah pekerja yang dibayar per jam berhak atas upah lembur. Jika karyawan tersebut bekerja lebih dari delapan jam pada hari tertentu, penyelia akan secara rutin memberikan upah lembur untuk setiap waktu di luar delapan jam yang dihitung pada hari itu.<ref name=":0" />
 
Perwakilan akun penjualan sering kali harus membuat keputusan tentang pemberian kredit kepada pelanggan dengan berkonsultasi dengan basis data pelanggan perusahaan yang berisi informasi kredit. Jika pelanggan memenuhi kriteria khusus perusahaan untuk memberikan kredit, perwakilan akun akan memberikan kredit pelanggan itu untuk melakukan pembelian. Dalam kedua contoh tersebut, keputusannya sangat terstruktur dan secara rutin dibuat ribuan kali setiap hari di sebagian besar perusahaan besar. Jawabannya telah diprogram ke dalam daftar gaji perusahaan dan sistem piutang.<ref name=":0" />
 
== Proses Pengambilan Keputusan<ref name=":0" /> ==
 
* Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkuatan sehingga usaha pencapaiian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif. Masalah atau problem yang dimaksud dapat dibagi tiga golongan besar, yaitu masalah korektif, masalah progresif, dan masalanh kreatif. Keputusan dibagi dalam 3 tipe: 1.             Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang- ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. 2.              Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur yaitu keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan - perhitungan serta analisis yg terperinci. 3.             Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1.Intuisi Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi atau perasaan bersifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. 2.Pengalaman Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkauntung ruginya, baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan. 3.Fakta Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi,sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada. 4.Wewenang Biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. 5.Rasional Keputusan yang dihasilkan lebih objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Proses pengambilan keputusan Proses pengambilan keputusan memiliki berapa tahap: Tahap 1 Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manager sering menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukaan atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan masalah, bukan penyebab dasar. Para manager dapat mengidentifi8kasi masaklah dengan beberapa cara. Pertama, manager secra sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua manager mencari penyimpangan atau perubahan dari yang noirmal. Tahap 2 Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah, manajer harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudiaan mendapatkan informasi tersebut. Tahap 3 Pegembangan Alternatif-Alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang feasibel sering menghindarkan manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer.Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecnderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif. Manager harus memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan esuatu yang sempurna atau ideal. Tahap 4 Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, mansger harus mengevaluasi sekumpulan alternati, manager harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas etiap alternatif. Tahap 5 Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer. Tahap 6 Implementasi Keputusan . Setelah alternatif terbaik dipilih, para manager harus membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dam masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini, manager perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan. Disamping itu, pada tahapimplementasi keputusan manager juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuaan periodik dan memnpersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan kjeputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Tahap 7 Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan Gaya dan Model Pengambilan Keputusan Gaya Manajer dalam pengambilan keputusan akan banyak diwarnai oleh beberapa hal seperti latar belakang pengetahuan, perilaku pengalaman, dan sejenisnya. Cara-cara manajer dala mendekati masalah tersebut antara lain: 1. Penghindar Masalah Seorang penghindar masalah mengabaikan informasi yang menunujukkan kesebuah masalah. Para penghindari masalah ini tidak aktif dan tidak ingin menghadapi masalah. 2. Penyelesian Masalah Seorang penyelesai masalah mencoba menyelesaikan masalah-masalah apabila masalah-masalah itu muncul. Mereka bersikap reaktif menghadapi masalah-masalah yang timbul. 3. Pencarian Masalah Seorang pencari masalah secara aktif mencari masalah-masalah guna diselesaikan atau mencari peluang-peluang baru untuk dikejar.
 
Membuat keputusan yang harus melalui proses yang bertahap. Terdapat empat tahap dalam pengambilan keputusan: kecerdasan, desain, pilihan, dan implementasi
 
* '''Intelejen:''' Menemukan, mengidentifikasi, dan memahami masalah yang terjadi dalam organisasi mengapa ada masalah, di mana, apa dampaknya terhadap perusahaan.
* '''Desain:''' Mengidentifikasi dan mengeksplorasi berbagai solusi
* '''Memilih:''' Memilih di antara alternatif solusi
* '''Implementasi: m'''embuat pekerjaan alternatif yang dipilih dan memantau seberapa baik solusi bekerja
 
Pengamblan keputusan berdasarkan tingkatan:
 
1) Pengambilan keputusan berdasarkan Intuisi.
 
Artinya, sebuah keputusan dibuat dengan berdasarkan intusi atau perasaan. Jadi bersifat subyektif. Kelemahan utama dari pengambilan keputusan yang didasarkan pada intuisi atau perasaan adalah mudah terkena sugesti, pengaruh luar, preferensi dan situasi kejiwaan seseorang saat pengambilan keputusan.Kelemahan lain adalah dalam hal kesulitan mengukur kebenaran dari keputusan intuitif karena kesulitan mencari alat pembanding. Selebihnya, bila keputusan diambil berdasarkan intusi, maka dasar pertimbangan yang lain sering kali terabaikan.Namun demikian sifat subyektif dari pengambilan keputusan berdasarkan intuisi dan perasaan juga ada sisi baiknya, yaitu keputusan dapat diambil dengan segera. Untu hal-hal yang dampaknya terbatas, pengambilan keputusan intuitif cenderung memuaskan. Lain dari itu, bila orang yang mengambil keputusan memiliki olah rasa yang tinggi, maka keputusannya akan tepat. Terkait plus minus pengambilan keputusan berdasarkan intuisi dan perasaan tersebut, maka keputusan intuitif akan cocok digunakan saat menghadapi masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan. <br />2) Pengambilan keputusan berdasarkan rasio<br />Pengambilan keputusan berdasarkan rasio atau disebut pengambilan keputusan rasional adalah pengambilan keputusan yang menggunakan pertimbangan daya guna atau manfat dari keputusan yang diambil. Pengambilan keputusan rasional sering digunakan untuk menghadapi masalah-masalah yang juga bersifat rasional. Pengambilan keputusan berdasarkan rasio lebih bersifat obyektif. Keputusan rasional dapat terasa berhasil bila kepuasan optimal dapat terwujud dalam arti manfaat lebih besar dari pengorbanan.<br />3) Pengambilan keputusan berdasarkan fakta (data)<br />Artinya bahwa pengambilan kebutusan didasarkan pada fakta atau data-data. Keputusan yang diambil dengan berdasarkan fakta data atau informasi relevan yang memadai sering kali merupakan keputusan yang sehat dan baik. Namun, juga merupakan fakta bahwa untuk mendapatkan data informasi yang valid merupakan sesuatu yang sulit terlebih bila tidak memiliki sistem informasi yang baik. Fakta juga bahwa sekalipun telah memiliki sistem informasi yang baik sekalipun, kadang kala masih mengalami kesulitan dalam hal penyediaan data informasi yang relevan dan terpercaya untuk kepentingan pengambilan keputusan.<br />4) Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman<br />Sebagaimana kata pepatah bahwa pengalaman adalah guru yang baik. Demikian halnya dalam pengambilan keputusan, seseorang bisa saja mengambil keputusan berdasarkan pengalamannya mengahadapi masalah yang serupa. Berkaca dari hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengalaman dapat menjadi pedoman dalam menyelesaikan masalah. Pengalaman menjadi sangat bermanfaat sebagai pengetahuan praktis dalam pengambilan keputusan. Pengalaman akan berhubungan dengan kemampuan memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana masalah tersebut harus diselesaikan. Ini sangat membantu dan memuahkan dalam pengambilan keputusan.Melalui pengalaman, seseorang bisa saja memiliki kemampuan menduga permasalahan walau hanya dengan melihat secara sepintas dan sudah dapt menduga penyelesaian apa yang sekiranya dianggap baik. Kelemahan utama dari pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman adalah seringnya orang lupa dan tidak menyadari  bahwa sekalipun permasalahan yang dihadapi mirip atau bahkan sama dengan apa yang pernah ditemui di masa lalu, tidak serta merta solusi yang sama yang pernah dilakukan di masa lalu akan menghasilkan dampak yang sama pula. Hal demikian karena adanya perbedaan karakteristik situasi dan kondisi yang melingkupi. Pengalaman sering membuat orang mengabaikan perbedaan situasi dan kondisi yang melingkupi permasalahan antara masa lalu dan masa kini.<br />5) Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang.
 
Setiap orang yang berada pada posisi tertentu dalam struktur organisasi senantiasa memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam lingkup bidang kerja tertentu. Hal ini guna menjamin berjalannya kegiatan untuk mencapai tujuan oranisasi. beberapa sisi positif pengambilan keputusan berdasarkan wewenang antara lain adalah lebih mudah diterima oleh bawahan terlepas penerimaan dilakukan dengan sepenuh hati atau terpaksa. Kedua, memiliki otentifikasi, dan memiliki sifat yang lebih permanen bila didasari oleh wewenang yang formal/ resmi. Namun demikian pengambilan keputusan berdasarkan wewenang juga mengandung kelemahan yaitu menimbulkan sifat rutinitas dan diasosiasikan sebagai praktek diktator. terlebih, keputusan berdasarkan wewenang terkadang diambil melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan atau bersifat eksesif sehingga malah mengaburkan inti permasalahan. (Hendra Poerwanto G)
 
== Pengambilan Keputusan Otomatis Berkecepatan Tinggi ==
Saat ini, banyak keputusan yang diambil organisasi tidak dibuat oleh manajer atau manusia mana pun. Misalnya, ketika Anda memasukkan kueri di mesin pencari Google, sistem komputer Google harus memutuskan URL mana yang akan ditampilkan dalam rata-rata sekitar setengah detik (500 milidetik). Program perdagangan frekuensi tinggi di bursa saham elektronik di Amerika Serikat melaksanakan perdagangan mereka dalam waktu kurang dari 30 milidetik. Manusia dihilangkan dari rantai keputusan karena mereka terlalu lambat.<ref name=":0" />
 
Dalam keputusan otomatis kecepatan tinggi ini, bagian intelijen, desain, pilihan, dan implementasi dari proses pengambilan keputusan ditangkap oleh algoritma komputer yang secara tepat menentukan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan keputusan. Orang-orang yang menulis perangkat lunak mengidentifikasi masalah, merancang metode untuk menemukan solusi, menentukan serangkaian solusi yang dapat diterima, dan mengimplementasikan solusi. Dalam situasi ini, organisasi membuat keputusan lebih cepat daripada yang dapat dipantau atau dikendalikan oleh manajer, dan perhatian besar perlu diambil untuk memastikan operasi yang tepat dari sistem ini untuk mencegah bahaya yang signifikan.<ref name=":0" />
 
== Kualitas Keputusan dan Pengambilan Keputusan ==
Akurasi adalah salah satu dimensi kualitas yang penting; secara umum, kami pikir keputusan lebih baik jika mereka secara akurat mencerminkan data dunia nyata. Kecepatan adalah dimensi lain; kita cenderung berpikir bahwa proses pengambilan keputusan harus efisien, bahkan cepat. Misalnya, ketika Anda mengajukan permohonan asuransi mobil, Anda ingin perusahaan asuransi membuat keputusan yang cepat dan akurat. Namun, ada banyak dimensi kualitas lain dalam keputusan dan proses pengambilan keputusan untuk dipertimbangkan. Yang penting bagi Anda akan bergantung pada perusahaan bisnis tempat Anda bekerja, berbagai pihak yang terlibat dalam keputusan itu, dan nilai-nilai pribadi Anda sendiri.<ref name=":0" />
 
== Pengambilan Keputusan dalam Bisnis ==
Bagi bisnis, dapat membuat keputusan yang lebih baik dan mengetahui nilai moneter untuk bisnis pengambilan keputusan itu penting. keputusan dibuat di semua tingkatan perusahaan dan bahwa beberapa keputusan ini umum, rutin, dan banyak. Meskipun nilai memperbaiki setiap keputusan tunggal mungkin kecil, meningkatkan ratusan ribu keputusan kecil menambah nilai tahunan yang besar untuk bisnis.
 
* Kemungkinan untuk mengukur nilai pengambilan keputusan yang lebih baik.
* Keputusan dibuat di semua tingkatan perusahaan.
* Ada yang umum, rutin, dan banyak.
* Meskipun nilai untuk memperbaiki setiap keputusan tunggal mungkin kecil, meningkatkan ratusan ribu keputusan "kecil" menambah nilai tahunan yang besar untuk bisnis'''.'''<ref name=":0">Kenneth C. Laudon, Jane Laudon. (-). Essentials of MIS, Global Edition. 12. Pearson Education Limited. UK. ISBN 9781292153773.</ref>
 
'''5 hal penting dalam mengambil keputusan dalam bisnis'''
 
* Mengidentifikasi Masalah.
* Mengumpulkan Informasi.
* Membuat Prediksi Untuk Masa Depan.
* Mengambil '''Keputusan''' dari Beberapa Alternatif.
* Mengimplementasikan '''Keputusan''', Evaluasi, dan Belajar.
 
== Manfaat Bisnis Menggunakan Bisnis Intelijen Dalam Pengambilan Keputusan dan Pengetahuan Manajemen ==
Sistem pakar menangkap pengetahuan diam-diam dari domain terbatas keahlian manusia dan mengungkapkan pengetahuan itu dalam bentuk aturan. Strategi untuk mencari melalui basis pengetahuan disebut mesin inferensi. Penalaran berbasis kasus mewakili pengetahuan organisasi sebagai basis data kasus yang dapat terus diperluas dan disempurnakan.
 
Logika fuzzy adalah teknologi perangkat lunak untuk mengekspresikan pengetahuan dalam bentuk aturan yang menggunakan nilai perkiraan atau subyektif. Jaringan saraf terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang berusaha meniru proses pemikiran otak manusia. Jaringan saraf terkenal karena kemampuan mereka untuk belajar tanpa pemrograman dan untuk mengenali pola dalam jumlah data yang sangat besar. Algoritma genetika mengembangkan solusi untuk masalah tertentu menggunakan proses berbasis genetik, seperti kebugaran, crossover, dan mutasi. Agen cerdas adalah program perangkat lunak dengan basis pengetahuan internal atau terpelajar yang melakukan tugas spesifik, berulang, dan dapat diprediksi untuk pengguna individu, proses bisnis, atau aplikasi perangkat lunak.
 
Pengetahuan manajemen adalah suatu proses bisnis yang dikembangkan untuk menciptakan, menyimpan, mentransfer dan menerapkan pengetahuan. Pengetahuan manajemen juga dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk belajar dari lingkungan dan untuk memasukkan pengetahuan ke dalam proses bisnis dan pengambilan keputusan serta mengetahui cara melakukan hal-hal secara efektif dan efisien dengan cara yang tidak dapat ditiru oleh organisasi lain adalah sumber utama laba dan keunggulan kompetitif.<ref name=":0" />
 
Konsep manajemen pengetahuan ini meliputi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI) dalam tujuannya untuk mencapai organisasi perusahaan yang semakin baik sehingga mampu memenangkan persaingan bisnis. Perkembangan teknologi informasi memang memainkan peranan yang penting dalam konsep manajemen pengetahuan. Hampir semua aktivitas kehidupan manusia akan diwarnai oleh penguasaan teknologi informasi, sehingga jika berbicara mengenai manajemen pengetahuan tidak lepas dari pengelolaan.
 
Pada perkembangan ini menunjukan makin cepatnya perubahan dalam segala bidang kehidupan, akibat dari efek globalisasi serta perkembangan teknologi informasi yang sangat akseleratif. Kondisi ini jelas telah mengakibatkan perlunya cara-cara baru dalam menyikapi semua yang terjadi agar dapat tetap survive. Penekanan akan makin pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu respon dalam menyikapi perubahan tersebut, dan ini tentu saja memerlukan upaya-upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan SDM.
 
Sehubungan dengan itu peranan ilmu pengetahuan menjadi makin menonjol, karena hanya dengan pengetahuanlah semua perubahan yang terjadi dapat disikapi dengan tepat. Ini berarti pendidikan memainkan peran penting dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas dan kompetitif. Ketatnya kompetisi secara global khususnya dalam bidang ekonomi telah menjadikan organisasi usaha memikirkan kembali strategi pengelolaan usahanya, dan SDM yang berkualitas dengan penguasaan pengetahuannya menjadi pilihan penting yang harus dilakukan dalam konteks tersebut.<ref name=":1"><nowiki>http://pengertianmanagement.blogspot.com/2012/11/pengertian-knowledge-management.html</nowiki><br /></ref>
 
Aliran Pengetahuan dan Interakinya
 
Mengatur suatu pengetahuan adalah suatu kebiasaan atau habit. Ketika suatu proses, keadaan dan aktivitas suatu bisnis para pelaku manajemen pengetahuan cenderung menggunakan suatu metode dalam menganalisisnya. Dalam proses analisis terdapat sesuatu yang dinamakan siklus/aliran pengetahuan (Knowledge flow).
 
• Penciptaan pengetahuan (creation)
 
Tahap memasukkan segala pengetahuan yang baru kedalam sistem, termasuk juga pengembangan pengetahuan dan penemuan pengetahuan.
 
• Penyimpanan pengetahuan (retention)
 
Ini adalah tahap penyimpanan pengetahuan kedalam sistem agar pengetahuan selalu awet. Proses ini juga menjaga hubungan antara pengetahuan dengan sistem.
 
• Pemindahan pengetahuan (transfer)
 
Menyangkut dengan aktifitas pemindahan pengetahuan dari satu pihak ke pihak lain. Termasuk juga dengan komunikasi, penerjemahan, konversi, penyaringan dan pengubahan.
 
• Penggunaan pengetahuan (utilization)
 
Kegiatan yang berhubungan dengan aplikasi pengetahuan sampai pada proses bisnis, termasuk dalam tahap penggunaan pengetahuan.<ref name=":2">https://rizcafitria.wordpress.com/2011/04/30/manajemen-pengetahuan/<br /></ref>
 
Elemen Pokok Knowledge terdiri dari:
 
1.People
 
Yang berarti Knowledge Management berasal dari orang. People merupakan bentuk dasar untuk membentuk knowledge baru. Tanpa ada orang tidak akan ada knowledge.
 
2.Technology
 
Merupakan infrastruktur teknologi yang standar, konsisten, dan dapat diandalkan dalam mendukung alat-alat perusahaan.
 
3.Processes
 
Yang terdiri dari menangkap, menyaring, mengesahkan, mentransformasikan, dan menyebarkan knowledge ke seluruh perusahaan dilengkapi dengan menjalankan prosedur dan proses tertentu.<ref name=":1" />
 
Terdapat juga bentuk Piramida kognitif manajemen pengetahuan terdiri dari:
 
1. '''Data''' adalah bentuk yang paling dasar, bersifat diskrit, dan belum diproses, sehingga belum memiliki makna. Contoh: angka, kata, kode, tabel, dan basis data.
 
2. '''Informasi''' adalah bentuk yang saling terhubung dan merupakan hasil pemrosesan terhadap data, sehingga memiliki suatu makna. Contoh: kalimat, paragraf, persamaan, konsep, ide, pertanyaan, dan cerita sederhana.
 
3. '''Pengetahuan''' adalah kumpulan informasi yang terorganisir mengenai suatu bidang yang sudah dipahami. Contoh: teori, aksiom, kerangka kerja konseptual, cerita rumit, dan fakta.
 
4. '''Kebijaksanaan''' adalah hasil penerapan dari suatu pengetahuan yang dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Contoh: buku, paradigma, sistem, filosofi, puisi, sistem kepercayaan, tradisi, prinsip, dan kebenaran.<ref>https://medium.com/@stevanihalim/manajemen-pengetahuan-d69851468a23</ref>
 
Cara Membuat Suatu Manajemen Pengetahuan
 
1) Bangun infrastruktur dengan teknologi yang tepat
 
Teknologi yang tepat, bukan berarti teknologi yang digunakan adalah teknologi tinggi. Tepat berarti sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan usaha yang anda lakukan sekarang dan tidak membuang-buang biaya. Teknologi ini bisa saja seperti komputer dan jaringan internet, lihat kembali di alat-alat pengetahuan.
 
2) Bangun sebuah infrastruktur konseptual dengan tulang punggung kompetensi
 
Teknologi yang tepat juga tidak akan berguna apabila anda tidak mempunyai konsep atau visi yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Dan tulang punggung yang kompeten adalah orang-orang yang mempunyai ilmu, keahlian, pengalaman, kecepatan bertindak, dan bersosialisasi.
 
3) Buat suatu tempat penyimpanan dan hal-hal yang menyangkutnya
 
Tempat penyimpanan bisa saja berupa gudang, perpustakaan, arsip, database, file. Dan dibantu dengan alat-alat yang mempermudah pencarian.
 
4) Ciptakan standar tinggi untuk kualitas dan kegunaannya
 
Anda harus membuat suatu aturan, yaitu hanya ilmu yang berguna sajalah yang akan anda disimpan di gudang pengetahuan anda, jangan sampai sampah informasi juga anda masukkan kedalamnya. Dan pastikanlah kalau aturan ini sesuai dengan kebutuhan penggunanya.<ref name=":2" />
 
Implementasi knowledge management atau manajemen pengetahuan akan memberikan pengaruh positif terhadap proses bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, beberapa manfaat knowledge management atau manajemen pengetahuan bagi perusahaan antara lain:
 
1. Penghematan waktu dan biaya. Dengan adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik, maka perusahaan akan mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks yang lainnya, sehingga perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.
 
2. Peningkatan aset pengetahuan. Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahaan kepada setiap karyawan untuk memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan perusahaan akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
 
3. Kemampuan beradaptasi. Perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi.
 
4.  Peningkatan produktfitas. Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari perusahaan akan meningkat.<ref name=":1" />
 
Sistem manajemen terbagi menjadi dua yaitu Knowledge Management System (KMS) dan Knowledge Work System (KWS). Pada Knowledge Management System (KMS), terdapat tiga bentuk yaitu: Structured Knowledge, contohnya: teks dokumen terstruktur; Semi-structured Knowledge, contohnya: e-mail, voice mail; dan Unstructured Knowledge (Tacit Knowledge)., contohnya: pengetahuan yang berada dalam pikiran karyawan (jarang ditulis).
 
1.    Enterprise-Wide Knowledge Management Systems adalah sistem pengetahuan manajemen yang mampu untuk menangkap pengetahuan dan penyimpanan dan juga untuk mengumpulkan dan mengatur pengetahuan semi terstruktur (contoh: e-mail) serta sebagai repositori untuk dokumen dan praktik terbaik.
 
Skema klasifikasi:
 
·       Masalah utama dalam mengelola pengetahuan.
 
·       Setiap objek pengetahuan harus ditandai untuk pengambilan.
 
Pada sistem manajemen konten perusahaan memiliki kemampuan untuk mengklasifikasikan, mengatur, dan mengelola pengetahuan terstruktur dan semi terstruktur dan menjadikannya tersedia di seluruh entri. Terdapat juga sistem manajemen pembelajaran (Learning Management System) yang menyediakan alat untuk manajemen, pengiriman, pelacakan, dan penilaian pembelajaran dan pelatihan karyawan.
 
2.     Knowledge Work System adalah suatu sistem yang dibuat khusus untuk pekerja dalam pengetahuan.
 
Persyaratan sistem kerja pengetahuan:
 
·       Alat khusus
 
·       Grafik yang kuat, alat analitik, dan komunikasi dan manajemen dokumen
 
·       Komputasi daya untuk menangani grafik canggih atau perhitungan rumit
 
·       Akses ke database eksternal
 
·       Antarmuka yang ramah pengguna
 
Contoh Knowledge Work System:
 
Ø Computer-aided design (CAD) system
 
Ø Virtual Reality (VR) system
 
Ø Augmented Reality (AR)
 
Ø Investment workstation<ref name=":0" />
 
== Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan ==
Bisnis intelijen dan bisnis analitik berjanji untuk memberikan informasi yang benar dan hampir real-time kepada para pembuat keputusan, dan alat analitik membantu mereka dengan cepat memahami informasi dan mengambil tindakan. Lingkungan intelijen bisnis terdiri dari data dari lingkungan bisnis, infrastruktur BI, set alat BA, pengguna dan metode manajerial, platform pengiriman BI (MIS, DSS, atau ESS), dan antarmuka pengguna. Ada enam fungsi analitik yang diberikan sistem BI untuk mencapai tujuan ini: laporan produksi yang telah ditentukan, laporan parameter, dashboard dan kartu skor, permintaan dan pencarian adhoc, kemampuan untuk menelusuri ke tampilan data yang terperinci, dan kemampuan untuk memodelkan skenario dan membuat prakiraan. Analisis BI mulai menangani data besar. Analitik prediktif, analitik lokasi, dan intelijen operasional adalah kemampuan analitik yang penting. Sistem informasi manajemen (SIM) yang menghasilkan laporan produksi pra-bungkus biasanya digunakan untuk mendukung manajemen operasional dan menengah, yang pengambilan keputusannya terstruktur dengan cukup baik. Untuk membuat keputusan yang tidak terstruktur, analis dan pengguna super menggunakan sistem pendukung keputusan (DSS) dengan alat analisis dan pemodelan yang kuat, termasuk lembar kerja dan tabel pivot. Eksekutif senior yang membuat keputusan tidak terstruktur menggunakan dasbor dan antarmuka visual yang menampilkan informasi kinerja utama yang memengaruhi keseluruhan profitabilitas, keberhasilan, dan strategi perusahaan. Balanced scorecard dan manajemen kinerja bisnis adalah dua metodologi yang digunakan dalam merancang sistem pendukung eksekutif (ESS). Sistem pendukung keputusan kelompok (GDSS) membantu orang yang bertemu dalam suatu kelompok mencapai keputusan dengan lebih efisien. GDSS memiliki fasilitas ruang konferensi khusus di mana peserta menyumbangkan ide-ide mereka menggunakan komputer jaringan dan perangkat lunak untuk mengorganisir ide, mengumpulkan informasi, menentukan peringkat dan menetapkan prioritas, dan mendokumentasikan sesi pertemuan.
 
 
Sistem pendukung eksekutif : Sebuah sistem yang oleh para senior manajer / eksekutif sebuah perusahaan atau organisasi untuk memberikan dukungan terhadap keputusan yang tidak terprogram dalam manajemen strategis.
 
Informasi ini sering bersifat eksternal, tidak terstruktur dan bahkan tidak pasti. Lingkup dan konteks informasi yang tepat seringkali tidak diketahui sebelumnya.
 
Informasi yang diberikan eksekutif oleh Executive Support System antara lain:
 
* Informasi Pasar
* Informasi Teknologi
* Informasi Investasi
 
== Kategori ==
Keputusan jika dilihat dari cara memperoleh [[informasi]] dapat dikategorikan menjadi empat yaitu keputusan refresentasi, empiris, Informasi, ekpolorasi.<ref name="Salusu" /> Keputusan Refresentasi merupakan keputusan yang dihadapi dengan [[informasi]] yang cukup banyak, dan mengetahui dengan tepat bagaimana memanipulasi [[informasi]] tersebut.<ref name="Salusu" /> Keputusan Empiris merupakan keputusan yang kurang memiliki [[informasi]] namun mengetahui bagaimana memperoleh [[informasi]] dan pada saat [[informasi]] itu diperoleh dinamakan keputusan empiris.<ref name="Salusu" /><ref name="Mahyudin">Muhammad Alfan Alfian Mahyudin.2009.Menjadi Pemimpin Politik.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama .138</ref> Keputusan Informasi merupakan keputusan yang kaya akan [[informasi]], tetapi diliputi dengan kontroversi tentang bagaimana memperoleh [[informasi]] itu, dan selanjutnya akan menghasilkan keputusan informasi.<ref name="Salusu" /> Keputusan Ekpolorasi merupakan keputusan yang kurang akan [[informasi]] dan tidak ada kata sepakat yang dianut untuk memulai mencari [[informasi]] serta tidak tahu dari mana usaha pengambilan keputusan akan dimulai.<ref name="Salusu" />
 
== Bacaan lanjutan ==
 
* {{en}} Facione, P. and Facione, N., ''Thinking and Reasoning in Human Decision Making'', The California Academic Press / Insight Assessment, 2007
* {{en}} Plous, S. ''The Psychology of Judgement and Decision Making'' New York: McGraw-Hill, 1993
* {{en}} Ullman, D. G., ''Making Robust Decisions'' Trafford, 2006
* {{en}} Levin, Mark Sh., ''Composite Systems Decisions'', New York: Springer, 2006.
* Kenneth C. Laudon, Jane Laudon. (-). Essentials of MIS, Global Edition. 12. Pearson Education Limited. UK. ISBN 9781292153773.
 
== Pranala luar ==
 
{{commonscat|Decision making}}
* {{en}} [http://computing.hss.cmu.edu/lernerlab/home.php EDM Lab Emotional and Decision Making Lab, Carnegie Mellon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050405203028/http://computing.hss.cmu.edu/lernerlab/home.php |date=2005-04-05 }}.
 
== Referensi ==
{{Reflist}}