Distrik Tabanio: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k clean up, removed stub tag
 
(12 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
 
'''Distrik Tabanio''' (dahulu Afdeeling Tabanio<ref name="Almanak 16"/>) adalah bekas distrik ([[kedemangan]]) yang merupakan bagian dari wilayah administratif [[Onderafdeeling]] Tanah Laut pada zaman kolonial [[Hindia Belanda]] dahulu. Pusat Distrik Tabanio terletak di desa [[Tabanio, Takisung, Tanah Laut|Tabanio]] dan desa-desa sekitarnya yang meliputi daerah aliran sungai Tabanio.
Kampung Tabanio, [[Kuala Tambangan, Takisung, Tanah Laut|Tambangan]], dan [[Takisung, Takisung, Tanah Laut|Takisung]] merupakan daerah-daerah Kesultanan Banjar yang terletak di pesisir yang menghadap ke [[Laut Jawa]].<ref>{{cite book
| pages=25 47
| edition= 3
| language= nl
| url= https://books.google.co.id/books?id=VKMYOUHI32kC&pg=PA46&dq=Soesoehoenan+Natahahalam&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj7_tGu9Z_qAhXkQ3wKHQqqBH4Q6AEwAHoECAIQAg#v=onepage&q=Soesoehoenan%20Natahahalam&f=false
| title= Beschryving van het eiland Borneo, voor zoo verre het zelve, tot nu toe, bekend is
| authorlink= Jacob Cornelis Matthieu Radermacher
| first= Jacob Cornelis Matthieu
| last= Radermacher
|author publisher=J. J. Meijer (Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia).)
| year= 1826
}}</ref><ref>{{cite book
| pages= 239
| edition=
| language= nl
| url= https://books.google.co.id/books?id=d6b0-Z5FtRoC&pg=PA239&dq=Tabanjouw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwikovjSjbbqAhVymeYKHdApAssQ6AEwCXoECAMQAg#v=onepage&q=Tabanjouw&f=false
| title= Verhandeling der zee-horenkens en zee-gewassen in en omtrent Amboina en de naby gelegene eylanden, mitsgaders een naaukeurige beschryving van Banda en de eylanden onder die landvoogdy begrepen .
| authorlink= François Valentyn
| first= François
| last= Valentyn
| publisher= Joannes van Braam
| year= 1726
|year=1864}}</ref>
 
Distrik Tabanio pernah dipimpin oleh Kepala Distrik (districhoofd) yaitu
Baris 42 ⟶ 65:
| '''Kjahi Mas Djaja Kesoema''' (Districtshoofd van Tabanio, Afdeeling Tanah Laut))<ref name="Almanak 42">{{nl}} {{cite book|pages=149|url=http://books.google.co.id/books?id=J1ZVAAAAcAAJ&dq=G.%20%5D.%20Zaalherg&hl=id&pg=PA149#v=onepage&q=G.%20%5D.%20Zaalherg&f=false|title=Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar|first=Landsdrukkerij (Batavia)|last=Landsdrukkerij (Batavia)|publisher=Lands Drukkery|year=1869|volume=42}}</ref><ref name="Almanak 43">{{nl}} {{cite book|pages=178|url=http://books.google.co.id/books?id=TVZVAAAAcAAJ&dq=Kjahi%20Matsaleh&hl=id&pg=PA178#v=onepage&q=Kjahi%20Matsaleh&f=false|title=Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar|first=Landsdrukkerij (Batavia)|last=Landsdrukkerij (Batavia)|publisher=Lands Drukkery|year=1870|volume=43}}</ref><ref name="Almanak 44">{{nl}} {{cite book|pages=195|url=http://books.google.co.id/books?id=jlZVAAAAcAAJ&dq=Kjahi%20Majasin.&hl=id&pg=PA195#v=onepage&q=Kjahi%20Majasin.&f=false|title=Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar|first=Landsdrukkerij (Batavia)|last=Landsdrukkerij (Batavia)|publisher=Lands Drukkery|year=1871|volume=44}}</ref>
| style="text-align: right;" | -
Sejarah|-Kiai Tanah LautLaman<ref name="KoninklijkRegeerings 141898">{{nl}} {{cite book
|-
| pages=50
| language= nl
| url= https://www.google.co.id/books/edition/Regeerings_almanak_voor_Nederlandsch_Ind/2D1BAQAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Kiai-Djaja-Kesoema-Negara&pg=PA230&printsec=frontcover
| title= Regeerings-almanak voor Nederlandsch-Indie
| language= nl
| vol= 2
| year= 1898
| publisher= Dutch East Indies
}}</ref>
|
|
Baris 49 ⟶ 81:
|}
 
* 1898 Kiai Laman<ref name="Regeerings 1898"/>
== Sejarah Tanah Laut ==
 
Sejarah Tanah Laut<ref name="Koninklijk 14">{{cite book
| pages= 25
| url= https://books.google.co.id/books?pg=PA380-IA1&dq=sulthan+Amir&id=CpNUAAAAcAAJ&hl=id#v=onepage&q=sulthan%20Amir&f=false
| author= J. J. Meijer (Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia).)
| title= Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde
| volume= 14
| publisher= Lange
| year= 1864
| lang= nl
}}</ref>
 
Sejarah Tanah Laut<ref name="Koninklijk 14">{{nl}} {{cite book
|pages=25
|url=https://books.google.co.id/books?pg=PA380-IA1&dq=sulthan+Amir&id=CpNUAAAAcAAJ&hl=id#v=onepage&q=sulthan%20Amir&f=false
|author=J. J. Meijer (Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia).)
|title=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde
|volume=14
|publisher=Lange
|year=1864}}</ref>
Asal usul nama Tanah-Laut (laut-darat) tidak memerlukan penjelasan rinci. Nama ini berutang divisi ke lokasinya, karena berbatasan dengan laut Jawa di barat dan selatan.
Mungkin nama itu juga merujuk pada asumsi bahwa sebagian besar divisi ini terdiri dari tanah yang merosot keluar dari laut; juga berbicara tradisi fululatif dari masa di mana yang sekarang sekitar enam mil Inggris dari tanah pegunungan Kramean dimainkan oleh laut.
Baris 78 ⟶ 113:
(Pemukiman orang juga terjadi di Tambangan di Sungai Batu Toenkir; Sungai Tabanio dibuat menjadi angin sepoi-sepoi sampai ke mulut dan lalu lintas pertama dengan Bandjermasin dibuka. ')
 
Pemukiman orang juga terjadi di Tambangan di Batoe Toenkirivier; Sungai Tabanio dibuat menjadi angin sepoi-sepoi sampai ke mulut dan lalu lintas pertama dengan Bandjermasin dibuka. '
 
Enam kepala saling menggantikan di Kramean, ketika jumlah rumah tangga di bawah mereka telah naik menjadi sekitar 2.000; orang-orang ini mendapatkan bantuan dari raja Martapura dan dibebaskan dari semua pajak. Satu-satunya layanan gentlemanial yang diminta oleh mereka adalah mengikuti para pangeran ini dalam perburuan rusa, pada saat mereka mengunjungi divisi ini setiap tahun.
Baris 88 ⟶ 123:
 
Karena itu, mengapa Panembahan Batu berperang dengan Pangeran Achmat begitu berdarah, "berikut ini diceritakan.
Panembahan Batu, yang dikenal karena penobatannya di bawah nama Pangeran Tachmit, adalah setengah dari rapuh' Sulthan Mohamad dan tidak memerintah untuk pernah tampil sebagai raja yang memerintah, betapapun berhasratnya dia. Dengan diam-diam meracuni saudaranya, Sulthan Mohamad, bagaimanapun, ia berhasil menjadi bupati dan wali dari tiga putranya yang belum menikah, Pangeran Abdulla, Achmat dan Amir, dan diberi pemerintah. Pangeran Abdulla ia menjadikan menantunya, tetapi ketika ia menyatakan keinginannya untuk mengambil alih pemerintahan Panembahan Batu, pengawalnya, ia juga segera diracun, akibatnya Pangeran Achmat tidak aman di Martapura, ke Tanah-Laut, sementara saudaranya Pangeran Amir tinggal di Martapura.
Karena Panembahan Batu tidak mempercayai kecepatannya, dia dengan mudah menerima tuduhan terhadap yang satu ini, seolah-olah dia berusaha untuk memenangkan rakyat Tanah-Laut untuk melakukan upaya kemudian untuk mendapatkan kembali tahta BandjerschenBanjar. Dia memberikan ini sebagai dalih untuk menuntut dan membunuh Pangeran Achmat. Penduduk Tanah Laut terpaksa menetap di Martapura dan menghabiskan beberapa tahun di sana dalam kesusahan besar. Ini adalah era kedua di mana divisi ini, seolah-olah, sekali lagi dihuni.
 
Sekarang, sebagai penulis takhta Kekaisaran BanjerscheBanjar, Pangeran Amir masih ada. Pangeran ini, kakek Pangeran Antasari, yang masih hidup, pindah pada waktunya ke kekaisaran Passir dan berhasil memanggil bantuan pangeran kekaisaran itu, memungkinkannya dengan kekuatan yang kuat dari BoeginesBugis melawan Bandjermasin sampai robek.
Tur ini dilakukan dalam air dengan sejumlah besar prahu dan Bandjermasin akan terkejut pada kesempatan itu, seandainya Pangeran Amir tidak tertipu oleh seorang nelayan Tabanio.
Ini, ditangkap oleh Boegian dekat Tandjong-Selatan, menyatakan kepada Pangeran Amir bahwa Panembahan Batu telah diberitahu tentang kedatangan Boegesses dan akibatnya memperkuat BandjerrnasinBandjermasin dan memiliki Banjer'rivielsungai Banjar kecil di Schans van Thuijll dengan rantai berat. Biarkan saja. Namun, jika dia dibebaskan, dia berjanji, pada hari tertentu untuk ditentukan, bahwa dia akan melepaskan rantai ini untuk Boegines.
 
Pangeran Amir, yang mempercayai cerita ini, menyetujui tawaran orang ini, yang, bagaimanapun, menggantikan Boeginezen untuk membantu, segera Martapoera ke Panembahan-Batoe melaporkan tujuan Pangeran Amir dan para pembantunya, sehingga pangeran ini segera menjadi Bandjermasin untuk memperkuat dan menutup sungai dengan rantai besi di Schans van Thuijll.
Boegian, yang telah ditipu terlalu terlambat, ditipu dari serangan di Bandjermasin, tetapi mendarat di Tabanio dan membuat jalan mereka melalui darat, melalui Poeloe-Sari, yang disebut 'Poeloe-Lampe', dalam perjalanan mereka ke Martapura. Sekitar dua jam dari tempat itu, di Basong, mereka memperoleh bantuan, tetapi segera dipaksa untuk mundur. Pangeran Amir harus meninggalkan upayanya untuk membalas dendam dan menempatkan haknya ke atas takhta dengan kekuatan senjata.
Peristiwa ini pasti terjadi sekitar tahun [[1783]]. Orang-orang Tanah-Laut kembali diizinkan untuk kembali ke perapian setelah 'masa zen', sehingga Panembahan Batu dapat diketahui pada waktunya, kalau-kalau Boegians akan sekali lagi melakukan invasi kerajaan Bandjerse-he.
 
Kampung Bati-Bati dan Liang-angang, yang terletak di kabupaten Maluku (Maluka), kemudian dihuni kembali.
Pada tahun 1790 batu pertama diletakkan di sana
 
[kesalahan ocr] [kesalahan ocr]
Benteng di Tabanio, sebagai pendiri yang koma tertentu disebut Dal. Dikatakan juga bahwa batu-batu itu dipanggang di Tabanio.
Benteng itu dibangun sangat rendah pada waktu itu, tetapi pada tahun 1800 banyak kelaparan dibangun dan benar-benar selesai, setelah segerombolan pemburu Dajaksehe membanjiri dan membunuh pendudukan.
Sekitar tahun 1802 atau 1803 benteng di TahonìoTabonio diserang oleh bajak laut dan kampongkampung dibakar, dimana serangan itu para perompak memanfaatkan parit. Itu akan menjadi kesenangan mereka untuk merebut benteng, jika kapal-kapal bersenjata waktu tidak muncul di tongkat Tabanio, yang dengan keras menembak para perompak dan memaksa mereka untuk mundur; kapal-kapal ini telah dikirim dari BandjermasBandjermasin oleh Bloem komrníssarí, yang pada saat itu tinggal di lokasi itu.
Benteng Tabanio kemudian diberikan kepada sulthan Ban 'djermasìnBandjermasìn, yang dijaga oleh Kìaì Djaìng-P-atìPatì.
Tanah-Laut telah meningkat dalam kekuatan populasi di tengah; namun, diasumsikan bahwa jumlah jiwa tidak melebihi 2000.
Panernbahan[[Panembahan Soleman]], putra [[Panembahan- Batu]], telah berhasil dalam pemerintahan nasional.
Raja baru menunjuk Pangeran Anta KesoernaKesoema tertentu sebagai kepala Tanah-Laut, dan mencoba untuk memperkenalkan beberapa administrasi di antara penduduk.
Di Pleihari dan sekitarnya, ayah dari yang kemudian menjadi kepala Pleiharí, pembakal Matjoesop, yang dikenal dengan nama pembakal Kadìr, ditunjuk sebagai pembakal.
Orang-orang Kramean ditempatkan di bawah perintah pembakal Doehalik; di Tabanío dan Batí-Bali ditunjuk sebagai kepala Kîaì Lang, Lang-toea dan Kìaì Wangsa-Prana.
 
== Sekarang ==
Baris 125 ⟶ 160:
 
== Pranala luar ==
 
{{indo-stub}}
 
[[Kategori:Kabupaten Tanah Laut]]