Kawasan Situs Alam Roh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
tambahan referensi |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Removing from Category:Cagar Budaya using Cat-a-lot |
||
(18 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
| Name = Monumen ALRI / Kawasan Situs Alam Roh
| Image =
▲{{Infobox historic site
| Caption =
| Type =Kabupaten
| Criteria = Kawasan
| ID = CB.1312
| location = Desa Pakualam, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan▼
|Session =211 tahun 2014
|Extension = Bupati
▲|
| Year = 27 Januari 2014
| ownership = Masyarakat umum
| management =
| Link =https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2014081900001/monumen-alri-kawasan-situs-alam-roh
| map_location = Indonesia Kalimantan
| map_label = {{PAGENAME}}
| map_caption =Lokasi {{PAGENAME}} di [[Kabupaten Banjar]], [[Kalimantan Selatan]]
| coordinates = {{coord|-3.287478|114.663045}}
}}
'''Kawasan Situs Alam Roh''' (Alam Roh 18), dikenal juga dengan nama Monumen [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|ALRI]] Divisi IV, merupakan salah satu kawasan [[cagar budaya]] yang terdaftar di [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]] (Kemendikbud). Sebagai kawasan cagar budaya, tempat ini dilindungi oleh undang-undang atas jasanya di masa lalu sebagai markas perjuangan kemerdekaan [[Kalimantan Selatan]]. Kawasan tersebut terletak di Desa Pakualam RT 2, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, beberapa ratus meter dari perkampungan warga.<ref name=":0">{{Cite
Kawasan ini merupakan berbentuk 4 persegi panjang<ref>{{Cite web|url=https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2014081900001/monumen-alri-kawasan-situs-alam-roh|title=Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya|website=cagarbudaya.kemdikbud.go.id|access-date=2020-01-05}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> dan di sana terdapat hutan, monumen ALRI Divisi IV, dan rumah adat Banjar Bubungan Tinggi. Situs ini diresmikan pada tanggal 18 April, diberi nama Alam Roh 18 oleh pria bernama Paman Birin.<ref name=":0" />
== Sejarah ==
Kawasan Situs Alam Roh dulunya merupakan markas para pejuang di Kalimantan Selatan untuk berkumpul dan menyusun strategi perang melawan Belanda di saat siang maupun malam. Banyak rumah penduduk yang terdapat di kawasan tersebut sehingga diawasi ketat oleh tentara Belanda, hal ini membuat para pejuang sulit untuk berdiskusi dan merasa tidak aman. Oleh karena itu, para pejuang memutuskan untuk mencari tempat yang aman untuk berdiskusi, jauh dari jangkauan tentara Belanda, dan pribumi yang berkhianat. Mereka memilih hutan di Desa Pakualam untuk dijadikan markas, yang sekarang dikenal dengan nama Alam Roh. Hutan tersebut dipenuhi banyak pohon dan semak belukar sehingga tidak memungkinkan bagi warga setempat untuk menemukan markas tersebut. Untuk memperketat keamanan di daerah tersebut, para pejuang meminta Alam Roh diberi jampi-jampi dari para ulama di Kota Martapura.<ref name=":0"
Dibawah pimpinan Brigadir Jenderal H. Hasan Basri, para pejuang menyusun berbagai strategi untuk memenangi perang. Empat sudut tempat ini ditanami dengan empat jimat yang berfungsi untuk mengelabui mata para penjajah dan pribumi pengkhianat agar mereka tidak dapat melihat kegiatan para pejuang dan seolah-olah tempat tersebut kosong.<ref name=":0" />
== Denah ==
Keseluruhan komplek Alam Roh terdiri dari hutan (dulunya tempat berkumpul para pejuang), Monumen ALRI Divisi IV, dan rumah adat Banjar Buburan Tinggi. Monumen ALRI dan rumah Banjar saat ini difungsikan sebagai pos penjaga dan museum mini tentang sejarah perjuangan para pahlawan. Di dalam hutan, terdapat bendera Merah Putih yang lusuh berkibar di atas tiang bendera yang terbuat dari kayu ulin dengan sambungan kayu gaharu setinggi 8 meter.<ref>{{Cite news|url=
Terdapat relief yang menjelaskan perjuangan rakyat Kalimantan Selatan dalam penjajahan Belanda pada dinding Monumen ALRI Divisi IV. Di samping monumen terdapat kuburan sang pemilik tanah yang memberikan tanah tersebut kepada para pejuang untuk dijadikan markas rahasia. Sejauh tiga ratus meter ke kanan dari arah monumen, terdapat monumen kecil yang beserta sebuah tugu yang dilengkapi prasasti yang sudah tak terbaca lagi.<ref name=":0" />
Di sisi lain komplek Alam Roh, terdapat rumah adat Banjar Buburan Tinggi yang dipakai sebagai pos penjaga monumen tersebut. Di dalam rumah Banjar terdapat benda-benda bersejarah seperti dua keris yang diikat kain kuning, sepucuk pistol berbahan kayu ulin bermoncong besi buatan tangan para pahlawan tersebut dan serangkaian selongsong peluru milik penjajah Belanda.<ref name=":0" />
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Kawasan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya di Kalimantan Selatan]]
|