Zaman Klasik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 2 suntingan oleh 103.175.83.76 (bicara) ke revisi terakhir oleh 2404:C0:5C20:0:0:0:2E5:19B
Tag: Pembatalan
 
(32 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:2006 01 21 Athènes Parthénon.JPG|jmpl|upright=1.2|[[Parthenon|Partenon]], contoh karya budaya Yunani Kuno, merupakan salah satu lambangikon Zaman Klasik yang paling terkenal.]]
 
'''Zaman Klasik''' adalah kurun waktu abad ke-8 Pra-Masehi sampai abad ke-65 Tarikh Masehi dalam sejarah peradaban kawasan [[Laut Tengah]],{{NoteTag|Keterangan yang lebih terperinci mengenai tarikh akhir yang digunakan oleh sejarawan dapat dibaca dalam artikel [[Abad Pertengahan#Terminologi dan periodisasi|Abad Pertengahan - Terminologi dan Periodisasi]].}} teristimewa peradaban [[Yunani Kuno]] dan peradaban [[Romawi Kuno]], dua serangkai yang lazim disebut [[Dunia Yunani-Romawi]]. Pada kurun waktu inilah peradabanmasyarakat Yunani-Romawi berkembang dan meluaskan pengaruhnya ke seluruh Eropa, Afrika Utara, dan Asia Barat.
 
Zaman Klasik sudah jamak dianggap bermula pada masa penulisan naskah tertua yang memuat syair-syair gubahan [[Homeros]] dalam [[bahasa Yunani Homeros|bahasa Yunani langgam wiracarita]] (abad ke-8 sampai abad ke-7 SM), masih berlangsung sewaktu [[Umat Kristen Yahudi|agama Kristen naik marak]] dan [[keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|Wilayah Barat Kekaisaran Romawi jatuh terpuruk]] (abad ke-5 M), lantas berakhir manakala kebudayaan Yunani-Romawi meluntur pada penghujung [[Akhir Abad Kuno]] (tahun 300–600 M). Rentang sejarah dan bentang wilayah yang sedemikian luas merangkum banyak sekali peradaban dan kurun waktu yang istimewa tiada bandingnya. Istilah "Zaman Klasik" juga mengacu kepada visi muluk orang-orang zaman kemudian tentang apa yang disebut [[Edgar Allan Poe]] sebagai "kegemilangan nan dahulu Gerika, dan kemegahan nan dahulu Roma".<ref>Poe EA (1831). "[[To Helen]]".</ref> Istilah lain untuk Zaman Klasik adalah ''Era Klasik'', ''Abad Klasik'', dan ''Abad Kuno Klasik''.
 
[[Kebudayaan]] bangsa Yunani Kuno serta beberapa unsur kebudayaan masyarakat [[Timur Dekat Kuno]] mendasari tolok-tolok ukur kesempurnaan di bidang seni rupa,<ref>{{Interlanguage link multi|Helga von Heintze|de|vertical-align=sup}}: Römische Kunst (''RomanSeni artRupa Romawi''). InDalam: [[Walter-Herwig Schuchhardt]] (1960): Bildende Kunst I (Archäologie) (''Visual arts&nbsp;I – archaeology''). {{Interlanguage link multi|Das Fischer Lexikon|de|vertical-align=sup}}. [[S. Fischer Verlag]]. Hlm. 192. "Bestimmend blieb (...) der italisch-römische Geist, der sich der entlehnten Formen nur bediente. (...) Ohne [die] Begegnung [mit der griechischen Formenwelt, author's note] hätte der italisch-römische Geist sich wohl kaum in künstlerischen Schöpfungen ausdrücken können und wäre nicht über die Ansätze, die wir in den ''Kanopen von Chiusi'' (...), der ''kapitolinischen Wölfin'' (...), dem ''Krieger von Capestrano'' (...) erhalten haben, hinausgekommen. Auch die gleichermaßen realistische wie unkünstlerische Auffassung der ''Porträts'' im 2. und 1. J[ahr]h[undert] v[or] Chr[istus] konnte sich nur unter dem Einfluß griechischer Formen ändern." (''"Faktor penentunya tetap saja semangat Romawi-Italik, yang hanya memanfaatkan bentuk-bentuk pinjaman. (...) Tanpa perjumpaan dengan [khazanah bentuk-bentuk Yunani], semangat Romawi-Italik mustahil mampu mengungkapkan dirinya melalui karya-karya seni rupa, dan mustahil melangkah lebih jauh dari bentuk-bentuk tahap awal yang terlestarikan dalam tempayan-tempayan bertutup dari Chiusi, patung Serigala Kapitolina, dan arca Pejuang Capestrano. Demikian pula konsepsi dan produksi yang realistis dan inartistik dari potret-potret pada abad kedua dan abad pertama pra-Masehi hanya dapat mengalami perubahan berkat pengaruh bentuk-bentuk Yunani."'')</ref> filsafat, tata kemasyarakatan, dan pendidikan Dunia Yunani-Romawi sampai dengan [[Kekaisaran Romawi|Zaman Kekaisaran Romawi]]. Bangsa Romawi melestarikan, meniru, dan [[sejarah juang militer Romawi|menyebarluaskan]] tolok-tolok ukur kesempurnaan ini ke seluruh Eropa sampai mereka mampu bersaing dengan kebudayaan Yunani, yakni ketika penggunaan [[bahasa Latin]] sudah meluas ke mana-mana, dan Dunia Yunani-Romawi sudah terbiasa bertutur dalam bahasa Yunani sekaligus bahasa Latin.<ref>[[Brockhaus Enzyklopädie|Der Große Brockhaus]]. Jld. 1.: A-Beo. Eberhard Brockhaus, Wiesbaden 1953, hlmn. 315. "Ihre dankbarsten und verständnisvollsten Schüler aber fand die hellenistische Kultur in den Römern; sie wurden Mäzene, Nachahmer und schließlich Konkurrenten, indem sie die eigene Sprache wetteifernd neben die griechische setzten: so wurde die antike Kultur zweisprachig, griechisch und lateinisch. Das System dieser griechisch-hellenistisch-römischen Kultur, das sich in der römischen Kaiserzeit abschließend gestaltete, enthielt, neben Elementen des Orients, die griechische Wissenschaft und Philosophie, Dichtung, Geschichtsschreibung, Rhetorik und bildende Kunst." (''"Orang-orang Romawi menjadi murid-murid kebudayaan helenistik yang sangat bersyukur dan penuh pengertian; mereka menjadi pengayom, peniru, dan akhirnya pesaing, ketika bahasa bangsa sendiri mereka entaskan menjadi saingan bahasa Yunani, sehingga kebudayaan kuno pun menjadi dwibahasa, Yunani dan Latin. Sistem kebudayaan Gerika-Latin yang mengejawantah secara definitif pada kurun waktu Kekaisaran Romawi ini berisi unsur-unsur dari Dunia Timur, antara lain ilmu pengetahuan, filsafat, puisi, historiografi, retorika, dan seni rupa Yunani."'')</ref><ref>[[Veit Valentin]]: Weltgeschichte – Völker, Männer, Ideen (''Sejarah dunia – bangsa-bangsa, tokoh-tokoh, gagasan-gagasan''). {{Interlanguage link multi|Allert de Lange|de|3=Allert de Lange Verlag|vertical-align=sup}}, Amsterdam 1939, hlm. 113. "Es ist ein merkwürdiges Schauspiel&nbsp;– dieser Kampf eines bewussten Römertums gegen die geriebene Gewandtheit des Hellenismus: der römische Geschmack wehrt sich und verbohrt sich trotzig in sich selbst, aber es fällt ihm nicht genug ein, er kann nicht über seine Grenzen weg; was die Griechen bieten, hat soviel Reiz und Bequemlichkeit. In der bildenden Kunst und in der Philosophie gab das Römertum zuerst den Kampf um seine Selbständigkeit auf&nbsp;– Bilden um des Bildes willen, Forschen und Grübeln, theoretische Wahrheitssuche und Spekulation lagen ihm durchaus nicht." (''"Usaha kesadaran Romawi yang ulet melawan kecerdasan Helenisme yang lihai merupakan suatu tontonan yang ganjil. Cita rasa Romawi menyiapkan resistensi, dengan keras kepala menggilai diri sendiri, tetapi tidak cukup tertanam di dalam benaknya, ia tak kuasa mengatasi batasan-batasannya; ada terlalu banyak pesona dan terlalu banyak kenyamanan dalam apa yang disuguhkan bangsa Yunani. Di bidang seni rupa dan filsafatlah Romanisme pertama-tama meninggalkan perjuangannya mencapai kemandirian&nbsp;– merupa semata-mata demi rupa itu sendiri, tafakur dan menyelidik, spekulasi teoretis, serta memburu kebenaran sama sekali bukanlah minatnya."'')</ref>
Asas kebudayaan Yunani-Romawi ini sangat besar pengaruhnya terhadap bahasa, politik, hukum, sistem pendidikan, [[filsafat]], ilmu pengetahuan, hal ihwal berperang, seni puisi, historiografi, etika, retorika, seni rupa, dan arsitektur Zaman Modern. Semenjak abad ke-14, suatu gerakan kebangunan kembali perlahan-lahanberangsur tumbuh di atas sisa-sisa warisan peninggalan Zaman Klasik, yakni gerakan yang kelak disebut [[Renaisans]] di Eropa. Gerakan ini kembali mencuat ketika gerakan-gerakan [[Neoklasikisme|neoklasik]] marak bermunculan pada abad ke-18 dan ke-19.
 
== Zaman Arkais (''ca.'' abad VIII – ''ca.'' abad VI SM) ==
{{Further|Zaman Besi Eropa}}
Kurun waktu terawal pada Zaman Klasik adalah kurun waktu sebelum kemunculan kembali sumber-sumber [[sejarah]] secara perlahan-lahan selepas [[kemerosotan Akhir Zaman Perunggu]]. Sebagian besar dari kurun waktu abad ke-8 dan ke-7 SM masih merupakan Zaman [[Protosejarah]], manakala piagam-piagam [[sejarah alfabet Yunani|beraksara Yunani]] ragam tertua mulai marak bermunculan pada paruh pertama abad ke-8 SM. [[Homeros]] sudah jamak dianggap hidup pada abad ke-8 atau ke-7 SM, dan tarikh masa hidupnya seringkalisering kali digunakan sebagai tarikh permulaan Zaman Klasik. Pada kurun waktu ini pula [[Olimpiade Kuno]] mulai diselenggarakan, yakni pada tahun 776 SM.
 
=== Orang Fenisia, orang Kartago, dan orang Asyur ===
Baris 41:
=== Zaman Kerajaan Romawi ===
{{utama|Kerajaan Romawi}}
Menurut legenda, kota Roma [[berdirinya Roma|didirikan]] pada tanggal 21 April 753 SM oleh [[Romulus dan Remus]], anak kembar keturunan [[Aeneas]], kesatria ningrat asal [[Troya]].<ref>{{cite book|url = https://books.google.com/books?id=9JJdqJ8YGH8C&pg=PA5|last1=Adkins|first1= Lesley |last2= Adkins|first2 = Roy|date = 1998| page= 3|title = Handbook to Life in Ancient Rome|publisher = Oxford University Press|location = New York|isbn = 978-0195123326}}</ref> Konon lantaran langkanyakelangkaan perempuan di kota Roma, memaksa orang Latini untuk menggunakan tipu daya demi mendapatkan istri. Mereka mengundang [[Sabine|orang Sabini]] ke sebuah perayaan, lalu melarikan anak-anak gadis mereka, sehingga orang Latini dan orang Sabini akhirnya hidup berbaur.<ref>[http://ancienthistory.about.com/cs/grecoromanmyth1/a/mythslegends_3.htm Mitos dan Legenda – Roma, Serigala, dan Mars] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070529053414/http://ancienthistory.about.com/cs/grecoromanmyth1/a/mythslegends_3.htm |date=2007-05-29 }}. Diakses 8 Maret 2007.</ref>
 
Bukti-bukti arkeologi memang menunjukkan tanda-tanda keberadaan sebuah permukiman perdana di lingkungan [[Forum Romawi|Forum Romanum]] pada pertengahan abad ke-8 SM, kendati permukiman-permukiman di [[Bukit Palatium|Bukit Palatinus]] mungkin saja sudah didirikan pada abad ke 10 SM.<ref>{{cite book|last = Matyszak|first = Philip|date = 2003| page= [https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty/page/19 19]|title = Chronicle of the Roman Republic: The Rulers of Ancient Rome from Romulus to Augustus|url = https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|publisher = Thames & Hudson|isbn = 978-0500051214}}</ref><ref>Duiker, 2001. hlm. 129.</ref>
 
Raja Roma yang ke-7 sekaligus yang terakhir adalah [[Tarquinius Superbus]]. Selaku anak dari [[Tarquinius Priscus]] dan menantu dari [[Servius Tullius]], Tarquinius Superbus adalah orang Etruski. Pada masa pemerintahannyalah kekuasaan orang Etruski mencapai titik zenit.
Baris 90:
 
Banyak penulis sudah mencoba menetapkan tarikh pasti dari "akhir" simbolis Abad Kuno. Tarikh-tarikh yang paling mengemuka adalah tarikh pemakzulan [[Kaisar Romawi|Kaisar Romawi untuk Wilayah Barat]] (tahun 476),<ref>Clare, I. S. (1906). Library of universal history: containing a record of the human race from the earliest historical period to the present time; embracing a general survey of the progress of mankind in national and social life, civil government, religion, literature, science and art. New York: Union Book. hlm. 1519 (bdk., Ancient history, as we have already seen, ended with the fall of the
Western Roman Empire; [...])</ref><ref>United Center for Research and Training in History. (1973). Bulgarian historical review. Sofia: Pub. House of the Bulgarian Academy of Sciences]. hlm. 43. (bdk. ... in the history of Europe, which marks both the end of ancient history and the beginning of the Middle Ages, is the fall of the Western Roman Empire.)</ref> tarikh penutupan [[Akademi Platonik|Perguruan Plato]] di Athena oleh [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar]] [[Yustinianus I]] (tahun 529),<ref>{{cite book |title=A History of Greek Literature |last=Hadas |first=Moses |year=1950 |publisher= Columbia University Press |isbn= 0-231-01767-7 |page= 273 dari 331 |url= https://books.google.com/?id=dOht3609JOMC&pg=PA273&dq=%22end+of+antiquity%22}}</ref> dan tarikh [[Muslim conquest of the Maghreb|penaklukan sebagian besar kawasan Laut Tengah]] oleh bala tentara [[Muslim]] (tahun 634–718).<ref name=Pirenne>[[Henri Pirenne]] (1937). [https://archive.org/details/MohammedAndChalemagne ''Mohammed and Charlemagne''] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150408092705/https://archive.org/details/MohammedAndChalemagne |date=2015-04-08 }} Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh [[Bernard Miall]], 1939. Dari [[Internet Archive]]. Garis-garis besar tesis ini mula-mula diuraikan dalam sebuah artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah ''[[Revue Belge de Philologie et d'Histoire]]'' 1 (1922), hlmn. 77–86.</ref> Penaklukan Suriah (tahun 637), Mesir (tahun 639), Siprus (tahun 654), Afrika Utara (tahun 665), Hispania (tahun 718), kawasan selatan Galia (tahun 720), Kreta (tahun 820), Sisilia (tahun 827), dan Malta (tahun 870), maupun aksi-aksi pengepungan ibu kota Wilayah Timur Kekaisaran Romawi ([[Pengepungan Konstantinopel (674–678)|aksi pengepungan Konstantinopel tahun 674–678)]] dan [[Pengepungan Konstantinopel (717–718)|aksi pengepungan Konstantinopel tahun 717–718]]) yang dilakukan bala tentara Muslim merusak sendi-sendi ekonomi, kebudayaan, dan politik yang menyatukan kebudayaan-kebudayaan klasik di kawasan sekitar Laut Tengah dari generasi ke generasi, dan menamatkan Abad Kuno (baca artikel [[Henri Pirenne#Islam|Tesis Pirenne - Islam]]).<ref name=Pirenne/>
[[FileBerkas:Byzantiumby650AD.svg|thumbjmpl|upright=1.2|Kekaisaran Romawi Timur pada tahun 650, sesudah [[Penaklukan Islam|bangsa Arab menaklukkan]] provinsi Suriah dan provinsi Mesir, bertepatan dengan waktu bermukimnya masyarakat [[orang Slav perdana|Slav Perdana]] di Semenanjung Balkan.]]
 
Senat Romawi masih terus menerbitkan maklumat sampai menjelang akhir abad ke-6, dan Kaisar Romawi Timur terakhir yang menggunakan [[bahasa Latin]] sebagai bahasa sidang majelis istana di Konstantinopel adalah [[Maurikius|Kaisar Maurisius]], yang bertakhta sampai tahun 602. Pemakzulan Kaisar Maurisius melalui [[dahagi]] yang dilakukan angkatan bersenjata Satuan Donau di bawah pimpinan panglima [[Phocas|Fokas]] memicu invasi orang Slav atas Semenanjung Balkan, memundurkan budaya perkotaan Balkan dan Yunani (yang memaksa masyarakat penutur bahasa Latin di Semenanjung Balkan untuk mengungsi ke daerah pegunungan, baca artikel [[asal-usul orang Rumania]]), serta memancing timbulnya [[Perang Romawi Timur-Sassaniyah 602-628|Perang Romawi-Sasani 602–628]] yang berbuntut pada pencaplokan semua kota besar Wilayah Timur selain Konstantinopel. Kekisruhan yang diakibatkannya baru reda sesudah [[penyebaran Islam|aksi-aksi penaklukan yang dilancarkan kaum Muslim]] pada abad ke-7 menuntaskan hilangnya kedaulatan Kekaisaran Romawi Timur atas semua kota besar selain ibu kota. Kaisar [[Heraklius]] di [[Konstantinopel]], yang memerintah pada kurun waktu ini, menggunakan bahasa Yunani alih-alih bahasa Latin sebagai bahasa sidang majelis istana, kendati bahasa Yunani memang sudah sejak semula menjadi bahasa ketatausahaan di daerah-daerah Wilayah Timur Kekaisaran Romawi. Sendi-sendi pemersatu Timur-Barat pun melemah dengan berakhirnya [[Kepausan Bizantin|Zaman Kepausan Bizantin]].<!--
 
[[Konstantinopel]], ibu kota Kekaisaran Romawi Timur, menjadi satu-satunya kota besar peninggalan Kekaisaran Romawi terdahulu yang masih dikuasai bangsa Romawi, sekaligus menjadi kota terbesar di Eropa. Sepanjang milenium berikutnya, budaya Romawi kota Konstantinopel lambat laun mengalami perubahan, yang membuatsehingga para sejarawan Zaman Modern menggantimerasa perlu mengubah sebutan "Romawi" denganmenjadi "Romawi Timur" atau "[[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantin]]", thoughkendati manybanyak classical booksbuku, sculpturesarca, anddan technologiesteknologi survivedZaman thereKlasik alongmaupun withkhazanah classicalboga Romandan cuisinetradisi-tradisi andkeilmuan scholarlyRomawi traditions,Klasik wellmasih intotetap thelestari Middledi Ages,negara whenKekaisaran muchRomawi ofTimur itsampai was"ditemukan "rediscoveredkembali" bypada visitingAbad WesternPertengahan crusaders.oleh Indeed,[[perang theSalib|Laskar inhabitantsSalib]] ofdari ConstantinopleBarat. continuedWarga toKonstantinopel referbahkan tomasih themselvesmenyebut asdiri Romans"orang Romawi", asdemikian didpula theirpihak eventualyang conquerorsmenaklukkan inmereka pada tahun 1453, theyakni [[OttomansTurki Utsmani|orang Turki Utsmaniyah]]. (baca artikel [[Rûm]]). andBudaya [[Romaioi]].)dan Theilmu classicalpengetahuan scholarshipZaman andKlasik cultureyang thatmasih waslestari stilldi preservedKonstantinopel indibawa Constantinopleserta wasoleh broughtwarganya byyang refugeesmengungsi fleeingke itsBarat conquestpada intahun 1453 anddan helpedturut toberjasa spark themencetuskan [[RenaissanceRenaisans]], see(baca artikel [[GreekCendekiawan scholarsYunani indalam the RenaissanceRenaisans]]).
 
Perubahan struktur sosial ekonomi yang berlangsung perlahan, ruwet, dan bertahap dalam perjalanan [[sejarah Eropa]]lah yang akhirnya bermuara pada peralihan dari Zaman Klasik ke Abad Pertengahan, dan tidak ada tarikh tertentu yang dapat ditetapkan sebagai tarikh terjadinya peralihan tersebut.
Ultimately, it was a slow, complex, and graduated change in the socioeconomic structure in [[European history]] that led to the changeover between Classical Antiquity and Medieval society and no specific date can truly exemplify that.
 
== Warisan politik ==
== Political revivalism==
{{Further|Abad Pembaharuan Karoling|Wangsa Ottonian|Renaisans}}
{{Further|Carolingian Renaissance|Ottonian Renaissance|Renaissance|Classicism|Legacy of the Roman Empire}}
Di bidang politik, gagasan dari penghujung Zaman Romawi Kuno tentang kekaisaran sebagai sebuah negara sejagat, yang dikepalai satu orang pemimpin tertinggi pilihan Tuhan, bergandengan dengan agama Kristen sebagai satu agama sejagat, yang juga dikepalai oleh satu orang [[batrik]] tertinggi, terbukti sangat berpengaruh, bahkan sesudah pemerintahan kekaisaran sirna dari Wilayah Barat. Kecenderungan berpola pikir seperti ini memuncak ketika [[Karel Agung]] [[Pemahkotaan|dinobatkan]] menjadi "Kaisar Romawi" pada tahun 800, yang bermuara pada pembentukan [[Kekaisaran Romawi Suci]]. Gagasan bahwa [[kaisar]] adalah kepala [[monarki]] yang mengatasi raja muncul untuk pertama kalinya pada kurun waktu ini. Menurut gagasan politis ini, akan selalu ada negara semacam Kekaisaran Romawi, yakni negara dengan yurisdiksi seluas dunia beradab.
 
Pola pemerintahan semacam ini tetap lestari di Konstantinopel sepanjang Abad Pertengahan. [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar Romawi Timur]] dipandang sebagai penguasa tertinggi seluruh Dunia Kristen. [[Patriark Ekumenis Konstantinopel|Batrik Konstantinopel]] adalah rohaniwan tertinggi di Kekaisaran Romawi Timur, tetapi ia tetap kawula kaisar, "Wakil Tuhan di muka bumi". Rakyat Kekaisaran Romawi Timur dari generasi ke generasi tetap [[Romioi|menyebut diri "orang Romawi"]] sampai dengan berdirinya negara baru bangsa Yunani pada tahun 1832.
In politics, the late Roman conception of the Empire as a universal state, headed by one supreme divinely-appointed ruler, united with Christianity as a universal religion likewise headed by a supreme [[patriarch]], proved very influential, even after the disappearance of imperial authority in the west. This tendency reached its peak when [[Charlemagne]] was [[Coronation|crowned]] "Roman Emperor" in the year 800, an act which led to the formation of the [[Holy Roman Empire]]. The notion that an [[emperor]] is a [[monarch]] who outranks a mere king dates from this period. In this political ideal, there would always be a Roman Empire, a state whose jurisdiction extended to the entire civilized world.
 
Seudah [[Kejatuhan Konstantinopel|Konstantinopel jatuh ke tangan bangsa Turki]] pada tahun 1453, para [[Daftar Kepala Monarki Rusia|ksar]] (gelar yang diambil dari kata ''Caesar'') di Rusia menyatakan diri sebagai pelindung [[Gereja Ortodoks Timur|agama Kristen Ortodoks]], [[Moskwa]] pun disebut-sebut sebagai "[[Roma Ketiga]]", dan para ksar memerintah selaku kaisar pilihan Tuhan sampai dengan abad ke-20.
That model continued to exist in Constantinople for the entirety of the Middle Ages; the [[Byzantine Emperor]] was considered the sovereign of the entire Christian world. The [[Ecumenical Patriarch of Constantinople|Patriarch of Constantinople]] was the Empire's highest-ranked cleric, but even he was subordinate to the Emperor, who was "God's Vicegerent on Earth". The Greek-speaking Byzantines and their descendants [[Romioi|continued to call themselves "Romans"]] until the creation of a new Greek state in 1832.
 
Sekalipun kekuasaan sekuler Romawi Barat sudah sepenuhnya sirna di Eropa, jejak-jejaknya masih tertinggal. [[Kepausan|Lembaga Kepausan]] dan [[Gereja Katolik]] masih melestarikan bahasa, budaya, dan kepandaian baca-tulis Latin selama berabad-abad. Sampai sekarang pun paus masih digelari ''[[Pontifex Maximus]]'' (Imam Besar), salah satu gelar kaisar pada Zaman Klasik, dan [[Dunia Kristen]] menjadi penerus peradaban Eropa bersatu, bahkan sesudah kesatuan politiknya sirna.
After the [[fall of Constantinople]] in 1453, the Russian [[Czar of Russia|Czar]]s (a title derived from ''Caesar)'' claimed the Byzantine mantle as the champion of [[Eastern Orthodox Church|Orthodoxy]]; [[Moscow]] was described as the "[[Third Rome]]" and the Czars ruled as divinely-appointed Emperors into the 20th century.
 
Gagasan politis tentang kaisar di Barat yang sederajat dengan kaisar di Timur masih tersimpan dalam ingatan orang kendati Wilayah Barat Kekaisaran Romawi sudah runtuh. Gagasan ini dihidupkan kembali dengan penobatan [[Karel Agung]] pada tahun 800, dan negara yang menyebut dirinya [[Kekaisaran Romawi Suci]] pun merajai kawasan tengah Eropa sampai tahun 1806.
Despite the fact that the Western Roman secular authority disappeared entirely in Europe, it still left traces. The [[Papacy]] and the [[Catholic Church]] in particular maintained Latin language, culture and literacy for centuries; to this day the popes are called ''[[Pontifex Maximus]]'' which in the classical period was a title belonging to the Emperor, and the ideal of [[Christendom]] carried on the legacy of a united European civilisation even after its political unity had disappeared.
 
Gagasan [[Renaisans]] tentang nilai-nilai luhur Romawi Klasik yang hilang dilamun Abad Pertengahan masih kuat mengakar dalam ranah politik Eropa pada abad ke-18 dan abad ke-19. [[Bapak Pendiri Amerika Serikat|Para pengasas negara Amerika Serikat]] maupun tokoh-tokoh revolusi Amerika Latin sangat mengagumi tatanan republik ciptaan bangsa Romawi. Alih-alih menggunakan istilah-istilah Inggris yang sudah lazim seperti ''commonwealth'' (persemakmuran) dan ''parliament'' (parlemen), Amerika Serikat justru menggunakan istilah-istilah Latin. Sistem pemerintahannya diberi nama ''republik'' (dari frasa ''[[res publica]]''), lembaga legislatifnya diberi nama ''Senat'' (dari kata ''[[senat Romawi|senatus]]''), dan lembaga eksekutifnya diberi nama ''Presiden'' (dari kata ''[[presiden|praesidens]]'').
The political idea of an Emperor in the West to match the Emperor in the East continued after the Western Roman Empire's collapse; it was revived by the coronation of [[Charlemagne]] in&nbsp;800; the self-described [[Holy Roman Empire]] ruled over central Europe until 1806.
 
Semangat yang sama juga melanda Prancis pada [[Revolusi Prancis|Zaman Revolusi]] dan [[Kekaisaran Pertama Prancis|Zaman Napoleon]], manakala tatanan republik dan nilai-nilai kewiraan Romawi dijunjung tinggi oleh negara, tercermin pada arsitektur [[Panthéon, Paris|Panthéon]] dan [[Arc de Triomphe]] maupun lukisan-lukisan [[Jacques-Louis David]]. Pada Zaman Revolusi, Prancis mengulangi proses peralihan dari tatanan kerajaan ke tatanan kediktatoran, lantas berlanjut ke tatanan kekaisaran (lengkap dengan pemakaian lambang rajawali kekaisaran), sebagaimana yang pernah terjadi di Roma berabad-abad silam.
The [[Renaissance]] idea that the classical Roman virtues had been lost under medievalism was especially powerful in European politics of the 18th and 19th centuries. Reverence for Roman republicanism was strong among the [[Founding Fathers of the United States]] and the Latin American revolutionaries; the Americans described their new government as a ''republic'' (from ''[[res publica]]'') and gave it a ''Senate'' and a ''President'' (another Latin term), rather than make use of available English terms like ''commonwealth'' or ''parliament''.
 
== Warisan budaya ==
Similarly in [[French Revolution|Revolutionary]] and [[First French Empire|Napoleonic]] France, republicanism and Roman martial virtues were upheld by the state, as can be seen in the architecture of the [[Panthéon, Paris|Panthéon]], the [[Arc de Triomphe]], and the paintings of [[Jacques-Louis David]]. During the revolution France itself followed the transition from kingdom to republic to dictatorship to Empire (complete with Imperial Eagles) that Rome had undergone centuries earlier.
{{utama|Klasika}}
 
[[Berkas:Sanzio 01 cropped.png|jmpl|250px|[[Plato]] dan [[Aristoteles]] berjalan berdampingan sambil bertukar pikiran dalam lukisan ''[[Mazhab Athena|Perguruan Athena]]'' karya [[Raphael]]]]<!--
== Cultural legacy ==
''ClassicalZaman antiquityKlasik'' isadalah asebutan broadbagi termkurun forwaktu ayang longcukup periodpanjang of culturaldalam [[historysejarah]] peradaban. SuchRentang asejarah widedan samplingbentang ofwilayah historyyang andsedemikian territoryluas coversmerangkum manybanyak rathersekali disparateperadaban culturesdan andkurun periodswaktu yang istimewa tiada bandingnya. Istilah "ClassicalZaman antiquityKlasik" kerap often refers to an idealized vision of later people, of what was, in [[Edgar Allan Poe]]'s words, <blockquote>"the glory that was [[Ancient Greece|Greece]], the grandeur that was [[Ancient Rome|Rome]]!" </blockquote>InPada theabad ke-18th and 19th centuries AD, reverence for classical antiquity was much greater in [[Europe]] and the [[United States]] than it is today. Respect for the ancients of Greece and Rome affected [[politics]], [[philosophy]], [[sculpture]], [[literature]], [[theatre]], [[education]], and even [[architecture]] and [[History of sex|sexuality]].
{{Main|Classicism|Classical studies}}
[[File:Sanzio 01 cropped.png|thumb|250px|[[Plato]] and [[Aristotle]] walking and disputing. Detail from [[Raphael]]'s ''[[The School of Athens]]'' (1509–1511)]]
''Classical antiquity'' is a broad term for a long period of cultural [[history]]. Such a wide sampling of history and territory covers many rather disparate cultures and periods. "Classical antiquity" often refers to an idealized vision of later people, of what was, in [[Edgar Allan Poe]]'s words, <blockquote>"the glory that was [[Ancient Greece|Greece]], the grandeur that was [[Ancient Rome|Rome]]!" </blockquote>In the 18th and 19th centuries AD, reverence for classical antiquity was much greater in [[Europe]] and the [[United States]] than it is today. Respect for the ancients of Greece and Rome affected [[politics]], [[philosophy]], [[sculpture]], [[literature]], [[theatre]], [[education]], and even [[architecture]] and [[History of sex|sexuality]].
 
[[Epic poetry]] in [[Latin]] continued to be written and circulated well into the 19th century. [[John Milton]] and even [[Arthur Rimbaud]] received their first poetic educations in Latin. Genres like epic poetry, [[pastoral]] verse, and the endless use of characters and themes from [[Greek mythology]] left a deep mark on Western literature. In architecture, there have been several [[Greek Revival]]s, which seem more inspired in retrospect by Roman architecture than Greek. [[Washington, DC]] is filled with large [[marble]] buildings with facades made out to look like [[Roman temple]]s, with columns constructed in the [[classical orders]] of architecture.
Baris 129 ⟶ 128:
{{Lini masa Zaman Klasik}}
 
== BacaLihat juga ==
{{Portal|Sejarah}}
* [[Arsitektur Klasik]]
Baris 152 ⟶ 151:
{{NoteFoot}}
 
== RujukanReferensi ==
=== Kutipan ===
{{Reflist|35em}}
Baris 187 ⟶ 186:
 
{{DEFAULTSORT:Zaman Klasik}}
<br/><br/><br/><br/>
<center>
{{S-start}}
{{Succession box|title=[[Sejarah dunia|Sejarah menurut periode]]|before=[[Zaman Besi]]|after=[[Abad Pertengahan Awal]]|years=8 SM - 5 M}}
{{s-end}}</center>
 
[[Kategori:Zaman klasik| ]]
[[Kategori:Sejarah Mediterania]]