Kotta mara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Verosaurus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Verosaurus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(28 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{For|komponen kapal Melayu|Apilan
[[ '''Kotta''' '''mara''' adalah jenis [[baterai mengambang|baterai terapung]] atau [[rakit]] yang dibentengi dari [[Kalimantan]]. Ia digunakan oleh orang asli Kalimantan
== Etimologi ==
Kata'' kotta ''berasal dari kata [[Bahasa Melayu
== Deskripsi ==
Kotta mara berbentuk seperti benteng di atas rakit. Bentuk umum mereka adalah persegi panjang.<ref name=":0">
Kotta mara yang lebih sederhana, digambarkan mirip dengan [[artileri pesisir|baterai pesisir]] Banjar. Bentuknya persegi panjang, dengan berbagai ukuran mulai dari yang terkecil 5
Kotta mara besar (seperti yang ada di Pulau Kanamit) digambarkan dengan lebih akurat: Jendela persegi panjang terletak di atas rakit berat, yang dirakit dari pohon-pohon besar. Ruang dalam jendela ini luas dan panjang sehingga sebuah [[geladak]] dapat diletakkan dari [[bambu]] terbelah untuk membentuk lantai dan juga untuk mengikatkan kuk dan penyanggayang kokoh terhadap mereka, di mana tepi atas palisade akan bersandar, sementara kaki tiang dicegah dari tergelincir oleh jendela yang disebutkan di atas.<ref name=":0" />
[[
Dinding benteng itu ganda; penutup luar terdiri dari pohon vertikal yang sedikit miring ke dalam, ditempatkan satu sama lain, membentuk tembok parapet hampir 5 jengkal Belanda (50 cm) ketebalannya; tembok kedua dari balok [[kayu besi]], mirip dengan itu dengan ketebalan hampir 0,5
Ada 4 lubang ceruk kecil pada jarak yang sama di sisi panjang, sangat rendah di atas air dan hampir semua dengan ''polder'' (potongan kayu berat) di bagian dalam untuk menempatkan [[lila]] (
Penutup luarnya diatur sedemikian rupa sehingga jika lubang dibuat oleh peluru yang tembus, ia akan segera ditutup lagi oleh jatuhnya bagian atau balok lainnya, yang dipasang pada tiang luar sepenuhnya longgar.<ref name=": 2" />
[[
Dek atas hampir 0,75
Ketika kotta mara itu dirampas, ia masih belum sepenuhnya selesai, jadi mungkin banyak ornamen yang hilang. Namun, 4 tiang utama bangunan sudah diukir dalam bentuk seorang pria dengan hidung yang sangat besar, mulut dengan gigi tajam, dan bagian bawah tubuh berakhir di ekor [[kaiman]].<ref name=":3">
Ada cukup ruang di dalam bangunan untuk sekitar 50 orang, namun operasi artileri pasti sulit, karena bingkai dan penyangga sering bersilangan, tetapi semuanya memperlihatkan tanda-tanda konstruksi yang solid
Berikut adalah dimensi dari rakit yang ditemui pada 27 Juli 1859 dari ''De Bandjermasinsche Krijg'':<ref name=":3" />
Panjang rakit: 40
Lebar: 12
Sisi panjang palisade: 25
Sisi pendek palisade: 5
Tinggi: 3,5
Ketebalan tembok dari bawah: 1 to 1,2
Ketebalan tembok dari atas, di bawah geladak: 0,9 to 1
Kedalaman rata-rata: 6 kaki Rijnland (1,
== Sejarah ==
[[
Menurut W. A. van Rees, kotta mara telah dikenal oleh orang Banjar selama berabad-abad. Kotta Mara pertama yang ditemui oleh orang Eropa adalah dari tahun 1691, disebutkan dalam buku “''Hachelijke reys-togt van Jacob Jansz de Roy na Borneo and Atchin, in sijne vlugt of Batavia derwaards ondernomen in het jaar 1691 en vervolgens''” sebagai kastil air terapung (''drijvend'' ''Water''-''Kasteel'').<ref name=":1" /><ref name=":4" /> Bangunan air ini sangat kuat sehingga ketika orang Eropa menembakkan meriam 8-pon ke sana, meskipun dengan mesiu yang baik, meriam itu tidak dapat merusaknya.<ref name=":0" /><ref name=":4" />
Selama perang Banjar (
Di antara pertemuan yang paling terkenal adalah dari 27 Juli 1859. Belanda mengetahui di Pulau Petak bahwa persiapan serangan sedang dilakukan di Sungai Kayu dan tiga rakit berbenteng sedang dipersiapkan; ''[[Pambakal|pembekal]]'' (kepala desa) [[Pambakal Sulil|Soelil]], yang menerima perintah [[pangeran Antasari]], bermaksud melancarkan serangan baru ke Pulau Petak, di mana rakit (kotta mara) akan menyerang [[
Pada 3 Agustus, Belanda diberi tahu bahwa masih ada kotta mara di Tongoehan atau Pulau Palangkie. Kapal uap Celebes kemudian melayari sungai Kapuas ke Palangka pada 5 Agustus, tanpa menemukan jejak ''benting'' (benteng Melayu) atau permusuhan di mana pun. Letnan laut kelas dua W. Steffens dikirim dalam barkas bersenjata
Di pagi hari pukul 8:15 tanggal 6 Agustus 1859, Celebes berlabuh di depan perlintasan. Barkas bersenjata Ardjoeno, di bawah komando Letnan Clifford Kocq van Breugel, melindungi pasukan, dan menembakan beberapa senapan dan peluru
Pejuang Banjar dan Dayak menembakkan senjata pada perahu-perahu Belanda, tetapi buru-buru meninggalkan benteng segera setelah kapal uap Celebes mulai bekerja sama dengan meriam tengah belakang. Mungkin itu disebabkan karena orang Banjar dan Dayak telah bertarung dengan meriam 30 pon Belanda sebelumnya, dan pada jarak 35
== Lihat juga ==
Baris 61:
* [[Djong (kapal)|Jong]]
* [[Malangbang]]
* [[Kapal Kura-kura|Kapal kura kura]]
* [[Kapal uap]]
Baris 72:
== Bacaan lebih lanjut ==
*
*
*
{{Kapal dan perahu tradisional Indonesia}}{{Benteng}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Perang Banjar]]
|