Frank Sinatra Has a Cold: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Mengembalikan suntingan oleh Contolodon (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot Tag: Pengembalian |
||
(16 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
'''Frank Sinatra Has a Cold''' adalah artikel tentang [[Frank Sinatra]] yang ditulis oleh [[Gay Talese]] untuk majalah [[Esquire (majalah)|Esquire]] edisi April 1966. Artikel ini disebut sebagai cerita terbaik yang pernah dicetak oleh Majalah Esquire. [[Tom Wolfe]] menyebut gaya penulisan Gay Talese dalam artikel ini sebagai jurnalisme gaya baru.<ref name=":1">{{Cite web|url=http://www.randomhouse.com/kvpa/talese/longbio.html|title=Extended Biography|website=www.randomhouse.com|access-date=2020-01-17|archive-date=2022-12-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20221206170140/http://www.randomhouse.com/kvpa/talese/longbio.html|dead-url=no}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|url=http://www.crowddna.com/2014/11/learning-from-frank-sinatra-has-a-cold/|title=Frank Sinatra Has A Cold|website=www.crowddna.com|language=en|access-date=2020-01-17|archive-date=2023-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230608093333/https://www.crowddna.com/2014/11/learning-from-frank-sinatra-has-a-cold/|dead-url=no}}</ref>
Saat menulis artikel tentang Frank Sinatra, Gay Talese sama sekali tidak pernah mewawancarainya secara langsung. Semua hal yang ada di dalam artikel sepanjang 15.000 kata ini diperolehnya dari mewawancarai sekitar 100 orang yang ada di sekitar kehidupan Frank Sinatra.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://www.thewrap.com/behind-frank-sinatra-cold/|title=Gay Talese Reveals Story Behind 'Frank Sinatra Has a Cold'|date=2013-10-09|website=TheWrap|language=en-US|access-date=2020-01-17|archive-date=2022-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20221205114712/https://www.thewrap.com/behind-frank-sinatra-cold/|dead-url=no}}</ref> ''Frank Sinatra Has a Cold'' adalah artikel tentang Sinatra yang paling mendalam yang pernah ditulis dan yang membuatnya lebih luar biasa adalah tidak adanya keterlibatan Sinatra dalam wawancara langsung.<ref name=":3" />
== Awal penugasan ==
Semuanya di mulai pada pertengahan tahun 1965. Gay Talese adalah wartawan di surat kabar [[The Times]]. Setelah beberapa tanggapan positif atas artikelnya di The Times, dan permintaan untuk memiliki kolomnya sendiri tidak diluluskan oleh A.M. Rosenthal, editor baru The Times saat itu, Talese memutuskan untuk tidak lagi menulis di surat kabar. Sejak tahun 1958, Talese menjadi penulis pengganti untuk kolom Meyer Berger
Pada musim dingin 1965, Talese tiba di [[Los Angeles]] dalam rangka penugasan dari Majalah Esquire untuk menulis tentang Frank Sinatra setelah sebelumnya sudah membuat janji wawancara dengannya. Dalam salah satu wawancara dengan majalah [[Vogue (majalah)|Vogue]], Gay Talese mengatakan bahwa ide untuk menulis Frank Sinatra datang dari editor Esquire saat itu, Harold Hayes, yang ditolaknya sejak awal karena berpikir apalagi yang harus ditulis tentang seseorang yang sudah sangat terkenal selama 30 tahun terakhir dengan kisah hidup dan wawancara tentangnya ada di mana-mana.<ref name=":0" /><ref name=":4">{{Cite web|url=https://www.latimes.com/books/jacketcopy/la-et-jc-inside-the-legendary-gay-talese-story-frank-sinatra-has-a-cold-20131009-story.html|title=Inside the legendary Gay Talese story 'Frank Sinatra Has a Cold'|date=2013-10-09|website=Los Angeles Times|language=en-US|access-date=2020-01-17|archive-date=2022-12-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20221207035204/https://www.latimes.com/books/jacketcopy/la-et-jc-inside-the-legendary-gay-talese-story-frank-sinatra-has-a-cold-20131009-story.html|dead-url=no}}</ref>
Penyanyi legendaris yang saat itu berusia 50 tahun menolak untuk diwawancarai terlepas dari janji yang sudah disetujuinya. Sinatra saat itu sedang dalam suasana hati yang jelek. Selain karena pilek akibat pengaruh cuaca, Sinatra juga sedang mengalami sejumlah tekanan dalam perjalanan
[[Berkas:Gay Talese 2006 by David Shankbone (4962834590).jpg|jmpl|Gay Talese
Hasilnya adalah artikel ''Frank Sinatra Has a Cold'' yang terbit pada bulan April 1966 sepanjang kurang lebih 15.000 kata. Artikel ini menjadi salah satu kisah di majalah yang paling terkenal yang pernah terbit dan menjadi pionir dan contoh jurnalisme baru. Jurnalisme baru adalah gaya menulis kisah nonfiksi yang diceritakan sesuai dengan fakta sebenarnya namun secara terperinci dan dengan gaya [[bercerita]] yang biasanya dipakai untuk menceritakan kisah fiksi. Artikel ini bukan hanya menampilkan gambaran mendalam tentang Frank Sinatra, salah satu figur yang sangat menjaga privasinya, tetapi juga bercerita banyak tentang dunia hiburan, para selebritas, dan tentang Amerika itu sendiri.<ref name=":1" /><ref name=":0" />
== Penulisan ==
Talese mengatakan bahwa pada saat seseorang menulis tentang selebritas, mereka tidak akan belajar sesuatu yang baru. Para pesohor ini sudah terlalu sering diwawancarai oleh semua media. Mereka sudah kelelahan menjelaskan semua hal. Belum lagi ketakutan bahwa kalimat mereka akan dikutip dan direkam dengan alat perekam, benar-benar membatasi mereka. Talese tidak memakai alat perekam karena tidak ingin mengutip kalimat-kalimat orang yang dia wawancarai. Talese mengatakan dia tidak tertarik dengan apa yang pesohor itu katakan, tetapi tertarik dengan apa yang mereka pikirkan. Hal inilah yang ditandai oleh [[Tom Wolfe]] dalam tulisan Gay Talese ''Frank Sinatra Has a Cold'', sebagai [[jurnalisme]] gaya baru. Saat seseorang mampu menulis hal yang sangat terperinci tentang seseorang yang notabene adalah tulisan nonfiksi dengan sangat detail, bahkan disebut-sebut sebagai tulisan tentang Frank Sinatra yang paling mendalam bila dibandingkan dengan tulisan yang diperoleh dari wawancara langsung.<ref name=":3" /><ref name=":5">{{Cite web|url=https://www.vogue.com/article/gay-talese-frank-sinatra-has-a-cold|title=Gay Talese on a New Illustrated Edition of Frank Sinatra Has a Cold|last=Bengal|first=Rebecca|website=Vogue|language=en|access-date=2020-01-17|archive-date=2023-05-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230511180615/https://www.vogue.com/article/gay-talese-frank-sinatra-has-a-cold|dead-url=no}}</ref><blockquote>Kreativitas dalam jurnalisme adalah apa yang bisa kamu lakukan (tulis) dengan apa yang kamu miliki.<ref name=":4" /></blockquote>Gay Talese memulai artikelnya dengan menggambarkan Frank Sinatra sedang memegang segelas [[Wiski Bourbon|bourbon]] di satu tangan dan rokok di tangan yang lain, sedang berdiri di sisi bar yang gelap diapit dua gadis pirang yang menunggunya berbicara. Tapi Sinatra tidak berkata sepatah kata pun. Hanya menatap rokok dan ruangan di seberang yang dipenuhi kaum muda yang duduk mengelilingi meja atau sedang berdansa dibawah iringan musik [[Folk rock|folk-rock.]] Dua gadis pirang dan juga empat kawan pria Sinatra tahu persis untuk tidak mengajaknya bercakap-cakap saat dia sedang terdiam muram.<ref name=":0" />
Talese menggambarkan kemurungan Sinatra dengan cara dan gaya bahasa yang tidak lazim dipakai saat menulis profil seseorang. <blockquote>Sinatra dengan flu adalah [[Pablo Picasso|Picasso]] tanpa lukisan, [[Ferrari]] tanpa bahan bakar—hanya lebih buruk. Hal ini dikarenakan flu mengganggu suaranya, sesuatu yang tidak bisa dia asuransikan. Kondisi flu ini langsung melukai sumber kepercayaan dirinya, dan mempengaruhi bukan hanya jiwanya tapi juga berpengaruh kepada orang lain. Pengaruh flu Sinatra menyebabkan kondisi yang mirip dengan hidung meler akibat [[psikosomatik]] kepada lusinan orang yang bekerja untuknya, minum dengannya, mencintainya, tergantung padanya untuk kesejahteraan dan kestabilan hidup mereka. Sinatra dengan flu bisa, dalam takaran kecil, menyebabkan getaran kepada industri hiburan dengan pengaruh yang jelas jauh lebih besar dari pengaruh yang bisa timbul dari sakitnya Presiden Amerika Serikat terhadap guncangnya perekonomian nasional.<ref name=":0" /></blockquote>▼
Ini adalah kutipan artikel asli ''Frank Sinatra with a Cold'' dengan gaya bahasanya yang tidak lazim untuk tulisan nonfiksi.<blockquote>Sinatra with a cold is Picasso without paint, Ferrari without fuel''—''only worse. For the common cold robs Sinatra of that uninsurable jewel, his voice, cutting into the core of his confidence, and it affects not only his own psyche but also seems to cause a kind of psychosomatic nasal drip within dozens of people who work for him, drink with him, love him, depend on him for their own welfare and stability. A Sinatra with a cold can, in a small way, send vibrations through the entertainment industry and beyond as surely as a President of the United States, suddenly sick, can shake the national economy.<ref name=":0" /></blockquote>
▲Talese menggambarkan kemurungan Sinatra dengan cara dan gaya bahasa yang tidak lazim dipakai saat menulis profil seseorang. <blockquote>Sinatra dengan flu adalah [[Pablo Picasso|Picasso]] tanpa lukisan, [[Ferrari]] tanpa bahan bakar—hanya lebih buruk. Hal ini dikarenakan flu mengganggu suaranya, sesuatu yang tidak bisa dia asuransikan. Kondisi flu ini langsung melukai sumber kepercayaan dirinya, dan mempengaruhi bukan hanya jiwanya tapi juga berpengaruh kepada orang lain. Pengaruh flu Sinatra menyebabkan kondisi yang mirip dengan hidung meler akibat [[psikosomatik]] kepada lusinan orang yang bekerja untuknya, minum dengannya, mencintainya, tergantung padanya untuk kesejahteraan dan kestabilan hidup mereka. Sinatra dengan flu bisa, dalam takaran kecil, menyebabkan getaran kepada industri hiburan dengan pengaruh yang jelas jauh lebih besar dari pengaruh yang bisa timbul dari sakitnya Presiden Amerika Serikat terhadap guncangnya perekonomian nasional.<ref name=":0" /></blockquote>
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Artikel Esquire]]
|