Gedung Antara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
update artikel
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(17 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
| name = Gedung Antara
| image = Gedung Aneta (30198711246).jpg
| former_names = * Algemeen Nieuws- en Telegraaf-Agentschap/ANETA (Kantor Berita Hindia Belanda)
* Yashima and DOMEI (saat penjajahan Jepang)
* Kantor Berita Antara
Baris 9:
| location_town = [[DKI Jakarta]]
| location_country = [[Indonesia]]
| status = Cagar Budaya kategori Gedung Bersejarah
| top_floor = tiga
}}
 
'''Gedung Antara''', yang terletak di Jalan Pos Utara No. 53 kawasan [[Pasar Baru]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], [[Indonesia]] (sekarang bernama Jalan Antara), adalah gedung tempat berita [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia]] berkumandang ke berbagai penjuru dunia.<ref name=":01">{{Cite web|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/842/antara-gedung|title=Antara, Gedung {{!}} Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|website=jakarta.go.id|language=id|access-date=2020-01-22}}{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>

Gedung ini pada masa era pemerintahan [[Hindia Belanda|kolonial Belanda]] adalah gedung kantor berita [[Hindia Belanda]] bernama ''[[Aneta (kantor berita)|Algemeen Niews en Telegraaf Agentschaap]]'' (''ANETA''). Gedung Kantor Berita Antara kemudian menjadi gedung bersejarah, berdasarkan Keputusan [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]] dalam [[Kabinet Djuanda]] (9 April 1957-10 Juli 1959), [[Priyono]], pada tanggal 4 April 1959.<ref>{{Cite web|urlname=https"://jakarta.go.id/artikel/konten/842/antara-gedung|title=Antara,1" Gedung {{!}} Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|website=jakarta.go.id|language=id|access-date=2020-01-22}}</ref>
 
== Arsitektur Gedung ==
Bangunan Gedung Antara bergayaadalah gedung dengan arsitektur bernuansa [[Hindia Belanda|kolonial]], denganmemiliki tiga lantai yang dilengkapi jam dan alat penangkal petir. PadaPintu bagian depan, pintunyamemiliki selebarlebar dua meter, yang terbuat dari jeruji besi lengkap dengan gemboknya. Di lantai bawah gedung terdapat tangga dari beton dengan pegangan terbuat dari kayu dan besi, sedangkan anak tangga dilapisi ubin keramik berwarna coklat muda.<ref name=":1" />
 
Sedangkan diDi lantai dua, terdapat sebuah pintu kaca berukuran lebar dan di depannya terdapat jendela kaca lebar ukuran 50 x 100 cmsentimeter. Di sebelah kiri tangga terdapat ruangan yang bentuknya seperti di ruangan pertama, terdiri dari ruang pimpinan, ruang kantor, ruang belajar, mushola, dan kamar mandi. Jendelanya unik dengan jeruji di bagian luarnya. Adapun lantai tiga bentuknya sama dengan ruangan pertama dan kedua, tetapi ruanganisi ruangannya dibiarkan kosong.<ref name=":1" />
 
== Sejarah ==
Sedangkan di lantai dua, terdapat sebuah pintu kaca berukuran lebar dan di depannya terdapat jendela kaca lebar ukuran 50 x 100 cm. Di sebelah kiri tangga terdapat ruangan bentuknya seperti di ruangan pertama, terdiri dari ruang pimpinan, ruang kantor, ruang belajar, mushola, dan kamar mandi. Jendelanya unik dengan jeruji di bagian luarnya. Adapun lantai tiga bentuknya sama dengan ruangan pertama dan kedua, tetapi ruangan dibiarkan kosong.<ref name=":1" />
 
== Sejarah= Era Hindia Belanda ===
Awalnya, Gedung Antara adalah milik kantor berita swasta ANETA (''[[Algemeen Niews en Telegraaf Agentschaap]]'') milik [[Dominique Willem Berretty|Dominique Willem Berrety]] berkebangsaan [[Belanda]], perusahaan yang bergerak di bidang pemberitaan, periklanan, dan penerbitan majalah.<ref name=":01" />
 
[[Dominique Willem Berretty|Dominique Willem Beretty]] adalah seorang [[wartawan]] dan raja koran [[Hindia Belanda]]. Dia lahir di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] pada 20 November 1890, dari ibu perempuan [[Jawa]] bernama [[Marie Salem]] dan ayah berkebangsaan [[Italia]] bernama [[Dominique Auguste Leonardus Berretty]]. Dominique Willem Beretty mendirikan kantor berita ANETA pada 1 April 1917 bermodalkan uang pinjaman, dengan hanya dua orang pegawai, yakni [[Dominique Willem Berretty|Dominique Willem]] sendiri dan seorang juru ketik. Kantor ANETA menempati lokasi gedung di [[Pasar Baru]] yang kini menjadi Gedung Antara. Pada tahun 1919, [[Dominique Willem Berretty|Dominique Willem]] mengakuisisi dua perusahaan penerbit koran pesaingnya, yakni [[Nederlandsch Indisch Pers Agentschap]] (NIPA) dan [[Reuters Batavia]]<ref name=":2">{{Cite web|url=https://silviagalikano.com/2017/05/30/isola-dan-misteri-raja-media/|title=Isola dan Misteri Raja Media|last=Galikano|first=Silvia|date=2017-05-30|website=Silvia Galikano|language=id|access-date=2020-01-22|archive-date=2023-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230323195010/https://silviagalikano.com/2017/05/30/isola-dan-misteri-raja-media/|dead-url=no}}</ref> sehingga melakukan monopoli terhadap bisnis media pada saat itu dan mampu membuka biro perwakilan di beberapa kota utama [[Hindia Belanda]]. [[Dominique Willem Berretty|Dominique Willem Beretty]] menjadi direktur ANETA dan menjadi orang terkaya di [[Hindia Belanda]] pada saat itu.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/dw-berretty-legenda-sinyo-jawa-tampan-yang-jadi-raja-media-cAR1|title=DW Berretty: Legenda Sinyo Jawa Tampan yang Jadi Raja Media|last=Matanasi|first=Petrik|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-01-22|archive-date=2023-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230729182938/https://tirto.id/dw-berretty-legenda-sinyo-jawa-tampan-yang-jadi-raja-media-cAR1|dead-url=no}}</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Man te paard naast de stand van Aneta op de Pasar Gambir in Batavia TMnr 60029703.jpg|jmpl|Seorang pria menunggang kuda berfoto di depan Gedung ANETA di Pasar Gambir, Batavia]]
KarirKarier cemerlang [[Dominique Willem Berretty|Dominique Willem Beretty]] kemudian berakhir pada tahun 1931, ketika penyidik yang dibentuk oleh [[Gubernur Jenderal Bonifacius Cornelis de Jonge]] menemukan adanya indikasi korupsi di ANETA, menyalahgunakan wewenang terhadap koran-koran [[Hindia Belanda]], serta memonopoli pengadaan berita. Setelah itu, [[Dominique Willem Berretty|Dominique Willem Beretty]] mengasingkan diri ke [[Kota Bandung|Bandung]], sebelum akhirnya tewas pada tahun 1934 akibat pesawatnya jatuh di gurun pasir [[Suriah]] dalam penerbangan pulang [[Amsterdam]] ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dalam rangka ingin menjual ANETA.<ref name=":2" />
 
=== Era Jepang ===
Karir cemerlang Dominique Willem Beretty kemudian berakhir pada tahun 1931, ketika penyidik yang dibentuk oleh [[Gubernur Jenderal Bonifacius Cornelis de Jonge]] menemukan adanya indikasi korupsi di ANETA, menyalahgunakan wewenang terhadap koran-koran Hindia Belanda, serta memonopoli pengadaan berita. Setelah itu, Dominique Willem Beretty mengasingkan diri ke Bandung, sebelum akhirnya tewas pada tahun 1934 akibat pesawatnya jatuh di gurun pasir Suriah dalam penerbangan pulang [[Amsterdam]] ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dalam rangka ingin menjual ANETA.<ref name=":2" />
Ketika [[Jepang]] berkuasa pada tahun 1942, [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|kantor berita Antara]] (berdiri pada 13 Desember 1937) yang menempati [[Buiten Tijfgerstraat]] (sekarang Jalan Pinangsia No. 70, Jakarta, Kota) berganti nama menjadi [[Yashima]] (yang berarti Semesta) pada 29 Mei 1944 dan menempati bekas kantor ANETA di Noord Postweg 53 Paser Baroe. Sedangkan kantor berita Jepang bernama ''[[Domei]]'' yang menempati lantai atas Gedung Antara''.''<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/gedung-galeri-foto-jurnalistik-antara/|title=Dari Gedung Inilah Proklamasi Bergema Ke Penjuru Dunia|last=PCBM|first=Dit|date=2018-04-19|website=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|language=id-ID|access-date=2020-01-22|archive-date=2019-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20190805161003/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/gedung-galeri-foto-jurnalistik-antara/|dead-url=yes}}</ref>
 
=== EraProklamasi JepangKemerdekaan ===
[[Berkas:Gedung Antara (Antara Building), Pasar Baru, Jakarta.jpg|jmpl|Gedung Antara tahun 2011]]
Ketika [[Jepang]] berkuasa pada tahun 1942, [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|kantor berita Antara]] (berdiri pada 13 Desember 1937) yang menempati Buiten Tijfgerstraat (sekarang Jalan Pinangsia No. 70, Jakarta, Kota) berganti nama menjadi [[Yashima]] (yang berarti Semesta) pada 29 Mei 1944 dan menempati bekas kantor ANETA di Noord Postweg 53 Paser Baroe. Sedangkan kantor berita Jepang bernama ''[[Domei]]'' yang menempati lantai atas Gedung Antara''.''<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/gedung-galeri-foto-jurnalistik-antara/|title=Dari Gedung Inilah Proklamasi Bergema Ke Penjuru Dunia|last=PCBM|first=Dit|date=2018-04-19|website=Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman|language=id-ID|access-date=2020-01-22}}</ref>
Ketika Gedung Antara bernama [[Domei]] dan [[Proklamasi Kemerdekaan berkumandangIndonesia|Proklamasi Kemerdekaan]] selesai dibacakan oleh [[Soekarno|Bung Karno]] pada 17 Agustus 1945, [[Adam Malik]] yang menjadi [[Redaktur]] Tetap sekaligus merangkap Wakil Direktur Kantor Berita Antara, datangmenelepon ke Kantor Domei mendiktekandan naskahditerima Proklamasioleh [[Asa Bafagih]] yang barudiminta sajaagar dibacakanmenyampaikan Bungpesan Karno'jangan sampai gagal' kepada [[Pangulu Lubis]]. Oleh Pangulu Lubis, berita [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi]] dikirim ke bagian radio dengan diselipkanmenyelipkannya dalam morse-cast Domei di antara berita-berita lain yang telah distempel izin [[Hodohan|Hodokan]] (lembaga sensor Jepang).<ref>{{Cite web|url=https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat|title=Sejarah Singkat : ANTARA|website=korporat.antaranews.com|access-date=2020-01-22|archive-date=2023-03-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230324094102/https://korporat.antaranews.com/tentang/sejarah-singkat|dead-url=no}}</ref> Dua orang petugas yakni [[Sugirin|Markonis Soegiri]] dan [[Markonis|Markonis Wua]], mengawasi tersiarnya berita [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi]] yang terselip di antara berita-berita lainnya dapat terlaksana, sehingga berita tentang [[Proklamasi KemederkaanKemerdekaan Indonesia|Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia]] kemudian dapat menyebar ke berbagai daerah di [[Indonesia]], laludan dengan cepat menyebar ke [[Amerika Serikat]], [[India]], dan [[Australia]].<ref>{{Cite web|url=https://situsbudaya.id/museum-dan-galeri-foto-jurnalistik-antara-jakarta/|title=Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta|date=2018-01-25|website=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-01-22}}</ref>
 
[[Jenderal Yamamoto]], pemimpin tentara [[Jepang]] di [[Indonesia]], ketika itu melarang Kantor Berita Jepang, Domei, yang berlokasi di Gedung Antara, untuk tidak menyiarkan berita tentang [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]]. Perintah yang sama juga ditujukan kepada [[Harian Asia Raya]]. Namun, wartawan Kantor Berita Domei bernama [[Syahruddin]] menyerahkan teks [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi]] untuk disiarkan stasiun Radio Domei. Kemudian kepala bagian radio bernama [[Waidan Palenewan|Waidan B Palenewan]] memerintahkan seorang Markonis bernama [[F Wuz]] untuk menyiarkan berita Proklamasi disiarkan sebanyak tiga kali, namun baru dua kali ketahuan oleh tentara Jepang. Akibat jasa mereka, berita Proklamasi bisa diteruskan ke luar negeri, bahkan wartawan [[S.K. Trimurti]] menjelaskan bahwa pada 18 Agustus 1945, sebuah kantor berita di [[San Francisco]] telah menyiarkan kemerdekaan sebuah negara baru di [[Asia Tenggara]] bernama [[Indonesia]]. [[Jepang]] kemudian menyegel kantor berita Domei pada 20 Agustus 1945.<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/mereka-yang-berjasa-menyebarkan-berita-kemerdekaan-ri.html|title=Mereka yang berjasa menyebarkan berita kemerdekaan RI|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-01-22|archive-date=2015-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20150713212911/http://www.merdeka.com/peristiwa/mereka-yang-berjasa-menyebarkan-berita-kemerdekaan-ri.html|dead-url=no}}</ref>
== Proklamasi Kemerdekaan ==
[[Berkas:Gedung Antara (Antara Building), Pasar Baru, Jakarta.jpg|jmpl|Gedung Antara]]
Ketika Gedung Antara bernama Domei dan Proklamasi Kemerdekaan berkumandang pada 17 Agustus 1945, Adam Malik yang menjadi Redaktur Tetap sekaligus merangkap Wakil Direktur Kantor Berita Antara datang ke Kantor Domei mendiktekan naskah Proklamasi yang baru saja dibacakan Bung Karno. Oleh Pangulu Lubis, berita Proklamasi dikirim ke bagian radio dengan diselipkan di antara berita-berita lain. Dua orang petugas yakni [[Sugirin|Markonis Soegiri]] dan [[Markonis|Markonis Wua]], mengawasi tersiarnya berita Proklamasi yang terselip di antara berita-berita lainnya dapat terlaksana, sehingga berita tentang Proklamasi Kemederkaan Indonesia menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, lalu dengan cepat menyebar ke [[Amerika Serikat]], [[India]], dan [[Australia]].<ref>{{Cite web|url=https://situsbudaya.id/museum-dan-galeri-foto-jurnalistik-antara-jakarta/|title=Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta|date=2018-01-25|website=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-01-22}}</ref>
 
== Era Agresi Militer Belanda I ==
Selanjutnya, pada masa [[Agresi Militer Belanda I]] (21 Juli -5 Agustus 1947), Belanda memberikan Gedung Antara kepada [[Apotheek Van Gorkom]] dan baru tahun 1961 kembali dipergunakan oleh [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|LKBN Antara]].<ref name=":1">{{Cite web|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/842/antara-gedung|title=Antara, Gedung {{!}} Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|website=jakarta.go.id|language=id|access-date=2020-01-22}}</ref>
Selanjutnya, pada masa [[Agresi Militer Belanda I]] (21 Juli -5 Agustus 1947), [[Belanda]] memberikan Gedung Antara kepada [[Apotheek Van Gorkom]] (sebelum dinasionalisasi bernama [[PT Persatuan Dagang Pharmasi "Nurani"]] atau [[J.V. Gorkom]] ([[N.V. Pharmaciutiche Handelsvereeniging J. van Gorkom & Co]]).<ref>{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/2157/PP0011960.htm|title=PP No 1 Tahun 1960 Tentang Penentuan Perusahaan-Perusahaan Pharmasi Milik Belanda yang Dikenakan Nasionalisasi|last=|first=|date=16 Januari 1960|website=Setkab|access-date=22 Januari 2020|archive-date=2023-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230729182927/https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/2157/PP0011960.htm|dead-url=no}}</ref>
 
== Era Kemerdekaan ==
Baru pada tahun 1961, Gedung Antara kembali dipergunakan oleh [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Lembaga Kantor Berita Nasional]] ([[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|LKBN) Antara]].<ref name=":1" /> Bangunan tersebutGedung kemudianAntara pada era [[Kemerdekaan]] dipergunakan sebagai tempat [[Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara]] di mana bagian belakangnya digunakan sebagai percetakan Antara untuk keperluan interninternal. Gedung Antara [[Pasar Baru]] saat ini menjadi [[Kantor Biro Foto Antara]] dan [[Galeri Foto Jurnalistik Antara]], lokasi terpopuler yang sering menjadi tempat pameran foto di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].<ref>{{Cite web|url=https://www.indoplaces.com/mod.php?mod=indonesia&op=view_region&regid=1330|title=LKBN Antara, Warisan Adam Malik di Pasar Baru|website=Indoplaces.com|access-date=2020-01-22|archive-date=2021-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20211024064605/https://www.indoplaces.com/mod.php?mod=indonesia&op=view_region&regid=1330|dead-url=no}}</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het kantoor van Antara News TMnr 20018023.jpg|jmpl|Kantor Berita Antara pada tahun 1971]]
Galeri Foto Jurnalistik Antara menjadi galeri foto satu-satunya di kawasan [[Asia Tenggara]]. Galeri Foto Jurnalistik Antara diresmikan oleh [[Pemimpin Umum Kantor Berita Antara]] [[Handjojo Nitimihardjo]] bernama "[[Graha Bhakti Antara]]" dan selalu rutin memamerkan karya-karya pewarta foto [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Kantor Berita Antara]], fotografer nasional dan internasional. Musem[[Museum Antara]], yang memamerkan berbagai alat pendukung kegiatan jurnalistik pada masa Kemerdekaann[[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Kemerdekaan Indonesia]], menempati lantai 2dua bangunan Gedung Antara.<ref>{{Cite web|url=https://korporat.antaranews.com/produk/galeri-foto-jurnalistik-antara|title=Galeri Foto & Jurnalistik Antara : ANTARA|website=korporat.antaranews.com|access-date=2020-01-22|archive-date=2023-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20230326095619/https://korporat.antaranews.com/produk/galeri-foto-jurnalistik-antara|dead-url=no}}</ref><br />
== Lihat pula ==
* [[Graha Bhakti Antara]]
 
== Daftar Referensi ==
Galeri Foto Jurnalistik Antara menjadi galeri foto satu-satunya di kawasan [[Asia Tenggara]]. Galeri Foto Jurnalistik Antara diresmikan oleh [[Pemimpin Umum Kantor Berita Antara]] [[Handjojo Nitimihardjo]] bernama "[[Graha Bhakti Antara]]" dan selalu rutin memamerkan karya-karya pewarta foto Kantor Berita Antara, fotografer nasional dan internasional. Musem Antara, yang memamerkan berbagai alat pendukung kegiatan jurnalistik pada masa Kemerdekaann Indonesia, menempati lantai 2 bangunan Gedung Antara.<ref>{{Cite web|url=https://korporat.antaranews.com/produk/galeri-foto-jurnalistik-antara|title=Galeri Foto & Jurnalistik Antara : ANTARA|website=korporat.antaranews.com|access-date=2020-01-22}}</ref><br />
<references />{{sedang ditulis}}
== Daftar Referensi ==
[[Kategori:LKBN Antara]]
<references />{{sedang ditulis}}
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Jakarta|Antara]]
[[Kategori:Cagar budaya di Jakarta|Antara]]