Sejarah psikologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Sejarah menggunakan HotCat |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(19 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Sejarah psikologi''' terbagi dalam rentang [[waktu]] yang lama. Periode paling awal dari sejarah psikologi adalah pada zaman [[Yunani Kuno]] sebelum adanya [[penanggalan]] [[Masehi]]. Pada masa ini, psikologi masih menjadi bagian dari ilmu [[filsafat]]. Memasuki abad ke-5 hingga ke 6 Masehi, psikologi telah dihubungkan dengan dua [[teologi]] besar dari [[bangsa Yunani]], yaitu Olympian dan [[Orfisme]]. Pada Abad Pertengahan, filsuf [[muslim]] seperti [[Al-Kindi]] mulai mengkaji tentang psikologi di dalam karya-karya tulisnya. Sejarah psikologi kemudian berlanjut pada abad ke-17 hingga abad ke-18 dengan status psikologi masih sebagai [[wacana]] yang kemudian mulai diper[[debat]]<nowiki/>kan. Perdebatan ini mengenai [[objek]] dan [[prosedur]] kajian yang layak dimasukkan sebagai bagian dari psikologi. Sejarah psikologi sebagai [[disiplin ilmiah]] yang terpisah dari [[filsafat]] dimulai pada akhir abad ke-19 dengan pendirian [[laboratorium]] psikologi yang pertama oleh [[Wilhelm Wundt]] di [[Leipzig]], [[Jerman]]. Setelah menjadi disiplin ilmiah tersendiri, sejarah psikologi berlanjut ke [[spesialisasi]] yang kemudian memunculkan cabang-cabang keilmuannya.
== Sejarah nama ==
Nama "psikologi" berasal dari bahasa Yunani. Penamaannya diperoleh dari dua kata, yaitu ''psyche'' dan ''logos''.<ref>{{Cite book|last=Nurjan|first=Syarifan|date=2016|url=http://eprints.umpo.ac.id/4909/1/Buku%20Psikologi%20Belajar.pdf|title=Psikologi Belajar|location=Ponorogo|publisher=Penerbit Wade Group|isbn=978-602-6802-30-9|editor-last=Setiawan|editor-first=Wahyudi|pages=3|url-status=live}}</ref> Kata ''psyche'' berarti jiwa, sedangkan ''logos'' berarti ilmu.<ref>{{Cite book|last=Rahman|first=Ulfiani|date=2014|url=http://ebooks.uin-alauddin.ac.id/repository/d12d7f70281d4c9549aa59996f98cb77.pdf|title=Memahami Psikologi dalam Pendidikan: Teori dan Aplikasi|location=Makassar|publisher=Alauddin University Press|isbn=978-602-237-874-7|editor-last=Hidayat|editor-first=Yusuf|pages=2|url-status=live}}</ref> Dalam pengertian ini, psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu tentang jiwa manusia.<ref>{{Cite book|last=Sit|first=Masganti|date=2015|url=https://core.ac.uk/download/pdf/130811746.pdf|title=Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini: Jilid 1|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=978-602-6970-00-8|pages=1|url-status=live}}</ref>
== Sebelum Masehi ==
Pada zaman [[Yunani Kuno]], semua jenis ilmu dimasukkan sebagai bagian dari filsafat, termasuk psikologi. Ini dikarenakan para pemikir di masa Yunani Kuno menganggap filsafat sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan. Karenanya, psikologi menerima pengaruh yang kuat dari ilmu filsafat. Para ahli Yunani Kuno membahas psikologi utamanya mengenai hakikat jiwa dan gejala yang mencirikannya. Para ahli psikologi pada masa ini adalah para filsuf. Dua diantaranya adalah Plato (429–347 SM) dan Aristoteles (384–322 SM).<ref>{{Cite book|last=Hidayah, N., dkk.|date=2017|url=http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/060417-Psikologi-Pendidikan-lengkap.pdf|title=Psikologi Pendidikan|location=Malang|publisher=Universitas Negeri Malang|isbn=978-979-495-934-3|pages=13-14|url-status=live}}</ref> Setelah keruntuhan peradaban Yunani Kuno, kajian mengenai jiwa mulai dilupakan.<ref>{{Cite book|last=Mufidah Ch.|date=2014|url=http://repository.uin-malang.ac.id/1893/2/1893.pdf|title=Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender (Edisi Revisi)|location=Malang|publisher=UIN-MALIKI Press|isbn=978-602-958-430-1|editor-last=Kawakip|editor-first=Ahmad Nurul|pages=54-55|url-status=live}}</ref>
=== Pemikiran Sokrates mengenai jiwa ===
[[Sokrates]] menghubungkan antara manusia dengan jiwanya melalui keyakinan bahwa inti dari kepribadian manusia adalah jiwanya. Ia meyakini bahwa jiwa bukanlah hanya pernapasan melainkan sesuatu yang lebih penting dari itu. Jiwa merupakan asas dari kehidupan manusia. Sokrates meyakini bahwa jiwa menjadi hakikat kedirian dari manusia. Jiwalah yang membuat manusia memiliki rasa tanggung jawab sebagai individu.<ref>{{Cite book|url=http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/453/1/Dasar%20Psikologi_Sejarah%20Psikologi_Ghulam.pdf|title=Dasar-Dasar Psikologi: Pendekatan Konseptual dan Praktis dari Perspektif Kontemporer hingga Nuansa Islam|location=Jakarta Selatan|publisher=UHAMKA Press|isbn=978-602-8040-45-7|editor-last=Hafiz|editor-first=Subhan El|pages=54|url-status=live}}</ref>
=== Pemikiran Plato mengenai jiwa ===
[[Plato]] membagi jiwa manusia menjadi dua bagian, yaitu jiwa badaniah dan jiwa rohaniah. Ia menetapkan bahwa jiwa badaniah akan menghilang bersama dengan kerusakan tubuh manusia. Sementara jiwa rohaniah bersifat abadi sehingga tidak akan pernah berakhir. Plato menetapkan bahwa jenis jiwa tertinggi adalah jiwa rohaniah. Kematian atas jiwa rohaniah tidak akan pernah terjadi karena tumpuannya adalah rasio dan logika.<ref>{{Cite book|last=Rochmah|first=Elfi Yuliani|date=2005|url=http://repository.iainponorogo.ac.id/670/1/Psi%20Perkembangan%202.pdf|title=Psikologi Perkembangan|location=Ponorogo|publisher=STAIN Ponorogo Press|isbn=979-3946-00-8|pages=2-3|url-status=live}}</ref>
== Abad ke-5 dan ke-6 Masehi ==
Pada abad ke-5 dan abad ke-6 Masehi, [[bangsa Yunani]] mulai mengaitkan segala sesuatu yang terjadi di alam dengan kepercayaan mengenai [[agama]]. Pada masa ini ada dua jenis teologi yang utama, yaitu ajaran agama Olympian dan agama [[Orfisme]]. Ajaran agama Olympian merupakan kepercayaan terhadap Dewa-Dewa yang terdapat di dalam puisi-puisi [[Homeros]]. Dalam ajaran ini, para Dewa prihatin dan cemas akan kelangsungan hidup manusia. Dalam ajaran agama Olympian, jiwa merupakans sesuatu yang tidak dapat mati. Namun jiwa terpisah dari ingatan maupuni sifat kepribadian dari tubuh manusia yang menjadi tempat kediamannya.<ref name=":0">{{Cite book|last=Harsanti, I., dkk.|date=2013|url=http://widiastuti.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/4262/Widiastuti+-+eBook+Psikologi+Umum+1.pdf|title=Psikologi Umum 1|publisher=Universita Gunadarma|pages=27|url-status=live}}</ref>
Sedangkan ajaran agama Orfisme banyak dianut oleh para penduduk Yunani Kuno yang kondisi [[ekonomi]] dan politiknya mengalami ketidakpastian. Penganutnya merupakan penduduk yang hidup dalam [[kemiskinan]] dan tidak menerima [[pendidikan]], seperti [[petani]], [[buruh]] dan budak. Seluruh ajaran agama Orfisme dihubungkan dengan legenda mengenai dewa vegetasi yang bernama [[Dionisos]] dan muridnya yang bernama [[Orfeus]]. Ajaran utama dari Orfisme adalah kepercayaan terhadap adanya transmigrasi jiwa. Ajaran Orfisme meyakini adanya siklus kelahiran. Jiwa manusia diyakini telah ada bersama dengan keberadaan ilahi dari para Dewa. Karena melakukan dosa, jiwa menerima hukuman yaitu mendiami penjara berbentuk tubuh fisik. Siklus kelahiran terus berlanjut hingga seluruh dosa ditebus oleh jiwa dengan menjadi tumbuhan, hewan dan manusia. Siklus ini terjadi secara terus-menerus. Harapan yang dimiliki jiwa adalah berhentinya siklus kelahiran ini untuk kembali menjadi jiwa yang murni yang memperoleh kehidupan transenden di antara para Dewa. Pemberhentian siklus inilah yang disebut sebagai transmigrasi jiwa.<ref name=":0" />
== Abad Pertengahan ==
FIlsuf [[muslim]] pertama yang menulis tentang psikologi pada [[Abad Pertengahan]] adalah [[Al-Kindi]]. Psikologi merupakan salah satu dari 17 disiplin ilmiah yang dikajinya dalam 270 buku hasil pemikirannya. Al-Kindi membahas mengenai fungsi-fungsi jiwa dan kecerdasan manusia di dalam tulisannya yang berjudul ''Tentang Tidur dan Mimpi'' dan ''Filsafat Pertama''. Teori kejiwaannya dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles.<ref>{{Cite book|last=Aryani|first=Sekar Ayu|date=2018|url=https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31576/2/Sekar%20Ayu%20Aryani%20-%20Psikologi%20Islami.pdf|title=Psikologi Islami: Sejarah, Corak dan Model|location=Yogyakarta|publisher=SUKA-Press|isbn=978-602-1326-85-5|editor-last=Hamzah|editor-first=Ustadi|pages=9|url-status=live}}</ref>
== Abad ke-17 hingga abad ke-19 ==
Psikologi pada abad ke-17 dan abad ke-18 masih berstatus sebagai [[wacana]]. Statusnya belum dianggap sebagai suatu ilmu. Sumbangsih pemikiran psikologi pada masa ini diberikan oleh para filsuf. Beberapa di antaranya adalah [[Gottfried Leibniz]], Thomas Hobbes, John Locke, Immanuel Kant, dan David Hume.<ref>{{Cite book|last=Yusnidar dan Suriati, I.|date=2020|url=http://digilib.umpalopo.ac.id:8080/jspui/bitstream/123456789/544/1/BUKU%20AJAR%20PSIKOLOGI%20KEBIDANAN-%20YUSNIDAR%20%26%20ISRAINI%20SURIATI.pdf|title=Psikologi Kebidanan|location=Palopo|publisher=Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Muhammaadiyah Palopo|isbn=978-623-93776-3-2|editor-last=Sari|editor-first=Harmita|pages=2-3|url-status=live|access-date=2022-03-12|archive-date=2022-02-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20220204162501/http://digilib.umpalopo.ac.id:8080/jspui/bitstream/123456789/544/1/BUKU%20AJAR%20PSIKOLOGI%20KEBIDANAN-%20YUSNIDAR%20%26%20ISRAINI%20SURIATI.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Pada abad ke-18 dan abad ke-19, psikologi menjadi [[Debat|perdebatan]] di antara para ilmuwan. Perdebatan ini berkaitan dengan usaha dominasi dari model-model psikologi yang telah ada. Hal yang diperdebatkan adalah pertanyaan mengenai subjek yang layak menjadi bagian dari psikologi, dan prosedur yang dibutuhkan untuk studi yang telah ditetapkan sebagai bagian dari psikologi.<ref>{{Cite book|last=Warsah, I., dan Daheri, M.|date=2021|url=http://repository.iaincurup.ac.id/337/1/Buku%20Psikologi%20Suatu%20Pengantar%20%28edisi%20revisi%29.pdf|title=Psikologi: Suatu Pengantar (Edisi Revisi)|location=Bantul|publisher=Tunas Gemilang Press|isbn=978-623-7292-51-7|editor-last=Masduki|editor-first=Yusron|pages=19|url-status=live}}</ref>
Psikologi pada abad ke-19 memiliki dua [[teori]] lama yang sama-sama berkembang. Keduanya yaitu Psikologi Fakultas dan Psikologi Asosiasi. Psikologi Fakultas merupakan teori yang menyatakan bahwa mental bawaan memiliki kekuatan. Kekuatan ini terhimpun dalam kelompok-kelompok yang disebut sebagai fakultas. Kelompok ini meliputi berpikir, merasa dan berkeinginan. Fakultas-fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa sub-fakultas. Sementara Psikologi Asosiasi merupakan teori yang menyatakan bahwa asosiasi atas ide merupakan dasar bagi proses psikologi. Alat indra menjadi tempat masuk bagi ide yang kemudian diasosiasi melalui beberapa prinsip tertentu.<ref>{{Cite book|last=Waluyo|first=Minto|date=2015|url=http://eprints.upnjatim.ac.id/7883/15/Manajemen_Psikologi_Industri.pdf|title=Manajemen Psikologi Industri|location=Jakarta|publisher=Penerbit Indeks|isbn=978-979-062-493-1|pages=10|url-status=live}}</ref>
Sejarah psikologi sebagai sebuah disiplin ilmiah ditandai dengan pendirian laboratorium psikologi yang pertama. Laboratorium ini didirikan pada tahun 1879 oleh [[Wilhelm Wundt]] di [[Leipzig]], [[Jerman]].<ref>{{Cite journal|last=Nurliani|date=2016|title=Studi Psikologi Pendidikan|url=https://media.neliti.com/media/publications/293617-studi-psikologi-pendidikan-539b32f0.pdf|journal=Jurnal As-Salam|volume=1|issue=2|pages=44|issn=2528-1402}}</ref> Tahun 1879 kemudian ditetapkan sebagai Sebelum adanya laboratorium psikologi, psikologi masih menjadi bagian dari ilmu filsafat dan ilmu fisiologi. Hal ini dikarenakan para ilmuwan di bidang filsafat dan fisiologi memiliki ketertarikan terhadap gejala-gejala kejiwaan. Namun, penyelidikan mereka terhadap psikologi masih dikaitkan dengan bidang utamanya masing-masing.<ref>{{Cite book|last=Saleh|first=Adnan Achiruddin|date=2018|url=http://repository.iainpare.ac.id/1262/1/Buku%20Pengantar%20Psikologi.pdf|title=Pengantar Psikologi|location=Makassar|publisher=Penerbit Aksara Timur|isbn=978-602-5802-10-2|pages=9|url-status=live}}</ref> Setelah psikologi menjadi disiplin ilmiah tersendiri, pengaruh dari ilmu filsafat dan ilmu kedokteran masih tetap ada di dalam kajiannya.<ref>{{Cite book|last=Perbowosari, H. dkk.|date=2020|url=https://www.researchgate.net/profile/Hadion-Wijoyo/publication/342708599_Pengantar_Psikologi_Pendidikan/links/5f02f5ae45851550508db8bf/Pengantar-Psikologi-Pendidikan.pdf|title=Pengantar Psikologi Pendidikan|location=Pasuruan|publisher=CV. Penerbit Qiara Medi|isbn=978-623-7925-39-2|editor-last=Gelgel, I. P., dan Tim Qiara Media|pages=3|url-status=live}}</ref>
Psikologi merupakan satu-satunya disiplin ilmiah selain [[fisika]] yang telah berpisah dari ilmu filsafat.<ref>{{Cite book|last=Wasitaadmadja, F. F., dkk.|date=2019|url=https://repository.uai.ac.id/wp-content/uploads/2021/07/SPIRITUALISME-PANCASILA.pdf|title=Spiritualisme Pancasila|location=Jakarta Timur|publisher=Prenadamedia Group|isbn=978-602-422-267-3|pages=108|url-status=live}}</ref> Psikologi sebagai disiplin ilmiah memperjelas studinya dengan mengembangkan teori-teori dan [[metodologi]].<ref>{{Cite book|last=Ahmadi|first=Anas|date=2015|url=http://repository.unesa.ac.id/sysop/files/2020-03-27_buku1%20anas.pdf|title=Psikologi Sastra|location=Surabaya|publisher=Unesa University Press|isbn=978-979-028-756-3|editor-last=Hariyati|editor-first=Nuria Reny|pages=9|url-status=live}}</ref> Psikologi sebagai disiplin ilmiah kemudian memberikan peran bagi ilmu filsafat maupun kedokteran. Peran psikologi dalam ilmu filsafat adalah untuk penyelesaian masalah yang rumit mengenai akal, kehendak dan pengetahuan. Sedangkan dalam ilmu kedokteran, psikologi berperan dalam menjelaskan isi pikiran dan perasaan dari [[Organ (anatomi)|organ]] tubuh.<ref>{{Cite journal|last=Ichsan|first=Muhammad|date=2016|title=Psikologi Pendidikan dan Ilmu Mengajar|url=https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/cobaBK/article/download/691/551|journal=JurnalEdukasi|volume=2|issue=1|pages=62|issn=2460-4917}}</ref>
== Sejarah cabang keilmuan ==
=== Psikologi pendidikan ===
[[Psikologi pendidikan]] sebagai cabang keilmuan dari psikologi muncul akibat adanya kajian perilaku individu secara khusus.<ref>{{Cite book|last=Mareta|first=Mira|date=2020|url=http://repository.uinmataram.ac.id/107/1/Text.pdf|title=Psikologi Pendidikan|location=Mataram|publisher=Sanabil|isbn=978-623-317-027-7|editor-last=Fakhri|editor-first=Mohammad|pages=4|url-status=live}}</ref> Sejarah psikologi pendidikan diawali dengan [[William James]] (1842–1910) sebagai pelopornya. Gagasan James mengenai psikologi pendidikan adalah bahwa psikologi pendidikan cenderung membahas tentang perilaku dan kebiasaan individu dalam bertahan hidup menggunakan pengalaman jiwa.<ref>{{Cite book|last=Arifudin, O., dkk.|date=2020|url=https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/314866-psikologi-pendidikan-tinjauan-teori-dan-df3d137b.pdf|title=Psikologi Pendidikan|location=Bandung|publisher=Widina Bhakti Persada Bandung|isbn=978-623-93657-4-5|pages=97|url-status=live}}</ref>
Sejarah psikologi pendidikan pernah dibuat secara sederhana pada tahun 1929. Penulisan sejarah ini dilakukan oleh Edwin Garrigues Boring dan Gardner Murphy. Kemudian, sejarah psikologi pendidikan kembali ditulis pada tahun 1957 oleh [[Cyril Burt]]. Kedua penulisan sejarah psikologi pendidikan ini hanya terbatas pada sejarah psikologi pendidikan di wilayah [[Inggris]].<ref>{{Cite journal|last=Supriyanto|first=Didik|date=2017|title=Sejarah Singkat Psikologi Pendidikan|url=http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/modeling/article/download/229/211/|journal=Modeling: Jurnal Program Studi PGMI|volume=4|issue=2|pages=230}}</ref>
=== Psikologi humanis ===
Psikologi humanis awalnya digagas oleh sekelompok psikolog pada awal tahun 1960. Para psikolog ini berada dalam kepemimpinan Abraham Maslow. Kemunculan psikologi humanis diawali dengan pencarian teori alternatif yang memiliki kelayakan untuk menggantikan teori-teori dari dua aliran psikologi yang sangat berpengaruh pada masa itu. Kedua aliran ini yaitu [[psikoanalisis]] dan [[behaviorisme]].<ref>{{Cite book|last=Suralaga|first=Fadhilah|date=2021|url=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55466/1/PSIKOLOGI%20PENDIDIKAN.pdf|title=Psikologi Pendidikan: Implikasi dan Pembelajaran|location=Depok|publisher=Rajawali Pers|isbn=978-623-231-827-4|pages=117|url-status=live}}</ref> Alasan pencarian alternatif ini adalah untuk mangatasi kekurangan dari kedua aliran psikologi tersebut dalam memandang manusia. Masing-masing aliran ini hanya memandang manusia dari satu segi. Psikoanalisis hanya memandang manusia dari segi [[alam bawah sadar]]. Sedangkan behaviorisme hanya memandang manusia dari segi [[refleks]].<ref>{{Cite book|last=Widjanarko|first=Mochamad|date=2014|url=http://eprints.umk.ac.id/12943/2/Buku%20Psi.Lingkungan%20Berbasis%20Kearifan%20Lokal_upload.pdf|title=Psikologi Lingkungan|location=Kudus|publisher=Badan Penerbit Universitas Muria Kudus|isbn=978-602-1180-13-6|pages=3|url-status=live}}</ref>
=== Psikologi konseling ===
Berkembangnya ilmu psikologi memunculkan psikologi konseling sebagai disiplin ilmiah pada abad ke-20. Psikologi konseling menggunakan pendekatan konseling yang bersifat langsung. Konselor telah mampu seolah-olah menjadi individu yang merasakan langsung apa yang dirasakan oleh pasiennya. Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan [[humanisme]].<ref>{{Cite book|last=Hartini, N,, dan Ariana, A. D.|date=2016|url=https://repository.unair.ac.id/60489/1/Buku%20Psikologi%20konseling.pdf|title=Psikologi Konseling: Perkembangan dan Penerapan Konseling dalam Psikologi|location=Surabaya|publisher=Airlangga University Press|isbn=978-602-0820-43-9|pages=4|url-status=live}}</ref>
=== Psikologi perkembangan ===
Upaya untuk memperoleh pemahaman mengenai [[perkembangan anak]] dalam seluruh rentang kehidupannya telah memunculkan [[psikologi perkembangan]] sebagai sebuah disiplin ilmiah.<ref>{{Cite book|last=Mulyadi, S., dkk.|date=2015|title=Psikologi Perkembangan|location=Jakarta|publisher=Penerbit Gunadarma|isbn=978-602-9438-62-8|editor-last=Puspitawati|editor-first=Ira|pages=3|url-status=live}}</ref> Penelitian-penelitian awal mengenai psikologi perkembangan dipelopori oleh William Thierry Preyer. Ia adalah seorang dokter berkebangsaan [[Jerman]]. Ia mengadakan penelitian-penelitian yang kemudian disampaikannya melalui bukunya yang berjudul ''Die Seele des Kindes'' (Kejiwaan Anak). Buku ini diterbitkan pada tahun 1882. Karena hal ini, Preyer dianggap sebagai pelopor uatama dari psikologi perkembangan.<ref>{{Cite book|last=Abubakar HM., dan Ngalimun|date=2019|url=http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2487/1/Psikologi%20Perkembangan_H.%20Abubakar%20%26%20Ngalimun%20%281%29.pdf|title=Psikologi Perkembangan: Konsep Dasar Pengembangan Kreativitas Anak|location=Bantul|publisher=Penerbit K-Media|isbn=978-602-451-842-4|editor-last=Hamdanah|pages=7|url-status=live}}</ref>
=== Psikologi olahraga ===
Penelitian-penelitian awal dari [[psikologi olahraga]] diadakan oleh Coleman Griffith. Ia adalah psikolog dari [[Universitas Illinois]]. Sejak tahun 1921 hingga tahun 1938, Griffith mengembangkan laboratorium pertama untuk penelitian psikologi olahraga. Ia kemudian menuliskan hasil penelitiannya menjadi dua buah buku. Buku pertama diterbitkan pada tahun 1925 dengan judul ''Psychology of Athletic''. Sedangkan buku yang kedua diterbitkannya pada tahun 1926 dengan judul ''Psychology of Coaching''. Karena usahanya ini, Griffith dikenal sebagai pendiri psikologi olahraga di Amerika.<ref>{{Cite book|last=Firdaus|first=Kamal|date=2012|url=http://pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/EBOOKS/PSIKOLOGI%20OLAHRAGA.pdf|title=Psikologi Olahraga: Teori dan Aplikasi|location=Padang|publisher=Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Press|isbn=978-602-98603-6-8|pages=10-11|url-status=live}}</ref>
=== Psikologi klinis ===
Gagasan paling awal dari psikologi klinis telah disampaikan oleh [[Hippokrates]]. Ia menyatakan bahwa setap perilaku dan kesakitan bersumber dari otak. Pengertian [[Hippokrates]] ini telah mengartikan otak sebagai bagian dari jiwa yang merupakan [[substansi]]. Sejarah psikologi klinis sebagai profesi dimulai pada tahun 1896 hingga tahun 1946. Psikologi pada rentang masa ini menjadi bagian dari wacana umum dalam psikologi. Lightner Witmer dianggap sebagai pelopor dari psikologi klinis. Pada tahun 1896, ia mendirikan klinik psikologis yang pertama. Klinik ini dibangun di [[Universitas Pennsylvania]]. Universitas-universitas lain kemudian mulai pula membangun klinik psikologi. Salah satunya ialah klinik psikologis di Universitas Iowa yang dibangun oleh Carl Emil Seashore. Tercatat sebanyak 19 klinik psikologis telah dibangun hingga tahun 1914. Jumlah ini meningkat pesat menjadi 87 klinik psikologis pada tahun 1935.<ref>{{Cite book|last=Riskasari, W., dkk.|date=2016|url=https://dspace.hangtuah.ac.id/xmlui/bitstream/handle/dx/661/Buku%20Klinis%20Windah%20Baru.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Psikologi Klinis Kelautan: Kasus-kasus dalam Bidang Klinis|location=Surabaya|publisher=Hang Tuah University Press|isbn=978-979-3153-92-6|pages=5|url-status=live|access-date=2022-03-12|archive-date=2022-02-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20220204164347/http://dspace.hangtuah.ac.id/xmlui/bitstream/handle/dx/661/Buku%20Klinis%20Windah%20Baru.pdf?sequence=1&isAllowed=y|dead-url=yes}}</ref>
=== Psikologi eksperimental ===
Para psikolog di bidang psikologi eksperintal merupakan hasil didikan di dalam laboratorium psikologi yang dibuat oleh Wilhelm Wundt pada tahun 1879 di Leipzig. Latar belakang keilmuan mereka umumnya adalah di bidang fisiologi dan fisika. Hal ini mempengaruhi pemilihan topik-topik dalam karya-karya mereka. Permasalahan yang dikaji oleh psikolog eksperimental abad ke-19 adalah kepekaan dari indra-indra yang berkaitan dengan waktu terjadinya reaksi.<ref>{{Cite book|last=Nur'aeni|date=2012|url=https://perpustakaan.gunungsitolikota.go.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/OGQ0YjNmNjAxOTc3ZjI0ZGM0MDdkYTJlOGFjYWQ0Y2NlMDkwODg3MQ==.pdf|title=Tes Psikologi: Tes Inteligensi dan Tes Bakat|location=Yogyakarta|publisher=Universitas Muhammadiyah (UM) Purwokerto Press|pages=9|url-status=live}}</ref>
=== Psikologi positif ===
Kemunculan psikologi positif diakibatkan adanya spesialisasi dalam ilmu psikologi.<ref>{{Cite journal|last=Supratiknya|first=A.|date=2016|title=Menegaskan Kedudukan Psikologi sebagai Ilmu dan Implikasinya terhadap Kurikulum Program Pendidikan Akademik Psikologi pada Jenjang S1, S2, dan S3 di Tanah Air|url=https://repository.usd.ac.id/12524/1/3590_1.pdf|journal=Temu Ilmiah Nasional HIMPSI: Menelisik Perkembangan Psikologi Indonesia|pages=2}}</ref> Gagasan awal dari psikologi positif berasal dari pemikiran humanistik mengenai segala hal tentang kebahagiaan atau kehidupan yang positif dari individu. Para tokoh perintisnya adalah [[Abraham Maslow]], [[Carl Rogers|Carl Roger]] dan [[Erich Fromm]].<ref>{{Cite journal|last=Manurung|first=Rosida Tiurma|date=2010|title=Kajian Maksim: Perilaku Tindak Tutur dengan Pendekatan Psikologi Positif|url=https://media.neliti.com/media/publications/41586-none-deb2cafd.pdf|journal=Jurnal Sosioteknologi|volume=19|issue=9|pages=814}}</ref> Namun, [[psikologi positif]] baru didirikan secara resmi pada tahun 1998 oleh Martin Elias Peter Seligman. Pada saat itu, Seligman menjadi sebagai presiden dari American Psychological Association.<ref>{{Cite book|last=Sarmadi|first=Sunedi|date=2018|url=http://eprints.umpo.ac.id/4615/1/4.%20Psikologi%20positif_lengkap.pdf|title=Psikologi Positif|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit Titah Surga|isbn=978-602-6981-70-7|editor-last=Nurjan|editor-first=Syarifan|pages=101|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
|