Perundingan Linggarjati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cuma mau mencoba
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gibranalnn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(48 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox treaty|name=Perundingan Linggajati|image=Participants of Linggarjati Agreement.jpg|image_size=280px|caption=Peserta Perundingan saat sedang makan, dari kiri ke kanan: [[Soekarno]], [[Wim Schermerhorn]], [[Lord Killearn]], dan [[Mohammad Hatta]]|type=[[Politik]]|context=[[Revolusi Nasional Indonesia]]|image_alt=Peserta Perundignan Linggarjati|parties=* {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
{{nofootnotes}}
* {{flagicon|Belanda}} [[Belanda]]/[[NICA]]|wikisource=Perjanjian Linggarjati|location_signed=[[Linggajati, Cilimus, Kuningan|Linggajati]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]], [[Jawa Barat]]|date_drafted=15 November 1946|date_signed=25 Maret 1947|mediators={{flagicon|Britania Raya}} [[Britania Raya]]|alt=dwafwa}}
{{refimprove}}
{{Sejarah Indonesia}}
[[Berkas:Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan001.JPG|jmpl|Gedung Perundingan Linggarjati di [[Cilimus, Kuningan|Cilimus]], Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.]]
[[Berkas:Linggadjati.jpg|jmpl|250px|{{PAGENAME}}]]
'''Perundingan Linggarjati''' atau kadang juga taufiq disebut '''Perundingan Lingga'''''r'''''jati''' adalah suatu perundingan antara [[Indonesia]] dan [[Belanda]] di [[Linggarjati]], [[Jawa Barat]] yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di [[Istana Merdeka]] [[Jakarta]] pada [[15 November]] [[1946]] dan ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada [[25 Maret]] [[1947]]. {{sfn|Ricklefs |2008|pp=358-360}}
 
'''Perundingan LinggarjatiLinggajati''' atau kadang juga taufiq disebut '''Perundingan Lingga'''''r'''''jatiKuningan'''<ref>{{Cite web|title=Linggadjati Agreement {{!}} Netherlands-Indonesia [1946]|url=https://www.britannica.com/event/Linggadjati-Agreement|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-11-03}}</ref> adalah suatu perundingan antara [[Indonesia]] dan [[Belanda]] di [[LinggarjatiLinggajati, Cilimus, Kuningan|Linggajati]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]], [[Jawa Barat]] yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di [[Istana Merdeka]] [[Jakarta]] pada [[15 November]] [[1946]] dan ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada [[25 Maret]] [[1947]].<ref name=":0">{{sfncite book|last=Ricklefs|first=M. C.|date=|year=2008|ppurl=358|title=A History of Modern Indonesia Since c. 1300|location=London|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-3600-230-54685-1|edition=4th|pages=|authorlink=M. C. Ricklefs|origyear=1981|url-status=live}}</ref>
== Latar Belakang ==
Masuknya [[AFNEI]] yang diboncengi [[NICA]] ke Indonesia karena Jepang menetapkan 'status quo' di Indonesia menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda, seperti contohnya peristiwa 10 November, selain itu pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di Asia. Oleh sebab itu, Sir Archibald Clark Kerr, Diplomat Inggris, mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hooge Veluwe, tetapi perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas Jawa, Sumatera dan Pulau Madura, tetapi Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.
 
== MisiLatar pendahuluan taufiqbelakang ==
Masuknya [[AFNEI]] yang diboncengi [[NICA]] ke Indonesia karena Jepang menetapkan ''[[status quo]]'' di Indonesia menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda, seperti contohnya peristiwa 10 November, selain itu pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan masalah politik dan militer di Asia. Pada awalnya, Indonesia dan Belanda diajak untuk berunding di [[Taman Nasional Hoge Veluwe|Hoge Veluwe]] yang akan dilaksanakan pada tanggal 14-15 April 1946, tetapi perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas [[Jawa]], [[Sumatra]] dan [[Pulau Madura|Madura]], tetapi Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.<ref>{{Cite web|title=Museum Konferensi Linggarjati {{!}} Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia|url=https://kemlu.go.id/portal/id/read/57/tentang_kami/museum-konferensi-linggarjati|website=kemlu.go.id|access-date=2020-11-03}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Touwe|first=Sem|last2=Hardjasaputra|first2=Sobana|last3=Lubis|first3=Nina H.|last4=Zuhdi|first4=Susanto|date=2013|title=Reaksi Kaum Nasionalis Maluku Dalam Menghadapi Rencana Van Mook Membentuk Negara Federal|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmaluku/wp-content/uploads/sites/13/2014/07/tulisan-ini-telah-di-muat-dalam-Vol.-6-No.-5.Edisi-April-2013.pdf|journal=Jurnal Peneltiian Kemdikbud|volume=6|issue=5|pages=6|doi=}}</ref>
Pada akhir Agustus 1946, pemerintah Inggris mengirimkan [[Lord Killearn]] ke Indonesia untuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Pada tanggal 7 Oktober 1946 bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta dibuka perundingan Indonesia-Belanda dengan dipimpin oleh Lord Killearn. Perundingan ini menghasilkan persetujuan gencatan senjata ([[14 Oktober]]) dan meratakan jalan ke arah perundingan di Linggarjati yang dimulai tanggal [[11 November]] 1946. {{sfn|Ricklefs |2008|p=341-344}}
 
== Pihak yang terlibat ==
Dalam perjanjian tersebut terdapat beberapa tokoh yang datang sekaligus mewakili masing-masing pihak. Para tokoh yang terdapat dalam perjanjian bersejarah tersebut, yaitu:<ref>{{cite web|title= Perjanjian Linggarjati: Latar Belakang, Isi, dan Dampaknya|author= Serafica Gischa|website= Kompas.com|year= 2020|accessdate= 9 Januari 2021|url= https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/10/090000769/perjanjian-linggarjati-latar-belakang-isi-dan-dampaknya?page=all}}</ref>
 
* Pihak Indonesia diwakili oleh [[Sutan Syahrir]] sebagai ketua. Ditemani oleh [[AK Gani]], [[Susanto Tirtoprojo]], dan [[Mohammad Roem]].
* Pihak Belanda diwakili oleh [[Wim Schermerhorn]] sebagai ketua dan ditemani oleh [[Max van Poll]], [[Hubertus Johannes van Mook|HJ van Mook]] serta [[F de Boer]].
* Pihak Inggris selaku penanggung jawab atau mediator diwakili oleh [[Lord Killearn]].
 
== Misi pendahuluan ==
[[Berkas:Besprekingen en ondertekening wapenstilstandsovereenkomst Linggadjati conferent, Bestanddeelnr 901-9430.jpg|jmpl|294x294px|Persetujuan gencatan senjata yang membuka peluang Perundingan Linggarjati. [[Soetan Sjahrir]] berada di kanan ]]
[[Berkas:"LINGGADJATI" GETEKEND-PGM4011927.webm|jmpl|Potongan pemberitaan mengenai Linggarjati (dalam bahasa Belanda)|295x295px]]
Pada akhir Agustus 1946, pemerintah Inggris mengirimkan [[Lord Killearn]] ke Indonesia untuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Pada tanggal 7 Oktober 1946 bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta dibuka perundingan Indonesia-Belanda dengan dipimpin oleh Lord Killearn. Perundingan ini menghasilkan persetujuan gencatan senjata ([[14 Oktober]]) dan meratakan jalan ke arah perundingan di Linggarjati yang dimulai tanggal [[11 November]] 1946.<ref {{sfn|Ricklefs |2008|pname=341-344}}":0" />
 
== Jalannya perundingan ==
Setelah pemilihan umum Belanda pada tahun [[1946]], koalisi pemerintahan yang baru terbentuk memutuskan untuk mendirikan "Komisi Jenderal" untuk memulai negosiasi dengan Indonesia. Pemimpin dari komisi ini adalah [[Wim Schermerhorn]]. Tujuan didirkannya komisi ini adalah untuk mengatur [[konstitusi]] Hindia Belanda pada pasca-[[Perang Dunia II]] tanpa memerdekakan koloninya.<ref name=":1">{{Cite web|title=The 'Linggadjati Agreement'|url=https://www.indonesia-nederland.org/linggarjati-award-2/the-linggadjati-agreement/|website=Indonesia Nederland Society|language=en-US|access-date=2020-11-03}}</ref>
[[Berkas:"LINGGADJATI" GETEKEND-PGM4011927.webm|jmpl|Potongan pemberitaan mengenai Linggarjati (dalam bahasa Belanda)]]
 
Dalam perundingan ini Indonesia diwakili oleh [[Sutan Syahrir]], Belanda diwakili oleh tim yang disebut Komisi Jendral dan dipimpin oleh Wim Schermerhorn dengan anggota H.J. Van Mook, dan Lord Killearn dari Inggris bertindak sebagai mediator dalam perundingan ini.
Dalam perundingan ini, Wim Schermerhorn beserta komisinya dan [[Hubertus van Mook]] mewakili Belanda, sementara [[Soetan Sjahrir]] mewakili Indonesia, dan Lord Killearn dari Inggris bertindak sebagai mediator dalam perundingan ini.
 
== Hasil perundingan ==
Hasil perundingan tersebut menghasilkan 17 pasal yang antara lain berisi:<ref>{{Cite web|title=Indonesia - The National Revolution, 1945-50|url=http://countrystudies.us/indonesia/16.htm|website=countrystudies.us|access-date=2020-11-02}}</ref>
{{wikisource|Perjanjian Linggarjati}}
# Belanda mengakui secara de facto wilayah [[Republik Indonesia]], yaitu Jawa, Sumatera ,dan Madura.
Hasil perundingan tersebut menghasilkan 17 pasal yang antara lain berisi:
# Belanda mengakui secara de facto wilayah [[Republik Indonesia]], yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.
# Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal [[1 Januari]] [[1949]].
# Pihak Belanda dan Indonesia Sepakatsepakat membentuk negara [[RISRepublik Indonesia Serikat]] (RIS).
# Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam ''Commonwealth''/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.
Mengenai RIS sendiri, [[Soekarno]] menerima kompromi tersebut untuk menghindari perlawanan terhadap Belanda yang sulit dan pemahamannya mengenai sistem [[republik]], maka ia dapat memimpin RIS yang mayoritasnya penduduk Indonesia. Sementara Komisi Jenderal juga menerima kompromi tersebut karena kemungkinan perang dapat dihindari dan [[hubungan Belanda dengan Indonesia]] dapat berlanjut.<ref name=":1" />
 
== Pro dan Kontra di kalangan masyarakat Indonesia ==
PerjanjianPerundingan Linggarjatiini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia, contohnya beberapa [[Partai politik|partai]] seperti [[Masyumi|Partai Masyumi]], [[PNI]], [[Partai Rakyat Indonesia]], dan [[Partai Rakyat Jelata]]. Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjianperundingan itu adalah bukti lemahnya pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara Indonesia.<ref>{{Cite Untukweb|last=Okezone|first=|date=2019-11-12|title=Kilas menyelesaikanBalik permasalahan73 ini,Tahun pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 6/1946Lalu, dimanaPerundingan bertujuanLinggarjati menambahyang anggotaTuai [[KomitePro-Kontra Nasional: Indonesia Pusat]] agar pemerintah mendapat suara untuk mendukungOkezone News|url=https://news.okezone.com/read/2019/11/12/65/2128904/kilas-balik-73-tahun-lalu-perundingan -linggarjati-yang-tuai-pro-kontra|website=Okezone.com|language=id-ID|access-date=2020-11-03}}</ref>
[[Berkas:Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan - Poster.jpg|jmpl|Salah satu poster yang dipajang di Bangunan Cagar Budaya Gedung Perundingan Linggarjati berisikan himbauan pencegahan konflik akibat pro kontra masyarakat Indonesia terhadap hasil perundingan.]]
 
Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia, contohnya beberapa [[partai]] seperti [[Masyumi|Partai Masyumi]], [[PNI]], [[Partai Rakyat Indonesia]], dan [[Partai Rakyat Jelata]]. Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti lemahnya pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 6/1946, dimana bertujuan menambah anggota [[Komite Nasional Indonesia Pusat]] agar pemerintah mendapat suara untuk mendukung perundingan linggarjati.
== Dampak ==
Perjanjian ini memberikan dampak buruk bagi Indonesia. Indonesia harus kehilangan wilayah kekuasaannya, berdasarkan perjanjian ini wilayah Indonesia hanya [[Jawa]], [[Sumatera]], dan [[Madura]]. Bagi beberapa pihak kehilangan wilayah ini adalah sebuah kesalahan besar. Langkah ini terpaksa diambil dengan pertimbangan delegasi Indonesia adalah kekuatan militer Belanda yang hebat dan militer Indonesia yang apa adanya, apabila perundingan ini tidak membuahkan hasil akan mengakibatkan perang kembali yang akan berdampak buruk bagi Indonesia. Selain itu Indonesia harus ikut dalam Persemakmuran Indonesia-Belanda.<ref>{{cite web|title= Linggarjati: Perjanjian di Rumah Tua Seorang Janda|author= Petrik Matanasi|year= 2017|accessdate= 9 Januari 2021|website= Tirto.id|url= https://tirto.id/linggarjati-perjanjian-di-rumah-tua-seorang-janda-czZU}}</ref>
 
Namun dalam perjanjian ini Indonesia memiliki dampak positif di mata dunia internasional makin meningkat dengan pengakuan Belanda atas kemerdekaan Indonesia mendorong negara-negara lain untuk secara sah mengakui kemerdekaan Republik Indonesia.
 
== Pelanggaran Perjanjian ==
Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal [[20 Juli]] [[1947]], [[Gubernur Jendral]] H.J. vanVan Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini, dan pada tanggal [[21 Juli]] [[1947]], meletuslah [[Agresi Militer Belanda I]]. Hal ini merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.<ref>{{Cite journal|last=Agha|first=Issam Abdul|date=1961|title=The United Nations and national independence: the Indonesian question: A peaceful settlement; the Algerian problem: A case study in evolution study in evolution|url=https://scholarworks.umt.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=9687&context=etd|journal=ScholarWorks University of Montana|volume=|issue=|pages=12|doi=}}</ref>
 
== CatatanGaleri ==
<gallery>
{{notelist}}
[[Berkas:Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan001.JPG|jmpl|Gedung Perundingan Linggarjati. Terletak di [[Cilimus, Kuningan|Cilimus]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]], [[Jawa Barat.]]
{{Reflist}}
[[Berkas:Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan - Poster.jpg|jmpl|Salah satu poster yang dipajangPoster di Bangunan Cagar Budaya Gedung Perundingan Linggarjati berisikanyang berisi himbauanimbauan pencegahan konflik akibat pro kontra masyarakat Indonesia terhadap hasil perundingan.]]
Berkas:Drafting Linggadjati Agreement 26 November 1946 KR.jpg|Sutan Sjahrir dan Wim Schermerhorn sedang menyusun Perundingan Linggarjati
</gallery>{{notelist}}
 
== Lihat juga ==
* [[Museum Perundingan Linggarjati]]
 
== Referensi ==
<references />
 
== Bibliografi ==
{{refbegin}}
* {{cite book | last = Fischer| first = Louis | title = The Story of Indonesia | url=https://archive.org/details/storyofindonesia00fisc|edition = 4th | publisher = Harper & Brothers | year = 1959 | location = New York}}
* {{Citation | editor1-last = Frederick | editor1-first = William H. | editor2-last = Worden | editor2-first = Robert L. | title = The National Revolution, 1945-50 | work = Indonesia: A Country Study | publisher = Library of Congress | place = Washington, D.C. | year = 1993 | url = http://countrystudies.us/indonesia/16.htm | accessdate = 1 December 2009 | lastauthoramp = yes | postscript = .}}
* {{Cite book |last=Kahin| first=George McTurnan| year= 1952| title=Nationalism and Revolution in Indonesia| url=https://archive.org/details/nationalismrevol0000kahi|publisher=Cornell University Press| location =Ithaca, New York}}
* {{cite book | last = Ricklefs | first = M. C. | authorlink = M. C. Ricklefs | title = A History of Modern Indonesia Since c. 1300 | edition = 4th | publisher = Palgrave Macmillan | year = 2008 | origyear = 1981 | location = London | isbn = 978-0-230-54685-1}}
* {{Cite book |last=Taylor |first=Alastair M. |title=Indonesian Independence and the United Nations |author-link = Alastair M. Taylor |year=1960 |publisher=Stevens & Sons|location=London }}
* {{cite book | last = Wehl| first = David | title = The Birth of Indonesia | publisher = George Allen & Unwin Ltd. | year = 1948 | location = London }}
* {{cite book|author=Machdi Suhadi, Sutarjo Adisusilo, A. Kardiyat Wiharyanto|year=2006|title=Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah untuk SMP dan MTs kelas IX|publisher=Erlangga|page=30}}
{{refend}}
 
{{Commonscat|Linggarjati Agreement}}{{Revolusi Nasional Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Linggarjati}}