Bekam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penamaan dengan Bahasa Arab tidak relevan dengan konteks topik halaman dan juga sejarah asal teknik bekam yang diyakini banyak expert berasal dari Asia, terutama Asia Timur.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(25 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
{{penyangkalan-medis}}
{{Kotak samping pengobatan alternatif}}
'''Bekam''' ([[Bahasaadalah adalah penyedotan lokal darah dari sayatan kulit kecil.<ref>{{cite journal Arab|Arab]]last=Albinali |first=Hajar |date=June 2004 |title=Traditional Medicine Among Gulf Arabs Part II – Blood Letting |url=http://www.heartviews.org/text.asp?2004/5/2/74/64567 الحجامة;|journal=Heart ''alViews |volume=5 |issue=2 |pages=74–85 |archive-hijamah'')url=https://web.archive.org/web/20070911211305/http://www.hmc.org.qa/heartviews/VOL5NO2/special_section.htm adalah|archive-date=11 September 2007 |url-status=live}}</ref> Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan [[darah]] statis (kental) yang mengandung [[toksin]] dari dalam tubuh [[manusia]]. Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di [[kulit]] dan pengeluaran darah darinya. Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu proses pemvakuman kulit kemudian dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari kulit yang telah divakum sebelumnya.
 
== Transliterasi ==
Baris 10:
== Sejarah ==
[[Berkas:Drawn blood.jpg|jmpl|[[Darah]] kental setelah disedot dengan alat bekam.]]
Bekam sudah dikenal sejak zaman dahulu, yaitu kerajaan [[Sumeria]], kemudian terus berkembang sampai [[Babilonia]], [[Mesir kuno]], [[Saba]], dan [[Persia]]. Pada zaman Nabi [[Muhammad]], dia menggunakan tanduk [[kerbau]] atau [[sapi]], tulang [[unta]], gading [[Gajah|gajah.]].
 
Pada zaman [[Republik Rakyat Tiongkok|China]] kuno mereka menyebut "hijamah" sebagai “perawatan tanduk” karena tanduk menggantikan [[kaca]]. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 [[Kalender Hijriyah|Hijriyah]]), orang-orang di [[Eropa]] menggunakan [[lintah]] sebagai alat untuk ''hijamah''. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara [[Prancis]] untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila ditempelkan pada tubuh [[manusia]] yang sakit, dia akan terus menghisap [[darah]] tadi dengan efektif. Setelah kenyang, lintah tersebut tidak berupaya lagi untuk bergerak, lantas jatuh dan mengakhiri penghisapannya.
 
Seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya ''A Handbook of Prescriptions for Emergencies'' menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan [[bisul]] yang disebut tehnikteknik “jiaofa”, sedangkan pada masa [[Dinasti Tang]], bekam dipakai untuk mengobati [[Tuberkulosis|TBC]] [[paru-paru]]. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 [[Kalender Hijriyah|Hijriyah]]), orang-orang di Eropa menggunakan lintah (''al ‘alaq'') sebagai alat untuk bekam dan dikenal dengan istilah ''leech therapy'', praktik seperti ini masih dilakukan sampai dengan sekarang.
 
Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif. Disebutkan oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel ''Management of Urinary tract Infections: historical perspective and current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology''. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan kedokteran tertua [[Ebers Papyrus]] yang ditulis sekitar tahun 1550 [[Masehi|SM]] di [[Mesir kuno]] menyebutkan masalah bekam.
 
[[Hippocrates]] (460-377 SM), [[Celsus]] (53 SM-7 M), [[Aulus Cornelius Galen]] (200-300 M) mempopulerkan cara pembuangan secara langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melakukan tehnikteknik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien [[pingsan]]. Cara ini juga sering digunakan oleh orang [[Romawi]], [[Yunani]], [[Byzantium]] dan [[Italia]] oleh para [[rahib]] yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.
 
== Perkembangan di Indonesia ==
Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke [[Indonesia]], diduga kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang [[Gujarat]] dan [[Arab]] yang menyebarkan agama [[Islam]].
 
Metode ini dulu banyak dipraktikkan oleh para [[kyai]] (ulama agama islam) dan [[santri]] (murid) yang mempelajarinya dari "[[kitab kuning]]” dengan tehnikteknik yang sangat sederhana yakni menggunakan [[api]] dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya dengan gelas (botol). Saat itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pegal di [[Tubuh|badan]], dan sakit kepala atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.
 
Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di [[Indonesia]] sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa dan pekerja Indonesia yang pernah belajar di [[Malaysia]], [[India]], dan [[Timur Tengah]]. Kini, pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis, dan efektif.
 
Saat ini mulai dilakukan pendekatan-pendekatan akademis untuk menjelaskan mekanisme kerja bekam, bukan hanya dari sudut pandang spiritual ([[Al-Qur'an|Al qur'an]] dan [[Hadis|Al Hadist]]) dan budaya (kebiasaan bangsa [[Timur Tengah]] dan [[Republik Rakyat Tiongkok|China]]) tetapi juga menjelaskan dari sudut pandang medis ([[Kedokteran|kedokteran konvensional]]). Disamping itu telah ada beberapa tokoh dari kalangan akademisi, [[Psikolog|psikolog klinis]] dan praktisi kesehatan yang semakin mempelopori perkembangan bekam di Indonesia seperti [[Zaidul Akbar]] (JSR JalanJurus Sehat Ala RosulRasulullah), Ustad Kathur Suhardi (Bekam Steril Assabil), Ali Ridho (Bekam Sinergi), Wada A. Umar (Sembuh Dengan Satu Titik), Al Amin Ibnu (NHT Natural Health Therapy), Agus Rahmadi (Kitab Pedoman Pengobatan Nabi), dll.
 
== Bekam dalam Islam ==
=== Keutamaan  dan  manfaat  bekam ===
Menurut keyakinan umat [[Muslim]], bekam adalah salah satu pengobatan yang paling ideal bagi mereka,<ref>"Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah  ''hijamah''  (bekam)".  (Muttafaq  ‘alaihi,  Shahih  Bukhari  no.  2280  &  Shahih  Muslim  no.  2214)</ref> dan terbaik<ref>"Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah  ''al  hijamah''".  (HR.  Ahmad,  shahih)</ref> bagi umat Nabi [[Muhammad]], kemudian di dalam berbekam, terkandung kesembuhan,<ref>Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya pada  bekam itu  terkandung  kesembuhan.”  (Kitab Mukhtashar Muslim no. 1480, Shahihul Jaami' no.  2128  &  Silsilah  ''al-Hadiits  ash-Shahiihah'' no. 864, karya Imam al-Albani)</ref><ref>Dari Ashim bin Umar bin Qatadah, dia memberitahukan bahwa Jabir bin Abdullah pernah  menjenguk  al-Muqni’, dia bercerita: “Saya tidak sembuh sehingga saya berbekam, karena sesungguhnya saya pernah mendengar rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya di dalamnya terkandung kesembuhan’.” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu  Ya’la,  al-Hakim,  al-Baihaqi)</ref><ref>"Kesembuhan bisa diperoleh dengan 3 cara yaitu: sayatan pisau bekam, tegukan  madu, sundutan  api. Namun saya tidak menyukai berobat  dengan  sundutan  api."  (HR.  Muslim)</ref><ref>"Penyembuhan terdapat dalam tiga  hal, yakni meminum madu, sayatan alat bekam, dan sundutan dengan api, dan  saya  melarang  umatku  berobat  dengan   sundutan  api."  (HR.  Bukhori)</ref><ref>Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah bersabda: “Ada 3 hal yang jika pada sesuatu ada kesembuhan, maka kesembuhan itu ada pada sayatan alat bekam atau minum madu atau membakar bagian yang sakit, dan saya membenci pembakaran (sundutan  api) dan tidak juga menyukainya.”  (HR.  Ahmad  dalam  Musnad-nya)</ref><ref>Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda: “Jika  ada  suatu  kesembuhan  pada  obat-obat kalian maka hal itu ada pada  sayatan  alat  bekam.”  Dia  bersabda:  “Atau  tegukkan  madu.”  (Kitab  Kasyful  Astaar‘an  Zawaa-idil Bazar, karya  al-Haitsami,  III/388)</ref> dan terdapat kebaikan.<ref>"Jika pada sesuatu yang kalian pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah berbekam." (Shahih  Sunan  Ibnu  Majah,  karya  Syaikh  Al-Albani (II/259), Shahih  Sunan  Abu  Dawud,  karya  Syaikh  Al-Albani  (II/731))</ref>
 
BerbekamDalam sudut pandang Islam, metode bekam sangat dianjurkan dan para [[ulama]] menganggapnya sebagai [[sunnah]].<ref>{{Cite web|date=2019-11-14|title=Terapi Bekam, Pengobatan Sunah Nabi untuk Usir Beragam Penyakit|url=https://jateng.inews.id/berita/terapi-bekam-pengobatan-sunah-nabi-untuk-usir-beragam-penyakit|website=iNews.ID|language=id|access-date=2022-05-16}}</ref> Berbekam pula diyakini oleh umat [[Muslim]] dapat meringankan [[otot]] yang kaku dan mempertajam pandangan [[mata]] orang yang di bekam.<ref>Dari Ibnu Abbas, nabi bersabda: "Orang yang paling baik adalah seorang tukang bekam (''Al  Hajjam'') karena ia mengeluarkan darah kotor, meringankan otot kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang  dibekamnya."  (HR.  Tirmidzi,  hasan  gharib)</ref><ref>Dari Anas bin Malik,  rasulullah  bersabda:  “Kalian  harus  berbekam  dan  menggunakan  ''al-qusthul bahri''." (HR. Bukhari, Muslim,  Ahmad,  dan  an-Nasai  dalam  kitab  as-Sunan  al-Kubra  no.  7581)</ref><ref>Dari  Jabir  al-Muqni, dia bercerita: “Saya tidak akan merasa sehat sehingga berbekam, karena  sesungguhnya  saya  pernah  mendengar  rasulullah  bersabda:  "Sesungguhnya  pada  bekam  itu  terdapat  kesembuhan’.”  (Shahih  Ibnu  Hibban  (III/440))</ref> Berbekam itu diyakini pula menjadi penetral ketegangan [[emosi]] seseorang,<ref>Dari  Anas bin Malik,  dia  bercerita: “Rasulullah bersabda: ‘Jika terjadi panas memuncak, maka netralkanlah dengan  bekam  sehingga  tidak  terjadi  hipertensi  pada  salah  seorang  di antara  kalian  yang  akan  membunuhnya’.”  (Diriwayatkan  oleh  al-Hakim  dalam  kitab  al-Mustadrak, dari  Anas  secara  marfu’,  dia  menshahihkannya  yang  diakui  pula  oleh  adz-Dzahabi  (IV/212))</ref>  kemudian perintah berbekam sendiri menurut kisah dari [[Abdullah bin Mas'ud]] adalah anjuran dari para [[malaikat]] ketika [[Muhammad]] sedang ''[[Isra Mikraj|Mi'raj]]'' ke [[Sidrat al-Muntaha]].<ref>Dari Abdullah bin Mas’ud, dia berkata: “Rasulullah pernah menyampaikan sebuah hadits tentang malam dimana dia diperjalankan bahwa dia tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh dia  dengan  mengatakan:  ‘Perintahkanlah  umatmu  untuk  berbekam’.”  (Shahih  Sunan  at-Tirmidzi,  Syaikh  al-Albani  (II/20),  hasan  gharib)</ref><ref>Pada malam saya diisra'kan, saya tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka  berkata: “Wahai Muhammad suruhlah umatmu melakukan bekam.” (HR  Sunan Abu  Daud, Ibnu Majah, Shahih  Jami'us  Shaghir  2/731)</ref><ref>Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah bersabda: “Tidaklah saya berjalan melewati segolongan malaikat pada malam saya diisra’kan, melainkan  mereka  semua  mengatakan  kepada saya:  ‘Wahai  Muhammad,  engkau  harus  berbekam’.”  (Shahih  Sunan  Ibnu  Majah,  Syaikh  al-Albani  (II/259))</ref><ref>Dari Ibnu Umar, Rasulullah  bersabda: “Tidaklah  saya  melewati  satu  dari  langit-langit yang ada melainkan para malaikat mengatakan: ‘Hai Muhammad, perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena  sebaik-baik  sarana  yang  kalian  pergunakan  untuk  berobat  adalah  bekam,  ''al-kist'',  dan  ''syuniz''  (semacam  tumbuh-tumbuhan)’.” (Kitab Kasyful Astaar  ‘an Zawaa-idil  Bazar, karya  al-Haitsami,  III/388)</ref>
 
=== Waktu ideal berbekam ===
Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah ( bekam ) adalah sebagai berikut:
* Siklus jam: rentang ± 3 jam sesudah [[makan]],
* Siklus harian: antara jam 8.00–10.00 atau jam 13.00–15.00,
* Siklus mingguan: Senin, Selasa dan Kamis,<ref>Dari Ibnu Umar, dia berkata, dia berkata, rasulullah bersabda: "Hijamah sebelum makan pagi adalah paling ideal. Hijamah itu dapat menambah kecerdasan akal, menambah kekuatan hafalan orang-orang yang menghafal, siapa yang hendak melakukan pengobatan dengan hjamah, hendaklah dia melakukannya pada hari Kamis, atas nama Allah. Hindarilah hijamah pada hari Jum’at, hari Sabtu dan hari Ahad. Lakukanlah hijamah pada hari Senin dan Selasa. Hindari hijamah pada hari Rabu, karena itu merupakan hari ketika Ayyub di timpa bala’. Penyakit lepra dan kusta tidak muncul melainkan pada hari Rabu atau malam Rabu." (Shahih Sunan Ibnu Majah, Al-Albany, 2/261)</ref>
* Siklus bulanan: tanggal 17, 19, 21 dari bulan [[Qomariyah]]Qamariyah,<ref>Dari Abdullah bin Mas’ud, dia berkata, rasulullah bersabda: "Waktu yang paling baik bagi kalian untuk melakukan hijamah ialah pada tanggal 17, 19, dan 21 (dari bulan Qomariyah)." (Shahih Sunan At-Tirmidzi)</ref>
* Siklus tahunan: bulan [[Syakban|Sya’ban]].
 
Baris 47:
Termuat di dalam [[atsar]] bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu perut kosong, rentang waktu kurang lebih 3 jam sesudah [[makan]], merupakan pengobatan, pada waktu perut kenyang merupakan penyakit.
 
Pengarang [[Al-Qanun]], [[Ibnu Sina]] berkata: "Dianjurkan untuk tidak berbekam pada awal bulan, karena darah belum bergerak dan bergejolak. Juga tidak di akhir bulan karena darah telah berkurang. Melainkan pada pertengahan bulan di mana darah benar-benar telah bergejolak dan banyak karena banyaknya sinar rembulan".<ref>{{Cite book|title=Al-Qanun|last=|first=ibnu sina|publisher=|year=|isbn=|location=|page=}}</ref>.
 
<!-- SEMBUNYIKAN DAHULU...
Baris 55:
* Bekam api (''fire cupping''), yaitu teknik membekam menggunakan api sebagai media pemvakum/membekam. Bekam api menggunakan gelas khusus bekam api yang terbuat dari kaca tebal. Bekam api berkembang luas di Cina sebagai teknik pengobatan yang banyak sekali digunakan selain akupuntur. Konsep TCM menyatakan bahwa bekam api digunakan untuk mengeluarkan patogen angin dan dingin. Bagi tipikal pasien yang mengalami sindrom panas dan kering (sindrom re) tidak dianjurkan menggunakan bekam api.<ref>http://www.pelatihanbekam.org/2012/08/metoda-bekam-api.html</ref>
 
=== Waktu  berbekam  dan  titik-titik pembekaman ===
# Dari  Ibnu  Abbas,  berkata:  "Rasulullah  {{saw}}  berobat  dengan  hijamah  ketika  dia  sedang  ihram."  (HR.  Bukhari)
# Dari  Anas  bin  Malik,  dia  bercerita:  “Nabi  {{saw}}  pernah  berbekam  ketika  dia  tengah  berihram  karena  rasa  sakit  yang  dia  rasakan  di  kepalanya.”  (Shahih  Ibnu  Khuzaimah,  karya  al-A’zhami  (IV/187))
# Dari  Anas,  berkata:  “Bahwa  Nabi  {{saw}}  pernah  berbekam  ketika  dia  tengah  berihram  di  bagian  punggung  kaki  dia  karena  rasa  sakit  yang  ada  padanya.”  (Shahih  Ibnu  Khuzaimah,  karya  al-A’zhami  (IV/187))
# Dari  Ibnu  Abbas,  berkata:  "Rasulullah  {{saw}}  berobat  dengan  hijamah  ketika  dia  sedang  puasa."  (HR.  Bukhari)
# Dari  Abdullah  bin  Buhainah,  dia  bercerita:  “Rasulullah  {{saw}}  berbekam  di  bagian  tengah  kepalanya  sedang  dia  tengah  berihram  karena  pusing  yang  dia  rasakan.”  (HR.  Bukhari)
# Dari  Ibnu  Umar,  dia  bercerita:  “Nabi  {{saw}}  pernah  berbekam  di  kepalanya  dan  menyebutnya  dengan  Ummu  Mughits.”  (Kitab  al-Fawaaid,  dinilai  hasan  oleh  al-Albani)
# Dari  seseorang,  dia  bercerita,  “Rasulullah  {{saw}}  bersabda:  ‘Tidak  batal  puasa  orang  yang  muntah  atau  orang  yang  bermimpi  (basah)  dan  tidak  juga  orang  yang  berbekam’.”  (HR.  Abu  Dawud,  Ibnu  Khuzaimah,  sanad  hasan  oleh  al-Albani)
# Dari  Jabir,  dia  bercerita:  “Sesungguhnya  Nabi  {{saw}}  jatuh  dari  kuda  dia  dan  menimpa  batang  pohon,  sehingga  kaki  dia  patah.  Waki’  berkata:  ’Sesungguhnya  nabi  {{saw}}  berbekam  di  bagian  kaki  yang  terkilir’.”  (Shahih  Sunan  Ibnu  Majah,  karya  al-Albani)
# Dari  Jabir:  “Nabi   {{saw}}  pernah  berbekam  karena  kakinya  tersandung/terkilir.”  (Shahih  Ibnu  Khuzaimah)
# Dari  Anas  bin  Malik:  “Bahwa  Nabi  {{saw}}  pernah  berbekam  di  kedua  urat  merih  (vena  jugularis/jugular  vein)  dan  punggung  bagian  atas.”  (HR.  Abu  Dawus,  dishahihkan  oleh  al-Albani)
# Dari  Abu  Kabsyah  al-‘Anmari:  “Rasulullah  {{saw}}  pernah  dibekam  bagian  tengah  kepalanya  dan  diantara  kedua  pundaknya,  dan  Beliau  bersabda:  ‘Barangsiapa  mengalirkan  darah  ini,  maka  tidak  akan  mudharat  baginya  untuk  mengobati  sesuatu  dengan  sesuatu’.”  (Shahih  Sunan  Abu  Dawud  (no.  3268),  lihat  juga  kitab  Jaami’ul  Ushuul  (VII/541))
# Disebutkan  oleh  Abu  Nu’aim  di  dalam  kitab  ath Thibbun  Nabawi,  sebuah  hadits  marfu’:  “Kalian  harus  berbekam  di  ''jauzatil  qamahduwah'',  karena  sesungguhnya  ia  dapat  menyembuhkan  dari  5  penyakit.”  Beliau  menyebutkan  diantaranya  adalah  kusta 
 
=== Tanggal  pelaksanaan  bekam ===
# Dari  Abu  Hurairah,  Rasulullah  {{saw}}  bersabda:  “Barangsiapa  berbekam  pada  hari  ke-17,  19  dan  21  (tahun  Hijriyah),  maka  ia  akan  sembuh  dari  segala  macam  penyakit.”  (Shahih  Sunan  Abu  Dawud,  II/732,  karya  Imam  al-Albani)
# Dari  Abdullah  bin  Mas’ud,  Rasulullah  {{saw}}  bersabda:    Sesungguhnya  sebaik-baik  bekam  yang  kalian  lakukan  adalah  hari  ke-17,  ke-19,  dan  pada  hari  ke-21.”  (Shahih  Sunan  at-Tirmidzi,  Syaikh  al-Albani  (II/204))
# Dari  Anas  bin  Malik,  dia  bercerita:    Rasulullah  {{saw}}  biasa  berbekam  di  bagian  urat  merih  (jugular  vein)  dan  punggung.  Beliau  biasa  berbekam  pada  hari  ke-17,  ke-19,  dan  ke-21.”  (HR,  Tirmidzi,  Abu  Dawud,  Ibnu  Majah,  Ahmad,  sanad  shahih)
# Dari  Ibnu  Abbas,  ia  berkata:  “Rasulullah  {{saw}}  bersabda:  ‘Berbekamlah  pada  hari  ke-17  dan  ke-21,  sehingga  darah  tidak  akan  mengalami  hipertensi  yang  dapat  membunuh  kalian’.”  (Kitab  Kasyful  Astaar  ‘an  Zawaa-idil  Bazar,  karya  al-Haitsami  (III/388))
 
=== Hari  pelaksanaan  bekam ===
# Dari  Abu  Hurairah,  dia  bercerita:  “Rasulullah  {{saw}}  bersabda:  ‘Barangsiapa  berbekam  pada  hari  Rabu  atau  hari  Sabtu,  lalu  tertimpa  wadhah  (cahaya  dan  warna  putih,  lepra),  maka  hendaklah  dia  tidak  menyalahkan,  melainkan  dirinya  sendiri’.”  (Kitab  Kasyful  Astaar  ‘an  Zawaa-idil  Bazar,  karya  al-Haitsami  (III/388))
# Dari  Ibnu  Umar,  Rasulullah  {{saw}}  bersabda:  “Berbekam  dilakukan  dalam  keadaan  perut  kosong  adalah  yang  paling  ideal,  dimana  ia  akan  menambah  kecerdasan  otak  dan  menambah  ketajaman  menghafal.  Ia  akan  menambah  seorang  penghafal  lebih  mudah  menghafal.  Oleh  karena  itu,  barangsiapa  hendak  berbekam,  maka  sebaiknya  dia  melakukannya  pada  hari  Kamis  dengan  menyebut  nama  Allah  SWT.  Hindarilah  berbekam  pada  hari  Jumat  dan  hari  Sabtu  serta  hari  Ahad.  Berbekamlah  pada  hari  Senin  dan  Selasa.  Hindarilah  berbekam  pada  hari  Rabu,  karena  Rabu  merupakan  hari  dimana  nabi  Ayyub  tertimpa  malapetaka.  Tidaklah  timbul  penyakit  kusta  dan  lepra,  kecuali  pada  hari  Rabu  atau  malam  hari  Rabu.”  (Shahih  Sunan  Ibnu  Majah,  II/261,  karya  Imam  al-Albani) 
 
Al-Khallal  berkata:  “Saya  diberitahu  Ishmah  bin  Isham,  dia  berkata:  Saya  diberitahu  Hambal,  dia  berkata:  ‘Abu  Abdullah  Ahmad  bin  Hambal  biasa  melakukan  bekam  kapan  pun  ketika  darah  tidak  normal  dan  kapan  pun  waktunya’. ”Dari  beberapa  hadits  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  nabi  {{saw}}  biasa  melakukan  bekam  ketika  sakit,  tanpa  harus  melihat  kapan  waktunya,  tanpa  harus  menunggu  hingga  tiba  waktu  tertentu.  Secara  ilmiah  dan  medis,  jika  waktu-waktu  yang  ditetapkan  para  ulama  itu  merupakan  waktu  yang  paling  baik  dan  paling  tepat  untuk  melakukan  bekam,  karena  pada  saat  itulah  darah  sedang  tidak  normal,  maka  waktu  datangnya  sakit  merupakan  waktu  yang  paling  tepat  dan  efektif,  karena  saat  itulah  darah  sedang  tidak  normal.
 
=== Halalnya  Upah  Bagi  Pembekam  (Hajjam) ===
# Dari Ibnu Abbas: “Bahwa nabi {{saw}} pernah berbekam dikedua urat merih dan dibagian antara kedua pundak yang merupakan pangkal punggung. Lalu dia memberikan upah kepada  pembekam.  Seandainya  upah  bekam  itu  haram,  pastilah  Beliau  tidak  memberinya.”  (Kitab   Mukhtashar  asy  Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan ikhtishar oleh Imam al-Albani)
# Dari Rafi’ bin Khadij, Rasulullah {{saw}} bersabda: “Apa yang didapatkan oleh seorang pembekam, maka sebaiknya upah itu diberikan rangsum makanan untuk binatang ternak.” (HR.  Ahmad,  ath-Thabrani,  Abu  Dawud,  at-Tirmidzi)
# Dari Ibnu Umar: “Bahwa nabi {{saw}} pernah mengundang seorang tukang bekam lalu dia membekam dia. Setelah selesai, dia bertanya kepadanya: ‘Berapa  pajakmu?’ Dia  menjawab: ‘Tiga  sha’.’  Lalu  dia  membatalkan  satu  sha’  dari  pajaknya,  kemudian  dia  memberikan  upahnya.”  (Kitab   Mukhtashar  asy  Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan ikhtishar  oleh  Imam  al-Albani)
# Dari  Ali:  “Bahwa  nabi  {{saw}}  pernah  berbekam  dan  menyuruhku  untuk  memberi  tukang  pembekam  upahnya.”  (Kitab   Mukhtashar  asy  Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan ikhtishar oleh  Imam  al-Albani)
# Dari  Abdullah  bin  Mas’ud,  dia  bercerita:  “Rasulullah  {{saw}}  melarang  mencari  rizqi  melalui  tukang  bekam.”  (HR.  Ibnu  Majah)
# Dari Anas bin Malik, dia  bercerita: “Rasulullah  {{saw}}  pernah berbekam,  dia  dibekam  oleh  Abu Thayyibah.  Lalu  dia  menyuruh  seseorang  untuk  memberikan dua sha’ bahan makanan  kepadanya. Beliau  memberitahu  keluarganya,  lalu  mereka  menghapuskan  pajaknya.”  (Kitab   Mukhtashar  asy  Syamaa-ilil Muhammadiyah,  tahqiq  dan  ikhtisar oleh  Imam  al-Albani)  
 
Catatan
Tirmidzi  meriwayatkan  dalam  Sunannya  dari  ‘Ikrimah:  “Ibnu  Abbas  memiliki  tiga  orang  budak  yang  ahli  bekam.  Dua  orang  diantaranya  dikaryakan  untuk  sumber  penghasilan  dirinya  dan  keluarganya,  sedangkan  yang  satu  orang  lagi  khusus  membekam  dirinya  dan  keluarganya.”  (Ath-Thibb,  1978,  hasan  ghorib) 
 
== Bekam Steril ==
Baris 216:
Berikut adalah beberapa publikasi terkait dengan terapi bekam:
* Alexis Black: Ancient Chinese technique of cupping offers pain relief without drugs or surgery (http://www.naturalnews.com/020253.html)
* Anita J. Shannon, LMBT: Massage Cupping Therapy for Health Care Professionals (http://www.massagetoday.com/archives/20…{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }})
* Celebs Paltrow and Spears “Stuck” on Ancient Chinese Art of Cupping (http://www.free-press-release.com/news/200704/1177612286.html)
* Dr. Nishi Joshi menggunakan akupuntur dan bekam untuk menangani kanker payudara dari artis Kylie Minogue serta menterapi Cate Blanchett dan Kate Moss.
* Dr. S. Tamer: Cupping Therapy Beneficial in Treating Numerous Diseases (http://www.naturalnews.com/022727.html)
* Dr. Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, ahli pengobatan herbal yang menerapkan metode Cupping dan Lintah (Leech Therapy) dan salahsatu pasien langganannya yang terkenal adalah artis Demi Moore dan Gwyneth Paltrow sebagaimana Britney Spears yang juga pernah di bekam.
* Hennawy M (2004). Cupping therapy and Infertility. Available at http://www.obgyn.net/english/pubs/features/presentations/hennawy15/280,1{{Pranala mati|date=Oktober 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Cupping Therapy and Infertility. Accessed December 2004.
* Ilkay Zihni Chirali: Cupping Therapy (http://www.cuppingtherapy.co.uk/19103.html{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }})
* Kohler D (1990): The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method
* L.M. Thama, H.P. Leea,b,_, C. Lua: Cupping: From a biomechanical perspective (Journal of Biomechanics) June 2005 (http://www.elsevier.com/locate/jbiomech)
Baris 230:
* Subhuti Dharmananda, Ph.D. Director, Institute for Traditional Medicine, Portland, Oregon: Cupping. (http://www.itmonline.org/arts/cupping.htm)
* Thomas W. Anderson (1985): 100 Diseases Treated by Cupping Method
* What Caused Gwyneth’s Spots (http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/38794…{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }})
* International Al-Hijamah Therapist Assosiation (IAHTA) (http://www.iahta.org/{{Pranala mati|date=Agustus 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }})
 
== Lihat juga ==
* [[Limbah bekam]]
 
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
24.[https://www.peygamberyolu.com/hacamat// hacamat]
 
{{Thibbun Nabawi}}