Kabupaten Bangka Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Abcdef242526 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(183 revisi perantara oleh 82 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Bedakan|Basel}}
'''Kabupaten Bangka Selatan''' adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[provinsi]] [[Kepulauan Bangka Belitung]]. Daerah ini disebut sebagai Bumi "JUNJUNG BESAOH" yang menunjukkan bahwa daerah ini menjunjung tinggi budaya dan tradisi turun temurun gotong royong yang tercermin dari kehidupan masyarakat komunal yang kekeluargaannya masih sangat tinggi.
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|nama = Kabupaten Bangka Selatan
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi]]
|translit_lang1_type1 = [[Hanzi]] dan [[Pinyin]]
|translit_lang1_info = بڠک سلاتن
|translit_lang1_info1 = 南邦加 (nán bāng jiā)
{{coor title dm|2|46|S|106|20|E|region:ID-BB_type:adm2nd|display=title}}
|foto = Pandanu odori 111025-19693 bml.JPG
|caption = Pantai Tanjung Berani
|lambang = Lambang Kabupaten Bangka Selatan.png
|provinsi = [[Kepulauan Bangka Belitung]]
|ibukota = [[Toboali, Bangka Selatan|Toboali]]
|peta = Lokasi Babel Kabupaten Bangka Selatan.svg
|motto = Junjung besaoh
|semboyan =
|luas = 3607,08
|kecamatan = 8
|kelurahan = 3
|desa = 50
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Riza Herdavid]]
|wakil kepala daerah = Wakil Bupati
|nama wakil kepala daerah = [[Debby Vita Dewi]]
|nama sekretaris daerah = Hefi Nuranda, S.T., M.M. (Pj.)
|penduduk = 213877
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,90% [[Islam]] |1,19% [[Konghucu]]
|{{Tree list}}
* 1,08% [[Kristen]]
** 0,66% [[Protestan]]
** 0,42% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,70% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,13% [[Hindu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|IPM = {{increase}} 69,67 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00726a|sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://babel.bps.go.id/indicator/26/1162/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.babel.bps.go.id|accessdate=30 Desember 2023}}</ref>
|nomor_polisi = BN
|dau = Rp 363.886.920.000.-
|dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>
|web = {{url|http://www.bangkaselatankab.go.id/}}
}}
 
'''Kabupaten Bangka Selatan''' adalah [[kabupaten]] di [[Provinsi Kepulauan Bangka Belitung]], [[Indonesia]]. Kabupaten Bangka Selatan dibentuk pada tanggal 25 Februari 2003 berdasarkan undang-undang Nomor 5 Tahun 2003. Kabupaten ini berada di [[Pulau Bangka]], dengan [[ibukota]] kabupaten berada di kecamatan [[Toboali, Bangka Selatan|Toboali]]. Pada tahun [[2020]], penduduk kabupaten Bangka Selatan berjumlah 198.189 [[jiwa]], dengan kepadatan kurang lebih 55 jiwa/km<sup>2</sup>, dan pada pertengahan tahun [[2024]] berjumlah 213.877 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=30 Desember 2023|format=visual}}</ref><ref name="BAKSEL">{{cite web|url=https://bangkaselatankab.bps.go.id/publication/2021/02/26/1afd9825d6c536f65a91874c/kabupaten-bangka-selatan-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Bangka Selatan Dalam Angka 2021|website=www.bangkaselatankab.bps.go.id|pages=12, 74|accessdate=7 Juni 2021|format=pdf|archive-date=2021-06-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20210607102506/https://bangkaselatankab.bps.go.id/publication/2021/02/26/1afd9825d6c536f65a91874c/kabupaten-bangka-selatan-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
== Kecamatan ==
 
Motto daerah kabupaten ini adalah {{Smallcaps|junjung besaoh}} yang merupakan cerminan ikatan kekeluargaan dan persaudaraan masyarakatnya.
Kabupaten Bangka Selatan terdiri dari 7 kecamatan yaitu:
 
== Sejarah ==
Kabupaten Bangka Selatan dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2003.<ref>{{Cite book|last=Nuraini|date=2007|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/27551/1/SEJARAH%20TERBENTUKNYA%20PROVINSI%20KEPULAUAN%20BANGKA%20BELITUNG.pdf|title=Sejarah Terbentuknya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung|publisher=Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Tanjungpinang|isbn=978-979-1281-13-3|editor-last=Suarman|pages=17-18|url-status=live}}</ref> Undang-undang ini diterbitkan pada 25 Februari 2003. Bersama-sama dengan pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, dibentuk pula Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur. Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan tidak semata-mata karena kebutuhan pengembangan wilayah [[provinsi]], tetapi juga karena keinginan dari masyarakat, serta upaya untuk mempercepat pembangunan daerah dan terciptanya pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien.
 
Pada awal berdirinya, Kabupaten Bangka Selatan memiliki luas daerah lebih kurang 3.607,08 km<sup>2</sup> atau 360.708 Ha dengan wilayah administrasi 5 [[kecamatan]], 3 [[kelurahan]] dan 45 [[desa]]. Untuk kepentingan percepatan pembangunan daerah, pada 2006 beberapa wilayah administrasi mengalami peningkatan status sehingga wilayah administrasi menjadi 7 kecamatan, 3 kelurahan, 50 desa dan 163 dusun.<ref>{{cite web|url=https://www.bangka.go.id/?q=content%2Fsejarah-terbentuknya-kabupaten-bangka|title=Sejarah Kabupaten Bangka Selatan|website=.bangka.go.id|access-date=2022-05-21|archive-date=2022-05-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220526203507/https://www.bangka.go.id/?q=content%2Fsejarah-terbentuknya-kabupaten-bangka|dead-url=no}}</ref>
 
Sejak dibentuk, roda pemerintahan ikut menyesuaikan. Selama kurun waktu 2003 sampai 2010, telah dilaksanakan beberapa pengangkatan/pelantikan pejabat pemerintahan dengan pelantikan pejabat Bupati Bangka Selatan pertama atas nama Drs. Zikri Kisai pada 24 Mei 2003. Pada 2015, Kabupaten Bangka Selatan resmi memiliki [[bupati]] dan [[wakil bupati]] pertama yaitu Drs. H. Justiar Noer, ST. MM sebagai Bupati dan H. Jamro H. Jalil sebagai Wakil Bupati.<!--# Pelantikan pejabat Bupati Bangka Selatan pertama atas nama Drs. Zikri Kisai pada tanggal 24 Mei 2003.
# Pelantikan PJ Bupati Bangka Selatan kedua pada tanggal 29 Juli 2004 atas nama Drs.H. Justiar Noer, ST. MM
# Pelantikan PJ Bupati Bangka Selatan Ketiga pada tanggal 12 Maret 2005 atas nama H. Umar Mansyur, SH
# Pelantikan Drs. H. Justiar Noer, ST. MM sebagai Bupati dan H. Jamro H. Jalil sebagai Wakil Bupati Bangka Selatan periode 2005-2010, hasil pilkada pertama tahun 2005.
# Pelantikan H. Jamro H. Jalil sebagai Bupati dan Nusyamsu H. Alias sebagai Wakil Bupati terpilih periode 2010-2015, hasil pilkada kedua tahun 2010.
 
=== Sejarah Kota Toboali ===
Mengingat pentingnya arti sejarah,dalam rangka mengenali sejarah Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Bangka Selatan secara umum dan khususnya kota Toboali,setelah menelaah cerita-cerita turun temurun dan peninggalan-peninggalan sejarah diperkirakan Sejarah Asal Kota Toboali tersebut sebagaimana naskah yang disusun dan disampaikan pada Dialog Lawatan Budaya Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Selatan 2011,dengan narasumber yang berasal dari Tokoh-Tokoh Masyarakat Bangka Selatan.
 
Konon menurut cerita,salah satu daerah yang tersisa dan merupakan awal mula berdirinya Kota Toboali,terletak di Kelekak Toboali/Kuburan Keramat (Kelekak Kramat Baher) kurang lebih 5&nbsp;km kearah selatan kota toboali karena di sebelah Timur terdapat lokasi perkampungan tua yakni kampung Tagag dan sebelah barat ada dusun Baher (BAGGER-Bahasa Belanda). Yang menjadi pusat keramaian saat itu. Pada kisaran abad 17 pertengahan Wilayah Selatan Pulau Bangka ini merupakan daerah persinggahan para pedagang.
 
Berdasarkan fakta sejarah diketahui bahwa timah pertama kali ditemukan pertama kali pada tahun 1709 pada penggalian di sungai Olin Kecamatan Toboali. Oleh orang-orang dari Johor kemudian pada tahun 2 Juli 1722 Belanda memperoleh hak istimewa untuk menguasai perdagangan dari Kerajaan Palembang Darusallam secara monopoli. (Kristanto Januardi Benteng Toboali, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jambi).
 
Konon menurut cerita masyarakat secara turun temurun sebagai wilayah perdagangan, wilayah ini merupakan tempat yang ramai dan tak terhindar dari kejahatan. Banyaknya para perompak atau disebut juga dengan “Lanon”, di wilayah ini kemudian dilaporkan ke Kerajaan Palembang Darusallam, masa Pemerintahan Sultan Baharuddin I pada masa itu. Maka Sultan kemudian mengirimkan pasukan untuk mengamankan daerah laut Pulau Bangka dipimpin oleh Raden Ali. Pasukan ini pun membuat benteng pertahanan di daerah Kelekak Toboali sebagai lokasi strategis yang dekat dengan laut. Salah satu pasukan Raden Ali adalah seorang penjahit keturunan Tionghoa, Lie Saw Mie yang digelar "Tukang Baju", yang memiliki keahlian berbahasa daerah, sehingga menjadi intelejen yang munyusup di antara para pedagang untuk mendapatkan informasi.
 
Dikelekak Toboali sendiri pada saat ini masih ada tanah yang digali yang diperkirakan sebagai parit sebagai benteng pertahanan, menurut cerita ukurannya adalah sebagai berikut: Panjang 100m x 100m x 1m dan dalamnya 4 meter. Di sekitar tempat tersebut masih terdapat makam terpelihara baik diantaranya:
1. Kubur Raden
2. Kubur Raden Ayu
3. Dan antara kubur Raden Wahab dan Raden Ayu terdapat dua kuburan yaitu diantaranya kuburan Panglima Ali
Tempat inilah yang merupakan tempat tertua yang merupakan asal muasal nama Toboali, adapun versi cerita asal usul nama kota Toboali lainnya adalah sebagai berikut:
1. Sebagian orang mengatakan/menceritakan bahwa pada tempat tersebut terdapat kebun tebu milik Ali dan orang menyebut daerah itu “Tebu Ali”. Tiap kali bila orang bertanya dijawab dengan jawaban yaitu “Tebu Ali”.
2. Tetapi sebagian mengisahkan bahwa “Tebu” itu dipindakan atau di “ale” (bahasa dialek Toboali), Dan kemudian menjadi “Tebu Ale”.
3. Sebagian lagi menceritakan bahwa disana dahulu ada pahlawan yang bernama “Ali”. Pada suatu ketika terjadi pertempuran, sehingga pahlawan ali tertangkap dan dihukum dengan hukuman pancung lehernya dipotong tetapi lehernya kembali menyambung kemudian dipotong lagi sampai tiga kali namun kembali menyambung kembali. Karena keadaan yang demikian rupa, untuk mengatasi agar kepalanya bersambung (hidup kembali) kemudian kepalanya dipisahkan dan di bawa kepulau Lepar.
 
Kabupaten Bangka Selatan setelah 5 tahun memiliki wilayah kompleks perkantoran dengan alamat di kompleks perkantoran terpadu Gunung Namak Toboali. Kabupaten Bangka Selatan merupakan salah satu sentra penghasil beras di provinsi kepulauan Bangka Belitung yang dihasilkan dari wilayah yang dikembangkan dari daerah transmigrasi yaitu wilayah desa Rias. Selain sebagai wilayah penghasil timah, Bangka Selatan juga dikenal sebagai daerah penghasil hasil pertanian umum lain seperti karet, lada dan kelapa sawit.-->
 
== Geografi ==
Wilayah Kabupaten Bangka Selatan secara geografis berada pada 2°26'27" - 3°5'56" Lintang Selatan dan 107°14'31" - 105°53'09" Bujur Timur.<ref>{{Cite book|last=Swastiwi, A. W., Nugraha, S. A., dan Purnomo, H.|date=2017|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/17543/1/2017%20-%20Sejarah%20perdagangan%20timah%20di%20pangkalpinang.pdf|title=Lintas Sejarah Perdagangan Timah di Bangka Belitung Abad 19 - 20|location=Tanjungpinang|publisher=Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau|isbn=978-602-51182-1-0|editor-last=Sobuwati, D., dan Nuraini|pages=14|url-status=live}}</ref> Wilayah Kabupaten Bangka berada di [[Pulau Bangka]] bagian selatan.<ref>{{Cite book|last=Faisal, Satrio, N., dan Ferdian, K. J.|date=2021|url=http://repository.ubb.ac.id/5359/2/penegakan%20hukum%20pertambangan%20OK%20REV%201.pdf|title=Penegakan Hukum Pertambangan: Genealogi Hukum dan Kekuasaan; Revitalisasi Kebijakan Pertambangan di Kabupaten Bangka Selatan|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit Istana Agency|isbn=978-623-6226-02-5|editor-last=Toni|pages=15|url-status=live}}</ref> Luas wilayah Kabupaten Bangka lebih kurang 3.607,08&nbsp;km<sup>2</sup> meliputi [[pulau]]-pulau di sekitarnya dengan rata-rata ketinggian daerah 28 meter DPL. Ibu kota Kabupaten Bangka Selatan adalah kecamatan Toboali, yang berjarak kurang lebih 125 kilometer dari [[Kota Pangkalpinang]].
 
=== Batas Wilayah ===
Batas wilayah secara administrasi adalah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
|utara = [[Kabupaten Bangka Tengah]]
|selatan = [[Selat Bangka]] dan [[Laut Jawa]]
|barat = [[Selat Bangka]]
|timur = [[Selat Gaspar]] dan [[kabupaten Belitung]]
}}
 
=== Iklim dan Hidrologi ===
Kondisi alam kabupaten Bangka Selatan jika dilihat dari iklim dan cuaca berdasarkan tipe iklim menurut Junghuhn merupakan daerah dengan [[Klasifikasi iklim|tipe iklim A]], dengan curah hujan rata-rata 394&nbsp;mm/tahun. Temperatur tahunan kabupaten Bangka selatan berdasarkan data stasiun meteorologi [[Pangkalpinang]] adalah 28,3° C/tahun, dengan kelembaban per tahun 88% dan tingkat isolasi atau penyinaran matahari per tahun 66,1% dengan tekanan udara 1011, mb.
 
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Bangka Selatan}}
{{:Daftar Bupati Bangka Selatan}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka Selatan}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka Selatan}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bangka Selatan}}
Kabupaten Bangka Selatan terdiri dari 8 kecamatan, yaitu:
# [[Air Gegas, Bangka Selatan|Air Gegas]]
# [[Kepulauan Pongok, Bangka Selatan|Kepulauan Pongok]]
# [[Lepar Pongok, Bangka Selatan|Lepar Pongok]]
# [[Payung, Bangka Selatan|Payung]]
# [[Pulau Besar, Bangka Selatan|Pulau Besar]]
# [[Simpang Rimba, Bangka Selatan|Simpang Rimba]]
# [[Toboali, Bangka Selatan|Toboali]]
# [[Air Gegas, Bangka Selatan|Air Gegas]]
# [[Lepar Pongok, Bangka Selatan|Lepar Pongok]]
# [[Tukak Sadai, Bangka Selatan|Tukak Sadai]]
 
# [[Pulau Besar, Bangka Selatan|Pulau Besar]]
== Penduduk ==
Berdasarkan hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2020]], jumlah penduduk Kabupaten Bangka Selatan pada tahun [[2020]] sebanyak 198.189 jiwa terdiri dari 102.447 [[laki-laki]] dan 95.742 [[perempuan]], mengalami pertumbuhan sebesar 1,34% dari tahun [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]].<ref name="BAKSEL"/> Kepadatan penduduk Kabupaten Bangka Selatan sebesar 54 jiwa/km², dengan [[Kecamatan]] [[Tukak Sadai, Bangka Selatan|Tukak Sadai]] merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 95 jiwa/km² dan [[Kecamatan]] [[Lepar Pongok, Bangka Selatan|Lepar Pongok]] merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 44 jiwa/km².
 
{| class="wikitable" style="margin: 1em auto 1em auto" style="width:70%
|+ '''Jumlah penduduk, luas wilayah, desa dan kelurahan di Kabupaten Bangka Selatan 2020<ref name="BAKSEL"/><ref>{{Cite web |url=http://bangkaselatankab.bps.go.id/statictable/2016/07/19/34/luas-wilayah-menurut-kecamatan-jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-dan-jenis-kelamin-kepadatan-penduduk-dan-rasio-jenis-kelamin-kabupaten-bangka-selatan-menurut-kecamatan-2015.html |title=Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Desa dan Kelurahan di Kabupaten Bangka Selatan Menurut Kecamatan, 2015''' |access-date=2018-07-16 |archive-date=2021-06-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210630022026/https://bangkaselatankab.bps.go.id/statictable/2016/07/19/34/luas-wilayah-menurut-kecamatan-jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-dan-jenis-kelamin-kepadatan-penduduk-dan-rasio-jenis-kelamin-kabupaten-bangka-selatan-menurut-kecamatan-2015.html |dead-url=no }}</ref>
! width="26%"|Nama kecamatan !! width="15%"|Jumlah penduduk !! width="15%"|Luas wilayah!! width="13%"|Jumlah desa!! width="19%"|Jumlah kelurahan
|-
| Kecamatan Air Gegas
| align="center" |41.856 jiwa
| align="center" |853,641&nbsp;km<sup>2</sup>&nbsp;
| align="center" |10
| align="center" |-
|-
| Kecamatan Kepulauan Pongok
| align="center" |4.287 jiwa
| align="center" |89,67&nbsp;km<sup>2</sup>&nbsp;
| align="center" |2
| align="center" |-
|-
| Kecamatan Lepar Pongok
| align="center" |7.957 jiwa
| align="center" |172,31&nbsp;km<sup>2</sup>&nbsp;
| align="center" |4
| align="center" |-
|-
| Kecamatan Payung
| align="center" |20.907 jiwa
| align="center" |372,95&nbsp;km<sup>2</sup>&nbsp;
| align="center" |9
| align="center" |-
|-
| Kecamatan Pulau Besar
| align="center" |9.335 jiwa
| align="center" |169,87&nbsp;km<sup>2</sup>&nbsp;
| align="center" |5
| align="center" |-
|-
| Kecamatan Simpang Rimba
| align="center" |23.848 jiwa
| align="center" |362,30&nbsp;km<sup>2</sup>&nbsp;
| align="center" |7
| align="center" |-
|-
|-
| Kecamatan Toboali
| align="center" |77.212 jiwa
| align="center" |1 460,34&nbsp;km<sup>2</sup>&nbsp;
| align="center" |8
| align="center" |3
|-
|
|-
| Kecamatan Tukak Sadai
| align="center" |12.787 jiwa
| align="center" |126,00&nbsp;km<sup>2</sup>&nbsp;
| align="center" |5
| align="center" |-
|-
|}
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
# [http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/19/name/kepulauan-bangka-belitung/detail/1903/bangka-selatan Profil Kabupaten Bangka Selatan (Kementerian Dalam Negeri RI)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180716054354/http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/19/name/kepulauan-bangka-belitung/detail/1903/bangka-selatan |date=2018-07-16 }}
 
{{Kabupaten Bangka Selatan}}
{{Kepulauan Bangka Belitung}}
{{Authority control}}
{{Indo-stub}}
 
[[Kategori:Kabupaten Bangka Selatan| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Kepulauan Bangka Belitung|Bangka Selatan]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Bangka Selatan]]
[[Kategori:Kabupaten Bangka Selatan]]