Skala kekuatan seismik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rudiwaka (bicara | kontrib)
k Rudiwaka memindahkan halaman Skala magnitudo seismik ke Skala kekuatan seismik
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikantanpa referensi}}
'''Magnitudo gempa''' adalah sebuah besaran yang menyatakan secara jelas tentang seberapa besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa[[Gempa]]. Besaran ini akan bernilai sama, meskipunsekalipun dihitung dari tempat yang berbeda. Skala yang kerap digunakan untuk menyatakan magnitudo gempa ini adalah [[Skala Richter]] (''Richter Scale''). Secara umum, magnitudo dapat dihitung menggunakan formula berikut:
 
<math>M=\log \frac{a}{T}+ f(\Delta,h)+C_S+C_R</math>
 
dimana
* <math>M</math> adalah magnitudo,
* <math>a</math> adalah amplitudo gerakan tanah (dalam [[mikrometer]])
* <math>T</math> adalah [[periode gelombang]]
* <math>\Delta</math> adalah jarak [[pusat gempa]] atau episenter
Baris 12 ⟶ 13:
* <math>C_R</math> adalah faktor koreksi yang bergantung pada kondisi lokal & regional daerahnya
Selain dari [[Skala Richter]] di atas, ada beberapa definisi magnitudo yang dikenal dalam kajian gempa bumi adalahyaitu <math>M_S</math> yang diperkenalkan oleh [[Guttenberg]] menggunakan fase gelombang permukaan [[gelombang Rayleigh]], <math>m_b</math> (''body waves magnitudo'') hal ini diukur berdasarberdasarkan amplitudo gelombang badan, baik "P" maupun "S".
 
== Magnitudo Lokal ==
Baris 27 ⟶ 28:
secara praktis (di USA) amplitudo gerakan tanah yang dipakai adalah amplitudo maksimum gelombang permukaan, yaitu gelombang Rayleigh (dalam mikron, seismogram periode panjang, komponen vertikal, periode <math>20 \pm 3</math> sekon) dan periodenya diukur pada gelombang dengan amplitudo maksimum tersebut.
 
== Hubungan antar magnitudo. ==
Dalam menentukan magnitudo, tidak ada keseragaman materi yang dipakai kecuali rumus umumnya, yaitu persamaan di atas tadi. Untuk menentukan <math>m_b</math> misalnya, orang dapat memakai data amplitudo gelombang badan (P dan S) dari sebarang fase seperti P, S, PP, SS, pP, sS (yang jelas dalam seismogram). Seismogram yang dipakaipun dapat dipilih dari komponen vertikal maupun horisontal (asal konsisten). Demikian juga untuk penentuan <math>M_S</math>. Oleh karena itu, kiranya dapat dimengerti bahwa magnitudo yang ditentukan oleh institusi yang berbeda akan bervariasi, walaupun mestinya tidak boleh terlalu besar.
 
Baris 34 ⟶ 35:
<math>m_b=0.56 M_S + 2,9</math>
 
== Energi gempa. ==
Kekuatan gempa disumbernya dapat juga diukur dari energi total yang dilepaskan oleh gempa tersebut. Energi yang dilepaskan oleh gempa biasanya dihitung dengan mengintegralkan energi gelombang sepanjang kereta gelombang (wave train) yang dipelajari (misal gelombang badan) dan seluruh luasan yang dilewati gelombang (bola untuk gelombang badan, silinder untuk gelombang permukaan), yang berarti mengintegralkan energi keseluruh ruang dan waktu.
Berdasar perhitungan energi dan magnitudo yang pernah dilakukan, ternyata antara magnitudo dan energi mempunyai relasi yang sederhana, yaitu:
Baris 41 ⟶ 42:
 
Berdasar persamaan tersebut, kenaikan magnitudo gempa sebesar 1 skala richter akan berkaitan dengan kenaikan amplitudo yang dirasakan disuatu tempat sebesar 10 kali, dan kenaikan energi sebesar 25 sampai 30 kali.
Untuk mendapatkan gambaran seberapa besar energi yang dilepaskan pada suatu kejadian gempa, kita dapat menggunakan persamaan di atas untuk menghitung energi gempa yang mempunyai magnitudo mb = 6.8. Perhitungan energi ini akan menghasilkan angka sebesar 1022 erg = 1015 joule = 278 juta kWh. Angka ini mendekati energi listrik yang dihasilkan oleh generator berkekuatan 32 mega wattmegawatt selama 1 tahun. Jadi untuk gempa dengan magnitudo 7.8, energinya menjadi kurang lebih 30 kali lipat dari itu (30 x 278 juta kWh).
 
{{Skala seismik}}
 
{{DEFAULTSORT:Magnitudo gempa}}