Uang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 116.206.40.115 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
||
(98 revisi perantara oleh 65 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{nofootnotes}}
[[berkas:Money flower.png|thumb|400px|Taksonomi uang]]
'''Uang'''
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi
Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini [[uang#jenis|uang kartal]]— diterbitkan oleh pemerintah [[Republik Indonesia]]. Namun, sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, [[Bank Indonesia]], sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan [[hak oktroi]].<ref>{{Cite news|title=Hak Oktroi: Pengertian dan Isinya|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/17/180000869/hak-oktroi--pengertian-dan-isinya|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-10-01|editor-last=Nailufar|editor-first=Nibras Nada|first=Nibras Nada|last=Nailufar}}</ref>
== Sejarah ==
Perkembangan selanjutnya
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Selain itu akibat situasi politik menyebabkan rasa takut untuk melakukan barter.<ref>{{Cite journal|last=Chapman|first=Anne|date=1980|title=Barter As A Universal Mode of Exchange|url=https://www.jstor.org/stable/25131676?seq=1|journal=L'Homee|volume=20|issue=3|pages=37|doi=}}</ref> Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.<ref>{{Cite web|last=Andrew Beattie|title=The History of Money: From Barter to Banknotes|url=https://www.investopedia.com/articles/07/roots_of_money.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2020-10-22}}</ref> Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (''generally accepted''), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai [[magis]] dan mistik), atau benda-benda yang merupakan [[kebutuhan primer]] sehari-hari; misalnya [[garam]] yang oleh orang [[Romawi]] digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah.<ref>{{Cite web|date=2007-11-27|title=How Salt Works|url=https://science.howstuffworks.com/innovation/edible-innovations/salt.htm|website=HowStuffWorks|language=en|access-date=2020-10-22}}</ref> Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang: orang [[Inggris]] menyebut upah sebagai ''salary'' yang berasal dari bahasa Latin ''salarium'' yang berarti garam.
[[Berkas:Seashells by designerd cc-by-sa-2.0.jpg|jmpl|200px|Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum [[manusia]] menemukan uang logam.]]
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (''storage''), dan pengangkutan (''transportation'') menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.<ref>{{Cite web|title=HISTORY OF MONEY|url=http://www.historyworld.net/wrldhis/plaintexthistories.asp?historyid=ab14|website=www.historyworld.net|access-date=2020-10-22}}</ref>
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang [[logam]]. Uang logam pertama muncul pada 1000 S. M. di Tiongkok.<ref>{{Cite web|title=The History of Money|url=https://www.pbs.org/wgbh/nova/article/history-money/|website=www.pbs.org|language=en-US|access-date=2020-10-22}}</ref> Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah untuk dipindah-pindahkan.<ref>{{Cite book|last=Rohrig|first=Brian|date=2007|url=https://www.acs.org/content/dam/acsorg/education/resources/highschool/chemmatters/articlesbytopic/metals%20and%20nonmetals/chemmatters-april2007-coins.pdf|title=The Captivating Chemistry of Coins|location=|publisher=ChemMatters|isbn=|pages=14|url-status=live}}</ref> Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah [[emas]] dan [[perak]].<ref>{{Cite journal|last=Head|first=Barclay V.|date=1883|title=Anciet Greek Coins|url=https://www.jstor.org/stable/43585198|journal=American Journal of Numismatics, and Bulletin of the American Numismatic and Archaeological Society|volume=18|issue=2|pages=25|doi=}}</ref> Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (''full bodied money''). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu anggapan kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah ''[[uang kertas]].'' <ref name=":0">{{Cite web|last=Ph. D.|first=History|last2=J. D.|first2=University of Washington School of Law|title=The Invention of Paper Money in China|url=https://www.thoughtco.com/the-invention-of-paper-money-195167|website=ThoughtCo|language=en|access-date=2020-10-22|last3=B. A.|first3=History}}</ref> uang kertas pertama kali dipakai di Tiongkok di jaman [[Dinasti Tang]].<ref>{{Cite news|date=2009-08-05|title=Top 10 Things You Didn't Know About Money - TIME|url=http://content.time.com/time/specials/packages/article/0,28804,1914560_1914558_1914593,00.html|newspaper=Time|language=en-US|issn=0040-781X|access-date=2020-10-22}}</ref> Mula-mula uang [[kertas]] yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.<ref name=":0" />
== Fungsi ==
Baris 21 ⟶ 23:
=== Fungsi asli ===
'''Fungsi asli''' uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
* Uang berfungsi sebagai alat tukar atau ''medium of exchange'' yang dapat mempermudah pertukaran.<ref>{{Cite news|last=Abdi|date=2019-08-21|title=Fungsi Asli Uang Adalah Sebagai Alat Tukar dan Satuan Hitung|url=https://hot.liputan6.com/read/4043606/fungsi-asli-uang-adalah-sebagai-alat-tukar-dan-satuan-hitung|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-10-01|first=Husnul|editor-last=Adelin|editor-first=Fadila}}</ref> Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara [[barter]] dapat diatasi dengan pertukaran uang.<ref>{{Cite web|title=Money and the Mechanism of Exchange - Online Library of Liberty|url=https://oll.libertyfund.org/titles/jevons-money-and-the-mechanism-of-exchange|website=oll.libertyfund.org|access-date=2020-10-22}}</ref>
* Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (''unit of account'').<ref>{{Cite news|title=8 Fungsi Uang dalam Perekonomian, Pahami Jangan Sampai Keliru|url=https://www.merdeka.com/jatim/8-fungsi-uang-dalam-perekonomian-jangan-sampai-keliru-kln.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-10-01|last=Widyananda|first=Rakha Fahreza|editor-last=Fahreza|editor-first=Rakha}}</ref> Hal itu
* Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (''valuta'') karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari [[waktu|masa sekarang]] ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa pada masa mendatang.<ref>{{Cite book|last=Greco|first=Thomas|date=2001-11-01|url=https://books.google.co.id/books/about/Money.html?id=SYbBxpqxx8MC&printsec=frontcover&source=kp_read_button&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Money: Understanding and Creating Alternatives to Legal Tender|location=|publisher=Chelsea Green Publishing|isbn=978-1-60358-188-2|pages=28|language=en|url-status=live}}</ref> Hal ini juga dapat dibaca sebagai alat investasi, di mana uang menjadi deposit di bank.
=== Fungsi Turunan ===
Baris 39 ⟶ 41:
== Syarat-syarat ==
Suatu benda dapat dijadikan sebagai
== Otoritas penciptaan uang ==
Dalam perekonomian saat ini, otoritas yang memiliki wewenang dan memegang kendali untuk menciptakan uang adalah pemerintah, dalam hal ini pemerintah membentuk otoritas keuangan atau bank sentral. Hal ini terjadi karena keberadaan uang dianggap mewakili keberadaan negara yang bersangkutan. Sehingga wajar apabila ditetapkan lembaga yang atas nama negara atau pemerintahan yang berwenang untuk menciptakan uang. Hampir setiap negara di dunia mempunyai lembaga yang bertugas untuk melaksanakan fungsi otoritas moneter, yang salah satunya adalah mengeluarkan dan mengedarkan uang. Di [[Indonesia]] fungsi tersebut dilakukan oleh [[Bank Indonesia]] sesuai dengan undang-undang yang berlaku.<ref>{{cite book|title= Uang: Pengertian, Penciptaan, dan Peranannya dalam Perekonomian|authors= Solikin, Suseno|publisher= Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia|isbn= 979-3363-00-2|year= 2002|page= 9|url= https://www.bi.go.id/id/publikasi/seri-kebanksentralan/Documents/1.%20Uang.pdf}}</ref>
== Jenis ==
Baris 47 ⟶ 51:
[[Berkas:Indonesian Rupiah (IDR) banknotes2009.jpg|200px|jmpl|ka|Uang [[rupiah]]]]
Uang yang beredar dalam [[masyarakat]] dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai ''
=== Menurut bahan pembuatannya ===
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu '''uang logam''' dan '''uang kertas'''.
* '''Uang logam'''
Baris 72 ⟶ 75:
=== Menurut nilainya ===
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi '''uang penuh''' (''full bodied money'') dan '''uang tanda''' (''token money'')
* '''Uang Penuh'''
Nilai uang dikatakan sebagai ''uang penuh'' apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
* '''Uang Tanda'''
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera di atas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.
== Teori nilai uang ==
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan [[ekonomi]]. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang statis adalah:
* '''Teori Metalisme''' (Intrinsik)
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contoh: uang emas dan uang perak.<ref>{{Cite web|title=Metallism vs Chartalism|url=http://wfhummel.net/metallismchartalism.html|website=wfhummel.net|access-date=2020-10-23}}</ref>
* '''Teori Konvensi''' (Perjanjian)
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran. Selain itu, teori ini juga menyatakan bahwa uang sendiri dapat berubah-ubah apabila masyarakat menyetujui perubahan yang terjadi pada uang tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Dequench|first=David|date=2013|title=Is money a convention and/or a creature of the state? The convention of acceptability, the state, contracts, and taxes|url=https://www.researchgate.net/publication/259707590_Is_money_a_convention_andor_a_creature_of_the_state_The_convention_of_acceptability_the_state_contracts_and_taxes|journal=Journal of Post Keynesian Economics|volume=36|issue=2|pages=252|doi=10.2753/PKE0160-3477360204 | issn = 0160-3477}}</ref>
* '''Teori Nominalisme'''
Teori ini menyatakan bahwa mata uang selalu setara dengan nilainya saat ini. Baik nilai intrinsik maupun nilai ekstrinsik dapat mempengaruhi nilai tersebut.<ref>{{Cite web|last=Berger|first=Klaus Peter|title=The Nominalistic Principle - A Legal Approach to Inflation, Deflation, Devaluation and Revaluation (1971), p 37 et seq.|url=https://www.trans-lex.org/103010/_/a-legal-approach-to-inflation-deflation-devaluation-and-revaluation-p-37-et-seq/|website=www.trans-lex.org|language=en|access-date=2020-10-23}}</ref>
* '''Teori Negara (Chartalist)'''
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
* '''Teori Kuantitas''' dari [[David Ricardo]]
Baris 103 ⟶ 106:
== Uang dalam ekonomi ==
Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran [[ekonomi]] dan [[finansial]]. [[Monetarisme]] adalah sebuah teori ekonomi yang
[[Kebijakan moneter]] bertujuan untuk mengatur [[persediaan uang]], inflasi, dan [[bunga (bank)|bunga]] yang kemudian akan memengaruhi [[output]] dan [[tenaga kerja|ketenagakerjaan]].<ref>{{Cite web|last=Amadeo|first=Kimberly|last2=|first2=|date=2020|title=Monetary Policy Explained Including Its Objectives, Types, and Tools|url=https://www.thebalance.com/what-is-monetary-policy-objectives-types-and-tools-3305867|website=The Balance|language=en|access-date=2020-10-23}}</ref> [[Inflasi]] adalah turunnya nilai sebuah [[mata uang]] dalam jangka waktu tertentu dan dapat menyebabkan bertambahnya persediaan uang secara berlebihan.
Krisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap perekonomian, terutama jika krisis tersebut menyebabkan kegagalan moneter dan turunnya nilai mata uang secara berlebihan yang menyebabkan orang lebih memilih barter sebagai cara bertransaksi.<ref>{{Cite
|volume=26|issues=1|pages=1|doi=}}</ref> Ini pernah terjadi di [[Rusia]], sebagai contoh, pada masa [[pembubaran Uni Soviet|keruntuhan Uni Soviet]].
== Referensi ==▼
{{reflist}}▼
== Lihat pula ==
Baris 117 ⟶ 119:
* [[Bank]]
* [[Pendapatan Nasional]]
▲== Referensi ==
▲{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{commons}}
* {{en}} [http://www.bu.edu/wcp/Papers/Econ/EconShep.htm Philosophy of Money]
* {{en}} [https://web.archive.org/web/20160929080232/http://www.metrum.org/measures/heraion.htm The Standard of the Heraion] (Internet Archive)
* {{id}} [http://www.bisnisa.biz/2014/07/uang-nkri-redenominasi.html Uang NKRI Redenominasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170104162733/http://www.bisnisa.biz/2014/07/uang-nkri-redenominasi.html |date=2017-01-04 }}
* {{id}} [http://www.bi.go.id/msmbiweb/koleksi_content.asp?id=189&tipe= Koleksi Uang Republik Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070311104504/http://www.bi.go.id/msmbiweb/koleksi_content.asp?id=189&tipe= |date=2007-03-11 }}
* {{en}} [http://www.egwald.com/ubcstudent/aboriginal/exchanges.php Linguistic and Commodity Exchanges] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070614014529/http://www.egwald.com/ubcstudent/aboriginal/exchanges.php |date=2007-06-14 }} by Elmer G. Wiens. Examines the structural differences between barter and monetary commodity exchanges and oral and written linguistic exchanges.
[[Kategori:Uang| ]]
|