Zakat hasil pertanian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gara kazekage (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
perbaikan informasi yang kurang tepat.
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(15 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Kadar zakat untuk hasil pertanian apabila diairi dengan air hujan, atau sungai/mata air, maka zakatnya 10% apabila diairi dengan cara disiram/irigasi (ada biaya tambahan) maka zakatnya 5%. selanjutnya tiap tambahan 100 ekor, kadar zakatnya tambah 1 ekor umur 1 tahun. Zakat ini dikeluarkan setiap kali panen dan telah sampai nisab, tanpa menunggu (haul). Adapun Orang Yang Berhak Menerima Zakat Sebagai Berikut :
{{copy edit|date=April 2016}}
Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
[[Berkas:Lemont rice.jpg|jmpl|[[Padi]] salah satu hasil pertanian yang dizakatkan]]
Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan.
 
'''Zakat hasil pertanian''' merupakan salah satu jenis [[zakat maal]], objeknya meliputi hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai [[ekonomis]] seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.
 
== Nisab ==
{{utama|Nisab#Hasil Pertanian}}
Nisab hasil pertanian adalah 5 ''wasq'' atau setara dengan 750&nbsp;kg. Apabila hasil pertanian termasuk makanan pokok, seperti beras, jagung, gandum, kurma, dll.&nbsp;Pendapat lain menyatakan 815&nbsp;kg untuk beras dan 1481&nbsp;kg untuk yang masih dalam bentuk gabah.<ref>{{Cite web |url=http://baz.kabmalang.go.id/zakat3.htm |title=Salinan arsip |access-date=2006-03-28 |archive-date=2007-03-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070310145642/http://baz.kabmalang.go.id/zakat3.htm |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.pkpu.or.id/panduan.php?id=4 |title=Salinan arsip |access-date=2006-03-28 |archive-date=2006-05-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060517191338/http://www.pkpu.or.id/panduan.php?id=4 |dead-url=yes }}</ref>
 
Akan tetapi, jika hasil pertanian itu bukan merupakan bagian dari makanan pokok, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daun, bunga, dll, maka ''nisab''nya disetarakan dengan nilai ''nisab'' dari makanan pokok yang paling umum di daerah (negeri) tersebut (di negeri kita = beras/sagu/jagung/ubi/singkon.
 
== Kadar ==
Baris 28 ⟶ 27:
عَنْ عَتَّابِ بْنِ أَسِيدٍ قَالَ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُخْرَصَ الْعِنَبُ كَمَا يُخْرَصُ النَّخْلُ وَتُؤْخَذُ زَكَاتُهُ زَبِيبًا كَمَا تُؤْخَذُ زَكَاةُ النَّخْلِ تَمْرًا
 
Dari ‘Attab bin Asid, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menaksir anggur sebagaimana menaksir kurma. Zakatnya diambil ketika telah menjadi anggur kering (kismis) sebagaimana zakat kurma diambil setelah menjadi kering.”[19] Walau hadits ini dho’if (dinilai lemah) namun telah ada hadits shahih yang disebutkan sebelumnya yang menyebutkan dengan lafazh zabib (anggur kering atau kismis) dan tamr (kurma kering).''''''
 
 
 
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/9442-panduan-zakat-8-zakat-hasil-pertanian.html
 
== Referensi ==
{{reflist}}<br />
 
== Referensi lainnya ==
# [http://www.darmacaang.me/2015/03/islami-penjelasan-lengkap-zakat-buah-buahan-dan-biji-bijian.html Darmacaang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160425075614/http://www.darmacaang.me/2015/03/islami-penjelasan-lengkap-zakat-buah-buahan-dan-biji-bijian.html |date=2016-04-25 }}
 
{{Zakat}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Zakat]]
[[Kategori:Ekonomika pertanian]]