Vivian Rubiyanti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Pengusaha Indonesia menjadi Wirausahawan Indonesia
 
(20 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
{{Infobox person
 
{{Infobox person/Wikidata
|fetchwikidata=ALL
|suppressfields=occupation
| name = Vivian Rubiyanti Iskandar
<!-- Disembunyikan sementara sampai gambar diunggah
| image = en:Vivian at Court.jpeg
| caption = Vivian di pengadilan
-->
| birth_date = {{birth date and age|1944|1|1}}
| birth_placenationality = [[Warga Negara Indonesia|Indonesia]]
| death_date =
| death_place =
| nationality = WNI
| occupation =
| known_for = Orang ''[[transgender'']] pertama di Indonesia yang gendernya diakui secara hukum
| notable_works = Akulah Vivian - film (1977)
}}
'''Vivian Rubiyanti Iskandar''' (juga dieja Rubianti<ref>{{Cite web|url=http://www.plarideljournal.org/wp-content/uploads/2015/10/2014-02-MMunir.pdf|title=Challenging the New Order’s Gender Ideology in Benjamin Sueb’s Betty Bencong Slebor: A Queer Reading|last=Munir|first=Maimunah|date=|website=Plaridel Journal|archive-url=|archive-date=|access-date=|url-status=live}}</ref> dan Rubianty<ref name=":0">{{Cite web|url=https://pascasarjana.uai.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/1.-HAKIM-INDONESIA-MENGESAHKAN-PERUBAHAN-KELAMIN-edited1.pdf|title=Hakim Indonesia Mengesahkan Penggantian dan Penyempurnaan Kelamin|last=Rajagukguk|first=Erman|date=|website=Universitas Al-Azhar Indonesia|archive-url=|archive-date=|access-date=|url-status=live}}</ref>) ({{lahirmati||1|1|1944}}) adalah seorang transgender pertama yang diakui secara hukum pengadilan Indonesia sebagai gender sebenarnya.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://historia.id/kultur/articles/viva-vivian-6a8JP|title=Viva Vivian!|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=en|access-date=2020-01-10}}</ref>
 
'''Vivian Rubiyanti Iskandar''' (juga dieja Rubianti<ref>{{Cite web|url=http://www.plarideljournal.org/wp-content/uploads/2015/10/2014-02-MMunir.pdf|title=Challenging the New Order’s Gender Ideology in Benjamin Sueb’s Betty Bencong Slebor: A Queer Reading|last=Munir|first=Maimunah|date=|website=Plaridel Journal|archive-url=|archive-date=|access-date=|url-status=live}}</ref> dan Rubianty<ref name=":0">{{Cite web|url=https://pascasarjana.uai.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/1.-HAKIM-INDONESIA-MENGESAHKAN-PERUBAHAN-KELAMIN-edited1.pdf|title=Hakim Indonesia Mengesahkan Penggantian dan Penyempurnaan Kelamin|last=Rajagukguk|first=Erman|date=|website=Universitas Al-Azhar Indonesia|archive-url=|archive-date=|access-date=|url-status=live}}</ref>) ({{lahirmati||1|1|1944}}) adalah seorang pengusaha [[Indonesia]] serta merupakan orang transgender pertama yang diakuigender secarasebenarnya hukumdiakui oleh pengadilan Indonesia sebagai gender sebenarnya.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://historia.id/kultur/articles/viva-vivian-6a8JP|title=Viva Vivian!|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=en|access-date=2020-01-10}}</ref>
Lahir pada tanggal 1 Januari 1944 kepada Khan Kiam Lee dan Auw Roontji Nio, Vivian seorang warganegara Tiongkok saat lahir. Karena adanya [[Perjanjian Kewarganegaraan Ganda Indonesia-Tiongkok]] di zamannya, dia
 
resmi menjadi WNI. Dia memiliki salon kecantikan di [[:en:Kebayoran_Baru|Kebayoran Baru]] yang bernama Robby Remaja, dan beberapa asistennya telah dikenal di kalangan kecantikan Indonesia, salah satunya adalah [[Rudy Hadisuwarno]].
== Biografi ==
=== Kehidupan awal ===
Vivian lahir 1 Januari 1944, dari pasangan Khan Kiam Lee dan Auw Roontji Nio. Vivian tercatat sebagai warga negara Tiongkok saat lahir. Melalui [[Perjanjian Kewarganegaraan Ganda Indonesia-Tiongkok]] pada masa itu, ia memilih untuk memegang status sebagai [[Warga Negara Indonesia|WNI]] dan berganti nama menjadi Iwan Rubyanto Iskandar. Ia memiliki [[salon kecantikan]] di [[Kebayoran Baru, Jakarta Selatan]] bernama Robby Remaja, dan beberapa asistennya kemudian menjadi dikenal di kalangan kecantikan Indonesia, salah satunya adalah [[Rudy Hadisuwarno]].{{Butuh rujukan}}
 
=== Proses hukum ===
Pada bulan Januari 1973, Vivian menjalani [[operasi pembenaranpenentuan jenisulang kelaminseks]] di RS Kandang Kerbau (kini ''KK Women's and Children's Hospital''), Singapura.<ref name=":2">{{Cite book|url=https://books.google.ca/books?id=NU37AAAAQBAJ|title=Genders and Sexualities in Indonesian Cinema: Constructing gay, lesbi and waria identities on screen|last=Murtagh|first=Ben|date=2013-09-23|publisher=Routledge|isbn=978-1-135-09751-6|language=en}}</ref> Setelah itu, diaia kembali ke Indonesia dan mempetisimengajukan permohonan formal ke [[Pengadilan Negeri Jakarta Barat]] untuk bergantimengganti nama dan jenis kelaminkelaminnya secara hukum. Pada saat itu, tidakbelum ada perundangundang-undanganundang yang mengatur mengenai prosedur tersebut. Pengacaranya, [[Adnan Buyung Nasution]] dari [[LBH Jakarta]], berargumen bahwa ketidakadaanketiadaan undang-undang tidak membatasi hak Vivian dariuntuk mencari pembenaran secarapengakuan hukum tersebut.<ref name=":1" />
 
SeorangBeberapa ahli yang diwawancaraimemberi pengadilankesaksian dalam kasusnyapengadilan, salah satunya adalah pastorahli teologi dan pendeta [[Eka Darmaputera]], yang berargumen bahwa menurut [[Kekristenan|keyakinan Kristiani]], Tuhan menginginkan semua manusia untuk bahagia; maka dari itu, gerejanya mendukung kasus Vivian.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.ca/books?id=v9QEBAAAQBAJ|title=Southeast Asian Personalities of Chinese Descent: A Biographical Dictionary, Volume I & II|last=Suryadinata|first=Leo|date=2012|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=978-981-4345-21-7|language=en}}</ref>. FilsufCendekiawan Islam [[Buya Hamka]] berargumen juga, bahwa keinginannya untuk berganti jenis kelamin tidaksesuai melanggardengan hukumajaran AllahIslam, tetapi"[s]ebab didukungajaran prinsipIslam mengajarkan bahwa manusia dengan ilmunya haruslah dipergunakan untuk kemaslahatan dalamkehidupan Islammanusia itu sendiri."<ref name=":0" /> Hakim kemudian mengabulkan permohonan Vivian, dan ia kemudian resmi diakui oleh Indonesia sebagai perempuan.
 
=== Setelah dikabulkan ===
Pada dekade 1970-an itu, ia mendirikan toko sepatu ''Vivian'' di [[Pasar Hias Rias Cikini]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.ca/books?id=rZLZfojUqX0C&pg=PA65|title=Mengamati daun-daun kecil kehidupan|last=Bintang|first=Ilham|date=2007|publisher=Grasindo|isbn=978-979-759-877-8|language=id}}</ref>
Pada 1975, dia menikah dengan Felix Rumayar di Jakarta di bawah hukum Katolik,<ref name=":2" /> dan berhenti bekerja di salonnya, pindah ke [[Yogyakarta]] dan bekerja untuk ''Viva Kosmetik''.<ref name=":3">{{Cite news|url=https://majalah.tempo.co/read/63972/demonstrasi-kosmetik-viva|title=Demonstrasi kosmetik viva|date=1974-01-05|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-01-11|archive-date=2020-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200111153233/https://majalah.tempo.co/read/63972/demonstrasi-kosmetik-viva|dead-url=yes}}</ref> Ia kemudian bercerai dengan Rumayar, dan dia pindah ke Australia.<ref name=":1" />
 
== Pengaruh ==
Pada bulan Januari 1973, Vivian menjalani operasi pembenaran jenis kelamin di RS Kandang Kerbau, Singapura.<ref name=":2">{{Cite book|url=https://books.google.ca/books?id=NU37AAAAQBAJ|title=Genders and Sexualities in Indonesian Cinema: Constructing gay, lesbi and waria identities on screen|last=Murtagh|first=Ben|date=2013-09-23|publisher=Routledge|isbn=978-1-135-09751-6|language=en}}</ref> Setelah itu, dia kembali ke Indonesia dan mempetisi Pengadilan Negeri Jakarta Barat untuk berganti nama dan jenis kelamin secara hukum. Pada saat itu, tidak ada perundang-undangan mengenai prosedur tersebut. Pengacaranya, Adnan Buyung Nasution dari LBH Jakarta, berargumen bahwa ketidakadaan undang-undang tidak membatasi Vivian dari mencari pembenaran secara hukum tersebut.<ref name=":1" />
''[[Akulah Vivian]]'', sebuah film berdasarkan kisah hidupnya, dirilis pada 1977 dan dibintangi oleh dirinya sendiri. Murtagh (2013), dalam analisisnya terhadap film tersebut, berpendapat bahwa Vivian tidak melihat dirinya sendiri sebagai anggota komunitas [[waria]], tetapi justru memahami bahwa dirinya telah mapan di salah satu sisi dari biner gender laki-laki/perempuan.<ref name=":2" />
 
Kasus Vivian telah menjadi sebuah presedentonggak [[yurisprudensi]] dalam kasus lainnyahukum di Indonesia pada tahun-tahun berikutnya, terutama untuk permohonan mengenaiuntuk perubahanmengganti jenis kelamin secara hukum.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/1040074423|title=Rentang jejak LBH Jakarta : kisah-kisah penanganan kasus|last=Biky, Ahmad,|others=Isnur, Muhamad, 1984-, Lembaga Bantuan Hukum (Jakarta, Indonesia),|isbn=978-602-73451-1-9|edition=Cetakan ke-1|location=Menteng, Jakarta, Indonesia|oclc=1040074423}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/putusan-soal-ubah-status-kelamin-dinilai-tak-majukan-ham-lgbt-dduj|title=Putusan Soal Ubah Status Kelamin Dinilai Tak Majukan HAM LGBT|last=Abdi|first=Alfian Putra|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-01-11}}</ref>
Seorang ahli yang diwawancarai pengadilan dalam kasusnya adalah pastor Eka Darmaputera, yang berargumen bahwa menurut Kekristenan, Tuhan menginginkan semua manusia untuk bahagia; maka dari itu, gerejanya mendukung kasus Vivian<ref>{{Cite book|url=https://books.google.ca/books?id=v9QEBAAAQBAJ|title=Southeast Asian Personalities of Chinese Descent: A Biographical Dictionary, Volume I & II|last=Suryadinata|first=Leo|date=2012|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=978-981-4345-21-7|language=en}}</ref>. Filsuf Islam Buya Hamka berargumen juga, bahwa keinginannya untuk berganti jenis kelamin tidak melanggar hukum Allah, tetapi didukung prinsip kemaslahatan dalam Islam.<ref name=":0" />
 
== Filmografi ==
Karena itu, sang hakim membenarkan petisi Vivian, dan dia diakui Negara sebagai seorang perempuan.
{| class="wikitable sortable"
!Tahun
!Judul
!Peran
! class="unsortable" |Catatan
|-
|1971
|''[[Jang Djatuh Dikaki Lelaki]]''<ref name=":3" />
|Preman
|
|-
|1977
|''[[Akulah Vivian]]''
|Dirinya sendiri
|Biopik
|}
 
== Referensi ==
Tahun 1975, dia menikah dengan Felix Rumayar di Jakarta dibawah hukum Katolik<ref name=":2" />, dan berhenti bekerja di salonnya, pindah ke Jogjakarta dan kerja untuk Viva Kosmetik<ref name=":3">{{Cite web|url=https://majalah.tempo.co/read/63972/demonstrasi-kosmetik-viva|title=Demonstrasi kosmetik viva|last=Tempomedia|date=1974-01-05|website=Tempo|language=en|access-date=2020-01-11}}</ref>. Pernikahannya ke Rumayar gagal, dan dia berimigrasi ke Australia.<ref name=":1" /> ''Akulah Vivian,'' sebuah film berdasarkan kisah hidupnya, keluar di tahun 1977 dan dibintangi dirinya sendiri.<ref name=":2" /> Murtagh (2013)<ref name=":2" />, dalam analisisnya daripada film tersebut, berargumen bahwa Vivian tidak melihat dirinya sendiri sebagai anggota komunitas waria, tetapi jatuh pada salah satu sisi dari biner gender laki-laki/perempuan.
{{reflist}}
 
[[Kategori:Emigran Indonesia ke Australia]]
Kasus Vivian telah menjadi sebuah preseden dalam kasus lainnya mengenai perubahan jenis kelamin secara hukum.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/1040074423|title=Rentang jejak LBH Jakarta : kisah-kisah penanganan kasus|last=Biky, Ahmad,|others=Isnur, Muhamad, 1984-, Lembaga Bantuan Hukum (Jakarta, Indonesia),|isbn=978-602-73451-1-9|edition=Cetakan ke-1|location=Menteng, Jakarta, Indonesia|oclc=1040074423}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/putusan-soal-ubah-status-kelamin-dinilai-tak-majukan-ham-lgbt-dduj|title=Putusan Soal Ubah Status Kelamin Dinilai Tak Majukan HAM LGBT|last=Abdi|first=Alfian Putra|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-01-11}}</ref>
[[Kategori:Wirausahawan Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh LGBT dari Indonesia]]
[[Kategori:Wanita transgender dan transseksual]]
[[Kategori:Aktivis hak LGBT dari Indonesia]]